Hidrologi Dan Hidrolika Jembatan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 56

PERENCANAAN JEMBATAN

SELAMAT PAGI……
100 Menit Kedepan
Kita Memasuki
Sesi XII (dua belas)

Mata Kuliah : PERENCANAAN JEMBATAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 1


JEMBATAN
MK. PER. JEMBATAN

Sesi XII (dua belas)

HIDROLOGI dan HIDROLIKA


JEMBATAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 2


JEMBATAN
LATAR BELAKANG

• Jalan dan jembatan merupakan asset negara yg sangat berharga; agar dapat
tetap berfungsi dengan baik diperlukan upaya PEMELIHARAAN dan
PENGAMANAN
• Indonesia yang beriklim tropis dan curah hujan yang tinggi, jalan dan jembatan
banyak yg rusak akibat gerusan air, baik air permukaan maupun air bawah
permukaan/air tanah ;
• Penanganan yang tepat akan melindungi jalan dan jembatan dari bahaya
pengaruh limpasan air banjir, genangan air hujan dan air tanah.

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 3


JEMBATAN
ACUAN NORMATIF

Acuan yang dipakai untuk


Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika
Jembatan :

1. SK SNI M-18-1989-F, 1989 tentang


Metode Perhitungan Debit Banjir

2. SKBI-1.3.10.1987.SNI No. 1924-1989-


F, 1987 tentang Pedoman
Perencanaan Hidrologi dan
Hidraulik untuk Bangunan di Sungai

3. SNI 03-3424-1994/SK SNI T-22-1997-


03, 1994 tentang Tata Cara
Perencanaan Drainase Permukaan
Jalan

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 4


JEMBATAN
PERAN ANALISIS HIDROLOGI ?

Peran analisis hidrologi dalam desain jembatan yang melintasi sungai adalah
pada aspek KEAMANAN jembatan terhadap aliran banjir di sungai.

• Struktur atas jembatan harus cukup tinggi sehingga gelagar dan lantai
terhindar dari limpasan air banjir.
• Pangkal, pilar, dan fondasi jembatan harus aman terhadap risiko gerusan dasar
sungai.
• Risiko ini bertambah besar apabila dasar sungai mengalami penurunan
(degradasi).

Langkah kerja pada analisis hidrologi mencakup :


1. Perhitungan debit aliran banjir,
2. Perhitungan profil muka air banjir,
3. Dan estimasi kedalaman gerusan dasar sungai.

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 5


JEMBATAN
DEFINISI Analisis Hidrologi dan Analisis Hidrolika ?

ANALISIS HIDROLOGI adalah proses perhitungan


yang dilakukan untuk memperoleh besar hujan
rencana atau debit rencana

ANALISIS HIDROLIKA adalah proses perhitungan


yang dilakukan untuk memperoleh dimensi bangunan
hidrolika yang diperlukan sesuai dengan kapasitas
debit rencana yang diinginkan.

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 6


JEMBATAN
LOKASI JEMBATAN

Pada Pekerjaan Jembatan yang baru lokasi


jembatan harus dipilih sedemikian sehingga
memberikan keuntungan-keuntungan aspek
teknik, ekonomi dan sosial yang OPTIMAL

Aspek- aspek tsb adalah


1. Secara geologis lokasi pondasi untuk abutment dan pilar harus baik,
pada kedalaman yang tidak dalam pada lapisan yang tidak erosif (MUDAH
TERGERUS)
2. Batasan sungai pada lokasi jembatan harus jelas dan permukaan air
serendah mungkin
3. Perlintasan jembatan melintasi sungai tegak lurus arah aliran
4. Bagian pinggir lokasi hrs permanen, lurus dan cukup tinggi thd
permukaan banjir
5. Hindari pondasi di dalam air
6. Hindari jembatan pada lokasi lengkung, tetapi pada alinyemen tangen
(menghindari kecelakaan akibat gaya sentrifugal)

