PT 7 Juknis Pengelolaan Spams Dan Penguatan Keberlanjutan 2020

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 72

PAMSIMAS 2020

FA
PAMSIMAS 2020

KATA PENGANTAR
Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan
sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas.
Pelaksanaan Program Pamsimas Tahun 2008-2018 telah berhasil meningkatkan jumlah warga
miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi,
serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai
mitra strategis Pemerintah Daerah dan Pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan
kualitas pelayanan air minum dan sanitasi.
Menyadari bahwa kekuatan pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan sangat
bertumpu pada masyarakat dan Pemerintah Daerah, maka Program Pamsimas memberikan
dukungan yang semakin besar untuk mendorong terwujudnya keberlanjutan pengelolaan sistem
penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Dukungan Program Pamsimas ini
disusun dalam sejumlah kegiatan, antara lain insentif bagi kabupaten/kota yang selanjutnya
dikenal dengan Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK), insentif bagi desa/kelurahan yang
selanjutnya dikenal dengan Hibah Insentif Desa/Kelurahan (HID) dan Hibah Air Minum Perdesaan
(HAMP), fasilitasi kemitraan pembangunan melalui Corporate Social Responsibilities (CSR),
dukungan pemasaran sanitasi, dan peningkatan kapasitas masyarakat dan Pemerintah Desa agar
mampu mengarusutamakan pendekatan Pamsimas dalam kebijakan pembangunan daerahnya
dan agar mampu meneruskan/memelihara keberlanjutan pengelolaan SPAM dan sanitasi berbasis
masyarakat.
Untuk memberikan panduan bagi para pelaku program dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan kunci yang membantu menjamin terwujudnya pengarusutamaan pendekatan Pamsimas
dan pengelolaan program air minum dan sanitasi perdesaan berbasis masyarakat yang
berkelanjutan, maka Program Pamsimas menyediakan petunjuk teknis, yang mencakup antara
lain:
 Penjelasan tentang ruang lingkup penguatan keberlanjutan pengelolaan Sistem Penyediaan Air
Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat;
 Penjelasan tentang para pelaku dan langkah-langkah penguatan keberlanjutan tingkat
masyarakat;
 Penjelasan tentang cara pemantauan dan evaluasi hasil penguatan keberlanjutan pengelolaan
Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat.
Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan penguatan keberlanjutan pengelolaan
Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Masyarakat dapat menikmati air minum dan sanitasi yang layak sepanjang masa melalui
pengelolaan yang berkelanjutan.

Jakarta, Februari 2020


DIREKTUR PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Ir. Yudha Mediawan, M.Dev.Plg


NIP. 196610211992031003

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
i
2020 PAMSIMAS

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................... iii
DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Substansi Utama Petunjuk Teknis ..................................................................... 2
1.3 Pengguna Petunjuk Teknis ................................................................................ 2
BAB 2. TATA KELOLA KPSPAMS DAN HUBUNGAN KELEMBAGAAN........................... 3
2.1 Rencana Kerja KPSPAMS................................................................................. 4
2.1.1 Ketentuan Umum ..................................................................................... 4
2.1.2 Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Kerja KPSPAMS ...................... 5
2.1.3 Laporan Pertanggungjawaban KPSPAMS ................................................ 6
2.2 Peningkatan Kapasitas Personil KPSPAMS ...................................................... 6
2.2.1 Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Personil KPSPAMS ........................ 6
2.2.2 Dukungan Pembinaan KPSPAMS ............................................................ 7
2.3 Hubungan KPSPAMS dengan Pihak Terkait di Kabupaten dan Desa ............... 7
2.3.1 Hubungan KPSPAMS dengan Pemerintah Desa dan KKM ...................... 7
2.3.2 Hubungan KPSPAMS dengan PDAM....................................................... 8
2.3.3 Hubungan KPSPAMS dengan Assosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan .. 9
BAB 3. PENGELOLAAN TEKNIS SPAM ........................................................................... 10
3.1 Ketentuan Umum ............................................................................................ 10
3.2 Pengoperasian SPAM ..................................................................................... 10
3.3 Pemeliharaan SPAM ....................................................................................... 13
3.4 Fungsionalisasi (Perbaikan) ............................................................................ 15
BAB 4. KEGIATAN PENINGKATAN SANITASI SEKOLAH DAN MASYARAKAT ........... 17
4.1 Ketentuan Umum ............................................................................................ 17
4.2 Prosedur Pencapaian SBS dan CTPS ............................................................. 18
4.3 Prosedur Inspeksi Kesehatan Lingkungan ....................................................... 20
BAB 5. PENGELOLAAN KEUANGAN .............................................................................. 22
5.1 Penetapan dan Penerapan Iuran ..................................................................... 22
5.1.1 Ketentuan Umum ................................................................................... 22
5.1.2 Langkah-Langkah Penetapan/Reviu Besaran Iuran................................ 23
5.1.3 Langkah-Langkah Penerapan Iuran ....................................................... 24
5.2 Penggunaan Dana........................................................................................... 24
5.3 Pencatatan Transaksi dan Pelaporan Keuangan ............................................. 25
5.3.1 Prinsip Dasar.......................................................................................... 25
5.3.2 Pencatatan Transaksi ............................................................................. 26

PETUNJUK TEKNIS
ii PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

5.3.3 Laporan Keuangan ................................................................................. 27


5.3.4 Laporan Pendukung Lainnya .................................................................. 28
5.4 Dukungan Sumber Pembiayaan untuk Keberlanjutan dan Pencapaian Akses
Universal Air Minum dan Sanitasi .................................................................... 29

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kerja KPSPAMS ..................................... 5
Tabel 4.1 Prosedur Pencapaian SBS dan CTPS ................................................................ 18
Tabel 4.2 Prosedur Inspeksi Kesehatan Lingkungan ........................................................... 20

DAFTAR LAMPIRAN
PT.7-01 Format Peraturan Desa tentang Pelestarian Sumber Air, Pengelolaan dan
Pemanfaatan Air Minum ......................................................................................... 34
PT.7-02 Format Surat Keputusan Kepala Desa tentang Iuran Air Minum ............................ 41
PT.7-03 Rencana Kerja KPSPAMS ..................................................................................... 43
PT.7-04 Format Anggaran Dasar KPSPAMS ....................................................................... 48
PT.7-05 Format Anggaran Rumah Tangga KPSPAMS ........................................................ 57
PT.7-06 Format Penilaian Kinerja KPSPAMS ...................................................................... 62
PT.7.07 Berita Acara Serah Terima Pengelolaan SPAMS .................................................. 65

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
iii
2020 PAMSIMAS

DAFTAR SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BABS : Buang Air Besar Sembarangan
BLM : Bantuan Langsung Masyarakat
BOP : Biaya Operasional
BPD : Badan Perwakilan Desa
BPKP : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
CPIU : Central Project Implementation Unit
CPMU : Central Project Management Unit
CTPS : Cuci Tangan Pakai Sabun
POKJA AMPL KAB : Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan
Kabupaten
DTA : Daerah Tangkapan Air
FGD : Focused Group Discussion / Diskusi Kelompok Terarah
IMAS : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat
KPSPAMS : Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
ODF : Open Defecation Free
Musrenbang : Musyawarah Perencanaan Pembangunan
PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
POB : Prosedur Operasional Baku
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
RAB : Rencana Anggaran Biaya
RKM : Rencana Kerja Masyarakat
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Satker : Satuan Kerja
Satlak : Satuan Pelaksana
SBS : Stop Buang (air besar) Sembarangan
SDA : Sumber Daya Air
SIM : Sistem Informasi Manajemen
SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum
TFM : Tim Fasilitator Masyarakat

PETUNJUK TEKNIS
iv PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengelolaan sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) berbasis masyarakat
yang berkelanjutan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kuantitas, kualitas,
kontinuitas, keterjangkauan dan pengembangan akses penduduk perdesaan terhadap
air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
Tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, antara lain:
1. Rendahnya penerapan pendekatan pembangunan SPAMS berbasis masyarakat
dalam kebijakan pembangunan daerah;
2. Belum tersedianya lembaga yang khusus menangani pengelolaan air minum dan
sanitasi perdesaan;
3. Belum tersedianya sistem informasi air minum dan sanitasi perdesaan sebagai basis
pengambilan keputusan program dan anggaran pembangunan air minum dan
sanitasi daerah;
4. Belum memadainya dukungan program dan anggaran APBD bagi peningkatan
akses SPAMS berbasis masyarakat memenuhi standard pencapaian optimal
(SDGs);
5. Belum dimanfaatkannya potensi pendanaan swasta dan masyarakat untuk
mendukung investasi pembangunan SPAM dan sanitasi perdesaan;

Menyadari hal itu, upaya yang akan dilakukan Pamsimas untuk mengatasi tantangan
tersebut antara lain:
1. Mendorong Pemerintah Daerah menerapkan kebijakan pembangunan SPAMS
berbasis masyarakat, melalui: (a) penguatan fungsi asosiasi pengelola SPAMS
perdesaan, (b) meningkatkan dukungan kerangka kebijakan dan regulasi di tingkat
desa/kelurahan, (c) fasilitasi peningkatan kinerja KPSPAMS;
2. Membangun kelembagaan baru atau menguatkan kelembagaan yang sudah ada,
misal melalui Asosiasi KPSPAMS terkait dengan pengelolaan SPAMS berbasis
maysrakat
3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) SPAMS berbasis masyarakat
bagi Pemerindah Daerah dan Asosiasi Pengelola SPAMS dalam mengelola
pembangunan air minum dan sanitasi perdesaan;

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
1
2020 PAMSIMAS

4. Melakukan kegiatan advokasi dan pendampingan kepada Pemerintah Daerah


secara intensif terkait dengan rencana aksi daerah untuk diwujudkan dalam RPJM
dan RKP Daerah agar penganggaran dapat terwujud.
5. Pengintegrasian perencanaan air minum dan sanitasi dalam perencanaan dan
penganggaran desa, serta pengembangan kerjasama/kolaborasi/kemitraan dengan
berbagai pihak, baik program dan anggaran.

Berbagai upaya tersebut tentu sangat berkaitan erat dengan tujuan Program Pamsimas,
khususnya dalam aspek Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Kelembagaan
Daerah, yaitu: (i) memampukan masyarakat untuk mengorganisasi dirinya,
merencanakan, mengelola, dan menjaga keberlanjutan pelayanan air minum dan
sanitasi yang aman; (ii) memperkuat kapasitas kelembagaan masyarakat dalam rangka
menjamin kualitas pengelolaan pelayanan SPAMS desa/kelurahan.

Petunjuk teknis ini disediakan untuk memberikan panduan langkah-langkah peningkatan


kapasitas di tingkat masyarakat dalam rangka pengelolaan program air minum dan
sanitasi perdesaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

1.2 SUBSTANSI UTAMA PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk teknis ini memuat substansi utama sebagai berikut:


1. Penguatan keberlanjutan pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Berbasis Masyarakat, yaitu pada tahap pasca pelaksanaan pembangunan di tingkat
masyarakat (tahap pasca konstruksi di tingkat masyarakat).
2. Kegiatan pengelolaan SPAMS berbasis masyarakat dan pengembangan menuju
akses universal.
3. Para pelaku dan langkah-langkah penguatan keberlanjutan;

1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi para pelaku Pamsimas terutama kepada:
1. Tahap pengelolaan pasca konstruksi di tingkat masyarakat, yaitu KKM, KPSPAMS,
Kader AMPL,Pemerintah Desa dan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan
kabupaten/kota;
2. Pelaksanaan dukungan program Pamsimas bagi penguatan keberlanjutan, yaitu
KKM, KPSPAMS, Kader AMPL, Sanitarian, Asosiasi Pengelola SPAMS, Pakem,
Pokja AMPL Kab/Kota/Provinsi, DPMU, PPMU, dan CPMU.
3. Penyediaan dukungan bantuan teknis Pamsimas, yaitu Fasilitator Masyarakat,
Fasilitator Senior, Fasilitator STBM, Regional Oversight Management and Services
(ROMS), National Management Consultant (NMC), dan Tim Advisory.
4. Para pemeduli seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (NGO), pengelola CSR,
BUMN, BUMD, dan BUMDes.

PETUNJUK TEKNIS
2 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

BAB 2. TATA KELOLA KPSPAMS DAN


HUBUNGAN KELEMBAGAAN

Pengelolaan keberlanjutan di tingkat masyarakat bertujuan untuk menjamin Sistem


Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) yang dibangun Pamsimas tetap terpelihara
sehingga mampu memberikan bahkan meningkatkan jangkauan pelayanan air minum, dan
sanitasi. Pengelolaan keberlanjutan SPAMS di tingkat masyarakat dilakukan oleh Kelompok
Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) sesuai dengan AD/ART.
Selain itu juga melibatkan Kader AMPL, Kelompok Keswadayaan Masyarakat, dan Asosiasi
Pengelola SPAMS Perdesaan kabupaten/kota.

Secara umum peran KPSPAMS adalah:


1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengelolaan SPAM terbangun dan
promosi penyehatan lingkungan di tingkat desa/kelurahan;
2. Mitra utama pemerintahan desa/kelurahan dalam upaya perluasan dan peningkatan
jangkauan pelayanan air minum dan sanitasi desa/kelurahan.

Untuk dapat menjalankan peran tersebut secara efektif maka KPSPAMS harus memiliki
personil yang capable menjalankan tugasnya, memiliki rencana kerja yang tersusun dengan
baik dan terukur, serta mempunyai aturan kerja dengan stakeholder lainnya seperti tersebut
diatas.

Untuk mencapai tujuan dan target yang disepakati masyarakat untuk kurun waktu satu tahun.
Hasil monitoring keberlanjutan, laporan pengukuran dan evaluasi kinerja KPSPAMS
digunakan sebagai dasar dalam penyusunan rencana kerja KPSPAMS.

Target tahunan dijabarkan dalam program dan kegiatan, dan harus mencerminkan aspek-
aspek yang mempengaruhi keberlanjutan layanan dan perubahan perilaku. Aspek–aspek
yang diwujudkan dalam Rencana Kerja antara lain:
1. Pengelolaan SAM Pasca Konstruksi (Operasi & Pemeliharaan)
2. Pengembangan Sarana Air Minum dan Sanitasi
3. Pengembangan kesehatan (PHBS)
4. Pengembangan kemitraan air minum dan sanitasi

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
3
2020 PAMSIMAS

2.1 RENCANA KERJA KPSPAMS

Rencana kerja KPSPAMS adalah acuan pelaksanaan kegiatan KPSPAMS untuk


mencapai tujuan dan target yang disepakati masyarakat dalam kurun waktu selama satu
tahun. Hasil monitoring keberlanjutan, laporan pengukuran dan evaluasi kinerja
KPSPAMS digunakan sebagai masukan dalam penyusunan rencana kerja KPSPAMS.

2.1.1 KETENTUAN UMUM

Rencana kerja KPSPAMS minimal harus memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Peningkatan keberfungsian SPAMS
Rencana kerja untuk menjaga keberfungsian dan pemulihan keberfungsian SPAMS
dari tidak berfungsi/berfungsi sebagian menjadi berfungsi baik.
2. Peningkatan iuran
Rencana kerja untuk menjaga dan meningkatkan iuran air minum hingga mencapai
iuran yang memenuhi BOP dan cost recovery.
3. Peningkatan kinerja kelembagaan dan administrasi
Rencana kerja untuk meningkatkan kinerja kelembagaan diantaranya dukungan
kebijakan Pemerintah Desa tentang Iuran (Perdes) dan dukungan untuk
pengembangan layanan, aspek legal KPSPAMS, data asset, administrasi dan
pembukuan dan iuran.
4. Peningkatan cakupan layanan
Rencana kerja untuk meningkatkan cakupan layanan air minum berupa kegiatan
peningkatan/perluasan dan penambahan jumlah sambungan rumah baik melalui
swadaya dan swadana maupun melalui kemitraan/kerjasama.
5. Peningkatan kapasitas pengurus KPSPAMS
Rencana kerja untuk meningkatkan kapasitas pengurus KPSPAMS melalui kegiatan
pelatihan, coaching, study banding dan kerjasama dengan pihak yang lain dalam
pengembangan penyediaan air minum
6. Rencana Kerja KPSPAMS harus memuat sasaran (target), program/kegiatan;
jadwal pelaksanaan; penanggung jawab kegiatan; kebutuhan biaya pelaksanaan
dan pengembangan pelayanan.
7. Untuk mengukur kemajuan pelaksanaan rencana kerja, maka pelaksanaan rencana
kerja tahunan dipantau setiap 3 (tiga) bulanan sesuai AD/ART. Format AD/ART
terdapat pada lampiran 7-04 dan 7-05.

