Beberapa bahan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah sorbitol, menthol, parafin, metil paraben, propil paraben, ibuprofen, tween 80 dan span 80. Sorbitol adalah zat tambahan yang larut dalam air dan stabil pada suhu rendah, sedangkan menthol digunakan sebagai anti iritan. Parafin adalah lilin putih yang terdiri dari campuran hidrokarbon, dan metil paraben serta propil paraben berfungsi sebagai zat
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6K tayangan8 halaman
Beberapa bahan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah sorbitol, menthol, parafin, metil paraben, propil paraben, ibuprofen, tween 80 dan span 80. Sorbitol adalah zat tambahan yang larut dalam air dan stabil pada suhu rendah, sedangkan menthol digunakan sebagai anti iritan. Parafin adalah lilin putih yang terdiri dari campuran hidrokarbon, dan metil paraben serta propil paraben berfungsi sebagai zat
Beberapa bahan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah sorbitol, menthol, parafin, metil paraben, propil paraben, ibuprofen, tween 80 dan span 80. Sorbitol adalah zat tambahan yang larut dalam air dan stabil pada suhu rendah, sedangkan menthol digunakan sebagai anti iritan. Parafin adalah lilin putih yang terdiri dari campuran hidrokarbon, dan metil paraben serta propil paraben berfungsi sebagai zat
Beberapa bahan yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah sorbitol, menthol, parafin, metil paraben, propil paraben, ibuprofen, tween 80 dan span 80. Sorbitol adalah zat tambahan yang larut dalam air dan stabil pada suhu rendah, sedangkan menthol digunakan sebagai anti iritan. Parafin adalah lilin putih yang terdiri dari campuran hidrokarbon, dan metil paraben serta propil paraben berfungsi sebagai zat
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8
SORBITOL (Dirjen POM, 567; excipient 679)
Nama Resmi : Sorbitol
Nama Lain : C*PharmSorbidex; E420; 1,2,3,4,5,6-hexanehexol; Liponic 70- NC; Liponic 76- NC; Meritol; Neosorb; Sorbitab; sorbite; Dsorbitol; Sorbitol Instant; sorbitolum; Sorbogem. Pemerian : butiran atau kepingan; putih; rasa manis; higroskopik Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) P, dalam metanol P dan dalam asam asetat P. Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat Keguanaan: zat tambahan Stabilitas : Sorbitol adalah kimia relatif inert dan kompatibel dengan sebagian besar eksipien . Hal ini stabil di udara karena tidak adanya katalis dan dingin, encer asam dan basa . Sorbitol tidak terurai pada suhu yang tinggi atau dengan adanya amina . Hal ini nonflammable , noncorrosive , dan nonvolatile. Meskipun sorbitol tahan terhadap fermentasi oleh banyak mikroorganisme ,pengawet harus ditambahkan ke solusi sorbitol . Solusi dapat disimpan dalam kaca , plastik, aluminium , dan stainless kontainer baja . Solusi untuk injeksi dapat disterilkan dengan autoklaf . Bahan massal bersifat higroskopis dan harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering. Incom: Sorbitol akan membentuk kelat yang larut dalam air dengan banyak divalen dan ion logam trivalen dalam kondisi asam kuat dan basa.Penambahan polietilen glikol cair menjadi sorbitol solusi , dengan agitasi kuat , menghasilkan lilin , larut dalam air gel dengan titik 35-408C mencair . Solusi Sorbitol juga bereaksi dengan zat besioksida menjadi berubah warna . Sorbitol meningkatkan tingkat degradasi penisilin di netral dan larutan air. RM/BM : C6H14O6 /182.17 Range : -
Menthol (Dirjen POM, 1979) Nama resmi : Mentholum Nama lain : Mentol RM / BM : C10H20O / 156,30 Pemerian : Hablur berbentuk jarum prisma, tidak berwarna, bau tajam seperti minyak permen, rasa panas dan aromatic diikuti rasa dingin. Kelarutan : Sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol (95%)p dalam kloroform dan dalam eter, mudah larut dalam parafin cair dan dalam minyak atsiri. Stabilitas : Mentol harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada suhu 250C karena mudah tersublimasi (Excipient, 304) Inkompatibilitas : Mentol tidak kompatibel dengan hydrate butyl chloral, champer kloral hidrat, -naphtol fenol, kalium permanganate, pirogalol, resolsinal dan timol (Excipient, 304). Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik dan ditempat sejuk. Kegunaan : Sebagai anti iritan dan pengaroma Konsentrasi : 0,05% - 10% (Excipient, 304)
