Cuman Persyaratan Ini
Cuman Persyaratan Ini
Cuman Persyaratan Ini
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Metodologi Penelitian
Pendidikan
Disusun oleh:
1
PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
2017/2018
DAFTAR ISI
A. Deskripsi Teori............................................................................................... 11
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Asing ................................................. 11
2. Hakikat Grammatik ............................................................................ 13
3. Hakikat Penggunaan Multimedia Dalam Pembelajaran .................... 13
B. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 15
C. Kerangka Berfikir .......................................................................................... 17
D. Pengajauan Hipotesis ..................................................................................... 20
2
A. Jenis Penelitian............................................................................................... 21
B. Desain Penelitian ........................................................................................... 21
1. Desain Eksperimen ............................................................................ 21
2. Desain Quasi Experiment .................................................................. 22
C. Metode Penelitian .......................................................................................... 22
D. Tempat dan Waktu Penenlitian ...................................................................... 23
1. Tempat ............................................................................................... 23
2. Waktu ................................................................................................. 23
E. Variabel Penelitian ......................................................................................... 23
F. Populasi dan Sample ...................................................................................... 24
1. Populasi .............................................................................................. 24
2. Sample................................................................................................ 24
G. Metode Penggumpulan Data ......................................................................... 24
H. Instrumen Penenlitian .................................................................................... 25
1. Jenis Instrumen Penenlitian ............................................................... 25
2. Penyusunan Instrumen ....................................................................... 25
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................................................. 29
1. Validitas Isi ........................................................................................ 29
2. Validitas Empiris ............................................................................... 30
3. Prosedur Penenlitian .......................................................................... 32
J. Teknis Analisis Data ..................................................................................... 33
K. Hipotesis Stastik............................................................................................. 35
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia sebagai makhluk individu maupun
mahkluk sosisal. Bahasa juga sebagai alat menggungkapan ekspresi, ide, perasaan manusia
dan lain-lain. Dari penggunaannya bahasa terdiri dari dua jenis yakni bahasa sebagai bahasa
lisan dan tulis. Bahasa juga terbagi menjadi dua yakni bahasa verba dan non verba. Bahasa di
Indonesia terbagi menjadi dua yakni bahasa daerah atau bahasa nasional. Bahasa daerah
adalah bahasa yang dimiliki dan digunakaan oleh suatu wilayah ataupun daerah tertentu,
sedangkan bahasa nasional adalah bahasa yang digunakan oleh seluruh warga negara yang
ada di Indonesia. Bahasa itu dimiliki oleh setiap penutur bahasa itu sendiri. Menurut kajian
linguistik bahasa bersifat individual ( Parole) dan sosial (Langue). Bahasa merupakan fakta
Seiring dengan perkambangan IPTEK, setiap orang dituntut untuk bisa menguasai bahasa
asing. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menetapkan kurikulum yang mengharuskan
siswa belajar bahasa asing. Bahasa asing yang sering di berikan di sekolah menengah atas
yakni bahasa inggris, mandarin, jerman, perancis, dll. Pemberian bahasa asing untuk siswa
menengah atas yakni sebagai bekal siswa untuk bisa bersaing di dunia kerja.
Sesuai dengan kurikulum 2013, peserta didik yang mempelajari Bahasa Jerman harus
Mendengar (Hörverstehen), stuktur grammatik dan kosa kata ( Struktur und Wortschatz).
Struktur grammatik dalam mempelajari bahasa asing dalam hal ini Bahasa Jerman sangat
penting. Penggunaan grammatik yang benar merupakan suatu keharusan untuk peserta didik
dalam hal membuat maupun memproduksi kalimat-kalimat baik secara lisan maupun tertulis.