PETUNJUK TEKNIS
4 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

2.1.2 LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA KPSPAMS

Tabel 2.1 Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kerja KPSPAMS

Langkah / Kegiatan Tujuan Uraian Hasil Pelaku


1. Review Capaian PJM Mengetahui selisih Menggunakan: Data update capaian Kader AMPL,
ProAKSI (Air Minum capaian PJM - Tools MPA Tahap II pelayanan air minum KKM dan
dan Sanitasi) serta ProAKSI - Hasil monitoring dan sanitasi serta nilai Asosiasi
mempertimbangkan kinerja KPSPAMS.
- Tools evaluasi kinerja
hasil monitoring
KPSPAMS
keberlanjutan,
laporan pengukuran,
dan evaluasi kinerja
KPSPAMS
2. Analisis Capaian PJM Mengetahui Musyawarah capaian Identifikasi KPSPAMS,
ProAKSI (Air Minum permaslahan dan PJM ProAKSI tingkat masalah/tantangan Kader AMPL,
dan Sanitasi) dan solusi terkait Desa yang dihadapi oleh KKM dan
kinerja KPSPAMS penambahan akses KPSPAMS dan Pemerintah
air minum dan Rumusan kegiatan Desa
sanitasi yang akan dilakukan
untuk mengatasi
masalah/tantangan
yang dihadapai oleh
KPSPAMS
3. Inventarisasi Memetakan Musyawarah prioritas Pengelompokan KPSPAMS,Ka
Kegiatan prioritas kegiatan prioritas Kegiatan air minum dan kegiatan yang akan der AMPL,
untuk Peningkatan pelaksanaan sanitasi dalam rencana dilakukan berdasarkan KKM dan
Pelayanan Air Minum rencana kerja kerja KPSPAMS jenis Pemerintah
dan Sanitasi KPSPAMS masalah/tantangan dan Desa
Tersusunnya daftar
kegiatan prioritas
berdasarkan kebutuhan
4. Penyusunan Jadwal Menyusun rencana Konsultasi dan Tersusunnya jadwal KPSPAMS,Ka
Kegiatan kerja KPSPAMS musyawarah dengan kegiatan berdasarkan der AMPL,
sesuai dengan KKM dan Pemerintah prioritas penanganan KKM dan
siklus perencanaan Desa dan Pemerintah
pembangunan Tersusunnya pihak- Desa
Desa pihak yang harus
dilibatkan dalam
melaksanakan kegiatan
prioritas
5. Penyusunan Mengetahui  RAB Operasional Tersusunnya rencana KPSPAMS,Ka
Rencana Anggaran kebutuhan biaya  RAB Pemeliharaan anggaran biaya der AMPL,
yang diperlukan dan Perbaikan kegiatan dan KKM dan
untuk Terindentifikasinya Pemerintah
 RAB peningkatan
melaksanakan kemungkinan sumber Desa
kualitas kelembagaan
rencana kerja pembiayaan kegiatan
KPSPAMS
KPSPAMS
 RAB Pengembangan
dan Optimalisasi

Secara rinci, format rencana kerja KSPAMS didetilkan pada Lampiran 3. Rencana
Kerja KPSPAMS, PT. 7-03.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
5
2020 PAMSIMAS

2.1.3 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KPSPAMS

Pertanggungjawaban KPSPAMS dibuat dan dilaporkan oleh pengurus KPSPAMS


minimal satu kali dalam setahun atau sesuai dengan AD/ART yang disepakati.

Laporan KPSPAMS sekurang-kurangya berisi tentang :


1. Kegiatan yang direncanakan dan yang telah dilaksanakan oleh KPSPAMS dan hasil
capainnya
2. Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan
3. Laporan keuangan dan pelaksanaan iuran air minum
4. Daftar asset
5. Daftar pelanggan

Laporan pertanggungjawaban KPSPAMS disampaikan kepada penerima manfaat


melalui rapat anggota tahunan.

2.2 PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL KPSPAMS

2.2.1 PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS PERSONIL KPSPAMS

Identifikasi kebutuhan pengembangan kapasitas KPSPAMS ditujukan untuk memetakan


macam kebutuhan pengembangan sebagai dasar perumusan program dan kegiatan
yang dinilai efektif dan efisien bagi peningkatan kapasitas KPSPAMS. Peningkatan
kapasitas personil KPSPAMS dilakukan untuk peningkatan kapasitas pengurus
KPSPAMS dalam pelayanan kepada masyarakat, baik dari aspek teknis dan non teknis
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kegiatan penguatan personil harus tercantum dalam rencana kerja tahunan
KPSPAMS.
2. Kegiatan penguatan personil dapat dilaksanakan menggunakan biaya dari
KPSPAMS atau bantuan pihak lain (Pemerintah Daerah/Desa, LSM, perguruan
tinggi dan swasta).
3. Bentuk kegiatan penguatan personil dapat berupa pelatihan, lokakarya, workshop
dan study banding.
4. Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa melakukan kegiatan pembinaan secara
langsung atau melalui Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat kabupaten
sesuai dengan kewenangannya, meliputi:
a. Pendampingan penerapan norma, standar, prosedur dan kriteria
b. Bimbingan, supervisi dan konsultasi
c. Bantuan teknis dan bantuan program
d. Pendidikan dan pelatihan

PETUNJUK TEKNIS
6 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

2.2.2 DUKUNGAN PEMBINAAN KPSPAMS

Pembinaan terhadap KPSPAMS dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten melalui


instansi/lembaga di Tingkat Kabupaten dan Kecamatan dalam membentuk dan
meningkatkan kemampuan pengurus KPSPAMS untuk melaksanakan fungsi dan
tugasnya dalam mengelola layanan air minum dan sanitasi. Peran yang diharapkan
adalah sebagai berikut:
1. Kantor/Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kasi PMD Kecamatan,
memberikan pembinaan dan bimbingan teknis yang berkaitan kelembagaan dan
pengembangan bagi anggota KPSPAMS serta konsultasi untuk bidang
kelembagaan dan partisipasi masyarakat.
2. Bappeda memberikan pembinaan kepada KPSPAMS dalam kaitan PJM-ProAKSi
melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah dalam forum musrenbang
(musyawarah perencanaan pembangunan) dan sinkronisasi PJM-ProAKSi dengan
RPJMD
3. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya atau Dinas setara dan Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), memberikan pembinaan dan bimbingan teknis berkaitan
dengan aspek fisik sarana air minum dan sanitasi serta merupakan wadah
konsultasi untuk bidang fisik sarana.
4. Dinas Kesehatan Kabupaten dan instansi terkait (Puskesmas) memberikan
pembinaan dan bimbingan teknis yang berkaitan dengan pengawasan kualitas air,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan kegiatan pelayanan kesehatan
lingkungan di masyarakat dan sekolah.
5. Asosiasi pengelola SPAMS Perdesaan memberikan pembinaan dan bimbingan
teknis yang berkaitan dengan peningkatan kinerja KPSPAMS, peningkatan akses
air minum dan sanitasi, serta pengembangan kemitraan.

2.3 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PIHAK TERKAIT DI KABUPATEN DAN


DESA

2.3.1 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PEMERINTAH DESA DAN KKM

Pemerintah Desa dan KKM merupakan penasehat dan pengawas KPSPAMS dalam
melaksanakan operasi, pemeliharaan, dan pengembangan (perluasan dan peningkatan)
SPAM.

Hubungan KPSPAMS dengan Pemerintah Desa sekurang-kurangnya dalam hal:


1. Membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan dan pengelolaan pembangunan
desa bidang air minum dan sanitasi melalui Rencana Kerja dan pengembangan
layanan KPSPAMS.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
7
2020 PAMSIMAS

2. Memberikan masukan dalam proses penyusunan RPJM/RKP Desa dalam


perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pembangunan desa bidang air minum
dan sanitasi.
3. Memperoleh pembinaan dan pengawasan dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan dan pengendalian pembangunan desa bidang air minum dan sanitasi
dari Pemerintah Desa
4. Memberikan laporan hasil kegiatan yang dilakukan kepada Pemerintah Desa
minimal sekali dalam enam (6) bulan.

Hubungan KPSPAMS dengan KKM sekurang-kurangnya dalam hal:


1. KKM melakukan serah terima pengelolaan kepada KPSPAMS yang diketahui oleh
Kepala Desa. (PT 7.07)
2. KKM memfasilitasi penetapan peraturan desa tentang pengelolaan sarana air
minum dan sanitasi, melalui Pemerintah Desa dan BPD.
3. KKM menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat tentang perencanaan,
pelaksanaan dan pengoperasian sarana air minum.
4. KKM melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pengoperasian sarana air
minum dan KPSPAMS dipastikan telah melaksanakan kegiatan operasi dan
pemeliharaan (O & M), dengan melaksanakan penerapan iuran/tarif sesuai dengan
kebutuhan biaya operasional, pemeliharaan, biaya pemulihan dan disepakati telah
masyarakat serta adanya SR yang telah disepakati dalam dokumen RKM (minimal
jumlah SR sesuai kesepakatan pada saat uji fungsi)
5. KPSPAMS berkoordinasi dengan KKM dalam menyusun rencana kerja dan
pelaksanaan kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana SPAM.
6. KKM menyerahkan pengelolaan sarana sanitasi di sekolah kepada pihak sekolah
yang dilengkapi dengan Berita Acara Serah Terima.

2.3.2 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN PDAM

Dalam pelaksanaan pembangunan, pengelolaan dan pengembangan SPAM terbangun,


hubungan KPSPAMS dengan PDAM adalah sebagai berikut:
1. Hubungan kerja antara KPSPAMS dan PDAM dapat dilakukan secara langsung atau
melalui Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan.
2. KPSPAMS dapat meminta bantuan bimbingan teknis operasi dan pemeliharaan
SPAM kepada PDAM sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum.
3. KPSPAMS dapat meminta bantuan PDAM dalam pengadaan alat dan bahan untuk
pengembangan, operasi dan pemeliharaan SPAM.
4. KPSPAMS dapat melakukan perjanjian kerjasama untuk pemanfaatan air PDAM
guna memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayahnya.

PETUNJUK TEKNIS
8 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

2.3.3 HUBUNGAN KPSPAMS DENGAN ASSOSIASI PENGELOLA SPAMS PERDESAAN

Asosiasi adalah wadah koordinasi kegiatan pendampingan, peningkatan kapasitas serta


komunikasi dan pembelajaran bersama untuk meningkatkan kinerja KPSPAMS dalam
pelayanan air minum dan sanitasi. KPSPAMS merupakan anggota Asosiasi Pengelola
SPAMS Perdesaan.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan keberlanjutan pelayanan air minum yang
dilakukan oleh KPSPAMS, maka hubungan KPSPAMS dengan Asosiasi Pengelola
SPAM Perdesaan sekurang-kurangnya dalam hal:
1. Melakukan pengukuran kinerja pelayanan SPAMS anggotanya sesuai standar yang
telah ditetapkan. Format penilaian kinerja KPSPAMS terdapat pada Lampiran 7-06.
2. Memetakan permasalahan dan tantangan yang dihadapi KPSPAMS.
3. Memberikan masukan bagi pembinaan dan peningkatan kinerja KPSPAMS
anggotanya.
4. Memfasilitasi kemitraan bagi peningkatan kinerja KPSPAMS anggotanya.
5. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan Asosiasi
dengan anggotanya dan Pemerintah Daerah setempat.
6. Fasilitasi pembelajaran bersama antar KPSPAMS.
7. KPSPAMS sebagai anggota Asosiasi Pengelola SPAM Perdesaan berkewajiban
melaksanakan iuran anggota sesuai dengan AD/ART Asosiasi Kabupaten.
8. KPSPAMS memberikan informasi mengenai pelaksanaan operasional dan
pemeliharaan SPAM kepada asosiasi.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
9
2020 PAMSIMAS

BAB 3. PENGELOLAAN TEKNIS SPAM

3.1 KETENTUAN UMUM

1. Pengelolaan harus memenuhi standar Pelayanan Minimum, persyaratan kualitas air


minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum yang berlaku dan memberikan pelayanan secara
penuh 24 jam per hari kepada pelanggan atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2. Ruang lingkup pengelolaan SPAM meliputi kegiatan pengoperasian, pemeliharaan,
pengembangan dan peningkatan kualitas layanan SPAM.
3. KPSPAMS harus menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi syarat
kesehatan dengan melaksanakan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air
yang diproduksinya (minimal 6 bulan sekali) dan melakukan pengamanan terhadap
sumber air baku yang dikelolanya dari segala bentuk pencemaran.
4. Standar pelayanan minimum air minum harus memenuhi ketentuan sesuai
peraturan yang berlaku (60 liter/orang/hari).
5. Kegiatan operasional adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin (berkala) dimana
dananya terencana untuk menjaga sarana yang telah dibangun tetap dapat
berfungsi dengan baik
6. Pengoperasian yang baik dan benar mengacu pada jenis sarana dan prasarana
yang dibangun. Masing-masing bangunan sarana yang dibangun mempunyai fungsi
dan kegunaan yang berbeda.
7. Setiap penyelenggara SPAM wajib memiliki gambar nyata pelaksanaan (as built
drawing), gambar sistem keseluruhan, dan manual operasi pemeliharaan (SOP)

3.2 PENGOPERASIAN SPAM

Pengoperasian mencakup kegiatan rutin menjalankan, mengamati, menghentikan, dan


merawat sarana dan prasarana SPAM untuk memastikan SPAM berfungsi secara
optimal dan dilakukan dengan memperhatikan kualitas pelayanan, efisiensi biaya, aspek
keamanan, keselamatan, dan keberlanjutan pada sebagian dan/atau keseluruhan unit,
meliputi:
 unit air baku;
 unit produksi;
 unit distribusi;
 unit pelayanan.

PETUNJUK TEKNIS
10 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

Langkah-langkah operasi dan pemeliharaan air minum dikelompokan sebagai berikut :


1. Unit Air Baku

Pengoperasian unit air baku meliputi kegiatan pengaturan jumlah debit air baku
yang akan diambil serta pemantauan kualitas air baku. Pengoperasian unit air baku,
meliputi pengoperasian bangunan dan perlengkapan penyadapan air baku atau
penangkap sumber air, pengaliran air baku ke unit produksi, atau langsung ke unit
distribusi (jika kualitas air minum sudah memenuhi persyaratan).

Tipe bangunan penangkap (penyadap air baku) tergantung pada sumber air
bakunya, yaitu:
a. Tipe bangunan penyadap untuk sumber mata air, yaitu bangunan penangkap
mata air (broncaptering).
b. Tipe Intake untuk sumber air permukaan.

2. Unit Produksi

Pengoperasian unit produksi dapat berupa rangkaian kegiatan pengolahan air


sederhana yang dapat terdiri dari: aerasi, koagulasi-flokulasi, sedimentasi, filtrasi,
dan desinfeksi. Rangkaian unit produksi menyesuaikan dengan dengan kualitas air
baku dan sumber air baku berasal. Semakin buruk kualitas air baku (misal air
permukaan dengan kekeruhan tinggi), maka semakin komplek unit air baku yang
dibangun.

Ketentuan pengoperasian unit air baku, meliputi:


a. Pengoperasian unit produksi, meliputi bangunan dan perlengkapan peralatan
pengolahan air minum.
b. Tujuan pengoperasian unit produksi adalah mengolah air baku sesuai dengan
debit yang direncanakan sehingga menghasilkan air olahan sesuai dengan
kualitas air minum yang dipersyaratkan.
c. Kegiatan pengoperasian meliputi kegiatan persiapan sebelum pengoperasian,
pelaksanaan operasi serta pemantauan proses pengolahan.
d. Persiapan operasi meliputi kegiatan:
 Memastikan unit-unit pengolahan berfungsi atau dapat dioperasikan
 Jika unit pengolahan menggunakan bahan kimia, maka perlu disiapkan jenis
dan bahan kimia yang dibutuhkan. Pengolahan air yang membutuhkan bahan
kimia meliputi unit koagulasi-flokulasi dan bak desinfeksi.
 Memastikan unit mekanikal dan elektrikal dapat difungsikan dengan baik
untuk memastikan operasi seluruh unit pengolahan air. Menyiapkan daya
(SDM, alat dan material) dan perlengkapannya lainnya untuk
mengoperasikan unit produksi.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
11
2020 PAMSIMAS

e. Pemantauan selama operasi harus dilakukan terhadap:


 Kuantitas dan kualitas air yang diolah, kinerja proses serta hasil keluaran di
setiap tahapan proses pengolahan.
 Pengguna bahan kimia dan sumber daya jika diperlukan.

Hasil pemantauan harus dicatat dalam buku harian (log book) Pengoperasian unit
produksi meliputi pengoperasian seluruh komponen bangunan, dan sarana
penunjang yang masuk dalam unit produksi yaitu dimulai dari inlet air baku,
biasanya di bak prasedimentasi (untuk sumber air permukaan dengan kekeruhan
tinggi) atau aerator (untuk air tanah/mata air) sampai air hasil olahan ditampung di
reservoir yang sudah diberi desinfektan.