Parafin (FI III; 474 dan excipient 475) Nama resmi : Paraffin Nama lain : Hard wax; paraffinum durum; paraffinum solidum; paraffin wax. RM / BM : Molecular weight 4001400 Pemerian : Appearance A hard, odorless, white wax consisting of a mixture of mostly long-chain, unbranched, saturated hydrocarbons along with a small amount of branched hydrocarbons. (Penampilan Sebuah hard, tidak berbau, lilin putih yang terdiri dari campuran) Kelarutan : Viscosity (dynamic) 515 mPa s (515 cP) at 1358C. Solubility Soluble in chloroform, ether, volatile oils, and most warm fixed oils; slightly soluble in ethanol; practically insoluble in acetone, ethanol (95%), and water. Paraffin can be mixed with most waxes if melted and cooled. Stabilitas : Parafin stabil , meskipun mencair diulang dan congealing mungkin mengubah sifat fisik . Parafin harus disimpan Inkompatibilitas : Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik , terlindung dari cahaya Kegunaan : laksativum Konsentrasi :
Metil paraben (fi 3 ,378 ; exipien 441) Nama resmi : methylis parabenum Nama lain : metil paraben RM / BM : C8H8O3 / 152,15 Pemerian : serbuk hablur halus: putih: hampir tidak berbau : tidak mempun yai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal Kelarutan : larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P : mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida : larut dalam 60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih. Stabilitas : Aqueous solutions at pH 36 are stable (less than 10% decomposition) for up to about 4 years at room temperature, while aqueous solutions at pH 8 or above are subject to rapid hydrolysis (10% or more after about 60 days storage at room temperature); Inkompatibilitas : Incompatibilities with other substances, such as bentonite,(13) magnesium trisilicate,(14) talc, tragacanth,(15) sodium alginate,(16) essential oils,(17) sorbitol,(18) and atropine,(19) have been reported. It also reacts with various sugars and related sugar alcohols.(20 Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : zat pengawet Konsentrasi : Topical preparations 0.020.3
propil paraben (fi 3 ,535 ; exipien 596) Nama resmi : propylis parabenum Nama lain : propil paraben, nipasol RM / BM : C10H12O3 / 180,21 Pemerian : serbuk hablur putih: tidak berbau : tidak berasa Kelarutan : sangat sukar larut dalam air ; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%) P, dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P dan dalam 40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida. Stabilitas : At pH 36, aqueous solutions are stable (less than 10% decomposition) for up to about 4 years at room temperature, while solutions at pH 8 or above are subject to rapid hydrolysis (10% or more after about 60 days at room temperature) Inkompatibilitas : The antimicrobial activity of propylparaben is reduced considerably in the presence of nonionic surfactants as a result of micellization.(6) Absorption of propylparaben by plastics has been reported, with the amount absorbed dependent upon the type of plastic and the vehicle.(7) Magnesium aluminum silicate, magnesium trisilicate, yellow iron oxide, and ultramarine blue have also been reported to absorb propylparaben, thereby reducing preservative efficacy.(8,9) Propylparaben is discolored in the presence of iron and is subject to hydrolysis by weak alkalis and strong acids. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik Kegunaan : zat pengawet Konsentrasi : Topical preparations 0.020.3
Ibuprofen (Dirjen POM, 499; Walter, 908) Nama resmi : Ibuprofenum Nama lain : Ibuprofen RM/BM : C13H18O2/206,28 Pemerian : Serbuk hablur, putih hingga hampir putih; berbau khas lemah Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam etanol; dalam meranol, dalam aseton dan dalam kloroform; sukar larut dalam etil asetat. Stabilitas : Tanpa adanya oksigen ibuprofen ditemukan stabil bahkan pada temperatur tinggi (105 110oC) selama empat hari terakhir. Inkompatibilitas : Interaksi antara ibuprofen dan asam stearat, stearil alkohol, kalsium stearat, dan magnesium stearat. Informasi eutetik sederhana dalam setiap kasus menunjukkan ketidak cocokan stearat dengan ibuprofen. Pengaruh interaksi ini pada stabilitas kimia ibuprofen tidak ditentukan.
