Tugas Pak Agus FULL PDF
Tugas Pak Agus FULL PDF
Tugas Pak Agus FULL PDF
Oleh:
1. Density merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya zat
(massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per satuan
volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik.
ρ = m/v
Specific Gravity adalah ukuran kerapatan relatif terhadap kerapatan zat yang
dijadikan acuan, biasanya yang dijadikan acuan adalah kerapatan air pada suhu
4 derajat celcius.
SG = ρzat/ρair
TUGAS 2
Bagaimanapun eksentrik plate bisa dibuat lebih kecil aslakan ukuran lubang
tidak mengalami kemiringan. ukuran pipa maximum itu tidak terbatas dan
bergantung pada perhitungan data.rasio beta limit dari beta terbatas di 0,3 dan
0,8. reynold number paling rendah berada pada 2000D ( D dalam Inchi). Tapi tidak
kurang dari 10.000Untuk fluida compressible ∆p/p1 ≤ 0.30 dimana ∆p dan p1
berada pada stauan yang sama.flange tap direkomendasikan untuk kedua tipe dari
orifice. tapi vena contracta tap bisa digunakan untuk pipa yang besar. taps tersebut
untuk eksentrik orifice harus diletakan di quadrant secara bersebrangan dengan
lubangnya.tap untuk orifice segmental harus selalu sejajar dengan tinggi dam yang
paling maksimum. pelat orifice dengan tepi yang lurus dapat dibuat miring jika
menggunakan kriteria yang mungkin sama dengan plate orifice dengan tepi
persegi.untuk mencegah kebingungan setelah pemasangan , tab pada plate harus
terpasang stampel dengan jelas, apakah orifice itu eksentrik atau segmental.
TUGAS 3
1. Apa yang dimaksud dengan sensor ? Beri contoh sensor Pressure, Level,
Temperature, dan Flow beserta cara kerjanya !
Jawaban :
❖ Pengertian Sensor
Sensor adalah elemen yang merespon perubahan besaran
proses(temperatur, flow, tekanan, dsb) sehingga bisa memicu perubahan
sinyal (tegangan, arus, dsb) yang setara.
❖ Contoh Sensor PLTF
a. Sensor Pressure (Tekanan)
❖ Bourdon Tube
Bourdon tube adalah metal berongga indikator tekanan yang berbentuk
"C" yang berada didalam pressure gauge yang akan lurus jika mendapat
tekanan. Para pengukur tekanan Bourdon menggunakan prinsip bahwa
tabung pipih cenderung berubah diluruskan atau lebih besar penampang
melingkar ketika bertekanan.
Cara Kerja Bourdon Tube :
Bourdon tube terbuat dari pipa pendek melengkung dimana salah satu
ujungnya tertutup. Saat bourdon tube diberi tekanan maka ia akan
menegang. Perubahan yang dihasilkan sebanding dengan tekanan yang
diberikan. Hal ini dapat dilihat dari indikator dial yang tertera pada alat
bourdon tube. Perubahan tekanan yang dideteksi oleh bourdon tube
akan mengakibatkan pipa bergerak. Gerakan pipa tersebut ditransmisikan
untuk menggerakkan jarum meter.
❖ Bellows
Bellows adalah elemen pengukur tekanan yang mampu berdefleksi
(mengembang). Bellows akurat untuk digunakan mengukur tekanan gage
(Pgage) dengan range antara absolute zero sampai 350 kPa. Terdiri atas
sebuah tubing metal yang bisa mengembang searah mengikuti
panjangnya. Bellows dengan diameter yang lebar bisa membaca low
pressure lebih baik daripada bourdon tube.
Prinsip Kerja Bellows :
Elemen bellows merupakan elemen elastis yang fleksibel pada arah aksial.
Biasanya dibuat dari bahan kuningan, fosfor-perunggu, beriliun-tembaga,
monel, stainless steel, inconel, dan bahan metal lainnya. Dengan elemen
ini dapat diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan
(perubahan volume).
b. Sensor Level
❖ Level Gauge (Gelas Penduga)
Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi permukaan cairan dalam suatu
bejana atau drum dan tangki secara langsung. Ada dua macam gelas
penduga yang digunakan : gelas penduga tebuka dan gelas penduga
tertutup. Gelas penduga terbuka digunakan pada tangki yang tidak
bertekanan, sedangkan yang tertutup digunakan pada tangki yang
bertekanan.
Prinsip Kerja Level Gauge :
Prinsip yang digunakan pada gelas penduga adalah prinsip bejana
berhubungan. Gelas penduga dapat menunjukkan tinggi level dalam
suatu bejana secara langsung. Gelas penduga ujung terbuka
pemasangannya sangat sederhana. Pada gelas penduga ujung terbuka,
tinggi level yang diukur pada tangki atau bejana akan sama dengan yang
ditunjukkan pada gelas penduga, karena merupakan dua bejana yang
saling berhubungan. Gelas penduga ujung tertutup digunakan untuk
bejana bertekanan tinggi. Kedua ujung gelas penduga dihubungkan
dengan bejana. Ujung bagian bawah tersambung dengan bagian bejana
berisi cairan, sedangkan ujung bagian atas tersambung dengan bagian
bejana beisi uap (kosong).
