Analisis Strategi Peningkatan Profit Usaha Makanan Ringan Berdasarkan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN PROFIT USAHA MAKANAN RINGAN BERDASARKAN

BALANCED SCORE CARD PADA UD PRIMADONA DI SIDOARJO

OLEH : MUADI HERYAWAN

PRODI MAGISTER MANAGEMEN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

[email protected] / 085733621977

A B S T R A CT

Balanced Scorecard dipakai tidak hanya sebagai alat untuk


memperjelas strategi sebuah perusahaan, tapi lebih penting lagi dipakai
untuk sebuah perencanaan dan pengembangan strategi perusahaan.
Tanpa strategi, mustahil sebuah perusahaan dapat bertahan di dunia
yang serba kompetitif dan dinamis ini. Penggabungan antara keharusan
membuat kapabilitas kompetitif jangka panjang dengan tujuan
perusahaan menciptakan sebuah sintesis, dan Balanced Scorecard
dipercaya dapat melengkapi ukuran finansial kinerja masa lalu dengan
ukuran pendorong (drivers) kinerja masa depan. Semua ini dituang
dalam empat perspektif : finansial, pelanggan, proses bisnis internal,
serta pembelajaran dan pertumbuhan. Karena itu Balanced Scorecard
digunakan sebagai ukuran dasar, bukan hanya dari tujuan jangka
panjang perusahaan, tapi juga dari penjabaran visi dan misi yang
ditanamkan.
UD Primadona, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan
juga sedang dalam proses menentukan arah dan tujuan perusahaan.
Layaknya sebuah organisasi yang baru tumbuh dan berkembang, Makanan rimgam
merasakan sulitnya menggabungkan antara visi dan misi yang akan
ditanamkan pemilik dengan ukuran pendorong kinerja masa depan.
Penulis akan menentukan visi dan misi yang kemudian akan dijabarkan
menjadi strategic objectives perusahaan. Penulis akan mengumpulkan data
dan informas sedetail mungkin , termasuk berbagai survey dan analisa , yang
kemudian akan gunakan berbagai teori dasar strategi
manajemen seperti Porter’s Five Forces dan TOWS. Dari analisa
tersebut, kami penulis akan merangkum sebuah ukuran strategis yang kemudian dijabarkan
dalam empat perspektif Balanced Scorecard perusahaan.
Kata kunci: balanced scorecard, strategic management, profit ,UD primadona.
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Untuk lebih meningkatkan kemampuan dan daya saing perusahaan, dibutuhkan penerapan
strategi yang tepat, kompetitif, dankomprehensif serta sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan pengukuran terhadap kinerja
perusahaan. Pengukuran kinerja memegang peranan yang penting dalam memastikan
keberhasilan strategi yang dijalankan perusahaan. Pengukuran tersebut diharapkan mampu
mentranslasikan misi dan strategi perusahaan kedalam sekumpulan parameter bisnis yang dapat
mewakili performa organisasi.
Misi adalah pernyataan yang fokus pada kebutuhan internal perusahaan dan mendefinisikan
alasan untuk eksistensi perusahaan tersebut. Misi perusahaan memberikan titik awal/dasar dengan
memperjelas mengapa suatu perusahaan didirikan dan bagaimana perusahaan tersebut
menempatkan diri dalam industrinya. Misi dan core value (nilai otentik dan original yang harus
dipelihara dan dipertahankan di tengah arus perubahan) biasanya tidak berubah dengan
berlalunya waktu.
Visi adalah pernyataan yang mendefinisikan tujuan jangka pendek hingga jangkapanjang
perusahaan. Visi perusahaan memberikan sebuah gambaran yang jelas mengenai masa depan
perusahaan kearah yang dituju. Selain itu visi memberikan pengertian kepada setiap individu
mengenai bagaimana dan alasan mengapa individu tersebut layak membantu dan mendukung
perusahaan dalam kegiatannya. Sedangkan strategi adalah seperangkat hipotesis mengenai
hubungan sebab akibat, yang dikembangkan dan terus berubah dengan berlalunya waktu karena
selalu menyesuaikan diri dengan kemampuan internal serta perubahan-perubahan yang terjadi
dilingkungan eksternal.
Sistem pengukuran kinerja manajemen tradisional yang umum dilakukan lebih menekankan
pada aspek keuangan, padahal pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan pada tolok ukur
keuangan sudah tidak lagi memadai karena mempunyai banyak kelemahan (Niven, Paul R.,
2006), beberapa diantaranya:
1. Pemakaian kinerja keuangan sebagai satusatunya penentu kinerja perusahaan mendorong
manajer untuk mengambil tindakan jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan
jangka panjang.
Misalnya, untuk menaikkan profit atau ROI,seorang manajer dapat mengurangi komitmennya
terhadap pengembangan atau pelatihan bagi karyawan, termasuk investasi-investasi dalam
sistem dan teknologi untuk kepentingan perusahaan dimasadepan. Dalam jangka pendek
kinerja keuangan meningkat, namun dalam jangka panjang akan menurun.
2. Kinerja keuangan hanya bertumpu pada kinerja masa lalu dan kurang mampu sepenuhnya
untuk menuntun kearah tujuan perusahaan.

UD Primadona ber kantor pusat di Jl sindoro 39 Pepelegi indah waru sidoarjo jawa
timur ,mempunyai cabang outlet di beberapa tempat di wilayah surabaya-sidoarjo dan luar
kota lainnya. Toko primadona berdiri sejak tahun 2004 di daerah sedati sidoarjo dan seiring
berkembangnya zaman sedikit demi sedikit mengembangkan ekspansi di daerah sekitarnya.
Makanan ringan yang dijual UD primadona selain produk sendiri juga menjual produk
makanan ringan dari pabrik besar maupun hasil produk industri rumah tangga. UD
primadona dalam menjalan bisnisnya di dukung alat transportasi ,mes karyawan,sehingga
hingga gini Primadona masih bisa eksis dengan julah karyawan 30 org dengan profit brutto
125 jt perbulan.Seiring perkembangan zaman yang kompetitive maka dalam menjalankan
bisnisnya menemui kendala dan tantangan dalam usahanya. Munculnya persaingan dalam
berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan.Dengan adanya persaingan maka
wirausaha dihadapkan pada berbagai peluangan dan ancaman , baik dari luar maupun dari
dalam perusahaan.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut maka pembuatan strategi perusahaan merupakan hal
yang paling penting dalam menjalankan operasional usaha untuk mencapai keunggulannya.
Untuk itu primadona melakukan terobosan baru dalam membuat strategi bisnisnya, dimana hal ini
dilakukan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dan survive di pasar makanan ringan..
Untuk menjalankan strategi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka ada beberapa
perangkat yang harus disiapkan perusahaan agar implementasi dari strategi tersebut sesuai dengan
apa yang direncanakan. Saat ini perusahaan belum menemukan cara yang tepat dalam
mengimplementasikan strateginya kedalam seluruh perangkat organisasi perusahaan.

Balanced Scorecard (BSC) merupakan konsep manajemen yang dapat diterapkan pada
organisasi bisnis yang menghasilkan produk maupun jasa. Metode ini menjelaskan bagaimana
memobilisasi dan mengkombinasikan intangible dan tangible asset untuk menciptakan proposisi
nilai pelanggan yang berbeda dan hasil finansial yang lebih unggul. Balanced Scorecard
diperkenalkan Robert Kaplan pada tahun 1992, sebagai perkembangan dari konsep pengukuran
kinerja yang mengukur perusahaan melampaui ukuran keuangan dengan menerapkan empat
perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,
serta perspektif pembelajaran dan bertumbuh.

Sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard yang akan dibangun
ini menjadi hal yang penting karena selama ini kinerja perusahaan diukur berdasarkan kelompok
kerja, sehingga penilaian atas tiap perspektif dalam Balanced Scorecard belum maksimal.
Diperlukan kelengkapan informasi dari sektor lain seperti kepuasan konsumen, kualitas produk
atau jasa, loyalitas karyawan, dan sebagainya sehingga dapat diketahui keadaan keseluruhan dari
perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Apakah strategi yang telah disusun oleh perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan?
2. Bagaimana cara merancang Balanced Scorecard yang tepat bagi UD PRIMADONA ?

