Manajemen Pembiayaan - Kelompok 5
Manajemen Pembiayaan - Kelompok 5
Manajemen Pembiayaan - Kelompok 5
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Pendidikan tentang Manajemen
Pembiayaan Pendidikan.
Makalah ini kami susun bersama dengan memperoleh referensi dari sumber
yang akurat dan terpercaya. Kami berterima kasih kepada Ibu Tina
Rahmawati, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen
Pendidikan yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca demi penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan...................................................................................................3
Bab 3 Penutup..........................................................................................................9
iii
Bab 1 Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
1
merupakan komponen yang esensial dan tidak dapat terpisahkan dalam
penyelenggaraan proses belajar-mengajar. Dalam rangka pembentukan
potensi sumber daya manusia (SDM), penggunaan anggaran pendidikan
yang efektif dan efisien diharapkan dapat menghasilkan SDM yang tepat
guna dan berhasil guna. Salah satu kunci keberhasilan dalam
pembangunan pendidikan, terletak pada kemampuan SDM dalam
mengelola dana yang tersedia dengan mengacu pada kebutuhan pokok
dan skala prioritas program pembangunan pendidikan dari tahun ke
tahun secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan
perencanaan program.
C. Tujuan
2
Bab 2 Pembahasan
3
dan merata kepada peserta didik/calon peserta didik tanpa membeda-
bedakan latar belakang. Adapun prinsip efisiensi dilakukan dengan
mengoptimalkan akses mutu, relevansi dan daya saing pelayanan
pendidikan. Untuk prinsip transparansi yang dimaksud adalah dengan
memenuhi asas kepatutan dan tata kelola yang baik sehingga dapat
diaudit dan menghasilkan opini audit wajar tanpa pengecualian dan
dipertanggungjawabkan secara transparan. Prinsip akuntabilitas publik
berarti mampu mempertanggungjawabkan atas kegiatan yang dijalankan
oleh penyelenggara atau satuan pendidikan kepada stakeholder sesuai
peraturan yang berlaku
b. Kebijakan pemerintah
d. Adanya inflasi.
a. Tujuan pendidikan
4
melaksanakan fungsi pendidikan pada Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (RAPBN) dan Rencana Anggaran dan Belanja
Daerah (RAPBD) harus sekurang-kurangnya 20% dari total belanja
negara atau daerah.Pengelolaan pembiayaan pendidikan yang
menggunakannkeuangan negara harus mematuhi regulasi yang telah
ditetapkan,dalam hal ini mengacu pada UU no 17 Tahun 2003 tentang
keuangan negara. Pengelolaan keuangan negara itu sendiri harus
menerapkan kaidah-kaidah sebagai berikut:
2. Profesionalitas
3. Proporsionalitas
d)Beasiswa
5
3. Biaya pribadi peserta didik
Beberapa hal yang merupakan karakteristik atau ciri-ciri pembiayaan
pendidikan adalah sebagai berikut.
6
anggaran sekolah. Sebagai contoh, kepala sekolah tampil secara semena-
mena dalam menggali dan membelanjakan anggaran. Penganggaran
berbasis sekolah memungkinkan terbukanya peluang bagi sekolah untuk
mengkreasi anggaran, tidak hanya sebatas membelanjakan, tetapi juga
cara mendapatkannya. Lowry (dalam Sudarwan Danim, 2006: 142-143)
mengidentifikasi enam keuntungan teoritis penganggaran berbasis
sekolah dan kendala yang mungkin muncul dilihat dari fenomena riil
kekinian di sekolah.
7
6. Pembuatan keputusan di bidang keuangan dapat dengan cepat
dilakukan, termasuk ketika terjadi perubahan mata anggaran. Meski
demikian, jika terjadi kalangan sumber, bukan tidak mungkin
instansi yang membawahkan sekolah tidak mampu
menanggulanginya secara cepat.
1. Bantuan pemerintah
8
4. Dana peningkatan mutu pendidikan yang bersumber dari
pungutan
9
Bab 3 Penutup
Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11