Semakin baik pengguasan struktur gramatik siswa, maka semakin baik tingkat pemahaman ,
membuat suatu kalimat , dan lain-lain. Penguasaan struktur gramatik ini mempengaruhi ke
semua ketrampilan yang lain, misal pemahaman struktur gramatik peserta didik akan
guru masih menggunakan metode konvesional. Hal ini terlihat bagaimana guru
menyampaikan materi dan pemberian tugas kepada peserta didik. Sehingga siswa kurang
tertarik dengan materi yang diberikan oleh guru. Dan peserta didik kurang termotivasi dalam
belajar Bahasa Jerman, sehingga anggapan peserta didik dalam belajar Bahasa Jerman itu
sulit dan kurang menarik. Dengan begitu peserta didik kurang mengauasai gramatik Bahasa
Jerman. Hal ini terlihat ketika siswa diminta guru untuk membuat sebuah kaliamat sederhana
Untuk megatasi berbagai masalah dalam pembelajaran bahasa jerman dan agar peserta
didik lebih tertarik untuk belajar Bahasa Jerman, guru perlu adanya metode pembelajaran
yang baru dan lebih menarik, salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran
metode yang di gunakan oleh guru untuk menyampaikan materi yang akan diberikan kepada
peserta didik.
Teknologi multimedia adalah salah satu teknologi baru dalam bidang komputer yang
merangkum media dalam satu perisian sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan
bahan pembelajaran dan pelajar terasa terlibat dalam proses pembelajaran karena teknologi
diterjermahkan sebagai tingkat interaksi dengan media pembelajaran yang digunakan, yakni
kedua belah pihak (guru & peserta). Penggunaan multimedia dalam pembelajaran
mempunyai manfaat sebagai berikut: Meningkatkan SDM guru, Membantu guru secara
efektif dan efisien dalam melakukan persiapan mengajar yaitu pembuatan alat peraga,
display, LKS, dll, Kegiatan belajar mengajar lebih menarik karena media yang dipakai dapat
dilihat, bergerak, dan didengar, Meningkatkan kemampuan belajar dan kreativitas anak-anak
secara aktif, langsung memanfaatkan komputer sebagai alat bantu belajar, Membuat suasana
diterima siswa,
2. Multimedia dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum
3. Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan
5. Materi pembelajaran yang diterima siswa menjadi lebih seragam (relatif sama)
6. Kelemahan
7
Salah satu penggunaan multimedia yang menarik dalam pembelajaran Bahasa Jerman
aplikasi “ Kahoot” ini belum pernah dilakukan dlam pembelajaran struktur gramatik Bahasa
(kombinasi) berbagai bentuk elemen informasi, seperti teks, graphics, animasi, video,
interaktif maupun suara sebagai pendukung untuk mencapai tujuannya yaitu menyampaikan
Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan seperti game. Kata multimedia itu sendiri
berasal dari kata multi (Bahasa Latin) yang berarti banyak dan katamedia (Bahasa Latin)
multimedia interaktif. Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini
interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol (atau alat bantu
berupa komputer, mouse, keyboard dan lain-lain) yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang diinginkan untuk proses selanjutnya. Contohnya
media yang terdiri dari teks, grafik, audio, dan interaktivitas (rancangan).
Dengan kelebihan yang dimiliki oleh mutimedia aplikasi “Kahoot” ini diharapakan
peserta didik lebih tertarik untuk belajar dan menguasai Bahasa Jerman khususnya dalam
8
penguasaan struktur gramatik. Oleh karena itu penelitian ini mengamati keefektifan
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Masalah yang akan dikaji lebih lanjut pada penelitian ini adalah keefektifan
