Dokumen tersebut merupakan pathway penatalaksanaan gagal jantung akut dekompensata di RSUD Syari'ah Ambami Rato Ebu yang mencakup asesmen awal, pemeriksaan laboratorium dan radiologi, diagnosis, terapi, edukasi, dan tatalaksana lainnya dengan tujuan memulihkan kondisi pasien.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
109 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merupakan pathway penatalaksanaan gagal jantung akut dekompensata di RSUD Syari'ah Ambami Rato Ebu yang mencakup asesmen awal, pemeriksaan laboratorium dan radiologi, diagnosis, terapi, edukasi, dan tatalaksana lainnya dengan tujuan memulihkan kondisi pasien.
Dokumen tersebut merupakan pathway penatalaksanaan gagal jantung akut dekompensata di RSUD Syari'ah Ambami Rato Ebu yang mencakup asesmen awal, pemeriksaan laboratorium dan radiologi, diagnosis, terapi, edukasi, dan tatalaksana lainnya dengan tujuan memulihkan kondisi pasien.
Dokumen tersebut merupakan pathway penatalaksanaan gagal jantung akut dekompensata di RSUD Syari'ah Ambami Rato Ebu yang mencakup asesmen awal, pemeriksaan laboratorium dan radiologi, diagnosis, terapi, edukasi, dan tatalaksana lainnya dengan tujuan memulihkan kondisi pasien.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
CLINICAL PATHWAY
RSUD. SYARIFAH AMBAMI RATO EBU
KABUPATEN BANGKALAN 2019 GAGAL JANTUNG AKUT DEKOMPENSATA (ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE) (ICD 10: I50.9)
No. Rekam Medis
Nama Pasien BB : Kg Jenis Kelamin TB : Cm Tanggal Lahir/ Umur Tgl. Masuk Jam : Diagnosa Masuk RS Tgl. Keluar Jam : – Penyakit Utama Kode ICD : Lama Rawat : Hari
– Penyakit Penyerta Kode ICD : R. Rawat/Kelas :
/ Komplikasi Kode ICD : KIS/ Umum/ Asuransi Lain Tindakan Kode ICD : Rujukan : Ya/Tidak
HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN BIAYA
HARI RAWAT 1 2 3 4 5 6 7 1. ASESMEN AWAL a. ASESMEN Pasien masuk via Dokter IGD AWALMEDIS IGD Pasien masuk via Dokter Spesialis RJ Perawat Primer : Kondisi umum, tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, Dilanjutkan dengan c. ASESMEN AWAL riwayat alergi, skrining gizi, asesmen bio-psiko- KEPERAWATAN nyeri, status fungsional: bartel sosial, spiritual dan index, risiko jatuh, risiko budaya dekubitus, kebutuhan edukasi dan budaya. a. DL (Hb, Ht, Leu, Plt) b. SGOT/SGPT c. BUN/Cr d. Elektrolit 2. LABORATORIUM e. GDS f. AGD g. NT Pro BNP h. Fungsi Tiroid 10. RADIOLOGI Ro Thorax EKG 11. ELEKTROMEDIK Ekokardiogram Jika diperlukan, 13. KONSULTASI sesuai kebutuhan pasien 14. ASESMEN LANJUTAN Dokter DPJP Visite harian a. ASESMEN MEDIS Atas indikasi/ Dokter non DPJP kegawatan c. ASESMEN Dilakukan dalam Perawat Penanggung Jawab KEPERAWATAN 3 shift d. ASESMEN GIZI Ahli Gizi (Dietisien) Lihat riisiko malnutrisi melalui skrining gizi dan mengkaji data antopometri, biokimia, fisik/klinis, riwayat makan termasuk alergi makanan serta riwayat personal. Asesmen dilakukan dalam waktu 48 jam. Dilanjutkan dengan Telaah Resep intervensi farmasi e. ASESMEN yang sesuai hasil FARMASI Rekonsiliasi Obat telaah dan rekonsiliasi obat. 15. DIAGNOSIS a. DIAGNOSIS ADHF MEDIS a. b. b. DIAGNOSIS KEPERAWATAN c. d. f. DIAGNOSIS GIZI
