Laporan Ari
Laporan Ari
Laporan Ari
Oleh:
M.ARIFUDDIN NUR
NPM. 15070226
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes, 2009).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas adalah sebagai ujung tombak sistim pelayanan kcsehatan di
Indonesia. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka Puskesmas
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga
bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kedokteran (Depkes, 2009).
Wabah demam berdarah selalu saja terjadi setiap tahun di Indonesia. Berbagai
langkah pencegahan dan penanggulangan serta upaya sosialisasi juga gencar diadakan
sepanjang tahun melalui berbagai media yang mungkin. Namun, sepertinya, hasil yang
diharapkan masih belum terjadi. Angka penderita penyakit demam berdarah masih tetap
tinggi di berbagai daerah. Untungnya jumlah korban yang sampai meninggal dunia bisa
ditekan jumlahnya (Depkes, 2009).
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
Dengue sitularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah tanah air. Gejala yang akan muncul seperti
ditandai dengan demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan
menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan
dibagian permukaan tubuh pada penderita (Depkes, 2017)
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang utama di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk. Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya semakin
bertambah. Di Indonesia, demam berdarah pertama kali ditemukan dikota Surabaya pada
tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi, dan 24 orang diantaranya meninggal
dunia, dengan Angka Kematian (AK) mencapai 41,3%. Sejak saat itu, penyakit ini
menyebar luas keseluruh Indonesia (Kementerian Kesehatan, 2010).
Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 126,675 penderita DBD di 34 provinsi di
Indonesia, dan 1.229 orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 100.347 penderita DBD dan sebanyak
907 penderita meninggal dunia pada tahun 2014. Hal ini dapat disebabkan oleh
perubahan iklim dan rendahnya kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan
(Depkes, 2017).
Kasus DBD diwilayah Kota Banjarbaru terus mengalami peningkatan, seperti
tahun-tahun sebelumnya, khususnya diwilayah kerja Puskesmas Guntung Manggis kota
Banjarbaru. Pada tahun 2018 ada terdapat 182 kasus penderita DBD dan sebanyak 3
kasus penderita yang meninggal dunia. Sedangkan selama dua bulan terakhir dari Januari
2019 sampai dengan Maret 2019 sudah terdapat 267 kasus penderita DBD dan sebanyak
5 kasus penderita DBD yang meninggal dunia (Laporan Tahunan 2018/2019 Puskesmas
Guntung Manggis).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa dapat menganalisis permasalahan meningkatnya demam berdarah
diwilayah kerja Puskesmas Guntung Manggis.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah tingkat keberhasilan identifikasi gambaran upaya
penurunan kejadian demam berdarah diwilayah kerja Puskesmas Guntung
Manggis.
b. Memprioritaskan Pemecahan Masalah pada kasus yang ditemukan.
c. Memberikan alternatif untuk pemecahan masalah tersebut.
C. Manfaat
1. Instansi Magang
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta ilmu dalam pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.
2. Mahasiswa
a. Memperoleh pengalaman, keterampilan dan wawasan pengetahuan dalam bekerja
di Puskesmas Guntung Manggis, khususnya pada program upaya penurunan
demam berdarah dengue (DBD).
b. Meningkatkan kemampuan berpikir dan bekerja yang komprehensif dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada program-program kerja di
Puskesmas Guntung Manggis.
c. Meningkatkan kemampuan menganalisis masalah dan kemampuan dalam
melakukan alternatif pemecahan masalah pada program-program di Puskesmas
Guntung Manggis, khususnya pada program upaya penurunan kejadian demam
berdarah dengue (DBD).
3. Fakultas
a. Meningkatkan, memperluas dan mempererat kemitraan dengan instansi tempat
magang berlangsung khususnya Puskesmas Guntung Manggis
b. Memperoleh gambaran nyata tentang pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) apabila bekerja
diinstansi pemerintahan, khususnya pada program pencapaian penyuluhan demam
berdarah.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbanyak berada
pada Kelurahan Guntung Manggis (27.834 jiwa).