D. Rumusan Masalah
9
2. Apakah penggunaan multimedia aplikasi “ Kahoot” dalam pembelajaran
E. Tujuan Penelitian
didik kelas X di SMA NEGERI 11 MANADO antara peserta didik yang diajar
11 MANADO.
F. Manfaat Penenlitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru
10
pembelajaran Bahasa Jerman, sehingga mampu mengatasi
c. Bagi Sekolah
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
Belajar Slavin, (2000:143) adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku
atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.[1] Seseorang dianggap telah
belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini, dalam
belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar
informasi. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Kajian pembelajaran bahasa asing mempunyai sejarah panjang hingga para ahli
bahasa menyimpulkan bahwa terdapat tiga istilah pokok, yakni Pendekatan, Metode dan
dan pengajarannya. Dalam kajian bahasa, terdapat tiga pendekatan yang sering digunakan
struktural melihat bahasa sebagai suatu sistem yang terbentuk dari beberapa elemen yang
pengajaran tentang tata bahasa (gramatikal), begitu pula dengan perangkat dan bahan ajar
12
yang digunakan. Aliran fungsional mengartikan bahasa sebagai alat/media untuk
mengungkapkan makna-makna fungsional. Aliran ini tidak hanya menekankan pada unsur
gramatikalnya saja, tapi juga pada topik atau konsep yang ingin dikomunikasikan oleh para
siswa yang belajar bahasa. Sedangkan aliran interaksional menganggap bahasa adalah suatu
pengajaran bahasa merujuk kepada apa yang secara nyata dilakukan dan 12 dipraktikkan
diharapkan. Metode menjadi kelanjutan pendekatan karena rencana pengajaran bahasa harus
dikembangkan dari teori-teori tentang sifat alami bahasa dan pembelajaran bahasa. Dalam
metode membaca, maka yang ditekankan adalah bagaimana proses ketrampilan membaca di
semua pengajaran, baik yang produktif maupun yang kurang produktif, akan melibatkan
karena kita tidak bisa mengajarkan keseluruhan aspek bahasa, kita harus memilih bagian
yang ingin kita ajarkan. Perjenjangan (gradasi) karena kita tidak bisa mengajar semua yang
telah kita pilih secara serempak; kita harus meletakkan yang satu setelah yang lain.
Pembelajaran juga terkait dengan presentasi karena kita tidak bisa mengajar bahasa tanpa
mengomunikasikannya kepada siswa; kita harus menyajikan apa yang telah kita pilih pada
siswa. Pengulangan karena kita tidak bisa membuat siswa belajar bahasa tanpa adanya
pengulangan bahan-bahan yang sedang mereka pelajari; kita harus mengajarkan ketrampilan-
dilakukan melalui kerja sama pengajar (guru) dan pembelajar bahasa (siswa) yang dalam hal
13
ini bertempat di sekolah. Proses pembelajaran bahasa dimulai dari individu tersebut di dalam
kelas, kemudian dipraktikkan bersama di lingkungan sekolah dan selanjutnya terbentuk suatu
kebiasaan dalam diri siswa untuk dipraktikkan dalam masyarakat pengguna bahasa tersebut.
2. Hakikat Gramatik
Kata gramatik menurut KBBI adalah gramatikal/gra·ma·ti·kal/ a Ling sesuai dengan tata
dengan tata bahasa; kesesuaian dengan tata bahasa. Gramatik dalam bahasa jerman sanagat
beragam. Misalnya, dalam menentukan sebuah obyek benda dalam bentuk subyek / obyek
digunakan Kasus Grammatik yang terdiri dari Nominativ, Akkusativ, Dativ dan Genitif.
Nominativ digunakan untuk menyebutkan kata benda yang berada sebagai subjek.
Akkusatif digunakan untuk menyebutkan kata benda yang berada sebagai objek. Contoh
Penggunaan : Ich liebe dich ; Pada kasus tersebut ich menempati posisi sebagai Nominativ,
sedangkan dich menempati posisi sebagai Akkusativ, bukan du yang sebagai Nominativ.
Dalam membuat kalimat tulis maupun lisan peserta didik harus mengetahui gramatik yang
pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang lengkap, sesuai dengan keperluan
dan menyentuh berbagai indra. Untuk memenuhi keperluan itu, maka penggunaan
multimedia adalah salah satu alternatif pilihan yang baik untuk pengajaran dan pembelajaran
yang berkesan.
dengan papan tulis dan kapur. Pembelajaran berbasis multimedia melibatkan hampir semua
14
unsur-unsur indra. Penggunaan multimedia dapat mempermudah siswa dalam belajar, juga
waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien. Selain itu pembelajaran dengan
menggunakan multimedia akan sangat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dimana dengan
motivasi yang meningkat maka prestasipun akan dapat diraih dengan lebih optimal.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran juga akan mengenalkan sed Multimedia adalah
media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik,
gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua
kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia interaktif. Multimedia linear adalah suatu
multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan
oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa
yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia
memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah
bagaimana siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan.
Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan pembelajaran
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran dapat diartikan
sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain
untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) serta dapat merangsang
15
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar
terjadi, bertujuan dan terkendali. ini mungkin pada siswa akan teknologi.
