Pengertian Polimer Dan Aplikasi Polimer Dalam Bidang Otomotif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 49

Pengertian Polimer dan Aplikasi Polimer dalam bidang otomotif

Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat
yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya
merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang
menyertakan rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Berabad-abad yang
lalu manusia sudah menggunakan polimer dalam bentuk minyak, aspal, damar, dan
permen karet. Tapi industri polimer modern baru mulai berkembang pada masa
revolusi industri. Di akhir 1830-an, Charles Goodyear berhasil memproduksi
sebentuk karet alami yang berguna melalui proses yang dikenal sebagai
“vulkanisasi”. 40 tahun kemudian, Celluloid (sebentuk plastik keras dari
nitrocellulose) berhasil dikomersialisasikan. Adalah diperkenalkannya vinyl,
neoprene, polystyrene, dan nilon pada tahun 1930-an yang memulai ‘ledakan’
dalam penelitian polimer yang masih berlangsung sampai sekarang. Sebelum
mendiskusikan peranan polimer dalam konstruksi komersial, berikut ini kami
sajikan sedikit infromasi mengenasi struktur, tipe, dan sifat-sifat fisik polimer.
Polimer seperti kapas, wol, karet, dan semua plastik digunakan di hampir semua
industri. Polimer alami dan sintetik bisa diproduksi dengan beragam kekakuan,
kekuatan, ketebalan, dan ketahanan terhadap panas. Elastomer (polimer bersifat
elastis) memiliki struktur yang saling bersilangan dan longgar. Struktur rantai
bertipe inilah yang menyebabkan elastomer memiliki ingatan. Rata-rata 1 dari 100
molekul saling bersilangan. Saat jumlah rata-rata ikatan saling bersilangan itu
meningkat (sekitar 1 dalam 30), material menjadi lebih kaku dan rapuh. Baik karet
alami dan sintetis adalah contoh dari elastomer. Di bawah kondisi temperatur dan
tekanan tertentu, plastik yang juga termasuk polimer dapat dibentuk atau dicetak.
Berbeda dengan elastomer, plastik lebih kaku dan tidak memiliki elastisitas yang
dapat dibalik. Selulosa mreupakan salah satu contoh material berpolimer yang
harus dimodifikasi secara bertahap sebelum diproses dengan metode yang biasanya
digunakan untuk plastik. Beberapa plastik (seperti nilon dan selulosa asetat)
dibentuk menjadi fiber. Padatan amorf terbentuk saat rantai memiliki orientasi
yang kecil di sepanjang polimer yang besar. Temperatur transisi kaca merupakan
titik dimana polimer mengeras menjadi padatan amorf. Istilah ini digunakan sebab
padatan amorf punya sifat-sifat yang mirip dengan kaca. Dalam proses kristalisasi,
ditemukan bahwa rantai-rantai yang relatif pendek mengorganisir diri mereka
sendiri menjadi struktur kristalin lebih cepat daripada molekul yang lebih panjang.
Dengan begitu, derajat polimerisasi (DP) merupakan sebuah faktor yang penting
dalam menentukan kekristalinan sebuah polimer. Polimer dengan DP yang tinggi
sulit diatur menjadi lapisan-lapisan sebab cenderung menjadi kusut. Dalam
mempelajari polimer dan aplikasinya, penting untuk memahami konsep temperatur
transisi kaca, T g. Polimer yang temperaturnya jatuh di bawah T g akan semakin
kusut. Sedang polimer yang temperaturnya naik di atas T g akan menjadi lebih
mirip dengan karet. Dengan begitu, pengetahuan akan T g merupakan hal yang
penting dalam memilih bahan-bahan untuk berbagai aplikasi. Pada umumnya, nilai
T g di bawah temperatur ruangan menentukan bidang elastomer sedang nilai T g di
atas temperatur ruangan menyebabkan polimer berstruktur kaku. Perilaku ini bisa
dipahami dalam hal struktur bahan berkaca yang biasanya dibentuk oleh substansi
yang mengandung rantai-rantai yang panjang, jaringan atom-atom yang
berhubungan, atau apapun yang memiliki struktur molekul yang komples.
Normalnya dalal keadaan cair, bahan-bahan seperti itu memiliki sifat
rekat/kekentalan yang tinggi. Saat temperatur berubah menjadi dingin dengan
cepat, kristalin berada dalam keadaan lebih stabil sedang pergerakan molekul
menjadi terlalu pelan atau geometri terlalu kaku untuk membentuk kristalin. Istilah
kaca bersinonim dengan keadaan tak seimbang yang terus-menerus. Sifat polimer
lainnya, yang juga sangat tergantung pada temperaturnya, adalah responsnya
terhadap gaya—sebagaimana diindikasikan oleh dua tipe perilaku yang utama:
elastis dan plastik. Bahan-bahan bersifat elastis akan kembali ke bentuk asalnya
begitu gaya tidak ada lagi. Bahan-bahan plastik takkan kembali ke bentuk asalnya.
Di dalam bahan plastik berlangsung aliran yang mirip dengan cairan yang sifat
rekat/kekentalannya tinggi. Kebanyakan material mendemonstrasikan kombinasi
dari perilaku elastis dan plastik, memperlihatkan perilaku plastik setelah melebihi
batasan elastis. ( Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1825442-
polimer/#ixzz1mbOLF1x7).

Aplikasi Polimer
1. Polimer komersial (commodity polymers).Polimer ini dihasilkan di
negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai dalam kehidupan
sehari hari, Contohnya yaitu:
Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida(PVC),
melamin formaldehid.
2. Polimer teknik (engineering polymers). Polimer ini sebagian
dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negaramaju. Polimer
ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul
dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang
transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng),
barang- barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin
industri dan barang-barang konsumsi. Contohnya: Nylon, polikarbonat,
polisulfon, poliester.
3. Polimer fungsional (functional polymers). Polimer ini dihasilkan
dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuankhusus dengan
produksinya dalam skala kecil. Contohnya yaitu: kevlar, nomex, textura,
polimer penghantar arus dan foton, polimer pekacahaya, membran,
biopolimer.

