Pembinaan Kepemudaan
Pembinaan Kepemudaan
Pembinaan Kepemudaan
LAPORAN PRAKTIK
PROGRAM PEMBINAAN KEPEMUDAAN
“USAHA PEMBUATAN PENGHARUM RUANGAN ”
KECAMATAN DELTA PAWAN KABUPATEN KETAPANG
Disusun Oleh :
Nama : Norhasiah
Nim : 858072147
Program Studi : S1 – Pgsd(2021.2)
Pokjar : Lilik Trianto Kabupaten Ketapang
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Program Pembinaan Kepemudaan Mata Kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
maka sudah layaknya penulis menguucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Kusno, M.Pd sebagai dosen yang memberikan materi pembelajaran berwawasan
kemasyarakatan
2. Ibu cici yuniarti selaku pemilik rumah dalam Pembuatan pengharum ruangan
3. Masyarakat kalinilam Rt/Rw 022/011 Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang
4. Semua Pihak yang telah membantu proses penyelesaian laporan ini.
Laporan ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan sebagai bentuk partisipasi dan menyampaikan ilmu yang diperoleh selama
tutorial.
Akhir kata penulis/penyusun ucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat
sebagai bahan masukan bagi pembaca pada umumnya dan penulis sendiri pada khusunya.
, November 2021
Penulis
NORHASIAH
NIM : 858072147
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ...................................................................................................... I
Daftar Isi................................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3. Tujuan kegiatan………………………………………………………….. 2
1.4. Manfaat kegiatan………………………………………….………………3
1.5. Proses penulisan laporan………………………………………………….3
1.6. Objek dan ruang lingkup…………………………………………………3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kepemudaan …………………………………………………………….4
2.2. Pelatihan…………………………………………………………………4
2.3. Pendekatan Andragogy……………………………………………….....5
BAB III PELAKSANAAN POGRAM
3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................6
3.2. Aspek-Aspek Yang Dibina.........................................................................7
3.3. Sarana .........................................................................................................7
3.4. Sumber Dana dan Pengeluaran……………………………………………8
3.5. Strategi ……………………………………………………………………8
3.6 Prosedur Kegiatan Pelatihan Keterampilan………………………………..8
LAMPIRAN
Lampiran 1 formulir data pribadi warga belajar
lampiran 2 Daftar kehadiran
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
menjadikan mereka pemuda yang memiliki visi dan misi sebagai peluang untuk mendapatkan
sumber penghasilan.
Untuk itu kami mahasiswa Universitas Terbuka (UT) merasa terpanggil untuk melaksanakan
pendidikan tersebut dilingkungan khususnya pada masyarakat, mengingat keadaan dilingkungan
kaum ibu muda yang masih belum mempunyai keterampilan dalam pembuatan pengharum
ruangan yang dapat dijadikan usaha kecil guna menambah penghasilan keluarga. Sebagai
gambaran rendahnya pendidikan, kurangnya penyuluhan, banyaknya penduduk miskin, tingginya
biaya hidup mengakibatkan kurangnya penghasilan perekonomian keluarga. Dengan pelatihan
keterampilan, diharapkan para pemuda memiliki bekal untuk berwirausaha sendiri dan tidak
merantau keluar daerah tanpa tujuan yang jelas.
Adapun penyusun/penulis memilih desa kalinilam karena bnayaknya ibu-ibu muda yang
membutuhkan keterampilan untuk mencari penghasilan tambahan agar dapat membantu
perekonomian keluarga
Seiring dengan apa yang di paparkan di atas, Maka Penyusun ingin melakukan bimbingan
kepemudaan tentang usaha pembuatan pengharum ruangan agar bisa menambah pengahasilan.
kegiatan ini dilakukan di kalinilam RT. 022 RW.011 Kecamatan Delta Pawan Kabupaten
Ketapang.
1.3.Tujuan Kegiatan
1.3.1. Tujuan umum
Melalui pembinaan motivasi dan pelatihan yang tepat para pemuda dapat
mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan potensi yang di milikinya, sehingga
mereka mampu berperan serta dalam meningkatkan pembangunan di daerahnya dan
juga meningkatkan meningkatkan taraf hidupnya.