“ 3 SEHAT ‘
“ BERSINAR “
Lk Pr
1 Kepala Puskesmas 1 0
2 Kasubbag TU 0 1
3 Dokter Umum 1 4
4 Dokter Gigi 0 2
5 Perawat 1 7
6 Perawat Gigi 0 4
7 Bidan 0 16
8 Sanitarian 0 3
9 Pranata Lab.Kes 0 1
10 Nutrisionis 1 1
12 Apoteker 2 1
13 Asisten Apoteker 0 3
14 Administrasi Gizi 0 1
15 Administrasi Loket 1 1
16 Pranata Komputer 0 1
JUMLAH 7 46
9. Jenjang Pendidikan
NO JABATAN JUMLAH
Lk Pr
1 Kepala Puskesmas ( S2 Manajemen ) 1 0
2 Kasubbag Tata Usaha ( SPRG ) 0 1
3 S1 Dokter Umum 1 4
4 S1 Dokter Gigi 0 2
5 S1 Apoteker 1 1
6 S2 Apoteker 1 1
7 Sarjana Kesehatan Masyarakat 0 1
8 D III Keperawatan 0 5
9 D IV Keperawatan 1 0
10 S 1 Keperawatan / Ners 0 2
11 D III Kebidanan 0 16
12 D III Kesling 0 1
13 D 1 Kesling 0 1
14 D III Nutrisionis 1 1
15 D1 Ahli Gizi 0 1
16 D III Keperawatan Gigi 0 1
17 SPRG 0 3
18 SMF 0 3
19 D III Komputer 0 1
20 Tenaga Kontrak ( SMA ) 1 1
JUMLAH 7 46
1). Desoreintasi
4). Muntah
A. URAIAN KEGIATAN
1. Minggu ke I
a. Menghadap kepala Puskesmas
b. Memasukan surat izin magang ke puskesmas
c. Laporan ke pembimbing instansi.
d. Persetujan/kesepakatan magang antar puskesmas dan mahasiswa.
e. Observasi lapangan keseluruh unit kerja yag ada di tempat magang.
2. Minggu ke II dan III
Mulai kerja magang di instansi dan melakukan aktivitas magang:
a. Bertugas di P2DBD
b. Bertugas di ruang gizi
c. Bertugas di ruang PKPR
d. Bertugas di loket
e. Mengikuti kegiatn di luar gedung,posyando balita, penyuluhan kepemukiman
warga, penelitian epedemiologi, dan vogging.
f. Mencari dan mengumpukan data yang ada.
g. Menganalisa dan mempelajari data.
h. Melaksanakan tata tertib magang
i. Konsultasi
3. Minggu ke IV
Mahasiswa sudah menentukan bidang peminatan yang di nilai mereka dapat dijadikan
suatu topik dalam laporan magang, seperti:
a. Mengendentifikasi masalah dan menganalisa masalah
b. Konsultasi
c. Melaporkan kepada kepala puskesmas bahwa telah berakhir magang.
d. Seminar laporan magang.
Ketika saya bertugas di ruang gizi saya melakukan penimbangan berat badan bayi dan
balita, mengukur tinggi badan dan panjang badannya, serta menentukan status gizi bayi
dan balita tersebut dengan melihat BB/TB dan melakukan perbandingan dengan melihat
table BB/TB yang disediakan di ruang gizi tersebut.
