Perawatan, Tunjangan Cacat Dan Uang Duka PDF
Perawatan, Tunjangan Cacat Dan Uang Duka PDF
Perawatan, Tunjangan Cacat Dan Uang Duka PDF
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penyusunan modul yang
berjudul “Administrasi Kepegawaian” ini dapat terselesaikan dengan baik dalam
bentuk maupun isinya yang sederhana.
Modul ini disusun agar pembaca khususnya peserta didik dan guru yang
mengajar tingkat SMK jurusan APK dapat mempermudah dalam proses
pembelajarannya khususnya dalam kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013,
modul ini disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber referensi.
Modul ini berisikan tentang peraturan peraturan perawatan, tunjangan cacad dan
uang muka.
Serangkaian ucapan terimakasih penulis kepada Bapak Arif, selaku dosen
pengampu mata kuliah “Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran.
Semoga modul ini dapat bermanfaat sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca, peserta didik maupun guru dalam pendidikan yang
sedang ditempuh. Modul ini tentunya juga masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah ini.
Penyusun
Administrasi Kepegawaian i
DAFTAR ISI
Administrasi Kepegawaian ii
4.2 Harapan .................................................................................................... 40
Kompetensi Dasar :
Administrasi Kepegawaian 1
1.2 Deskripsi Singkat
Setiap PNS yang ditimpa oleh suatu kecelakaan dalam dan karena
menjalankan tugas kewajibannya berhak memperoleh perawatan. Setiap PNS
yang menderita cacat jasmani atau cacat Rohani dalam dan kerena menjalankan
tugas kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam
jabatannya apapun, berhak memperoleh tunjangan disamping pensiun yang
berhak diterimanya.
Kompetensi Inti:
Administrasi Kepegawaian 2
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli ( gotong royong, kerjasama, toleran, damai), responsive dan
proaktif dan menunjukkan Sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Kompetensi Dasar
3.7 Mengemukakan peraturan perawatan, tunjangan cacad dan uang duka
Administrasi Kepegawaian 3
6. Menambah angka kredit jika dikumpulkan dan diterbitkan.
Administrasi Kepegawaian 4
Pahami tujuan anda mempelajari bahan ajar, sasaran yang
diharapkan, tingkat penguasaan yang diharapkan serta waktu yang
ditargetkan.
Kerjakanlah tugas dan latihan yang terdapat di dalamnya dengan
jujur tanpa melihat kunci jawaban sebelum anda mengerjakannya.
Gunakan teknik membaca cepat dalam mempelajari bahan ajar.
Laporkan kemajuan anda kepada pendidik sebelum anda
melanjutkan ke bahan ajar selanjutnya.
Untuk Pendidik
a. Pendidik harus menguasai sepenuhnya isi bahan ajar dan mempunyai
daftar bagian bahan ajar yang mungkin sulit bagi peserta didik dan
mempersiapkan penjelasan / jawaban yang diperlukan.
b. Pendidik harus mempunyai catatan posisi dan kemajuan setiap peserta
didik dan sekaligus memikirkan sumber informasi lain yang dapat
disarankan kepada peserta didik.
c. Pendidik hendaknya dapat meningkatkan motivasi peserta didik setiap
saat terutama bagi peserta didik yang berhasil (memberi pujian,
penghargaan, hadiah kecil, dll).
Administrasi Kepegawaian 5
d. Sebelum memberikan verifikasi keberhasilan peserta didik, pendidik
harus mengevaluasi keberhasilan peserta didik dengan memberikan
pertanyaan, otomatisasi kantor l, test dan sebagainya yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu.
e. Bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik harus dimulai secara
berurutan.
f. Setiap satu bahan ajar selesai, peserta didik harus melaporkannya
kepada fasilitator dan diverifikasi oleh fasilitator melalui tes
sederhana, tanya jawab dan sebagainya.
g. Peserta didik ditugaskan untuk membuat rangkuman setiap bahan ajar
yang telah mereka pelajari.
h. Bahan ajar ini merupakan edisi awal materi kurikulum 2013. Oleh
karena itu, pendidik diharapkan:
Membuat catatan rinci mengenai kekurangan bahan ajar ini ;
Menambahkan materi yang dianggap lebih baik dari yang ada,
sesuai dengan kondisi setempat.
Administrasi Kepegawaian 6
Standar Kompetensi :
BAB
Mengidentifikasi peraturan KEGIATAN BELAJAR
perawatan tunjangan cacat 2
dan uang duka
Administrasi Kepegawaian 7
Untuk dapat merasakan kesejahteraan dalam meringankan beban
kehidupan sehari hari
Sebagai sarana dan prasarana dalam meningkatkan keharmonisan
pegawai
Administrasi Kepegawaian 8
Pengobatan, Perawatan Dan Rehabilitasi
Sakit karena dinas adalah sakit yang diderita sebagai akibat langsung
dari pelaksanaan tugas. Pegawai Negeri Sipil yang mengalami
kecelakaan/sakit karena dinas berhak memperoleh pengobatan, perawatan,
dan atau rehabilitasi atas biaya negara.