3. Unit Distribusi

Tujuan pengoperasian unit distribusi ini untuk mengalirkan air hasil olahan ke
seluruh jaringan distribusi hingga ke unit pelayanan sesuai dengan standar
pelayanan yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Kuantitas:
 Jumlah air mencukupi minimal untuk mandi, makan, dan minum, atau sesuai
yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
 Tekanan air yang ada dapat melayani pelanggan di titik jangkauan pelayanan
terjauh / titik kritis, sesuai dengan perencanaan.
b. Kualitas:
Memenuhi ketentuan parameter wajib sesuai Permenkes No.492 Tahun 2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
c. Kontinuitas:
Air mengalir atau tersedia di pelanggan selama 24 jam per hari atau sesuai
dengan kebutuhan pelanggan.

Pengoperasian unit distribusi meliputi kegiatan pengoperasian sistem pepompaan,


jaringan transmisi dan distribusi, serta bangunan sarana pelengkapnya lainnya
(termasuk alat ukur dan peralatan pemantauan). Pengoperasian unit distribusi
meliputi:
a. Persiapan operasi
b. Pelaksanaan operasi
c. Pemantauan operasi, meliputi:
 Debit aliran air yang masuk ke jaringan;
 Tekanan air di jaringan;
 Operasi pompa distribusi, jika distribusi menggunakan pompa;
 Sumber energi yang digunakan, jika distribusi memerlukan energi listrik.

PETUNJUK TEKNIS
12 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

Hasil kegiatan operasi dan pemantauan harus dicatat dalam buku harian (log book).

Pengoperasian pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi air minum
meliputi kegiatan–kegiatan:
a. Inspeksi jaringan.
b. Pengurasan pipa pengurasan pipa (wash out).
c. Pengaturan buka tutup katup, termasuk katup pelepas udara (air valve)
d. Pemompaan transmisi/distribusi, jika harus menggunakan pompa.

4. Unit Pelayanan

Pengoperasian unit pelayanan meliputi kegiatan pelayanan untuk domestik


(sambungan rumah, sambungan halaman, hidran umum dan kran umum) dan non-
domestik. Ketentuan operasi di unit pelayanan meliputi:
a. Pengecekan tekanan air di sambungan rumah dan HU/KU.
b. Pengecekan Meter Air di sambungan rumah dan HU/KU.
c. Pengecekanan penggunaan air di Meter Air.
d. Melakukan iterasi Meter Air.

3.3 PEMELIHARAAN SPAM

Pemeliharaan adalah kegiatan perawatan dan perbaikan unsur-unsur sarana secara


rutin dan berkala yang bertujuan untuk menjaga agar prasarana dan sarana air minum
dapat diandalkan kelangsungannya. Pemeliharaan terdiri dari:
1. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan guna menjaga usia pakai
unit SPAM tanpa penggantian peralatan/suku cadang. Contoh: Melakukan
backwash (pencucian dengan aliran balik) pada Saringan Pasir Cepat agar dapat
berfungsi dengan baik.
2. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan secara berkala guna
memperpanjang usia pakai unit SPAM yang biasanya diikuti dengan penggantian
peralatan/suku cadang. Pemeliharaan berkala memerlukan waktu yang lebih
panjang dalam periode bulanan, triwulan, atau tahunan. Contoh: Mengganti media
Manganese Greensand pada Saringan Pasir Cepat yang sudah tidak aktif.

Pemeliharaan SPAM menjadi tanggung jawab KPSPAMS bertujuan untuk menjamin


pelayanan air minum kepada masyarakat yang berkesinambungan. Pemeliharaan
SPAM meliputi pemeliharaan terhadap unit air baku, unit produksi, unit transmisi, unit
distribusi, dan unit pelayanan.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
13
2020 PAMSIMAS

Dalam kondisi penyelenggara SPAM tidak dapat memberikan pelayanan air minum
kepada sebagian masyarakat akibat kegiatan pemeliharaan, maka penyelenggara
SPAM harus melakukan pemberitahuan terlebih dahulu paling lambat sehari sebelum
penghentian pelayanan dan penghentian pelayanan paling lama tiga hari.

Berikut adalah bangunan dan peralatan dari masing-masing unit SPAM yang
memerlukan pemeliharaan rutin dan berkala:
1. Unit Air Baku
Terdiri dari:
a. Konstruksi Unit Air Baku (intake, bak penangkap mata air, galeri infiltrasi, sump
well, dsbnya)
b. Pompa Air Baku
c. Alat Ukur (Water Meter)
d. Peralatan Mekanikal
e. Peralatan Elektrikal
2. Unit Produksi
Terdiri dari:
a. Bak Prasedimentasi
b. Aerator
c. Bak pembubuh bahan kimia (koagulasi)
d. Pengaduk cepat dan lambat (Flokulasi)
e. Bak Sedimentasi
f. Bak Filtrasi (Bangunan Saringan Pasir/Tangki Filter/Filter Galery)
g. Bak penampung (bak desinfeksi)
3. Unit Distribusi
Terdiri dari:
a. Perpipaan Transmisi
b. Reservoir
c. Jaringan Pipa Distribusi
d. Katup buka-tutup (gate valve)
e. Jembatan Pipa/Air Reliese/Wash Out
4. Unit Pelayanan
Terdiri dari:
a. Sambungan Rumah
b. Kran Umum
c. Hidran Umum

PETUNJUK TEKNIS
14 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

3.4 FUNGSIONALISASI (PERBAIKAN)

Fungsionalisasi (perbaikan) adalah salah satu upaya yang dilakukan terhadap


komponen teknis SPAM yang kinerjanya mengalami penurunan fungsi sehingga dapat
berfungsi secara normal kembali. Perbaikan SPAM bertujuan untuk mengembalikan
fungsi sarana seperti semula agar dapat menjamin pelayanan air minum kepada
masyarakat secara berkesinambungan. Perbaikan dilakukan apabila unit-unit dan
komponen SPAM sudah tidak dapat beroperasi secara optimal.

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Fungsionalisasi (Perbaikan) SPAM


1. Perbaikan mencakup kegiatan yang sewaktu-waktu dapat dilakukan terhadap :
a. Sebagian komponen teknis sarana dan prasarana SPAM terbangun; atau
b. Keseluruhan komponen teknis sarana dan prasarana SPAM terbangun.
2. Perbaikan sebagian dapat dilakukan pada komponen teknis di unit air baku, unit
produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit pelayanan yang sudah mengalami
penurunan fungsi dan memerlukan perbaikan atau penggantian suku cadang.
3. Perbaikan keseluruhan dapat dilakukan pada komponen teknis di unit air baku, unit
produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit pelayanan yang mengalami
penurunan fungsi dan melebihi umur teknis.
4. Perbaikan sebagian atau perbaikan keseluruhan dapat mengakibatkan penghentian
sementara pelayanan kepada masyarakat, KPSPAMS harus melakukan
pemberitahuan terlebih dahulu kepada masyarakat.
5. Perbaikan SPAM dilakukan berdasarkan hasil identifikasi dan analisis kerusakan,
perbaikan SPAM dapat dilakukan sendiri oleh tim teknis KPSPAMS jika hasil analisis
menunjukan bahwa KPSPAMS mempunyai kemampuan untuk perbaikan.
6. Jika dibutuhkan perbaikan dapat dilakukan dengan mendatangkan pihak lain (ahli)
seperti perbaikan panel control, pompa, panel surya, dll.
7. Kualitas material pengganti untuk perbaikan minimal harus sebanding dengan
material terpasang.
8. Perbaikan yang memerlukan keterlibatan masyarakat dengan jumlah banyak, dapat
bekerja sama dengan Pemerintah Desa agar dapat membantu mobilisasi
masyarakat.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
15
2020 PAMSIMAS

Langkah-Langkah Melakukan Perbaikan SPAM

Langkah / Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

1. Identifikasi Mengetahui tingkat Data kerusakan dan kebutuhan Unit Teknis


Kerusakan kerusakan komponen material untuk perbaikan KPSPAMS
teknis SPAM
2. Analisis Mengetahui penyebab Data penyebab kerusakan dan Unit Teknis
Kerusakan kerusakan dan kegiatan kebutuhan tenaga ahli KPSPAMS
perbaikan
3. Rencana Mengetahui kebutuhan Daftar kebutuhan material Unit Teknis
Perbaikan material untuk perbaikan KPSPAMS
Mengetahui kebutuhan Jumlah biaya yang diperlukan untuk Unit Teknis dan
biaya dan waktu perbaikan dan waktu perbaikan Ketua KPSPAMS
perbaikan yang tidak mengganggu pelayanan
4. Kegiatan Kegiatan perbaikan Unit teknis SPAM yang rusak Unit Teknis
Perbaikan dilakukan sesuai dengan menjadi berfungsi normal kembali, KPSPAMS/Tenaga
standar teknis serta dapat mengatasi penyebab Ahli
kerusakan

Detail mengenai Pemeliharaan dan Pengoperasian dapat dilihat pada:


Panduan Operasional Baku (POB) Operasi dan Pemeliharaan Sarana Air Minum
dan Sarana Sanitasi

PETUNJUK TEKNIS
16 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

BAB 4. KEGIATAN PENINGKATAN


SANITASI SEKOLAH DAN
MASYARAKAT

4.1 KETENTUAN UMUM

1. Kegiatan operasi dan pemeliharaan bidang sanitasi ditujukan untuk


mempertahankan fungsi sarana sanitasi yang dibangun di sekolah berupa jamban
sekolah dan sarana CTPS.
2. Kegiatan peningkatan sanitasi diharapkan mampu mewujudkan sarana sanitasi
sekolah (jamban sekolah dan sarana CTPS) yang ramah penyandang disabilitas.
Sarana yang belum mengacu pada desain universal, diharuskan dapat ditingkatkan
dengan melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan.
3. Kegiatan peningkatan sanitasi harus dapat menjamin terjadinya upaya untuk
mempertahankan praktek PHBS, melanjutkan upaya Stop BABS (SBS) dan adopsi
CTPS dengan menitikberatkan pada upaya perubahan perilaku masyarakat. PHBS
meliputi juga pemantauan kualitas dan kuantitas air dan kebersihan lingkungan
secara berkelanjutan.
4. Kondisi SBS dicapai jika setiap individu di dalam masyarakat/kelompok masyarakat
sudah mengakses jamban sehat. Jamban dikategorikan sehat jika memenuhi
kondisi sebagai berikut:
a. Tidak ada kontak dengan vektor (tertutup),
b. Tidak berbau,
c. Tidak mencemari lingkungan dan sumber/badan air dan
d. Aman bagi pengguna/konstruksinya kuat.
5. Jamban sehat permanen menjadi tujuan akhir dari sarana sanitasi yang harus
dimiliki masyarakat. Jamban sehat permanen meliputi bangunan jamban (kloset
kongkok atau duduk), bak penyiraman (gelontor), dan septic tank.
6. Praktek CTPS harus dilakukan pakai sabun dan air bersih yang mengalir pada lima
waktu kritis berikut:
a. Setelah BAB,
b. Setelah menceboki anak/bayi,

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
17
2020 PAMSIMAS

c. Sebelum makan,
d. Sebelum menyuapi anak,
e. Sebelum menyiapkan makanan.
7. Dalam operasi dan pemeliharaan sarana CTPS harus memastikan ketersediaan air
yang mengalir terus menerus dan tersedia buangan limbahnya.
8. Upaya pembiasaan CTPS dilakukan dengan pembelajaran partisipatif (peragaan
alur kontaminasi, demo cuci tangan secara benar), penyediaan sarana CTPS
inovatif dan terjangkau secara mandiri, pengunaan media promosi, mekanisme
pemantauan secara mandiri/partisipatif. Untuk penyediaan sarana CTPS hanya
dilakukan di sekolah, dengan berpatokan pada fungsi Sarana Cuci Tangan.
9. KPSPAMS berperan dalam upaya peningkatan kualitas jamban keluarga agar
memenuhi status jamban sehat. Pemeliharaan jamban rumah tangga menjadi
tanggung jawab seluruh anggota keluarga.
10. Pengelolaan sarana sanitasi sekolah dilakukan oleh warga sekolah.
11. Seluruh kegiatan air, sanitasi dan hygiene di sekolah selalu melibatkan Komite
Sekolah.

Teknik pemeliharaan secara detail diatur dalam POB Operasional dan Pemeliharaan
SPAMS.

4.2 PROSEDUR PENCAPAIAN SBS DAN CTPS

Prosedur pencapaian SBS dan CTPS dilakukan melalui langkah-langkah sebagai


berikut:

Tabel 4.1 Prosedur Pencapaian SBS dan CTPS

Hasil yang
No Langkah-langkah Tujuan Uraian Pelaku
Diharapkan
1. Inventaris sarana 1. Identifikasi tingkat Seksi Kesehatan dan Komite Terkumpulnya seluruh KPSPAMS, bidan desa,
sanitasi yang akses sanitasi Sekolah mencari dan data inventaris sarana kader dan Sanitarian
tersedia (jamban jamban dan mengumpulkan data/informasi dan akses sanitasi Penanggung-jawab:
rumah tangga, permasalahannya rumah tangga yang sudah dan jamban. Unit kesehatan
umum dan 2. Identifikasi yang belum mengakses Teridentifikasi KPSPAMS
sekolah) dan kelompok/ sarana jamban dari data para wilayah prioritas
akses komunitas sasaran kader, data pada peta sosial/ sebagai sasaran
penggunaannya upaya PHBS stop peta akses sanitasi, atau data upaya-upaya
BABs Puskesmas dan sistem e- perubahan perilaku
monev STBM PHBS
Dari data yang terkumpul,
identifikasi salahsatu
kelompok masyarakat yang
paling buruk kondisi perilaku
PHBSnya.
2 Inventaris sarana 1. Identifikasikebiasa Seksi Kesehatan dan Komite Terkumpulnya seluruh KPSPAMS, Kader dan
CTPS dan akses an CTPS warga Sekolah mencari dan data inventaris sarana Sanitarian
penggunaannya dan mengumpulkan data/informasi dan akses CTPS
permasalahannya. rumah tangga yang sudah dan sebagai dasar

PETUNJUK TEKNIS
18 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

Hasil yang
No Langkah-langkah Tujuan Uraian Pelaku
Diharapkan
2. Identifikasi yang belum terbiasa melakukan upaya- Penanggung jawab:
kelompok/ mempraktekan CTPS, dari upaya perubahan Unit kesehatan
komunitas sasaran data para kader, data pada perilaku PHBS KPSPAMS
upaya PHBS – peta sosial/ peta akses
CTPS sanitasi, atau data
Puskesmas.
Dari data yang terkumpul,
identifikasi salahsatu
kelompok masyarakat yang
paling buruk kondisi perilaku
PHBSnya.
3. Perencanaan Menyusun rencana Dari hasil inventarisasi data Tersusunnya jadwal, KPSPAMS,
kegiatan upaya kegiatan akses jamban dan CTPS, rencana kegiatan dan kader/natural leader,
PHBS peningkatan PHBS susun rencana kegiatan lokasi sasaran bidan desa dengan
pemicuan/ perubahan perilaku pemicuan/kampanye binaan
PHBS dengan prioritas daerah promosi perubahan Sanitarian.Penanggung-
yang paling kondusif dan perilaku PHBS (stop jawab: KepalaDesa
paling parah kondisinya. BABs dan CTPS)
4. Kegiatan Melakukan upaya- Melakukan kunjungan pada Terjadi perubahan KPSPAMS,
pemicuanlanjutan upaya lanjutan dalam masyarakat yang berkomitmen perilaku stop BABs kader/natural leader,
stop BABS memicu perubahan berubah. dan CTPS secara bidan desa dengan
perilaku Melakukan upaya lanjutan mandiri dan binaan Sanitarian.
untuk memicu pada kelompok berkelanjutan
masyarakat yang belum
berubah.
Bekerjasama dengan
kepaladan perangkat desa
dan para tokoh untuk
mendorong terjadinya gerakan
mencapai SBS dan CTPS
Bekerjasama dengan tukang/
pengusaha sanitasi atau toko
material untuk memudahkan
masyarakat dalampenyediaan
sarana jamban sendiri
5 Pemantauan Memantau Melakukan kunjungan untuk Diperoleh informasi KPSPAMS,
perubahan perubahan perilaku melihat akses penggunaan dan data jumlah kader/natural leader,
perilaku PHBS stop BAB jamban dan kebiasaan CTPS rumah tangga yang bidan desa dengan
masyarakat dan sembarangan dan di rumah tangga bersama telah berubah binaan Sanitarian.
sekolah CTPS yang terjadi di kader setempatdan di sekolah perilakunya dalam
masyarakat dan di bersama guru. stop BABs dan
sekolah terbiasa CTPS
6 Review capaian Melakukan evaluasi Melakukan pertemuan Teridentifikasi KPSPAMS,
perubahan dan analisa hasil bersama kepala dan hambatan/ kader/natural leader,
perilaku PHBS dan perubahan dan perangkat desa, para tokoh permasalahan dan bidan desa dan
tindak lanjut hambatan yang ada masyarakat dan agama, ditemukan rencana masyarakat,dengan
serta merencanakan kader, bidan desa, guru dan tindak untuk solusinya binaan Sanitarian.
tindak lanjut. lain-lain untuk membahas
hasil perubahan perilaku,
permasalahan serta
merencanakan tindak lanjut
untuk upaya mencapai target
SBS dan CTPS secara total
bagi seluruh warga desa.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
19
2020 PAMSIMAS

4.3 PROSEDUR INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Inspeksi sanitasi adalah kegiatan kunjungan/pengamatan dan penilaian sarana


sanitasi dan air minum dan faktor-faktor lingkungannya.
2. Inspeksi air minum adalah suatu kegiatan pengamatan dan penilaian terhadap
sarana air minum sistem perpipaan, sistem sumur dangkal, sistem sumur dalam,
PAH.
3. Inspeksi sarana sanitasi adalah suatu kegiatan pengamatan dan penilaian terhadap
sanitasi jamban sehat (sederhana dan permanen) dan jamban tidak sehat.