1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai konsep Balanced
Scorecard yaitu:
a. Untuk mengetahui sejauh mana strategi yang dilakukan dalam mencapai visi dan misi
perusahaan.
b. Mengidentifikasi gambaran perancangan Balanced Scorecard terhadap kinerja UD
PRIMADONA

1.4. Manfaat Penelitian


Berikut adalah manfaat-manfaat dilakukannya penelitian:
1. Bagi perusahaan, untuk mendapatkan masukan informasi tentang pengukuran kinerja dengan
menggunakan Balance Scorecard serta memberikan manfaat dalam menetapkan
pengukuran kinerja yang lebih komprehensif.
2. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan
beberapa teori yang diperoleh dalam perkuliahan.
3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, untuk memberikan informasi yang berkenaan mengenai
pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan Balanced Scorecard.
TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian dan Konsep Balanced Scorecard


Ide Balanced Scorecard untuk memfasilitasi organisasi agar mencurahkan perhatiannya
atas kapabilitas aktiva tak berwujud, banyak mendapat sambutan dari pemerhati organisasi
maupun manajemen. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang
dikembangkan oleh Drs. Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton pada awal
tahun 1990. Balanced Scorecard berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan scorecard
(kartu skor). Balanced berarti adanya keseimbangan antara performa keuangan dan performa
nonkeuangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, antara performa yang bersifat
internal dan performa yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard yaitu kartu yang digunakan
untuk mencatat skor hasil kinerja perusahaan. Kartu skor juga dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh perusahaan dimasa depanNorton dan Kaplan
menekankan pentingnya pelatihan melalui penataan sasaran yang lebih ambisius, menetapkan
definisi pengukuran-pengukuran strategis, dan integrasi strategi jangka panjang terkait dalam
proses penganggaran tahunan. Dengan tetap mempertahankan ukuran keuangan dari performance
sebelumnya, Balanced Scorecard memperkenalkan pendorong tambahan yang meliputi perspektif
konsumen, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan bertumbuh.
Perusahaan dapat membangun Balanced Scorecard mula-mula dengan tujuan yang
terbatas, misalnya untuk mendapatkan klarifikasi, konsensus, dan fokus terhadap strategi mereka,
lalu mengkomunikasikan strategi tersebut kepada seluruh anggota perusahaan. Keempat
perspektif menawarkan suatu keseimbangan antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang, yaitu hasil yang diinginkan pemicu kinerja dan tolok ukur kinerja. Perusahaan
menggunakan fokus pengukuran scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen
penting seperti:
1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.
2. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Berbagai ukuran pada Balanced Scorecard yang dibangun dengan tepat seharusnya berisikan
serangkaian tujuan dan ukuran yang saling berkaitan, konsisten dan saling mendukung.
Analoginya adalah seperti sebuah simulator penerbangan yang berisi serangkaian hubungan
sebab akibat yang kompleks antara berbagai variabel penting, termasuk kelebihan (lead),
ketertinggalan (lag), dan putaran umpan balikyang menjelaskan arah perjalanan dan rencana
penerbangan dari strategi. Keterkaitan yang ada harus merupakan hubungan sebab akibat serta
gabungan berbagai ukuran hasil dan faktor pendorong kinerja perusahaan. Dibandingkan
konsep manajemen strategis umum, BSC memiliki beberapa konsep penting yaitu
1. Menambahkan tiga perspektif tambahan, selain perspektif keuangan
2. Penggunaan indikator lead dan lag.
3. Hubungan sebab-akibat.
4. Penerapan BSC secara berjenjang keseluruh organisasi.
5. Pembelajaran double loop learning.

2.2 Keunggulan Balanced Scorecard


Keunggulan metode Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan strategis adalah
mampu menghasilkan rencana strategis yang memiliki karakteristik:
(1) Komprehensif.
(2) Koheren.
(3) Seimbang.
(4) Terukur.
Balanced Scorecard mengubah pandangan bahwa hal intangible juga berperan dalam kemajuan
organisasi, sehingga perusahaan harus menginvestasikan dan mengelola aset intelektual mereka.
Hal ini disebabkan karena aset intelektual memampukan
perusahaan untuk:
1. Membangun hubungan baik dan memelihara kesetiaan dengan konsumen yang ada, juga
memungkinkan untuk memperluas segmen konsumen dan area pasar yang baru untuk
dilayani secara efektif dan efisien.
2. Memperkenalkan produk dan jasa inovatif berkualitas tinggi yang diinginkan oleh target
segmen konsumen pada tingkat biaya yang rendah dan dengan waktu tunggu yang singkat.
3. Mengerahkan kemampuan dan motivasi karyawan untuk melakukan peningkatan secara terus
menerus dalam kapabilitas proses, kualitas, dan waktu respon.
4. Mengembangkan teknologi informasi, database, dan sistem.

Perspektif dalam Balanced Scorecard


Berbagai kriteria/ukuran generik untuk masing-masing perspektif dalam Balanced
Scorecard dapat dilihat dalam tabel sbb ;

Perspektif Keuangan (Financial Perspective)


Setiap ukuran terpilih pada setiap perspektif harus merupakan bagian dari hubungan sebab
akibat yang pada akhirnya meningkatkan kinerja keuangan. Didalam BSC pengukuran keuangan
mempunyai dua peranan penting, yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada
pengukuran keuangan yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan.
Yang kedua, memberikan dorongan pada ketiga perspektif lainnya tentang target yang harus
dicapai dalam tujuan organisasi. Menurut Kaplan dan Norton, siklus bisnis terbagi menjadi 3
tahap dengan tujuan keuangan yang berbeda yaitu:
1. Bertumbuh (Growth)
2. Bertahan (Sustain)
3. Menuai (Harvest)
Pada dasarnya strategi keuangan sangat sederhana, perusahaan menghasilkan dengan cara
meningkatkan penjualan dan mengurangi pengeluaran. Maka kinerja keuangan suatu perusahaan
dapat ditingkatkan dengan dua pendekatan dasar, yakni revenue growth dan productivity.
Profitable revenue growth dapat dilakukan dengan mempererat hubungan perusahaan dengan
pelanggan. Sedangkan peningkatanproduktivitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
mengurangi biaya dengan cara mengurangi direct dan indirect expense, menggunakan asset
perusahan dengan lebih efisien, mengurangi working dan fixed capital yang diperlukan.
Menurut Hardiyanto (2005, p.2–3), perspektif keuangan memberikan petunjuk apakah
strategi organisasi serta implementasinya meningkatkan pendapatan organisasi berdasarkan
konsekuensi ekonomi yang dilakukan.
Sales Growth = Penjualan Periode Ini – Penjualan Periode Sekarang

Penjualan Periode Sebelumnya Sales Growth = Penjualan Periode Ini – Penjualan Periode Sekarang Penjualan
Periode Sebelumnya.

Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)


Dalam perspektif pelanggan, revenue growth strategy membutuhkan proposisi nilai khusus
yang akan menjelaskan bagaimana perusahaan menciptakan nilai yang berbeda dan bertahan
untuk segmen yang ditargetkan. Ada dua kelompok pengukuran dalam perspektif pelanggan,
yaitu:
1. Kelompok Pengukuran Inti.
Lima tolok ukur dalam kelompok pengukuran inti yaitu:
a. Pangsa pasar
b. Perolehan pelanggan
c. Retensi pelanggan (pelanggan yang dipertahankan)
d. Kepuasan pelanggan
e. Profitabilitas pelanggan
2. Kelompok Pengukuran Nilai Pelanggan.
Terdiri dari:
a. Atribut produk/jasa, meliputi fungsi produk, harga, dan kualitas produk.
b. Hubungan dengan pelanggan, meliputi distribusi produk kepada pelanggan termasuk
respon dari perusahaan apabila ada keluhan, dan waktu pengiriman. c. Citra dan
reputasi, menggambarkan faktor intangible bagi perusahaan dalam menarik pelanggan
untuk berhubungan dengan perusahaan.

Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Bussiness Process Perspective)


Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis
untuk memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya
disegmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui financial
retums. Tiap-tiap perusahaan mempunyai seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi
pelanggannya. Secara umum, Kaplan dan Norton membaginya dalam tiga prinsip dasar yaitu
proses inovasi, proses operasi, dan pelayanan purna jual.

Perspektif Pembelajaran & Pertumbuhan (Learning & Growth Perspective)


Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup tiga prinsip kapabilitas yang terkait
dengan kondisi internal perusahaan, yaitu kapabilitas pekerja, sistem informasi, dan motivasi.
Perspektif ini mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam meningkatkan
pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang.

2.4 Kinerja Perusahaan


Collins (2006 p.28) menyatakan, kinerja adalah suatu tindakan yang dilaksanakanuntuk
mencapai tujuan yang diukur dengan suatu perbandingan dari berbagai ukuran .

Mulyadi (2006) mengatakan kinerja merupakan penentuan efektifitas operasional pada


suatu waktu tertentu dalam organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari beberapa pendapat yang dikemukakan, dapat
disimpulkan bahwa kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan diinformasikan untuk
mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi dari suatu organisasi
serta mengetahui dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil..

Bahwa sistem pengukuran kinerja harus membuat hubungan diantara berbagai tujuan dan
ukuran perusahaan, serta meliputi berbagai perspektif eksplisit, sehingga dapat dikelola dan
divalidasi.
Sebagai contoh, return on capital employed (ROCE) mungkin menjadi sebuah ukuran
scorecard dalam perspektif finansial. Faktor pendorong ukuran ini dapat berupa pembelian ulang
oleh pelanggan dan penjualan kepada pelanggan yang lebih luas dari yang ada saat ini, sebagai
suatu hasil yang terjadi karena tingginya loyalitas para pelanggan. Tetapi bagaimana caranya
perusahaan memperoleh pelanggan yang loyal? Analisa preferensi pelanggan mengungkapkan
bahwa penyerahan barang yang tepat waktu dinilai sangat tinggi oleh pelanggan. Oleh sebab itu,
usaha perusahaan untuk meningkatkan ketepatan waktu penyerahan barang diharapkan dapat
menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi. Dengan demikian loyalitas pelanggan dan
penyerahan barang yang tepat waktu dimasukkan ke dalam perspektif pelanggan Balanced
Scorecard.
Proses ini kemudian berlanjut dengan mempertanyakan, proses internal apakah yang harus
dikuasai perusahaan agar dapat menghasilkan kinerja istimewa dari pengiriman barang yang tepat
waktu? Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan perlu mengupayakan tercapainya waktu siklus
yang pendek dalam berbagai proses operasi dan proses internal, faktor-faktor yang menjadi
ukuran scorecard dalam perspektif internal. Dan bagaimana cara meningkatkan mutu dan
mengurangi waktu siklus proses internal perusahaan? Dengan melatih dan meningkatkan keahlian
para pekerja operasional, suatu tujuan yang dapat disertakan pada perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan. Kita sekarang dapat melihat bagaimana seluruh rantai hubungan sebab akibat dapat
diciptakan melalui keempat perspektif Balanced Scorecard.