Dalam melaksanakan tugas kewajiban, PNS tidak luput dari
kemungkinan menghadapi risiko seperti kecelakaan yang mengakibatkan
sakit, cacat, meninggal dunia atau tewas. Apabila PNS yang sakit atau
mengalami kecelakaan mengakibatkan sakit atau cacat, sudah selayaknya
mendapat pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi. Bagi PNS yang tewas
diberi penghargaan dalam bentuk uang duka tewas dan kenaikan pangkat
anumerta.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1981, PNS yang
mengalami kecelakaan karena dinas atau menderita sakit karena dinas berhak
memperoleh pengobatan, perawatan dan atau rehabilitasi atas biaya negara.
Pengobatan, perawatan dan rehabilitasi pada dasarnya dilakukan pada Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang terdapat di kecamatan. Apabila
pada suatu kecamatan tidak terdapat Puskesmas atau apabila Puskesmas tidak
memiliki peralatan untuk pengobatan, perawatan atau rehabilitasi yang
diperlukan, maka PNS tersebut diobati, dirawat atau direhabilitasi pada
rumah sakit pemerintah yang terdekat. Apabila PNS mengalami kecelakaan
karena dinas atau sakit karena dinas memerlukan pengobatan, perawatan
lebih lanjut ke luar negeri maka Tim Khusus Penguji Kesehatan harus
membuat surat keterangan dokter yang memuat pertimbangan tentang
perlunya berobat di luar negeri. Pemberian pengobatan, perawatan dan atau
rehabilitasi bagi PNS yang mengalami kecelakaan karena dinas ditetapkan
dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.
TUNJANGAN CACAT
Cacat karena dinas adalah cacat jasmani/rohani yang disebabkan oleh
kecelakaan karena dinas/sakit karena dinas. Tunjangan cacat diberikan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang cacat karena dinas dan yang bersangkutan
Administrasi Kepegawaian 9
tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri.Kepada PNS yang cacat
karena dinas yang mengakibatkan ia tidak dapat bekerja lagi dalam semua
jabatan negeri berdasarkan surat keterangan Tim Penguji Kesehatan,
diberikan tunjangan cacat disamping pensiun yang berhak diterimanya. PNS
yang cacat karena dinas dan masih dapat bekerja, yang bersangkutan tidak
berhak atas tunjangan cacat.
Untuk memperoleh tunjangan cacat, maka cacat jasmani atau cacat
rohani karena dinas yang menimpa PNS itu harus dibuktikan dengan :
a) Berita acara yang dibuat oleh pejabat yang berwajib tentang kecelakaan
yang menimpa PNS yang bersangkutan
b) Surat Keterangan Tim Penguji Kesehatan yang menyatakan jenis cacat
yang diderita oleh PNS yang bersangkutan yang mengakibatkan ia tidak
dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negarac. Surat pernyataan yang
dibuat oleh pejabat yang berwenang serendah-rendahnya eselon III pada
instansi tempat PNS yang bersangkutan bekerja, yang menyatakan bahwa
kecelakaan tersebut terjadi karena dinas yang mengakibatkan ia cacat.
Besarnya tunjangan cacat tiap-tiap bulan adalah sebagai berikut :
a. 70% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
1. Penglihatan pada kedua belah mata atau
2. pendengaran pada kedua belah telinga atau
3. kedua kaki dari pangkal paha atau dari lutut ke bawah.
b. 50% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
1. lengan dari sendi bahu ke bawah atau
2. kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah
c. 40% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
1. lengan dari atau dari atas siku kebawah atau
2. sebelah kaki dari pangkal paha
d. 30% dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
1). penglihatan dari sebelah mata atau
2). pendengaran sebelah telinga atau
3). tangan dari atau dari atas pergelangan ke bawah atau
4). sebelah kaki dari mata kaki ke bawah
Administrasi Kepegawaian 10
Dalam hal terjadi beberapa cacat atas seorang PNS, maka besarnya
tunjangan cacat ditetapkan dengan menjumlahkan persentasi dari tiap cacat,
dengan ketentuan paling tinggi 100% dari gaji pokok.
Tewas adalah meninggal dunia dalam dan karena menjalankan tugas dan
kewajiban, atau dalam keadaan lain yang ada hubungannya denga dinas, atau
karena luka/cacat jasmani/rohani yang didapat dalam dan karena dinas, atau
karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung jawab.
