Analisa Karakteristik Gunung Bromo
Analisa Karakteristik Gunung Bromo
Analisa Karakteristik Gunung Bromo
2018
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada kehadirat Allah swt. atas berkat rahmatnya rencana penelitian
ilmiah yang berjudul, " ANALISIS KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA PASIR ERUPSI
GUNUNG BROMO SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN PASIR YANG
MENDAYAGUNA”dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Rencana penelitian ini disusun untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR)
Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Rencana penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
ini, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga bisa
menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah
2. Bapak Drs. Muhammad Husnan, M.Pd , selaku penasehat dalam pembuatan karya
tulis ilmiah
3. Ibu Dra. Dyah Istami Suharti M.KPd, selaku pembina dalam pembuatan karya tulis
ilmiah
4. Seluruh Bapak dan Ibu Guru MAN 1 Kota Malang yang telah banyak memberikan
saran dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini
5. Kedua orang tua yang telah memotivasi dan banyak membantu dalam penyelesaian
karya tulis ilmiah ini
6. Seluruh teman-teman MAN 1 Kota Malang yang telah banyak memberi masukan
terhadap penyelesaian karya tulis ilmiah ini
Kami menyadari bahwa rencana penelitian ini masih banyak kekurangannya yang
disebabkan oleh kemampuan kami, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat kostruktif, sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................... ii
SURAT KETERANGAN ORISINALITAS .................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
v
3.5.7 Analisa Data .......................................................................................... 11
vi
FORM ABSTRAK
4. Metode Penelitian
o Studi Laboratorium
o Observasi
vii
ANALISIS KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA PASIR ERUPSI GUNUNG
BROMO SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN PASIR
YANG MENDAYAGUNA
(Oleh: Shofura Afanin1dan Amanda Fharadita1)
1
MA Negeri 1 Kota Malang
ABSTRAK
Gunung bromo adalah gunung yang masih aktif. Aktivitas Gunung Bromo meningkat dan
berlanjut pada tanggal 26 November 2010 ketika Gunung Bromo meletus Jenis letusannya
adalah freatik (uap air dan ledakan gas dicampur dengan abu halus), Sampai sekarang, Bromo
masih mengeluarkan asap tebal dan menyebabkan hujan abu vulkanik dan membuang bahan
pijar yang jatuh di sekitar kawah yaitu pasir Salah satu hasil erupsi Gunung Bromo adalah pasir.
Pasir merupakan tanah berukuran antara 2,0-0,20 mm dan sebagian besar tanah didominasi
oleh fraksi pasir. Pasir banyak mengandung pori-pori makro, sedikit pori-pori sedang dan pori-
pori mikro. Saat ini belum diketahui pemanfaatan pasir erupsi Gunung Bromo secara
mendayaguna. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui pengaruh, metode, dan korelasi
karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi Gunung Bromo terhadap upaya optimalisasi
pemanfaatan pasir yang mendayaguna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menganalisis karakteristik fisik dan kimia. Karakterisasi berdasarkan sifat fisik pasir dapat
dibedakan berdasarkan sifat fisik warna, tekstur, bentuk, ukuran scala wenworth, mohs scale
pasir, dan magnet low medium strong. Klasifikasi juga dapat dilakukan dengan melihat
perbedaan dari material kimiawi penyusun pasir Salah satu metode yang digunakan untuk
menganalisis kandungan mineral di pasir adalah difraksi sinar-X (XRD) untuk menghitung
persentasi mineral serta uji flouresensi sinar-X (XRF) yang menunjukan kandungan CaCO3
pada sampel batuan. Pasir Gunung berapi digunakan secara luas sebagai bahan bangunan
namun di masyarakat penggunaan pasir hasil erupsi digunakan secara sembarangan dan tidak
tau akibatnya. Maka dengan ini kami meneliti karakteristik fisik dan karakteristik kimia dengan
melakukan uji flouresensi sinar-X (XRF) pasir hasil erupsi Gunung Bromo agar masyarakat
memanfaatkanya dengan baik dan benar untuk meminimalisir kerusakan lingkungan.
