259-Article Text-313-1-10-20180520-2 PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Farmasetis Volume 5 No 2, Hal 54 – 59, November 2016

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal


ISSN : Cetak 2252-9721

ANALISIS KANDUNGAN ASAM LAKTAT PADA SUSU


FORMULA MEREK X SECARA VOLUMETRI

Ali Syarifudin1, Nita Fajaryanti2, Metta Dewi2


1
RSUD Dr. Soewondo Kendal
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

ABSTRAK
Pendahuluan: Asam laktat adalah asam organik yang lebih sering digunakan untuk memberikan rasa
asam pada bahan pangan. Salah satu produk yang menggunakan asam laktat adalah susu formula
merek X. Batas penggunaan maksimum asam laktat sebagai pengatur keasaman pada panganan
kalengan bayi (susu) adalah 2g/kg atau 0,2%. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar
asam laktat pada susu formula X serta membandingkan kadar sampel dengan standar yang telah
ditentukan. Metode: Dalam penelitian ini dilakukan melalui pengujian eksperimental dengan
menggunakan eksperimen jenis post test only design di laboratorium. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 3 sampel susu formula merek X dengan menggunakan metode volumetri. Hasil:
Uji kualitatif dilakukan dengan uji pH yang menghasilkan pH 6. Uji kuantitatif dilakukan
menggunakan alat titrasi dengan 3 sampel susu formula merek X. Dari hasil penelitian diperoleh kadar
asam laktat pada sampel 1 sebesar 0,131%, sampel 2 sebesar 0,132% dan sampel 3 sebesar 0,136%.
Kandungan asam laktat yang terdapat pada ke-3 sampel susu formula merek X memiliki rata-rata
kadar sebesar 0,133%. Namun, konsumen juga harus lebih berhati-hati dalam memilih produk susu
formula yang beredar di pasaran.

Kata Kunci : Asam Laktat, Susu Formula, Volumetri

ABSTRACT
Introduction: Lactic acid is an organic acid that is more often used to provide a sour taste in
foodstuffs. One of products that use lactic acid is the brand formula X. The limit of maximum use of
lactic acid as the regulator of acidity in canned food of baby (milk) is 2 g/kg or 0,2%. Methode: In
this reseach aims to know the level of lactic acid in milk of formula X and compare sample level with
predetermined standard. In this study was conducted through experimental testing using experimental
type of post test only design in the laboratory. The sample use in this research is 3 samples of brand
formula X milk by using volumetric method. Results: The qualitative test was done with pH which
yield pH 6. Quantitative test was done using titration device with 3 samples of brand formula X. From
result of research obtained lactic acid level is sample 1 equal to 0,131%, sample 2 equal to 0,132%
and sample 3 equal to 0,136%. The lactic acid content present in all 3 samples of brand formula X has
an average of 0,133%. However, consumers should also be more careful in choosing formula milk
products on the market.

Keyword : lactic acid, formula milk, volumetric

PENDAHULUAN 2009). Didalam susu, terdapat enzim yang


Susu formula adalah susu dengan bahan dasar disebut laktase. Laktase adalah enzim didalam
susu sapi yang telah dimodifikasi (Anonim, saluran pencernaan yang bertanggun jawab
2004). Susu formula saat ini merupakan bagian menghidrolisis gula susu (laktosa). Laktosa
yang tidak terpisahkan dari kehidupan merupakan salah satu karbohidrat yang banyak
terutama bagi kaum ibu yang memiliki anak terdapat dalam susu.
bayi maupun balita. Selain praktis dan jenis
serta mereknya yang beragam, susu formula Probiotik adalah bakteri baik yang masih hidup
juga menyumbang kontribusi yang sangat dan disebut juga sebagai flora usus, berguna
penting akan kebutuhan gizi. Tidak dapat untuk menjaga dan mengembalikan
dihindari bahwa setiap orang tua, terutama keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri
kaum ibu, cenderung menggunakan susu patogen di usus, agar kesehatan pencernaan
formula untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi terjaga baik (Vitahealth, 2006). Bakteri ini
anak mereka sebagai penganti ASI (Intan, sering disebut dengan bakteri asam laktat yang
54
Juarnal Farmasetis Volume 5 No 2, Hal 54 - 59, November 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

mampu menstimulasi pertumbuhan perbandingan koefisien reaksinya .