BIDANG OTOMOTIF
Di era sekarang ini, manusia mulai mengembankan teknologi. Dimana
teknologi itu dapat digunakan dalam jangka panjang serta memiliki nilai
efisiensi yang tinggi. Misalnya pada saat ini banyak penelitian dimana
perusahaan otomotif dan audio/vidio mencoba mengganti bahan metal
menjadi bahan polimer ( Plastik ), yang semula terbuat dari bahan plat atau
kayu. Hal ini di lakukan untuk efisiensi dikarenakan bahan polimer lebih
mudah dalam proses produksi, memiliki sifat yang bisa disamakan dengan
bahan metal ( plat ), harga yang relative lebih murah dan bahan polimer ini
dapat diolah kembali dengan proses penetralan komposisi sehingga kembali
kestruktur semula yang sering disebut proses pellet sehingga dapat menjadi
material baru lagi.
Sedangkan untuk proses pembentukan bahan polimer ini sendiri salah
satunya menggunakan cara injection. Dan injection itu sendiri adalah cara
pencetakan plastik dengan cara memasukan cairan plastic kedalam cetakan
menggunakan tekanan screw. Tetunya menggunakan parameter tertentu
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk mesin injection ini sendiri
sementara ini, masih kita datangkan dari Negara-negara sepertiJerman,
Jepang , China , Taiwan dan Negara-negara lainya.
Di Indonesia sendiri sudah ada banyak sekali perusahaan yamg
bergerak di bidang ini. Hal ini dikarenakan proses injection ini merupakan
salah satu bisnis yang diminati di Indonesia maupun Negara-negara lainya.
Hal ini dapat kita lihat dari bertambahnya produksi barang otomotif dan
electronic di Indonesia. Dimana mereka lebih cenderung memilih
menggunakan bahan polimer dibanding bahan yang berasal dari plat.
Mungkin masih ada beberapa bagian yang masih belum bisa digantikan dari
plat oleh polimer, misalnya saja body modi mobil, rangka sepeda motor dll.
Hal ini karena teknologi yang ada sekarang ini belum menemukan bahan
campuran polimer yang setara dan lebih kuat untuk pengganti plat untuk
bagian tersebut. Tetapi beberapa bagian sudah ada yang digantikan
menggunakan bahan polimer.
Mari kita dalami lebih lanjut beberapa bahan polimer yang sering
digunakan dalam industri injection ini. Yang pertaman material PP (
Polypropylene ), dimana bahan ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :
· Tensile Strength 210 – 400 kgf/cm²
· Tensile Elongation 100 – 800 %
· Flexure Strength 325 – 492 %
· Izot impact Strength 2.2 – 110 kgf / cm²
· Rockwell hardeness R50 – 110

contoh bumper mobil dari bahan PP


Material PP ini biasa digunakan untuk pengganti bahan plat yang berada di interior
mobil dan untuk juga untuk BUMPER mobil. Proses injection
menggunakan material ini lebih banyak digunakan daripada plat karrena lebih
mudah dalam proses pembuatanny.

Material ABS, material ABS ini sendiri memiliki spesifikasi bahan sebagai
berikut:
· Tensile Strength 400 – 530 kgf/cm²
· Tensile Elongation 3.0 – 20.0 %
· Flexure Strength 773 – 914 %
· Izot impact Strength 10.9 – 33.7 kgf / cm²
· Rockwell hardeness R107 – 115

contoh kipas radiator dari bahaN ABS

Barang jadi yang menggunakan material ini biasanya mengalai proses lanjutan
seperti painting , plating, dan crom. Material ABS ini menjadi pilihan utama untuk
bahan yang mengalami proses lanjutan dibanding bahan PP karena ketahananya
terhadap panas lebih baik dibandingkan material PP. Karena pada saat proses
painting, untuk proses pengeringannya di bantu dengan proses oven untuk
mempercepat pengeringan part dalam jumlah yang besar. Dalam proses oven ini
sendiri menggunakan suhu sekitar 70⁰C - 80⁰C. Apabila kita menggunakan
material PP tentunya akan mengalami banyak sekali deformasi dalam proses oven
ini . Begitu halnya dalam proses plaiting dan crom, karena part setengah jadi itu
harus dimasukan kedalam cairan pelapis yang memiliki suhu sekitar 70⁰C - 100⁰C.
oleh karena itu produk yang mengalami proses lanjutan biasa menggunakan
material ABS karena material PP memiliki titik leleh lebih rendah di banding
dengan material ABS. Untuk itu pada proses injection material ABS ini sendiri
lebih banyak digunakan sebagai bahan penganti palt untuk exterior, Miasalnya
pada body motor, Cover Televisi dll. Hal ini dilakukan karena material ABS ini
sendiri memiliki ketahanan akan getaran dengan frekuensi cukup tinggi.

Material NYLON ( Polyamide ), material NYLON ABS ini sendiri memiliki


spesifikasi bahan sebagai berikut:
· Tensile Strength 700 – 850 kgf/cm²
· Tensile Elongation 200 – 300 %
· Izot impact Strength 3.3 – 5.4 kgf / cm²
· Rockwell hardeness R119

contoh nylon ABS


Produk yang menggunakan material ini biasanya digunakan untuk aksesori atau
cover pada mesin. Material nylon ini sendiri memiliki ketahanan / daya leleh
melebihi material yang lainya, sehingga pada produksi otomotif terutama otomotif
motor lebih banyak menggunakan produk yang menggunakan material nylon
sebagai bahan penganti plat. Disampin dilihat dari segi efisiensi material ini juga
memiliki segi safety yang lebih tinggi dibandingkan material plat. Material nylon
apabila terkena panas akan menyerap sebagian panas sehingga panas yang
dikeluarka tidak sama dengan panas yang dikeluarkan oleh mesin. Oleh karena
itulah penggunaan bahan polimer jenis nylon banyak kita jumpai pada mesin motor
keluaran baru.

Material PS ( Polystyrene ), Material PS ini sendiri memiliki spesifikasi bahan


sebagai berikut :
· Tensile Strength 350 – 840 kgf/cm²
· Tensile Elongation 3 – 4 %
· Flexure Strength 562 – 984 %
· Izot impact Strength 1.4 – 2.2 kgf / cm²
· Rockwell hardeness M60 – 75