Key words: Gunung Bromo, Pasir Erupsi, karakteristik fisik dan kimia.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai banyak gunung api
yang aktif. Banyaknya gunung berapi disebabkan adanya tenaga endogen antara
lempeng benua dan lempeng samudera yang mengakibatkan adanya rangkaian
pegunungan yang melewati Indonesia rangkaian tersebut hingga mencapai Negara
Filipina dan Jepang yang biasa disebut sebagai cincin gunung berapi atau Ring of Fire.
Gunung berapi di Indonesia yang memasuki kawasan Ring of Fire, berdasarkan
catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, lebih dari 30% dari gunung
aktif dunia ada di Indonesia. Kawasan gunung api umumnya berpenduduk padat,
karena kesuburan dan keindahan panoramanya. Hingga saat ini gunung api aktif di
Indonesia dikelompokkan berdasarkan sejarah letusannya, yaitu tipe A (79 buah),
adalah gunung api yang pernah meletus sejak tahun 1600, tipe B (29 buah) adalah
yang diketahui meletus sebelum tahun 1600, dan tipe C (21 buah) adalah lapangan
solfatara dan fumarola (Bemmelen, 1949; van Padang, 1951; Kusumadinata 1979).
Gunung Bromo merupakan salah satu gunung yang paling terkenal di Indonesia. Saat
kondisi aktif normal, Gunung Bromo merupakan obyek wisata yang sangat menarik
untuk dinikmati. Namun saat terjadi erupsi atau letusan, Gunung Bromo merupakan
sumber potensi bahaya yang mengancam keselamatan manusia yang ada di
sekitarnya (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,2007).
Gunung Bromo yang terletak di Jawa Timur yakni Kabupaten Probolinggo,
Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang, Indonesia. Pada
akhir 2010, aktivitas Gunung Bromo meningkat dan berlanjut sampai tanggal 26
November 2010 ketika Gunung Bromo meletus. Jenis letusan ini freatik (uap air dan
ledakan gas dicampur dengan abu halus), berbeda dengan letusan Merapi yang
dikategorikan sebagai letusan eksplosif. Aktivitas Gunung Bromo telah menurun dan
statusnya berubah menjadi Siaga (Level 2) sejak 13 Juni 2011. Sampai sekarang,
Bromo masih mengeluarkan asap tebal dan menyebabkan hujan abu vulkanik dan
membuang bahan pijar yang jatuh di sekitar kawah (Cornelia,2011). Dampak erupsi
Gunung Bromo dengan aliran lava dengan radius 25, 50 dan 75 meter tutupan lahan
yang paling luas terkena lava erupsi adalah pasir coklat dengan presentase terkena
aliran lava dibandingkan dengan tutupan lahan lain mencapai 30%. Kawasan rawan
bencana yang paling luas terkena dampak pada radius 0,3 – 2,5 kilometer adalah pasir
putih dan radius 2,5 – 5 kilometer adalah pasir coklat (Maulana, 2017). Batuan hasil
erupsi yang terdapat di sekitar kawah umumnya berupa lava basalt, andesit, sebagian
terpropilitisasi yang ditandai oleh munculnya khlorit, kalsit dan epidot, dan batuan
1
piroklastik (tuf breksi) yang mengalami argilitisasi dengan intensitas bervariasi, yang
dicirikan oleh kehadiran montmorillonit, kaolinit, haloisit, ilit serta disertai adanya sedikit
silika (Indarto,2013).
Salah satu hasil erupsi Gunung Bromo adalah pasir. Pasir merupakan tanah
berukuran antara 2,0-0,20 mm dan sebagian besar tanah didominasi oleh fraksi pasir.