2.5 Strategy Map


Strategi dapat dikaitkan dengan bagaimana perusahaan memposisikan dirinya agar dapat
bersaing dalam bisnis serta memperoleh competitive advantage yang dapat terus dipertahankan.
Strategy Map menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton dalam bukunya yang berjudul
Strategy Map – Converting Intangible Assets into Tangible Outcomes adalah diagram yang
menjelaskan tentang bagaimana menggabungkan hubungan sebab akibat dengan keempat
perspektif BSC pada sebuah organisasi sehingga dapat menciptakan nilai tambah. Karakteristik
dari strategy map adalah sebagai berikut:
1. Semua informasi mengenai strategy map disatukan dalam sebuah diagram untuk
mempermudah melihat hubungan dari setiap perspektif.
2. Setiap strategi yang dibuat mengacu pada sasaran obyektif organisasi.
3. Empat perspektif yang digunakan menurut framework BSC yaitu perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
4. Setiap perspektif memiliki strategi-stragtegi yang saling berhubungan baik dalam satu
perspektif, maupun dengan perspektif lainnya.
5. Setiap proses dari perencanaan dan pelaksanaan strategi didukung oleh peran serta dari
sumber daya manusia, informasi, dan keorganisasian. Dimana dalam keorganisasian
termasuk didalamnya budaya perusahaan, kepemimpinan, keselarasan, dan kerjasama tim.
6. Cause and effect relationship ditunjukan dengan garis-garis panah yang menghubungkan
setiap strategi.

2.6 Penilaian Resiko Keuangan Industri Kimia


Penilaian resiko keuangan pada industri kimia dapat diukur dengan cara:
1. Kebijakan Keuangan (Financial Policy).
2. Sruktur Permodalan (Capital Structure).
3. Perlindungan Arus Kas (Cash FlowProtection).
4. Fleksibilitas Keuangan (Financial Flexibility).

2.7 Analisis SWOT


Menurut Gamble dan Thompson (2009 p.82) bagian terpenting dari analisis SWOT adalah:
a. Drawing conclusions from the SWOT listings about the company overall situation.
b. Translating these conclusions into strategic actions to better match the company’s strategy to
its resource strengths and market opportunities correcting problematic weakness, and
defending against worrisome external threats.
Dengan menganalisa kekuatan (strengh) dan kelemahan (weakness) yang dimiliki serta
pemahaman akan ancaman (threat) dan peluang (opportunity) dimaksudkan untuk mengetahui
secara lebih detail kondisi internal dan eksternal perusahaan. Dengan mengenali karakteristik
lingkungan usahanya, diharapkan setiap bisnis unit mampu memanfaatkan setiap peluang yang
timbul dan dapat mengantisipasi setiap kemungkinan buruk yang akan dihadapi oleh perusahaan
dengan core competencies yang dimilikinya.

III. METODE PENELITIAN


Definisi metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan menjadi suatu pengetahuan, sehingga
pada waktunya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
(Sugiyono, 2009 p.2). Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif, yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya satu
variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri) tanpa membuat perbandingan dan mencari
hubungan variabel itu dengan variabel lain. (Sugiyono, 2009 p.35) Penelitian yang dilakukan
meliputi kegiatan pengumpulan data, penyusunan data, analisis dan interpretasi tentang arti data
tersebut, serta menjabarkan keadaan yang terjadi dilapangan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perancangan metode Balanced Scorecard pada UD PRIMADONA di Sidoarjo.

3.1 Jenis Data


Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang
berupa keterangan-keterangan tertulis pada UD PRIMADONA yang dikumpulkan dapat dibagi
menjadi dua kelompok:
1. Data Primer, yaitu strategi perusahaan, visi, misi perusahaan dan lain-lain.
2. Data Sekunder, yaitu struktur organisasi, profil perusahaan, dan lain-lain.
Dua metode pengumpulan data yang dikombinasikan untuk memperoleh data adalah:
1. Observasi langsung
2. Penelitian kepustakaan

3.2 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan proses penelitian, yang berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses
penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang
telah dibuat. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian (Nazir, M., 2009 p.84). Langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini
sebagai berikut:
(1) Mengumpulkan data,
(2) Menyusun data,
(3) Analisis dan interpretasikan data,
(4) Penyajian data

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan
UD PRIMADONA didirikan ada tanggal 21 juli 2004 sebagai toko makanan ringan di desa
betro kecamatan sedati Sidoarjo dan MUADI HERYAWAN. Sekarang sudah memiliki 13 oulet
yang tersebar di surabaya-sidoarjo dan beberapa kota lainnya .jumlah karyawannya 30 orang
termasuk tenaga pemasaran ,produksi dan transportasi. Kantor pusat sekaligus kantor pemasaran
di jalan sindoro 39 pepelegi indah waru sidoarjo Jawa timur.

Visi dan Misi UD PRIMADONA

Visi dari UD PRIMADONA adalah “TASTE FIVE STAR FLAVOR OF THE FIFTH FLOOR’
Sedangkan misinya adalah: ‘ CUSTOMER SATISFACTION IS OUR MAIN GOAL “

Strategi utama dari UD PRIMADONA adalah secara konsisten dan terus menerus
memperluas jaringan pelanggan. Dengan kuatnya jaringan pelanggan yang kami miliki, dengan
terus menerus meningkatkan mutu barang dan pelayanan yang berkualitas serta didukung harga
yang bersaing,diharapkan UD PRIMADONA tetap eksis di masa yang akan datang.

4.2 Analisa SWOT


Berdasarkan hasil analisis SWOT untuk UD PRIMADONA dapat dijelaskan sebagai
berikut:

Strengh (Kekuatan)
1. UD PRIMADONA adalah usaha makanan ringan yang produksi dan memasarkan nya
dicakupan pasar regional berada dikawasan kota padat penduduk dan ekonomi mapan serta
lancar.
2. Memiliki jaringan pelanggan yang luas dan loyal.
3. Memiliki fasilitas pergudangan dan alat transportasi yang memadai
4. Memiliki berbagai macam produk makanan ringan yang dibutuhkan dngan kualitas yang
bermutu dan harga yang kompetitive
5. Bekerja sama dengan para produsen baek sekala besar hingga kecil.
6. Didukung karyawan karyawati yang banyak.

Weakness (Kelemahan)
1. Tidak semua fasilitas yang diperlukan Bisnis untuk kegiatan operasi dimiliki langsung oleh
UD PRIMADONA
2. Harga jual produk yang kompetitif menyebabkan gaji karyawan kecil karena keuntungan
yang juga kecil
3. Karyawan banyak tapi sdm nya lemah sehingga mutu pelayanan kurang profesional.
4. Kebiasaan-kebiasaan pelanggan yang nakal .
5.Managemen Primadona kurang profesional,sehingga nilai keuntungan kurang akurat.
6. Daya kontrol perusahaan ke karyawan dan keuangan lemah.

Opportunity (Peluang)
1. Peluang Bisnis makanan ringan sangat besar karena kebanyakan keberadaannya di wilayah
padat ekonomi mapan dan lancar
2. Membuka banyak peluang baru untuk memperluas network dengan buyer maupun supplier
shingga bisa ekspansi ke penjuru nusantara
3. Bisa Menjangkau perusahaan menengah didaerah terpencil yang jarang dilirik sebagai taget
pasar.
4. Makanan ringan bisa diproduksi sekaligus di pasarkan ke smua lapisan masyarakat dengan
jenjang ekonomi di Indonesia.
5. harga bisa dijangkau dan pangsa pasar ter besar karena masyarakat indonesia kosumtif
makanan kuliner.

Threat (Ancaman)
1. Siklus putaran barang maupun keuangan harus cepat karena Ancaman produknya resiko
kedaluarsa dan tidak layak makan.
2. Ancaman pesaing baru, mengingat bisnis makanan ringan sangat berkembang sehingga
banyaknya pesaing-pesaing baru yang muncul, atau tidak tersedianya produk dari supplier.
3. Persaingan antar perusahaan dan pemasarannya pada industri yang sama. Perusahaan yang
berada pada industri ini merupakan para pemain lama yang telah memiliki modal yang
besar serta didukung dengan basis pelanggan yang telah lama loyal pada produsen untuk
membeli produknya.
4. Perang harga antar pesaing yang terkadang merusak harga pasar dan menurunkan reputasi UD
PRIMADONA sebagai pemain dan pioner makanan ringan dengan harga yang kompetitif.
Faktor-faktor keberhasilan kritikal adalah tolok ukur dan aspek-aspek kinerja perusahaan
yang sangat penting terhadap keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk mencapai
keberhasilannya. Pengukurannya dalam industri makanan ringan, dapat dilakukan dengan cara
menganalisa resiko bisnis seperti:
1. Daya Tarik Produk dan Pasar (Product & Market Attractiveness)
2. Diversifikasi (Diversification)
3. Integrasi Vertikal (Vertical Integration)
4. Manajemen Operasi (Operating Management).
Di sisi lain, UD makanan ringan membutuhkan lebih banyak tenaga penjual serta
karyawan dibidang pelayanan pelanggan, sehingga pengendalian biaya penjualan dan biaya
umum administrasi adalah suatu keharusan. Selain itu, analisa risiko meliputi penilaian atas
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup, karena pelanggaran terhadap
peraturan dapat menghentikan kontinuitas produksi.