Tabel 4.2 Prosedur Inspeksi Kesehatan Lingkungan

Hasil yang
No Langkah-langkah Tujuan Uraian Pelaku
Diharapkan
1. Inspeksi kesehatan Mengetahui - Pelaksanaan inspeksi pada - Sarana Perpipaan KKM.
lingkungan pada Keberfungsian sistem perpipaan dengan berfungsi, kualitas air KPSPAMS,
sistem perpipaan sarana, memenuhi menggunakan format Inspeksi secara fisik memenui Kader AMPL
kualitas air minum sarana perpipaan. syarat dan ada dan Sanitarian,
secara fisik, sebagai - Inspeksi kesehatan lingkungan pengawasan berkala Dinas
Titik pengambilan pada sistem perpipaan memenuhi syarat fisik kesehatan
sampel dan dilaksanakan secara berkala - Sumber pencemaran
mendiagnosa resiko - Amati Keberfungsian sarana terdiagnosa
pencemaran. sanitasi di sekolah dan - Sebagai Bahan
masyarakat Pengambilan sampel
- Amati keberfungsian sarana air air minum
minum mulai dari penangkap - Adanya Rencana
mata air, Intake, Reservoir, Pipa tindaklanjut
Transmisi, Pipa Distribusi pada Penanggulangan
pelangggang atau pada Titik
Pelayanan terakhir.
- Simpulkan Hasil Inspeksi sanitasi
dan Buatlah RTL
2. Inspeksi kesehatan Mengetahui - Pelaksanaan inspeksi pada - Sarana nonperpipaan KKM
lingkungan pada Keberfungsian sistem non perpipaan dengan berfungsi, kualitas air KPSPAMS dan
sistem Non sarana, memenuhi menggunakan format Inspeksi secara fisik memenui Sanitarian,
perpipaan kualitas air minum sarana non perpipaan. syarat dan ada Dinas
secara fisik, sebagai - Inspeksi kesehatan lingkungan pengawasan berkala kesehatan
Titik pengambilan pada sistem perpipaan memenuhi syarat fisik
sampel dan dilaksanakan secara berkala - Sumber pencemaran
mendiagnosa resiko - Amati Keberfungsian sarana terdiagnosa
pencemaran. mulai dari penangkap Sumur - Sebagai Bahan
Dangkal, Sumurpompa tangan, Pengambilan sampel
Sumur Bor Dalam dan PAH. air minum
- Simpulkan Hasil Inspeksi - Adanya Rencana
kesehatan lingkungan dan tindaklanjut
Buatlah RTL Penanggulangan
3. Inspeksi kesehatan Mengetahui - Pelaksanaan inspeksi pada - Struktur Sarana KKM
lingkungan pada Keberfungsian sarana sarana sanitasi perpipaan dengan jamban memenuhi KPSPAMS dan
sarana sanitasi sanitasi, memenuhi menggunakan format Inspeksi syarat kesehatan, Sanitarian,
standar Jamban sehat sarana pada sarana santasi. ada tersedia air dan Dinas
dan mendiagnosa - Inspeksi kesehatan lingkungan sabun. kesehatan
resiko pencemaran, pada sarana sanitasi - Teredeteksi jamban
terhadap lingkungan dilaksanakan secara berkala tidak sebagai Sumber
dan sumber air. terhadap semua sarana pencemaran
terdiagnosa

PETUNJUK TEKNIS
20 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

Hasil yang
No Langkah-langkah Tujuan Uraian Pelaku
Diharapkan
- Amati Keberfungsian sarana - Sebagai Bahan
sanitasi mulai dari bangunan atas, perencanaan
kloset, lantai, SPAL, saluran peningkatan kualitas
pembuangan tinja, lubang jamban
penampungan tinja, struktur - Adanya Rencana
tanah, ketersediaan air dan tindaklanjut
sabun. Penanggulangan
- Simpulkan Hasil Inspeksi sanitasi
dan Buatlah RTL

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
21
2020 PAMSIMAS

BAB 5. PENGELOLAAN KEUANGAN

5.1 PENETAPAN DAN PENERAPAN IURAN

Untuk menjamin keberlanjutan pelayanan air minum diperlukan ketersediaan anggaran


yang bersumber dari iuran pelanggan. Iuran Air Minum merupakan biaya jasa pelayanan
Air Minum yang wajib dibayar oleh pelanggan untuk setiap pemakaian Air Minum yang
diberikan oleh KPSPAMS.

5.1.1 Ketentuan Umum

1. Besaran iuran harus didasarkan pada keterjangkauan dan keadilan, mutu


pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air, transparansi dan akuntabilitas
dan perlindungan air baku.
2. Perhitungan besaran iuran harus mencukupi biaya operasi, pemeliharaan,
penyusutan, dan pengembangan dengan mempertimbangkan jumlah sambungan/
penerima manfaat yang telah berlangganan dan mempertimbangkan masukan
masyarakat.
3. Dalam rangka menerapkan keadilan untuk pemanfaatan penggunaan air diterapkan
tarif progresif sesuai dengan penggunaan.
4. Besaran iuran yang disepakati dalam rembug warga dilaporkan kepada KKM serta
Pemerintah Desa untuk selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala
Desa/Peraturan Desa.

Besaran iuran yang sudah ditetapkan dapat dilakukan review melalui musyawarah
dengan masyarakat/pelanggan sesuai AD/ART dengan memperhitungkan peningkatan
atau penurunan jumlah pemanfaat serta inflasi tiap tahun.

Surat Keputusan Kepala Desa/Peraturan Desa yang dibuat harus meliputi pemanfaatan
air, besaran iuran, tata cara pengumpulan iuran dan sanksi bagi masyarakat/pelanggan
yang melanggar peraturan (contoh Format Peraturan Desa tentang pengelolaan iuran
dapat dilihat pada Lampiran PT.7-01 dan 02).

Surat Keputusan Kepala Desa/Peraturan Desa yang telah dibuat harus disosialisasikan
kepada masyarakat oleh Pemerintah Desa bersama dengan KPSPAMS supaya dapat
diterapkan dengan baik.

Metode pengumpulan iuran disesuikan dengan kondisi masyarakat (rutin harian,


bulanan, tiga bulanan). Klasifikasi iuran (< BOP, ≥ BOP, dan ≥ CR) tetap dihitung dalam

PETUNJUK TEKNIS
22 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

satuan bulan, namun untuk pengumpulannya dapat dilakukan bukan dalam satuan bulan
(dapat dilakukan per tahun, semester, minggu, atau hari).

5.1.2 Langkah-Langkah Penetapan/Reviu Besaran Iuran

Langkah / Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku

1. Identifikasi/review jumlah Mengetahui jumlah pelanggan Daftar jumlah pelanggan dan KPSPAMS
dan proyeksi pelanggan saat ini dan potensi calon pelanggan
penambahan
2. Identifikasi/review Mengetahui target layanan dan Tambahan jumlah layanan dan KPSPAMS
pengembangan layanan biaya pengembangan kebutuhan biaya
disesuikan dengan kapasitas pengembangan
SPAM yang ada.
3. Perhitungan/review biaya Mengetahui besaran investasi Jumlah biaya investasi SPAMS KPSPAMS
investasi yang telah dikeluarkan untuk
pembangunan SPAM
4. Perhitungan/review komponen biaya iuran
 Biaya operasional Mengetahui kebutuhan biaya Jumlah biaya yang diperlukan KPSPAMS
operasional (honor pengelola, untuk operasional setiap bulan
Administrasi, Listrik/BBM,
Pemeriksaan Kualitas Air,
Kebutuhan Bahan Kimia)
 Biaya pemeliharaan Mengetahui Kebutuhan biaya Jumlah biaya yang diperlukan KPSPAMS
pemeliharaan dan perbaikan untuk pemeliharan unit teknis
(Material dan upah untuk dan komponen SPAM setiap
pemeliharaan yang sifatnya bulan
berkala/sewaktu)
 Biaya Pengembangan Mengetahui kebutuhan biaya Jumlah biaya yang harus KPSPAMS
untuk pengembangan terkumpul setiap bulannya
untuk pengembangan
 Biaya penyusutan Mengetahui kebutuhan biaya Jumlah biaya yang harus KPSPAMS
penggantian unit dan terkumpul setiap bulannya
komponen teknis SPAMS untuk penggantian
sesuai dengan umur pakai unit/komponen SPAMS yang
sudah habis umur pakainya
 Biaya Fungsionalisasi Mengetahui kebutuhan biaya Jumlah biaya yang harus KPSPAMS
perbaikan untuk kerusakan terkumpul setiap bulannya
sebagian atau seluruhnya untuk biaya perbaikan SPAMS
yang mengalami kerusakan
5. Penetapan tarif progresif Mengetahui sruktur dan Jumlah pelanggan sesuai KKM dan
besaran iuran yang diterapkan; dengan kebutuhan biaya KPSPAMS
a) Tarif dasar Sambungan opersional, pemeliharaan dan
Rumah pengembangan yang
b) Tarif Progresif dibutuhkan setiap bulan
6. Kesepakatan besaran iuran Menyepakati penerapan tarif Kesepakatan tentang struktur KKM dan
progresif tarif progresif KPSPAMS
7. Peraturan Desa tentang Dasar Hukum dalam tatakelola Adanya Peraturan Desa Pemerinta
Iuran iuran air minum tentang tatakelola Iuran Air h Desa
Minum

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
23
2020 PAMSIMAS

5.1.3 LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN IURAN

Langkah / Kegiatan Tujuan Hasil Pelaku


A. Legalisasi Pemungutan iuran Kesepakatan iuran menjadi KKM, Pemerintah
Kesepakatan Iuran mempunyai kekuatan hukum Peraturan Desa Desa dan BPD
yang jelas
B. Sosialisasi  Menyampaikan teknis KPSPAMS
1) Metode Pengumpulan pelaksanaan penerapan Pelanggan dapat mengetahui
Iuran iuran pada pelanggan tatacara pembayaran iuran
 Menyampaikan rencana setiap bulan
2) Pencatatan dan penggunaan dana Pelanggan dapat mengetahui
Pengumpulan Iuran yang bersumber dari iuran besaran iuran yang
pelanggan dibayarkan setiap bulan
3) Penerapan sanksi Pelanggan dapat mengetahui
sanksi yang akan diterima jika
tidak membayar iuran
4) Pelaporan Pelanggan dapat mengetahui
Penggunaan Dana pengelolaan keuangan oleh
KPSPAMS yang dibayarkan
oleh pelanggan setiap bulan
C. Pelaksanaan
Penerapan Iuran
1) Penyiapan Petugas Menyiapkan perangkat untuk Tersedianya petugas yang KPSPAMS
pelaksana penerapan iuran baik tenaga menerima iuran air minum
pengumpulan iuran maupun administrasi dari masyarakat
2) Penyiapan Tersedianya bukti pencatatan KPSPAMS
kelengkapan penerimaan iuran air minum
administrasi bukti di masyarakat dan KPSPAMS
iuran
3) Evaluasi hasil Melakukan analisis tentang Teridentifikasinya masalah KPSPAMS, KKM
penerapan iuran metode penerapan iuran yang yang menyebabkan tidak dan Pemerintah
ditetapkan lancarnya penerapan iuran Desa
4) Pelaporan Masyarakat dan Pemerintah Laporan keuangan KPSPAMS
Desa mengetahui kondisi KPSPAMS tersampaikan
keuangan KPSPAMS dan kepada masyarakat dan
kelancaran penerapan iuran Pemerintah Desa secara rutin

5.2 PENGGUNAAN DANA

Dana yang dikumpulkan dari iuran pelanggan (masyarakat) diprioritaskan untuk


memenuhi kebutuhan operasional dan pemeliharaan bagi penyelenggaraan
pengelolaan KPSPAMS. Penggunaan dana tersebut antara lain mencakup:
1. Biaya rekening listrik / bahan bakar pembangkit listrik untuk pompa air.
2. Biaya pemeliharaan pompa.
3. Biaya pemeliharaan jaringan distribusi.
4. Biaya administrasi dan umum (pembelian alat tulis kantor, honor pengelola, rekening
listrik sekretariat dan iuran keanggotaan asosiasi).

PETUNJUK TEKNIS
24 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

5. Penggantian dan perbaikan.


6. Penggantian investasi (penyusutan).
7. Pengembangan sistem penyediaan air minum yang menjadi prioritas untuk
pelayanan masyarakat, misalnya penggantian pompa, pembuatan sumur bor baru,
penggantian atau perluasan jaringan pipa distribusi, dan sebagainya.

5.3 PENCATATAN TRANSAKSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

5.3.1 PRINSIP DASAR

1. Tertib Administrasi
Pengadministrasian keuangan KPSPAMS harus memenuhi standar pembukuan
yang berlaku seperti :
a. Setiap transaksi keuangan harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang lengkap
dan sah baik untuk transaksi penerimaan maupun pengeluaran.
b. Pencatatan transaksi keuangan di Buku Kas Harian, Buku Bank atau Buku bantu
dan dilakukan secara kronologis berdasarkan urutan tanggal transaksi.
c. Dokumen keuangan harus lengkap, disimpan dan diarsipkan dengan sistematis.
2. Akuntabilitas
Penerimaan dan penggunaan/pengeluaran dana selama proses kegiatan harus
dapat dipertanggungjawabkan dan didukung dengan bukti-bukti yang lengkap dan
valid.
3. Terbuka / Transparan
Administrasi keuangan KPSPAMS terbuka terhadap pemeriksaan baik yang
dilakukan pihak internal maupun eksternal. Pemeriksaan Internal oleh: KKM,
Pemerintah Desa/Kelurahan, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kab/Kota;
sedangkan pemeriksaan eksternal oleh: Mitra yang telah memberikan
bantuan/sumbangan seperti pihak swasta, LSM dan lain-lain.
4. Efisiensi dan Efektivitas
Dana yang dikelola KPSPAMS harus dimanfaatkan untuk kegiatan yang menjadi
prioritas dalam penyelenggaraan penyediaan air minum bagi anggotanya dengan
biaya yang serendah-rendahnya untuk mencapai tujuan yang semaksimal mungkin.
5. Taat Asas
Dalam pengelolaan dan penggunaan dana, tidak boleh bertentangan dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Alur pelaporan keuangan merupakan proses penyampaian data dan informasi mengenai
penerimaaan dan pengeluaran dana yang dikelola oleh KPSPAMS. Dalam hal ini
pengurus KPSPAMS bertanggung jawab terhadap pengelolaan kegiatan pengelolaan
keuangan, mulai dari pengumpulan iuran, pencatatan transaksi sampai dengan

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
25
2020 PAMSIMAS

pelaporan kepada anggotanya / masyarakat dan pemerintah desa. Alur pelaporan


tersebut dapat dilihat pada POB Pengelolaan Keuangan KPSPAMS.