contoh bahan polystrene

Product yang menggunakan material ini biasanya digunakan sebagai lensa atau
bahan yang menyerupai kaca. Material PC ini sendiri memiliki sifat yang jernih
dan tembus pandang ( seperti kaca ), oleh karena itu pada industry otomotif bahan
ini digunakan sebagi bahan pengganti kaca. Material PC ini sendiri memiliki
keunggulan tidak mudah pecah seperti kaca. Sehingga dalam industry otomotif
material ini digunakan sebagai cover lampu baik itu pada kendaraan roda 2
maupun kendaraan roda 4.Dari beberapa material yang saya paparkan dapat
disimpilkan, bahwa material polimer adalah material pengganti yang memiliki nilai
jual lebih tinggi dibanding dengan material steel ( Plat ) maupun kaca. Disamping
itu material polimer adalah material yang mudah dibentuk dan juga material yang
data didaur ulang kembali dengan proses tertentu.
Bahan polimer itu sendiri merupakan bahan yang masih bisa dikompositkan
dengan bahan polimer lain sehingga didapat bahan polimer baru sesuai dengan
warna, karakter dan struktur sesuai yang diinginkan. Misalnya saja materiala
polimer PP apabila dicampurkan dengan material GLASS FIBER dengan
prosentase 20% - 40%, maka akan mendapatkan material PPGF yang memiliki
sifat yang lebih tahan panas dan lebih kaku disbanding material PP.
1. PENGERTIAN POLIMER
Pengertian polimer menurut asalkatanya. Kata Polimer berasal dari bahasa yunani
Polys dan Meros, Polys berarti banyak dann meros berarti bagian. Polymer =
“Banyak Bagian”. Polimer adalah molekul besar yang terbangun oleh susunan unit
ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan
ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari
polimer.
Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan
kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu
bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya
mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan
polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa
meskipun susunan molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal sebagai
materi yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer
telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun
semikonduktif. Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2 material atau
lebih yang berbeda sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit
polimer-karbon terbentuk dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk
sebuah material yang mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi
tertentu dan nilai resistansinya berubah apabila terkena gas. Polimer mempunyai
banyak variasi sifat, dan itulah mengapa polimer mempunyai banyak sekali
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Di era modern, hampir setiap bagian hidup
manusia melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer antara lain plastik, elastomer,
serat, cat dan bahan pelapis. Penggunaan polimer dalam perkakas rumah tangga,
alat transportasi, alat komunikasi dan alat elektronika sangat besar cakupannya.

2. JENIS – JENIS POLIMER


1. Poly Ethylene (PE)
Polietilena (disingkat PE) adalah termo plastik atau merupakan polimer plastik
yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama
dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak
tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran
untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

2. Poly Propylene (PP)


Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang
dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya
digunakan ntuk dipakai ada packingmakanan kering atau snack.

3. Poly Vinly Chlorine (PVC)


Plastik ini juga tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe
plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku
digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa
PVC (paralon), meja, lemari. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan
untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

4. Teflon (PTFE)
Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena. Teflon bersifat sangat
ulet, kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang
baik, dan mampu melumasi diri serta tidak menempel. Panci untuk
memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak memerlukan
minyak yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah mencucinya.
5. Polistirena
Polistirena tersusun atas monomer stirena. Polistirena digunakan untuk membuat
gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.
6. Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
7. High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
8. Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
9. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
10. Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
11. Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

Klasifikasi polimer
Berdasarkan asal polimer:
1. Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet alam
(dari monomer-monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa (dari monomer-
monomer glukosa), protein (dari monomer-monomer asam amino), amilum
2. Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis indukstri/pabrikan. Contoh: nilon
(dari asam adipat dengan heksametilena), PVC (dari vinil klorida), polietilena,
poliester (dari diasil klorida dengan alkanadiol)

Berdasarkan strukturnya
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat
gugus substituen.Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan
dalam keadaan padat pada temperatur normal.Polimer ini terdapat sebagai
elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga
dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon
atau creslan) dan nylon 66.
2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan
pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.
3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat
antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya
di”swell” (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini
dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen
sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling).
Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh
tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).
Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :
1. Lentur
2. Berat Molekul relatif kecil
3. Termoplastik
Berdasarkan kegunaanya
1. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak
dipakai dalam kehidupan sehari hari. Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP),
polistirena (PS), polivinilklorida (PVC), melaminformaldehid
2. Polimer teknik (engineering polymers)

Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di


negara maju.Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang
unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang
transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-
barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan
barang-barang konsumsi
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester
3. Polimer fungsional (functional polymers)

Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk
tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka
cahaya, membran, biopolymer.

Sifat polimer
A. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras
jika didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset,
contohnya melamin
B. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis.
Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan
polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu.
Karet akan lebih mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu
lama kena bensin atau minyak.
C. Ketahanan terhadap Mikroorganisme
Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap
mikroorganisme atau ulat (rayap).Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap
mikroorganisme atau ulat.
D. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
· Toksisitasnya

· Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

· Daya tembus udara (oksigen)

· Kelenturan

· Transparan

Menurut sifat terhadap panas (termalnya) :


a. Polimer Termoplastik: polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap panas.
Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan
dengan struktur molekul linear atau bercabang. Contoh: PVC, polietilena
b. Polimer Termosetting: polimer polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas, jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak dapat
dibentuk ulang kembali. Contoh: melamin, selulosa.
Menurut rantai penyusunnya:
a. Kopolimer: Polimer yang tersusun dari ikatan dua atau lebih unit monomer yang
berbeda, sebagai gambarannya -[A-B-A-B-A-B]-.
b. Homopolimer: Polimer yang tersusun dari unit monomer identik/monomer yang
sama, sebagai gambarannya -[A-A-A-A-A-A]-.

Menurut model reaksi polimerisasinya:


a. Polimer Adisi yaitu monomer molekul ikatan satu sama lain tanpa kehilangan
setiap atom lainnya. monomer alkena adalah kelompok terbesar dari polimer dalam
kelas ini.
b. Polimer Kondensasi, yaitu: biasanya dua monomer yang berbeda dikombinasikan
dengan hilangnya sebuah molekul kecil, biasanya air. Poliester dan poliamida
(nilon) berada di kelas ini polimer.

3. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER


Proses pembentukan polimer disebut juga reaksi polimerisasi. Berdasarkan
jenis reaksinya terdapat dua macam polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi.
1. Polimerisasi adisi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang berikatan
rangkap. Ikatan rangkap akan menjadi jenuh tatkala monomer-monomer itu
berikatan satu sama lain. Pada polimerisasi adisi, tidak ada molekul yang hilang.
Contoh:
CH2=CH-Cl vinil klorida (monomer)
—-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH——
Cl Cl Cl Cl
Polivinilklorida (PVC, suatu plastik)
CH2=C-CH=CH2 isoprena (monomer)
CH3
—–CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2——–
CH3 CH3 CH3
Poliisoprena (karet alam)

2. Polimerisasi kondensasi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang


mempunyai gugus fungsional. Pada polimerisasi kondensasi, ada molekul yang
hilang, misalnya pelepasan air.
Contoh:
HO-CO-(CH2)4-C-OH dan H-N-(CH2)6-N-H
H H
Asam adipat heksana diamin
—-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N—-
(Nilon)
H-N-CH-CO-OH (asam amino) dan H-N-CH-CO-OH (asam amino)
H R H R
—– N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO—–
H R HR H R HR
(protein)

4. MANFAAT POLIMER
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus
makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga,
dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung,
selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).
Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,
selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian
dari polimer.
Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer
mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan.

Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut:


1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:
termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.
2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.
3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.
4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil. digunakan.

5. DAMPAK NEGATIF POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan
polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus
makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah
tangga. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan
mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik .
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam
bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang
menyebabkan banjir. Bila plastic dikubur maka akan membuat tanah itu menjadi
tak subur dan tak dapat ditanami.
Dan dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang disekitar kita
terutama bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya:
Ø Penggunaan sterofoam untuk makanan dapat menimbulkan gejala saraf,seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia
Ø Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak
menyebabkan infeksi hati dan ginjal.
Ø Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus/melapisi
makanan dapat menyebabkan kanker

6. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya
terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan
yang beragam. Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua
jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Kertas
diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang
ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal adalah plastik
dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari
struktur dan sifat benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-
barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik
untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-
alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.
BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kita hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak
dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar.
Polimer sintesis dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis
makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel
pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa
contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu,
karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Apakah
Anda pernah melihat ibu Anda menggoreng telur dengan menggunakan
penggorengan teflon? Bila struktur teflon ditentukan, maka molekul teflon
ditemukan mengandung rantai karbon dengan mengikat atom-atom fluorin.
Tetra fluoroetena (tetra fluoroetilena) merupakan molekul yang sangat non
polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu
kamar.

1.2. Tujuan Penyusunan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini merupakan salah satu dari proses kegiatan
pembelajaran Kimia yang sedang dipelajari dan dibahas di SMK Negeri 1
Mundu Cirebon khususnya pada semester VI pada tahun pembelajaran
2013/2014 supaya memperoleh pengetahuan dan gambaran tentang materi
pembelajaran yang di pelajari serta agar mengenal lebih jauh pemahaman
para peserta didik tentang materi tersebut.

Selain itu juga pembuatan makalah ini pun mengacu pada pengevaluasian
terhadap materi-materi yang umum di pelajari di sekolah-sekolah yang ada.

1.3. PerumusanMasalah

Mengingat dalam pembahasan materi pada semester VI ini banyak cakupan


pembahasannya, maka materi-materi tersebut di pecah menjadi beberapa
bagian dimana kelomok kami mendapatkan materi yang akan membahas
materi Polimer yang meliputi :

a) Pengertian Polimer

b) Klasifikasi Polimer

c) Kegunaan Polimer

1.4. Metode Pendekatan

Metode pendekatan makalah dan presentasi ini berdasarkan sumber-sumber


materi berkaitan yang berasal dari buku-buku, internet dan sumber lainnya
sebagai pelengkap penyusunan makalah ini.
BAB II.

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Polimer

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang


molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly =
banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu
unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai.
Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer
terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-
monomer yang menyusunnya.

2.1.1. Contoh Polimer

Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-


molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh
lain, molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik
polietilena yang ada pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetra-
fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk polimer
poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan digunakan
sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam
monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon
lain membentuk polimer.
2.1.2. Struktur Polimer

Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat


mengidentifikasi monomer yang secara berulang-ulang menyusun polimer
tersebut. Karena polimer merupakan molekul yang besar, maka polimer
umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah rantai. Sebuah
rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan ulang
yang lengkap.

Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa


organik yang kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini
ditemukan di dalam dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna
oleh manusia. Selulosa yang melewati sistem pencernaan makanan tidak
diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang diterima sistem
pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa berjarak
dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari
sumbernya

Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel


tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan
struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Dapatkah Anda
menemukan bagian dari struktur molekul selulosa yang diulang? Ingat bahwa
bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada satuan-satuan
monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama
monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa yang
digambarkan dalam bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen.
Struktur lengkap glukosa digambarkan sebagai berikut.

2.2. Klasifikasi Polimer

2.2.1. Polimer Berdasarkan Reaksi Pembentukannya

Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi


adisidan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya
mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi
memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan
polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena
terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi.

A. Polimer Adisi

Reaksi pembentukan teflon dari monomer-monomernya


tetrafluoroetilen, disebut reaksi adisi. Perhatikan Gambar yang menunjukkan
bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di
dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Gambar 3. Reaksi Adisi


Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang
digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan
elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan
untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.

Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang mengandung


ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang
lain, membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi
polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer awal.
Berdasarkan diatas, yang dimaksud polimerisasi adisi adalah polimer yang
terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap
diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang membentuk ikatan tunggal.
Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil seperti
H2O atau NH3.

Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap


yaitu:

Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan


polietilena

Ø Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi
molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita
nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul
monomer dinyatakan dengan CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat
digambarkan sebagai berikut:

Ø Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal
monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar,


dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi
ikatan tunggal C – C pada polimer polietilena

Ø Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang
tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 –
CH2 + R �CH2 – CH2- R atau antara radikal polimer yang sedang tumbuh
dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk polimer dengan
berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’ �R-(CH2)n-
CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari
polimerisasi adisi dan reaksinya antara lain.

 Polivinil klorida
n CH2 = CHCl → [ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida
polivinil klorida

 Poliakrilonitril

n CH2 = CHCN → [ - CH2 - CHCN - ]n

B. Polimer Kondensasi

Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer
yang sama atau monomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi
kadang-kadang disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O,
NH3, atau HCl.

Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer


bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan
baru yang dibentuk akan bersamaan dengan dihasilkannya suatu molekul
kecil – biasanya air – dari atom-atom monomer. Pada reaksi semacam ini,
tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat
menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis
reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.

Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung


monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung monomer yang lainnya
untuk membentuk air.
Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 –
diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis
nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit
monomer. Dalam gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer,
maka jenis nylon ini disebut nylon 66.

Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang


bersifat keras, dan dracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet,
pendukung pada tape – audio dan tape – video, dan kantong plastik.

Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara kondensasi


adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi, seperti gugus -
OH; -COOH; dan NH3.

2.2.2. Polimer Berdasarkan Sifat Thermalnya

Plastik adalah salah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antara
lain lebih mudah larut pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak,
tetapi akan mengeras kembali jika didinginkan dan struktur molekulnya linier
atau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai. Proses melunak dan mengeras
ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifattermoplastik.
Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali
karena setiap kali dipanaskan, bahan-bahan tersebut dapat dituangkan ke
dalam cetakan yang berbeda untuk membuat produk plastik yang baru.
Polietilen (PE) dan polivinilklorida (PVC) merupakan contoh jenis polimer
ini.