mikroorganisme baik yang lain yang tidak penambahan larutan standar dihentikan ketika
berbahaya bagi tubuh. Bakteri asam laktat reaksi telah sempurna. Penghentian ini
dapat menguraikan laktosa yang tidak dapat dilakukan pada titik akhir titrasi. Titik akhir
terurai oleh galaktosidase menjadi asam laktat titrasi ditandai dengan perubahan warna
(Khomsan, 2010). larutan. Jika larutan yang direaksikan tidak
menimbulkan perubahan warna maka
Asam laktat merupakan contoh dari bahan digunakan indikator (Keenan, Charles W. et al;
makanan/senyawa yang memiliki sifat asam 2003).
yang biasa digunakan pada pangan pelengkap
serealia, pangan bayi kaleng (susu dan bubur), Teknik titrasi alkalimetri merupakan bagian
pasta tomat, ikan dalam kaleng, es krim, dll. dari metode volumetri. Alkalimetri merupakan
Asam laktat merupakan asam karboksilat penetapan kadar senyawa–senyawa yang
dengan rumus kimia C3H6O3 atau bersifat asam dengan menggunakan baku basa.
CH3CHOHCOOH dan dengan nama sistematik Bentuk metode ini termasuk kedalam reaksi
asam 2-hidroksipropionat. Asam laktat adalah netralisasi, yakni reaksi antara ion hidrogen
asam organik yang lebih sering digunakan yang berasal dari asam dengan ion hidroksida
untuk memberikan rasa asam pada bahan yang berasal dari basa untuk menghasilkan air
pangan (Cahyadi, 2008). Asam laktat (C3H6O3) yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga
dikenal juga sebagai asam susu. Asam laktat dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton
diperoleh dari proses fermentasi bakteri asam (asam) dengan penerima proton (basa)
laktat yang mampu mengurai karbohidrat (Rohman dan Gandjar, 2008). Penelitian ini
dalam susu yang disebut laktosa (Dzulhijjah, bertujuan untuk mengetahui kandungan asam
2012). Asam laktat dalam tubuh dapat laktat pada produk susu formula merek X.
berkhasiat sebagai antiseptik, membantu Sehingga penulis mengambil judul Analisis
penyerapan kalsium dan fosfor produk susu, Kandungan Asam Laktat Pada Produk Susu
proses metabolisme tubuh dan menetralisir Formula Merek X Secara Volumetri.
racun. Akan tetapi kelebihan asam laktat dalam
tubuh juga dapat menyebabkan asidosis laktik METODE
yang ditandai dengan gejala mual, muntah, Penelitian ini dilakukan melalui pengujian
nyeri perut, lesu, pernapasan abnormal, eksperimental dengan menggunakan
tekanan darah rendah dan irama jantung tidak eksperimen jenis post test only design di
teratur (Amazine, 2013). laboratorium. Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah susu formula merek X,
Volumetri adalah metode analisis kuantitatif NaOH 0,1 N, Phenolftahlein (PP) 1%, Asam
berdasarkan pengukuran volume larutan. Salah oksalat (H2C2O4) 0,1 N dan aquadest. Alat
satu cara untuk menentukan kadar atau yang digunakan dalam penelitian ini adalah
konsentrasi asam basa dalam suatu larutan timbangan analitik, labu takar, pipet volume,
dapat menggunakan metode volumetri dengan filler, erlenmeyer, buret, batang pengaduk, pH
teknik titrasi asam basa (Keenan, Charles W. et whatman, pipet tetes, plat tetes dan beaker
al; 2003). Titrasi asam basa adalah teknik glass.
analisis untuk menentukan konsentrasi larutan
asam atau basa. Reaksi yang terjadi pada titrasi Uji Pendahuluan
asam basa adalah reaksi antara asam dan basa Pada penelitian kali ini menggunakan 3 sampel
atau reaksi netralisasi. Jika zat yang ditentukan susu formula merek X secara acak. Masing-
konsentrasinya adalah larutan asam dengan masing sampel dilakukan pemeriksaan
menggunakan larutan standar basa disebut pendahuluan secara visual terhadap sampel
alkalimetri. Sebaliknya, jika zat yang yang dianalisis meliputi isi bersih, organoleptis
ditentukan konsentrasinya adalah larutan basa bentuk, warna, rasa, dan bau.
dengan menggunakan larutan asam disebut
asidimetri (Suyatno, dkk. 2007). Reaksi terjadi Uji Kualitatif
ketika kedua larutan bercampur. Reaksi akan Sebelum dilakukan analisis kuantitatif terlebih
sempurna pada saat titik ekivalen, yaitu saat dahulu dilakukan analisis kualitatif yaitu diuji
jumlah mol reaktan yang beraksi sesuai dengan menggunakan indikator pH, dengan