Pasir banyak mengandung pori-pori makro, sedikit pori-pori sedang dan pori-pori
mikro. Pada umumnya pasir banyak didominasi mineral primer jenis kwarsa (SiO2)
yang tahan terhadap pelapukan dan sedikit mineral sekunder. Kandungan unsur hara
rendah dan tidak produktif untuk pertumbuhan tanaman (Hanafiah, 2005). Pasir adalah
material yang banyak terdapat di Indonesia sehingga mudah ditemukan dan harganya
terbilang murah, sifat yang dimiliki pasir memungkinkan pasir untuk menjadi sturuktur
bawah karena sifatnya yang kuat terhadap tekanan sehingga diperkirakan mampu
memikul seluruh beban konstruksi jalan atau konstruksi bangunan lainnya
(Faturrahman,2017). Salah satu contohnya adalah sebagai agregat halus bahan dasar
untuk pembuatan beton memegang peranan penting dalam menentukan mutu beton,
karena agregat merupakan bahan pengisi yang diikat oleh semen dan air menjadi
massa padat, sehingga kualitas agregat halus (pasir) mempengaruhi langsung
terhadap mutu beton (Nasrulloh,2018). Pasir diklasifikasikan secara fisik ataupun
kandungan mineral penyusunnya (Holtz dan Kovacs, 1981).
Klasifikasi berdasarkan sifat fisik pasir dapat dibedakan berdasarkan bentuk,
ukuran, warna dan densitas pasir. Sifat fisik pasir darat adalah berbutir sedang hingga
kasar, berwarna abu kecoklatan, memiliki porositas tinggi, bentuk butir membulat
hingga membulat tanggung, pemilahan (sorting) sedang, hubungan antar butir lepas
hingga agak padu. Bila tanah terlalu mengandung pasir, tanah ini kurang baik untuk
pertumbuhan tanaman. Tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan
(specific surface) yang kecil, sehingga sulit menyerap atau menahan air dan unsur
hara, sehingga pada musim kemarau mudah kekurangan air. Bila jumlah pasir tidak
terlalu banyak, pengaruhnya terhadap tanah akan baik, karena cukup longgar, air akan
mudah meresap, dan jumlahnya cukup dikandung tanah, udara tanah mudah masuk
dan tanah mudah diolah (Hasibuan 2006). Tanah pasir tidak memiliki kemampuan
menjerap air dan hara sehingga tanah pasir tidak subur dan mudah kering. Kapasitas
tukar kation yang rendah sebagai bahan organik atau humus.
Salah satu manfaat dari pasir hasil erupsi dimanfaatkan sebagai campuran
bahan bangunan yaitu bahan campuran semen. Kandungan mineral dalam pasir hasil
erupsi Gunung Bromo belum di teliti. Berdasarkan latar belakang di atas, kami ingin
melakukan penelitian tentang analisis karakteristik sifat fisik dan kimia pasir erupsi
Gunung Bromo Sebagai Upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna.
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi Gunung Bromo
terhadap upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna?
2. Bagaimana metode yang digunakan untuk mengetahui karakteristik fisik dan kimia
pasir erupsi Gunung Bromo sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang
mendayaguna?
3. Bagaimana korelasi karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi Gunung Bromo terhadap
upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna?
1 Untuk mengetahui pengaruh karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi Gunung Bromo
terhadap upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna.
2 Untuk mengetahui metode yang digunakan karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi
Gunung Bromo sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna.
3 Untuk mengetahui korelasi karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi Gunung Bromo
terhadap upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna.
1.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian yaitu menganalisis karakteristik fisik dan kimia
pasir hasil erupsi Gunung dengan mengobservasi Gunung Bromo dan melakukan uji
kandungan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Para peneliti dapat meneliti lebih lanjut tentang pengaruh, metode yang
digunakan, dan korelasi karakteristik fisik dan kimia pasir erupsi Gunung
Bromo terhadap upaya optimalisasi pemanfaatan pasir yang mendayaguna.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui manfaat dan kandungan pasir yang
dihasilkan dari letusan Gunung Bromo, dan memanfaatkannya sebagai bahan
bangunan yang berkualitas, atau kegunaan lainnya dengan tepat.
3. Bagi siswa
Siswa dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang ilmu geologi yang
dipelajari di SMA jurusan IPS, dan sebagai bahan ajar.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pada akhir 2010, aktivitas Gunung Bromo meningkat dan berlanjut sampai
tanggal 26 November 2010 ketika Gunung Bromo meletus. Jenis letusan ini adalah
freatik (uap air dan ledakan gas dicampur dengan abu halus), berbeda dengan Merapi
yang dikategorikan sebagai letusan eksplosif. Aktivitas Gunung Bromo telah menurun
dan statusnya berubah menjadi Siaga (Level 2) sejak 13 Juni 2011. Sampai sekarang,
Bromo masih mengeluarkan asap tebal dan menyebabkan hujan abu vulkanik dan
membuang bahan pijar yang jatuh di sekitar kawah(Cornelia,2011).