Multimedia aplikasi Kahoot ini merupakan suatu jenis pembeljaran interaktif dengan
menggunkan gadget maupun laptop atau bahkan komputer yang biasanya diguakan peserta
didik. Melalui perangkat tersebut peserta didik dapat mengoperasikan tidak hanya di kelas
aplikasi Kahoot dapat diterapkan dlam pembelajaran bahasa Jerman, Karena pengajaran
bahasa dilakukan dengan mengoptimalkan seluruh panca indera untuk menyerap materi
memiliki beberapa format sajian, seperti yang diungkapkan oleh Daryanto (2011: 51-52)
yang membagi format sajian tersebut menjadi lima kelompok yaitu (1) Tutorial, (2) Drill and
Practice (praktik dan latihan), (3) simulasi, (4)percobaan dan eksperimen, (5) permainan.
Media pembelajaran berfungsi sebagai tutorial. Jadi disini media berperan untuk
menyampaiakan materi sebagaimana dilakukan oleh guru. Informasi yang berisi suatu onsep
disajiakan dengan teks, dan gambar baik diam maupun bergerak. Contoh penggunaan
multimedia aplikasi Kahoot dengan format tutorial pada penyampaian materi konjugasi kata
kerja (konjugiert verb) atau materi yang lain, juga dapat digunakan untuk memberikan quiz,
kuis tersebut, bisa digunakan untuk kepentingan sosialisasi sumber informasi, literasi
informasi, atau sekedar selingan di sebuah acara perpustakaan. Selain itu aplikasi ini juga
Hasil penelitian yang dapat dijadikan acuan adalah penelitian yang di lakukan
aplikasi smartphone pada pembelajaran kosakata bahasa Jemrna peserta didik kelas X
16
SMA NEGERI 72 JAKARTA”. Multimedia apilkasi Smartphone merupakan suatu
yang senantiasa digunakn oleh peserta didik. Melalui pernagkat tersebut peserta didik
dapat mengoperasikan tidak hanya di keas tapi juga dapat dipelajari dimanasaja secara
diharapakan mampu mengoptimalkan daya tangkap peserta didik dari segi audio
pada penguasaan kosakata. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui signifikasi
perbedaan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA Negeri 72
Jakarta antara kelas yang diajar dengan multimedia aplikasi smartphonedan yang
didik di kelas X SMA Negeri 72 Jakarta. Pada penelitian ini ditemukan hasil yang
signifikan antara peserta didik yang diberi treatment dengan peserta didik yang tidak
penguasaan kosakata dari pada peserta didik yang diajar dengan menggunakan
metode konvensional.
17
pelaksanaan pembelajaran dan analisis penelitian tersebut bisa diajdikan acuan
penelitian ini. Perbedaan pada penelitian ini adalah penggunaan media aplikasi yang
digunakan dan variabel terikat yang digunakan. Pada penelitian relevan tersebut
media aplikasi “Kahoot” dan variabel terikat pada penelitian relevan menggunkan
pengguasaan gramatik.
C. Kerangka Berfikir
bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA NEGERI 11 MANADO antara yang
MANADO masih kurang optimal. Seperti yang telah oeneliti jelaskan pada latar belakang
masalah bahwa peserta didik masih merasa kesulitan dlam membauat kalimat yang benar
sesuai dengan gramatik yang ada dan berdampak pada ketrampilan bahasa Jerman lainnya.
Gramatik merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh pesrta dididk. Penguasaan
gramtik sangat berpengaruh terhadap ketrampilan bahasa Jerman lainnya. Semakin baik
penguasaan gramatik peserta didik maka semakin baik pula penguasaan ketrampilan bahasa
Jerman lainnya. Gramtik dalam bahasa Jerman sangat komplek. Maka dari itu peserta didik
harus mampu menguasai gramatik bahasa Jerman dengan baik. Salah satu cara menpelajari
gramatik di era modern dan era teknologi seperti saat ini adalah penggunaan media aplikasi.
