Makalah Trend Dan Issu Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas
Makalah Trend Dan Issu Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas
Makalah Trend Dan Issu Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas
DISUSUN OLEH:
PRODI S1 KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan Makalah ini, kami mengalami berbagai kendala dan kesulitan, namun
berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha serta bantuan dari
berbagai pihak yang telah tulus ikhlas baik fasilitas tenaga dan pikiran sehingga makalah yang
berjudul “Makalah Trend dan Issu Keprofesian Terkait Keperawatan Komunitas” dapat selesai
tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif diharapkan, demi terciptanya tujuan yang ingin
dicapai.
Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak, maka kami mengucapkan terima
kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah................................................................................... 5
C. Tujuan..................................................................................................... 6
A. Kesimpulan............................................................................................... 13
B. Saran......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern saat ini banyak penyakit yang timbul disebabkan oleh perubahan
gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan, pola aktivitas, serta kebiasaan lain
seperti merokok dan konsumsi obat-obatan. Sebagai akibatnya berbagai masalah
kesehatan sekarang ini banyak terjadi di masyarakat seperti hipertensi, gagal ginjal,
diabetes mellitus, kanker, berbagai penyakit kelainan darah atau yang sekarang ini kita
kenal dengan penyakit tidak menular. Pada masa ini berbagai fasilitas kesehatan telah
menyediakan pelayanan kepada masyarakat untuk mencari pengobatan baik secara
medis, non medis termasuk pengobatan komplementer.
Profesi keperawatan mengembangkan layanan praktik mandiri keperawatan
kepada masyarakat dalam mencari solusi terhadap masalah kesehatannya. Pelayanan
praktik mandiri perawat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai
dengan wewenang seorang perawat professional. Pelayanan keperawatan berbentuk
pelayanan bio-psio-sosio-spiritual yang komprehensif atau holistik ditujukan kepada
individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia. Praktik mandiri perawat telah diatur dalam Peraturan
menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/148/I/2010 dan
perubahan peraturan nomor 17 tahun 2013 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat. Dengan dikeluarkannya payung hukum tersebut maka praktik mandiri perawat
menjadi legal.
Selain itu praktik mandiri perawat semakin diperkuat dengan disahkannya
Undang-Undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, yang diantaranya
membahas tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat. Perawat yang membuka
praktik keperawatan wajib memilii SIPP (Surat Izin Praktik Perawat) dan hanya berlaku
untuk satu tempat praktik perawat (tertuang dalam UU keperawatan pasal 19 dan 20)
dan perawat yang melakukan praktik wajib memasang Papan Nama Praktik (tertuang
dalam UU).
4
Keperawatan pasal 21).atas dasar hukum tersebut maka masyarakat tidak perlu
ragu lagi untuk memaafkan fasilitas praktik mandiri perawat dalam mencari solusi
kesehatan untuk mengatasi penyakit yang dialaminya.
Bentuk pelayanan yang dapat diberikan oleh perawat kepada masyarakat adalah
dalam bentuk pelayanan preventif,promotif,kuratif dan rehabiliatatif.bentuk pelayanan
preventif dan promotif adalah seperti diteksi dini dan identifkasi faktor-faktor
terjadinya suatu penyakit pada individu atau keluarga masyarakat ,serta memberikan
pendidikan atau penyuluh dan konseling pada individu,keluarga atau masyarakat yang
berisiko atau telah mengalami sakit.
Pelayanan kuratif yang dapat dilakukan perawat adalah pengobatan dasar
dengan obat terbatas,bantuan kegawat daruratan medis sesuai kewenangan dan
pengobatan komlementer.terapi komplementer yang dilakukan perawat didukung oleh
permenkes nomor 1109/MENKES/PER/IX/2007 yaitu yang berwenang melakukan
pengobatan kompementer adalah tenaga kesehatan yang sudah ditetapkan dan
berdasarkan kaidah ilmiah.