55
Juarnal Farmasetis Volume 5 No 2, Hal 54 - 59, November 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

cara meneteskan sampel yang akan dianalisis Pembakuan larutan baku sekunder
keasamannya (pH) untuk mengetahui berapa Ditambahkan 3 tetes indikator phenolphtalein
nilai pH-nya dengan mencocokannya 1% ke dalamnya dan titrasi larutan susu
menggunakan indikator pH tersebut. tersebut dengan larutan standart NaOH 0,1 N
hingga mencapai titik akhir titrasi, yaitu
Uji Kuantitatif ditandai dengan perubahan warna menjadi
Pembuatan Larutan Baku Primer merah muda yang konstan selama 1 menit.
Ditimbang 1,125 gram Asam oksalat (C2H2O4) Harga keasaman yang diperoleh merupakan
0,1 N, dimasukka ke dalam labu takar 250 mL. presentase dari berat asam laktat (1 mL dari
Kemudian dilarutkan dengan aquadest hingga NaOH 0,1 N adalah ekuivalen dengan 0,090
250 mL dan dihomogenkan. gram asam laktat). Dalam penelitian ini
menggunakan analisa data deskriptif dan uji
Pembuatan Larutan Baku Sekunder normalitas kolmogorov-smirnov.
Ditimbang 2 gram NaOH 0,1 N, dimasukkan
kedalam labu takar 500 ml. Kemudian HASIL
dilarutkan dengan aquadest hingga 500 ml dan Uji Kualitatif
dihomogenkan. Pada uji kualitatif ini dilakukan dengan
menganalisis keasaman masing-masing larutan
Pembakuan Larutan Baku Sekunder sampel dengan menggunakan indikator pH,
Dipipet secara seksama 10,0 ml larutan baku dengan cara meneteskan masing-masing
primer asam oksalat (H2C2O4) 0,1 N, sampel di atas plat tetes yang sudah diberi
ditambahkan aquadest 40 ml, kemudian indikator pH, kemudian hasilnya dicocokan
dimasukkan dalam erlenmeyer. Ditambahkan dengan indikator tersebut. Hasil pH dari ke-3
2-3 tetes indikator phenolphtalein 1%, lalu sampel ini adalah 6 sehingga menunjukan
dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai bahwa susu tersebut bersifat asam.
terjadi warna dari tidak berwarna menjadi
merah muda. Kemudian dibaca volume NaOH Uji Kuantitatif
yang digunakan. Pada uji kuantitatif ini dilakukan dengan
pembakuan larutan baku sekunder dan
Penetapan Kadar preparasi sampel, hasil pembakuan dan
20 mL sampel dimasukkan dalam erlenmeyer preparasi sampel dapat dilihat sebagai berikut :
dengan diberi latar belakang berwarna putih.