Sedangkan beberapa plastik lainnya mempunyai sifat-sifat tidak dapat


larut dalam pelarut apapun, tidak meleleh jika dipanaskan, lebih tahan
terhadap asam dan basa, jika dipanaskan akan rusak dan tidak dapat kembali
seperti semula dan struktur molekulnya mempunyai ikatan silang antar rantai.
Polimer seperti ini disusun secara permanen dalam bentuk pertama kali
mereka dicetak disebut polimer termosetting.

Plastik-plastik termosetting biasanya bersifat keras karena mereka


mempunyai ikatan-ikatan silang. Plastik termoset menjadi lebih keras ketika
dipanaskan karena panas itu menyebabkan ikatan-ikatan silang lebih mudah
terbentuk. Bakelit, poli(melanin formaldehida) dan poli (urea formaldehida)
adalah contoh polimer ini. Sekalipun polimer-polimer termoseting lebih sulit
untuk dipakai ulang daripada termoplastik, namun polimer tersebut lebih
tahan lama. Polimer ini banyak digunakan untuk membuat alat-alat rumah
tangga yang tahan panas seperti cangkir.

Perbedaan sifat-sifat plastik termoplas dan termoset disimpulkan


pada Tabel 2. Perbedaan sifat plastik termoplas dan plastik termoset

Tabel 2. Perbedaan Plastik Termoplast dan Termoset

Plastik Termoplas Plastik Termoset


Mudah diregangkan Keras dan Rigid

Fleksibel Tidak Fleksibel

Tidak leleh rendah Tidak meleleh jika


dipanaskan

Dapat dibentuk ulang Tidak dapat dibentuk ulang

2.2.3. Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan atas polimer alam dan polimer


buatan. Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, seperti
amilum, selulosa, kapas, karet, wol, dan sutra. Polimer buatan dapat
berupapolimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer regenerasi adalah
polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat sintetis yang
dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat dari
molekul sederhana (monomer) dalam pabrik.
A. Polimer Sintetis

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil
kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan
kelahiran Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah
satu jenis dari produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa
contoh polimer yang dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong
plastik dan botol, pita karet, dan masih banyak produk lain yang Anda lihat
sehari-hari.

Ahli kimia telah mensintesis polimer di dalam laboratorium selama 100


tahun. Dapatkah Anda membayangkan kehidupan tanpa mengenal polimer
sintesis ini? Pada musim hujan, Anda mungkin akan kehujanan saat pergi
sekolah tanpa membawa jas hujan yang terbuat dari nilon, makan makanan
yang basi untuk makan siang tanpa kantong plastik atau suatu wadah dari
bahan polimer, dan memakai seragam olahraga yang terbuat dari bahan tekstil
yang lebih berat dari buatan pabrik sintesis. Banyak polimer telah membantu
kita dalam menyumbang kehidupan kita.

B. Polimer alam
Laboratorium bukan satu-satunya tempat mensintesis polimer. Selsel
kehidupan juga merupakan pabrik polimer yang efisien.

Protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga, wool, jaring laba-laba,
sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang disintesis
secara alami. Serat-serat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon
menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari
monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa
manis.

Banyak polimer-polimer sintesis dikembangkan sebagai pengganti sutra.


Gagasan untuk proses tersebut adalah benang-benang sintesis yang dibentuk
di pabrik diambil dari laba-laba. Amati Gambar 6 yang menggambarkan
kesamaan antara pemintalan dari laba-laba dan pemintalan secara industri.

Gambar 12. Pemintalan secara industri (a) dan pemintalan dari laba-laba (b)

Benang yang panjang, halus dipintal ketika molekul-molekul polimer itu


ditekan melalui lubang kecil didalam pemintalan, baik secara alami dan
industri

Karet merupakan polimer alam yang terpenting dan dipakai secara luas.
Bentuk utama dari karet alam, terdiri dari 97% cis-1,4-poliisoprena, dikenal
sebagai hevea rubber. Karet ini diperoleh dengan menyadap kulit sejenis
pohon (hevea brasiliensis) yang tumbuh liar. Hampir semua karet alam
diperoleh sebagai lateks yang terdiri dari sekitar 32 – 35% karet dan sekitar
5% senyawa lain, termasuk asam lemak, gula, protein, sterol, ester dan
garam.
Polimer alam lain adalah polisakarida, selulosa dan lignin yang merupakan
bahan dari kayu.

2.2.4. Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dibedakan


atas homopolimerdan kopolimer. Homopolimer terbentuk dari sejenis
monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer. Uraian
berikut menjelaskan perbedaan dua golongan polimer tersebut.

A. Homopolimer

Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer,


dengan struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A -. . .

B. Kopolimer

Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih
monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena)
B.1. Jenis-jenis kopolimer

a) Kopolimer acak, yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan


berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .

b) Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan


ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer.
Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .

c) Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan


berulang berselang-seling dengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai
polimer. Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A -
...

d) Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam


kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang
mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenis monomer.
Strukturnya

Gambar 15. Kopolimer/Grafit

Kalau bicara masalah polymer sangat luas sekali, yang di bicarakan di atas
adalah sebagian kecil tiori yang ada di polymer. Memang benar salah satu
adalah polymer addisi seperti yang di jumpai di acrylic solution,di mana
applikasinya banyak sekali terutama untuk bahan dasar cat,baik cat mobil
maupun car dekorative. Ada juga polymer yang medianya adalah air,bahan
adalah acrylic dan reaksi yang terjadi adalah addisi. Aplikasi nya juga banyak
di antaranya , cat tembok,textil. ink dan pigment printing. Sedangkan polymer
yang terbentuk karena proses kondensasi seperti saturated polyester dan
unsaturated polyester .dimana aplikasi dari saturated adalah utk cat kayu,cat
mobil dll,sedangkan utk unsaturated aplikasinya adalah utk fiber glass,yang
biasanya orang menyebutnya resin dan kancing baju dll.