4 Rancangan Strategy Map UD PRIMADONA


Visi & Misi UD PRIMADONA
- Taste Five Star Flavor Of The Fifth Floor
- Customer Satifaction is Our MainGoal

Perspektif Keuangan

Meminimalkan Mengurangi Optimalisasi Pendapatan


Sturktur biaya Resiko Keuangan & Permodalan

Perspektif Pelanggan

Menjaga kualitas kelebihan -----> Harga yang ----- Meningkatkan citra &reputasi

Produk & jasa kompetitive Perusahaan


4.5 Usulan Rancangan Balanced Scorecard UD PRIMADONA
4.6 Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan memiliki tujuan jangka panjang yaitu untuk mendapatkan
profitabilitas. Profitabilitas dapat dicapai dengan mengurangi biaya dan pertumbuhan pendapatan.
Untuk semua ini diperlukan beberapa program dan tindakan yaitu menghilangkan aktivitas yang
dinilai tidak memberikan nilai tambah, berfokus pada pengembangan networking bisnis didalam
dan diluar negri, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta mencari pelanggan baru.
Mempertahankan pelanggan lama dapat dilakukan dengan customer visit guna menjaga hubungan
baik seperti disebutkan pada perspektif proses bisnis internal.
1. Meminimalkan struktur biaya yaitu melakukan pengeluaran biaya untuk kegiatan operasional
atau non-operasional seefektif dan seefisien mungkin, dapat diukur dengan menggunakan
persentase agar lebih objektif sehingga dapat diketahui komposisi atas biaya tersebut
dibandingkan dengan pendapatan atau biaya pada periode sebelumnya. Minimalisasi biaya
dapat dimulai dari hal kecil misalnya paper less yang dapat dilakukan oleh setiap divisi.
2. Mengurangi resiko keuangan dilakukan dengan menganalisa pelanggan yang memiliki pola
pembayaran yang buruk. Untuk beberapa kasus, pelanggan dapat diberikan tempo
pembayaran Cash Before Delivery atau Cash on Delivery.
3. Optimalisasi pendapatan dan permodalan dilakukan dengan meningkatkan pendapatan
penjualan produk dan meningkatkan jumlah aktiva operasi berdasarkan laba yang
dihasilkan perusahaan.

4.6 Perspektif Pelanggan


Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ditujukan untuk meningkatkan ketergantungan
pelanggan pada produk apapun yang dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga memudahkan
perusahaan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tindakan yang harus
dilakukan agar hal ini berjalan dengan baik yaitu meningkatkan pelayanan pada pelanggan dan
mengevaluasinya sebagai bentuk kontrol dari eksistensi produk perusahaan dimata pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan pemicu terhadap hasil lainnya dalam customer perspective.
Pertumbuhan pelanggan memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam memuaskan
kebutuhannya, sehingga pelanggan akan kembali menggunakan produk yang telah diterimanya
serta merekomendasikan kepada calon pelanggan lainnya. Kesetiaan pelanggan mencerminkan
kemampuan perusahaan memeliharahubungan dengan pelanggan yang telah ada. Profitabilitas
pelanggan mencerminkan kemampuan layanan kepada segmen
pasar tertentu dalam menghasilkan laba. Untuk mencapai tujuan perspektif keuangan, maka UD
PRIMADONA memberikan value proposition pada target segmen antara lain:
1. Menjaga kualitas produk ditujukan untuk lebih dapat meningkatkan eksistensi perusahaan
dipasaran dengan kualitas yang sesuai dengan keinginan pasar. Tindakan yang dapat
dilakukan agar hal ini berjalan dengan baik yaitu dengan meningkatkan Standard
Operation Procedure untuk menjaga kualitas barang serta melakukan inspeksi pada saat
proses produksi berlangsung.
2. Meningkatkan citra dan reputasi perusahaan, seringkali citra dan reputasi perusahaan menjadi
faktor penentu bagi pelanggan dalam memilih suatu produk. Oleh sebagian besar
masyarakat hal tersebut menjadi jaminan akan kualitas produk yang dijual, sehingga
pelanggan bersedia membayar harga yang lebih mahal. Peningkatan citra dan reputasi
perusahaan dapat dilakukan dengan mewujudkan total quality management seperti
pengiriman tepat waktu, barang yang berkualitas, dan pelayanan teknis.
3. Harga produk yang kompetitif, tujuan ini menunjukkan bahwa UD PRIMADONA
memberikan harga yang dapat dijangkau oleh pelanggan, dimana mereka merupakan
pelanggan yang price-sensitive. Pengukuran dapat dilakukan dengan membandingkan harga
yang ditetapkan UD PRIMADONA dengan kompetitor.

4.7 Perspektif Proses Bisnis Internal


Perspektif internal yang dilakukan perusahaan dirancang untuk menunjang poin-poin pada
perspektif-perspektif sebelumnya dengan melihat value chain perusahaan dari sisi input hingga
pelayanan purna jualnya guna mencapai customer satisfaction. Hal 81tersebut terbagi atas
pengoperasian terbaik (operational excellence), inovasi (innovation), dan manajemen pelanggan
(customer management). Proses-proses yang harus dikuasai oleh perusahaan memiliki tujuan
antara lain:
1. Meningkatkan hubungan dengan pemasok yang just-in-time, tujuan ini menunjukkan dengan
adanya pemasok yang memiliki kemampuan just-in-time, biaya akibat ketertundaan produk
dan hilangnya konsumen akibat ketidakmampuan kapasitas produksi dapat dihindari.
Proses ini membutuhkan sumber daya manusia yang lebih terampil sehingga dibutuhkan
sejumlah biaya dalammempersiapkan sumber daya manusia yang siap untuk menerapkan
proses just-in-time yang diperlukan.
2. Meningkatkan kualitas proses layanan kepada pelanggan, tujuan ini menunjukkan komitmen
perusahaan untuk membuat pelanggan tetap bertahan sebagai pelanggan tetap. Misalnya
membangun customer service yang dapat bekerjadengan cepat, tanggap pada komplain,
memberi solusi, serta memberikan ucapan terima kasih kepada pelanggan pada saat-saat
tertentu dalam bentuk kartu ucapan/hadiah dan sebagainya
3. Jalur distribusi yang efisien, jalur distribusi yang baik membuat perputaran produk semakin
cepat sehingga dapat menekan biaya yang dapat disebabkan dari produk yang dihasilkan.
4. Integrasi proses operasional dengan mewujudkan kerja sama dan interaksi timbal balik antara
tahap-tahap dalam proses operasional perusahaan.
5. Meningkatkan kualitas Standar Operating Procedures, tujuannya adalah meminimalisasi
resiko-resiko yang timbul dari tiap-tiap departemen. Setiap perusahaan pasti pernah
mengalami terjadinya kesalahan dan menerima keluhan dari konsumen. Kesalahan atau
error merupakan hal yang wajar dan perusahaan justru belajar dari kesalahan tersebut.
Dengan adanya error, menyadarkan akan kekurangannya. Namun apabila kesalahan atau
komplain melampaui batas kewajaran, akan menjadi ancaman bagi perusahaan. Jika
kesalahan yang samaterus berulang, maka hal ini dapat menjatuhkan nama baik perusahaan
dan mempengaruhi rasa percaya konsumennya. Konsumen yang tadinya yakin akan barang
atau jasa yang disediakan, malah menjadi ragu dan akhirnya beralih kepada kompetitor.
Untuk menghindari terjadinya hal-hal seperti itu, sangat penting untuk memonitor dan
meminimalkan kesalahan yang terjadi. Fungsi penerapan standard operating procedures
adalah untuk memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja, sebagai dasar
hukum bila terjadi penyimpangan, mengetahui dengan jelas hambatanhambatannya dan
mudah dilacak, mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam bekerja dan
juga sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