❖ Sight Glass
Sight Glass adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat tingkatan
cairan/gas yang berada didalam system, atau untuk melihat apa yang
sedang terjadi dalam system.
Prinsip Kerja Sight Glass :
Sight Glass merupakan salah satu metode pengukuran level fluida yang
paling konvensional dan biasa disebut dengan gauge glass. Sight Glass
digunakan untuk pengukuran level fluida di dalam tangki secara kontinyu,
ketika level fluida di dalam tangki bergerak naik maka level cairan di
dalam sight glass juga akan naik dan begitu juga sebaliknya.
❖ Termokopel
Termokopel adalah salah satu jenis sensor suhu yang paling sering
digunakan, hal ini dikarenakan rentang suhu operasional termokopel
yang luas yaitu berkisar antara -200°C hingga lebih dari 2000°C dengan
harga yang relatif rendah. Termokopel pada dasarnya adalah sensor suhu
Thermo-Electric yang terdiri dari dua persimpangan (junction) logam
yang berbeda. Salah satu logam di termokopel dijaga di suhu yang tetap
(konstan) yang berfungsi sebagai junction referensi sedangkan satunya
lagi dikenakan suhu panas yang akan dideteksi. Dengan adanya
perbedaan suhu di dua persimpangan tersebut, rangkaian akan
menghasilkan tegangan listrik tertentu yang nilainya sebanding dengan
suhu sumber panas.
Prinsip Kerja Termokopel :
Termokopel bekerja apabila adanya perbedaan panas secara
gradien akan menghasilkan tegangan listrik, hal ini disebut sebagai efek
termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini gabungan dua
macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang
diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu,
dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan
perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk
melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda,
meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan
pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya
berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran
yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi
populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya,
kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat
penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di
antara 2 titik, bukan temperatur absolut.
d. Sensor Flow
❖ Orifice
Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran
volum atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa)
berdasarkan prinsip beda tekanan dengan mengubah kecepatan aliran
fluida. Alat ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens
pipa.
Prinsip Kerja Orifice :
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda
tekanan atau disebut juga Bernoulli’s principle yang mengatakan bahwa
terdapat hubungan antara tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika
kecepatan meningkat, tekanan akan menurun begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai
pada orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu
menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana
terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena
contracta. Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan
mengalami perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan
pada pipa normal dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume
dan laju aliran massa dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli.
Cara kerja dari alat ini diperlihatkan pada gambar diatas. Jika tekanan
input pada meter body naik, maka pada batang torsi (torque rod) akan
terjadi kenaikan torsi. Primary beam yang dihubungkan langsung ke
batang torsi mengakibatkan buffle (flapper) menutup nozzle. Pada nozzle
terjadi tekanan balik, tekanan balik dari nozzle ini diperkuat oleh amplifier
(pilot relay) dan relay output akan mengirimkan sinyal yang telah
diperkuat ke receiver (receiver bellows) ataupun instrument lainnya berupa
optional external devices. Dalam waktu yang sama, tekanan balik ini juga
masuk ke feedback capsul. Kenaikan tekanan output dalam feedback
capsul memberikan gaya feedback ke secondary beam, dan melalui span
rider, gaya tersebut menekan primary beam untuk menggerakkan buffle
menjauhi nozzle. Dalam umpan balik loop tertutup akan terjadi gaya
perlawanan untuk menghambat/melawan gaya akibat tekanan balik dari
nozzle. Pada akhirnya tekanan sinyal output akan sebanding dengan nilai
proses variable yang diukur.
❖ Transducer Output
Contoh :
1. LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
2. Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
3. Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
4. Heater mengubah listrik menjadi Panas
5. Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara
Signal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter / karakteristik utama yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Isyarat analog umumnya dikatankan dengan
gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk
semua bentuk isyarat analog. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa analisis
fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah
gelombang sinus. Dengan memnfaatkan sinyal analog, maka jangkauan
transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah
terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang biasnya
berbentuk gelombang sinus mempunyai tiga variable dasar, yaitu amplitudo,
frekuensi dan phase.
• Amplitudo adalah parameter tinggi rendahnya tegangan dari sinyal
analog.
• Frekuensi merupakan banyaknya gelombang sinyal analog dalam satuan
detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada waktu tertentu.
1.
Bersifat Contiune Bersifat discrete ( 0 dan 1 )
Bagus di gunakan untuk Bagus digunakan untuk
2.
komunikasi yang lintasannya komunikasi yang lalu lintas nya
rendah. tinggi
8.
Menggunakan konsep frekuensi Menggunakan konsep biner/bit
Simbol psi = Ψ
11. Bagaimana memasang transmitter pada proses cairan, gas, dan uap?
Jawaban :
❖ Pemasangan Transmitter D/P Cell Untuk Pengukuran Flow Liquid
Transmiter D/P Cell ditempatkan agak kebawah dari sambungan tekanan
pada flange. Tekanan ini diambil dari samping gunanya mencegah
terjebaknya vapor pada sensing line dan menghindari adanya endapan-
endapan yang terpanjang dasar pipe line masuk kedalam instrument, untuk
cairan yang kental dan korosip untuk pengukuran liquidini harus memakai
seal.