Kepada istri atau suami PNS yang tewas diberikan uang duka tewas
sebesar 6 (enam) kali penghasilan bersih sebulan dengan ketentuan serendah-
rendahnya Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Penghasilan sebagaimana
dimaksud terdiri dari :
a. gaji pokok;
b. tunjangan keluarga;
c. tunjangan jabatan (kalau ada);
d. tunjangan lain yang berhak diterimanya berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Uang duka tewas diberikan dengan surat keputusan
pejabat yang berwenang, uang duka tewas didasarkan menurut pangkat
anumerta. Biaya pemakaman bagi PNS yang tewas ditanggung oleh negara.
Administrasi Kepegawaian 11
Uang Duka Wafat
Wafat Adalah meninggal dunia yang bukan diakibatkan hal-hal yang
menyebabkan tewas. Uang duka wafat diberikan oleh instansi tempat
Pegawai Negeri Sipil yang wafat Kepada istri atau suami PNS yang wafat
diberikan uang duka wafat sebesar 3 (tiga) kali penghasilan sebulan dengan
ketentuan serendah-rendahnya Rp 100.000,- . Uang duka wafat diberikan oleh
instansi tempat almarhum/almarhumah PNS bekerja. Uang duka wafat
diberikan pejabat yang berwenang dengan surat keterangan sebagai dokumen
pendukung bagi Bendahara Gaji dalam mengajukan uang duka dengan
melampirkan surat kematian.
Administrasi Kepegawaian 12
cara membuat kerangka prosedur pelayanan dalam pembayaran uang duka
wafat pegawai :
Administrasi Kepegawaian 13
Standart pelayanan prosedur pembayaran uang duka wafat pegawai, yaitu :
i. Pemroses Gaji mencatat surat/dokumen dari unit kerja yang menangani
bidang kepegawaian yang telah mendapat disposisi/persetujuan KPA dan
Kepala Biro Keuangan (10 menit/berkas)
ii. Kepala Bagian Pelaksanaan Anggaran memberikan disposisi (10 menit
/berkas).
iii. Pemroses Gaji mencatat dan mendistribusikan dokumen (10 menit/berkas).
iv. Kepala Subbagian Gaji menyusun daftar permintaan tunjangan kematian
pegawai (20 menit/berkas).
v. Penyiapan dan penandatanganan SPP tunjangan kematian oleh PPK Gaji
(30 menit/berkas)
vi. Pembuat Daftar Gaji meneliti dan menguji data pendukung serta
menyiapkan SPM (30 menit/berkas).
vii. Pengujian dan penandatanganan SPM oleh Pejabat dan Penanda Tangan
SPM (15 menit/berkas)
viii. Menyampaikan SPM ke KPPN Jakarta I (2 jam/berkas), apabila SP2D
telah terbit maka akan dilakukan transfer dana ke rekening Bendahara
Pengeluaran yang selanjutnya akan dibayarkan kepada Ahli Waris yang
berhak menerima
ix. Pengadministrasi SPM mengambil SP2D (2 jam/berkas)
x. Pengadministrasi SPM mencatat SP2D (10 menit/berkas), selanjutnya
Administrasi Kepegawaian 14
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1981
Tentang Perawatan, Tunjangan Cacad, Dan Uang Duka Pegawai Negeri
Sipil
Menimbang:
bahwa ketentuan-ketentuan tentang perawatan dan tunjangan cacad Pegawai
Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan dan atau menderita cacad dalam dan
karena menjalankan tugas kewajibannya, serta uang duka atau tunjangan kematian
bagi keluarga Pegawai Negeri Sipil yang tewas atau wafat, yang diatur dalam
berbagai peraturan perundang-undangan, dipandang tidak3sesuai lagi dengan
keadaan, sehingga perlu ditinjau kembali dan disempurnakan.
Mengingat:
1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERAWATAN, TUNJANGAN
CACAD, DAN UANG DUKA PEGAWAI NEGERI SIPIL
Administrasi Kepegawaian 15
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Administrasi Kepegawaian 16
4. meninggal dunia karena perbuatan anasir yang tidak bertanggung
jawab ataupun sebagai akibat tindakan terhadap anasir itu;
g. wafat adalah meninggal dunia yang bukan diakibatkan oleh hal-hal
sebagaimana dimaksud dalam huruf f;
h. anak adalah anak yang sah, anak yang disahkan, dan anak angkat menurut
peraturan perundang-undangan;
i. orang tua adalah ayah dan atau ibu kandung, atau ayah dan atau ibu
angkat, atau ayah dan atau ibu tiri;
j. pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena tugas dan atau
jabatannya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, antara lain membuat dan
menandatangani surat keterangan, surat pernyataan, berita acara, dan
surat-surat lain yang serupa dengan itu.
Pasal 2
Ayat (1)
Sakit karena dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, adalah sakit yang
diderita sebagai akibat langsung dari kecelakaan karena dinas.
Rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ini hanya menyangkut
rehabilitasi medis.
Ayat (2)
Surat pernyataan yang dimaksud dalam ayat ini dibuat oleh pimpinan
instansi tempat Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan bekerja, serendah-
rendahnya pejabat eselon IV atau unit kerja yang berdiri sendiri. Surat
pernyataan tersebut antara lain memuat keterangan, bahwa kecelakaan itu
terjadi dalam salah satu keadaan yang dimaksud dalam Pasal 1 huruf b.
Surat- keterangan tentang sakit karena dinas sebagai akibat langsung dari
kecelakaan karena dinas, dibuat oleh dokter Pemerintah setempat atas
permintaan pimpinan instansi yang bersangkutan. Apabila pada tempat itu
tidak ada dokter Pemerintah, maka surat keterangan tersebut dibuat oleh
dokter swasta.
Administrasi Kepegawaian 17
Berita acara tentang kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini
dibuat oleh pejabat yang berwajib, seperti polisi atau pamong praja
setempat.
Ayat (3)
Keputusan pemberian pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi
sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, ditetapkan dengan berwenang
berdasarkan surat pernyataan dari pimpinan instansi yang bersangkutan dan
surat keterangan atau berita acara dari yang berwajib. Pertimbangan dokter
sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, dibuat secara tertulis yang antara
lain memuat keterangan tentang perlunya Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkutan diobati, dirawat, dan atau direhabilitasi. Pertimbangan
tersebut dibuat oleh dokter Pemerintah setempat, dan apabila pada tempat
itu tidak ada dokter Pemerintah, maka pertimbangan tersebut dibuat oleh
dokter swasta.
Pasal 3
Ayat (1)
Pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi sebagaimana dimaksud dalam
ayat ini pada dasarnya dilakukan pada Pusat Kesehatan Masyarakat
(PUSKESMAS). Apabila pada suatu Kecamatan tidak terdapat
PUSKESMAS atau apabila PUSKESMAS tersebut tidak memiliki
peralatan untuk pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi yang
diperlukan, maka Pegawai Negeri Sipil tersebut diobati, dirawat, dan atau
direhabilitasi pada rumah sakit yang terdekat, baik rumah sakit Pemerintah
maupun rumah sakit swasta.
Apabila di daerah yang bersangkutan tidak terdapat rumah sakit
Pemerintah, maka Pegawai Negeri Sipil tersebut diobati, dirawat, dan atau
direhabilitasi di rumah sakit swasta yang terdekat yang ditunjuk oleh
Menteri Kesehatan.
Administrasi Kepegawaian 18
BAB II
PERAWATAN
Pasal 2
(1) Pegawai Negeri Sipil yang mangalami kecelakaan karena dinas atau
menderita sakit karena dinas berhak memperolah pengobatan, perawatan, dan
atau rehabilitasi.
(2) Kecelakaan karena atau sakit karena dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari pimpinan instansi yang
bersangkutan dan surat keterangan atau berita acara dari pejabat yang
berwajib.
(3) Pemberian pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan surat keputusan pejabat yang
berwenang, berdasarkan pertimbangan dokter Pemerintah setempat kecuali
untuk pengobatan atau perawatan di luar negeri.
(4) Sambil menunggu keluarnya surat Keputusan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3), Pegawai Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan karena dinas atau
menderita sakit karena dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan
segera diobati dan atau dirawat.
Pasal 3
Administrasi Kepegawaian 19
(3) Apabila Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sangat
memerlukan pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi lebih lanjut di luar
negeri karena di dalam negeri belum ada pengobatan, perawatan, dan atau
rehabilitasi yang demikian, maka Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan
dapat dirawat di luar negeri.
(4) Pengobatan, perawatan, dan atau rehabilitasi di luar negeri sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan dengan surat keputusan Menteri
Kesehatan.
BAB III
TUNJANGAN CACAD
Pasal 4
(1) Pegawai Negeri Sipil yang oleh Team Penguji Kesehatan dinyatakan tidak
dapat bekerja lagi dalam semua jabatan Negeri, yang disebabkan cacad
karena dinas, berhak menerima tunjangan cacad di atas pensiun yang berhak
diterimanya.
(2) Cacad karena dinas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dibuktikan
dengan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang dan surat keterangan
atau berita acara dari pejabat yang berwajib.