Sehinggapeserta didik merasa belajar bahasa Jermna menyenagkan dan tidak membosankan.
didik dalam proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman serta kemampuan peserta
18
didik terhadap penguasaan gramatik bahasa Jermna. Pemilihan media pembelajran yang
modern dan menarik dalam proses belajar mengajar dapat mendukung keberhasilan pendidik
Multimedia aplikasi Kahoot ini dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
serta pengguanaan aplikasi Kahoot ini, peserta didik belajar gramatik dengan cara yang lebih
interaktif. Pembelajran interaktif dilengkapi dengan alat pengontrol dan yang dapat
dioperasiakn oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih sesuai dengan yang
multimedia apliakasi sanagt berbeda. Ketika guru menggunakan metode konvensina, guru
sebagai pusat nya atau dengan kata lain peserta didik menjadi pasif. Sedangkan jika guru
menggunakan multimedia apalikasi maka peserta didik yang lebih aktif, guru hanya sebagai
fasilitator dan hanya mengawasi sisiwa dan menganggapi pertanyaan peserta didik jika
mereka mengalami kesulitan. Atau guru bisa menerangkan rumus dan bentuk gramatiknya
dan setelah itu peserta didik dapat langsung menerapkan apa yag telah guru sampaikan.
maka terjadi peningkataan prestasi belajar peserta didik khususnya dalam penguasaan
gramatik bahasa Jerman dibandingkan dengan peserta didik yang tidak diajar menggunakan
multimedia apliaksi Kahoot atau dengan kata lain peserta didik yang dijar menggunkan
bahasa Jerman peserta didik kelas X SMA NEGERI 11 MANADO lebih efektif
konvensional.
19
Bahasa Jerman merupakan bahasa kedua yang harus di pelajari oleh peserta didik.
Dalm mempelajari bahasa Jerman siswa di wajibkan untuk menguasai keekmpat ketrampilan
berbahsa Jeman yang ada sesuai dengan kurikulum. Salah satu ketrapilan yang penting bagi
peserta didik yang harus dikuasai adalah pengguasaan gramatik, dimanaa gramatik bisa
pembelajaran.
menimbulkan suasana yang membosankan dan membuat peserta didik cepat jenuh dan tidak
dan peserta didiklah yang berperan secara optimal dlam proses pembelajaran. Peserta
didiklah akan lebih aktif bertanya, menjawab atau mengadakan diskusi. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran gramatik bahasa Jerman di kelas X SMA NEGERI
Dari kedua kerangka pikir yang telah peneliti uraikan, selanjutnya akan dijadikan
dasar dalam pengajauan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang diajuakan oleh peneliti, dimana rumusan masalah peneliti telah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan. Dinyatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
20
D.Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan penelitian sebagai
berikut:
Jermna peserta didik kelas X SMA NEGERI 11 MANADO anatara yang diajar dengan
menggunakan multimedia aplikasi Kahoot dan yang tidak diajar dengan menggunakan
metode konvensional.
Jerman peserta didik kelas X SMA NEGERI 11 MANADO lebih efektif dari pada
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang diguankandlam penelitian ini adalah quasi eksperimen atau
eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui sebuah akibat antara dua faktor yang
sengaja ditimbulkan dalam penelitian dengan menggunakan desain pre-test contol group.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dengan
demikian pengolahan data hasil penelitian akan dilakukan secara statistik dan hasilnya
berupa angka. Hasil penghitungan tersebut nantinya akan digunakan untuk menjawab
tujaun penelitian yang meneliti adanya keefektifan yang terjadi setelah adanya perlakuan
terhadap peserta didik yang diajar dengan multimedia aplikasi Kahoot dan peserta didik
B. Desain Penelitian
1. Desain Eksperimen
suatu perkara (treatment) yang diberiakn. Pelakuan yang dimakasud dlam penelitian ini
adalah penggunaan multimedia aplikasi Kahoot dalam pembelajaran gramatik bahasa Jerman
peserta didik kelas X SMA NEGERI 11 MANADO. Dalam penelitian ini, subjek penelitian
terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas yang pemilihannya dengan teknik
sampling acak sederhana. Kelas eksperimen akan diberi perlakuan( X) yaitu diajar dengan
menggunakan multimedia aplikasi Kahoot dan kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau tetap
sebagai pre-tes untuk mengetahuikemampuan awal pengguasaan gramatik. Setelah itu kelas
eksperimen diberi treatment dengan menggunakan multimedia aplikasi Kahoot dalam jangka
22
waktu tertentu, sedangkan kelas kontrol dengan metode konvensional berupa ceramah dan
pemberian tugas serta media yang biasa digunakan oleh guru untuk menyampaiakna materi.