3
1.4.Manfaat kegiatan
Hasil kegiatan praktik ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai berikut :
1.4.1. Bagi mahasiswa, untuk mendapatkan pengalaman secara langsung membina
masyarakat terutama di bidang kepemudaan, melatih rasa percaya diri dan
menyalurkan keterampilan yang kita punya.
1.4.2. Bagi rekan pemuda yang dibina, penigkatan keterampilan pemuda melalui penerapan
pendekatan andragogi diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pemuda untuk
lebih mengembangkan keterampilannya secara maksimal, mendapat kesempatan
untuk terlibat secara aktif dalam proses pembinaan keterampilan dan kesempatan
untuk mempelajari keterampilan sebagai peluang usaha untuk mendapat
penghasialan.
Terdiri dari BAB I(Pendahuluan),BAB II(Kajian Pustaka) BAB III (Pelaksanaan Pogram)
BAB IV(Temuan Dan Hasil) dan BAB V(Penutup)
2.1.Kepemudaan
Secara umum kepemudaan memang berarti orang yang masih muda. Lebih lanjut Pengertian
Pemuda :
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu
dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada
pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai
penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karena
pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan
menguasai masa depan.
Subyek yang menjadi sasaran pembangunan kepemudaan di Indonesia meliputi :
a. Individu, yaitu generasi muda yang berusia 18- 35 tahun yang belum berada dalam wadah
kegiatan kelompok kepemudaan dan organisasi kepemudaan.
b. Kelompok yaitu setiap pemuda yang berada dalam kelompok bakat, minat dan kepentingan
lainnya.
c. Lembaga, yaitu setiap pemuda yang berada dalam organisasi pemuda yang bersifat structural
dan memiliki kepengurusan berjenjang denga regulasi yang tertib dan teratur.
Adapun peran pemuda dalam kehidupan ini yaitu untuk melakukan perubahan-perubahan di
Negara ini agar Negara Indonesia menjadi Negara maju berkat keberhasilan putra – putri
bangsanya sendiri.
2.2. Pelatihan .
Pelatihan adalah kegiatan atau pekerjaan melatih untuk memperoleh kemahiran atau
kecakapan, pelatihan berkaitan dengan pekerjaan. Adanya program pelatihan yang terencana
dengan baik dan sistematismerupakan cara utama untuk membiasakan atau memberikan
kecakapan kepada individu agar dia terampil mengerjakan pekerjaannya.
4
5
2.3.Pendekatan Andragogy.
Andragogy berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, yakni Andr berarti orang dewasa
dan agogos berarti memimpin. Definisi andragogy kemudian dirumuskan sebagai “suatu seni dan
ilmu untuk membantu orang dewasa belajar”.
Andragogi dapat disimpulkan sebagai :
a. Cara belajar secara langsung dari pengalaman.
b. Suatu proses pendidikan kembali yang dapat mengurangi konflik-konflik sosial, melaui
kegiatan-kegiatan antar pribadi dalam suatu kelompok belajar.
c. Suatu proses belajar yang diarahkan sendiri, dimana kita secara terus menerus dapat menilai
kembali kebutuhan belajar yang timbul dari tuntunan situasi yang selalu berubah.
Asumsi yang dijadikan landasan dalam teori andragogi adalah sebagai berikut :
a. Orang dewasa mempunyai konsep sendiri.
b. Orang dewasa mempunyai akumulasi pengalaman.
c. Orang dewasa mempunyai kesiapan untuk belajar.
d. Orang dewasa memiliki kemampuan untuk belajar.
Keberhasialan proses pembelajaran orang dewasa akan di temukan oleh keterlibatan sendiri
(ego) dalam tahap-tahap berikut :
a. Menciptakan iklim belajar yang cocok untuk mereka.
b. Menciptakan situasi perencanaan partisipatif.
c. Mendiagnosis kebutuhan belajar.
d. Merumuskan kegiatan belajar.
e. Merancang kegitan belajar.
f. Melaksanakan kegiatan belajar, dan menilai proses serta perolehan dalam memenuhi
kebutuhan belajar.
