Kegiatan Pemberdayaan Desa Sayang
Kegiatan Pemberdayaan Desa Sayang
Kegiatan Pemberdayaan Desa Sayang
Disusun oleh :
NPM 140410190053
Universitas Padjajaran
Jatinangor
2019/2020
Daftar Isi
Cover ……………………………………………………………....……….. 1
Kata Pengantar…………………………………………….........……………. 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….….........……… 5
2
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan
karunianya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak lupa rasa terimakasih
kepada pihak yang telah bersedia berkontribusi bersama dengan menyumbangkan
anggapan maupun materi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bu Neneng
atas bimbingannya selama masa OKK dan selaku pemberi tugas yang telah
memberikan banyak pengalaman dan wawasan.
Saya berharap semoga makalah ini mampu menambah pengalaman serta ilmu
bagi pembaca. Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, Saya berharap dapat
menerima kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi lebih baik.
3
Bandung, 06 Januari 2020
. Penyus
un
BAB I
PENDAHULUAN
4
Sebagai tujuan, pemberdayaan menunjuk pada keadaan yang ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan
atau pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik
yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti kepercayaan diri,
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam
kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat adalah hal yang sangat lumrah
dibicarakan untuk kemajuan dan perubahan bangsa saat ini kedepan, apalagi jika
dilihat dari skill masyarakat indonesia kurang baik sehingga menghambat
pertumbuhan ekonomi itu sendiri, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup
pengertian pembangunan masyarakat (community development) dan pembangunan
yang bertumpu pada masyarakat (community based development).
Pertama-tama perlu dipahami arti dan makna pemberdayaan dan pembangunan
masyarakat, keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang
bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang
bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar meliki kesehatan fisik dan
mental, serta didik dan kuat inovatif, tentunyan memiliki keberdayaan yang tinggi,
sedangkan pembangunan masyarakat adalah suatu hal yang perlu di minit untuk
kemampuan masyarakat itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pemberdayaan masyarakat yang memungkinkan untuk dilakukan di Daerah Desa
Sayang, Jatinangor, Sumedang ialah:
1. Pendidikan
Masih banyak warga Desa Sayang yang belum memikirkan pentingnya
sekolah dan bersekolah tinggi dan lebih memilih bekerja langsung. Padahal
bersekolah dan mengemban ilmu di perguruan tinggi dapat memberikan bekal
dan manfaat luar biasa untuk ke depannya. Akibat dari hal itu, banyak warga
yang belum menyadari pentingnya memahami bahasa internasional. Dari hal
yang terjadi ini, kita dapat mengupayakan pemberdayaan seperti “Kampung
Inggris” di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kampung ini sebenarnya adalah desa
biasanya pada awal terbentuknya, tidak mengenal sama sekali Bahasa Inggris
yang berkembang disana. Dalam perjalannyanya Nama Kampung Inggris di
pelopori oleh Mr Kalen. Sebagai pendiri sekaligus pionir tempat kursus di
Kampung Inggris. Mr. Kalen yang pendiri BEC (Besic Ingglish Crose)
melakukan pemberdayaan masyarakat di desa, dengan cara mengedukasi
waragnya untuk memberikan pendidikan gratis. Hingga ahkhirnya kondisi
keberadaan kampung inggris ini menjadi tempat penunjang masyarakat yang ada
di seluruh Nusatara untuk belajar di Pare. Baik masyarakat yang ingin mencari
pekerjaan, masyarakat ingin melanjutkan pendidikan, dan lain sebaginya
2. Ekonomi
Keadaan ekonomi di Desa Sayang mayoritas adalah golongan menengah -
kebawah. Hal ini bisa saja disebabkan oleh faktor kurang meleknya teknologi,
kurang sadarnya akan bersekolah tinggi, dan tentunya karena faktor keadaan
turun - temurun yang menjadikan sesorang hanya berpikir untuk cepat bekerja
tanpa ingin menyia -nyiakan waktu untuk membayar dan mengemban ilmu di
bangku sekolah maupun perkuliahan. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Kita
harus memikirkan nasib dari warga - warga yang telah memiliki usaha namun,
pelaksanaanya masih kurang efektif dan maksimal. Salah satu pemberdayaan
yang dapat dilakukan ialah dengan membuat masyarakat terus mengikuti
perkembangan zaman. Memberi pengetahuan mengnai teknologi dan tren yang
sedang berkembang contoh dengan mengajarkan masyarakat untuk mengelola
blog maupun sosial media serta menulis konten-konten yang berkualitas.
Membuat promosi dengan tren yang sedang berkembang.
3. Kesehatan
Banyak dari warga Desa Sayang yang masih kurang peduli terhadap sampah
yang mengakibatkan sering terjadinya banjir yang dapat menjadi penyebab dari
berbagai penyakit. Maka dari itu, salah satu program pemberdayaan yang dapat
6
dilakukan adalah rutin memberi penyuluhan secara atraktif dan menarik
mengenai betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan tidak
membuang sampah sembarangan.
4. Teknologi
Banyak dari warga di Desa Sayang yang belum melek teknologi, banyak
dari mereka yang memanfaatkan gadget hanya untuk bermain game, berselancar
di sosial media seperti instagram, maupun hanya sekedar update dan chat.
Padahal, dari teknologi seperti gadget kecil sekarang ini kita sudah dapat
menghasilkan uang dengan usaha melalui sosial media, menghasilkan karya
dengan membuat video bermanfaat, menyimpan data hitungan lebih terorganisir,
membuat CV untuk melamar kerja lebih kreatif, mencari tips dan trik bermanfaat
dengan mudah, menjadi pengguna ojek online yang notabene perjalanan menjadi
lebih mudah, dsb. Maka dari itu, sebagai contoh pemberdayaan terhadap
teknologi, kita dapat mengedukasi tata cara membuat blog bermanfaat, memberi
peyuluhan penggunaan sosial media yang baik dan tepat, menghindari hoax dan
pentingnya tidak menyebar hoax, berkarya menggunakan gadget yang kita
memiliki, belajar fotografi dari gadget seadanya, dan hal mudah lainnya.
5. Agama
Agama juga menjadi salah satu apek penting dalam pemberdayaan
masyarakat. Desa Sayang sudah mengadakan tempat pembelajaran agama untuk
anak - anak yan telah rutin diadakan. Namun, untuk kalangan remaja dan dewasa
masih belum terlihat baik secara fasilitas maupun inisiatif. Memang betul
mengajarkan agama sedari kecil baik namun, alangkah baiknya saat remaja dan
dewasa diperkuat lagi. Apalagi, kawasan Jatinangor termasuk rawan kriminal
dan perbuatan negatif. Untuk pemberdayaan agama, sebaiknya dilakukan
pengajian rutin dan ceramah rutin. Jika tidak seringlah membuat arena diskusi
tentang agama dalam sehari - hari dan memberikan penyuluhan terutama untuk
remaja pentingnya menjaga fondasi agama dan menjauhi maksiat.
7
Perlu dipahami bersama bahwa desakan modernisasi telah menggusur ilmu
pengetahuan dan teknologi lokal dan menciptakan ketergantungan rakyat pada imput
luar serta hilangnya kepercayaan diri yang sangat serius. Pendidikan alternatif yang
mampu mengembalikan kepercayaan diri rakyat serta dapat menggerakkan proses
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang benar-benar sesuai dengan
kebutuhan mereka sangat penting untuk dikembangkan.
j. Membangun jaringan ekonomi strategis
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
9
10