Dampak erupsi Gunung Bromo dengan aliran lava radius 25, 50 dan 75 meter
tutupan lahan yang paling luas terkena lava erupsi adalah pasir coklat dengan
presentase terkena aliran lava dibandingkan dengan tutupan lahan lain mencapai
30%. Kawasan rawan bencana paling luas terkena dampak pada radius 0,3 – 2,5
kilometer adalah pasir putih dan radius 2,5 – 5 kilometer adalah pasir coklat
(Maulana,2017).
2.3 Erupsi
Erupsi didefinisikan sebagai letusan gunung berapi atau semburan sumber
minyak dan uap panas dari dalam bumi. Erupsi gunung berapi terjadi jika terdapat
pergerakan atau aktivitas magma dari dalam perut bumi menuju ke permukaan bumi.
Secara umum erupsi gunung api dibagi menjadi 2 macam yaitu berdasarkan kekuatan
dan kandungan material serta berdasarkan dapur magma, kekentalan magma dan
tekanan gas. Erupsi gunung berapi adalah bencana alam yang menghasilkan dampak
luas terhadap daerah terkena dampak bencana. Kerugian yang dialami dari erupsi
gunung berapi tidak sedikit. Ancaman akibat erupsi gunung berapi tersebut dapat
diminimalisir dengan pembuatan peta kerentanan bencana pada daerah rawan terjadi
erupsi gunung berapi (Maulana,2017).
Erupsi gunung api menghasilkan sejumlah bencana yaitu lava, jatuhnya
piroklastik, aliran piroklastik, lonjakan piroklastik, ledakan lateral, longsoran puing-
puing, tsunami vulkanik, lumpur, banjir dan gas. Dasar pemikiran pengkajian
bencana gunung api dihubungkan ke ukuran, style/gaya, frekuensi erupsi dan
kedekatan dengan gunung api, pengaruhnya terhadap masyarakat adalah kematian
dan keracunan gas (Pratama,2014).
2.4 Pasir Erupsi
Pasir Gunung berapi digunakan secara luas sebagai bahan bangunan.
Sebagai bahan bangunan pasir harus memenuhi standar teknis (kekekalan butir, berat
jenis, berat satuan, kadar air, penyerapan air, modulus kehalusan, kadar lumpur,
kadar zat organik, sudut geser dalam, koefisien permeabilitas). Pasir Merapi
merupakan bahan dari alam sangat dipengaruhi lokasi pengambilannya (hulu dan hilir
Sungai Gendol) (Kafrain,2010).
5
Dampak erupsi Gunung Bromo dengan aliran lava dengan radius 25, 50 dan
75 meter tutupan lahan yang paling luas terkena lava erupsi adalah pasir coklat
dengan presentase terkena aliran lava dibandingkan dengan tutupan lahan lain
mencapai 30%. Kawasan rawan bencana yang paling luas terkena dampak pada
radius 0,3 – 2,5 kilometer adalah pasir putih dan radius 2,5 – 5 kilometer adalah pasir
coklat. Keandalan peta kerentanan bencana Gunung Bromo dengan acuan penelitian
referensi berada pada tingkat andal karena parameter yang digunakan sudah
disesuaikan dengan keadaan pada Gunung Bromo yang jarang terdapat pemukiman
hingga radius 5 kilometer (Maulana,2017).
Karakteristik adalah Aspek atau parameter sistem tertentu yang berbeda dari
sistem lain, sedangkan karakteristik sifat fisik adalah Sifat intensif yang tergantung
pada ukuran dan jumlah materi pada objek. Pasir diklasifikasikan secara fisik ataupun
kandungan mineral penyusunnya (Holtz dan Kovacs, 1981). Beberapa Klasifikasi
berdasarkan karakteristik sifat fisik pasir dapat dibedakan berdasarkan Sifat fisik
warna, tekstur, bentuk, ukuran scala wenworth, mohs scale pasir, dan magnet (low,
medium, strong).