5.3.2 PENCATATAN TRANSAKSI

1. Ketentuan Umum
a. Setiap penggunaan dana KPSPAMS harus disertai bukti pembayaran berupa
kwitansi, nota kontan, faktur, bon.
b. Setiap penggunaan dana KPSPAMS harus diketahui oleh Ketua dan
Bendahara.
c. Besarnya uang di tangan bendahara tidak diperkenankan terlalu besar dalam
waktu lama sesuai dengan ketentuan dalam AD/ART KPSPAMS.
d. Rekening Bank dibuka atas nama KPSPAMS dengan spesimen tanda tangan:
Ketua, Sekretaris, dan Bendahara.
2. Pembukuan KPSPAMS
Sesuai dengan sistem akuntansi sederhana, maka pembukuan KPSPAMS terdiri
dari:
a. Buku Kas
Buku Kas adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan dan pengeluaran harian yang dilakukan secara tunai dengan
menggunakan kas KPSPAMS.
Setiap penerimaan maupun pengeluaran dari kas harus disertakan bukti
transaksi asli dari pihak ketiga dan diberi nomor bukti yang akan dicantumkan di
Buku Kas. Saldo yang tercatat dalam buku kas harus sama dengan uang yang
dipegang Bendahara KPSPAMS.
b. Buku Bank
Buku bank adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat transaksi
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui Bank, dimana KPSPAMS
membuka rekening. Saldo buku bank harus sama dengan saldo yang ada di
rekening bank. Buku bank ini menjadi penting untuk penyusunan laporan
keuangan.
c. Buku Bantu
Buku bantu adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat penerimaan atau
pengeluaran secara rinci, yang dibuat sesuai dengan kebutuhan KPSPAMS.
Buku bantu merupakan turunan dari buku kas dan buku bank yang dibuat untuk
mempermudah penyusunan laporan keuangan. Sehingga nomor bukti dalam
buku bantu ini harus sama dengan nomor bukti yang ada dalam Buku Kas atau
Bank.

PETUNJUK TEKNIS
26 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

Buku bantu yang dapat digunakan dalam administrasi pembukuan KPSPAMS


meliputi :
i. Buku Bantu Penerimaan Operasional
Buku Bantu ini dipergunakan untuk mencatat penerimaan Iuran, yaitu
berupa iuran wajib (abunemen), iuran penggunaan air, denda keterlambatan
pembayaran (bila ada), dan tunggakan (bila ada) yang dibayarkan oleh
Anggota KPSPAMS. Buku bantu ini ditutup setiap akhir bulan.

ii. Buku Bantu Penerimaan Lainnya


Buku bantu ini digunakan untuk mencatat penerimaan yang berasal dari
pihak lain di luar penerimaan operasional, diantaranya berupa penerimaan
dari pinjaman bank, bantuan APBDes, bantuan APBD, CSR dan lain
sebagainya dan ditutup setiap akhir bulan.

iii. Buku Bantu Pengeluaran Operasional


Buku bantu ini digunakan untuk mencatat rincian biaya yang dikeluarkan
untuk biaya operasi dan pemeliharaan, biaya administrasi & umum dan
ditutup setiap bulan.

iv. Buku Bantu Inventaris


Buku Bantu ini digunakan untuk mencatat pembelian barang inventaris
KPSPAMS yang dibeli melalui Kas/Bank dan digolongkan sebagai aktiva
tetap. Buku bantu ini ditutup setiap akhir bulan.

Secara lebih rinci, format dan cara penyusunannya akan di detailkan pada Panduan
Operasional Baku (POB) Pengelolaan Administrasi Keuangan.

5.3.3 LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan dibuat sebagai wujud dari akuntabilitas, transparansi dan


penyampaian informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat
(anggota) dan pemerintah desa.

Pengurus KPSPAMS berkewajiban membuat laporan keuangan secara rutin dan


mengadministrasikan dokumen secara tertib. Laporan keuangan KPSPAMS dibuat
setelah tutup buku dan disampaikan kepada pihak berkepentingan selambat-lambatnya
tanggal 10 pada bulan berikutnya.

Laporan Keuangan KPSPAMS terdiri atas :


1. Laporan Keuangan Operasional Bulanan
Laporan keuangan operasional bulanan merupakan rekapitulasi data / informasi
yang menggambarkan posisi keuangan KPSPAMS yang meliputi saldo awal Kas
dan Bank, jumlah penerimaaan dan pengeluaran operasional, serta saldo akhir kas
dan bank pada setiap akhir bulan.

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
27
2020 PAMSIMAS

2. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan kegiatan keluar
masuknya uang kas, baik itu yang bersifat operasional maupun non operasional.
Kompoenen yang termasuk dalam arus kas adalah saldo awal kas dan bank,
penerimaan oprerasional, penerimaan non operasional (misalnya bantuan APBN,
APBD, APBDes, CSR, Kredit Mikro dan sebagainya yang diterima dalam bentuk
uang), pengeluaran operasional, pengeluaran non operasional (belanja inventaris /
investasi), pengembalian hutang, dan saldo akhir kas dan bank. Dengan laporan
arus kas dapat diketahui aliran penerimaan dan pengeluaran seluruh dana yang
dikelola oleh KPSPAMS.
3. Laporan Neraca
Laporan Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan KPSPAMS
yang dinyatakan dalam bentuk aktiva, kewajiban dan modal.

Secara lebih rinci, format dan cara penyusunannya akan di detailkan pada Panduan
Operasional Baku (POB) Pengelolaan Administrasi Keuangan KPSPAMS.

5.3.4 LAPORAN PENDUKUNG LAINNYA

Selain laporan keuangan, terdapat beberapa jenis laporan lainnya yang penting untuk
disajikan dalam rangka memberikan informasi bagi pengelolaan KPSPAMS, yaitu:
1. Laporan Iuran Bulanan
Laporan ini berisikan daftar nama pelanggan dan alamat pelanggan, jumlah
pemakaian air pada bulan pelaaporan, jumlah iuran bulanan yang dibayarkan ke
KPSPAMS. Laporan inidi buat oleh Bendahara KPSPAMS dan diketahui oleh Ketua
KPSPAMS.
2. Laporan Keuangan Bulanan (Penerimaan dan Pengeluaran)
Laporan ini memuat informasi mengenai keadaan/kegiatan keuangan KPSPAMS
dalam periode satu bulan dan atau satu tahun, meliputi saldo awal kas dan bank,
jumlah penerimaan dan pengeluaran serta saldo akhir kas dan bank. Laporan
keuangan dibuat setiap bulan oleh Bendahara KPSPAMS dan diketahui oleh Ketua
KPSPAMS mengetahui kepala desa.
3. Laporan / Daftar Barang Inventaris
Merupakan daftar sarana dan prasarana yang dibangun melalui program Pamsimas
meliputi Sarana Air Minum dan Sanitasi termasuk pengembangannya, serta sarana
yang dibangun atau dibeli KPSPAMS dalam rangka mendukung pengelolaan,
seperti misalnya bangunan sekretariat, peralatan kantor dan lain sebagainya.

Secara lebih rinci, format dan cara penyusunannya akan didetailkan pada Panduan
Operasional Baku (POB) Pengelolaan Administrasi Keuangan KPSPAMS.

PETUNJUK TEKNIS
28 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

5.4 DUKUNGAN SUMBER PEMBIAYAAN UNTUK KEBERLANJUTAN DAN


PENCAPAIAN AKSES UNIVERSAL AIR MINUM DAN SANITASI

Penyediaan layanan kebutuhan dasar termasuk air minum dan sanitasi merupakan
tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota. Untuk mewujudkan tercapainya target universal akses 100% air minum
dan sanitasi dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk itu perlu ada dukungan dari
berbagai sumber pendanaan yang diarahkan pemanfaatannya untuk pengembangan
layanan air minum dan sanitasi, antara lain:
1. APBD Provinsi
Berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah yang mengacu kepada kebijakan
nasional maka Pemerintah Provinsi dapat mengalokasikan APBDnya untuk
pembangunan air minum dan sanitasi termasuk di Perdesaan. Alokasi APBD
Provinsi dapat digunakan untuk kegiatan mainstreaming pembangunan SPAMS
maupun kegiatan peningkatan sarana SPAMS yang sudah terbangun melalui
berbagai program-program yang terkait dengan air minum dan sanitasi. Dukungan
pendanaan APBD Provinsi dapat digunakan baik untuk kegiatan fisik maupun non
fisik, seperti:
 Pembangunan sarana SPAMS baru
 Pengembangan layanan
 Peningkatan kinerja
 Peningkatan kapasitas kelembagaan
 Workshop; FGD, dll

2. APBD Kabupaten
Berdasarkan kebijakan Pemerintah Daerah yang mengacu kepada kebijakan
nasional maka Pemerintah Kabupaten/Kota dapat mengalokasikan APBDnya untuk
pembangunan air minum dan sanitasi termasuk untuk air minum dan sanitasi
Perdesaan. Alokasi APBD Kabupaten/Kota dapat digunakan untuk kegiatan
mainstreaming pembangunan SPAMS maupun kegiatan perluasan dan peningkatan
sarana SPAMS yang sudah terbangun melalui berbagai program-program yang
terkait dengan air minum dan sanitasi.
Dukungan pendanaan APBD Kabupaten/Kota dapat digunakan baik untuk kegiatan
fisik maupun non fisik, seperti:
 Pembangunan sarana SPAMS baru
 Pengembangan layanan
 Peningkatan kinerja
 Peningkatan kapasitas kelembagaan
 Workshop; FGD, dll

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
29
2020 PAMSIMAS

3. APB Desa
Dana APB Desa yang dapat digunakan untuk pembangunan air minum dan sanitasi
adalah yang bersasal dari Dana Desa. Setiap tahun, Kementerian Desa
mengeluarkan Peraturan Menteri Desa dan PDTT tentang proritas penggunaan
Dana Desa. Salah satu proritas penggunaan Dana Desa yang selalu ditetapkan
adalah kegiatan pembangunan sarana air bersih skala desa dan pembangunan
sarana sanitasi.
KKM berperan untuk mengadvokasi Pemerintah Desa untuk pencapaian
pembangunan 100% air minum dan sanitasi desa mealui proses pengintegrasian
PJM ProAKSi dan RKM ke dalam RPJM/RKP Desa di dalam Musrenbang Desa.

4. Dana Alokasi Khusus (DAK)


Pemerintah Provinsi memberikan bantuan pendanaan kepada Kabupaten/kota
untuk melaksanakan program prioritas pemerintah. Ada 3 jenis DAK, yaitu:
a. DAK Reguler: bertujuan untuk penyediaan pelayanan dasar sesuai UU 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dengan target pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana
untuk pencapaian program Presiden Ekonomi berkeadilan;
b. DAK Afirmasi: bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur dan
pelayanan dasar yang focus pada lokasi Prioritas (Kecamatan) pada kab/kota
yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan
transmigrasi.
c. DAK Penugasan : bertujuan untuk mendukung pencapaian prioritas Nasional
yang menjadi kewenangan daerah dengan lingkup kegiatan yang spesifik serta
lokasi prioritas tertentu;

5. Dana CSR
Dukungan dari dunia usaha baik BUMN maupun swasta untuk pembangunan air
minum dan sanitasi khususnya di perdesaan dilakukan melalui mekanisme
kerjasama/kemitraan. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat
Kabupaten/Kota maupun KPSPAMS dapat mengakses program CSR baik secara
langsung maupun melalui forum-forum CSR kepada perusahaan-perusahaan yang
ada di wilayah kerjanya.
Kegiatan-kegiatan PAMSIMAS yang dapat dibiayai melalui dana CSR, dapat
dibedakan menjadi kegiatan non-fisik dan kegiatan fisik.
Kegiatan Non-fisik
a. Kegiatan pemicuan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM) 5 pilar;

PETUNJUK TEKNIS
30 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
PAMSIMAS 2020

b. Pelatihan untuk Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan


Sanitasi (KPSPAMS) dan Asosiasi;
c. Penyediaan Fasilitator Masyarakat dan tenaga pendukung lainnya;
Kegiatan Fisik
a. Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS) baru untuk
desa yang belum memiliki SPAMS dengan menggunakan pendekatan
PAMSIMAS;
b. Perluasan pelayanan SPAMS untuk desa binaan PAMSIMAS dalam rangka
memenuhi akses 100% air minum dan sanitasi layak;
c. Peningkatan SPAMS eksisting di desa binaan PAMSIMAS, termasuk
meningkatkan kualitas akses air minum dari Hidran Umum (HU) dan Kran Umum
(KU) menjadi Sambungan Rumah (SR) individu;
d. Kegiatan lain untuk pencapaian akses universal air minum dan sanitasi
layak.(jamban dengan tangki septik).
Adapun bentuk bantuan program CSR dapat berupa:
a. Tenaga Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pendampingan, pelatihan atau
fasilitasi masyarakat;
b. Bangunan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi;
c. Material untuk pembangunan sarana air minum dan sanitasi;
d. Uang tunai;

6. Pinjaman dari Lembaga Keuangan(Kredit Mikro/Perbankan)


Pemerintah mendorong keterlibatan lembaga keuangan untuk dapat memberikan
bantuan kredit untuk pembiayaan pembangunan dibidang air minum dan sanitasi,
khususnya yang dikelola oleh kelompok masyarakat (KPSPAMS). Pamsimas
memfasilitasi KPSPAMS dengan memberikan pendampingan peningkatan kualitas
pengelolaan keuangan hingga mampu memenuhi persyaratan dalam mengakses
kredit pembiayaan air minum dan sanitasi, serta penyusunan proposal
kredit/pinjaman.

7. Program Hibah:
a. Hibah Insentif Desa (HID)
HID diberikan kepada desa-desa yang memiliki kinerja pengelolaan SPAM yang
baik dengan tujuan agar ada peningkatan layanan air minum baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas.

b. Hibah Insentif Kabupaten (HIK)


Hibah akan diberikan kepada desa dan kabupaten yang telah melaksanakan
Pamsimas dengan kinerja yang baik atau masih membutuhkan dukungan untuk

PETUNJUK TEKNIS
PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
31
2020 PAMSIMAS

mengatasi kesenjangan antara kondisi pelayanan SPAM saat ini dengan


minimal pelayanan yang harus tersedia. Hibah insentif untuk kabupaten
dilaksanakan sebagai dukungan pengembangan jangkauan dan kualitas
pelayanan serta perbaikan kinerja SPAM perdesaan untuk memastikan
keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi tingkat desa.

c. Hibah Khusus Pamsimas (HKP)


HKP diberikan kepada kabupaten yang mempunyai desa-desa Pamsimas yang
memerlukan peningkatan kinerja meliputi desa dengan SPAM yang tidak
berfungsi atau berfungsi sebagian.

d. Hibah Air Minum Perdesaan


Pamsimas bekerjasama dengan Program Hibah Air Minum, memberikan insentif
hibah air minum berbasis output. Output yang diperhitungkan adalah jumlah
sambungan rumah dengan biaya maksimal sebesar biaya investasi dan tidak
lebih dari Rp. 2 Juta/SR (termasuk biaya instalasi dan distribusi).

1. Sumber pendanaan hibah untuk pencapaian 100% akses Air Minum dan
Sanitasi dalam Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis
Masyarakat selengkapnya disediakan dalam Petunjuk Teknis Hibah
Kabupaten dan Desa
2. Rencana Kemitraan dijelaskan secara lebih rinci pada Pedoman
Operasional Baku (POB) Pemanfaatan Dana CSR Untuk Pengembangan
SPAMS Perdesaan.

PETUNJUK TEKNIS
32 PENGELOLAAN SPAMS DAN PENGUATAN KEBERLANJUTAN
LAMPIRAN
2020 PAMSIMAS

PT.7-01

PT.7-01 FORMAT PERATURAN DESA TENTANG PELESTARIAN SUMBER AIR,


PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR MINUM

KABUPATEN ...................
PERATURAN DESA ...................
NOMOR ....... TAHUN ............

TENTANG

PELESTARIAN SUMBER AIR SERTA PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR MINUM.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA..........................

Menimbang : a. Bahwa Sumber Daya Air merupakan Potensi Kekayaan


Alam yang perlu dikelola dengan baik agar bermanfaat untuk
hajat hidup masyarakat sekitar;
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada hurup a maka dipandang perlu disusun peraturan Desa
................ tentang Pelestarian Sumber Air serta
Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam hayati dan ekositemnya Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3419);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
5059);
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
167. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
3889);

34 Format Perdes tentang Pelestarian Sumber


PT.7-01 Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum
PAMSIMAS 2020

4. Undang-Undang nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
nomor 126. Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
5. Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indoesia; Nomor 7. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan pelaksanaan undang- undang nomor 6 tahun
2014 tentang desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123. Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539).
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Peraturan Desa;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa;
9. ...................................(Peraturan lainnya tentang Pelestarian
Sumber Mata Air serta Pengelolaan dan Pemanfaatan Air
Minum)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA ................................