14. Apa itu density? Apa bedanya dengan berat jenis? Beri contohnya!
Jawaban :
❖ Pengertian Density
Density didefinisikan sebagai massa suatu zat per satuan volume.
m
ρ=
V
16. Apa itu viskositas? Ada berapa macam viskositas? Apa satuan dari viskositas?
Jawaban :
❖ Pengertian Viskositas
Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida yang menunjukkan besar
kecilnya gesekan internal fluida.
❖ Macam-Macam Viskositas dan Satuannya
1. Viskositas Dinamik
Viskositas dinamik merupakan gaya tangensial persatuan luas yang
digunakan agar dapat memindahkan suatu bidang horisontal ke sebuah
bidang yang lain, dalam unit velositas (velocity), ketika mempertahankan
jarak dalam sebuah cairan.
Satuan : Poise (P) → cgs
1 P = 1dyne cm-2s
1 P = 0,1 Pa s
Satuan SI : MKS = Nm-2s = Pa s
2. Viskositas Kinematik
Viskositas kinematis ialah suatu rasio antara viskositas absolut untuk
kepadatan (densitas) dengan jumlah dimana tidak ada kekuatan yang
terlibat.
Satuan : Stokes (St)
1 St = 1 cm2/s
❖ SG → Alat : Piknometer
1. Timbang bobot piknometer kosong
W piknometer = A g
2. Timbang bobot piknometer + sampel
W pinometer + sampel = B g
B−A
ρsampel VSampel
3. Tentukan SG sampel → SG = =
ρH O ρH O
2 2
18. Apa fungsi orifice concentric, orifice exentric, dan orifice segmental ?
Jawaban :
❖ Tipe Concentric
Ini adalah tipe yang paling populer dipakai untuk suatu range yang luas dari
fluida seperti air, steam dan gas. Tipe ini mempunyai suatu lubang yang
concentris (di tengah-tengah) dengan pinggiran dari up stream face.
Pinggiran ini harus tajam, sehingga cahaya tidak dapat direfleksikan dari
padanya. Tipe ini khusus liquid yang sudah bersih tidak boleh mengandung
zat padat yang abrasive yang akan menyebabkan erosi.
❖ Tipe Eccentric
Tipe ini dipakai pada aliran yang masih mengandung partikel.
❖ Tipe Segmental
Khusus dipakai pada aliran berat, yaitu fluida yang mengandung bagian-
bagian padat (solid) atau suatu aliran yang bersifat corrosive
TUGAS 4
PSIG atau Gauge pressure, yaitu pengukuran pressure diatas tekanan atmosfer
(barometer setempat). Dalam kondisi ini maka PSIG > 1 atm.
PSIA atau Absolute pressure, yaitu pressure/tekanan yang diukur dari tekanan
nol (PSIA = PSIG + Patm).
b. Satuan Temperature
Sistem satuan SI (Centigrade (°C) dan Kelvin (°K)) dan sistem satuan
Imperial (Fahrenheit (°F) dan Rankine (°R)).
Hubungan diantara skala temperatur :
d. Satuan Flowrate
Beberapa konversi satuan yang digunakan dalam pengukuran aliran
fluida, yaitu:
1 gallon per menit (gpm)
= 231 inci kubik per menit (in3/menit)
= 63,09 sentimeter kubik per detik (cm3/s)
1 liter
= 0,26417 gallon
= 1000 cm3
1 kaki kubik (cubic foot) per menit (cfm, atau ft3/menit)
= 0,07513 pon massa per menit
= 0,54579 gram per detik
3. Buktikan bahwa satuan tekanan bisa dalam satuan ketinggian air (mH2O,
cmH2O, mmHg, cmHg)!
Jawab:
Seperti diketahui, cairan di dalam sebuah bejana akan memiliki tekanan
hidrostatik yang besarnya berbanding lurus dengan ketinggiannya (P = ρ•g•
h), dimana:
P = Pressure (tekanan)
ρ = masa jenis dari cairan, kg/m³
g = gravity (percepatan gravitasi bumi), m/s²
h = height (ketinggian cairan di dalam bejana), m
P = kg/m³ • m/s² • m
P = kgm/s² • m/m³
P = kgm/s² • 1/m²
P = Newton • 1/m² = N/m² = Force/Area (Gaya/Luas)
P = F/A
Dari persamaan di atas, ρ dan g selalu konstan (dengan anggapan cairannya
homogen, tidak berubah masa jenisnya). Sedangkan h merupakan variable
yang berbanding lurus dengan tekanan P.
mmH2O berasal dari specific gravity (SG) yang merupakan rasio antara masa
jenis cairan dengan masa jenis cairan referensi. Umunya digunakan air pada
tekanan atmosfer dan pada temperatur yang telah disepakati sebagai referensi
(1.000 kg/m3 atau 1 g/cm3). Sebagai contoh, dalam bejana berisi air setinggi 1
m (1.000 mm), tekanan hidrostatiknya yaitu :
𝑃 = 𝜌 ×𝑔 ×ℎ
= 1.000 kg/𝑚3 × 9,8 𝑚/𝑠2 × 1 𝑚
= 9800 Pascal
1 mmHg = x 10 cmHg
1. a.) Apa perbedaan antara Orifice Plate, Venturi, dan Flow Nozzle?
b.) Jelaskan prinsip kerja dari Orifice Plate, Venturi, dan Flow Nozzle!