(3) Tunjangan cacad sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tiap-tiap bulan adalah
: a. 70% (tujuh puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
(a) penglihatan pada kedua belah mata, atau
(b) pendengaran pada kedua belah telinga, atau
(c) kedua belah kaki dari pangkal paha atau dari lutut ke bawah.
b. 50% (lima puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
(a) lengan dari sendi bahu ke bawah, atau
(b) kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah.
c. 40% (empat puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
(a) lengan dari atau dari atas siku ke bawah, atau
(b) sebelah kaki dari pangkal paha.
d. 30% (tiga puluh persen) dari gaji pokok, apabila kehilangan fungsi :
Administrasi Kepegawaian 20
(a) penglihatan dari sebelah mata, atau
(b) pendengaran dari sebelah telinga, atau
(c) tangan dari atau dari atas pergelangan ke bawah, atau
(d) sebelah kaki dari mata kaki ke bawah.
e. 30% (tiga puluh persen) sampai 70% ( tujuh puluh persen ) dari gaji pokok
menurut tingkat keadaan yang atas pertimbangan Team Penguji Kesehatan
dapat dipersamakan dengan apa yang disebut dalam huruf a sampai dengan
huruf d, untuk kehilangan fungsi atas sebagian atau seluruh badan atau
ingatan yang tidak termasuk dalam huruf a sampai dengan d.
(4) Dalam hal terjadi beberapa cacad sebagaimana dimaksud dalam ayat (3),
maka besarnya tunjangan cacad ditetapkan dengan menjumlahkan persentasi
dari tiap cacad, dengan ketentuan paling tinggi 100% (seratus persen) dari
gaji pokok.
Pasal 5
Tunjangan cacad sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) dan ayat (4)
dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah.
Pasal 6
Administrasi Kepegawaian 21
BAB IV
UANG DUKA DAN BIAYA PEMAKAMAN
Pasal 7
(1) Kepada isteri atau suami Pegawai Negeri Sipil yang tewas diberikan uang
duka tewas sebesar 6 (enam) kali penghasilan sebulan dengan ketentuan
serendah-rendahnya Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah).
(2) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang tewas tidak meninggalkan isteri atau
suami, maka uang duka tewas itu diberikan kepada anaknya.
(3) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang tewas tidak meninggalkan isteri atau
suami ataupun anak, maka uang duka tewas itu diberikan kepada orang
tuanya.
(4) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang tewas tidak meninggalkan isteri, suami,
anak ataupun orang tua, maka uang duka tewas itu diberikan kepada ahli
waris lainnya.
Pasal 8
Biaya pemakaman bagi Pegawai Negeri Sipil yang tewas ditanggung oleh Negara.
Pasal 9
Tewasnya Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8
harus dibuktikan dengan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang dan surat
keterangan atau berita acara dari pejabat yang berwajib.
Pasal 10
Uang duka tewas dan biaya pemakaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
dan Pasal 8 diberikan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang, setelah
ada persetujuan atau dengan memperhatikan pertimbangan teknis Kepala Badan
Administrasi Kepegawaian Negara.
Administrasi Kepegawaian 22
Pasal 11
(1) Kepada isteri atau suami Pegawai Negeri Sipil yang wafat diberikan uang
duka wafat sebesar 3 (tiga) kali penghasilan sebulan dengan ketentuan
serendah-rendahnya Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah).
(2) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang wafat tidak meninggalkan isteri atau
suami, maka uang duka wafat itu diberikan kepada anaknya.
(3) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang wafat tidak meninggalkan lsteri
atausuami ataupun anak, maka uang duka wafat itu diberikan kepada orang
tuanya.
(4) Apabila Pegawai Negeri Sipil yang wafat tidak meninggalkan isteri, suami,
anak ataupun orang tua, maka uang duka wafat itu diberikan kepada ahli
waris lainnya.
Pasal 12
Perubahan jumlah terendah uang duka tewas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 ayat (1) dan uang duka wafat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1),
ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah mendengar Menteri yang bertanggung
jawab dalam bidang penertiban dan penyempurnaan Aparatur Negara.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 13
Administrasi Kepegawaian 23
Pasal 14
Pasal 15
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Pemerintah ini diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Presiden. Ketentuan-ketentuan teknis tentang
pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini, ditetapkan lebih lahjut oleh Menteri
Kesehatan, Menteri Keuangan, dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara, baik secara bersama-sama ataupun secara sendiri-sendiri sesuai dengan
bidang tugasnya masing-masing.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Administrasi Kepegawaian 24
b. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1954 tentang Pemberian Tunjangan
Cacad (Lembaran Negara Tahun 1954 Nomor 93, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 669);
c. Segala peraturan perundang-undangan yang bertentangan dengan Peraturan
Pemerintah ini.
Pasal 18
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Administrasi Kepegawaian 25
b) Anak (anak kandung/anak tiri/anak angkat) yg sah dr peserta yg
mendapat tunjangan anak, blm berumur 21 tahun atau telah berumur 21
thn sampai 25 thn bagi anak yg masih melanjutkan pend formal, dan
tidak atau blm pernah kawin, tdk mempunyai penghasilan sendiri serta
masih menjadi tanggungan peserta.
