Tumor Gluteus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

SOFT TUMOR TISSUE

Definisi
Jaringan lunak adalah bagian dari tubuh yang terletak antara kulit dan tulang
serta organ tubuh bagian dalam. Yang tergolong jaringan lunak antara lain adalah
otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan synovial (jaringan di sekitar
persendian) (Adhiyaksa, 2015).
Tumor (neoplasma) adalah suatu jaringan yang terbentuk ketika sel-sel
tubuh membelah dan tumbuh secara berlebihan di dalam tubuh. Normalnya,
pertumbuhan dan pembelahan sel sangat teratur, dimana sel-sel baru akan
diciptakan untuk menggantikan sel yang sudah tua atau untuk menggantikan
fungsinya. Sel yang rusak atau tidak diperlukan akan mati untuk memberikan ruang
kosong bagi sel pengganti baru yang sehat. Jika keseimbangan pertumbuhan sel dan
kematian terganggu, tumor bisa terbentuk.(Fitri, 2014).

Different Diagnosis
a) Lipoma – Neoplasma jinak yang berasal dari sel lemak dan paling sering
terjadi pada leher, bahu, lengan, dan punggung; tumor ini sering diturunkan
tetapi juga dapat muncul akibat dari cedera sebelumnya. Tumbuh lambat dan
berbentuk lembut, bulat, serta dapat bergerak
b) Adenoma – Neoplasma jinak yang berasal dari kelenjar atau jaringan pada
kelenjar, yang paling umum adalah tumor pada kelenjar tiroid
c) Hemangioma – Neoplasma jinak yang berasal dari penumpukan pembuluh
darah
d) Fibroma – Neoplasma jinak yang berasal dari jaringan ikat atau serat
CLASSIFICATION: HISTOGENIC CLASSIFICATION SCHEME
FOR BENIGN AND MALIGNANT SOFT TISSUE TUMORS

Tissue formed Benign soft tissue tumor Malignant soft tissue


tumor (histogenesis)

Fat Lipoma Liposarkoma

Fibrous tissue Fibroma Fibrosarkoma

Skeletal muscle Rabdomioma Rabdomiosarkoma

Smooth muscle Leiomioma Leiomyosarkoma

Synovium Synovioma Sarkoma sinovial

Blood vessel Hemangioma Angiosarkoma;


hemangiopericytoma malignant

Lymphatics Lymphangioma Lymphangiosarkoma

Nerve Neurofibroma Neurofibrosarkoma

Mesothelium Benign mesothelioma Malignant mesothelioma

Tissue histiocyte Benign fibrous Malignant fibrous


histiocytoma histiocytoma

Pluripotent None recognized Malignant


mesenchymoma

Uncertain None recognized Ewing's sarkoma;


sarkoma; epithelioid alveolar soft parts
sarkoma

PATOFISIOLOGI
Perubahan yang terjadi pada sel, terutama disebabkan oleh virus,
polusi udara, makanan, radiasi, dan bahan kimia, baik bahan kimia yang
ditambahkan pada makanan, maupun bahan kimia yang berasal dari polusi.
Perubahan ini merugikan proses pembelahan sel dan sebaliknya
menguntungkan proses mutasi. Resiko terjadinya mutasi akan semakin
bertambah seiring dengan pertambahan usia, hal ini dikarenakan tubuh
seseorang yang semakin berumur bekerja tak seoptimal dulu. Inilah yang
dengan mudah bisa memicu terjadinya kesalahan pada pembelahan sel.
Satu kesalahan saja yang terjadi dalam gen bisa menyebabkan
tubuh tak lagi bisa memproduksi zat putih telur atau protein penting.
Akibatnya, ini akan memungkinkan terjadinya perubahan struktur gen
dalam skala ringan. Perubahan gen yang paling berbahaya adalah jika
perubahan tersebut menimpa gen dan protein yang bertugas mengontrol
pertumbuhan sel-sel. Akibatnya, dalam keadaan tertentu siklus sel-sel bisa
keluar jalur, sehingga sel-sel tersebut mengalami degradasi atau
kemunduran.
Sel-sel yang gennya telah mengalami perubahan tersebut bisa
berubah menjadi sel-sel tumor. Sel-sel tumor ini tumbuh sendiri tanpa
perintah dan bisa membelah tanpa kontrol. Jika sel-sel yang rusak ini
berkembang biak, tapi tetap tinggal di satu tempat maka sel-sel ini akan
menjadi tumor baik (jinak) yang bisa dengan mudah diangkat melalui
sebuah operasi. Akan tetapi, jika sel-sel dari tumor tersebut pecah
kemudian menyebar ke tempat lain dalam tubuh lalu berkembang biak
disana (metastasis), maka sel-sel tersebut telah berubah menjadi sel-sel
tumor jahat (ganas). Benjolan kanker yang baru timbul tersebut akan
memicu terjadinya pembentukan pembuluh darah baru disekeliling
benjolan. Dari pembuluh darah inilah tumor mendapat makanan, sehingga
tumor yang terletak di tempat-tempat terpencil dalam tubuh pun bisa
tumbuh (Osterath, 2014).
MANIFESTASI KLINIS
Gejala dan tanda tumor jaringan lunak tidak spesifik, tergantung
pada lokasi dimana tumor berada, umumnya berupa adanya suatu benjolan
dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita yang
mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis
dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-saraf tepi.
Tumor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak cepat membesar,
bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relatif masih mudah
digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat
jauh (Adhiyaksa, 2015).