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 7


JEMBATAN
POTONGAN MELINTANG SUNGAI yg dibutuhkan
Bilamana alternatif lokasi telah dipilih, maka diperlukan gambaran penampang
melintang sungai
Potongan melintang sungai diperlukan untuk :
1. Menghitung LENGKUNG DEBIT Sungai di lokasi jembatan
2. Memperkirakan debit banjir dengan konsep DEBIT ALUR PENUH (Bankfull
Discharge)
3. Menentukan PANJANG BENTANG dan JENIS KONSTRUKSI yang dipilih
4. Menentukan lokasi dan jenis pilar jembatan yang dipilih
Potongan melintang sungai dibuat jarak 25 m sepanjang 200 m yaitu 100 meter ke
hulu dan 100 meter ke hilir
Lebar penampang melintang dibuat hingga 50 meter ke kiri dan kanan tebing
sungai

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 8


JEMBATAN
MORFOLOGI SUNGAI

Pemahaman morfologi sungai sangat berguna untuk memperkirakan perilaku


sungai dan karakteristik hidrolis sungai yang dibutuhkan dalam perencanaan
jembatan.

Pemahaman morfologi sungai setidaknya mencakup :


1. Jenis material dasar sungai dan kelandaian sungai
2. Material alam pembentuk tebing dan bantaran sungai
3. Vegetasi tebing dan bantaran
4. Kemiringan tebing dan gejala erosinya
5. Erosi dan sedimentasi meandering sungai
6. Tanda tanda banjir pada semak-pohon atau tebing (banjir baru)
7. Tanda – tanda banjir pada tembok, dermaga dan pilar (banjir lama)

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 9


JEMBATAN
DEBIT BANJIR RENCANA
Keamanan bangunan air terhadap banjir, harus ditentukan dengan pengolahan data
debit secara statistik dan penentuan periode ulangnya harus disesuaikan dengan
tingkat kepentingan bangunan tersebut.

Periode Ulang (PU) Banjir untuk Perencanaan Jembatan :


• Jembatan Besar dan Penting (kategori pekerjaan khusus) : PU 50-100 tahun
• Jembatan Tetap (kategori pekerjaan biasa) : PU 25- 50 tahun
• Jembatan Sementara (kategori pek. sementara) : PU 25 tahun

Periode Ulang Banjir untuk Perencanaan Gorong-Gorong


• Gorong-gorong Jalan Tol : Periode ulang 50 tahun
• Gorong-gorong Jalan Arteri : Periode ulang 25 tahun
• Gorong-gorong Jalan lokal : Periode ulang 10 tahun

Periode Ulang Banjir Saluran Samping Jalan : 5 tahun

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 10


JEMBATAN
TINGGI JAGAAN (FREE BOARD) BANJIR RENCANA

• Tinggi jagaan : ruang bebas vertikal antara titik terendah dari tepi bawah plat
jembatan dan muka air banjir rencana.
• Tinggi jagaan untuk jembatan minimal 1.00 m dan harus dipertimbangkan
untuk ditambah bilamana ada kemungkinan sungai membawa benda-benda
hanyutan yg berukuran besar pada saat terjadi banjir rencana.

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 11


JEMBATAN
METODE PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANA

Metode Perhitungan debit banjir rencana didasarkan pada Luas Catchment


Area

Untuk catchment area


2
1. < 25 km (<2.500 ha) - RATIONAL
2
2. antara 25-100 km (2.500 ha-10.000 ha ) WEDUWEN – HASPERS
2
3. > 100 km (>10.000 ha)- MELCHIOR

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 12


JEMBATAN
PERHITUNGAN DEBIT BANJIR RENCANA

Perhitungan debit banjir rencana /perkiraan awal besarnya banjir rencana


di lokasi jembatan:
1. Cara berdasarkan debit aliran sungai
2. Cara berdasarkan curah hujan
3. Cara DEBIT ALUR PENUH (Bankfull Discharge)

Cara yang dipilih tergantung Ketersediaan Data


Di Indonesia umumnya digunakan Cara 2

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 13


JEMBATAN
1. PERHITUNGAN DEBIT BANJIR berdasarkan
DEBIT ALIRAN SUNGAI

Metode ini digunakan :


1. Data minimal 10 Tahun
2. Digunakan metode Extreem Value dari Gumbel

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 14


JEMBATAN
Metode Distribusi Gumbel

X = X + sK
K = faktor probabilitas, untuk harga-harga ekstrim dapat dinyatakan
dalam persamaan :