Jawab :
a. Perbedaan antara Orifice Plate, Venturi, dan Nozzle
• Orifice Plate
Keunggulan Orifice adalah repeatability yang baik, mudah dalam
pemasangan, dipakai pada semua ukuran pipa, low cost, tersedia banyak
macam / tipe dan material, dan relative mudah diganti-ganti.
Keterbatasan Orifice adalah rentan terhadap kerusakan yang disebabkan
benda asing yang terbawa fluida dan erosi. Rangeability 5:1 (perbandingan
batas aliran maksimum dan minimum) rendah.
• Venturi
Keuntungan Venturi mempunyai repeatability yang baik, low permanent
loss, dapat dipakai untuk liquid berlumpur dan kotor.
Keterbatasan Venturi termasuk katagori differential pressure yang high cost
dan memerlukan additional support pada pemasangannya. Memerlukan
Straight run pada upstream dan downstream pipa.
• Flow Nozzle
Keuntungan Flow Nozzle mempunyai repeatability yang baik, low
permanent head loss, tersedia dalam berbagai macam bahan, memerlukan
Straight Run pada upstream dan downstream.
Keterbatasan Flow Nozzle lebih High cost, terbatas pada ukuran pipa
sedang, terbatas pada aplikasi liquid yang viskosnya tinggi.
b. Prinsip Kerja
• Orifice Plate
Orifice merupakan alat untuk mengukur laju aliran dengan prinsip beda
tekanan atau disebut juga Bernoulli’s principle yang mengatakan bahwa
terdapat hubungan antara tekanan fluida dan kecepatan fuida. Jika
kecepatan meningkat, tekanan akan menurun begitu pula sebaliknya.
Pada dasarnya orifice berupa plat tipis dengan lubang di bagian tertentu
(umumnya di tengah). Fluida yang mengalir melalui pipa ketika sampai pada
orifice akan dipaksa untuk melewati lubang pada orifice. Hal itu
menyebabkan terjadinya perubahan kecepatan dan tekanan. Titik dimana
terjadi kecepatan maksimum dan tekanan minimum disebut vena contracta.
Setelah melewati vena contracta kecepatan dan tekanan akan mengalami
perubahan lagi. Dengan mengetahui perbedaan tekanan pada pipa normal
dan tekanan pada vena contracta, laju aliran volume dan laju aliran massa
dapat diperoleh dengan persamaan Bernoulli.
• Venturi
Untuk Venturi Meter ini dapat dibagi 4 bagian utama yaitu:
• Bagian Inlet : Bagian yang berbentuk lurus dengan diameter yang sama
seperti diameter pipa atau cerobong aliran. Lubang tekanan awal
ditempatkan pada bagian ini.
• Inlet Cone: Bagian yang berbentuk seperti kerucut, yang berfungsi untuk
menaikkan tekanan fluida.
• Throat (leher): Bagian tempat pengambilan beda tekanan akhir bagian ini
berbentuk bulat datar.
Hal ini dimaksudkan agar tidak mengurangi atau menambah kecepatan
dari aliran yang keluar dari inlet cone.
• Outlet Cone : Berbentuk kerucut dimana bagian kecil berada pada throat,
dan pada outlet cone ini tekanan kembali normal.
Pada Venturi meter ini fluida masuk melalui bagian inlet dan diteruskan ke
bagian outlet cone. Pada bagian inlet ini ditempatkan titik pengambilan
tekanan awal. Pada bagian inlet cone fluida akan mengalami penurunan
tekanan yang disebabkan oleh bagian inlet cone yang berbentuk kerucut
atau semakin mengecil kebagian throat. Kemudian fluida masuk kebagian
throat inilah tempat-tempat pengambilan tekanan akhir dimana throat ini
berbentuk bulat datar. Lalu fluida akan melewati bagian akhir dari venturi
meter yaitu outlet cone.
Jika aliran melalui venturi meter itu benar-benar tanpa gesekan, maka
tekanan fluida yang meninggalkan meter tentulah sama persis dengan fluida
yang memasuki meteran dan keberadaan meteran dalam jalur tersebut tidak
akan menyebabkan kehilangan tekanan yang bersifat permanen dalam
tekanan. Penurunan tekanan pada inlet cone akan dipulihkan dengan
sempurna pada outlet cone. Gesekan tidak dapat ditiadakan dan juga
kehilangan tekanan yang permanen dalam sebuah meteran yang
dirancangan dengan tepat.