Tabel 1.
Volume pembakuan larutan baku sekunder
No Baku Primer Dipipet Seksama Volume Larutan Baku Sekunder yang Digunakan
1 10,00 ml 00,00 - 7,00 ml
2 10,00 ml 00,00 - 7,20 ml
3 10,00 ml 00,00 - 7,30 ml
4 10,00 ml 00,00 - 7,30 ml
5 10,00 ml 00,00 - 7,40 ml

Volume rata-rata = 7,00 + 7,20 + 7,30 = 7,24 mL


5

Preparasi Sampel 1
Tabel 2
Volume titrasi sampel 1
No Sampel Dipipet Seksama Volume Larutan Baku Sekunder yang Digunakan
1 20,00 ml 00,00 - 6,30 ml
2 20,00 ml 00,00 - 6,35 ml
3 20,00 ml 00,00 - 6,40 ml
4 20,00 ml 00,00 - 6,25 ml
5 20,00 ml 00,00 - 6,30 ml
56
Juarnal Farmasetis Volume 5 No 2, Hal 54 - 59, November 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Volume rata-rata = 6,30 + 6,35 + 6,40 + 6,25


5
= 6,32 mL

Preparasi Sampel 2
Tabel 3.
Volume titrasi sampel 2
No Sampel Dipipet Seksama Volume Larutan Baku Sekunder yang Digunakan
1 20,00 ml 00,00 - 6,40 ml
2 20,00 ml 00,00 - 6,30 ml
3 20,00 ml 00,00 - 6,50 ml
4 20,00 ml 00,00 - 6,30 ml
5 20,00 ml 00,00 - 6,30 ml
Volume rata-rata = 6,40 + 6,30 + 6,50 + 6,30 = 6,36 mL
5

Preparasi Sampel 3
Tabel 4.
Volume titrasi sampel 3
No Sampel Dipipet Seksama Volume Larutan Baku Sekunder yang Digunakan
1 20,00 ml 00,00 - 6,30 ml
2 20,00 ml 00,00 - 6,80 ml
3 20,00 ml 00,00 - 6,70 ml
4 20,00 ml 00,00 - 6,60 ml
5 20,00 ml 00,00 - 6,45 ml
Volume rata-rata = 6,30 + 6,80 + 6,70 + 6,60 = 6,57 mL
5

Pembakuan Larutan Baku Sekunder


M grek NaOH = M grek Asam Oksalat Sampel 3
V1 . N1 = V2 . N2 M grek Asam Laktat = M grek NaOH
.
N1 = Asam Laktat =
. . .
100% b/v
, . , .
N1 = , . , . .
,
Asam Laktat = 100% b/v
N1 = 0,13854 .

Perhitungan Kadar = 0,136 % b/v


Sampel 1
M grek Asam Laktat = M grek NaOH PEMBAHASAN
. . . Pada proses penganalisaan kadar asam laktat
Asam Laktat = 100% b/v dalam susu formula merek X dilakukan uji
.
, . , . . kualitatif dan uji kuantitatif. Pada uji kualitatif
Asam Laktat = .
100% b/ dilakukan dengan mengukur pH pada masing-
v masing sampel susu formula tersebut dengan
= 0,131 % b/v cara susu formula tersebut dicairkan sesuai
dengan takaran pembuatan susu yang terdapat
Sampel 2 pada petunjuk di kardus kemasan. Setelah itu,
M grek Asam Laktat = M grek NaOH susu yang sudah menjadi cairan diuji pHnya
. . . menggunakan kertas indikator pH yang
Asam Laktat = 100% b/v diletakkan pada plat tetes. Perubahan warna
.
, . , . . dari kertas tersebut kemudian dicocokkan pada
Asam Laktat = 100% b/v warna yang tertera pada indikator dan
.
menghasilkan nilai pH sebesar 6 dan
= 0,132 % b/v menandakan bahwa susu tersebut bersifat
57
Juarnal Farmasetis Volume 5 No 2, Hal 54 - 59, November 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

