Michael Scriven
Michael Scriven
Michael Scriven
Kelompok 3 :
APRIL 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “MODEL EVALUASI SCRIVEN”
yang telah kami susun. Tidak lupa kami ucapkan rasa terima kasih untuk ibu
Maghfirotul Lathifah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing dalam mata kuliah
evaluasi program bimbingan dan konseling atas bimbingannya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Sebagai penyusun, kami mohon maaf bila mungkin dalam penyusunan
makalah terdapat kesalahan-kesalahan kata yang mohon dimaklumi.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Masalah ............................................................................................ 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
A. Pengertian Model Evaluasi Scriven ............................................................. 5
B. Pelaksanaan Evaluasi Formatif-Sumatif ...................................................... 7
C. Perbandingan Evaluasi Formatif dan Sumatif.............................................. 7
BAB III ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang
bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat untuk mengambil sebuah keputusan. Evaluasi di
gunakan untuk pengambilan keputusan yang berguna untuk menjadikan suatu
program maupun pekerjaan menjadi lebih baik.
Proses pendidikan tentu diperlukan pembinaan secara terkoordinasi dan
terarah. Begitu juga siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang
maksimal sehingga dapat menciptakan tujuan pendidikan seperti yag diharapkan.
Terdapat berbagai wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses
pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan,
keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju. Pelaksanaan program
disekolah juga membutuhkan evaluasi agar dapat melihat apakah program yang
dirancang itu berhasil, dipertimbangkan atau bahkan tidak cocok untuk
dilaksanakan di sekolah.
Banyak model evaluasi program yang ditemui dalam dunia pendidikan.
Setiap model evaluasi program memiliki pengertian dan tujuan yang berbeda-
beda. Salah satu contoh model evaluasi program seperti yang digagas oleh
Michael Scriven yaitu evaluasi formatif-sumatif. Makalah ini akan membahas
lebih dalam tentang model evaluasi formatif-sumatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa rumusan
masalah dalam makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan model evaluasi scriven?
2. Bagaimana pelaksanaan evaluasi scriven?
3. Bagaimana perbandingan antara evaluasi formatif dan sumatif?
C. Tujuan Masalah
1. Agar kita semua mengetahui bagaimana model Evaluasi Model Scriven.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Evaluasi Scriven
Menurut Michael Scriven, evaluasi terhadap program dapat dibedakan
atas dasar fungsinya yaitu: Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.
1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif berfungsi untuk mengumpulkan data (informasi)
selama kegiatan dilaksanakan. Data yang dikumpulkan dapat pula digunakan
oleh pengembang program untuk membentuk dan memodifikasi program
dalam beberapa hal, penemuan-penemuan dari evaluasi dapat digunakan
sebagai bahan acuan bagi pelaksana dalam melaksanakan program
selanjutnya, agar tidak terjadi pemborosan biaya, tenaga dan waktu. Para
evaluator pendidikan, termasuk guru-guru yang mempunyai tugas evaluasi,
tentu sudah mengenal dengan baik apa yang dimaksud dengan evaluasi
formatif.
Hampir setiap bulan guru-guru melaksanakan evaluasi formatif dalam
bentuk ulangan harian. Evaluasi tersebut dilaksanakan untuk mengetahui
sampai seberapa tinggi tingkat keberhasilan atau ketercapaian tujuan untuk
masing-masing pokok bahasan. Dikarenakan luas atau sempitnya materi yang
tercakup di dalam pokok bahasan setiap mata pelajaran tidak sama, maka
tidak dapat ditentukan dengan pasti kapan evaluasi formatif dilaksanakan dan
berapa kali untuk masing-masing pelajaran.
Evaluasi formatif secara prinsip merupakan evaluasi yang
dilaksanakan ketika program masih berlangsung atauu ketika program masih
dekat dengan permulaan kegiatan. Tujuan evaluasi formatif tersebut adalah
mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung,
sekaligus mengidentifikasi hambatan, dengn diketahuinya hambatan dan hal-
hal yang menyebabkan program tidak lancar, pengambil keputusan secara
dini dapat mengadakan perbaikan yang mendukung kelancaran pencapaian
tujuan program.