• Flow Nozzle
Bentuk alat ini seperti lonceng dengan profil ellips diikuti dengan leher
silindris. Flow nozzle ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang
berfungsi untuk mendapatkan beda tekanannya. Pada flow nozzle kecepatan
bertambah dan tekanan semakin berkurang seperti dalam venturi meter. Dan
aliran fluida akan keluar secara bebas setelah melewati lubang flow nozzle
sama seperti pada plat orifice.
a. Magnetic Flowmeter
b. Rotameter
Prinsip operasi dari rotameter (variable area
meters) didasarkan pada pelampung (float)
yang berfungsi sebagai penghalang aliran,
pelampung tersebut akan melayang dalam
suatu tabung yang mempunyai luas
penampang tidak konstan. Luas penampang
tabung berubah tergantung ketinggiannya
(semakin tinggi semakin besar). Posisi
pelampung akan menyatakan harga aliran
fluida yang mengenainya. Pada posisi tersebut
pada pelampung akan terjadi keseimbangan gaya, yaitu keseimbangan
antara berat pelampung dengan gaya tarik aliran yang mengenainya dan
gaya apung pelampung.
Gambar Rotameter
Dimana :
C = Discharge coefficient, tergantung pada Reynolds Number dari flow
Aa = Cross section area at a
Ab = Cross section area at b
g = Gravity acceleration constant (9.81 m/s2 or 32.2 ft/s2)
Ƿ = Density of the fluid
Vf = Volume of the float
Af = Cross section area of the float
Ƿf = Density of the float
Mass flow rate dapat dihitung dengan mengalikan Q dengan fluid density Ƿ
, Qmass = Q.Ƿ
Transmitter/
Controller
Secondary
Jawab :
Temperature Transmitter 2A (TT2A) yang terpasang di Lapangan/Field Process
Area digunakan untuk mengukur besarnya temperature yang ada pada Tanki
26 (T26). Temperature Transmitter pneumatik diatas dicatu oleh udara
bertekanan/Air Supply (AS)/Instrument Air Supply (IAS) yang besarnya 20 Psig.
Output dari TT2A ini berupa Signal Pneumatik yang besarnya 3-15 Psig yang
ditransmisikan melalui tubing. Output TT2A diteruskan ke Junction Box nomor
urut 7 (JB7) yang berada pada panel belakang Control Room/Ruang Kendali
dimana Operator berada dan diteruskan ke input Temperature Recorder 2A
(TR2A) yang berfungsi untuk menyimpan/merekam data hasil pengukuran
temperature saat ini dan data lalu (history). Signal Pneumatik keluaran dari
TT2A juga menjadi input pada Temperature Indicator Controller 2A (TIC2A)
yang berada pada panel depan Control Room. TR2A dan TIC2A juga dicatu
oleh udara bertekanan/Air Supply (AS) sebesar 20 Psig. Adapun fungsi dari
TIC2A adalah sebagai indicator (menunjukkan indikasi temprature saat ini) dan
sebagai control yang dikendalikan oleh Operator (melakukan fungsi koreksi
terhadap Set Point dan Measurement Variable). Adapun output dari TIC2A
menjadi Set Point dari Temperature Indicator Controller 2 (TIC2) yang biasa
disebut control cascade/kontrol bertingkat (merupakan sistem kontrol Umpan
balik yang terdiri dari kontrol loop utama/primary loop dan kontrol loop
pembantu/secondary loop). Adapun Input dari TIC2 berasal dari Temperature
Transmitter 2 (TT2) yang bertugas melakukan pengukuran besarnya
temperature steam coil pada Tanki T26 yang ditransmisikan dengan tubing
melalui Junction Box nomor urut 9 (JB9) . Selain itu juga output TT2 menjadi
input Temperature Recorder 2 (TR2). TR2 dan TIC2 juga dicatu oleh udara
bertekanan/Air Supply (AS) sebesar 20 Psig. Adapun output dari TIC2
digunakan untuk mengendalikan bukaan Control Valve 2 (TV2) yang berada di
Field Process Area sesuai dengan hasil perbandingan atau koreksi (error) di
Controller.
1 liter
= 0,26417 gallon
= 1000 cm3
1 kaki kubik (cubic foot) per menit (cfm, atau ft3/menit)
= 0,07513 pon massa per menit
= 0,54579 gram per detik
Umumnya meter-meter gas yang diperdagangkan menyatakan aliran dalam
laju aliran volume pada kondisi standar 1 atm dan 20 oC. Satuan yang
digunakan adalah standar cubic feet per minute,(sfcm) atau sentimeter kubic
standar permenit (sccm).
12. Sebutkan contoh Sensor Level beserta prinsip kerja dan rumusnya!
Jawab :
a. Metode Displacement (Displacer)
Prinsip dasar dari perpindahan benda apung adalah dengan menggunakan
hukum Archimedes yang mengatakan bahwa total tekanan fluida terhadap
benda yang tercelum ke dalam fluida tersebut adalah sama dengan berat fluida
yang dipindahkannya, dan arah tekanan tersebut adalah ke atas (vertical). Gaya
ke atas tersebut sering pula dikenal dengan gaya apung.
Sistem ini menggunakan elemen displacer yang berbentuk silinder dengan luas
yang tetap. Ada tiga hal penting yang terjadi pada pengukuran yaitu :
1. Displacer, tidak terapung diatas cairan, sehingga displacer mempunyai berat
tertentu dan terikat pada gantungan/support arm.
2. Naiknya tinggi permukaan cairan akan membuat displacer naik karena danya
gaya apung yang lebih besar dari cairan, tetapi pergerakan dari displacer ini
hanya kecil sekali dibandingkan dengan naiknya tinggi permukaan cairan.
