Laporan Praktikum Perencanaan Wilayah Waterfront City Semarang
Laporan Praktikum Perencanaan Wilayah Waterfront City Semarang
Laporan Praktikum Perencanaan Wilayah Waterfront City Semarang
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan untuk memenuhi memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan Wilayah yang diampu oleh:
1. Dr. rer. nat. Nandi, S.Pd., M. T.M.Sc
2. Shafira Himayah, S.Pd., M.Sc
Disusun Oleh:
Kelompok 1
2
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan praktikum lapangan yang berjudul “Analisis”. Adapun
Tujuan Dari pemuatan laporan ini yaitu sebagai pemenuhan tugas dari mata
kuliah Perencanaan Wilayah.
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini banyak pihak
yang turut membantu. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada:
1. Dr. rer. nat. Nandi, S.Pd., M. T.M.Sc selaku dosen pengampu mata
kuliah Perencanaan Wilayah;
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
1.3. Metode Penelitian ............................................................................................................ 14
1.4. Teknik Pengambilan Data .............................................................................................. 15
1.5. Teknik Analisis Data ....................................................................................................... 15
BAB IV ............................................................................................................................................. 16
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 16
1.1. Ekskursi Gunung Galunggung ..........................................Error! Bookmark not defined.
1.2. Potensi bencana letusan gunung api Galunggung ............Error! Bookmark not defined.
1.3. Pemahaman warga mengenai bencana letusan gunung api Galunggung ............. Error!
Bookmark not defined.
1.4. Hasil Ekskursi Bencana Tsunami di Kecamatan Cipatujah ......... Error! Bookmark not
defined.
1.5. Peta Potensi Bencana Tsunami Di Kecamatan Cipatujah ............ Error! Bookmark not
defined.
BAB V............................................................................................................................................... 18
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................... 18
1.1. Kesimpulan ...................................................................................................................... 18
1.2. Saran................................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 19
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Erupsi G. Galunggung tahun 1982 ................................................. 7
iii
Gambar 4.6 Peta Indeks Bahaya Bencana Tsunami ......................................... 49
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Fase Letusan ............................................................................. 8
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kawasan Waterfrontcity merupakan sebuah konsep dalam pengembangan
pada daerah tepian air baik itu tepian pantai, sungai, maupun tepian danau.
Kawasan Waterfront merupakan sebuah kawasan yang berbatasan langsung
dengan perairan. Kawasan Waterfrontcity biasanya memiliki kelebihan atau
benefit yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan kawasan yang lainnya.
Kelebihan atau benefit yang terdapat di kawasan Waterfrontcity yaitu kawasan ini
jika dikembangkan akan menjadi suatu kawasan yang memiliki banyak potensi
yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Sehingga terdapat beberapa kriteria
yang menjadi acuan dalam penilaian kawasan tepi air atau yang biasa dikenal
dengan kawasan Waterfrontcity yaitu setidaknya terdapat enam kriteria penilaian
kawasan tepi air diantaranya Kawasan Komersial, Kawasan Budaya, Pendidikan
dan Lingkungan Hidup, Kawasan Peninggalan Bersejarah, Kawasan Wisata atau
Rekreasi, Kawasan Permukiman, Kawasan Pelabuhan dan Transportasi.
Dalam laporan praktikum ini akan lebih memfokuskan kepada kriteria
penilaian kawasan tepi air pada kawasan Komersialnya. Kawasan komersial
merupakan sebuah kawasan yang identik dengan adanya hubungan perdagangan
atau niaga didalamnya. Namun, dalam kriteria penilaian kawasan tepi terdapat
beberapa syarat didalamnya, sehingga wilayah tersebut dapat menjadi kawasan
waterfrontcity dari segi kawasan komersial yang dapat berpotensi dan bermanfaat
bagi masyarakat sekitar. Adapun beberapa syarat dalam kriteria penilaian tepi air
kawasan komersil adalah Harus mampu menarik pengunjung yang akan
memanfaatkan potensi kawasan pantai sebagai tempat bekerja, belanja maupun
rekreasi (wisata); Kegiatan diciptakan tetap menarik dan nyaman untuk
dikunjungi (dinamis); Bangunan harus mencirikan keunikan budaya setempat dan
merupakan sarana bersosialisasi dan berusaha (komersial); Mempertahankan
6
keberadaan golongan ekonomi lemah melalui pemberian subsidi. Keindahan
bentuk fisik (profil tepi pantai) kawasan pantai diangkat sebagai faktor penarik
bagi kegiatan ekonomi, sosial-budaya, dan lain sebagainya.