Ketika bertugas di ruang loket, tugas yang saya kerjakan yaitu mencatat data pasien yang
dating dengan melihat kartu berobat yang di milki pasien tersebut, di antaranya nama
pasien, umur pasien, nomor kartu berobat pasien, nama kepala keluarga pasien, serta
tempat pelayanan kesehatan yang di butuhkan pasien tersebut setelah sebelumnya ditanya
apa keluhan pasien tersebut.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Demam berdarah (DBD) adalah penyakit infeksi di sebabkan oleh virus Dengue yang di
tandai demam 2 – 7 hari disertai dengan menifestasi perdarahan penurunan Trombosit
(Trombositopinia) adanya hemokonsentrasi yang di tandai kebocoran plasma (peningkatan
hemotokrit,asites,efusipleura,hipoalbuminemia dapat disertai gejala gejala tidak khas
seperti nyeri kepala,nyeri otot & tulang,ruam kulit atau nyeri belakang bola mata Virus
Dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Albopictus nyamuk ini hidup
dan tinggal di daerah beriklim tropis dan lembab,puncak aktivitas menggigit nyamuk
Aedes Aegypti biasanya mulai pagi dan petanghari,antara pukul 09.00 – 10.00 dan 16.00 –
17.00
Berdasarkan hasil pengumpulan data dan observasi selama magang Puskesmas
Guntung Manggis telah melaksanakan program upaya peningkatan kesehatan masyarakat
dengan kegiatan peningkatan kesehatan masyarakat Puskesmas Guntung Manggis tahun
2017 telah melaksanakan kegiatan Pembagian Abate di Kelurahan Guntung Manggis dan
Kelurahan Landasan Ulin Timur namun berdasarkan data laporan tahun penderita DBD
pada tahun 2017 sampai dengan 2018 masih ada penderita DBD sebanyak 46 kasus
(Laporan Tahunan Puskesmas Guntung Manggis, 2018). Dari data di atas dapat dilihat
bahwa penyakit Demam Berdarah selalu ada hampir tiap tahun meskipun dengan jumlah
yang tidak terlalu tinggi dan sudah tersedia program pencegahannya. Berdasarkan data
yang ada, maka identifikasi masalah pada kegiatan magang ini adalah upaya Pencegahan
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Guntung Manggi Tahun
2019. Beberapa penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) antara lain sebagai
berikut :
Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan
1. Jarak yang di tempuh masyarakat/ penderita DBD untuk tempat pemeriksaan yang jauh.
2. Belum Berdarah Dengue (DBD)
3. optimalnyan program ABJ, Fogging, 3M PlusLingkungan di wilayah Puskesmas
Guntung manggis masih seringkali didapati genangan air. Baik yang berasal dari kaleng
bekas atau lingkungan yang masih kurang bersih.
Kurangnya
Lingkungan
pengetahuan
kurang
tentang
bersih
pencegahan
Upaya
Lingkungan DBD
Manusia
pence
D gahan
B dema
D m
prasarana rah
dengu
Kendala jarak
ABJ (fogging)
e
3M plus pemeriksaan
(DBD)
yang jauh
di
wilaya
puske
smas
guntu
ng
mang
gis.
Berdasarkan diagram tulang ikan di atas, penyebab masalah terdiri dari
beberapa aspek, yaitu :
1. Manusia
Aspek manusia disini adalah berasal dari masyarakat. yaitu masih
kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan
penyakit demam berdarah. Masih banyak masyarakat yang kurang menyadari
bahwa penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh gigitan nyamuk ke
manusia ini sangat berbahaya bahkan bisa jadi penyakit yang mematikan.
Contohnya, beberapa masyarakat tahu bahwa nyamuk berkembang biak di
daerah yang banyak genangan air, tumpukan kalengkaleng serta lingkungan
yang tidak bersih. Namun, wadah berkembangbiaknya nyamuk tersebut
masih saja terlihat di lingkungan hunian mereka.
2. Sarana dan prasarana
Jarak yang di tempuh masyarakat/ penderita DBD ke tempat pemeriksaan
yang jauh.
3. Metode
a) Program ABJ ( Angka Bebas Jentik) Program ini dilakukan pada 100
rumah yang kondisi lingkungannya tergenang dengan air.
b) Metode Fogging dilakukan beberapa bulan sekali saat dicurigai
adanya kasus DBD dan yang terjadi kasus DBD di wilayah
Puskesmas Guntung Manggis.
c) 3M Plus
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang metode PSN adalah sebuah
gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus
yaitu:
1) Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat
penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain
2) Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti
drum,kendi, toren air, dan lain sebagainya
3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang
memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk
yang menularkan demam berdarah.
4) Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate)
pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
5) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
6) Menggunakan kelambu saat tidur
7) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
8) Menanam tanaman pengusir nyamuk
9) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
10) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah
yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
4. Lingkungan
Lingkungan di wilayah Puskesmas Guntung Manggis masih seringkali
didapati genangan air, baik yang berasal dari kaleng bekas atau lingkungan
yang masih kurang bersih.