3. Perubahan pada kedudukan penggeser akan mengakibatkan perubahan pada
kedudukan penunjuk dari timbangan.
Catatan:
S.G. dapat mengganti ’ρ ’ jika density air diketahui. Hal ini menghasilkan rumus
alternatif yaitu :
P = S.G x g x h
Perubahan temperatur dan tekanan udara di atas level fluida sangat
mempengaruhi ketelitian pengukuran level dengan cara ini.
13. Apa perbedaan Massa dan Berat ?Tuliskan contoh, rumus, dan satuannya!
Jawab :
Massa adalah besaran yang menunjukkan ukuran kelembaman (kelembaman
atau yang dikenal juga inersia adalah kecenderungan semua pengertian dan
perbedaan massa dan berat dalam ilmu fisika benda fisik untuk menolak
perubahan terhadap keadaan geraknya) yang dimiliki oleh suatu benda atau
jumlah partikel yang dikandung zat. Massa suatu benda tidak akan berubah atau
bersifat tetap di mana pun benda itu berada.
Berat adalah besaran yang menunjukkan ukuran percepatan gravitasi yang
memengaruhi massa benda, berat suatu benda dapat berubah-ubah tergantung
pada percepatan gravitasi di lingkungan beradanya benda tersebut.
Contoh: Jika massa benda adalah 60 kg, maka beratnyanya akan menjadi 600
Newton di Bumi tapi saat dibawa ke Bulan, maka benda ini akan memiliki berat
100 Newton karena percepatan gravitasi bulan adalah 1/6 dari Bumi (10 N/kg).
Tapi massa benda itu akan tetap sama.
141,5
SG =
131,5 + °API
Tube meter yang menggunakan flange tap paling banyak digunakan. Diletakkan
pada jarak 1 inch kedepan dan 1 inch kebelakang dari permukaan pelat orifice.
Dianjurkan untuk tidak digunakan pada pipa dengan ukuran dibawah 2 inch,
karena rasionya akan menjadi tinggi disebabkan posisi downstream tapping akan
berada di daerah yang ketidakstabilan tekanannya paling tinggi.
Density (rapat massa/massa jenis) merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang
dinyatakan banyaknya zat (massa) persatuan volume.
𝑚
𝜌=
𝑣
Specific gravity adalah perbandingan antara rapat massa suatu fluida dan rapat
massa fluida yang dipilih sebagai fluida standard. Untuk cairan biasanya
menggunakan air sebagai fluida standard, sedangkan untuk gas digunakan
udara.
𝜌𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 𝜌𝐺𝑎𝑠
𝑆𝐺𝐿𝑖𝑞𝑢𝑖𝑑 = 𝑆𝐺𝐺𝑎𝑠 =
𝜌𝐻2 𝑂 𝜌𝐻2 𝑂
𝐹
12.Buktikan bahwa satuan tekanan bisa dalam dan ketinggian cairan (mm H2O,
𝐴
mm Hg, dsb) !
Jawab:
Cairan di dalam sebuah bejana akan memiliki tekanan hidrostatik yang besarnya
berbanding lurus dengan ketinggiannya (P = ρ•g•h), dimana:
P = Pressure (tekanan)
ρ = masa jenis dari cairan, kg/m³
g = gravity (percepatan gravitasi bumi), m/s²
h = height (ketinggian cairan di dalam bejana), m
P = kg/m³ • m/s² • m
P = kgm/s² • m/m³
P = kgm/s² • 1/m²
P = Newton • 1/m² = N/m² = Force/Area (Gaya/Luas)
P = F/A
Dari persamaan di atas, ρ dan g selalu konstan (dengan anggapan cairannya
homogen, tidak berubah masa jenisnya). Sedangkan h merupakan variable yang
berbanding lurus dengan tekanan P.
mmH2O berasal dari specific gravity (SG) yang merupakan rasio antara masa
jenis cairan dengan masa jenis cairan referensi. Umunya digunakan air pada
tekanan atmosfer dan pada temperatur yang telah disepakati sebagai referensi
(1.000 kg/m3 atau 1 g/cm3). Sebagai contoh, dalam bejana berisi air setinggi 1
m (1.000 mm), tekanan hidrostatiknya yaitu :
𝑃 = 𝜌 ×𝑔 ×ℎ
= 1.000 kg/𝑚3 × 9,8 𝑚/𝑠2 × 1 𝑚
= 9800 Pascal
Kemudian dinyatakan dalam mH2O
P = SG × h
= {(1.000 kg/𝑚3) : (1.000 kg/𝑚3)} × 1 m
= 1 mH2O = 100 cmH2O = 1.000 mmH2O
1 mmHg = x 10 cmHg
Sehingga untuk mengubah satuan mmHg menjadi mmH2O didapatkan rumus
sebagai berikut :
P mmH2O = 13,6 × P mmHg
Dimana :
P = Tekanan
mmH2O = milimeter air
mmHg = milimeter raksa
13.Buat contoh soal tentang Monograph Liquid Orifice Sizing!