5
2. Evaluasi Sumatif
Berbeda dengan evaluasi formatif, evaluasi summatif lebih diarahkan
untuk menguji efek dari komponen-komponen pendidikan/pembelajaran
terhadap murid-murid, atau dapat juga dikatakan bahwa evaluasi summatif
dirancang untuk mengetahui seberapa jauh kurikulum yang telah disusun
sebelumnya memberikan hasil pada siswa antara lain mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal itu dapat dilihat pada hasil pre test dan
post test, antara kelompok eksperimen dan control. Walaupun Scriven tidak
mengarahkan model ini pada evaluasi dalam proses belajar mengajar, namun
pelaksanaan kurikulum tidaklah dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan.
Contoh:
Dalam sebuah kurikulum kimia di SMA , untuk menilai kurikulum
kimia itu, maka setiap unit atau satuan pelajaran harus
dicobakan/dilaksanakan. Pada akhir pelaksanaan setiap kegiatan belajar
mengajar, atau pada pertengahan dan akhir semester evaluasi hasil belajar
dapat dan perlu dilakukan baik untuk menentukan tingkatan atau angka
yang dicapai siswa dalam bidang tersebut maupun proses pendidikan
berikutnya.
Evaluasi sumatif juga dilakukan setelah program berakhir. Tujuan dari
evaluasi sumatif adalah untuk mengukur pencapaian program. Fungsi
evaluasi sumatif dalam evaluasi program pembelajaran dimaksudkan sebagai
sarana untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu di dalam
kelompoknya. Mengingat bahwa obyek sasaran dan waktu pelaksanaan
berbeda antara evaluasi formatif dan sumatif maka lingkup sasaran yang
dievaluasi juga berbeda. ada beberapa contoh mudah dalam memahami
evaluasi formatif dan sumatif. evaluasi formatif ibaratnya proses dalam
pembuatan masakan, dimana ada proses pemasakan, proses pemotongan
sayur dan proses pemberian bumbu. sedangkan evaluasi sumatif adalah
proses ketika masakan itu telah disajikan dan bagaimana tiap indivisu
menikmati masakan tersebut.
Model evaluasi yang diungkapkan Scriven menyatakan bahwa
evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah system sudah selesai
6
menempuh pengujian dan penyempurnaan. Pola evaluasi sumatif ini
dilakukan apabila guru bermaksud untuk mengetahui tahap perkembangan
terakhir dari siswanya. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa hasil belajar
merupakan totalitas sejak awal hingga akhir.
B. Pelaksanaan Evaluasi Formatif-Sumatif
1. Evaluasi formatif
a. Dilaksanakan selama program berlangsung dengan tujuan untuk
menyediakan dan memberikan informasi yang bermanfaat kepada
pimpinan atau penanggung jawab program untuk kepentingan
perbaikan dan penyempurnaan program.
b. Setiap langkah pelaksanaan evaluasi akan menghasilkan umpan
balik segera. Selanjutnya berdasarkan informasi yang telah
dikumpulkan dapat digunakan untuk merevisi dan
menyempurnakan proram apabila diperlukan.
2. Evaluasi sumatif
a. dilaksanakan pada akhir kegiatan untuk memberikan informasi
kepada kemampuan potensial tentang manfaat atau kegunaan
program
7
program
2 Audience Administrator program Konsumen dan
dan karyawan sponsor
3 Siapa yang Evaluator internal Evaluator eksternal
melaksanakan
4 Ciri-ciri umum Tepat waktu Meyakinkan
5 Pengukuran Sering informal Valid/ reliable
6 Frekuensi Seringkali Terbatas
pengumpulan data
7 Ukuran sampel Seringkali kecil Biasanya besar
8 Jenis pertanyaan 1. Apa yang sedang 1. Apa hasilnya?
dikerjakan? 2. Dengan siapa?
2. Apa yang perlu 3. Apa akibatnya?
diperbaiki? 4. Apa tuntutannya?
3. Bagaimana akan
diperbaiki
8
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
10