Pyrantel, PGA, Giserin, Na CMC, Cacl2 Pantul3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

II. 2.

URAIAN BAHAN
II.2.1 Informasi bahan aktif
1. Uraian farmakologi
Nama resmi : PYRANTELI PAMOAS (Dirjen POM, 1995)
Kelas farmakologi : Anthelmintika
Mekanisme kerja : Pyrantel efektif melawan cacing gelang
(Ascaris), cacing benang (Enterobius), cacing
tambang dan Trichostrongylus. Bertindak
dengan melumpuhkan cacing yang terlepas dan
diekskresikan oleh peristaltik usus (MIMS,
2019).
Kontraindikasi : Tidak dianjurkan untuk wanita hami dan anak-
anak di bawah 2 tahun (Tjay & Rahardja, 2010).
Efek samping : Anoreksia, mual, muntah, kram perut, kantuk,
susah tidur, diare, tenesmus, peningkatan
SGOT, sakit kepala, pusing, ruam (MIMS,
2019).
Toksisitas : >24 g/kg kesadaran menurun dan respon
psikomotor yang lambat (Pubchem, 2014).
Dosis dan pemberian : Oral
Infeksi tunggal atau campuran karena cacing
yang rentan
Dewasa: 10 mg/kg sebagai dosis tunggal.
Anak : 10 mg/kg sebagai dosis tunggal.
Trikinosis
Dewasa: 10 mg/kg setiap hari selama 5 hari.
Nekatoriasis
Dewasa: 10 mg/kg setiap hari selama 3-4 hari
atau 20 mg/kg setiap hari selama 2 hari.
Enterobiasis
Dewasa: 10 mg/kg diulang satu kali setelah 2-
4 minggu. Dosis maks: 1 g / dosis.
Ascariasis
Dewasa: 5 mg/kg sebagai dosis tunggal. Maks:
1 g/dosis. Untuk program perawatan massal:
2,5 mg/kg sebagai dosis tunggal diberikan 3-4
kali setahun (MIMS, 2019).
Interaksi obat : Berpotensi Fatal: Saling antagonis dengan
piperazine (MIMS, 2019).
Farmakokinetika : Hanya sebagian kecil dosis pyrantel pamoat
diserap dari GI hingga sekitar 7 % diekskresikan
sebagai obat dan metabolit sekunder yang tidak
berubah diurin, tetapi lebih dari setengah dosis
dieksresikan tanpa berubah difeses (Sweetman,
2019).
2. Uraian sifat fisika-kimia bahan aktif (Sweetman, 2009 ; Pubchem,
2014)
Nama resmi : PYRANTELI PAMOAS RB:
Nama lain : Pyrantel embonat
RM : C24H30N2O6S
BM : 594,7 g/mol
Pemerian : Warna : kuning kecoklatan
Rasa : hambar
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk
Kelarutan : Dalam air : tidak larut dalam air
Dalam pelarut lain : tidak larut dalam metanol
pKa dan pH larutan : 4,5 – 6
Titik lebur : 511-513 0C
Polimorfisme : -
Informasi tambahan : Dapat menyebabkan alergi atau asma
3. Uraian stabilitas
stabilitas : Suhu : dingin
Cahaya : terlindung dari cahaya
pH : 4,5 – 6
inkompatibilitas : Tidak boleh bercampur dengan piperazin dan
zat pengoksidasi
Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik telindung dari
cahaya di tempat kering.

II.2.2 Informasi bahan tambahan (sifat fisika-kimia dan stabilitas)


1. PGA (Rowe, 2009 ; Pubchem, 2014 ; Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : PULVIS GUMMI ACACIAE
Nama lain : Gom arab RB:
Kelas fungsional : Suspending agent
Konsentrasi : 1,25 %
RM : C12H20O12
BM : 464,4 g/mol
Pemerian : Warna : putih kekuningan
Rasa : hambar
Bau : tidak berbau
Bentuk : serpihan/butiran bubuk
Kelarutan : Dalam air : larut dalam 2,7 bagian
Dalam pelarut lain : larut dalam 20 bagian
gliserin, dalam 20 bagian PPG.
pKa dan pH larutan : 4,5 – 5 dan 5 % b/v air
Titik lebur : -
Informasi lain : Walaupun tidak beracun, tapi untuk rute
parenteral dapat menyebabkan anafilaksi
Stabilitas : Larutan encer disimpan dengan penambahan
0,1 % antimikroba
Inkompatibilitas : Tidak sesuai dengan amidopyrine
Penanganan : Sarung tangan, pelindung mata
Toksisitas : Reaksi anafilaksi oleh rute parenteral
Saran penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, tempat sejuk dan
kering.
2. Gliserin (Rowe, 2009 ; Pubchem, 2014)
Nama resmi : GLYCEROLUM RB:
Nama lain : Glycerol, gliserin
Kelas fungsional : Wetting agent
Konsentrasi : 10 %
RM : C3H8O3
BM : 92,09 g/mol
Pemerian : Warna : tidak berwarna
Rasa : manis
Bau : tidak berbau
Bentuk : cairan
Kelarutan : Dalam air : larut dalam air
Dalam pelarut lain : tidak larut dalam benzene
dan kloroform.
pKa dan pH larutan : 14,4 dan Netral dilakmus.
Titik lebur : 17,8 0C
Informasi lain : higroskopis
Stabilitas : Campuran gliserin dengan air, etanol (95%),
dan propilen glikol stabil secara kimia. Gliserin
dapat mengkristal jika disimpan pada suhu
rendah; kristal tidak meleleh sampai dipanaskan
hingga 20 ° C.
Inkompatibilitas : Meledak jika dicampur dengan oksidator kuat
Penanganan : Sarung tangan, pelindung mata
Toksisitas : -
Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
3. Na CMC (Rowe, 2009 ; Pubchem, 2014 ; Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : CARBOXYMETHYL RB:
CELLULOSUM
NATRICUM
Nama lain : Na CMC, carbose
Kelas fungsional : Suspending agent
Konsentrasi : 1%
RM : C8H16NaO8
BM : 263.2 g/mol
Pemerian : Warna : putih sampai krem
Rasa : tidak berasa
Bau : tidak berbau
Bentuk : serbuk granul
Kelarutan : Dalam air : mudah terdispersi dalam air
Dalam pelarut lain : praktis tidak larut dalam
aseton dan etanol 95 %
pKa dan pH larutan : 2-10
Titik lebur : 272 - 282 oC
Informasi lain : Sebagai bahan pensuspensi, peningkat viskos
Stabilitas : Stabil meski higroskopis
Inkompatibilitas : Dengan larutan asam
Penanganan : Sarung tangan, pelindung mata
Toksisitas : -
Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
4. CaCl2 (Rowe, 2009 ; Pubchem, 2014)
Nama resmi : CALCII CHLORIDUM RB:
Nama lain : Kalsium klorida
Kelas fungsional : Flocculating agent
Konsentrasi : 1,75 %
RM : CaCl2
BM : 147,02 g/mol
Pemerian : Warna : putih
Rasa :-
Bau : tidak berbau
Bentuk : granul atau serpihan
Kelarutan : Dalam air : mudah larut dalam air
Dalam pelarut lain : larut dalam etanol
pKa dan pH larutan : 4,5 – 9,5
Titik lebur : -
Informasi lain : higroskopis
Stabilitas : Stabil diudara dan penyimpanan
Inkompatibilitas : Tidak sesuai dengan karbonat, sulfat
Penanganan : Sarung tangan, pelindung mata
Toksisitas : -
Saran penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Anda mungkin juga menyukai