Materi yang diajarkan dan buku yang dipakai sama, sedangkan disamapaiakan dengan cara
yang berbeda. Setelah diberikan perlakuan-perlakuan, kedua kelas akan diberikana tes akhir
sebagai post-test. Hasil akhir pengukuran kedua tes tersebut akan dibandingkan antara kelas
yang diajar dengan menggunakan multimedia aplikasi Kahoot dan dengan yang
Desain penelitianyang digunakan dlam penelitian ini adlah Quasi Eksperiment dengan
model penelitian pre-test dan post-test group. Dengan diadakannya pre-test dan post-test
group bisa digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan akhir peserta didik setelah dan
sebelum diberikan perlakuan anatara peserta ddiidk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Denagn model pre-test dan post-test group peserta didik baik di kelas eksperimen atau kelas
kontrol terlebih dahulu sebelum di laakuaknnya penelitian maka diberi pre-test, tujuan tes ini
adalah mengukur kemampuan awal peserta didik dlam penguasaan gramatik. Setelah itu kelas
eksperimen diberi perlakuan yakni penggunaan multimedia aplikasi Kahoot selama 6 kali
pertemuan dan setiap pertemuan mempunyai waktu 2 X 45 menit. Sedangkan kelas kontrol
tidak diberi perlakuan. Setelah penelitian selesai ke dua kelas tersebut juga di beri tes akhir
atau post-test.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat dengana memanupulasi
variabel-variabel di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini dilakauakn dengan meberikan
perlakuan kepada yang di uji cobakan. Dalam penelitian eksperiemn bisa dialakukan dengan
23
Perlakuan atau treatment yang dilakuakan adalah dengan memberikan pembelajaran gramatik
Perlakukan ini dilakukan terhadap dua kelompok yakni kelompok kelas eksperimen dan kelas
dalam jangka waktu tertentu, kemudian diberikan pengukuran untuk kedua kalinya.
(1) Tempat
(2) Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 April-13 Mei 2017. Dan setaip pertemuan
tatap muka di masing-masing kelas sebanyak satu kali dalam satu minggu dengan durasi
E.Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (Suharsimi Arikunto 2006: 118). Pada penelitian ini terdapat dua variabel
yakni variabel terikat dan variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
media aplikasi Kahoot dan variabel terikatnya adalah gramatik bahasa Jerman kelas X
sebagai berikut: X Y
Keterangan:
24
F.Populasi dan Sampel
(1) Populasi
Populasi menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) adalah keseluruhan objek penelitian.
Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yanga da dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi ayau penelitiannnya juga disebut studi
populasi atau studi sensus. Polpulasi padapenelitian ini adlah siswa kelas X SMA
NEGERI 11 MANADO.
(2) Sampel
Suharsimi Arikunto (2206:131) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
(contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan
keadaan populasi sebenarnya. Dengan kata lain sampel harus representatif. Ada bebrapa
cara yamg dapat digunakan dalam pengambilan sampel yakni Sampel Random atau
sampel acak, sampel berstrata, sampel proporsi, sampel bertujuansampel kuota, sampel
kelompok dan sampel kembar. Dalam penelitian ini menggunakan sampel dengan cara
random atau acak. Peneliti menggunakan dua kelas yang dipilih secara acak yakni kelas X
IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes. Tes digunakan
untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kamampuan objek yang diteliti. Tes
yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunkan tes pilihan ganda dengan empat
alternatif jawaban. Tes dilakukan dua kali oleh peneliti yakni pre-test, tes ini digunakan
untuk mengukur kemampuan penguasaan gramatik kelas eksperimen dan kelas kontrol
25
Setelah melakukan eksperimen, peneliti melakukan post-test, tes ini diberikan setelah
penelitian selesai, tujuan dari tes ini adalah mengetahui hasil akhir belajar peserta didik
setelah adanya perlakuan yang diberikan. Perlakuan yang diberiakan adlah penggunaan
multimedia aplikasi Kahoot dalam penguasaan gramatik peserta didik kelas X SMA
NEGERI 11 MANADO.