Tween 80 (Dirjen POM; 509) Nama resmi : polysorbatum 80 Nama lain : polisorbat 80, tween 80 RM/BM : Pemerian : cairan kental seperti minyak; jernih, kuning :; bau asam lemak, khas. Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam etil asetat P dan dalam metanol P, sukar larut dalam paraffin cair P dan dalam minyak biji kapas P Stabilitas : Inkompatibilitas :
span 80 (Dirjen POM, 499; Walter, 908) Nama resmi : polysorbatum 80 Nama lain : polisorbat 80, tween 80 RM/BM : Pemerian : cairan kental seperti minyak; jernih, kuning :; bau asam lemak, khas. Kelarutan : mudah larut dalam air, dalam etanol (95%) P, dalam etil asetat P dan dalam metanol P, sukar larut dalam paraffin cair P dan dalam minyak biji kapas P Stabilitas : Inkompatibilitas :
Tween 80 (6) Nama Resmi : Polysorbatum 80 Nama Lain : Polisorbat 80, tween Pemerian : Cairan kental, transparan, tidak berwarna hampir tidak mempunyai rasa. Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%)P dalam etil asetat P dan dalam methanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan dalam biji kapas P. Kegunaan : Sebagai emulgator fase air Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat HLB Butuh : 15
Span 80 (6) Nama Resmi : Sorbitan monooleat Nama Lain : Sorbitan atau span 80 Sinonim : Sorbitan Laurate; Sorbitan Oleate; Sorbitan Palmitate; Sorbitan Stearate; Sorbitan Trioleate; Sorbitan Sesquioleate. Rumus Molekul : C 3 O 6 H 27 Cl 17
Rumus Struktur :
Bobot Jenis : 1,01 Pemerian : Larutan berminyak, tidak berwarna, bau Karakteristik dari asam lemak. Kelarutan : Praktis tidak larut tetapi terdispersi dalam air dan dapat bercampur dengan alkohol sedikit larut dalam minyak biji kapas. Kegunaan : Sebagai emulgator dalam fase minyak. Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat HLB Butuh : 4,3
DAFTAR PUSTAKA 1. Ansel,H.C.1989.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi IV. UI Press: Jakarta. 2. Dirjen POM RI.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Depkes RI:Jakarta 3. Dirjen POM RI.1995.Farmakope Indonesia Edisi IV.Depkes RI:Jakarta 4. Jenkins, G.L.1957).Scovilles;The Art Of Compounding Ninth Edition. McGraw-Hill Book Company Inc:New York, Toronto. 5. Parrot, L.E.1970. Pharmaceutical technology.Burgess Publishing Company: Mineneapolis 6. Rowe, R. C, J. Sheskey, Paul. E Quinn, Marian. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Six The Edition. American: Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association 7. Tim Asisten.2008.Penuntun Praktikum Farmasi fisika Jurusan Farmasi. UNHAS:Makassar 8. Tungadi, R. 2011. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo
Keuntungan ADVANTAGES OF TOPICAL DRUG DELIVERY SYSTEM18, 19: Avoidance of first pass metabolism. Avoidance of gastrointestinal incompatibility. More selective to a specific site. Improve patient compliance. Suitability for self medication. Providing utilization of drug with short biological half life and narrow therapeutic window. Ability to easily terminate medication when needed. KEUNTUNGAN OBAT TOPIKAL PENGIRIMAN SYSTEM18, 19: Menghindari metabolisme lulus