Bentuk terapi komplementer yang berkemmbang diantaranya seperti akupuntur
,bekam hipnoterapi,reiki,pengobatan herbal perawatan luka dan dan ain
sebagainya.terapi komplementer yang diberikan oleh tenaga kesehatanseperti perawat
pastilah lebih aman dan terjamin karena kualifikasinya memang dibidang
kesehatan.selanjutnya bentuk pelayanan rehabililitatif dalam praktik mandiri perawat
meliputi pemantauan keteraturan berobat sesuai program rehabilitasi ,kunjungan rumah
(home visit/home health nursing)sesuai rencana rehabikitasi,pelayanan keperawatan
dasar rehabilitasi secara langsung (direct care)yaitu kontak langsung atau face to face
dengan pasien seperti untuk perawatan luka,pemasangan infus dll,maupun pelayanan
rehabilitasi tidak langsung (indirect care)seperti layanan konsultasi kesehatan.
Dalam operasional praktik mandiri perawat juga dapat berkolaborasi dengan
tenaga kesehatan seperti ahli gizi,fisioterapi,kesehatan masyarakat,dokter dan profesi
kesehatan lainya.perawat juga memiliki spesialis dibidang keperawatan seperti
spesialisperawatan luk,spesialis keperawatan
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan konsep isu dan trend dalam keprofesian terkait keperawatan komunitas?
2. Jelaskan konsep tentang praktik mandiri perawat?
5
C. Tujuan
1. Mampu menjelaskan konsep praktik mandiri perawat sebagai isu dan trend dalam
keprofesian terkait keperawatan komunitas.
2. Mampu menjelaskan hal- hal yang berkaitan dengan praktik mandiri perawat.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
7
serta memberikan pendidikan atau penyuluhan dan konseling pada individu, keluarga
atau masyarakat yang beresiko atau telah mengalami sakit.
8
Menurut konsorsium ilmu – ilmu kesehatan (1992) praktek keperawatan
profensional atau ners melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien
maupun tega kesehatan lain dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang
holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung jawanya pada berbagai tatanan,
termasuk praktik keperawatan individu dak berkelompok.
Menurut undangan – undang keperawatan (UKK) No. 38 Tahun 2014
pengertian Pratik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh perawat
dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
Pasal 28 ayat 2 UKK No. 38 tahun 2014 menyebutkan bahwa Praktik
Keperawatan terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan di
fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Dasar Hukum Praktik Mandiri Perawat
Dasar hokum praktik mandiri perawat diatur dalam :
a. Undang – undangan Keperawatan No. 38 tahun 2014, antara lain:
1) Pasal 28 ayat 1 dan 2, yaitu:
Praktik keperawatan dilaksankan di fasilitas pelayanan kesehatan
dan tempat lainnya sesuai dengan klien sasarannya.
Praktik keperawatan sebagaimana dimaksut pada ayat (1) terdiri atas
praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
2) Pasal 21 UU keperawatan tahaun 2014, pasal 47 UU kesehatan tahun 2014
: dalam melakukan praktek mandiri keperawatan, seorang perawat wajib
memasang papan nama praktik keperawatan.
b. Peraturan menteri kesehatan (Permenkes) No. 17 tahun 2013, antara lain:
1) Pasal 2 ayat 3 : perawat yang menjalankan praktik mandiri berpendidikan
minimal Diploma III (D III) keperawatan.
2) Pasal 3 ayat 2 : setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan di
praktik mandiri wajib memiliki SIPP.
3) Pasal 5A : perawat hanya dapat menjalankan praktek keperawatan maksimal
di dua tempat yaitu pada fasilitas pelayanan kesehatan dan praktek mandiri
perawat.
3. Syarat untuk melakukan praktik mandiri perawat
9
Menurut UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 syarat untuk dapat melakukan
praktik mandiri perawat, yaitu:
Perawat berpendidikan vokasi (D III) keperawatan dan profesi (Ners & Ners
spesialis).
Perawat yang memiliki surat tanda registerasi ( STR).