4.8 Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran


Selanjutnya sebagai faktor penggerak, pondasi dan perspektif yang menggambarkan
bagaimana penyelarasan intangible asset perusahaan dan perannya dalam menjalankan strategi
UD PRIMADONA maka perspektifkeempat yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
memiliki tujuan antara lain:
1. Kapabilitas Pekerja.
a. Pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas karyawan. Tujuan ini menunjukkomitmen UD
PRIMADONA dalam meningkatkan SDM perusahaan, sehingga memiliki kecakapan yang
dapat digunakan dalam kegiatan bisnis perusahaan.
b. Kesiapan dan kemampuan kerja. Tujuan ini memiliki ukuran persentase tugas yang
diselesaikan. Dengan melihat kesiapan kemampuan kerja dari SDM, UD PRIMADONA dapat
mengetahui apa saja kekurangan dari setiap SDM dan pelatihan apa saja yang perlu dilakukan
dalam memenuhi kesiapan kemampuan kerja yang masih kurang.
c. Mempertahankan karyawan. Pencapaian pada tujuan ini dapat menghindarai biaya yang
ditimbulkan dalam perputaran tenaga kerja yang membutuhkan biaya yang tidak kecil.
Pendekatan yang dapat dilakukan perusahaan dalam menghadapi perputaran tenaga kerja,
yaitu dengan adanya fasilitas dari perusahaan, komunikasi yang intens pada para pekerja
sehingga perusahaan lebih memahami para pekerja dan permasalahan yang mereka hadapi.
2. Kapabilitas Sistem Informasi.
a. Menginvestasi teknologi dan sistem informasi. Tujuan ini memiliki ukuran persentase
kesiapan sistem informasi basis data. Perusahaan bisa mencoba untuk membangun
sendiri aplikasi sistem komputer yang mudah dan cepat dioperasikan.
b. Mengintegrasikan teknologi dan sistem informasi.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses kerja, memiliki informasi lengkap, membantu
dalam pengambilan keputusan.
3. Motivasi.
a. Pengembangan kepemimpinan. Tujuan ini memiliki ukuran persentase pelatihan
kepemimpinan yang dilakukan.
b. Pencapaian pada tujuan ini dapat memberikan UD PRIMADONA kaderkader terbaik
yang dibutuhkan dalam memimpin dan mengarahkan UD PRIMADONA dalam
melakukan kegiatan bisnis sehari-hari untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemahaman visi, misi dan strategi keseluruh level organisasi.
Tujuan ini memiliki ukuran persentase kesadaran pekerja terhadap visi, misi, dan strategi
perusahaan. Dengan tujuan ini perusahaan dapat mengetahui apakah visi, misi, dan strategi yang
dinyatakan telah dipahami oleh para pekerja diseluruh level organisasi, maka para pekerja
mengetahui peran mereka masing-masing dalam pencapaian yang telah ditetapkan, dan juga
mengetahui apakah tugas mereka telah sesuai dan selaras dengan visi, misi, dan strategi yang
telah ditetapkan oleh UD PRIMADONA. Dalam melakukan pengukuran ini UD PRIMADONA
dapat memberikan kuesioner kepada setiap pekerja.
V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Sistem pengukuran kinerja perusahaan lazimnya menggunakan pendekatan keuangan.
Namun pendekatan ini dirasa kurang tepat karena menggunakan data historical dan lebih
mencerminkan kondisi dimasa lalu serta tidak mengukur hal-hal intangible dalam perusahaan.
Atas dasar kelemahan dari pendekatan keuangan tersebut maka dalam penelitian ini dilakukan
pendekatan Balanced Scorecard. Dimana dalam pendekatan BSC hal-hal intangible dan tangible
pun diukur. Hal ini diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja perusahaan. Disamping itu,
penetapan strategi yang dilakukan oleh perusahaan selama ini hanya berdasarkan kebijakan dan
keputusan manajemen. Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan dan dicerminkan pada
Strategy Maps dan Balanced Scorecard, maka ditemukan strategi yang diharapkan sesuai dengan
seluruh komponen perusahaan.
Pada akhirnya strategi yang lahir dari perusahaan ini diharapkan akan lebih dijiwai bagi
seluruh komponen perusahaan sehingga akan meningkatkan performa perusahaan. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan, berikut kesimpulannya:
1. Untuk mendukung suatu implementasi strategi maka harus terdapat keselarasan antara visi
dan misi perusahaan dengan strategi tesebut, strategi yang dibuat oleh perusahaan pada
dasarnya telah sesuai dengan visi dan misi yang ada. Namun dalam penerapannya masih
kurang terlaksana dengan baik.
2. Selain itu, strategi yang dibuat oleh perusahaan pun telah sesuai dengan kondisi perusahaan
saat itu yang dapat dilihat dari hasil analisis SWOT yang dilakukan yaitu kekuatan yang
dimiliki perusahaan, kelemahan yang dimiliki perusahaan, peluang yang dapat diraih oleh
perusahaan serta ancaman yang harus diwaspadai oleh perusahaaan.
3. Selama ini strategi perusahaan diterapkan dengan cara learning by doing
yaitu langsung dilakukan tanpa perencanaan secara detail dan jika terjadi kekurangan atau
kesalahan dicarikan solusinya saat itu juga. Hal ini mengakibatkan bertumpuknya
permasalahan ketika sudah mencapai puncak akan sangat sulit untuk dicarikan solusinya.
Selama ini perusahaan mengalami kesulitan dalam menerapkan strateginya dikarenakan
tidak tertatanya strategi tersebut dalam internal bisnis perusahaan dan faktor pendukung
utama yaitu organisasi perusahaan yang masih berantakan, terhambatnya penyebaran
informasi karena kurangnya penggunaan teknologi pendukung dan sumber daya manusia
yang masih membutuhkan peningkatan kualitasnya.
4. Setiap objektif dari perspektif-perspektif akan dilakukan pengukuran dengan Balanced
Scorecard, dengan menetapkan target yang diinginkan .
pimpinan perusahaan. Untuk terlaksananya strategi perusahaan dengan baik, selain dilakukan
perencanaan dengan tepat dalam bentuk strategy map dan menggunakan pengukuran dalam
bentuk Balanced Scorecard yang terpenting adalah learning and growth yang belum terlaksana
dengan baik. Berdasarkan kondisi perusahaan yang telah dianalisis, hal ini memberi dampak
semua karyawan belum memahami secara utuh apa yang menjadi strategi perusahaan serta belum
memahami sejauh mana yang menjadi batasan dari tujuan strategi perusahaan.
5. Strategi perusahaan jika diimplementasikan dalam strategy map yang terbagi atas beberapa
perspektif yaitu:
a. Perspektif keuangan, dalam perspektif ini sasaran strategis yang hendak dicapai oleh UD
PRIMADONA adalah meningkatkan net income, meminimalkan struktur biaya, serta
optimalisasi pendapatan dan permodalan.
b. Pada perspektif pelanggan, yang berisi proporsi nilai pelanggan dengan sasaran strategik
yaitu menyediakan aneka ragam jenis produk berkualitas, harga yang kompetitif, dan
menciptakan brand image didalam dan diluar negeri. Perspektif ini mendorong
peningkatan kepuasan pelanggan yang pada akhirnya akan meningkatkan customer
retention selanjutnya akan mendukung tercapainya tujuan perusahaan dalam perspektif
keuangan.
c. Pada perspektif internal bisnis terdiri atas operational excellence yaitu: menghilangkan
defect, meningkatkan proses operasional yang memenuhi standar. Atas customer
management yaitu: memberikan respon yang cepat atas complain dari pelanggan dan
menglola jalur distribusi yang efisien. Atas innovation yaitu: membentuk
networkinguntuk pemasok baru.
d. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang terdiri atas kapabilitas pekerja,
kapabilitas sistem informasi, dan motivasi. Pada kapabilitas pekerja yaitu:
meningkatkan keahlian karyawan, baik secara kemampuan maupun kesiapan dalam
bekerja dan mempertahankan karyawan. Pada kapabilitas sistem informasi yaitu:
menginvestasikan dan mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam proses setiap
kegiatan operasional. Pada motivasi yaitu:pengembangan leadearship sehingga
meningkatkan hubungan antarapimpinan dan karyawan, serta menciptakan keselarasan
tujuan personal.
Dengan menerapkan Balanced Scorecard diharapkan dapat membantu manajemen dalam
menganalisa hubungan timbal balik dan keterkaitan dari keempat perspektif yang ada.
Scorecard, harus diperhatikan bahwa kunci sukses dari penerapan keseluruhan strategi adalah
transparansi manajemen yang memungkinkan seluruh komponen dapat mengetahui kekurangan
dan kelebihan masing-maisng sehingga dapat segera melakukan perbaikan yang dibutuhkan.
Penerapan BSC akan mendorong perusahaan dalam melakukan integrasi seluruh rangkaian
strategi perusahaan dan memberi gambaran strategis serta analisa sebab akibat atas keseluruhan
kegiatan dan kinerja perusahaan.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan atas segala unsur dalam analisis kondisi
perusahaan, analisis SWOT, analisis strategi perusahaan, serta analisis strategy map, maka
menghasilkan beberapa saran yang dapat dilakukan pihak perusahaan untuk menciptakan
implementasi strategi yang sesuai dengan harapan dan keinginan perusahaan.
1. Agar strategi terlaksana dengan baik maka diberikan usulan penerapan strategi tersebut dalam
bentuk strategy map dengan pengukuran Balanced Scorecard yang telah disajikan pada
Bab Analisis dan Pembahasan. Hal ini dilakukan secara rinci dalam implementasi strategi
agar dapat mencapai target yang diharapkan. UD PRIMADONA juga sebaiknya tidak
hanya menggunakan pendekatan keuangan dalam mengukur kinerja perusahaan, tetapi juga
mempertimbangkan hal-hal yang intangible dalam perusahaan, yaitu dengan menggunakan
konsep BSC, dimana terdapat tiga pendekatan lain yang dilakukan selain keuangan
(customer perspective, internal business process perspective, learning and growth
perspective).
2. Perusahaan selayaknya membuat struktur organisasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan
dengan kejelasan mengenai job description dan standar operasional prosedur yang dapat
dipahami oleh semua karyawan untuk membantu terorganisirnya pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu memberikan pelatihan-pelatihan kepada divisi yang membutuhkan untuk lebih
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Menetapkan strategi-strategi yang reliable, visible,
achievable lengkap dengan pengukuran-pengukurannya serta terintegrasi ke seluruh
departemen perusahaan melalui keempat perspektif.
3. Melakukan transparansi mengenai kondisi perusahaan agar dapat dipahami oleh seluruh
karyawan, sehingga karyawan dapat memahami sejauh mana tindakan dalam pekerjaan
yang diinginkan perusahaan untuk terciptanya strategi perusahaan. Menyampaikan visi dan
misi dengan tepat sesuai dengan tujuan dan jalannya perusahaan agar tidak salah dalam
mengimplementasikan
pada penciptaaan strategi yang dibuat perusahaaan kepada karyawan. Untuk menyokong jalannya
kelangsungan perusahaan kedepan maka disarankan untuk mencari investor dalam rangka
menambah modal perusahaan sehingga dapat mengatasi modal kerja perusahaan.
4. Strategi-strategi dan pengukuran-pengukuran yang telah ditetapkan harus berasal dari dalam
perusahaan sendiri dan ditemukan dengan melakukan analisis SWOT terlebih dahulu. UD
PRIMADONA dapat mengimplementasikan sasaran-sasaran strategik dan pengukurannya
berdasarkan BSC dan strategy maps yang telah disusun dalam penelitian ini. UD
PRIMADONA diharapkan melakukan evaluasi secara berkala per semester atas penerapan
sasaran strategi dan pengukuran yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Haffianto, Bambang, 2009, Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja PT Samudra Indonesia