Warna Pasir hasil Erupsi berwarna abu hingga kecoklatan tergantung pada
senyawa pengotornya, misal kuning mengandung Fe-oksida, merah mengandung
Cuoksida. Pasir yang umumnya digunakan dalam campuran beton. Material tersebut
mengandung unsur kimia besi (Fe) sebanyak 44,1% sehingga menyebabkan pasir
lumajang memiliki karakteristik fisik berwarna hitam pekat (Rekayasa Teknik Sipil Vol
1 Nomor 01/rekat/18 (2018)).
Tekstur pasir halus hingga kasar menyerupai kerikil, mohs scale atau
kekerasan mineral melalui kemampuan suatu bahan keras menggores bahan yang
lebih lunak. Normalnya adalah 7 (skala mohs) atau tergantung banyaknya karbon.
Bentuk butir membulat hingga membulat tanggung juga seperti Kristal Hexagonal,
pemilahan (sorting) sedang, ukuran antar butir lepas hingga agak padu. Magnet low
medium strong atau ukuran kuatnya pasir menmpel pada magnet terjadi karena
mengandung mineral magnetite (Fe3O2), maghemite, dan rutil (FeTiO3) yang bersifat
magnetik (Rusianto, 2012).
6
kandungan mineral di pasir adalah difraksi sinar-X (XRD) untuk menghitung persentasi
mineral. Sifat kimia pasir terdapat karakteristik pasir yang dipengaruhi secara nyata
oleh adanya kegiatan penambangan pasir yaitu meningkatnya kandungan pospor,
menurunnya kandungan kalsium, magnesium dan, menurunnya KTK (Kapasitas tukar
kation) merupakan sifat kimia yang sangat erat hubungannya dengan kesuburan pasir.
(Hardjowogeno 2007). Abu vulkanik Gunung Merapi yang diambil pada Juli 2008
mengandung Al, Mg, Si dan Fe yang dianalisis dengan metode Analisis Aktivasi
Neutron (AAN) berturut-turut berkisar antara 1,8-15,9 % Al, 0,1-2,4% Mg, 2,6-28,7%
Si dan 1,4-9,3% Fe (Sudaryo dan Sutjipto, 2009).
Dengan uji lab XRF yaitu material-material kandungan oksida yang
mempunyai prospek aplikasi sebagai material cerdas (misalnya SiO2, CaCO3,
Al2O3,TiO2, dsb) mengidentifikasi kandungan unsur oksida didalam bahan alam jenis
batuan atau pasir dengan kemurnian tinggi (> 50%), khususnya sebagai sumber
oksida SiO2 (silica) dan CaCO3 (calsite). Identifikasi awal adalah melakukan uji
difraksi Sinar-X (XRD) dan analisisnya (kualitatif) serta uji flouresensi sinar-X (XRF).
Hasil XRF menunjukan kandungan CaCO3 pada sampel batuan (onik) cukup tinggi
(98,23%), dan untuk sampel pasir menunjukan kandungan oksida quartz (SiO2)
dengan kemurnian yang tinggi (65,9 -76,8 %), dengan impuritas terbanyak CaO dan
Fe2O3 (20-28%) (Munasir, 2017).
7
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir hasil erupsi Gunung
Bromo, Jawa Timur.
9
observasi
pasir Gunung
Bromo
uji
•dengan melakukan uji flouresensi
karakteristik sinar-X (XRF).
kimia pasir
Penyusunan
data
pengamatan
10
dengan berat sesuai dengan kebutuhan, dimana separuh untuk uji laboratorium
karakteristik kimia dan sisanya untuk inventarisasi.
3.5.5 Pengamatan Karakteristik Kimia
Pekerjaan ini dilakukan di studio atau laboratorium setelah
menyelesaikan semua pekerjaan lapangan(survei pendahuluan). Pekerjaan uji
laboratorium ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia dari sampel atau contoh
batuan yang diuji atau dianalisa guna mendapatkan gambaran yang utuh
tentang karakteristik batuan tersebut sekaligus memberi masukan atau sebagai
input bagi pemrosesan selanjutnya. Pengamatan yang dilakukan berdasarkan
data diatas dalam penelitian ini yaitu dengan uji flouresensi sinar-X (XRF) di lab
dan akan menghasilkan fase dominan quartz.