TENTANG PELESTARIAN SUMBER AIR SERTA
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR MINUM

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bersama ini yang dimaksud dengan:


1. Kecamatan adalah kesatuan wilayah kerja Camat dalam susunan tata kerja
perangkat daerah kabupaten;
2. Camat adalah fasilitator pelaksanaan kerja sama antar Desa ataupun kerja sama Desa
dengan pihak ketiga;
3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;

Format Perdes tentang Pelestarian Sumber 35


Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum PT.7-01
2020 PAMSIMAS

4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan


masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
5. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa;
6. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya
disebut BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis;
7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis;
8. Badan Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) adalah
pengelola sarana air minum dan sanitasi di tingkat desa yang bersifat independen,
dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan ditetapkan melalui SK Kepala Desa.
9. Air Baku adalah air yang berasal dari sumber air permukaan, air tanah, air hujan dan air
laut yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai Air Baku untuk Air Minum.
10. Penerima manfaat layanan air minum adalah masyarakat atau instansi yang terdaftar
sebagai penerima layanan Air Minum dari KPSPAMS.
11. Musyawarah Desa (Musdes) adalah proses musyawarah antara Badan
Permusyawaratan Desa (BPD), Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
12. Musyawarah Antar Desa untuk selanjutnya disingkat MAD adalah Forum Musyawarah
para wakil desa yang ditetapkan sebagai anggota BKAD Kecamatan Teluk Pandan
berkedudukan di tingkat kecamatan dan atau antar-Desa, berperan sebagai lembaga
tertinggi dalam setiap pengambilan keputusan sekaligus pemegang kekuasaan tertinggi
dalam menetapkan arah kebijakan pengelolaan kegiatan kerjasama antar Desa
13. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan,
perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan
kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah
dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa;

36 Format Perdes tentang Pelestarian Sumber


PT.7-01 Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum
PAMSIMAS 2020

BAB II
PELESTARIAN SUMBER AIR
Bagian Kesatu
Penjagaan
Pasal 2

1. Sumber – sumber air yang terdapat di wilayah Desa ................ harus di jaga
kelestarian dari kerusakan, pencemaran yang diakibatkan oleh manusia ataupun
yang lainnya.
2. Sumber – sumber air tersebut tidak dapat dimiliki secara pribadi/ individu melainkan
menjadi milik masyarakat bersama untuk di manfaatkan bersama pula.
3. Sumber-sumber air ataupun saluran perpipaan yang sudah rusak diperbaiki secara
gotong- royong.

Bagian Kedua
Pelestarian Pasal 3

1. Melestarikan sumber mata air menjadi tanggung-jawab seluruh komponen masyarakat


Desa ..........................
2. Melestarikan sebagaimana dimaksud pada pasal 3 ayat 1 diatas adalah mengawasi dari
pembakaran, penebangan hutan di sekitar sumber air serta menanami kembali pohon-
pohon pelindung

Pasal 4
Pelayanan

1. Setiap warga Desa ............................ mempunyai hak yang sama untuk dilayani
kebutuhan air minumnya sesuai dengan debit air yang tersedia.
2. KPSPAMS harus memberikan pelayanan yang sama bagi segenap lapisan masyarakat.
3. Pemerintah Desa mendukung KPSPAMS dalam pelaksanaan pelayanan air minum
kepada masyarakat.
4. Apabila ada kelompok, perorangan yang punya kegiatan khusus dan ingin
menggunakan air minum yang butuh banyak, maka terlebih dahulu harus disampaikan
ke KPSPAMS untuk mengatur sistem pembagian.

Pasal 5

1. Penerima manfaat layanan air minum tidak boleh mengadakan pengembangan jaringan
tanpa adanya persetujuan dari KPSPAMS yang ditugaskan/ ditetapkan oleh Pemerintah
Desa.

Format Perdes tentang Pelestarian Sumber 37


Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum PT.7-01
2020 PAMSIMAS

2. Pengembangan dilaksanakan jika memenuhi persyaratan seperti :


a. Kemampuan / debit air memungkinkan untuk di kembangkan.
b. Anggota masyarakat yang betul-betul kesulitan tentang kebutuhan air minum dan
tidak memungkinkan membuat sumur gali.
c. Ada kesanggupan / kesiapan dana swadaya masyarakat.
3. Pemakai sarana air minum baik orang / lembaga / kelompok tidak boleh melubangi
pipa/merusak jaringan pipa.

BAB III
SISTEM PENGELOLAAN
Pasal 6

1. Sistem pengelolaan sarana dan prasarana air minum dilaksanakan oleh Badan
Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS)
2. Segala bentuk Administrasi dan bentuk keuangan dan lainnya langsung di kelola oleh
Pengurus KPSPAMS.
3. Pertanggungjawaban KPSPAMS dalam pengelolaan SPAMS akan dilaksanakan oleh
Pengurus melalui Musyawarah Anggota/Masyarakat pada setiap tahunnya.

BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 7

1. Kepengurusan KPSPAMS Desa ............... di bentuk berdasarkan/melalui Musyawarah


Masyarakat Desa.
2. Masa jabatan Pengurus Pokmair berakhir selama ...... (........) tahun dan dapat di pilih
kembali selama masih memenuhi persyaratan dan yang bersangkutan masih bersedia.

BAB V
SANKSI
Bagian Kesatu
Masyarakat
Pasal 8

1. Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat/ di jumpai berikut barang bukti
melangggar pasal 5 ayat 1 maka di kenakan denda sebesar Rp. ................ (...............).
2. Setiap orang / anggota masyarakat yang di lihat / di jumpai melakukan pelanggaran
pasal 5 ayat 3 maka di kenakan denda sebesar Rp. ................... (................................).

38 Format Perdes tentang Pelestarian Sumber


PT.7-01 Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum
PAMSIMAS 2020

3. Bagi orang / anggota Kelompok yang tidak ikut bergotong-royong dalam perbaikan
jaringan perpipaan akan di kenakan denda sebesar Rp. ................ (............................).

Bagian Kedua
Pengurus
Pasal 9

1. Bagi orang / oknum yang termasuk di dalam Pemerintah Desa atau pengurus KPSPAMS
yang di dapati berikut barang bukti dan saksi-saksi menyalahgunakan wewenangnya
untuk melakukan pungutan, diskriminatif / membeda-bedakan di luar aturan maka akan
di berhentikan dari jabatannya.
2. Bagi orang / oknum yang di maksud pasal 9 ayat 1 diatas, tidak mentaati sanksi / denda
maka akan di proses melalui aturan yang berlaku.

BAB VI
IURAN AIR MINUM
Pasal 10

1. Setiap anggota masyarakat yang menggunakan/memanfaatkan air minum yang dikelola


KPSPAMS wajib membayar iuran air minum sesuai dengan peamakaiannya, sebesar :
a. 0 – 10 m3, Rp .............../m3/bulan
b. 11 – 20 m3, Rp .............../m3/bulan
c. 21 – 30 m3, Rp .............../m3/bulan
d. > 30 m3, Rp .............../m3/bulan
2. Iuran yang dimaksud pasal 10 ayat 1 diserahkan kepada pengurus KPSPAMS/orang
yang ditunjuk melalui Surat Keputusan ketua KPSPAMS paling lambat tanggl 30 pada
bulan yang bersangkutan.
3. Bagi yang tidak membayar sampai lewat 15 (Lima belas) hari maka akan dilakukan
pemutusan sementara jaringan ke rumah yang bersangkutan sampai pembayaran di
lunasi.
4. Pemanfaatan iuran.
Iuran dimanfaatkan untuk:
a. Biaya operasional dan pemeliharaan (termasuk perbaikan).
b. Biaya pengembangan.
c. Biaya pengembalian investasi (penyusutan).
d. Biaya lainnya yang disepakati berdasarkan musyawarah pengurus KPSPAMS dan
pelanggan.

Format Perdes tentang Pelestarian Sumber 39


Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum PT.7-01
2020 PAMSIMAS

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Dengan berlakunya Peraturan Desa ini, maka semua ketentuan / peraturan mengenai
pengelolahan dan pemanfaatan Sumber Air Minum yang bertentangan dengan Peraturan
Desa ini di nyatakan tidak berlaku.

Pasal 12

Hal - hal yang belum di atur dalam perdes ini sepanjang mengenai pelaksanaannya di
tetapkan oleh Surat Keputusan (SK) Kepala Desa ..........................

Pasal 13

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan, Agar setiap orang dapat
mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa
dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.

Ditetapkan di : .................
Pada Tanggal : ..... ..................... .........

Kepala Desa ......................


......................

Diundangkan : ...................
Pada Tanggal : ..............................

SEKRETARIS DESA .........................

........................................

Lembaran Desa ............ Tahun ......... Nomor .....

40 Format Perdes tentang Pelestarian Sumber


PT.7-01 Air, Pengelolaan dan Pemanfaatan Air Minum
PAMSIMAS 2020

PT.7-02

PT.7-02 FORMAT SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG IURAN


AIR MINUM

Kop Surat Desa ............................

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA DESA ............................
KECAMATAN ............................ KABUPATEN ............................
Nomor : ............................

TENTANG PENETAPAN IURAN


PEMANFAAT DAN BIAYA
SAMBUNGAN RUMAH
DESA ............................ KECAMATAN ............................
KABUPATEN ............................

MENIMBANG : 1. Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat pada tanggal ....


.............. ........;
2. Berdasarkan Berita Acara tanggal ..... .............. ........;
3. Berdasarkan kebutuhan keberfungsian dan keberlanjutan dari
sistem penyediaan air minum.
MENGINGAT : 1. Pentingnya pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah
terbangun agar mencapai masa penggunaan yang maksimal;
2. Pentingnya pemeliharaan dan pengelolaan sarana secara
berkelanjutan;
3. Pentingnya pemeliharaan dan pengelolaan sarana secara
terorganisasi bertanggungjawab.

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA DESA .................... TENTANG PENETAPAN


IURAN PEMANFAAT DAN BIAYA SAMBUNGAN RUMAH.

PERTAMA : Penetapan iuran untuk pemanfaat sambungan rumah sebagai berikut:


1. 0 – 10 m3, Rp ................./m3/bulan
2. 11 – 20 m3, Rp .............../m3/bulan
3. 21 – 30 m3, Rp .............../m3/bulan
4. > 30 m3, Rp ..................../m3/bulan

Format Surat Keputusan Kepala Desa 41


tentang Iuran Air Minum PT.7-02
2020 PAMSIMAS

KEDUA : Penetapan iuran abonemen sebesar Rp. ...............;/bulan


KETIGA : Apabila terjadi kerusakakn Meter Air, akan menjadi tanggung jawab
Pelanggan yang bersangkutan ;
KEEMPAT : Penetapan besaran biaya untuk pemasangan sambungan rumah baru
sebesar Rp. ...................; /Sambungan Rumah
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ...........................
Pada Tanggal : ...........................

Kepala Desa ....................


................................

42 Format Surat Keputusan Kepala Desa


PT.7-02 tentang Iuran Air Minum
PAMSIMAS 2020

PT.7-03
PT.7-03 RENCANA KERJA KPSPAMS

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RENCANA KERJA TAHUNAN KELOMPOK


PENGELOLA (KP) SPAMS PROGRAM PAMSIMAS

I. Definisi Rencana Kerja Tahunan

Rencana kerja tahunan adalah dokumen perencanaan kegiatan yang disusun


berdasarkan PJM ProAKSI dan hasil pengukuran capaian (MPA Tahap II) yang
dijabarkan ke dalam rencana kerja selama waktu satu tahunan.

II. Dasar Kebijakan Penyusunan Rencana Kerja

Kelompok Pengelola SPAMS dibentuk agar ada suatu wadah resmi yang
mengoperasikan dan memelihara sarana dan prasarana yang dihasilkan melalui
Program Pamsimas dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan bahkan menjadi lebih
berkembang. Atas dasar hal tersebut di atas maka KelompokPengelola SPAMS
sebagai suatu wadah yang resmi harus mempunyai AD/ART, serta menyusun rencana
kerja tahunan.

III. Dasar Penyusunan Rencana Kerja

Dalam kesatuan siklus proses Program Pamsimas terutama di tingkat masyarakat,


maka sebagai dasar penyusunan rencana kerja tahunan Kelompok Pengelola SPAMS
adalah: PJM ProAKSI dan hasil pengukuran capaian dan bisa dilengkapi dengan hasil
pengukuran kinerja atau aspek kelembagaan KPSPAMS.

IV. Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan Rencana Kerja

Dalam penyusuan Rencana Kerja ini, pihak-pihak yang terlibat antara lain:

 Pengurus KPSPAMS
 KKM
 Kepala Desa
 Natural Leader
 Sanitarian (jika memungkinkan)
 Kasi PMD Kecamatan (jika memungkinkan).
 KPM AMPL

V. Format Rencana Kerja

Format rencana kerja KPSPAMS adalah sebagaimana tersaji berikut ini.

Rencana Kerja KPSPAMS 43


PT.7-03
2020 PAMSIMAS

Halaman Sampul/judul :
Halaman sampul/judul memuat nama BADAN PENGELOLA SPAMS dan DESA, dengan
alamat yang jelas di bagian bawah.

Halaman Persetujuan/Pengesahan :
Halaman Pengesahan memuat informasi yang ada pada halaman judul dengan
mencantumkan tanggal penyusunan, disusun dan ditandatangani oleh Ketua KPSPAMS,
diketahui oleh KKM dan disahkan oleh Kepala Desa.

Kata Pengantar :
Kata Pengantar berisi antara lain uraian yang mengantarkan pentingnya disusun Rencana
Kerja Tahunan KPSPAMS, yang dijabarkan berdasarkan PJM ProAKSI dan/atau kondisi di
desa saat ini hasil pengukuran capaian. Kata Pengantar ditanda tangani oleh Ketua
KPSPAMS sebagai penyusun.

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Lampiran

I. PENDAHULUAN
Di dalam Bab Pendahuluan ini disajikan secara singkat rangkaian yang berkaitan dengan butir-
butir sebagai berikut :

1.1 Latar Belakang


Dalam bab ini akan diuraikan gambaran umum desa, masalah yang dihadapi terkait
SPAMS, program Pamsimas, pentingnya keberadaan KPSPAMS dan sejarah
pembentukannya, serta perlunya disusun Rencana Kerja KPSPAMS.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran


a. Maksud :
- Menyediakan informasi bagi pemerintah desa dan stakeholders lainnya tentang
kegiatan KPSPAMS.
- Merupakan acuan dasar pelaksanaan kegiatan bagi KPSPAMS tahunan.

b. Tujuan
Diuraikan secara singkat tentang tujuan kegiatan tahunan.

c. Sasaran
Sasaran kegiatan diuraikan selama jangka periode RK tahunan tersebut.

44 Rencana Kerja KPSPAMS


PT.7-03
PAMSIMAS 2020

II. POTENSI DAN MASALAH

2.1. Potensi (diisi dengan data potensi yang terdapat di masing-masing wilayah kerja
KPSPAMS yang bersangkutan, termasuk yang dibangun melalui Program Pamsimas)
a. Potensi SDA (jenis sumber air yang ada, volumenya, dan kualitasnya) dan SDM
(kemampuan masyarakat untuk iuran, warga yang memiliki kapasitas untuk
memberi dukungan, dan lain-lain)
b. Sarana dan Prasarana Air Minum dan Kesehatan yang ada saat ini (jenisnya).
c. Jumlah penduduk yang terlayani sarana air minum dan kesehatan dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang ada.
d. Tingkat kejadian penyakit yang bersumber dari air dan lingkungan

2.2. Permasalahan (diisi dengan daftar permasalahan yang terkait dengan air minum,
kesehatan dan sanitasi, kemudian dianalisis bersama atau diberi pembobotan dan
dirangking)

III. RENCANA KERJA TAHUNAN

(berdasarkan data potensi dan permasalahan pada bagian II maka dibuat tabel rencana kerja
tahunan per aspek kegiatan air minum, kesehatan, dan sanitasi, yang memuat:

 Nomor urut (sesuai dengan rangking masalah)


 Uraian Kegiatan (untuk mengatasi permasalahan yang ada)
 Tujuan dan sasaran
 Upaya yang dilakukan
 Waktunya kapan
 Perkiraan Biayanya.

IV. PENUTUP

Perlu disampaikan bahwa rencana kerja ini harus mendapat dukungan dan keterlibatan semua
pihak karena untuk kepentingan bersama, walaupun yang melaksanakan adalah KPSPAMS.

Rencana Kerja KPSPAMS 45


PT.7-03
2020 PAMSIMAS

TABEL 1. IDENTIFIKASI POTENSI, KENDALA & TARGET AMPL DESA……………………………….. TAHUN ……….

Target Tahun Target Tahun Ini


Kondisi Saat Ini Total Target
No. Uraian Lalu dalam PJM Kesenjangan Kendala dalam PJM Pro
(Hasil Pengukuran) Tahun Ini
Pro AKSI AKSI
1 2 3 4 5 6 7 8

Ketererangan:

(1) Cukup jelas


(2) Diisi tentang daftar rumusan kegiatan dan hasil berdasar PJM Pro AKSI (contoh: target akses Air Minum, target SBS, dll.)
(3) Diisi sesuai target dalam PJM Pro AKSI tahun lalu
(4) Diisi berdasarkan hasil pengukuran terkini
(5) Diisi dari kolom 3 dikurangi kolom 4
(6) Diisi dengan keterangan kendala yang dihadapi dalam pencapaian target
(7) Diisi sesuai target dalam PJM Pro AKSI tahun ini
(8) Diisi dengan total target tahun ini (kolom 5 ditambah kolom 7).