asam. Dalam uji ini juga dilakukan 2 adalah 0,132% dan sampel susu formula 3
pemeriksaan secara visual pada sampel susu adalah 0,136%. Dari ke-3 kadar sampel yang
formula ini yaitu dengan mengecek diperoleh telah sesuai dengan Peraturan
organoleptis pada masing-masing sampel susu Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
dan memperoleh hasil bentuk larutan/cairan, 722/Menkes/Per/IX/88 tentang batasan
warna putih, rasa agak manis dan bau aromatik maksimum penggunaan untuk asam laktat
(susu). yaitu sebesar 2 g/kg atau 0,2%.

Untuk uji kuantitatif dilakukan dengan Dari hasil kadar asam laktat yang didapatkan,
menggunakan 2 tahapan yaitu pembakuan diuji secara statistika menggunakan SPSS
larutan baku sekunder dan penetapan kadar. dengan pengujian deskriptif dan normalitas
Pembakuan larutan baku sekunder dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov.
dengan mentitrasi larutan baku primer asam Analisa deskriptif ini bertujuan untuk
oksalat (C2H2O4) 0,1% dengan menggunakan mengetahui nilai maksimum, nilai minimum
larutan baku sekunder natrium hidroksida dan nilai rata-rata kadar asam laktat yang
(NaOH) 0,1%. Dari volume larutan baku diperoleh dari ke-3 sampel yang digunakan
sekunder yang dipakai telah memenuhi standar untuk penelitian. Berdasarkan hasil dari tabel
dari ukuran buret 25 ml yaitu tidak kurang dari deskriptif diperoleh nilai minimum kadar asam
25% dan tidak lebih dari 75%. Tujuan laktat sebesar 0,131%, nilai maksimum kadar
dilakukannya pembakuan larutan baku asam laktat sebesar 0,136%, nilai rata-rata
sekunder adalah untuk mengetahui jumlah kadar asam laktat sebesar 0,133% mg/kg dan
volume yang yang dipakai NaOH dalam standar deviasi sebesar . Berdasarkan rata-rata
membakukan larutan baku primer, sehingga kadar asam laktat yang diperoleh dari ke-3
dari rata-rata volume tersebut digunakan untuk sampel susu formula tidak melebihi batas
menentukan kadar larutan baku sekunder penggunaan maksimum asam laktat menurut
(NaOH) yang sesungguhnya (Cahyadi, 2008). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/
Pada penetapan kadar dilakukan dengan cara Menkes/ Per/ IX/ 88 batasan penggunaan
yang sama dengan pembakuan larutan baku maksimun asam laktat pada susu formula yaitu
sekunder, hanya saja pada penetapan kadar sebesar 2 g/kg atau 0,2 %, sehingga adanya
sampel tidak menggunakan larutan baku kandungan asam laktat dalam susu formula ini
primer. Masing-masing sampel susu formula tidak akan membahayakan bagi masyarakat
dicairkan sesuai dengan takaran pembuatan yang mengkonsumsinya.
susu. Diambil larutan sampel sebanyak 20 ml
dan dimasukkan kedalam erlenmeyer. Larutan Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui
tersebut kemudian ditetesi dengan indikator PP distribusi data dalam variabel yang akan
1% sebanyak 2-3 tetes. Setelah itu, larutan digunakan dalam penelitian. Data yang baik
tersebut dititrasi dengan menggunakan larutan dan layak digunakan dalam penelitian adalah
NaOH 0,1 % sampai terjadi titik akhir titrasi data yang memiliki distribusi normal. Data
(TAT) yang ditandai dengan perubahan warna yang berdistribusi normal artinya data yang
dari tidak berwarna menjadi merah muda yang mempunyai sebaran yang normal, dengan
konstan selama 1 menit. Hasil yang diperoleh profil yang dapat dikatakan bisa mewakili
dari proses titrasi tersebut hampir sama yaitu populasi. Berdasarkan hasil tabel statistika
sampel susu 1 mempunyai rata-rata volume diperoleh nilai signifikasi dari kadar asam
larutan baku sekunder 6,32 mL, sampel susu 2 laktat ke-3 sampel susu formula yang dianalisis
mempunyai rata-rata volume larutan baku tersebut memperoleh hasil sebesar 0,929. Hasil
sekunder 6,36 mL dan sampel susu 3 tersebut dikatakan normal, karena nilai
mempunyai rata-rata volume larutan baku signifikasi yang dihasilkan lebih dari 0,05.
sekunder 6,57 mL. Dari volume rata-rata ke-3
sampel susu formula tersebut sudah sesuai SIMPULAN DAN SARAN
dengan range buret ukuran 25ml, yaitu tidak Simpulan
kurang dari 25% dan tidak lebih dari 75%. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
Dari hasil titrasi tersebut membuktikan bahwa dapat disimpulkan bahwa :
nilai kadar asam laktat pada sampel susu
formula 1 adalah 0,131%, sampel susu formula