3.5.6 Analisa Data
Tahapan paling penting dalam suatu pekerjaan setelah semua data
yang diperlukan diperoleh adalah pemrosesan data atau analisa data.
Pekerjaan ini memerlukan daya analisis yang tinggi, karena menggabungkan
atau memanfaatkan semua informasi yang didapatkan baik dari studi literatur,
maupun pekerjaan lapangan ataupun uji laboratorium menjadi satu kesatuan
atau terintegrasi untuk memperoleh gambaran seutuhnya dari tiap-tiap potensi
bahan galian.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Holtz, R. D. dan Kovacs, W. D. 1981. An introduction to geotechnical engineering. Prentice
Hall, New Jersey. Karakteristik dan kandungan mineral pasir pantai Lhok Mee,
Beureunut dan Leungah, Kabupaten Aceh Besar.
Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB.
Kajian sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah paska tambang galian C pada
tiga penutupan lahan.
Sudaryo dan Sutjipto, 2009. Identifikasi dan penentuan logam berat pada tanah vulkanik di
daerah Cangkringan, Kabupaten Sleman dengan metode Analisis Aktivasi
Neutron Cepat. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional V SDM Teknologi,
Yogyakarta, 5 November 2009.
I Gede Yohan Kafrain, Siti Nurlina, M. Taufik Hidayat. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya. Karakteristik pasir gunung merapi di hulu dan hilir sungai
gendol dalam radius tertentu.
Dewi Pertiwi, Boedi Wibowo, Endang Kasiati, Triaswati, Ari Gandhi Sabban. 2011. Jurusan
Teknik Sipil ITATS, Program Diploma Teknik Sipil FTSP ITS. Perbandingan
penggunaan pasir lumajang dengan pasir gunung merapi terhadap kuat tekan
beton.
Jurnal Rekayasa Teknik Sipil Fakultas Teknik. 2018. Universitas Negeri Surabaya.
Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo. Kajian sifat fisik, sifat
kimia dan sifat biologi tanah paska tambang galian C pada tiga penutupan lahan.
Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.
Kajian sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah paska tambang galian C pada
tiga penutupan lahan.
Hikmatullah. 2009. Karakteristik tanah-tanah volkan muda dan kesesuaian lahannya untuk
pertanian di Halmahera Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 9, No. 1
(2009) p:20-29. Identifikasi sifat kimia abu volkan, tanah dan air di lokasi dampak
letusan gunung merapi.
Toto Rusianto, Dkk. 2012. Universitas Gajah Mada Yogyakarta. The potential of iron sand
from the coast south of bantul yogyakarta as raw ceramic maget materials.
Volume 5 nomor 1.
M. Munasir. 2017. Universitas Negeri Surabaya. Uji XRD dan XRF pada Bahan Meneral
(Batuan dan Pasir) Sebagai Sumber Material Cerdas (CaCO3 dan SiO2).
13
BIODATA PESERTA
Ketua Tim
Nama : Shofura Afanin Nuha
Sekolah : MAN 1 Kota Malang
Alamat Sekolah : JL Raya Tlogomas No. 21 kecamatan Lowokwaru, Kota Malang
Alamat Rumah : JL. Perumahan Taman Landungsari Indah O-12, Dau, Malang
Tempat Lahir : Malang
Tanggal Lahir : 22 April 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas :X
Nomor HP : 081216070574
Email : [email protected]
Anggota Tim
Nama : Amanda Fharadita Olivia Rakhmad
Sekolah : MAN 1 Kota Malang
Alamat Sekolah : JL Raya Tlogomas No. 21 kecamatan Lowokwaru, Kota Malang
Alamat Rumah : Jl. Raya Sengkaling No. 125, Malang
Tanggal Lahir : 20 Desember 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas :X
Nomor HP : 089673841546
Email : [email protected]
14
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA KOMPETISI ILMIAH LIPI
Kelas : X
Ibu : -
15
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PESERTA KOMPETISI ILMIAH LIPI
Kelas : X
Ayah : Wiraswasta
16