46 Rencana Kerja KPSPAMS


PT.7-03
PAMSIMAS 2020

TABEL 2. RENCANA KERJA KP-SPAMS DESA……………………………………… TAHUN ……….

Rencana Pelaksanan
Tujuan dan Upaya yang
No. Kegiatan (Bulan/Minggu) Perkiraan Biaya Keterangan
Sasaran dilakukan
1 2 3 4 . . . . . . . .

Rencana Kerja KPSPAMS 47


PT.7-03
2020 PAMSIMAS

PT.7-04

PT.7-04 FORMAT ANGGARAN DASAR KPSPAMS

ANGGARAN DASAR
KELOMPOK PENGELOLA SARANA AIR MINUM DAN SANITASI
(KPSPAMS)

DASAR PENDIRIAN, NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN LINGKUP KERJA

Pasal 1

1. Dasar Pendirian Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS)
……………………….
Dalam rangka meningkatkan derajar kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup
masyarakat yang berpenghasilan rendah melalui:
a. Perubahan perilaku.
b. Pelayanan kesehatan berbasis lingkungan.
c. Penyediaan air minum dan sanitasi aman yang cukup dan terjangkau.
d. Kesinambungan dan efektifitas program melalui partisipasi masyarakat.

Desa……………….…, Kecamatan……………….…, Kabupaten……………….…, telah dibangun


sarana air minum dan sanitasi berupa:
1) …………………………………
2) …………………………………
3) …………………………………
4) …………………………………

2. Agar tujuan masyarakat Desa……………………. tercapai maka sarana air minum yang
telah dibangun dipelihara dan diperbaiki oleh masyarakat secara swadaya agar
mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan kesadaran masyarakat untuk
berperilaku hidup sehat termasuk pembangunan jamban CLTS.

3. Agar pemeliharaan dan perbaikan sarana air minum dan usaha mendorong perubahan
perilaku yang dilaksanakan masyarakat secara terkoordinir, dilaksanakan secara efektif
(berhasil guna) efisien (berdaya guna) dengan pembiayaan yang murah maka dibentuk
kelompok pengelola sarana air minum dan sanitasi desa.

48 Format Anggaran Dasar KPSPAMS


PT.7-04
PAMSIMAS 2020

4. Kelompok ini bernama…………………………….

5. Kelompok ini berkedudukan di:

Desa : ………………………………
Kecamatan : ………………………………
Kabupaten : ………………………………

6. Kelompok ini didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas terhitung mulai disahkan.

7. Lingkup kerja Lembaga ini meliputi wilayah Desa ……………….…, Kecamatan


……………….…,

STATUS, AZAS DAN PRINSIP

Pasal 2

1. Kelompok ini bersatus otonomi dan informal.


2. Kelompok ini berazaskan kebersamaan dan gotong royong.
3. Kelompok ini melaksanakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. ………………………………
b. ………………………………
c. ………………………………

PERAN, TUJUAN DAN USAHA

Pasal 3

1. Kelompok ini berperan:

a. Mewujudkan tercapainya pelayanan air minum dan sanitasi untuk masyarakat


Desa………………… yaitu melalui pengelolaan (operasional, pemeliharaan, dan
perbaikan) dan pengembangan sarana air minum dan sanitasi agar
mempunyai manfaat yang berkesinambungan dan mendorong masyarakat
berperilaku hidup sehat.
b. Dengan tersedianya air minum sampai ke pemukiman diharapkan dapat
mendorong produktivitas kerja dalam rangka meningkatkan perekonomian
masyarakat Desa ………………… terutama bagi golongan masyarakat yang
berpenghasilan rendah.

Format Anggaran Dasar KPSPAMS 49


PT.7-04
2020 PAMSIMAS

c. Sebagai kelompok pemberdayaan yang merupakan wahana integrasi sosial


dan menjembatani kesenjangan sosial – ekonomi masyarakat perdesaan.
d. Sebagai mitra NGO, Pemerintah dan Swasta dalam upaya pelayanan
masyarakat melalui pelayanan air minum dan kesehatan lingkungan.

2. Untuk mencapai tujuan peningkatan kesehatan, produktivitas dan kualitas hidup


masyarakat, kelompok ini menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut:
a. Mendorong kesadaran kepada masyarakat bahwa pemeliharaan sarana air
minum menjadi tanggung jawab bersama.
b. Melakukan Perlindungan Daerah Tangkapan Air (PDTA).

c. Mengelola Sambungan Rumah (SR), Kran Umum (KU) atau Hidran Umum (HU)
dan perluasan layanan bagi masyarakat.
d. Melakukan perhitungan iuran air minum berdasarkan pada keterjangkauan dan
keadilan, mutu pelayanan, pemulihan biaya, efisiensi pemakaian air,
transparansi dan akuntabilitas.

e. Perhitungan besaran iuran harus mencukupi biaya operasi, pemeliharaan,


penyusutan, dan pengembangan dengan mempertimbangkan jumlah
sambungan/penerima manfaat yang telah berlangganan dan
mempertimbangkan masukan masyarakat.
f. Melaksanakan operasional, pemeliharaan, perbaikan dan rehabilitasi sarana air
minum dan biaya pengelolaan Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan
Sanitasi (KPSPAMS) secara efisien (berdaya guna), efektif (berhasil guna).

g. Pengelolaan sarana air minum dan sanitasi bertujuan untuk memenuhi


pelayanan dasar kepada masyarakat. Apabila pelayanan dasar tersebut sudah
dipenuhi seluruhnya (akses 100%) dan masih terdapat ketersediaan air, maka
pengelolaan sarana air minum dan sanitasi dapat digunakan untuk keperluan
lain.

KEANGGOTAAN

Pasal 4

1. Yang dapat menjadi anggota kelompok ini adalah seluruh masyarakat pemanfaat
sarana air minum Desa ….…………… .

2. Setiap anggota mempunyai hak:


a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam pertemuan
anggota atas dasar satu anggota satu suara.

50 Format Anggaran Dasar KPSPAMS


PT.7-04
PAMSIMAS 2020

b. Dalam pengambilan keputusan, agar berpihak pada kepentingan masyarakat.


c. Memilih dan atau dipilih menjadi Pengurus Kelompok Pengelola Sarana Air
Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).
d. Meminta diadakan pertemuan anggota menurut ketentuan dalam anggaran
dasar.
e. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Kelompok Pengelola Sarana Air
Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) diluar pertemuan baik diminta atau tidak.
f. Mendapat pelayanan dan pembinaan yang sama.
g. Melakukan pengawasan atas jalannya Kelompok Pengelola Sarana Air Minum
dan Sanitasi (KPSPAMS).

3. Setiap anggota mempunyai kewajiban:


a. Secara aktif ikut memelihara sarana air minum agar memberikan
manfaat yang berkesinambungan.
b. Mentaati dan melaksanakan AD/ART.
c. Ikut hadir dan aktif mengambil peranan dalam pembuatan AD-ART serta
mentaati keputusan-keputusannya. Usulan dari masyarakat kurang mampu
agar lebih mendapat perhatian.
d. Membayar uang langganan air tepat waktu.

4. Keanggotaan lembaga ini mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota.

5. Semua warga masyarakat Desa ……….…….. dapat menjadi anggota lembaga pengelola
air.

6. Keanggotaan berakhir bilamana anggota:


a. Meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri.
c. Tidak membayar uang langganan air selama 6 bulan berturut-turut tanpa
alasan.
d. Melakukan perbuatan yang bertentangan atau menyimpang dari kegiatan
pengelolaan sarana air minum dan sanitasi.
e. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan
f. Pindah ke daerah lain sehingga tidak mampu lagi memenuhi kewajiban-
kewajiban sebagai anggota sebagaimana mestinya.

Format Anggaran Dasar KPSPAMS 51


PT.7-04
2020 PAMSIMAS

7. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan
dalam Buku Daftar Anggota.

8. Seseorang yang diberhentikan oleh pengurus dapat meminta pertimbangan dalam


Rapat Anggota berikutnya

PENGURUS

Pasal 5

Untuk mengatur dan menyelenggarakan program kelompok perlu diadakan organisasi


pengurus yang menjalankan tata laksana kelompok masyarakat:

1. Pengurus lembaga ini terpilih dari, oleh dan dalam Rapat Anggota (Pleno Masyarakat).
2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus lembaga ini adalah mereka yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Memiliki sifat jujur, aktif, terampil bekerja, dan berdedikasi terhadap kelompok
ini.
b. Semua tindakan yang berhubungan dengan pemeliharaan air minum dan
sanitasi meletakkan kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi.
c. Mempunyai pengertian dan wawasan yang cukup terhadap kondisi, kemampuan
masyarakat desa, dan tata laksana kelompok ini.

Pasal 6

1. Masa jabatan pengurus yaitu selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali.
2. Bilamana seorang pengurus berhenti sebelum masa jabatannya, maka jabatannya
dapat ditempati oleh anggota yang lain atas dasar pengangkatan pengurus.

3. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang (ketua, sekretaris, dan bendahara).

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 7

1. Pengurus atas persetujuan Rapat Anggota dapat mengangkat manajer dan karyawan
untuk melakukan pengelolaan kegiatan usaha. Manajer dan karyawan diberi imbalan
yang layak sesuai dengan kemampuan keuangan Kelompok Pengelola Sarana
Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

52 Format Anggaran Dasar KPSPAMS


PT.7-04
PAMSIMAS 2020

2. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan kegiatannya.

3. Setiap anggota pengurus diwajibkan menanggung segala kerugian yang diderita oleh
kelompok yang diakibatkan kelalaiannya dalam melakukan tugas.

Pasal 8

Dengan persetujuan rapat anggota, pengurus selama memegang jabatannya bisa mendapat
honor yang sesuai dengan beban tugasnya dan kemampuan keuangan kelompok.

RAPAT ANGGOTA

Pasal 9

1. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi, dimana setiap anggota wajib


menghadirinya.
2. Rapat Anggota (pleno masyarakat) yang pertama yang bertujuan membentuk lembaga
ini mempunyai kekuatan yang sama tingginya dengan Rapat Anggota selanjutnya
3. Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara teratur minimal 1 kali dalam 1
tahun.
4. Setiap keputusan diambil dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) dilakukan secara
musyawarah-mufakat. Jika tidak dapat diambil secara mufakat, maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.
5. Pertanggungjawaban pengurus KPSPAMS disampaikan kepada masyarakat dan
dilaporkan kepada Kepala Desa melalui Rapat Anggota sesuai periode kepengurusan
KPSPAMS.
6. Laporan Pengurus KPSPAMS sekurang-kurangya berisi tentang:
a. Kegiatan yang direncanakan dan yang telah dilaksanakan oleh KPSPAMS dan
hasil capainnya.
b. Kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan.
c. Laporan keuangan dan pelaksanaan iuran air minum.
d. Daftar asset
e. Daftar pelanggan

Pasal 10

1. Rapat Anggota (pleno masyarakat) sah jika dihadiri oleh lebih dari separuh total jumlah
anggota (>50%).

Format Anggaran Dasar KPSPAMS 53


PT.7-04
2020 PAMSIMAS

2. Jika Rapat Anggota (pleno masyarakat) tidak dapat berlangsung karena tidak
memenuhi kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka Rapat
Anggota ditunda untuk paling lama 10 (sepuluh) hari
3. Bilamana hal yang dimaksud dalam ayat (2) pasal ini juga tidak dapat dicapai maka
setelah dilakukan penundaan selama satu jam rapat dapat dilaksanakan dan dianggap
sah adanya. Keputusan rapat lebih berpihak kepada kepentingan masyarakat yang
berpenghasilan rendah
4. Anggota yang tidak hadir dalam Rapat Anggota (pleno masyarakat) suaranya tidak
dapat diwakilkan kepada anggota lain.

MODAL

Pasal 11

1. Modal KPSPAMS terdiri dari:


a. Sarana air minum dan sanitasi senilai Rp ……………………. (nilai sarana air minum
dan sanitasi dengan dibulatkan dalam ratusan ribu rupiah).
b. Iuran pokok anggota
c. ………………………
d. ………………………

Pasal 12

Kepemilikan dan pengelolaan sarana air minum dapat dipindahtangankan jika disetujui oleh
masyarakat.

Pasal 13

a. Atas dasar keputusan rapat anggota, kelompok dapat menarik iuran pokok dari
masyarakat sebagai tambahan modal kerja.
b. Kelompok dapat menerima bantuan dari pihak lain yang sifatnya tidak mengikat
dan/atau dapat mempengaruhi tujuan pengelolaan sarana air minum oleh Kelompok
Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

54 Format Anggaran Dasar KPSPAMS


PT.7-04
PAMSIMAS 2020

SISA HASIL USAHA

Pasal 14

1. Lembaga Pengelola Air termasuk lambega yang bertujuan meningkatkan pelayanan air
minum kepada masyarakat sehingga tujuan pemberian bantuan hibah desa dari
PAMSIMAS kepada desa…………………. segera dapat tercapai
2. Sisa hasil usaha diperkirakan baru diperoleh setelah lembaga melakukan
pengembangan usaha.

Pasal 15

Setelah dilakukan pemeriksaan, sisa hasil usaha lembaga ini dapat digunakan untuk :
a. 10% untuk dana cadangan usaha
b. 15% untuk jasa pengurus
c. 25% untuk pemupukan modal
d. 5% untuk dana pendidikan
e. 40% dibagikan kepada anggota sebanding dengan jumlah simpanan serta jasa
pinjamannya dalam usaha lembaga ini
f. 5% untuk iuran pembinaan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16

1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan apabila mendapat
setidak-tidaknya 2/3 (dua pertiga) suara dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki
suara dalam Rapat Anggota

2. Bilamana terjadi perubahan-perubahan terhadap Anggaran Dasar ini maka perlu dibuat
catatan perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan kepada seluruh anggota
selambat-lambatnya satu minggu setelah terjadinya perubahan.

ATURAN TAMBAHAN

Pasal 17

Apabila ada keputusan-keputusan baru yang disepakati oleh Rapat Anggota maka keputusan-
keputusan tersebut dapat dimasukkan sebagai aturan tambahan yang juga harus dipatuhi oleh
seluruh anggota Kelompok Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

Format Anggaran Dasar KPSPAMS 55


PT.7-04
2020 PAMSIMAS

PENUTUP

Pasal 18

1. Ketentuan-ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh
Rapat Anggota
2. Hal-hal yang lebih operasional akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Kelompok
Pengelola Sarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS).

56 Format Anggaran Dasar KPSPAMS


PT.7-04
PAMSIMAS 2020

PT.7-05

PT.7-05 FORMAT ANGGARAN RUMAH TANGGA KPSPAMS

ANGGARAN RUMAH TANGGA


LEMBAGA KELOMPOK PENGELOLA SARANA AIR MINUM DAN SANITASI
(KPSPAMS)

Desa …………………………
Kecamatan ………………..
Kabupaten …………………

KEANGGOTAAN

Pasal 1

1. Permohonan untuk menjadi anggota kelompok diajukan olah calon anggota kepada
pengurus secara tertulis dengan menggunakan formulir yang sudah disediakan untuk
keperluan itu. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
permohonan calon anggota, pengurus harus memberi jawaban tentang penerimaan
atau penolakan permohonan tersebut, sebagaimana termaksud dalam Anggaran Dasar

PENGURUS

Pasal 2

Pengurus lembaga yang dimaksud dalam Anggaran Dasar Pasal 5, yaitu :

1. a. Pengurus berjumlah 3 (tiga) sampai 15 (lima belas) orang dan harus berjumlah
ganjil.

b. Badan Penasehat berjumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.

2. Pengunduran diri Anggota Pengurus setiap tahun adalah berdasarkan yang sudah
paling lama memegang jabatan, tetapi bila diantara mereka ada yang diangkat menjadi
Anggota Pengurus pada hari yang sama maka pengunduran diri akan dialkukan dengan
undian, kecuali ada kesepakatan diantara mereka sendiri

Format Anggaran Rumah Tangga KPSPAMS 57


PT.7-05
2020 PAMSIMAS

3. Rapat Anggota Tahunan Lembaga akan mengisi lowongan jabatan Anggota Pengurus
yang mengundurkan diri tersebut dengan memilih diantara para angota lainnya.

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 3

1. Setiap Anggota Pengurus yang secara berturut-turut tidak hadir dalam 3 (tiga) kali
rapat rutin Pengurus tanpa memberikan alasan yang dapat diterima, maka Pengurus
yang bersangkutan dianggap telah meninggalkan jabatannya.

2. Setiap lowongan dalam keanggotaan pengurus akan diisi oleh anggota pengurus baru
dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya lowongan
tersebut, dimana Anggota baru dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh Anggota
Pengurus yang masih ada, untuk selanjutnya disahkan oleh Rapat Anggota. Apabila
pengangkatan dialkukan bukan untuk tujuan pengisian lowongan sementara, maka
Anggota Pengurus itu berhenti pada saat jabatan Anggota Pengurus yang
digantikannya itu selesai.