Jawab:
Diketahui:
D = 5 Inch
Gf = 0,9
GB = 0.85
H = 120 incH2O
F = 320 bbl/h
Ditanya : d =
Jawab :
𝑑
Flange taps = = 0.47
𝐷
𝑑
= =0.47
5
d=0.47 x 5 = 2.35
𝑑
Pipe Taps= = 0.44
𝐷
𝑑
= =0.44
5
d=0.44 x 5 = 2.2
W = 10000 lbs/hr
Ditanya : d =
Jawab :
𝑑
Flange taps = = 0.64
𝐷
𝑑
= =0.64
3
d=0.64 x 3 = 1.92
𝑑
Pipe Taps= = 0.58
𝐷
𝑑
= =0.58
3
d=0.58 x 3 = 1.74
TUGAS 8
1. Jelaskan “Hukum Archimedes” (dengan rumus)!
Jawab:
Hukum Archimedes : “ Sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya
ke dalam air atau zat cair lainnya akan mengalami gaya ke atas yang besarnya
sama dengan berat zat cair yang dipindahakannya”. Atau “Jika sebuah benda
dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan memperoleh gaya yang
disebut gaya apung (gaya keatas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”.
Rumus: Dimana :
Fa = W Fa = Gaya Apung (N)
Fa = Mb. g W = Berat Benda Sebenarnya (kg.m/s2)
Fa = (Vb.Ƿc).g Mb = Massa Benda (Kg)
Fa = Ƿc. g.Vb g = Gravitasi 9,8 atau 10 (kg.m/s2)
Ƿc = Massa Jenis Zat Cair (Kg/m3)
Vb = Volume Benda Tercelup (m3)
Gambar Float Type Level Indicator Gambar Float & Shaft Mechanism
Komponen STG:
- ATG Proservo, berfungsi untuk mengukur ketinggian level dengan akurasi ±
0,7 mm dan dilengkapi dengan koneksi sensor temperature.
Prinsip kerja:
- Displacer bersentuhan langsung dengan permukaan cairan dan disetting
dengan berat tertentu, Settingan berat ini disimpan didalam CPU atau
memori sebagai set point.
- Ketika ada kenaikan atau penurunan tinggi level cairan maka terjadi
kenaikan atau penurunan berat displacer berdasarkan perubahan volume
displacer yang tercelup kedalam cairan.
- Perubahan ini akan memerintahkan motor servo untuk memutar naik atau
turun wire drum.
- Jumlah putaran wire drum kemudian oleh encoder dikonversi menjadi
besarnya panjang wire yang naik/turun.
- Besarnya panjang wire yang naik ataupun turun dikonversi menjadi tinggi
level cairan maka didapatkan ullage.
- Untuk mengukur tinggi level cairan dengan cara (tinggi tanki –tinggi
ullage).
- Promonitor, merupakan tank side monitor yang diletakkan di bagian bawah
untuk memudahkan monitor level dan temperature. Dapat juga memberikan
status operasi dan mengirim perintah ke proservo.
- Prothermo, yang berfungsi untuk mengukur temperature fluida dalam tank
secara multispot (16 point) menggunakan sensor PT100 RTD.
Dimana :
ɛ = GGL induksi antara ujung-ujung penghantar (Volt)
N = Banyak lilitan kumparan
Δɸ = Perubahan fluks magnet (Wb)
Δt = Selang waktu untuk perubahan fluks magnet (s)
TUGAS 9
1. Jelaskan definisi Pb (Proportional Band), satuan dan fungsinya!
Jawaban :
Proportional Band adalah perbandingan antara perubahan input terhadap
perubahan output.
𝟏𝟎𝟎%
𝐏𝐛 =
𝐊𝐜
Dimana :
Pb : Proportional Band (%)
Kc : Gain (faktor penguatan), didefinisikan sebagai perbandingan perubahan
output terhadap input
Fungsinya :
▪ Mengurangi error dan meningkatkan stabilitas.
▪ PB yang besar akan memberikan offset yang besar pula, sedangkan PB yang
kecil akan membuat pengontrolan sensitif dan cenderung membawa loop
untuk osilasi.
𝐭
𝟏
𝐦(𝐭) = ∫ 𝐞 (𝐭) 𝐝𝐭
𝐓𝐢
𝟎
Fungsinya :
▪ Menghilangkan error
▪ Ti yang kecil akan bermanfaat untuk menghilangkan offset, tetapi juga
cenderung membawa sistem lebih sensitif dan lebih mudah berisolasi,
sedangkan Ti yang besar belum tentu efektif menghilangkan offset dan juga
cenderung membuat response menjadi lambat.
𝒅𝒆 (𝒕)
m(t)= 𝑻𝒅 𝒅𝒕
Fungsinya :
▪ Untuk mempercepat respon.
▪ Td yang besar akan membawa unsur D menjadi lebih menonjol sehingga
response cenderung cepat, sedangkan Td yang kecil kurang memberi nilai
ekstra disaat-saat awal.