2.3. Jenis-ienis Polimer

a) Poly Ethylene (PE)

Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang


Cairan.

b) Poly Propylene (PP)

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan


Kering Atau Snack.

c) Poly Vinly Chlorine (PVC)

Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa


Air Dan Jendela Plastik.

d) Oriented Polystyrene (OPP)


Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

e) High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.

f) Karet Bahan

Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan


Elastis.

g) Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

h) Polyethylene Terephthalate (PET)

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan berbagai bahan kimia. Sebagian
besar dari masyarakat tidak menyadari akan bahaya dari bahan-bahan kimia tersebut,
bahan kimia yang banyak digunakan didalam kehidupan sehari-hari memang tidak
memberikan akibat secara langsung dan cepat namun, membutuhkan waktu lama.
Kita mungkin tahu polimer yang merupakan suatu golongan bahan kimia yang banyak
digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari maupun dalam industri. Polimer meliputi
plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk hidup,
yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat, juga merupakan polimer.
A. Pengertian Polimer

Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil
yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak;mer = bagian). Suatu
polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang kecil (monomer), saling
berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang saling berikatan membentuk
suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-
monomer yang menyusunnya.
1. Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas
tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-molekul gas
etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu.
Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer akrilonitril membentuk
polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama orlon, dan digunakan sebagai
karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada karbon dalam monomer berubah
menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom karbon lain membentuk polimer.
2. Struktur Polimer
Bila Anda ingin memahami struktur polimer, Anda dapat mengidentifikasi monomer yang
secara berulang-ulang menyusun polimer tersebut. Karena polimer merupakan molekul
yang besar, maka polimer umumnya disajikan dengan menggambarkan hanya sebuah
rantai. Sebuah rantai yang digambarkan tadi harus mencakup paling tidak satu satuan
ulang yang lengkap.
Selulosa, merupakan komponen utama tumbuhan, suatu senyawa organik yang
kemungkinan sangat berlimpah di bumi. Bahan tumbuhan ini ditemukan di dalam dinding
sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa yang melewati
sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan sebagai serat makanan yang
diterima sistem pencerna makanan manusia dengan baik. Panjang molekul selulosa
berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu unit glukosa, tergantung dari
sumbernya
Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel tumbuhan seperti kayu,
dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan struktur-struktur kayu, dahan dan
daun menjadi kuat. Dapatkah Anda menemukan bagian dari struktur molekul selulosa
yang diulang? Ingat bahwa bagian cincin dari molekul selulosa semuanya identik. Ada
satuan-satuan monomer yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama
monomer yang ditemukan di dalam selulosa. Satuan glukosa yang digambarkan dalam
bentuk sederhana tanpa atom karbon dan hidrogen. Struktur lengkap glukosa
digambarkan sebagai berikut.

B. Jenis – jenis Polimer


1. Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.
2. Poly Propylene (PP)
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Atau
Snack.
3. Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan
Jendela Plastik.
4. Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
5. High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
6. Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
7. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
8. Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
9. Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.
10.Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.
11.Plastik Cor
Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

C. Kegunaan Polimer
1. Polietena
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau merupakan
polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa
bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi
tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran
untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
2. Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh
industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil
(contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe wadah
terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium, pengeras suara,
komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik ini juga digunakan untuk membuat
botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel listrik
(insulator). Polimer adisi yang terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata
serta memiliki sifat resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa
dan asam. Polipropena biasanya didaur-ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor
"5" : nomor 5 yang dkelilingi sebuah simbol daur ulang, dengan huruf "P P" di
bawah.Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik
ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan
panas serta tahan terhadap reaksi asam dan basa.
3. PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC bersifat
termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap
minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen
mobil. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik
dan isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan
sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
4. Teflon
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE). Teflon merupakan lapisan
tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk
pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki dipabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.
5. Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus dan
digunakan terutama dalam pembuatan ban. Ini juga telah digunakan untuk melapisi atau
merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat tinggi.
Polibutadiena paling banyak digunakan untuk membuat ban mobil. Karet ini juga dapat
digunakan pada bantalan kereta api, blok jembatan, bola golf,selang air, dll.
6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam
rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah "poliester" merupakan
sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering merujuk pada polietilena tereftalat (PET).
Poliester termasuk zat kimia yang alami, seperti yang kitin dari kulit ari tumbuhan,
maupun zat kimia sintetis seperti polikarbonat dan polibutirat. Dapat diproduksi dalam
berbagai bentuk seperti lembaran dan bentuk 3 dimensi, poliester sebagai termoplastik
bisa berubah bentuk sehabis dipanaskan. Walau mudah terbakar di suhu tinggi, poliester
cenderung berkerut menjauhi api dan memadamkan diri sendiri saat terjadi pembakaran.
Serat poliester mempunyai kekuatan yang tinggi dan E-modulus serta penyerapan air yang
rendah dan pengerutan yang minimal bila dibandingkan dengan serat industri yang lain.
Poliester digunakan untuk membuat botol, film, tarpaulin, kano, tampilan kristal
cair,hologram,penyaring, saput (film) dielektrik untuk kondensator, penyekat saput buat
kabel dan pita penyekat. Kain poliester tertenun digunakan dalam pakaian konsumen dan
perlengkapan rumah seperti seprei ranjang, penutup tempat tidur, tirai dan korden.
Poliester industri digunakan dalam pengutan ban, tali, kain buat sabuk mesin pengantar
(konveyor), sabuk pengaman, kain berlapis dan penguatan plastik dengan tingkat
penyerapan energi yang tinggi. Fiber fill dari poliester digunakan pula untuk mengisi
bantal dan selimut penghangat.
7. Nilon 66
Nylon 6-6, juga disebut sebagai nilon 6,6, adalah jenis nilon. Nylon terdapat dalam
berbagai jenis, dua yang paling umum untuk industri tekstil dan plastik adalah: nilon 6
dan nilon 6,6.Nilon digunakan untuk banyak hal, seperti serat karpet, pakaian, airbag,
ban, tali, selang, stoking, parasut, dll.
8. Polistirena
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang
dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena
biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena
tergolong senyawa aromatik. Polistirena padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna,
keras dengan fleksibilitas yang terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam
produk dengan detil yang bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat
meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama
HighImpact Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi
beraneka warna melalui proses compounding Polistirena banyak dipakai dalam produk-
produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya. Peralatan
rumah tangga yang terbuat dari polistirena : sapu, sisir, baskom, gantungan baju, ember.
9. Fleksiglas
Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang flexiglass. Polimetil
metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer metil metakrilat (H2C = CH-
COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan
untuk jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil (kaca alkrilik).
D. Manfaat Polimer
1. Manfaat Polimer Plastik
Plastik berasal dari polimerisasi adisi dari berbagai monomer ikatan rangkap. Berikut
contoh polimer plastik dan manfaatnya.
v Polietena
Polietena merupakan polimerisasi dari monomer etena. Polietena punya titik didih 110o C
dan banyak dimanfaatkan untuk botol, film, pembungkus, dan isolator alat-alat listrik.
v Polipropilena
Merupakan gabungan molekul-molekul propena. Mirip sifatnya dengan polietena namun
lebih kuat. Polipropilena banyak digunakan untuk membuat tali, botol, karung, dan
sebagainya.
v Polivinilklorida(PVC)
Sobat hitung pernah dengan pipa PVC yang biasanya untuk membuat saluran air? Pipa
itu terbuat dari Polivinilklorida. Manfaat polimer untuk membuat pipa, pelapis lantai, dan
tongkat.
v Teflon(PTFE)
Politetrafluoroetena (PTFE) atau teflon terutama digunakan untuk pelapis alat-alat
memasak. Teflon bersifat ulet, kenyal, tahan zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik
dan panas yang baik, tak mudah lengket dan menempel. Dengan ada teflon di alat/panci
masak untuk menggoreng sangat memudahkan kita memasak dan mencucinya.
v Polivinil Asetat (PVC)
sebagai bahan pengemulsi cat.
v Polistirena
Polistirena merupakan gabungan dari stirena. Manfaat polimer ini sebagai pembungkus
makanan dan minuman (gelas plastik).
v Polimetil Metakrilat (PMMA)
bentuknya plastik bening. Strukturnya keras namun ringan sehingga banyak
dimanfaatkan sebagai pengganti gelas dan kaca pesawat terbang.
2. Manfaat Polimer Karet
v Karet Alam
Karet alam terdiri dari rangkaian isoprena yang berasal dari alam. Sobat tahu ban mobil?
Manfaat polimer ini terbesar adalah sebagai ban kendaraan. Karet yang awalnya lunak
akan menjadi keras setelah di vulkanisir dengan menambahkan sedikit belerang.
v Karet Sintesis
Ø Neoprena : tahan terhadap bensin, minyak tanah, lemak sehingga
banyak dimanfaatkan untuk bahan membuat selang karet, sarung tangan, dan
sebagainya
Ø Karet Nitril : manfaat polimer ini mirip seperti Neoprena
Ø Styrena Butadiena Rubber (SBR) : kalau yang alami kita punya karet alam
kalau yang sintesis kita punya SBR. Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.
3. Serat Sintetis
v Nilon 66
Merupakan polimer dari heksa metilen diamina dan asam adipat. Disebut nilon 66 karena
baik heksa metilen diamina dan asam adipat masing-masing mempunyai 6 atom karbon.
Karena sifatnya ulet, melar, dan kuat maka banyak digunakan untuk bahan membuat tali,
jala, parasit, tenda, dan sebagainya.
v Orlon (Poliakrilonitril)
manfaat plomer sebagai bahan karpet dan pakaian.
v Dacron (Ploetilentreftalat)
Dacron banyak digunakan sebagai kemasan minuman dengan kualitas yang baik.
E. Metode Pembuatan
Metode pembuatan polimer melalui polimerisasi kondensasi dan adisi.
1. Polimerisasi kondensasi adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan
molekul air (H2O). Sebagian dari molekul monomer tidak termasuk dalam polimer akhir.
2. Polimerisasi adisi adalah polimerisasi yang di sertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi monomer. Monomer mengadisi monomer lain sehingga produk
polimer mengandung semua atom yang ada pada monomer awal.
BAB III
KESIMPULAN
Ø Polimer adalah molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang sederhana yang
bergabung dengan ikatan kovalen.
Ø Makromolekul adalah sinonim dari polimer, sedangkan monomer merupakan bahan
baku pembuatan polimer.
Ø Makromolekul adalah molekul raksa (giant) yang tersusun paling sedikit seribu atom
terikat bersama oleh ikatan kovalen.
Ø Monomer adalah zat yang dapat diubah menjadi suatu polimer .
Ø Etilena adalah monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena.
Ø Beberapa polimer penting, yaitu polietena, polipropena, polivinil klorida (PVC), teflon,
polistirena, polivinil alkohol, dakron, nilon 66, bakelit, flexiglass, orlon dan karet alam.
A. Latar Belakang
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud secara
mendetail mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan plastik.
Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada umumnya polimer
dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif
maupun semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi konduktif adalah
dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping, sehingga terbentuk bahan komposit
polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai karakteristik resistansi
yang berubah apabila terkena gas karena mampu mengikat molekul-molekul gas yang
dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya. Karena sifat inilah komposit
polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas.
Sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
· Jenis gas yang dideteksi,