16. DISCHARGE PALANNING
17. EDUKASI TERINTEGRASI
Oleh semua Penjelasan diagnosis pemberi asuahn a. EDUKASI/ berdasarkan INFORMASI Rencana terapi kebutuhan dan juga MEDIS berdasarkan Informed consent discharge planning. d. EDUKASI & KONSELING GIZI a. Pengisian formulir informasi dan b. e. EDUKASI edukasi terintegrasi c. oleh pasien dan KEPERAWATAN d. atau keluarga e. Informasi obat Meningkatkan j. EDUKASI kepatuhan pasien FARMASI Konseling obat meminum/ menggunakan obat l. PENGISIAN FOR- MULIR INFOR- DTT MASI DAN Lembar edukasi terintegrasi Keluarga/Pasien EDUKASI TERINTEGRASI 9. TERAPI MEDIKA MENTOSA IVFD Isotonik (Pz, RL, RA) a. CAIRAN INFUS Varian Furosemide bolus 20-40 mg Furosemide Bolus/ Pump ISDN Pump Morfin c. INJEKSI Antibiotik Jika infeksi Rate kontrol Digoxin (Jika AF) Varian j. OBAT ORAL Furosemide Spironolakton ACE Inhibitor (Captopril, Lisinopril) ARB (Candesartan, Irbesartan, Candesartan) Antipletelet Tergantung (Aspilet, CPG) penyebab, heparinisasi jika ACS Beta blocker Setelah stabil Rate kontrol Digoxin (Jika AF) Varian 10. TATALAKSANA/INTERVENSI a. TLI MEDIS Oksigen Kateter urin Akses vena sentral Intubasi/CPAP Jika gagal nafas DC Shock Jika henti jantung a. b. c. d. e. f. f. TLI g. Mengacu pada NIC KEPERAWATAN h. i. j. k. l. m. n. Bentuk makanan, kebutuhan zat gizi, disesuaikan dengan t. TLI GIZI usia dan kondisi klinis secara bertahap u. TLI FARMASI Sesuai dengan hasil Rekomendasi kepada DPJP monitoring MONITORING & EVALUASI (Monitor Perkembangan Pasien) Asesmen ulang & review a. DOKTER DPJP verifikasi rencana asuhan a. b. c. d. e. f. Mengacu pada b. KEPERAWATAN NOC g. h. i. j. k. Sesuai dengan Monitoring asupan makanan masalah gizi dan tanda gejala akan dilihat Monitoring antopometri kemajuannya. m. GIZI Mengacu pada IDNT (International Monitorting biokimia Dietetics & Nutrition Terminology) Monitoring fisik/ kimia terkait gizi q. FARMASI Monitoring interaksi obat Dilanjutkan dengan Monitoring efek samping obat intervensi farmasi Pemantauan terapi obat yang sesuai 12. MOBILISASI/ REHABILITASI Tirah baring Duduk a. MEDIS Tahapan mobilisasi Berdiri sesuai kondisi Jalan pasien e. KEPERAWATAN f. FISIOTERAPI 13. OUTCOME/HASIL Angina a. MEDIS Dispnea a. b. c. d. e. f. Mengacu pada c. KEPERAWATAN NOC dilakukan g. dalam 3 shift h. i. j. k. l. o. GIZI Terapi obat sesuai indikasi Meningkatkan p. FARMASI kualitas hidup Obat rasional pasien Tanda Vital Normal Status pasien/ 14. KRITERIA Sesuai NOC tanda vital sesuai PULANG dengan PPK Varian Resume medis dan Pasien membawa keperawatan resume perawatan/ 17. RENCANA Penjelasan diberikan sesuai surat rujukan/ surat PULANG/ dengan keadaan umum pasien kontrol/ homecare EDUKASI Tidak boleh mengejan, obat saat pulang PELAYANAN diminum teratur sesuai jadwal, LANJUTAN perdarahan Surat pengantar kontrol