Mengingat akan keterbatasan waktu sehingga semua masalah tidak dapat
dipecahkan secara bersamaan. Oleh karena itu penulis perlu memprioritaskan
penyebab masalah yang akan di hadapi dengan menggunakan metode
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan masalah dengan menentukan
skala nilai 1 – 5. Masalah yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas
masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan
masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut
semakin besar. Untuk lebih jelasnya, pengertian urgency, seriousness, dan
growth dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktuk
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan
melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja,
pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak.
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk
dicegah.
Adapun matriks metode USG (urgency, seriousness, growth) yaitu
sebagai berikut :
NO M MASALAH U S G TOTAL
1 Aspek manusia : 5 5 4 14
Kurang pengetahuan dan kesadaran
masyarakat tentang pencegahan
Demam Berdarah Dengue (DBD)
2 Aspek Sarana dan prasarana : 5 4 3 12
Jarak yang di tempuh masyarakat/
penderita DBD untuk tempat
pemeriksaan yang jauh.
3 Aspek Metode: 5 4 4 13
a. ABJ
b. Fogging
c. 3M Plus
4 Aspek Lingkungan 5 5 5 15
Lingkungan di wilayah Puskesmas
Guntung manggis masih seringkali
didapati genangan air. Baik yang
berasal dari kaleng bekas atau
lingkungan yang masih kurang bersih.
e
Metode USG (urgency, seriousness, growth)
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengumpulan data, observasi dan diskusi dengan pembimbing
instansi selama kegiatan magang di Puskemas Guntung
Manggis di temukan permasalahan yaitu tahun 2017 telah melaksanakan
kegiatan Pembagian Abate di Kelurahan Guntung Manggis dan Kelurahan
Landasan Ulin Timur namun berdasarkan data laporan tahun penderita
DBD pada tahun 2017 sampai dengan 2018 masih ada penderita DBD
sebanyak 46 kasus. Beberapa penyebab tingginya penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) antara lain :
a. Kurang pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan
Demam Berdarah Dengue (DBD)
b. Jarak yang di tempuh masyarakat/ penderita DBD untuk tempat
pemeriksaan yang jauh
c. Belum optimalnyan program ABJ, Fogging, 3M Plus
d. Lingkungan di wilayah Puskesmas Guntung manggis masih seringkali
didapati genangan air. Baik yang berasal dari kaleng bekas atau lingkungan
yang masih kurang bersih.
2. Berdasarkan Metode USG dapat diketahui bahwa prioritas penyebab masalahnya
adalah lingkungan di wilayah Puskesmas Guntung manggis masih seringkali
didapati genangan air, baik yang berasal dari kaleng bekas atau lingkungan yang
masih kurang bersih. Hal ini dikarenakan hygiene lingkungan sekitar tempat
tinggal masih kurang bersih. Walaupun dari Puskesmas Guntung Manggis sudah
diadakan program bulanan untuk
pemberantasan nyamuk seperti ABJ dan Fogging, namun jika lingkungan
selalu dalam keadaan kurang bersih maka akan selalu ada potensi bagi
nyamuk kembali bersarang disana dan menyebarkan virus demam berdarah.
3. Alternatif pemecahan masalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan penyuluhan tentang pencegahan penyakit Demam Berdaarh
Dengue (DBD) dengan metode 3M Plus kepada masyarakat.
b. Menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat atau dapat melakukan kegiatan
yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan.
c. Mengoptimalkan peran petugas kesehatan dalam pengendalian penyakit
menular Demam Berdarah Dengue (DBD) seperti program Program ABJ
(Angka Bebas Jentik), Metode Fogging dan program 3M Plus.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Guntung Manggis
a. Mengoptimalkan program bulanan yang sudah diadakan untuk pemberantasan
nyamuk seperti ABJ dan Fogging serta melakukan promosi tentang 3M plus.
b. Mengoptimalkan peran tenaga kesehatan dan kader seoptimal dalam
meningkatkan penyuluhan tentang pencegahan Demam Berdarah Dengue
(DBD)
c. Menyediakan pelayanan kesehatan dari pemerintah untuk
masyarakat mulai dari posyandu, pustu, puskesmas dalam
menangani permasalahan-permasalahan masyarakat secara
menyeluruh.
