Point 3 PKN
Point 3 PKN
Point 3 PKN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konstitusi dalam arti luas yaitu meliputi hukum dasar tertulis dan tak tertulis.
Sedangkan dalam arti sempit yaitu hukum dasar tertulis yaitu undang-undang dasar.
Dalam pengertian ini undang-undang dasar merupakan konstitusi atau hukum dasar
yang tertulis. Konstitusi adalah seperangkat aturan atau hukum yang berisi ketentuan
tentang bagaimana pemerintah diatur dan dijalankan. Oleh karena aturan atau hukum
yang terdapat dalam konstitusi itu mengatur hal-hal yang amat mendasar dari suatu
negara, maka konstitusi dikatakan pula sebagai hukum dasar yang dijadikan pegangan
dalam penyelenggaraan suatu negara. Dalam bab ini kita akan membahas nilai dan
norma konstitusional UUD NRI 1945 dan konstitusionalitas perundang-undangan di
bawah UUD. Yang mencakup konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan
berbangsa-negara, pentingnya konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara, sumber
historis sosiologis dan politik konstitusi dalam berbangsa-negara indonesia,
dinamika dan tantangan konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara indonesia,
esensi dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara indonesia
B. RUMUSAN MASALAH
1. Menelusuri konsep dan urgensi konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara
2. Perlunya kosntitusi dalam kehidupan berbangsa-negara indonesia
3. Menggali sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi dalam
kehidupan berbangsa-negara indonesia
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui konesp dan urgensi konstitusi dalam kehidupan
berbangsa-negara
2. Untuk mengetahui pentingnya konstitusi dalam kehidupan berbangsa-negara
indonesia
3. Untuk mengkaji sumber historis, sosiologis, dan politik tentang konstitusi dalam
kehidupan berbangsa-negara indonesia
B. PERLUNYA KONSTITUSI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA-NEGARA
INDONESIA
Setiap negara harus memiliki konstitusi karena konstitusi merupakan tonggak awal
terbentuknya suatu negara. Konstitusi menjadi peyelenggaraan bernegara. Oleh
karena itu konstitusi menempati posisi penting dan straegis dalam kehidupan
ketatanegaraan suatu negara. Negara konstitusional tidak cukup hanya memiliki
konstitusi, tetapi juga negara tersebut harus menganut gagasan tentang
konstitusionalisme. Konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa konstitusi suatu
negara harus mampu memberi pembatasan kekuasaan pemerintahan, serta memberi
perlindungan dan jaminan pada hak-hak dasar warga negara. Suatu negara yang
memiliki konstitusi, tetapi isinya mengabaikan dua hal diatas maka ia bukan negara
konstitusional. Konstitusi dianggap sebagai jaminan yang efektif bahwa kekuasaan
pemerintahan tidak akan disalahgunakan dan hak-hak warga negara tidak dilanggar.
Oleh karena itu, satu negara demokrasi harus memiliki dan berdasar pada konstitusi,
apakah itu tertulis maupun tidak tertulis, namun tak semua negara yang memiliki
konstitusi itu bersifat konstitusionalisme.