Dalam UUK no. 38 tahun 2014 pasal 18 ayat 3, persyaratan pembuatan STR
meliputi :
Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan.
Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi.
Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental.
Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
Membuat pernyatan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi.
Perawat yang memiliki surat izin praktek perawat (SIPP). Dalam UUK no. 38
tahun 2014 pasal 19, SIPP diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota
atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat
Perawat menjalankan praktiknya. Untuk mendapatkan SIPP Perawat harus
melampirkan: salinan STR yang masih berlaku, Rekomendasi dari Organisasi
Profesi Perawat; dan Surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat
keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanaan Kesehatan.
4. Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat.
Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung dari kekhususan dari masing-
masing klinik sesuai bidang keahlian teman-teman, misalnya perawat yang mempunyai
sertifikat wound care dan memiliki pengalaman sebagai perawat luka, bisa membuka
klinik keperawatan luka, atau mungkin ada yang sudah mendapatkan pelatihan
keperawatan paliatif, bisa berpikir untuk membuka klinik keperawatan khusus
palliative care.
Sementara itu fasilitas dasar yang harus ada adalah:
a. Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah, antara
lain: Alat untuk mengukur tanda-tanda vital, timbangan, meteran badan. Alat untuk
mengukur gula darah, asam urat dan kolesterol jika ingin menambahkan, tergantung
kemampuan finansial masing-masing.
b. Obat-obatan
10
Ingat, hanya boleh obat bebas dan obat bebas terbatas.
c. Perlengkapan administrasi, meliputi formulir catatan tindakan asuhan keperawatan
serta formulir rujukan dan formulir persetujuan tindakan keperawatan (inform consent).
11
Dokumentasikan segala teman pengkajian,tindakan,evaluasi yang telah
dilakukan kepada pasien.
jangan lupa memperpanjang SIPP dan memasang papan nama diklinik yang
dijalankan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk
ditangani atau desas – desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Tren dan isu
yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas. Pengaruh politik terhadap
keperawatan professional, Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik keperawatan
Puskesmat Idaman.
Adapun masalah bidang kesehatan di Indonesia salah satunya yaitu masih cukup
tingginya perbedaan status kesehatan antara tingkat sosial ekonomi dan mobilitas
penduduk yang cukup tinggi. Untuk keperawatan kesehatan komunitas di masa
mendatang diprediksi bahwa kebutuhan akan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas meliputi tahap persiapan, pelaksanan
dan evaluasi. Area praktik keperawatan kesehatan komunitas yaitu unit pelayanan
kesehatan, rumah , sekolah tempat kerja atau industri , barak penampungan, kegiatan
puskesmas keliling , panti atau kelompok khusus lain serta pelayanan pada kelompok
resiko tinggi. Sasaran keperawatan kesehatan komunitas antara lain individu , keluarga
, kelompok dan masyarakat. Prinsip dasar dalam praktik perawatan kesehatan
komunitas, Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarat, Sasaran
terdiri dari individu ,keluarga , kelompok dan masyarakat. Perawat kesehatan bekerja
dengan masyarakat bukan bekerja untuk masyarakat. Pendekatan praktik keperawatan
komunitas meliputi problem solving approach, dan Community approach. Faktor yang
mempengaruhi praktik keperawatan komunitas antar lain IPTEK yang baru, pergeseran
nilai masyarakat , aspek legal dan etik, ekonomi serta politik.
B. Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pada pembaca baik individu. Serta
teman- teman, agar kiranya dapat memperhatikan penulisan makalah kami. Terima
kasih semoga bermanfaat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Efendy, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
http://www.unpad.ac.id/2016/12/praktik-keperawatan-mandiri-bisa-lebih-berkembang-di-
indonesia/
https://www.kompasiana.com/tridi8789/praktik-mandiri-perawat-sebagai-alternatif-solusi-
masalah-kesehatan-anda-sudakah-anda-tau_58d0eb8c357b6133199f9cea
14