Latihan Soal Ekstraksi
Latihan Soal Ekstraksi
Latihan Soal Ekstraksi
OPERASI PEMISHAN II
1. Definisi ekstraksi
2. Driving force ekstraksi
3. Istilah dalam ekstraksi
4. Jenis ekstraksi
5. Bilamana ekstraksi dipilih sebagai proses pemisahan
6. Jelaskan perbedaan ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat- cair
7. Tuliskan tahapan ekstraksi padat-cair dan cair-cair
8. Jelaskan perbedaan ekstraksi dengan distilasi, kristalisasi, dan absorpsi dari sisi umpan,
mekanisme, produk, dan gaya dorong.
9. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi superkritik dan buatkan skema prosesnya.
10. Jelaskan perbedaan ekstraksi superkritik dan ekstraksi menggunakan pelarut
11. Jelaskan faktor yang mempengaruhi ekstraksi
12. Jelaskaan dan gambarkan pola pengontakan satu tahap, crosscurrent, dan countercurrent.
13. Dari jawaban no. 10, Jelaskan mana pola pengontakan yang lebih menguntungkan
14. Tuliskan aplikasi ekstraksi dalam industri
15. Tuliskan jenis pelarut
16. Tuliskan faktor yang harus diperhatikan saat memilih pelarut
17. Jelaskan kemungkinan yang terjadi jika larutan yang akan dipisahkan ditambahkan pelarut.
18. Tuliskan ciri-ciri pelarut ideal
19. Jelaskan pengaruh temperatur terhadap proses ekstraksi.
20. Tuliskan driving force pada proses ekstraksi
21. Tuliskan performance ekstraksi
22. Apa yang dimaksud dengan system ternair
23. Tuliskan klasifikasi system ternair
24. Tuliskan kelebihan ekstraksi superkritik dan kekurangan pelarut biasa
25. Tuliskan keuntungan dan kerugian ekstraksi cair-cair kontinyu dan tak kontinyu.
Fluida superkritik
Fluida yang kondisinya berada di atas tekanan dan suhu kritis (keadaan superkritis), mempunyai
sifat di antara cairan dan gas. Fluida dalam keadaan ini bisa dimanfaatkan sebagai salven pada
ekstraksi dengan beberapa kelebihan, antara lain:
a. Kekuatan salven dapat diatur sesuai
keperluan, dengan mengatur kondisi
operasinya.
b. Daya larutnya bisa tinggi karena
bersifat seperti cairan.
c. Karena mempunyai sifat seperti gas,
maka viskositasnya rendah sehingga
koefisien perpindahan massanya
bisa tinggi.
d. Pemisahan kembali salven dari
ekstrak cukup cepat dan sempurna,
karena pada keadaan normal, f/uida
tersebut berupa gas (misalnya COv.
Dengan demikian, dengan
penurunan tekanan, salven otomatis
keluar sebagai gas.
e. Dapat memakai f/uida yang tidak
mencemari lingkungan dan tidak
mudah terbakar (misalnya COv.
f. Difusi dalam padatan bisa cepat.
g. Suhu operasi bisa rendah, meski-pun
tekanan tinggi.
Salven yang sering dipakai adalah
CO2. Suhu kritis CO2 adalah 31 ,3°C,
sedangkan tekanan kritisnya sekitar 74 atm.
Dengan salven ini, ekstraksi superkritis dapat
dijalankan pada suhu rendah dan tekanannya
juga tidak terlalu tinggi.
Ekstraksi superkritis ini sang at
menjanjikan (promising) untuk pemungutan
minyak atsiri dari tanaman-tanaman
Indonesia, sehingga perlu diteliti dan
diKembangkan.
e
Tabel 3.1 keuntungan dan kelemahan
Proses ekstraksi cair-cair kontinyu pada pemurnian minyak daun cengkeh dapat dilihat pada
skema pada halaman berikutnya