Tugas KLP 7 Adm-1
Tugas KLP 7 Adm-1
Tugas KLP 7 Adm-1
Kelas : SD III G
Disusun oleh:
Kelompok 7
Nurul Mawaddah (105401121618)
Nur Annisa (105401122718)
Anjas Saifullah (105401121617)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi ialah aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu
para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
secara efektif. Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan bukan hanya
sekedar kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana atau program yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu. Salah satunya
adalah supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai administrator dan
juga supervisor sekolah yang akan dijelaskan dalam makalah berikut ini.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya
memahami, menguasai, dan mampu melaksakan kegiatan-kegiatan yang
berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan. Kepala sekolah
sebagai supervisor juga memiliki pembagian tugas dan tanggungjawab, prinsip
dan faktor yang mempengaruhinya, serta teknik-teknik supervisi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah fungsi kepala sekolah dalam administrasi pendidikan?
2. Apa sajakah peran kepala sekolah sebagai supervisor?
3. Apa sajakah fungsi pokok operasional sekolah?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan dan memaparkan apa saja fungsi kepala sekolah dalam
administrasi pendidikan.
2. Menjelaskan dan memaparkan apa saja peran kepala sekolah sebagai
supervisor pendidikan.
3. Mengidentifikasi apa saja fungsi pokok operasional sekolah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
c. Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan gutu atau pegawai
baru, pembagian tugas/ pekerjaan guru dan pegawai sekolah, dan
sebagainya.
d. Keuangan, yang mencangkup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk
berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang yang berasal dari
pemerintah, atau dari POMG atau BP#, atau dari sumber lainnya.
e. Perlengkapan, yang meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah,
penambahan ruang kelas, penambahan atau pengadaan bangku murid, dan
sebagainya.
Dalam penyusunan rencana ini hendaknya guru dan pegawai
diikutsertakan, untuk membantu pemikiran dan ide-ide atau pemcahan
masalah yang mungkin tidak terpikirkan oleh kepala sekolah. Dengan begitu
juga, guru dan pegawai sekolah akan merasa bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan yang telah mereka rencanakan dan sepakati bersama.
3
c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimabulkan kesatuan tindakan,
kesatuan pikiran, dan sebagainya.
d. Adanya kesatuan perintah (unity of command); para bawahan/ anggota
hanya mempunyai seorang atasan langsung, dan dari padanya ia menerima
perintah atau bimbingan, serta serta kepadanya ia harus mempertanggung
jawabkan pekerjaannya.
e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di
dalam organisasi itu. Sebab, tidak adanya keseimbangan tersebut akan
memudah kan timbunlnya hal-hal yang tidak diinginkan.
f. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian, dan atau bakat masing-masing.
g. Struktur organisasi hendaknya disusun sederhana, sesuai dengan kebutuhan
koordinasi, pengawasan, dan pengendalian.
h. Pola organisasi, hendaknya relative permanen. Artinya meskipun
strukturnorganisasi dapat dan memang harus diubah sesuai dengan tuntutan
perkembangan, fleksibilitas dalam penyesuaian itu jangan bersifat prinsip.
Oleh karena itu, pola dasar struktur organisasi perlu dibuat sedemikian rupa
sehingga sedapat mungkin permanen.
i. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure); bawahan
atau anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat, ditindak sewenang-
wenang, dan sebagainya.
j. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tat kerjanya jelas
tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi.
4
tidak sehat atar bagian atau antar personel sekolah, dan atau kesimpangsiuran
dalam tindakan.
Dengan adanya koordinasi yang baik memungkinkan semua bagian atau
personel bekerja sama saling membantu ke arah satu tujuan yang telah
ditetapkan seperti kerja sama antara urusan kurukulum dan pengajaran dengan
guru-guru.