SMP Management Dengan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard, Skripsi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Handriani, Inge, 2010, Perancangan Strategy Map dan Balanced Scorecard dengan Fokus
Learning And Growth, Studi Kasus Pada PT Sinar Pasific Indah, Skripsi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Kaplan, Robert S. dan Norton, David P., 1992, Strategy Maps: Converting Intangible Assets
Into Tangible Outcomes, Harvard Business School Press.
Nazir, M., 2009, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Niven, Paul R., 2006, Balanced Scorecard Step by Step: Maximizing Performance
and Maintaining Results, John Wiley & Son, 2nd Edition, New York. Nadine, 2008,
Perancangan Balanced Scorecard Untuk PT X, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia, Jakarta.
Subekty, 2011, Perancangan Balanced Scorecard Untuk Induk Koperasi ABC, Skripsi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Cetakan Keduabelas, Bandung.
Wahyuni, Sri, 2011, Analisis Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukuran Kinerja
Pada PT Semen Bosowa Maros, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin,
Makassar.
Thompson, Strickland and Gamble, 2009, Crafting an Excuting Strategy, Mc Graw Hill, 17th
edition, USA.87
STRATEGI PENINGKATAN PROFIT MAKANAN RINGAN
DALAM ERA PERSAINGAN BISNIS YANG SEMAKIN KOMPETITIVE DI
‘’ U D PRIMADONA SIDOARJO JAWA TIMUR ‘’

Oleh: Muadi Heryawan

[email protected]/ hp 085733621977

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dari bisnis merupakan tujuan utama untu sebagian


besar pemilik bisnis dan pengusaha.Tantangan ekonomi pada saat ini
banyak menawarkan peluang unik untuk memperluas bisnis kita sssuai
kemampuan yang kita miliki.

Mengembangkan bisnis dan meningkatkan profit adalah Suatu tantangan


yang berkelanjutan.Apabila kita telah menggunakan cara perkembangan.

bisnis yang sama selama beberapa waktu padahal masih banyak cara dan
strategi yang bisa dipergunakan untuk mengembangkan dan memperluas
bisnis kita di masa kini dan masa yang akan datang.

Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak


dapat di hindari . Dengan adanya persaingan maka wirausaha dihadapkan
pada berbagai peluang dan ancaman baik dari luar maupun dari dalam
perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha.untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk
selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang
menjadi keinginan konsumen serta berbagai perubahan yang ada
dilingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis
lainnya,dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha
dituntut untuk memilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan
untuk menghadapi persaingan . dengan adaya tekanan persaingan begitu
ketat ,baik secara langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi
kinerja organisasi bisnis baik dalam teknologi kebutuha pelanggan dan
siklus produk. Pada saat kondisi seperti inilah sangat diperluhkan strategi
yang tepat dalam mengambil keputusan maupun langka langka tertentu
untuk mempertahankan usaha nya tersebut. Strategi bersaing juga
diperlukan teknik teknik dan cara cara yang akan dilakukan untuk
mengembangkan usaha bisnisnya.

Bisnis makanan ringan ( snack ) memang seakan tak pernah sepi dari
pelanggan .Kebiasaan masyarakat yang terbilang sangat konsumtif dalam
hal membeli aneka macam makanan ringan,menjadikan peluang bisnis ini
cukup menjanjikan untuk dijalankan setiap orang.

Kondisi inilah yang kemudian mendorong persaingan pasar bisnis camilan


semakin hari kian padat merayap.

Untuk menyiasati persaingan yang semakin ketat kita bisa


mempersiapkan beberapa strategi pemasaran yang dirasa cukup efektif
untuk mendongkrak laba bisnis makanan ringan ini.

I . 2 Rumusan masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi


masalah yang akan dibahas di makalah ini adalah sebagai berikut :

1 Ide ide apa saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan bisnis
di era persaingan yang semakin kompetitif?
2 Strategi pemasaran yang bagaimana yang bisa dilakukan untuk
menjebak calon pelanggan ?
3 Trik trik apa sja yang dapat mendongkrak profit / keuntungan biar
bisa mengalahkan pesaing ?
4 Bagaimana cara memciptakan dan cara mempertahankan ke
unggulan kompetitf ?

I . 3 Tujuan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk menjawab rumusan
masalah yang telah di identifikasi di atas, antara lain :

1 Untuk mengetahui dan memahami ide ide yang bisa dilakukan


dalam mengembangkan bisnis di era persaingan bisnis yang
semakin kompetitif.
2 Untuk mengetahui dan memahami strategi jitu dalam menjebak
pelanggan
3 Untuk mengetahui dan memahami trik trik dalam mendongkrak
profit/ keuntungan biar bisa mengalahkan pesaing
4 Untuk mengetahui dan memahami cara menciptakan dan cara
mempertahankan keunggulan kompetitif

I . 4 Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dalam pembuatan makalah ini adalah :

1 Secara teoritis diharapkan menjadi bahan perbandingan bagi


penulisan selanjutnya dan menjadi ilmu pengetahuan khususnya

yang menyangkut “strategi meningkatkan profit usaha makanan

ringan di era persaingan bisnis yang semakin kompetitif.

2 Secara praktis diharapkan mampu memberikan sumbangan


pemikiran dan informasi bagi para pembaca khususnya para
pelaku UMKM dan mahasiswa Program pendidikan Magister
Managemen
3 Bagi penulis untuk memenuhi salah satu tugas capaian
pembelajaran ( C P 2 ) dalam mata kuliah Metodologi penelitian
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER MANAGEMEN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Resource Based View menyebutkan bahwa pendapatan perusahaan


dapat berada diatas normal jika mereka mempunyai sumber daya yang
jauh lebih baik dan sumber daya tersebut dilindungi oleh sejenis
mekanisme ISOLASI mencegah penyebaran mereka.

( methods,barney, resource ,based, view,firm )

Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini menuntut pihak


manegemen suatu perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran
yang tepat bagi produk atau jasa layanan yang dijualnya.Pihak
perusahaan harus mengamati kondisi persaingan bisnis yang sealu
berkembang atau berubah setiap saatnya. Strategi pemasaran
merupakan pernyataan ( baik secara implisit maupun eksplisit ) mengenai
bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya. ( bennet
dan cooper , 1998 ;76 )

Definisi strategi menurut jain ( 1990 ) seperti yang dikutip oleh


Tjiptono ( 2002 ; 6 ) adalah sebegai berikut :

“Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang


dipilih dan merupakan pedoman untuk meng alokasikan sumber daya dan
usaha suatu organisasi “.

Sumber daya tersebut juga harus berharga ,susah di tiru,tidak ada


pengganti dan langka.

Sehingga perusahaan disini bertugas dan berperan untuk menjaga agar


tidak ditiru,atau beralih ke pesaing.

Jay Barney yang merupakan father of the modern Resource Bsed View ,
mengemukakan RBV berhubungan dengan pilihan strategic ,menugaskan
manager perusahaan dengan tugas penting untuk mengidentifikasikan
,mengembangkan dan menggunakan sumber daya utama untuk
memaksimumkan hasil.

Definisi strategi menurut jain ( 1990 ) seperti di kutip oleh Tjiptono (


2002 ) : 6 adalah sebagai berikut :

“Strategi adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga


keserasian antara tujuan perusahaan sumber daya perusahaan,,dan
peluang pasar yang terus berubah ,dengan tujuan untuk membentuk dan
menyesuaikan usaha perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga
bisa mencapai ke untungan dari tingkat pertumbuhan yang
menguntungkan “

Definisi Strategi menurut Wheelen dan Hunger (2000 : 20 ) adalah


sebagai berikut :

“ A Stretegi of corporation forms a Comprehensive mater plan


Stating how the corporation will a chieve its mission and objectives “

Berdasarkan beberapa pengertian / definisi Strategi diatas dapat


disimpulkan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mempehatikan faktor faktor perusahaan lingkungan
baik eksternal maupun internal karena sangat menentukan kekuatan dan
kelemahan perusahaan ,sehingga dapat disusun strategi untuk mencapai
ke unggulan kompetitif perusahaan.