Kota Semarang berada pada kawasan pesisir utara Jawa mempunyai letak
sangat strategis karena terletak pada lalu lintas perdagangan internasional dan
mempunyai potensi besar untuk menjadi “water front city” berkelas dunia
(Ecolmantech, 2006). Pada tahun 2018 Kota Semarang memiliki jumlah
penduduk sebanyak 1.668.578 ( Dispendukcapil Kota Semarang, 2018). Jumlah
penduduk yang semakin meningkat setiap tahun akan membutuhkan sarana dan
prasarana yang memadai baik kebutuhan akan lahan untuk tempat tinggal maupun
sebagai kegiatan usaha. Sedangkan kawasan Kota Semarang “waterfront city”
memiliki kendala yang rutin terjadi setiap tahun yaitu banjir rob yang terjadi
akibat pasang surut air laut. Konversi lahan pertanian atau hutan yang ada di
bagian hulu dan saluran drainase yang kurang terawatt akan menyebabkan banjir
local yang diakibatkan oleh genangan air hujan. Selain itu pencemaran terhadap
badan air yang diakibatkan oleh limbah industry dan non-industri serta intrusi air
laut menunjukkan bahwa kebijakan Kota Semarang belum mempertimbangkan
kesinambungan hidup air.
7
terhadap kemajuan perekonomian. Menurut Vollmer (2009) mengemukakan
bahwa waterfront dapat menyumbangkan kemajuan perbaikan lingkungan di
dunia yang berkembang. Sebagai contoh Toronto merupakan wilayah tepian
danau tercemar berat, dengan penggunaan konsep kota tepian air, dalam waktu
singkat dari tahun 1980 sampai tahun 2000 telah bisa meningkatkan tahapan
pengelolaan dari semula pendekatan ekosistem dengan semboyannya:
lingkungan sehat, pemulihan ekonomi, keberlanjutan, dan menjaga kesejahteraan
masyarakat menjadi pendekatan global yang sangat penting dengan semboyan
peningkatan efektifitas dan kreatifitas (Laidley, 2007).
8
4.
1.4.Manfaat
Beberapa manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut ;
a. Manfaat teoritis
• Sebagai sumber literasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan
• Sebagai informasi tambahan bagi peneliti selanjutnya
b. Manfaat praktis
• Sebagai bahan masukan bagi pemerintah setempat dalam melakukan tindakan
mitigasi bencana
• Sebagai ilmu praktis yang dapat dimiliki masyarakat untuk menghadapi
bencana alam.
1.5.Sistematika Laporan
Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan ini, maka materi yang tertera
dalam laporan praktikum Mitigasi Bencana ini dikelompokkan menjadi beberapa
sub bab dengan sistematika sebagai berikut
a. BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang penulisan laporan, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan
b. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi teori yang diperoleh dengan cara mencari, membaca dan mendengarkan
laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang
relevan denan penelitian yang dilakukan
c. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi mengenai lokasi dan waktu penelitia, variabel yang diukur dalam
praktikum dilapangan, alat dan bahan yang digunakan selama melakukan
pengukuran, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
d. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Berisi hasil dan analisis dari penelitian dengan data kualitatif dan pembahasan
yang menyajika deskripsi yang menjawab rumusan masalah yang telah
ditentukan dengan analisis yang didukung oleh teori-teori pada kajian pustaka
e. BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan rekomendasi yang berakitan dengan analisis dan
pembahasan juga laporan secara keseluruhan berdasarkan yang telah
dipaparkan pada bab-bab sebelumnya
f. DAFTAR PUSTAKA
g. LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan Wilayah
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
2.2 Waterfrontcity Kawasan Komersial
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
10
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
11
2.7 Belum ditentukan
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
12
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank \
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank
13
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. Lokasi dan Waktu Praktikum
1.1.1. Lokasi Praktikum
Praktikum Perencanaan wilayah dilaksanakan di yang berlokasi di
Kabupaten.