58
Juarnal Farmasetis Volume 5 No 2, Hal 54 - 59, November 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

1. Kandungan asam laktat yang terdapat pada Pangan Susu Formula Dengan Adanya
ke-3 sampel susu formula merek X Isu Bakteri Enterobacter Sakazakii Di
memiliki rata-rata kadar sebesar 0,133%. Kecamatan Tanah Sareal Bogor. Skripsi.
2. Kandungan rata-rata asam laktat pada ke-3 Fakultas Ekonomi Dan Manajemen
sampel susu formula merek X tersebut tidak Institut Pertanian Bogor.
melebihi batas maksimum penggunaan
asam laktat yang telah ditentukan oleh Suyatno, dkk. 2007. Kimia untuk SMA/MA
Peraturan Menteri Kesehatan RI No 722/ kelas XI. Grasindo. Jakarta.
Menkes/ Per/ IX/ 88 yaitu sebesar 2 g/kg
atau 0,2%. Vitahealth. 2006. Seluk Beluk Food
Supplement. Gramedia Pustaka Utama.
Saran Jakarta.
a. Perlu dilakukan kembali penelitian untuk
menentukan kandungan asam laktat yang
terdapat pada susu formula merek X
dengan menggunakan metode lainnya.
b. Perlu dilakukan penelitian untuk
menentukan kandungan asam laktat pada
produk bahan makanan ataupun minuman
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Amazine. 2013. Asidosis Laktik : Gejala,
Penyebab & Pengobatannya.
http://amazine.co/18424/asidosis-laktik-
gejala-penyebab-pengobatannya/.
Diaskes tanggal 6 Juni 2013.
Anonim. 2004. Memilih Susu Fomula.
http://esensi.co.id/family/parenting/216-
republicans-plan-to-block-consumer-
agency-job.html. Diakses tanggal 5 Juli
2013.

Cahyadi, Wisnu. 2008. Analisis & Aspek


Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.
Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta.

Dzulhijjah, Putri. 2012. Penetapan Kadar


Asam Laktat Dalam Kefir Susu Kacang
Hijau. Laporan.
http://pupuddzulhijjah.blogspot.com/201
2/11/penetapan-kadar-asam-laktat-
dalam-kefir_440.html. Diakses tanggal
30 April 2013.

Keenan, Charles W. et al; 2003. Kimia untuk


Universitas Jilid ke-6. Erlangga. Jakarta

Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi Untuk


Kesehatan. PT. Raja Grafindo Perkasa.
Jakarta.

Nasution, Intan Aisyah. 2009. Persepsi Dan


Sikap Konsumen Terhadap Keamanan

59

Anda mungkin juga menyukai