YTr − Yn
K =
Sn
Yn = reduced mean yang tergantung pada jumlah sampel atau data n
Sn = reduced standard deviation yang juga
tergantung pada jumlah sampel
YTr = reduced variate yang dihitung dengan persamaan :

 Tr − 1 Tr = PUH untuk curah hujan tahunan


YTr = − ln − ln  rata-rata (2,33 tahun)
 Tr 

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 15


JEMBATAN
Metode Gumbel

Tabel Reduced Mean (Yn)

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 16


JEMBATAN
Metode Gumbel

Tabel Reduced Standard deviation (Sn)

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 17


JEMBATAN
Persiapan Data

1 tahun 1 data

1 tahun 3 - 5 data
Tentukan ambang /
tresholdnya

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 18


JEMBATAN
PROPORSI LUAS DAS :

Besarnya Debit Banjir di lokasi Jembatan dapat dicari dengan


perbandingan langsung luas Catchment Area yaitu sebagai berikut :

Qjembatan = debit banjir di lokasi jembatan (m3/dt)


CA jembatan = Luas DAS area sungai lokasi jembatan (km2)
CA sta = Luas DAS area sungai di lokasi sta pengukur debit (km2)
Q sta = debit banjir di lokasi sta pengukur debit (m3/det)

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 19


JEMBATAN
Illustrasi

Lokasi
jembatan • Batas DAS
CA jemb • CA sta (grs
Qjem
(grs merah) hitam)

Qsta
Titik Kontrol

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 20


JEMBATAN
2. PERHITUNGAN DEBIT BANJIR berdasarkan
CURAH HUJAN

Metode ini digunakan :


1. Data minimal 10 Tahun
2
2. Digunakan Metode Perhitungan : Untuk catchment area < 25 km (<2.500 ha)
digunakan metode RATIONAL
2
3. Untuk catchment area antara 25-100 km (2.500 ha-10.000 ha ) digunakan
metode WEDUWEN – HASPERS
2
4. Untuk catchment area > 100 km (>10.000 ha) digunakan metode MELCHIOR

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 21


JEMBATAN
Metode Rasional

berfungsi untuk menghitung debit banjir rancangan,


yang berupa debit puncak banjir (Qp), jadi
termasuk banjir rancangan non hidrograf

Cukup akurat bila luas Catchment


Area kurang dari 2.500 Ha

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 22


JEMBATAN
Rumus Rasional

Q p = 0,278 .C.I.A (satuan A dalam km2)

Adapun,
Q = Debit puncak banjir (m3/ detik ).
C = Koefisien limpasan
i = Intensitas hujan (mm/jam)
A = Luas daerah pengaliran (km2 )

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 23


JEMBATAN
Koefisien Pengaliran c

perbandingan antara jumlah air yang


mengalir (melimpas) di permukaan
dengan jumlah air hujan yang turun
di kawasan tersebut

Dipengaruhi oleh: Type CA dan


kondisi permukaan tanah

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 24


JEMBATAN
PERENCANAAN PERTEMUAN XII 25
JEMBATAN
Intensitas Hujan
Rumus Mononobe
2/3
R24  24 
i =   mm/jam
24  tc 

Bila R24 = 81,48 mm,


tc = 6 jam
Maka i = (81,48/24)*(24/6) 2/3
= 8,55 mm/jam
PERENCANAAN PERTEMUAN XII 26
JEMBATAN
Contoh Soal :
Suatu DAS sebuah sungai mempunyai luas = 20 km2, panjang sungai Ls = 39 km. Elevasi titik terjauh = +750 m
dan elevasi titik terendah (outlet) +210 m, dengan koefisien pengaliran C = 0,85. Curah hujan rencana R24 = 177
mm. Dengan metode Rational, hitung debit banjir sungai akibat hujan tersebut di atas?

Data-data :
• Luas DAS = 20 km2
• Panjang sungai = 39 km = 39.000 m
• Elevasi titik terjauh = +750 m
• Elevasi titik terendah (outlet) = +210 m
• Koefisien pengaliran C = 0,85
• Curah hujan rencana R24 = 177 mm

Q=0,278.C.I.A =0,278x0,85x19,02x20 = 89,89 m3/det.