H. Instrumen Penelitian
Jenis instrumen penggumpulan data ada beberapa cara yang bisa digunakan. Secara
garis besar penggumpulan data bisa dilakuakn dengan cara tes dan non tes. Tes adlah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kamampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok. Seangkan instrumen penggumpulan data non tes ada beberapa cara yakni
sendiri dapat dilakukan dengan cara: pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar
atau kategori yang akan di cari datanya, yang kedua yakni check-list, check list adalah
daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberi
tandaatau tally setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Jenis instrumen dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Karena tes dalam bentuk
pilihan ganda dianggap lebih objektif dari pada mengunakan dlam bentuk lainnya.
pengeertiannya kisi-kisi adlah sebuah tabel yang menunjuka hubungan antara hal-hal yang
disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan
26
instrumen menunjukkan kaitan anatara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana
data akan diambil, metode yang digunkaan dan instrumen yang disusun.
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini diadaptasi dari silabus yang mengacu pada
kurikulum 2013 yang sesuai dengan yang di pakai di SMA NEGERI 11 MANADO. Materi
yang dikembangkan berdasarkan pengembangan kurikulum untuk kelas X yang diambil dari
MANADO.
Instrumen dalam tes ini adalah berupa tespilihan ganda yang diberikan 4 alternatif
jawaban, kriteria penilaian dalam instrumen ini adalah dengan memberikan nilai 1 untuk
jawaban benar.Jumlah soal yang diaplikasikan dalam instrumen ini berjumlah 30 soal untuk
uji instrumen. Dan untuk soal pre-test dan post-test masing-masing berjumlah 25 soal.
No Jum
.ite lah
27
jawab, peduli (gotong permintaan maaf. memperkenalk 28,
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
28
kebangsaan, 30
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan
prosedural pada
bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
menegasikan 29
kaliamt.
Jumlah 30 Soal
29
Tabel. 2 Tabel Spesifikasi penggunaan tes instrumen penguasaan gramatik
Jumlah (100%) 30
yang valid aau shaih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah. Secara garis besar validitas ada dua macam yakni
a.Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah instrumen yaitu: validitas
Validitas isi mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan materi atau isi pelajaran
yang diberiakan. Oleh karena itu materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum, maka
2. Validitas konstruk
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang
membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam
Tujuan Instruksional Khusus. Seperti halnya validitas isi, validitas konstruk dapat
diketahui dengan cara merinci dan memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek
b. Validitas Empiris
Validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan
Validitas ini biasa dikenal dengan validitas empiris. Sebauh tes yang dikatakan memiliki
validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Dalam hal ini, hasil tes
diasangkan denagn hasil pengalaman.Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau
2. Validitas predictive
Sebuah tes diakatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila
mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan
31
datang. Sebagai alat pembanding validitas prediksi adlah nilai-nilai yang diperoleh setelah
menggunakan teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adlah teknik korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus yang digunakan yakni
menguanakn korelasi product moment dengan simpangan dan korelasi product moment
Keterangan:
N : Jumlah subjek
Reliabilitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) reliabilitas menunjuk pada satu pengertian
bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat diguanakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Konsep reliabilitas terkait dengan
pemotretan berkali-kali. Instrumen yang baik adlah instrumen yang dapat denagn ajeg
32
menerikan data yang sesuai dnegan kenyataan. Secara garis besar relaibilitas ada dua jenis
yaki relaibilitas eksternal dan reliabilitas internal. Dalam mencari nilai relibilitas ada bebrapa
rumus. Dalam penelitian ini peneliti menggunkaan rumus belah dua yang dikemukakan oleh
Spearman-Brown yaitu:
Keterangan:
Prosedur Penelitian
polpulasi tadi. Kemudian peneliti menyiapkan materi atau bahan ajar untuk kelompok
eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum melakuakn eksperimen terhadap kedua kelas tersebut
terlebih dahulu peneliti melakuakn tes coba terhadap kelas lain di luar kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Dan akhirnya dipilihlah kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X
1. Pra-eksperimen
model pre-test , post-test control group maka peneliti harus memilih kelas yang akan
dijadikana eksperimen dan kelas kontrol yang dipilih secara acak. Selain itu untuk pembuatan
instrumen penelitian yang akan diujicobakan, lalu digunakan untuk pre-test dan post-test
Pre-test diberikan di awal sebelum melakuakn penelitian, tes ini diperuntukan untuk kelas
yang akan dijadikan kelas eksperimen dan untuk kelas kontrol. Tes ini dilakauakn untuk
33
mengetahui kemampuan awal peserta didik yang akan di teliti. Dan tes ini dijadikan
pembanding hasil akhir prestasi belajar siswa setelah dan sebelum dilakukannya penelitian
ini. Hasil tes ini digunakan untuk menyeimbangkan keadaan antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol, walaupun nantinya ada perbedaan dalam prestasi belajar itu dikarenakan
adanya perlakuan. Selain itu pre-test ini digunakan untuk menyeimbangkan sampel antara
2. Tahap Eksperimen
Setelah tahap pre-test adlah tahap eksperimen. Disini yang terlibat adalah media, siswa, guru,
dan peneliti. Pada tahap ini peneliti mengadakan manipulasi pada proses pembelajaran yakni
melalui pembelajaran menggunakan aplikasi Kahoot pada kelas eksperimen. Sedangkan pada
kelas kontrol pembelajaran dibiarkan berlangsung apa adanya tanpa adanya perlakuan
(mannipulasi menggunakan media aplikasi Kahoot), tetapi materi dan waktu pembelajaran
sama dengan kelas ekpserimen. Materi yang digunakan yakni materi yangdia ambil dari buku
Tahap selanjutnya dan sekaligus menjadi tahap akhir penelitian adlah tahap akhir
eksperimen, thap ini adalah peneliti mengadakan pre-test kepada kedua sampel yakni kelas
eksperimen yang diberi perlakuan dan kelas kontrol yang tidak di beri perlakuan. Post-test ini
sama seperti pre-tes, tes ini dilakukan untuk mengukur tingkat kemampuan pengguasaan
gramatik kelas ekperimen dengan kelas kontrol. Data yang diperoleh setelah adanya
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS 22 for windows.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Dimana dalam teknik ini
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan yang signifikan peserta
34
didik yang di beri perlakuan menggunakan multimedia aplikasi Kahoot dalam penguasaan
gramatik dan peserta didik yang tidak diberi perlakuan.Sebelum diadakannya pengajuan
hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis untuk memastikan bahwa data
Uji Normalitas Sebaran ini bertyjuan untuk menguji apakah data yang diselidiki
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran ini dilakuakn terhadap kemampu
gramatik awal atau pre-test dan kemampuan gramatik akhir atau post-test.Uji normalitas
(2011:280):
KD:1,36
Keterangan:
Uji Homonenitas Varians ini bertujuan untuk menghitung ada tidaknya perbedaan
signifikan anatara rata-rata hitung kelompok. Untuk menghitung uji homogenitas varians
F=
S2 =
35
Keteranagan:
S = standar defiasi
S2 = varaians, selalu dituliskan dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi kuadrat
Teknis analisi data yang digunakan dalam penelitian in adalah menggunakan teknik
uji-t. Teknik ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan secara signifikan dan
multimedia aplikasi Kahoot dengan peserta dididk yang tidak mendapat perlakuan. Rumus
uji-t:
Keterangan:
I. Hipotesis Statistik
36
Hipotesis ini sering disebut dengan hipotesis nol (Ho). Hipotesis ini meyatakan ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadapa variabel terikat. Hipotesis yang dibuat oleh
1. Ho =
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan
penguasaan gramatik peserta didik kelas X SMA NEGERI 11
MANADO anatara yang diajar menggunakan multimedia
apaliakasi Kahoot
.
Ha =
2. Ho =
konvensional.
Ha =
metode konvensional.
37
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta
Aksara.
(http://warmayy.blogspot.co.id/2014/01/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-daerah-dan.html
http://hartina129b.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-multimedia-dan-contohnya.html diakses
38