pertama. Menghindari gastrointestinal ketidakcocokan. Lebih selektif ke situs tertentu. Meningkatkan kepatuhan pasien. Kesesuaian untuk pengobatan sendiri. Memberikan pemanfaatan obat dengan singkat paruh biologis dan terapeutik yang sempit window. Kemampuan untuk dengan mudah mengakhiri obat ketika dibutuhkan. (jurnal p-56) Keuntungan Menggunakan Emulgels sebagai Sistem Penghantaran Obat : 1. Obat hidrofobik dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam gel menggunakan d / o / w emulsi: Sebagian besar obat hidrofobik tidak dapat dimasukkan langsung ke dalam basis gel karena kelarutan bertindak sebagai penghalang dan masalah timbul selama pelepasan obat. Emulgel membantu dalam penggabungan obat hidrofobik ke dalam fase minyak dan kemudian tetesan berminyak tersebar dalam fase berair dan emulsi ini dapat dicampur ke dalam basis gel. Ini mungkin membuktikan stabilitas yang lebih baik dan pelepasan obat, dari sekedar memasukkan obat ke dalam basis gel. 2. Stabilitas yang lebih baik, persiapan transdermal lain yang relatif kurang stabil dibanding emulgel. Seperti bubuk higroskopik, krim menunjukkan inversi fasa atau ketengikan menunjukkan karena basis berminyak. 3. Kapasitasnya lebih baik, pendekatan baru lain seperti niosomes dan liposom adalah ukuran nano dan karena struktur vesikuler dapat mengakibatkan kebocoran dan menghasilkan efisiensi yang lebih rendah. Tetapi gel karena memiliki jaringan yang luas kapasitas loading relatif lebih baik. 4. Produksi kelayakan dan biaya persiapan rendah, Persiapan terdiri dari langkah- langkah emulgel sederhana dan pendek yang meningkatkan kelayakan produksi. Tidak ada instrumen khusus yang diperlukan untuk produksi emulgel. Selain itu bahan yang digunakan adalah mudah tersedia dan murah. Oleh karena itu, menurunkan biaya produksi. 5. Kontrol realease, Emulgels dapat digunakan untuk memperpanjang efek obat memiliki lebih pendek T1 / 2.
Pembuatan Pdf full hal 44 1 digerus .. dgn .. 2 ditimbang masing masing bahan 3 dibuat fase minyak dengan cara mencampurkan ibu profen sbxk.., parafin sbxk .., tween sbnyak.., span sbxk .., propil paraben sbnyak.., 4 dibuat fase air dengan mencampurkan air sebanyak .., sorbitol sebanyak.., metil paraben sbxk.., dan mentol sbxk .. 5 didispesikan carbopol 940 sebanyak.. kedalam .. mL air dengan cara di taburkan selama 24 jam hingga mengembang 6 dicampurkan fase minyak dengan fase air diatas water bath hingga suhu 50C, kemudian dimixxer selama 10 mnit untuk meningkatkan hasil proses emulsifikasi. 7 ditambahkan karbopol 940 yang telah dikembangkan dan dimixer selama 10 menit 8 ditambahkan TEA sebanyak.. kedalam campuran untuk menetralkan pH yang sebelumnya memiliki pH asam dan dimixer selama 5 menit. 9 dimasukkan kedalam tube 10 diberi etiket dan brosur
Farmakologi : Mediator nyeri seperti prostaglandin antara lain mengakibatkan reaksi radang dan kejang-kejang yang menon-aktivasi reseptor nyeri di ujung-ujung saraf bebas di kulit, mukosa, dan jarigan lainnya sehingga impuls tidak akan diteruskan ke otak (dihambat pada reseptor nyeri pada ujung syaraf di kulit).