Pasal 4

Pengurus berkewajiaban menyusun dan menggariskan Pola Kebijakan Umum Kelompok.


Secara khusus Pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada kelompok atas
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, yang meliputi :
1. Kebijakan dalam pengelolaan air minum sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal 3
pada Anggaran Dasar.
2. Kebijakan-kebijakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota untuk
disusun dan digariskan oleh pengurus.
3. Pengurus melaporkan Laporan Keuangan KPSPAMS dalam papan informasi.

PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 5

1. Pengurus membentuk sebuah Panitia Pencalonan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh)


hari sebelum Rapat Anggota diadakan. Panitia Pencalonan terdiri atas 3 (tiga) anggota,
dalan nama tidak boleh duduk lebih dari satu orang Anggota Pengurus.
Tugas Panitia Pencalonan adalah mengajukan calon-calon untuk setiap lowongan
Pengurus yang perlu diisi dengan jalan pemilihan dalam Rapat Anggota

58 Format Anggaran Rumah Tangga KPSPAMS


PT.7-05
PAMSIMAS 2020

2. Sesudah nama-nama calon diumumkan oleh Panitia Pencalonan, Pimpinan Rapat


Anggota meminta tambahan calon-calon dari anggota yang hadir dan mempunyai hak
suara. Kemudian Pimpinan dapat mensahkan pencalonan.

3. Rapat Anggota melakukan pemilihan pengurus dari calon-calon anggota yang telah
disahkan, tanpa menentukan jabatan masing-masing calon. Pemilihan dilakukan
dengan pemungutan suara yang menggunakan surat suara. Hanya anggota yang
mempunyai hak suara yang dapat memilih secara bebas dan rahasia.

4. Tiap-tiap pemilihan diputuskan berdasarkan suara terbanyak. Apabila dua calon atau
lebih mendapat suara yang sama, pemungutan suara diulangi, kecuali diantara mereka
menyatakan mengundurkan diri sebagai calon

5. Pencalonan maupun pemilihan dilakukan untuk Lembaga berikut :


1. Jumlah ganjil 3 (tiga) sampai dengan 15 (lima belas) untku Pengurus
2. Jumlah sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang untuk Badan Pemeriksa dengan
ketentuan bahwa jumlah calon bagi tiap-tiap kelompok harus setidak-tidaknya
lebih dari satu orang daripada jumlah yang akan dipilih.

JABATAN DALAM KEPENGURUSAN

Pasal 6

Jabatan dan kewajiban para pengurus adalah sebagai berikut :

Ketua  Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelaksanan pengoperasian dan


pemeliharaan.
 Mengkoordinasikan pelaksanaan peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
 Mencatat segala pengaduan dari pemakai sarana air minum dan dibahas dalam
rapat anggota.
 Melakukan pertemuan/rapat rutin secara berkala (2 kali dalam 1 tahun) dengan
penerima manfaat sarana air minum.
 Menyusun rencana kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana air minum
dan sanitasi selama periode kepengurusannya.
 Membangun jaringan kerja KPSPAMS dengan pemerintah desa, lembaga lain
yang sejenis, dan pihak-pihak lain yang dapat memberi dukungan teknis dan
pembiayaan.
 Memverifikasi dan memberi persetujuan atas usulan dan hasil pengamatan,
pengoperasian dan pemeliharan yang dilakukan oleh tenaga teknis.
 Membuat laporan pertanggungjawaban secara berkala (bulanan, semester, dan
tahunan).

Format Anggaran Rumah Tangga KPSPAMS 59


PT.7-05
2020 PAMSIMAS

Sekretaris  Membuat Berita Acara/Notulen Rapat dari rapat anggota dan rapat pengurus.
 Mengelola kegiatan surat menyurat, melakukan pencatatan dan
pengadministrasian secara tertib.
 Membantu ketua KPSPAMS menyusun laporan pertanggung-jawaban.
 Mendata jumlah masyarakat pengguna sarana air minum dan sanitasi.
 Mendata sarana air minum dan sanitasi yang terbangun.
 Membuat dokumentasi proses dan hasil kegiatan operasional dan pemeliharaan.
 Bertanggung jawab atas pemberitahuan/undangan kepada anggota sebelum
rapat diadakan.
Bendahara  Mencatat dan menyimpan semua bukti keuangan, barang-barang/jaminan, surat
berharga.
 Menyusun laporan keuangan (pembukuan) dan pertanggungjawaban keuangan
pada waktu yang ditentukan.
 Menerima semua pembayaran iuran pemanfaat atas pelayanan sarana air
minum atas nama organisasi dan menyimpan di tempat aman yang telah
ditentukan pengurus.
 Melakukan tindakan yang diperlukan apabila terjadi penunggakan atau hal-hal
yang akan mengganggu keuangan.
 Melakukan pembayaran atau pengeluaran uang dengan sepengetahuan Ketua.
 Membuat laporan keuangan.
Seksi Teknis  Mendata sarana air minum yang digunakan setiap rumah tangga (by name by
address) dan melakukan update pada peta sosial. Data ini akan diperbaharui
secara berkala pada tahap keberlanjutan sesuai format terlampir.
 Mengoperasikan sistem pelayanan air minum, mengontrol kuantitas dan kualitas
air yang dihasilkan, serta melakukan tindakan apabila terjadi gangguan pada
sistem (misal terjadi kebocoran, genset rusak, pencurian air, dan lain-lain).
 Mengontrol tingkat persediaan bahan/material untuk keperluan operasional dan
pemeliharaan (kebutuhan BBM untuk genset, kaporit, dan lain-lain).
 Memelihara secara rutin dan berkala seluruh sistem dan memperbaiki kerusakan
sarana yang menjadi tanggung jawabnya.
 Memperbarui data terkait sarana dan prasaranan air minum (jumlah dan
keberfungsian).
 Membuat laporan teknis tertulis secara rutin tiap bulan.
 Menyusun Rincian Anggaran Biaya kegiatan operasional dan pemeliharaan, baik
harian maupun periodik (bulanan dan triwulan).
 Membantu Ketua dalam menyusun laporan pertanggung-jawaban.
 Mengatur pemasangan jaringan untuk pengembangan sarana.
 Melakukan update terhadap peta akses air minum.
 Memeriksa kualitas air secara periodik.
Seksi  Mendata sarana dan prasarana sanitasi dan kesehatan terbangun setiap rumah
Sanitasi tangga (by name by address) dan melakukan update pada peta sosial. Data ini
dan akan diperbaharui secara berkala pada tahap keberlanjutan sesuai format
Kesehatan terlampir.
 Menyusun rencana dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan
penggunaan jamban dengan menitikberatkan pada perubahan perilaku
masyarakat.

60 Format Anggaran Rumah Tangga KPSPAMS


PT.7-05
PAMSIMAS 2020

 Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan sarana sanitasi dan kegiatan lain


yang berkaitan dengan sanitasi dan kegiatan
 Perubahan Perilaku Sanitasi memfasilitasi dan bekerja sama dengan wirausaha
sanitasi/STBM.
 Melanjutkan kegiatan promosi kesehatan sekolah melalui kerjasama dengan
pihak sekolah termasuk kegiatan pemeliharaan jamban sekolah yang sudah
terbangun.
 Menginisiasi pembentukan dan mendampingi Tim STBM desa yang akan
menfasilitasi masyarakat dalam melakukan perilaku 5 pilar STBM.
Koordinator  Mengatur penggunaan air dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi.
Pengguna  Melaporkan kepada seksi teknis apabila terjadi kerusakan pada sarana umum
Sarana (KU, yang dikelola.
HU, SGL,  Mengorganisasi pembayaran iuran pemakai sarana umum (misal KU/HU) dan
PAH menyetor iuran bulanan dari para pengguna sarana air minum kepada
dan lain-lain Bendahara KPSPAMS.
sarana yang  Mengorganisir anggota pada kegiatan kesehatan lingkungan dan promosi
dimanfaatkan kegiatan Perubahan Perilaku Sanitasi.
secara  Mengorganisasi kegiatan gotong-royong yang berkaitan dengan kegiatan air
bersama- minum dan sanitasi.
sama  Melakukan pemeliharaan sarana umum yang menjadi tanggung jawab
dalam suatu pengelolaannya.
kelompok)  Memantau pelaksanaan pembangunan jamban melalui pendekatan CLTS
untuk meningkatkan penggunaan jamban pada masyarakat.

DEWAN PENASEHAT

Pasal 7

Penunjukan Dewan Penasehat serta anggotanya disampaikan kepada yang bersangkutan


dengan surat pengangkatan yang ditandatangani oleh ketua dan sekretaris pengurus lembaga.
Demikian pula dengan pembubaran Dewan Penasehat dan atau penghentian Dewan
Penasehat, disampaikan secara tertulis kepada yang bersangkutan.

Ditetapkan di ……………………….
Pada tanggal ……………………….

Atas nama seluruh anggota Lembaga

Ketua Sekretaris

( ) ( )

Format Anggaran Rumah Tangga KPSPAMS 61


PT.7-05
2020 PAMSIMAS

PT.7-06

PT.7-06 FORMAT PENILAIAN KINERJA KPSPAMS

LEMBAR PEMANTAUAN / PENGUKURAN KINERJA


KELOMPOK PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI
(KP-SPAMS) PROGRAM PAMSIMAS

KP-SPAMS : DESA :
KECAMATAN : CAKUPAN LAYANAN : ......DUSUN
KABUPATEN : PROVINSI :
OPSI SAM : TAHUN BERDIRI :

KONDISI REAL KP-SPAMS


INDIKATOR / SUB
NO KET.
INDIKATOR
RENDAH (1) SEDANG (2) TINGGI (3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

A DOKUMEN PERENCANAAN

1. Rencana Kerja
(Investasi) Tidak Ada 1 Ada 3
KPSPAMS

B PENGELOLAAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN

Lengkap, Buku
1. Pembukuan Ada, Buku
Tidak Ada Harian, Iuran,
1 Kas, Iuran 2 3
Pembukuan Kas, Dan
Dan Harian
Laporan Keu.

2. Daftar Inventaris /
Tdk Ada 1 Ada 3
Aset Yang Dikelola

3. Iuran Tdk Ada 1 Ada 3

4. Perbandingan Iuran
I >= OP, dan
(I) & Biaya
I < OP 1 I >= OP 2 Pengembangan 3
Operasional dan
(Cost Recovery)
Pemeliharaan (OP)

C KINERJA LAYANAN AIR MINUM DAN SANITASI

1. Kondisi Sarana Air < 40% 1 40-80% 2 >80%-100%


Minum yang (tidak (sebagian) (berfungsi baik) 3
berfungsi berfungsi)

62 Format Penilaian Kinerja KPSPAMS


PT.7-06
PAMSIMAS 2020

KONDISI REAL KP-SPAMS


INDIKATOR / SUB
NO KET.
INDIKATOR
RENDAH (1) SEDANG (2) TINGGI (3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Jumlah Penduduk
yang sudah akses
< 40% 1 40-80% 2 >80%-100% 3
air minum yang
layak saat ini

3. Jumlah Penduduk
dengan akses pada
air minum
berdasarkan < 40% 1 40-80% 2 >80%-100% 3
kapasitas system
air minum yang
terbangun.

4. Jumlah Penduduk
yang belum Akses
>60% 1 20-60% 2 <20% 3
air minum yang
layak saat ini

5. Jumlah penduduk
dengan akses < 40% 1 40-60% 2 >60% 3
jamban sehat

6. Jumlah Dusun telah


mencapai SBS < 40% 1 40-60% 2 >60% 3
100%

7. Jumlah dusun yang


< 40% 1 40-60% 2 >60% 3
menerapkan CTPS

D KEMITRAAN

1. Rencana Kemitraan BELUM ADA 1 ADA 3

2. Persentase realisasi
kegiatan kemitraan
terhadap rencana < 25 % 1 25-50% 2 >50% 3
kemitraan/kerja
sama

TOTAL NILAI (jumlah total nilai kolom 4+6+8)

Analisis Hasil Pengukuran (Skala Kinerja):


Total Nilai < 23 : Kinerja RENDAH
Total Nilai 23 – 32 : Kinerja SEDANG
Total Nilai > 32 : Kinerja TINGGI

Format Penilaian Kinerja KPSPAMS 63


PT.7-06
2020 PAMSIMAS

KESIMPULAN: ..........................................................................................
REKOMENDASI:
 Aspek Teknis...............................................................................
 Aspek Kesehatan dan Sanitasi ...................................................
 Aspek Kelembagaan....................................................................

Mengetahui: ...../.../…..
Pengurus KPSPAMS Yang memantau:

(Nama) (Nama)
(Jabatan/Posisi dalam Asosiasi)

PETUNJUK PENGISIAN:

LANGKAH I:
Kolom 1 Nomor dari indikator yang dinilai, kolom ini tidak perlu diisi
Kolom 2 Indikator dan Sub Indikator yang akan dinilai, kolom ini tidak perlu diisi
Kolom 3, 5 dan 7 Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan kondisi real KP-SPAMS, untuk setiap
Sub Indikator yang dinilai.
Kolom 4,6, dan 8 Kolom ini menunjukkan nilai yang akan diberikan pada kondisi real BPSPAMS untuk
setiap Sub Indikator
Jumlahkanlah nilai masing-masing Sub Indikator, pada masing-masing kolom.
Khusus untuk Kolom 6, nilai totalnya berkisar antara 23 s/d 29 karena untuk beberapa
Sub Indikator (A-1; B-2 dan B-3) hanya ada 2 penilaian (rendah dan tinggi)
Total Nilai adalah hasil penjumlahan dari Total Nilai dari kolom 4,6 dan 8.

Kolom 9 Diisikan jika diperlukan ada penjelasan spesifik terhadap kondisi BPSPAMS pada Sub
Indikator yang dimaksud (untuk sub indikator yang mengalami perubahan nilai kinerja
maka dilakukan koreksi di dalam logbook untuk mengupdate data SIM Asosiasi).

LANGKAH II:
Setelah mendapatkan Total Nilai, selanjutnya perhatikan nilai hasil pengukuran (Skala Kinerja). Sesuaikan Total
Nilai tersebut dengan Skala Nilai yang sudah ditetapkan maka akan dapat disimpulkan Kriteria Kinerja
KPSPAMS yang bersangkutan (Rendah, Sedang atau Tinggi)

REKOMENDASI:
Bagian rekomendasi dapat diisikan dengan kegiatan pendampingan yang dibutuhkan oleh KPSPAMS atau
kondisi real, tantangan, hambatan/masalah pengelolaan SPAMS.

64 Format Penilaian Kinerja KPSPAMS


PT.7-06
PAMSIMAS 2020

PT.7-07
PT.7.07 BERITA ACARA
SERAH TERIMA PENGELOLAAN SPAMS

Pada hari ini (……sebutkan nama hari…..) tanggal…bulan…tahun…, dilakukan penyerahan


pengelolaan SPAM tahun…… dari KKM….. desa…. Kepada KPSPAMSbertempat
di………….. desa………. Kecamatan…….. kabupaten……… propinsi…… berupa:

1 Infrastrukstur/Bangunan dan kelengkapannya


a) Sumur bor dan pompa (…Unit) : Rp …………………….
b) Sumur gali & pompa & reservoir atas (...Unit) : Rp …………………….
c) Pengolahan air (…Unit) : Rp …………………….
d) ……… (….Unit) : Rp …………………….
Dst (tergantung dari jenis infrastruktur yang
terbangun
e) Sanitasi Sekolah (…Unit) : Rp …………………….
f) Sambungan Rumah (...Unit) : (Dana Masyarakat
melaluiKPSPAMS)

KPSPAMS berkewajiban melakukan pemeliharaan dan pengembangan terhadap infrastruktur


yang sudah terbangun, melakukan pemerikasaan kualitas air secara rutin dan pelatihan yang
berhubungan dengan kegiatan pencapaian akses 100 % air minum dan sanitasi kepada
pengurus BP-SPAMS secara berkala. Oleh karena itu KPSPAMS berkewajiban melakukan
penarikan iuran terhadap masyarakat. Besarnya iuran ditetapkan didalam AD/ART BP-
SPAMS.berdasarkan kebutuhan biaya O & P, biaya pemulihan dan biaya pengembangan

Yang Menyerahkan: Diterima Oleh:


Koordinator KKM………………. Ketua KPSPAMS

(…………………………………) (…………………………………….)

Mengetahui
Fasilitator Senior FM CD Kepala Desa

(…………....) (…………....) (…………....) (…………....)

BA Serah Terima Pengelolaan SPAMS 65


PT.7-07
2020 PAMSIMAS

66 Format Penilaian Kinerja KPSPAMS


PT.7-06

Anda mungkin juga menyukai