d. Meminta dukungan lintas sektor dalam merangkul masyarakat agar
mau bekerja sama dalam menurunkan angka kejadian penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD)
e. Tenaga kesehatan memberikan pelayanan tidak hanya di puskesmas
tapi juga di posyandu-posyandu yang mempermudah masyarakat
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
f. Adanya kegiatan penyuluhan sebulan 1 x yang di bantu program
promosi kesehatan dalam kegiatan penyuluhan tentang pencegahan
Demam Berdarah Dengue (DBD).
2. Bagi Masyarakat
Diharapkan mendapatkan menjaga kebersihan lingkungan dengan
metode 3M Plus untuk mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).
3. Bagi mahasiswa
Mahasiswa dapat mempelajari metode pemecahan masalah, pelaksanaan, kegiatan
intervensi yang dapat menunjang kinerja program pencegahan penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) dengan metode 3M Plus di Puskesmas Guntung Manggis
Tahun 2019.
LAMPIRAN 1 :
NPM : 15070226
Banjarbaru, ……………………………..
Pembimbing Instansi
Liswati, SKM
NIP. 19611108 18401 1002
Keterangan :
Rata-rata = ……………… =
Banjarmasin, …………………………..
Dosen Pembimbing
NIDN.1103079101
Keterangan :
NPM : 15070226
NPM : 15070226
Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Banjarmasin, ………………………..
Dosen Pembimbing,
NIDN.1103079101
LAMPIRAN 5 :
FORMULIR BIMBINGAN MAGANG
Nama Mahasiswa :M.ARIFUDDIN NUR
NPM : 15070226
Tempat Magang : Puskesmas Guntung Manggis
Bimbingan Tgl Pokok Bahasan Paraf Paraf
Ke Pembimbing Pembimbing
Instansi Fakultas
LAMPIRAN 6
LEMBAR KEHADIRAN MAHASISWA MAGANG DI INSTANSI
Nama Mahasiswa : M.ARIFUDDIN NUR
NPM : 15.07.0226
Tempat Magang : Puskesmas Guntung Manggis
Pembimbing Instansi : Liswati, SKM
No. Tanggal Jam Masuk – Paraf Pembimbing
Jam Pulang Instansi Magang
1 11 Februari 2019 08.00 – 13.30
2 12 Februari 2019 08.00 – 13.30
3 13 Februari 2019 08.00 – 13.30
4 14 Februari 2019 08.00 – 13.30
5 15 Februari 2019 08.00 – 11.00
6 16 Februari 2019 08.00 – 13.00
7 18 Februari 2019 08.00 – 13.30
8 19 Februari 2019 08.00 – 13.30
9 20 Februari 2019 08.00 – 13.30
10 21 Februari 2019 08.00 – 13.30
11 22 Februari 2019 08.00 – 11.00
12 23 Februari 2019 08.00 – 13.00
13 25 Februari 2019 08.00 – 13.30
14 26 Februari 2019 08.00 – 13.30
15 27 Februari 2019 08.00 – 13.30
16 28 Februari 2019 08.00 – 13.30
17 01 Maret 2019 08.00 – 11.00
18 02 Maret 2019 08.00 – 13.00
19 04 Maret 2019 08.00 – 13.30
20 05 Maret 2019 08.00 – 13.30
21 06 Maret 2019 08.00 – 13.30
22 08 Maret 2019 08.00 – 11.00
Mengetahui,
Kepala Bagian Instansi Tempat Magang
(………………………………….)
NIP.
LEMBAR PESERTA
YANG AKAN MENGHADIRI SEMINAR LAPORAN MAGANG
Penyaji
Nama Mahasiswa : M.ARIFUDDIN NUR
NPM : 15.07.0226
Judul Laporan : GAMBARAN PENCEGAHAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH
DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUNG
MANGGIS
Hari/Jam :
No. Nama NPM Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Banjarmasin, …………………………
………………………… ……………………………..
LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG
Disusun Oleh :
M.Arifuddin nur
NPM. 15.07.0226
Mengetahui