· Volume gas,

· Suhu,

· Kelembaban.

Untuk mengetahui karakteristik resistansi dari komposit polimer-karbon, telah dibuat sensor
polimer dari 6 jenis bahan, yaitu :

Ø PEG6000,

Ø PEG20M,

Ø PEG200,

Ø PEG1540,

Ø Silikon,

Ø Squelene untuk diuji karakteristik resistansinya.

Sensor komposite polimer yang telah dibuat akan diuji dengan beberapa jenis gas, yaitu;

o Aseton,

o Aseton Nitril,

o Benzena,
o Etanol,

o Metanol,

o Etil Aseton,

o Kloroform,

o n-Hexan dan

o Toluena.

Pengujian ini meliputi, selektifitas (pengaruh jenis gas), sensitifitas (pengaruh volume gas),
pengaruh suhu dan pengaruh kelembaban.
Metode yang akan digunakan untuk mengolah data hasil pengujian adalah correspondence
analysis untuk melihat korelasi antara polimer dan gas. komposit polimer-karbon, selektifitas,
sensitifitas, correspondence analysis, regresi.
Salah satu pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit polimer-karbon.
Komposit polimer-karbon merupakan bahan polimer yang didoping dengan bahan karbon aktif
sehingga polimer tersebut bisa bersifat konduktor. Karena sifat konduktor inilah menjadikan
komposit polimer-karbon suatu zat yang berbeda dengan polimer pada umumnya dan bisa
digunakan sebagai sensor gas dengan perubahan resistansinya apabila terkena gas. Komposit
polimer-karbon yang dipakai sebagai bahan sensor ini mempunyai karakteristik konduktifitas
yang berbeda-beda tergantung dari jenis polimer yang dipakai. Karakteristik konduktifitas dari
komposit polimer-karbon ini terdiri dari karakteristik sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik
sensitifitas adalah sifat konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap
volume gas yang dideteksinya, sedangkan karakteristik selektifitas adalah sifat konduktifitas dari
komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap jenis gas yang dideteksinya.
A. Pengertian Polimer

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan meros.
Poly artinya banyak sedangkan Meros berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa
yang besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang
kecil. Unit molekul kecil pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya senyawa polimer
terdiri dari banyak monomer.

Polimer bisa tersusun dari beribu-ribu atau bahkan dari jutaan monomer, sehingga dapat
disebut sebagai senyawa makromolekul
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang
terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang kecil disebut
monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis.

Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom yang
dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul
monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier atau
jaringan tiga dimensi dari rantai polimer.

Polimer didefinisikan sebagai makro molekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer.
Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar.
Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-
molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.

Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif
maupun semikonduktif. Pemakaian polimer sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang
bersifat konduktif agar memenuhi sejumlah kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah
satunya adalah bahwa polimer itu harus mampu mengikat molekul-molekul yang dideteksinya
sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.

B. Klasifikasi Polimer

1. Berdasarkan Asalnya :

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu:

1) Polimer Alam, yaitu polimer yang secara alami tersedia di alam.

Contoh : karet, selulosa, protein dan amilum. Biasanya polimer ini terbentuk dari proses kondensasi.

2) Polimer Semisintetis, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia.

Contoh : selulosa asetat, yang merupakan turunan dari selulosa yang terbentuk dari asetilasi selulosa dan
digunakan untuk membuat kaca film.

3) Polimer Sintetis, yaitu polimer yang dibuat oleh manusia dan sering ditemukan pada kehidupan sehari-
hari.

Contoh : serat, plastik dan karet buatan. Polimer jenis ini biasanya terbentuk dari proses polimerisasi adisi.
2. Berdasarkan Jenis monomernya :

a) Homopolimer atau disebut juga polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun atas monomer yang sama
atau sejenis. Misalnya polivinil klorida adalah polimer adisi yang mengandung monomer yang sama yaitu
vinil klorida.

b) Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun atas polimerisasi monomer yang berbeda jenis membentuk
suatu polimer. Contohnya, nilon 66 yang terbentuk dari polimerisasi adipat dan heksametilendiamin.

3. Berdasarkan sifat terhadap pemanasan atau sifat kekenyalannya ( Gaya Intermokuler ) :

· Termoplastik, yaitu Polimer yang melunak bila dipanaskan dan dapat dibentuk ulang. Termoplastik
mempunyai gaya intermolekuler yang sedang. Polimer termoplastik jika mempunyai struktur linier
bertekstur keras, sedangkan jika bercabang akan lunak. Pada saat dipanaskan, termoplasik akan menjadi
lembut, dan kembali mengeras saat didinginkan.

Proses melembur saat pemanasan dan pendinginan dapat diulangi beberapa kali sesuai keinginan
tanpa mengubah komposisi kimia polimer. Contoh : PE, PP, polivinil klorida (PVC), teflon, dan polistirena.

· Termosetting, yaitu Polimer yang tidak melunak bila dipanaskan, sehingga tidak dapat dibentuk
ulang. Tidak seperti termoplastik, termoset dapat mengalami perubahan komposisi kimia saat
mengalami pemanasan. Jika dipanaskan, termoset akan mengeras dan tidak bisa lembut seperti sedia
kala.

Pengerasan saat pemanasan adalah karena ikatan silang yang membentuk jaringan polimer tiga
dimensi dan maka dari itu hanya bisa dipanaskan sekali. Sebagai contoh termoset adalah kantung plastik
kemasan, Bakelit, resin urea-formaldehida, dll.

· Elastomer, yaitu polimer yang dapat mulur jika ditarik, tapi akan kembali seperti semula jika gaya tarik
ditiadakan, mempunyai gaya tarik menarik paling lemah. Bentuk elastomer adalah amorf, dengan
derajat elastisitas sangat tinggi. Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang sepuluh kali lipat
panjang semula dan kembali lagi ke bentuk asal.

4. Berdasarkan Aplikasinya :

o Polimer komersial, yaitu polimer yang disintetis dengan biaya murah dan diproduksi dalam jumlah banyak

o Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul dan harganya mahal
o Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat keunggulan dan sengaja dibuat untuk
kepentingan khusus.

5. Berdasarkan bentuk susunan rantainya :

§ Polimer Linear, yaitu polimer yang tersusun dengan berulang, berkaitan satu sama lain dan membentuk
rantai polimer panjang. Sebagai contoh adalah polietena, polivinil klorida, dsb. Polimer linier mempunyai
titik leleh, kuat tarik dan densitas yang tinggi.

§ Polimer bercabang, yaitu polimer linier yang mempunyai cabang berbeda panjang pada rantai
utama. Karena adanya percabangan pada rantai utama, polimer jenis ini mempunyai titik leleh, kuat
tarik dan densitas yang rendah. Contoh polimer bercabang adalah glikogen.

§ Polimer jaringan tiga dimensi atau polimer rantai silang, yaitu Polimer jenis ini merupakan polimer linier
yang bergabung bersama membentuk jaringan tiga dimensi. Sifatnya sangat keras, kaku, dan rapuh.
Contoh polimer rantai silang adalah Bekelite, resin urea formaldehida.

6. Berdasarkan Pembentukannya :

Ø Polimer Adisi, yaitu polimer yang terbentuk karena molekul monomer yang berikatan rangkap bergabung
dengan yang lain ( tidak menghasilkan suffing ).

Ø Polimer kondensasi, yaitu apabila monomernya bergabung dan membebaskan molekul sederhana (
misalnya, air ).

7. Berdasarkan jumlah rantai karbonnya

· 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)

· 5 ~ 11 Cair (bensin)

· 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah


· 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)

· 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)

· 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

C. Sumber Polimer
Sumber Polimer dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Polimer Alam
Telah dikenal sejak ribuan tahun lalu seperti amilum,selulosa,kapas,karet,wol,dan sutra.
2) Polimer Buatan.
Dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintesis. Polimer regenerasi adalah polimer yang
dimodifikasi.
Contohnya rayon, yaitu serat sintesis yang dibuat dari kayu(selulosa). Polimer sintesis adalah
polimer yang dibuat dari molekul sederhana(monomer) dalam pabrik.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak
kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami
seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa,
sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. polimer berasal dari
bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak sedangkan Meros
berarti unit atau bagian. Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk dari hasil
penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Contoh polimer yang paling terkenal
adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari struktur
dan sifat benda tersebut.

Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari monomer-monomer. Reaksi pembentukan polimer
dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer yang berikatan rangkap atau
berikatan tak jenuh. Monomer tersebut membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monomer
lain sehingga menghasilkan polimer yang berikatan tunggal. Polimerisasi kondensasi adalah reaksi
pembentukan polimer dari monomer-monomer yang mempunyai dua gugus fungsi. Pada reaksi tersebut
akan dihasilkan molekul kecil seperti air atau alkohol.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis
mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik,
alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.

B. Saran

Kurangi penggunaan plastik agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Sampah plastik harus
dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat didaur ulang. Jangan membuang sampah plastik
sembarangan.

Anda mungkin juga menyukai