Jml anak yg ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dgn urutan tgl
lahir, termasuk didlmnya anak angkat maksimal satu orang.
Administrasi Kepegawaian 26
b. Menunjukkan KTP dan Asli/fotocopy.
c. Surat Keputusan sebagai PNS/ Pensiunan/ Petikan Gelar Kehormatan
Veteran / Perintis kemerdekaan / Pegawai Tidak Tetap.
Administrasi Kepegawaian 27
b) Pemeriksaan, pengobatan oleh dokter spesialis
c) Pemeriksaan Penunjang Diagnostik : Laboratorium, Rontgen/
Radiodiagnostik, Elektromedik dan pemeriksaan alat kesehatan canggih
sesuai ketentuan PT Askes (Persero).
d) Dan lainnya.
2.4 Rangkuman
Perawatan, tunjangan cacat dan uang duka merupakan hak PNS, yang diatur
dalam pasal 9 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian. Ketentuan pasal 9 tersebut berlaku juga bagi Calon PNS.
Tunjangan cacat hanya dibayar kepada PNS yang tidak mampu bekerja untuk
semua jabatan, setelah dibuktikan dengan surat keterangan Tim Penguji
Kesehatan. Besarnya tunjangan cacat setinggi-tingginya 100% dari gaji pokok.
Hak uang duka bagi PNS yang tewas dan biaya pemakaman merupakan hak
bagi PNS yang meninggal karena dinas, diberikan kepada keluarga yang
berhak dengan besaran 6 (enam) kali penghasilan bersih.
Hak uang duka wafat merupakan hak bagi ahli waris PNS yang meninggal
dikarenakan sebab pada umumnya, yang besarnya adalah 3 (tiga) kali
penghasilan bersih.
Asuransi Kesehatan Sosial merupakan penugasan Pemerintah kepada PT Askes
(Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991.
Peserta program Askes Sosial, adalah :
a. PNS dan, Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS,
Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan, TNI/Polri,
Pensiunan Pejabat Negara), Veteran ( Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis
Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yg ditangggung.
b. Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan – PTT, melalui SK
Menkes nomor 1540/MENKES /SK/XII/2002, tentang Penempatan Tenaga
Medis Melalui Masa Bakti.
Administrasi Kepegawaian 28
2.5 Latihan/Tugas
a. 09/SB/1981 d. 09/SE/1981
b. 08/SE/1981 e. 08/EB/1981
c. 09/EB/1981
a. Meninggal d. Almarhumah
b. Wafat e. Tewas
c. Almarhum
Administrasi Kepegawaian 29
4. Bila seorang PNS meninggal karena seuatu penyakit dan meninggal saat
menjalankan tugasnya maka PNS tersebut dinyatakan....
6. Bab IV Uang Duka Dan Biaya Pemakanan dalam mengatur uang duka wafat
sebagai dimaksud dalam Pasal 11 dibedakan pada anggaran belanja masing –
masing Departemen, kejaksaan Agung kesekretariatan LembagaTertinggi/
Tinggi Negara , Lembaga Pemerintah Non Depertemen, dan Daerah tingkat 1
yang bersangkutan merupakan pasal ....
a. 15.000.000,- d. 50.000.000,-
b. 10.000.000,- e. 12.000.000,-
c. 20.000.000,-
8. Pegawai negeri sipil tewas selagi menjalankan tugas, diberikan uang duka
tewas sebesar ....
Administrasi Kepegawaian 30
a. 15.000.000,- d. 50.000.000,-
b. 10.000.000,- e. 12.000.000,-
c. 20.000.000,-
10. Yang tidak termasuk dalam ketentuan dalam pelayanan uang duka wafat bagi
pensiunan dan lekuarganya ....
Soal Essay
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1) Biaya pemakaman bagi pegawai negeri sipil yang tewas ditanggung oleh
negara terdapat dalam pasal.....
2) Sebutkan persyaratan uang duka wafat (UDW)....
3) Karena dinyatakan tewas maka keluarganya berhak menerima uang duka
tewas, biaya pemakaman ditanggung oleh negara dan kenaikan pangkat...
4) Sebutkan kendala atau hambatan yang sering terjadi dalam uang duka wafat
(UDW)....
Administrasi Kepegawaian 31
5) Apa yang termasuk dalam catatan penting di dalam uang duka wafat
(UDW)....
4 Mengidentifikasikan
20
ketrampilan yang ada dalam
Administrasi Kepegawaian 32
peraturan perawatan, tunjangan
cacad dan uang duka
5 Mengindentifikasikan peraturan
perawatan, tunjangan cacad dan
uang duka dengan berdiskusi 20
kelompok
100
Jumlah
Siswa Guru
(........................................) (...............................................)