1.1.2. Waktu Praktikum
Praktikum Perencanaan Wilayah dilaksanakan selama 2 hari di
14
1.4. Teknik Pengambilan Data
Teknik yang digunakan dalam mitigasi bencana ini adalah:
1. Observasi
Dalam survey dan pengambilan data di lapangan, kami menggunakan
metode observasi. Dimana kami melakukan pengamatan dan identifikasi
mitigasi bencana di lapangan. Ada kriteria khusus dalam pengamatan yang
kami amati, yaitu mengamati kawah atau kaldera terdekat dan menelisik
kembali dengan sejarah bencana Gunung Galunggung
2. Wawancara
Kami melakukan wawancara kepada penduduk sekitar Gunung galunggung
agar mendapatkan sampel data mengenai mitigasi bencana gunung api.
1.5.Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data pada praktikum mitigasi bencana ini sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dari semua anggota kelompok.
2. Penggabungan data.
3. Penggabungan data dalam bentuk table.
4. Pengolahan data sample wawancara.
5. Menganalisis hasil dari data sample wawancara mitigasi bencana.
6. Pembuatan laporan.
15
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank.
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank
16
4.4. Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
4.5. Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank Blank
17
BAB V
1.2.Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah, dalam peningkatan kesiapsiagaan
pemerintah harus lebih sering lagi untuk melakukan kesiapsiagaan bencana
karena akan berdampak peminimalisiran jumlah korban jiwa baik untuk
bencana tsunami maupun letusan gunung apai. Selain itu masyarakat juga
harus mengetahui serta memahami mengenai mitigasi bencana yang
sekiranya dapat membantu penyelamatan didrinya ketika ada bencana
terjadi.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi. 2014. G.
Galunggung - Sejarah Letusan. (Online). Diakses pada 15 Desember 2019. Diakses
melalui http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/523-
g-galunggung?start=1
2. Wikipedia. 2019. Gunung Galunggung. (Online). Diakses pada 15 Desember 2019.
Diakses melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Galunggung
3. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007. (Online). Diakses pada 15 Desember 2019. Diakses melalui
www.bnpb.go.id › ppid › file › UU_24_2007
4. Anonim. Sejarah Nama Cipatujah. 2014. Diakses online: http://asal-muasal-nama-
cipatujah.simplesite.com
5. Ado, 2006. Tsunami menewaskan warga tasikmalya. Liputan 6. Ciamis Diakses
online: https://m.liputan6.com/news/read/126144/tsunami-menewaskan-puluhan-
warga-tasikmalaya
6. Rizal A, 2014. Ajaib! Mesjid Cipatujah Tak Tersapu Tsunami Hampir Tergusur
Pasir Besi. Kompasiana. Cipatujah Diakses online:
https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/aseprizal/ajaib-masjid-
cipatujah-tak-tersapu-tsunami-hampir-tergerus-pasir-
besi_54f67f69a3331157178b4cf2
7. Sayful A, 2017. Ada Peringatan Tsunami, Warga Cipatujah Tasik ke Dataran
Tinggi. Liputan 6. Tasikmalaya, Jawa Barat
8. Arsiadi. (2018). Ringkasan Teori Erosi dan Sedimentasi. Universitas
Muhammadiyah Sorong , 1-15.
9. Mineral, E. d. (n.d.). Pengenalan Gunungapi. Vulcanologi Survey of Indonesia,
8-12.
10. petrasawacana. (2011). Konsep Pemetaan Resiko Bencana. Wordpress.
19
LAMPIRAN
20