PERENCANAAN PERTEMUAN XII 27
JEMBATAN
3. CARA DEBIT ALUR PENUH (BANKFULL
DISHARGE)
1. Metode ini digunakan Para PAKAR Hidrologi dan Hidrolika untuk
membuat PERKIRAAN AWAL besarnya debit banjir yang mungkin terjadi
di lokasi Rencana Jembatan.

2. Konsep :
Debit banjir maksimum = 1,5 kali kapasitas tampung debit maksimum
(kapasitas alur penuh penampang sungai tersebut)

3. Untuk menghitung Bankfull discharge perlu :


a. Profil melintang sungai di lokasi jembatan
b. Kemiringan rata-rata sungai di sekitar lokasi jembatan
c. Kekasaran sungai

4. Perhitungan dengan menggunakan Rumus Manning.

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 28


JEMBATAN
LENGKUNG DEBIT /RATING CURVE

Yang dimaksud dengan lengkung debit


(rating curve) adalah grafik yang
menggambarkan hubungan antara tma
(tinggi muka air) vs debit pada suatu
penampang sungai/saluran.

Grafik ini berguna untuk mengetahui


ELEVASI SUNGAI berdasarkan debit
rencana sungai.

Cara pembuatan rating curve dengan


pembacaan tma pada peilskaal dan
menghitung debit sungai/saluran saat yang
sama kemudian di plot pada grafik.
Banyaknya data diatur agar diperoleh
grafik yang bisa mencakup debit
sungai/tinggi sungai minimum-maksimum
(biasanya dilakukan pada musim kemarau
dan penghujan).

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 29


JEMBATAN
PROSEDUR PERENCANAAN HIDROLIKA UNTUK JEMBATAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 30


JEMBATAN
BAGAN ALIR PERENCANAAN HIDROLIKA UNTUK
JEMBATAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 31


JEMBATAN
KOEFISIEN ARUS BALIK TOTAL - K*

Koefisien arus balik Total K* terdiri dari :

1. KOEFISIEN DASAR ARUS BALIK – Kb

2. KOEFISEIEN PENGARUH PILAR –DKp

3. KOEFISIEN PENGARUH EKSENTRISITAS JEMBATAN – DKe

4. PENGARUH KEMIRINGAN POSISI JEMBATAN - DKs

RUMUS :

K* = Kb + DKp + DKe + DKs

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 32


JEMBATAN
PERKIRAAN NILAI a2

a1 = koefisien energi kinetik


a2 = koreksi tinggi tekan

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 33


JEMBATAN
KOEFISIEN DASAR ARUS BALIK – Kb

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 34


JEMBATAN
KOEFISEIEN PENGARUH PILAR –DKp

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 35


JEMBATAN
KOEFISIEN PENGARUH EKSENTRISITAS
JEMBATAN - DKe

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 36


JEMBATAN
PENGARUH KEMIRINGAN POSISI JEMBATAN - DKs

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 37


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 38


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

Contoh Perencanaan Hidrolika Alur Sungai untuk Perencanaan


Jembatan :

Contoh perhitungan untuk perlintasan jembatan dengan data-data


detai sebagaimana disajikan pada Tabel 2. dan Contoh Perhitungan
disajikan dalam Tabel 3,

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 39


JEMBATAN
DATA DETAIL PERLINTASAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 40


JEMBATAN
PENAMPANG MELINTANG SUNGAI :

Gambar 1. Penampang melintang sungai di lokasi jembatan


(dilihat dari arah hulu)

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 41


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN-1

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 42


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN - 2

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 43


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN-3

Gambar 3 : Contoh Penampang melintang sungai di lokasi jembatan

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 44


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN - 4

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 45


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN - 5

a1 = koefisien energi kinetik


a2 = koreksi tinggi tekan

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 46


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN - 6

s = factor koreksi dr
diagram B
PERENCANAAN PERTEMUAN XII 47
JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 48


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 49


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 50


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 51


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 52


JEMBATAN
CONTOH PERHITUNGAN

Gambar 3 : Contoh Penampang melintang sungai di lokasi jembatan

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 53


JEMBATAN
ALIRAN JENIS II

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 54


JEMBATAN
ALIRAN JENIS II

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 55


JEMBATAN
TERIMA KASIH

PERENCANAAN PERTEMUAN XII 56


JEMBATAN

Anda mungkin juga menyukai