6
BAB III
PELAKSANAAN POGRAM
3.3. Sarana
Kegiatan pembinaan atau pelatihan keterampilan ini membutuhkan sarana berupa alat-alat
yang akan dijadikan produk, ketersediaan alat-alat dan bahan baku tentunya merupakan faktor-
faktor utama dalam suksesnya kegiatan pelatihan keterampilan ini.
Alat- alat dan bahan – bahan yang akan digunakan diantaranya :
a. Agar Agar
b. Pewarna Makanan 3 tetes
c. Air Putih 400 ml
d. Garam
e. Pengharum Downy
f. Plastic Kemasan
8
g. Panci
h. Kompor dan minyak tanah
Bahan yang telah dibeli dijadikan investasi bagi masing- masing pemuda pemudi yang
mengikuti binaan, dan produk hasil pelatihan pun diberikan kepada masing- masing warga
belajar untuk dimanfaatkan.
3.5. Strategi
Mengingat sasaran pelatihan ini adalah para kepumudaan yang tentunya merupakan orang
dewasa yang telah mempunyai konsep diri,mempunyai akumulasi pengalaman, dan memiliki
kondisi belajar yang berbeda dengan anak-anak, maka dalam pelaksanaan ini sepakat untuk
menggunaan pendekatan andragogi yang menerapkan keterlibatan diri peserta didik dalam
proses pembelajaran.
Pemberian materi pelatihan lebih banyak bersifat praktek , teori diberikan hanya sebagai
pengetahuan awal saja untuk menentukan warga belajar dalam mengikuti langkah-langkah
pembuatan produk.
10
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL
Dengan adanya kegiatan ini para ibu dari 7 warga yang terhimpun pada warga belajar
sangat antusias, dan pada setiap pertemuan selalu hadir. Setelah kegiatan ini sudah ada ibu-ibu
yang mulai memasarkan pengharum ruangan dengan cara pre-order melalui WhatsApp maupun
facebook.
Program dan kegiatan Universitas Terbuka (UT), kami mengajak warga belajar untuk
menjadikan para ibu-ibu terampil memanfaatkan waktu untuk bekerja membantu perekonomian
keluarga.
11
Antusias ibu-ibu muda sangat tinggi, hal ini terlihat dari keaktifan warga belajar mengikuti
program pembinaan dan praktek kepernudaan ini dengan sungguh-sungguh, dan kami sukses
mengubah ibu yang tadinya tidak tahu apa-apa sekarang menjadi ibu yang terampil dan mampu
menciptakan sesuatu yang mempunyai nilai jual tinggi, khususnya membuat pengaharum ruangan.
Hasilnya dapat digunakan sendiri dan dapat dijual untuk menambah penghasilan keluarga.
Dengan demikian kami rnengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan kepada Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga program ini berjalan dengan
lancar.
Salah satu dokumentasi tentang praktek warga belajar. Menilai kemampuan awal dan keaktifan
warga belajar
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dengan adanya kegiatan program pembinaan dan praktek kepemudaan ini, mahasiswa
mampu membuat warga belajar yang tadinya tidak memiliki keterampilan tertentu menjadi
warga belajar (masyarakat) yang dapat menghasilkan kreativitas dan keterampilan
menciptakan dan membuat sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi (dalam hal ini khususnya
pembuatan pengharum ruangan dan dapat meningkatkan perekonomian keluarga.
5.2. Saran
Bagi warga belajar :
1. Warga belajar hendaknya jangan malu dan enggan untuk mengikuti kegiatan pembinaan
dan praktek kepemudaan ini.
2. Selalu berinovasi untuk menghasilkan produk-produk lainnya yang mempunyai nilai
guna dan nilai jual tinggi.
3. Terus aktif dan semangat mengikuti program-program lainnya yang bertujuan
meningkatkan kreativitas dan keterampilan diri.