5
Membantu mengembangkan kesanggupan mengobservasi dan
kesanggupan lainnya yang diperlukan oleh guru untuk memperoleh data
dari murid;
Membantu guru untuk menyadari, bahwa perbedaan antar murid
merupakan hal yang wajar, dan oleh sebab itu tiap murid perlu
mendapat perhatian dan perlakuan yang cukup;
Membantu utnuk selalu menyadari bahwa murid belajar disebabkan
adanya kebutuhan (need), dan pelajaran yang diberikan kepadanya tidak
akan diterimanya dengan baik, jika tidak sesuai dengan “need” itu;
Membantu guru mengembangkan kecakapnnya untuk mengatahui
“need” murid itu, dan jika perlu untuk dapat menimbulkannya.
b. Membantu stafnya mempertinggi kecakapan dan ketrampilannya mengajar:
Mengadakan kunjungan kelas secara teratur dan berencana;
Membuat catatan tentang kunjungan itu yang kemudian dijadikan bahan
pembicaraan dalam pertemuan (rapat);
Menyarankan kepada guru penggunaan metode dan alat pelajaran yang
lebih produktif dan progresif;
Mengadakan rapat sekolah secara teratur yang ditujukan kepada
pemecahan masalah proses belajar mengajar;
Mencarikan bantuan ahli (konsultan, resource person/ nara sumber)
untuk hal-hal yang kiranya kurang dikuasai.
c. Mengadakan evaluasi secara kontinu tentang kesanggupan stafnya dan
tentang kemajuan program pendidikan pada umumnya:
Semua data mengenai kunjungan kelas, rapat, dikumpulkan secara
teratur untuk kemudian digunakan sebagai data evaluasi;
Menyusun rencana evaluasi setiap tahun ajaran;
6
Menambah data evaluasi dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang dapat dilaksanakan di sekolah, baik dari staf maupun dari
murid;
Pada waktu tertentu dan teratur mengadakan pertemuan dengan stafnya
secara perorangan atau seluruh staf, utnuk membicarakan bersama hasil
pengumpulan data itu secara evaluative;
Mendorong dan membantu anggotastafnya untuk mengadakan “self-
evaluaton”, usaha mengevaluasi diri sendiri.
Yang sangat penting dalam pelaksanaan tugas kepala sekolah sebagai
supervisor ialah usaha untuk meningkatkan mutu stafnya. Hal ini hanya dapat
dilaksanakan dengan baik, jika kepala sekolah sendiri memiliki kemauan dan
kemampuan untuk meningkatkan diri sendiri. Sebagai pemimpin dan pendidik
ia tidaka kan berhasil dalam usahanya, jika sikap dan tingkah laku yang
dianjurkan kepada yang dipimpinnya tidak terdapat pada dirinya.
7
f. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin
prasangka guru dan pegawai sekolah.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter) karena dapat menimbulkan
perasaan gelisah atau bahkan antipasti dari guru-guru.
3. Fungsi Kepala Sekolah sebagai Supervisor Pengajaran
a. Membangkitkan dan merangsang guru-guru dan pegawai sekolah di dalam
menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya.
b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah
termasuk media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran dan
keberhasilan proses belajar-mengajar.
c. Bersama guru-guru berusaha mengembangkan, mencari dan menggunakan
metode-metode mengajar yang lebih sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang sedang berlaku.
d. Membina kerja sama yang baik dan harmonis di antara guru-guru dan
pegawai sekolah lainnya.
e. Berusaha mempertinggi mutu dan pengetahuan guru-guru dan pegawai
sekolah, antara lain dengan mengadakan diskusi-diskusi kelompok,
menyediakan perpustakaan sekolah, dan atau mengirim mereka untuk
mengikuti penataran-penataran,seminar, sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
f. Membina hubungan kerja sama antara sekolah dengan BP3 atau POMG
dan instansi-instansi lain dalam rangka peningkatan mutu pendidikan para
siswa.
8
Sistem campuran
b. Cara memilih dan menempatkan guru dalam kelas
Penempatan guru SD
Penempatan guru SMP/SMA
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab
terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh
karena itu untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah
hendaknya memahami, menguasai, dan mampu melaksakan kegiatan-kegiatan
yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan.
Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor memiliki pembagian tugas dan
tanggungjawab, prinsip dan faktor yang mempengaruhinya, serta teknik-teknik
supervise.
B. Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan disebabkan keterbatasan pengetahuan kami dan oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah kami berikutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11