“Strategi adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga


keserasian antara tujuan perusahaan sumber daya perusahaan,,dan
peluang pasar yang terus berubah ,dengan tujuan untuk membentuk dan
menyesuaikan usaha perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga
bisa mencapai ke untungan dari tingkat pertumbuhan yang
menguntungkan “

Definisi Strategi menurut Wheelen dan Hunger (2000 : 20 ) adalah


sebagai berikut :
“ A Stretegi of corporation forms a Comprehensive mater plan
Stating how the corporation will a chieve its mission and objectives “

Berdasarkan beberapa pengertian / definisi Strategi diatas dapat


disimpulkan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan mempehatikan faktor faktor perusahaan lingkungan
baik eksternal maupun internal karena sangat menentukan kekuatan dan
kelemahan perusahaan ,sehingga dapat disusun strategi untuk mencapai
ke unggulan kompetitif perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN

3.1. PEMBAHASAN UMUM

Dalam mengembangakan usaha dan meningkatkan profit/keuntungan


ditengah persaingan bisnis yang kompetitif ini ,maka perlu menemukan
ide ide yang cemerlang dan bisa diterapakan dalam proses perluasan
usaha untuk memperkuat bisnis kita.

Berikut beberapa ide yang dapat dlakukan untuk mengembangkan bisnis


d era pesaiangan bisnis yang kompetitive saat ini, antara lain :

1. Merencanakan strategi perluasan bisnis

Perencanaan merupakan salah satu kunci untuk memulai perluasan dan


meningkatkan profit usaha dan menguatkan bisnis kita.

2. Menambah produk dan layanan baru.

Kita perlu mencari tahu produk mana dan layanan yang bagaimana yang
di inginkan pelanggan/konsumen.

3. Membentangkan pasar wilayah baru.


Inti strategi ini adalah memasarkan dan menjual produk/jasa pada
pelanggan baru dari segmen yang berbeda. Jenis ekspansi ini dapat
berupa pembukaan lokasi baru didaerah yang berbeda.

Sadar atau tidak ternyata para pelaku pasar memiliki ratusan cara jitu
untuk menarik minat calon pelanggan . Bahkan kita seringkali tak sadar
jika telah terjebak trik trik licik yang sengaja di jalankan para pemasar.
Sebenarnya strategi pemasaran produk yang dijalankan pemasar cukup
sederhana ,namun para jago pasar ini berhasil memainkan psikologi calon
pelanggannya sehingga tak sedikit dari mereka yang terjerat rayuan
pasar.

Mari kita simak tri trik jitu yang bisa dijadikan sebagai strategi pemasaran
produk untuk menjerat calon pelanggannya :

1. Menerapkan harga ganjil

Strategi harga ganjil sampai hari ini masih menjadi magnet tersendiri bagi
calon pelanggan .Produk seharga Rp 199.900,- akan terlihat lebih
menarik daripada produk dengan nominal Rp 200.000,-. Padahal untuk
membelinya tetap harus mengeluarkan uang sebesar Rp 200.000,-

2. Mencoba Trik permainan Harga

Ketika terdapat produk dengan dua ukuran berbeda yakni medium dan
large ,medium di bandrol dengan harga Rp 35.000,- sedangkan large
dihargai Rp 60.000,- pasti akan tertarik memilih produk yang lebih murah
(ukuran medium ).Padahal jika dilihat dari isinya ,ukuran large bisa dua
kali lipatnya medium (hemat Rp 10.000,-),tapi karena selisih harganya
cukup signifikan,banyak pelanggan yang memilih ukuran medium.

3. Tanpa ragu memberikan jaminan uang kembali

Pemberian garansi seperti “dijamin enak,tidak enak uang kembali”


.Nyatanya sangat menarik bagi calon pembeli . Mereka berfikir garansi
tersebut menjadi penjamin bahwa produk tersebut 100% enak.Padahal
tidak sedikit konsumen yang sebenarnya kurang puas dengan produk
tersebut namun malas untuk repot repot kembali ke toko atau
menghubungi custumer care hanya sekedar untuk komplain masalah
makanan.

4. Program beli 1 gratis 1

Mendengar kata gratis ,umumnya calon pembeli langsung berebut untuk


mendekat. Padahal biasanya harga produk yang harus dibeli cukup mahal
dan gratisan produk yang didapatkan tak boleh lebih mahal dari harga
produk yang dibayarkan.Jadi intimya sama saja sebenarnya beli produk
yang nominalnya seharga dua produk.

5. Sengaja memasang harga mahal untuk mendapatkan kesan Ekslusif.

Istilah orang jawa “ono Rego ono Rupo” artinya kualitas produk dilihat
dari nominal harga,ternyata bisa di manfaatkan sebagai trik jitu untuk
menjerat calon pelanggan.Kebanyakkan orang akan berfikir bahwa
produk dengan harga mahal kualitasnya lebih bagus dari produk yang
harganya lebih murah.Selain itu,banyak orang yang lebih percaya diri jika
menggunakan produk yang mahal,padahal produk lokal dengan harga
terjangkaupun kualitasnya berani diadu.

6. Tipuan gambar di iklan

“Ternyata rasanya nggak se enak penampilan di gambar”.Ungkapan


seperti ini seringkali disampaikan pelanggan yang menjadi korban
iklan.Secara visual tampilan produk sangat menarik sehingga banyak
konsumen yang penasaran mencicipinya dan akhirnya membeli produk
tersebut ,tapi setelah dic oba ternyata rasanya tak seenak yang di
tampilkan di gambar.

7. Strategi gruen transfer

Trik ini banyak dijalankan para pemilik pusat pembelanjaan. Tujuannya


tentu untuk menarik minat pelanggan agar sejenak melupakan tujuan
awalnya datang belanja.sehingga mereka tak jarang membeli produk
produk tambahan yang sebenarnya tak mereka rencanakan
sebelumnya.Strategi pemasaran produk semacam ini terbukti efektif
terutama pelaku bisnis ritel di pusat pembelanjaan.

8. Event Promo terbatas

Seringkali kita melihat pusat perbelanjaan ternama yang mengadakan


event promo /diskon dalam jangka waktu terbatas. Contoh seperti event
midnight sale di akhir pekan. Event ini sengaja diadakan untuk menarik
perhatian calon konsumen untuk segera membeli barang barang yang
sedang diobral dalam waktu singkat.

3.2. PEMBAHASAN KHUSUS

Makanan Ringan atau biasa disebut camilan, ini menjadi primadona di


waktu senggang kita. Makanan ringan sangat cocok jika kita sedang
berkumpul bersama keluarga ,kerabat ,dan teman dekat kita. Keripik
pisang,roti kering,kacang kacangan ,cheese stick snack,dan masih banyak
lagi jenis camilan yang bisa kita temui.

Bisnis camilan memang seakan tak pernah sepi dari pelanggan .Kebiasaan
masyarakat yang terbilang sangat konsumtif dalam hal membeli aneka
macam makanan ringan,menjadikan peluang bisnis ini cukup menjanjikan
untuk dijalankan setiap orang.

Kondisi inilah yang kemudian mendorong persaingan pasar bisnis camilan


semakin hari kian padat merayap.

Sedangkan Untuk menyiasati persaingan yang semakin ketat di era


kompetitive ini kita bisa mempersiapkan beberapa strategi pemasaran
yang dirasa cukup efektif untuk mendongkrak laba bisnis makanan ringan
ini.
Trik -Trik mendongkrak profit /keuntungan biar bisa mengalahkan pesaing
di bisnis camilan ini antara lain sebagai berikut :

1. Kemasan yang menarik

Tak dapat di elakan lagi ,bahwa kemasan memang menjadi penentu daya
tarik konsumen dalam membeli segala jenis produk. Kemasan yang
menarik ,unik,berbeda dengan yang laennya akan membuat konsumen
merasa penasaran dengan produk yang anda tawarkan dan kemudian
pasti hasrat untuk membeli.Kemasan bisa dikatakan “pancingan”buat
konsumen agar produk yang anda tawarkan dilirik oleh banyak orang.

2. Rasa Enak dan khas

Tentu bukan hanya tam[ilan semata yang di unggulkan ,namun kualitas


atau cita rasa harus juga benar benar diperhatikan agar konsumen tidak
merasa tertipu dengan penampilan yang menarik saja.

Rasa camilan yang ditawarkan harus benar benar enak dan juga memiliki
ciri khas. Sehingga ciri khas ini akan menjadi pembeda dari
kompetitor/pesaing. Kalau hanya mengandalkan rasa enak
saja,konsumen tentu memiliki selera dari kata “enak”.Tetapi dengan ciri
khas ,inilah akan mencakup seluruh konsumen.

3. Sediakan sample

Jika produk makanan belum banyak dikenal masyarakat ,sample


merupakan hal yang wajib yang harus disediakan. Sample ini ber tujuan
untuk memperkenalkan produk yang akan ditawarkan kepada calon
pelanggan . Per lu di ingat bahwa untuk memberi sample produk yang
ditawarkan bukan hanya enakdi makan , tetapi mempunyai ciri khas agar
konsumen berpaling ke produk tersebut.

4. Komunikasi dan promosi

Untuk pengembang an usaha dan mengenalkan camilan kepada


konsumen komunikasi dan promusi menjadi sangat penting untuk
dikerjakan. Mungkin bisa membuat brosur,atau selembaran yang berisi
produk yang ditawarkan atau dengan memanfaatkan media sosial yang
saat ini lebih digandrungi pengguna jejaring sosial.

5. Product Bundling

Product bundling adalah sebuah strategi yang dilakukan dengan menjual


dua atau lebih produknya dalam satu kemasan atau satu harga. Biasanya
ini bisa dilakukan pada event event tertentu seperti lebaran ,natal ,tahun
baru.hal ini bisa dikemas dalam bentuk parcel dan dihias dengan menarik
sesuai momen yang di tuju.