Tabel Scalling
Output Input Range Process (°C)
(mA) (%)
4 0 50
8 25 87,5
12 50 125
16 75 162,5
20 100 200
b. Untuk 3-15 Psi
Output 3 Psi, Input range 0%
𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑦 = 50°𝐶 + {( 12 ) x 150°C} = 𝟓𝟎°𝑪
3−3
Tabel Scalling
Output (Psi) Input Range Proses (°C)
(%)
3 0 50
6 25 87,5
9 50 125
12 75 162,5
15 100 200
TUGAS 10
Selesaikan persamaan Tabel dibawah ini (TPIM-2019 Halaman 14 dan 15)!
Jawab:
Tabel 1.1
Aliran 1% Full Scale (FS) 1% Rate
± Error ± Error
± % Error ± % Error
USGPM USGPM
Laju Laju 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟
=% error × = ×
Aliran Aliran = % error × 𝑟𝑎𝑡𝑒
full scale =
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟
× 100%
(%) (USGPM) 𝑟𝑎𝑡𝑒 variable yang
(error 100% (constant
diukur
konstan) error rate)
1 0,1
= 1% × 100 = × 100% = 1% × 10 = × 100%
10 10 10 10
=1 = 10 = 0,1 =1
1 0,25
= 1% × 100 = × 100% = 1% × 25 = × 100%
25 25 25 25
=1 =4 = 0,25 =1
1 0,5
= 1% × 100 = × 100% = 1% × 50 = × 100%
50 50 50 50
=1 =2 = 0,5 =1
1 0,75
= 1% × 100 = × 100% = 1% × 75 = × 100%
75 75 75 75
=1 = 1,33 = 0,75 =1
1 1
= 1% × 100 = × 100% = 1% × 100 = × 100%
100 100 100 100
=1 =1 =1 =1
Tabel 1.2
Aliran 0,5% Full Scale (FS) 1% Rate
± Error ±% ± Error
± % Error
Laju Laju USGPM Error USGPM
𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟
Aliran Aliran = % error x full 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 =% error x = 𝑟𝑎𝑡𝑒
× 100%
=
(%) (USGPM) scale (error 𝑟𝑎𝑡𝑒 variable yang (constant error
× 100%
konstan) diukur rate)
0,5
= × 0,1
= 0,5% × 100 10
= 1% × 10 = × 100%
10 10 100% 10
= 0,5 = 0,1 =1
=5
0,5
= × 0,25
= 0,5% × 100 25
= 1% × 25 = × 100%
25 25 100% 25
= 0,5 = 0,25 =1
=2
0,5
= × 0,5
= 0,5% × 100 50
= 1% × 50 = × 100%
50 50 100% 50
= 0,5 = 0,5 =1
=1
0,5
= × 0,75
= 0,5% × 100 75
= 1% × 75 = × 100%
75 75 100% 75
= 0,5 = 0,75 =1
= 0,67
0,5
= )× 1
= 0,5% × 100 100
= 1% × 100 = × 100%
100 100 100% 100
= 0,5 =1 =1
= 0,5
TUGAS 11
Jawab :
Discharge Coefficient atau yg disingkat Cd adalah suatu perbandingan antara
true flow dengan theoretical flow, dan ini diaplikasikan pada persamaan
theoretical flow untuk mendapatkan nilai actual atau true flow. Discharge Coeff.
adalah suatu fungsi daripada Reynolds Number dimana Reynolds number adalah
fungsi laju aliran (flow rate) yang dihitung menggunakan nilai Cd ini.
Jawab :
Custody transfer adalah sistem alat ukur yang digunakan untuk serah terima
migas dalam jual beli antara Badan Usaha / Badan Usaha Tetap ( BU / BUT )
dengan pembeli.
Ditjen Migas membagi 3 jenis sistem alat ukur berdasarkan jenis fluida dan
proses pembacaannya :
a) Sistem alat ukur meter cairan / gas.
b) Sistem alat ukur tangki darat / terapung
c) Timbangan massa.
TUGAS 12
Jawaban
Pada sebuah pengukuran aliran fluida menggunakan Orifice Meter, diperoleh
Dengan rumus :
Fb = 338,178×d2×K0
Fb = 338,178×1,7937012×0,614279 = 668,358336
Dengan rumus :
k = cp / cv = 1,32
Y = √1 + 0,045289
Y = 0,944760
d) Pressure Base Factor (𝐅𝐩𝐛)
Fa = 1 + [0,0000185(°F − Tmean)]
Fa = 1 + [0,0000185(86,34 − 86)]
Fa = 1 + [0,0000185(0,342)]
Fa = 1,000006
j) Manometer Factor (𝐅𝐦)
Karena pengukuran laju alir gas dengan orifice meter ini
Fm = 1,000
Degrees
Sea Level
Latitude
<100 feet mdpl
5 0,9987
10 0,9988
Maka nilai gage location factor dengan cara interpolasi :
Fb = 668,358336 Fg = 1,130467
Fr = 1,000921 Fpv = 1,013242
Y = 0,944760 Fa = 1,000006
FPb = 1,002041 Fm = 1,000000
FTb = 1,015385 Fl = 0,998755
FTf = 0,975595
Sehingga diperoleh nilai konstanta aliran orifice :
C’ = (Fb)( Fr)(Y)( Fpb)( Ftb)( Ftf)( Fg)( Fpv)( Fa) ( Fm) ( Fl)
C’ = 717,709058
Q = 0,665928 MMSCFD