JENIS TUMOR JARINGAN LUNAK


a. Lipoma

1) Definisi
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada
dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Jenis yang paling sering adalah
yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma
berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis
yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot,
saraf, sendi, ataupun tendon.
2) Prevalensi
Biasanya lipoma dijumpai pada usiia 40-70 tahun. Lipoma
adalah tumor jaringan lunak yang paling umum dengan prevalensi
sebesar 2,1 per 1.000 orang.
3) Etiologi
Idiopati.
4) Gambaran Klinis
Lipoma berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm,
terasa kenyal dan lembut. Serta bergerak bebas di kulit (free mobility
of overlying skin), namun overlying skin ini secara khas normal. Sering
terdapat pada leher, lengan dan dada. Tetapi bisa muncul di bagian
tubuh manapun. Pada umumnya orang-orang tidak menyadari jika
mereka mengidap lipoma sampai benjolannya tumbuh besar dan
terlihat.4
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan
tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi
ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh
hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Memiliki batas dengan
jaringan yang tidak nyata. Kapsul yang membungkus merupakan
pseudokapsul yang berasal dari jaringan normal yang terdesak oleh
pertumbuhan jaringan tumor. Oleh karena berasal dari jaringan lemak
yang tidak rata maka akan muncul gambaran pseudolobulated pada
palpasi. Oleh karena sifat sel lemak yang lunak seperti cairan maka
sering dikatakan sebagai pseudokistik.4

5) Jenis-jenis Lipoma

Melalui mikroskop, lipoma terdiri atas sel-sel adiposit yang


sudah dewasa berbentuk lobus-lobus, dan diliputi oleh kapsul fibrous.
Yang adakalanya, suatu lipoma tidak berkapsul menyusup ke dalam
otot.4

Empat jenis lain lipoma :

1. Angiolipoma
Angiolipoma varian membentuk dengan co-existing
perkembangbiakan vaskuler. Angiolipoma menyebabkan nyeri dan
pada umumnya muncul tidak lama sesudah pubertas.

2. Pleomorphiclipoma

Pleomorphiclipoma adalah varian lain di mana bizarre, sel


raksasa multinucleated adalah admixed dengan adipocytes. Terjadi
sebagian besar pada laki-laki usia 50 – 70 tahun.

3. Adipocytes

Sepertiga varian, sel gelendong lipoma, mempunyai


gelendong langsing sel yang admixed di dalam suatu bagian yang
dilokalisir muncul adipocytes.

4. Adenolipoma

Adenolipoma ditandai oleh kehadiran kelenjar di dalam tumor


yang gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas proximial
bagian-bagian dari empedu.4

6) Diagnosis
Walaupun lipoma dapat didiagnosa dengan pemeriksaan klinis,
namun untuk menegakkan diagnosis secara pasti dibutuhkan biopsi dan
pemeriksaan histopatologi. CT Scan, MRI juga bisa dilakukan untuk
mengetahui tentang lipoma. Kadar kolesterol umumnya normal , walaupun
lipoma seharusnya menjadi tumor dari jaringan lemak.4
DAFTAR PUSTAKA

I Dewa Gede Sukardja.2005. Onkologi Klinik.Edisi 2. Airlangga University


Press.Surabaya.
Eary, J. F.; O'Sullivan, F.; Powitan, Y.; Chandhury, K. R.; Vernon, C.; Bruckner, J.
D.; and Conrad, E. U.: Sarcoma tumor FDG uptake measured by PET and
patient outcome: a retrospective analysis. Eur J Nucl Med Mol Imaging,
29(9): 1149-54, 2002.
World Health Organization Classification of Tumors: Pathology and Genetics of
Tumors of Soft Tissue and Bone. Edited by Fletcher CDM, U. K., Mertens
F., Lyon, France, IARC Press, 2002.
Virchow R. Ueber Makroglossie und pathologische Neubildung quergestreifter
Muskelfasern. Virchows Arch (Pathol Anat).
Batchelor RJ, Lyon CC, Highet AS. Successful treatment of pain in two patients
with cutaneous leiomyomata with the oral alpha-1 adrenoceptor
antagonist, doxazosin. Br J Dermatol. Apr 2004

Anda mungkin juga menyukai