Administrasi Kepegawaian 33
Standar Kompetensi :
BAB
Mengidentifikasi peraturan EVALUASI
perawatan tunjangan cacat
dan uang duka
3
Kompetensi Dasar :
3.1 Maksud dan Tujuan Evaluasi
3.7 Mengemukakan
Sebagai upaya mengetahui proses perkembangan pembelajaran
peraturan perawatan
sebagaimana yang dimaksud dalam modul ini, kegiatan evaluaasi perlu
tunjangan cacat dan
uang duka dilakukan secara terstruktur.
Setelah kalian mempelajari seluruh materi dari modul ini, pasti untuk
4.7 Mengkaji peraturan
mengujikan kemampuan kalian dengan beberapa instrumen soal
perawatan tunjangan
cacat dan uang duka dibawah ini. Adapun maksud dan tujuan dari evaluasi meliputi :
1. Mengetahui apakah materi yang di pelajari dapat dilanjutkan
dengan bahan yang baru/diulangi
2. Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang di gunakan oleh
pendidik
3. Untuk mengetahui efektifitas proses pembelajaran yang
dilaksanakan
4. Untuk mengetahui apakah komponen-komponen dalam proses
pembelajaran sudah memberikan kontribusi positif bagi proses
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui kesesuaian presepsi dan pemikiran peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran.
6. Mengetahui sejauh mana perkembangan dari pelaksanaan
pembelajaran terjadi pada peserta belajar
7. Mengetahui dampak apa yang terjadi dari proses pembelajaran.
8. Bahan pertimbangan untuk menentuakan proses selanjutnya agar
lebih efektif dan efisien
9. Mengajak kepada semua pihak untuk lebih bertanggungjawab
terhadap apa yang telah dilakukannya.
Administrasi Kepegawaian 34
10. Menemukan pada bagian-bagian mana dari proses pembelajaran
yang dianggap belum berhasil
11. Mengungkapkan kerugian dan manfaat dari proses pembelajaran
12. Mengungkapkan faKtor-faktor pendukung dan penghambat dari proses
pembelajaran
13. Menentukan apakah pendekatan dan teknik yang digunakan dalam
pembelajaran sudah tepat
14. Menentukan tepat atau tidaknya media yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta belajar
15. Menentukan apakah fasilitator memberikan kemudahan peserta belajar
memahami materi kegiatan pelatihan, pembelajaran.
16. Menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan pembelajaran
Administrasi Kepegawaian 35
2. Menurut pendapat anda apakah yang dimaksud dengan perawatan tunjangan
cacat seorang pegawai ?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
Administrasi Kepegawaian 36
Tes Afektif
Petunjuk:
Untuk setiap perilaku berkarakter berikut ini, beri penilaian atas perilaku
berkarakter siswa menggunakan skala berikut ini:
2 Jujur
\3 Loyal
4 Disiplin
5 Dapat dipercaya
6 Dapat
menyimpanan
rahasia
7 Kreatif-inovatif
Siswa Guru
( ) ( )
Administrasi Kepegawaian 37
Tes Psikomotor
a. Menjelaskan
b. Mendeskripsikan
c. Memahami
d. Mengidentifikasi
e. Mengevaluasi
1. Prosedur :
I. Siapkan seperangkat buku dan alat tulis kantor yang ada
II. Tugasi siswa untuk mengelola peraturan perawatan, tunjangan cacad dan
uang duka yang telah dipelajari di awal penjelasan teori.
III. Siswa menjelaskan peraturan perawatan, tunjangan cacad dan uang duka
yang ada secara efektif.
IV. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format Asesmen kinerja
dibawah ini :
i. Berikan format ini kepada siswa sebelum asesmen dilakukan
ii. Siswa diijinkan mangases kinerja mereka sendiri dengan
menggunakan format ini.
Administrasi Kepegawaian 38
klasifikasi
- Kemampuan mengurutkan
proses
2 Prosedur pengindekan
5
Ketelitian 5
Kecermatan 5
5
Kebenaran
Kecepatan
Ketelitian 5
5
Kecermatan 5
Kebenaran 5
Kecepatan
4 Prosedur mengurutkan
5
Ketelitian 5
Kecermatan 5
5
Kebenaran
Kecepatan
5. Prosedur menyimpan
5
Ketelitian 5
Kecermatan 5
5
Kebenaran
Kecepatan
Jumlah 100
Administrasi Kepegawaian 39
BAB
PENUTUP
4
4.1Tindakan Lanjutan
Bagi kalian yang sudah menjawab benar sebanyak 80% atau lebih dari
seluruh soal, dapat mengembangkan pemahaman kalian tentang peraturan
pearawatan tunjangan cacat dan uang duka. Adapun bagi kalian yang belum
mencapai belajar tuntas 80%, dapat mengulangi belajar dengan memilih
materi-materi yang masih dianggap sulit secara lebih teliti atau dengan
diskusi bersama teman maupun Bapak/Ibu Guru kalian
4.2 Harapan
Modul ini adalah salah satu bahan ajar mata pelajaran Administrasi
Kepegawaian. Namun, harus dimengerti pula bahwa modul ini bukanlah satu-
satunya rujukan bagi kalian. Untuk melengkapi pengetahuan kalian tentang
peraturan pearawatan tunjangan cacat dan uang duka, maka sangat disarankan
untuk membaca buku lainnya yang relevan.