6. Pemberian Hadiah

Hal ini dilakukan untuk menarik konsumen.seperti kita ketahui bersama


,kehadiran iming iming hadiah tentunya memberikan daya tarik yang
cukup kuat bagi para calon konsumen. Karena itu tidak ada salahnya bila
pemberian hadiah promusi khusus bagi para konsumen yang loyal
terhadap produk/ usaha kita.

7. Terima Pesanan

Makanan ringan /camilan ini memang banyak sekali digemari di acara


acara seperti ulang taun,hajatan.hari raya besar,atau hanya untuk
camilan pribadi ataupun keluarga.nah disinilah momen yang paling pas
mengeruk profit/keuntungan lebih. Melayani dengan sepenuh hati segala
pesanan yang kita terima.Untuk hajatan atau hari raya besar ,berIkan
kemasan yang berbeda sehingga menimbulkan kesan menarik pada
setiap penikmatnya. Manfaatkan kemasan sebagai media promosi agar
orang bisa lebih mengenal produk/usaha kita.

3 . 2 . Keunggulan kompetitif
Semua bisnis membutuhkan keunggulan kompetitif untuk membedakan
diri dari kompetitor/pesaing.. Untuk mendapatkan keunggulan kompetitf
dibutuhkan perencanaan ,riset ekstensi ,dan investasi dalam pemasaran.

Keunggulan kompetitif merupakan faktor yang membedakan bisnis kita


dengan bisnis orang lain. Jadi keunggulan kompetitif adalah cara kita
menciptakan nilai yang tidak dapat dilakukan kompetitor untuk
pelanggan. Nilai itu bisa berupa biaya yang lebih rendah,layanan
cepat,pelayanan pelanggan yang lebih baik,lokasi,kualitas,dan banyak
faktor lainnya.

Cara menciptakan keunggulan kompetitif

1. Meninjau kekuatan inti kita

Setelah mengidentifikasi bidang kekuatan inti ,kita bisa menciptakan


bidang kekuatan baru.misalnya kekuatan inti utama kita adalah kualitas
produk maka kita bisa menambah kekuatan ini lebih memusatkan fokus
pada kualitas yang fantastis,serta berusaha mengantar produk lebih cepat
dengan harga yang lebih rendah.

2. Mengurangi biaya

Pengurangan biaya adalah strategi untuk meningkatkan keunggulan


kompetitif.Kebanyakkan pasar memiliki pelanggan yang sensetif dengan
harga,sehingga kemampuan untuk menawarkan produk /layanan dengan
harga lebih rendah adalah cara tertentu untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan.

3. Menambah fokus pada pelayanan

Dalam pasar tertentu,layanan mungkin menjadi faktor pembeda antar


kompetitor. Jika bisnis kita sudah memiliki kekuatan dalam layanan, maka
perlu menambah lebih fokus lagi. Karena layanan yang memuaskan dapat
membantu melahirkan keunggulan.

4. Menambah fokus pada kualitas produk


Jika kita tdak mampu bersaing dengan kompetitor dalam hal lokasi dan
harga, maka kita dapat bersaing dalam kualitas. Ini semakin penting jika
kualitas tinggi adalah salah satu kekuatan kita. Pelanggan biasanya
bersedia membayar lebih banyak atau pergi ke tempat yang lebih jauh
untuk mendapatkan produk yang bagus dan berkualitas.

5. Bedakan produk dan layanan dengan kompetitor

Pembeda adalah ciri khas kita dalam bentuk produk dan layanan dengan
kompetitor . Misalnya harga yang paling rendah?itu penting untuk
pelanggan yang memiliki pendapatan rendah. Barang tahan lama ? orang
akan bepergian untuk mencarinya. Pengiriman gratis ? jika ini hanya kita
yang menawarkan fasilitas tersebut maka di pastikan bakal menarik
pelanggan baru.

6. Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain

Kemitraan/kerjasama dengan perusahaan lain adalah salah satu cara


untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Misalnya kerjasama dengan
transport online, sehingga dapat menawarkan pengiriman yang lebih
cepatdan efisien kepada pelanggan daripada kompetitor.

Cara mempertahankan Keunggulan kompetitif

1. Menciptakan “parit ekonomi”

Manfaatkan kebijakan pembatasan memasuki pasar untuk menghalangi


kompetitor beroperasi dipasar yang sama. Dalam beberapa kasus
,kemampuan perusahaan dalam memanipulasi batasan untuk memasuki
dan bersaing dalam pasar menjadi sarana yang efektif untuk melawan
kompetisi baru, membentengi bisnis dan mempertahankan potensi
keuntungan yang dapat diramalkan.

2. Mempertahankan posisi
Untuk mempertahankan posisi , kita harus selalu terus menerus
mempertahankan keunggulan kopetitif kita melalui penetapan
harga,fitur produk,dan pemasaran. Terkadang kita harus mengambil
peluang untuk menjadi yang terdepan dan harus membedakan bisnis kita
dengan bisnis orang lain

3. Meramalkan tren masa depan bisnis kita

Cara yang tepat untuk meramalkan tren adalah bergabung dengan


asosiasi profesional setempat yang menawarkan pembicara dengan
keahliannya di bidang usaha kita, sehingga kita akan mendapatkan
gambaran dan melihat apa yang akan dilakukan kompetitor dalam bisnis
usaha kita tersebut.

4. Mempelajari dan selalu mengawasi kompetitor secara konstan

Artinya kita mencari info tentang perubahan harga dan mempelajari


produk baru yang di luncurkan.

5. Beradaptasi dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan

Mintalah pendapat pelanggan secara teratur dengan survey daring dan


dewan penasehat pelanggan. Tenaga pemasaran harus selalu memberi
info terbaru dengan umpan balik yang mereka dengar dari pelanggan
dan calon pelanggan baru.

I V. PENUTUP

Kunci kesuksesan bisnis makanan ringan terletak pada kualitas produk


yang kita tawarkan. Oleh karena itu ,pilih produk yang rasanya
berkualitas.di kemas dengan menarik, dan sesuai dengan selera pasar
saat ini.Dengan begitu loyalitas konsumen semakin meningkat dan
penjualan produkpun ikut meningkat.

“ JADIKANLAH USAHA CAMILAN MENJADI OMZET YANG BESAR ,


WALAUPUN PRODUKNYA KECIL”

4 . 1 Kesimpulan

Secara umum untuk mengembangkan usaha / bisnis di era pertumbuhan


ekonomi ini adalah dengan mencetuskan ide ide sebagai berikut :

1. Merencanakan strategi perluasan bisnis

2. Menambah produk dan layanan baru

3. Membentangkan pasar wilayah baru.

Strategi jitu yang bisa dijadikan cara untuk menjerat calon pelanggan
baru adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan harga ganjil


2. Mencoba trik permainan harga
3. Tanpa ragu memberikan jaminan uang kembali
4. Program beli 1 gratis 1
5. Sengaja memasang harga mahal untuk mendapatkan kesan
eksklusif
6. Tipuan gambar di iklan
7. Strategi gruen transfer
8. Strategi gruen transfer
9. Event promo terbatas

Secara khusus untuk meningkatkan profit sekaligus trik trik yang harus
dilakukan untuk bisa mengalahkan pesaing di bisnis makanan ringan ini
adalah sebagai berikut ;

1. Kemasan yang menarik


2. Rasa enak dan khas
3. Sediakan sample
4. Komunikasi dan promosi
5. Product Bundling
6. Pemberian Hadiah
7. Terima pesanan

Cara menciptakan keunggulan kompetitif antara lain :

1. Meninjau kekuatan inti kita


2. Mengurangi biaya
3. Menambah fokus pada pelayanan
4. Menambah fokus pada kualitas produk
5. Bedakan produk dan layanan dengan kompetitor
6. Menjalin kerjasama dengan perusahaan lain

Cara mempertahankan keunggulan kompetitif antara lain :

1. Menciptakan “parit ekonomi”


2. Mempertahankan posisi kita
3. Meramalkan tren masa depan bisnis kita
4. Mempelajari dan Mengawasi selalu kompetitor kita secara konstan
5. Beradaptasi selalu dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

4.2. Usul dan Saran


1. Karena UMKM merupakan pemeran utama dalam
kegiatan ekonomi,penyedia lapangan kerja terbesar,
pemain penting dalam pengembangan perekonomian
lokal dan pemberdayaan masyarakat , pencipta pasar
baru,dan sumber innovasi .maka harus mendapatkan
perhatian dan dukungan penuh dalam pengembangannya
oleh para stecholder pemerintah setempat.
2. Bagi para pelaku bisnis / pelaku UMKM bila mana kepingin
tetap bisa mempertahankan usahanya bahkan kalau bisa
slalu survev / jaya di era persaingan yang semakin
kompetitif ini , maka harus slalu menciptakan keunggulan
kompetitif dan selalu melakukan innovasi-innovasi yang
berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

 Wheelen ,Thomas ,J,dan Hunger , J .David ( 2000 ), Strategic


Management , New jersey ,Prentice Hall ,Inc .

 David , Frede R ( 1977 ) , Strategic Management ,New jersey


Prentic Hall Inc .

 Porter M E ( 1985 ) Competitive Advantage , Creating and


Sustaining superior performance , New York ; The Free Pross

 bisnisUKM
https : / bisnisUKM .com > pemasaran untuk menjebak calon
pelanggan

 bisnisUKM
https : / bisnisUKM .com > mendapatkan keunggulan kom
petitf dalam bisnis
 Majalah Grow Profit
Majalahgrowprofit .com > 6 trik mengalahkan pesaing di

Anda mungkin juga menyukai