Semoga modul ini dapat menyajikan materi pembelajaran secara
menarik dan menyenangkan, sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung
dengan efektif dan efisien.
4.3 Glosarium
Anasir = Sesuatu yang menjadi bagian dari dalam keseluruhan yang kurang
baik
Administrasi Kepegawaian 40
Anumerta = Setelah meninggal; penghargaan (gelar, pangkat,dsb) yang
diberikan kepada anggota angkatan bersenjata yang dianggap
berjasa kepada negara sesudah orangnya meninggal
Cacat = Kekurangan yang menyebabkan nikai atau mutunya kurang baik atau
kurang sempurna yang terdapat pada badan
Administrasi Kepegawaian 41
4.5 Lampiran
Kunci jawaban
Administrasi Kepegawaian 42
rehabilitasi yang diperlukan, maka PNS tersebut diobati, dirawat atau
direhabilitasi pada rumah sakit pemerintah yang terdekat.
2. Cacat karena dinas adalah cacat jasmani/rohani yang disebabkan oleh
kecelakaan karena dinas/sakit karena dinas. Tunjangan cacat diberikan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang cacat karena dinas dan yang
bersangkutan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan
negeri.Kepada PNS yang cacat karena dinas yang mengakibatkan ia tidak
dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri berdasarkan surat
keterangan Tim Penguji Kesehatan, diberikan tunjangan cacat disamping
pensiun yang berhak diterimanya. PNS yang cacat karena dinas dan
masih dapat bekerja, yang bersangkutan tidak berhak atas tunjangan
cacat.
3. Kepada istri atau suami PNS yang tewas diberikan uang duka tewas
sebesar 6 (enam) kali penghasilan bersih sebulan dengan ketentuan
serendah-rendahnya Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
4. Cara Memperoleh Kartu Askes.
Mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi Peserta dengan menunjukan /
melampiri persyaratan Asli/Fc :
1) Fc. SK. sebagai PNS/Pensiunan/petikan Gelar Kehormatan
Veteran/Perintis Kemerdekaan/Peg. tdk Tetap.
2) Fc. Daftar Gaji terakhir yg dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda Bukti
Penerima Pensiun (STBPP) bagi Penerima Pensiun.
3) Fc. Srt Nikah, Akte Kelahiran Anak/Ket Lahir, Surat Kep Pengadilan
Negeri utk Anak Angkat.
4) Surat Ket dr Sekolah/Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari
21 s/d 25 thn).
5) Asli/fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP). 6. Surat Pernyataan/Ket
Melaksanakan Tugas perorangan (SPMT) bagi Peg. Tdk Tetap (PTT).
6) Melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3
x 4 cm, kecuali bagi anak usia balita
5. Standart pelayanan prosedur pembayaran uang duka wafat pegawai
Administrasi Kepegawaian 43
1) Pemroses Gaji mencatat surat/dokumen dari unit kerja yang
menangani bidang kepegawaian yang telah mendapat
disposisi/persetujuan KPA dan Kepala Biro Keuangan (10
menit/berkas).’
2) Kepala Bagian Pelaksanaan Anggaran memberikan disposisi (10
menit /berkas).\
3) Pemroses Gaji mencatat dan mendistribusikan dokumen (10
menit/berkas).
4) Kepala Subbagian Gaji menyusun daftar permintaan tunjangan
kematian pegawai (20 menit/berkas).
5) Penyiapan dan penandatanganan SPP tunjangan kematian oleh PPK
Gaji (30 menit/berkas)
6) Pembuat Daftar Gaji meneliti dan menguji data pendukung serta
menyiapkan SPM (30 menit/berkas).
7) Pengujian dan penandatanganan SPM oleh Pejabat dan Penanda
Tangan SPM (15 menit/berkas)
8) Menyampaikan SPM ke KPPN Jakarta I (2 jam/berkas), apabila
SP2D telah terbit maka akan dilakukan transfer dana ke rekening
Bendahara Pengeluaran yang selanjutnya akan dibayarkan kepada
Ahli Waris yang berhak menerima
9) Pengadministrasi SPM mengambil SP2D (2 jam/berkas)
10) Pengadministrasi SPM mencatat SP2D (10 menit/berkas),
selanjutnya
Administrasi Kepegawaian 44