Makalah Analisis Keuangan

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2017

PT KALBE FARMA Tbk

Oleh

Yusinta Aulia Putri 170810301274

Mitha Rahmasari 170810301285

Happy Sistian Perdana 170810301296

Syafi Ali 170810301250

Muhammad Sukardi 170810301293

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. kami panjatkan, karena berkat rahmat serta
bimbingan-Nya kami berhasil menyelesaikan makalah tentang “Analisis Laporan Keuangan
Tahun 2017 pada PT Kalbe Farma Tbk”. Adapun makalah ini diajukan guna memenuhi tugas
mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 2. Makalah ini berisikan tentang analisis laporan
keuangan perusahaan pada tahun 2017 dan berisi tentang informasi mengenai Laporan posisi
keuangan lebih tepatnya pada Liabilitas Jangka Pendek.
Semoga makalah “Analisis Laporan Keuangan Tahun 2017 pada PT Kalbe Farma Tbk
" ini memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat serta bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terima kasih kepada semua anggota kelompok 7 yang telah berperan dalam
penyusunan  makalah ini serta refrensi dan sumber-sumber informasi yang kami peroleh.
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tinjauan Masalah...................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................4
2.1 Laporan Keuangan.......................................................................................................................4
A. Pengertian Laporan Keuangan..................................................................................................4
B. Tujuan Laporan Keuangan........................................................................................................5
2.2 Rasio Keuangan...........................................................................................................................5
A. Pengertian Rasio Keuangan......................................................................................................5
B. Jenis – Jenis Rasio....................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS...........................................................................................8
3.1 Pembahasan.................................................................................................................................8
A. Sejarah Singkat PT Kalbe Farma Tbk.......................................................................................8
3.2 Liabilitas Jangka Pendek PT Kalbe Farma Tbk.........................................................................11
3.3 Laporan Posisi Keuangan..........................................................................................................11
3.4 Analisis Perlakuan Liabilitas Jangka Pendek Dalam Catatan Atas Laporan Posisi....................13
Keuangan.........................................................................................................................................13
BAB IV...............................................................................................................................................15
PENUTUPAN......................................................................................................................................15
Kesimpulan......................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan digunakan sebagai evaluasi kinerja perusahaan dalam satu


periode.Umumnya laporan keuangan digunakan sebagai alat untuk membantu perusahaan
untuk mengelola dan mengambil keputusan terkait kebijakan yang harus dilakukan
oleh perusahaan.

Laporan keuangan terdiri dari empat macam, yaitu neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Keempat laporan tersebut dapat
dianalisismenggunakan dua pendekatan, yakni analisis vertikal-horisontal dan analisis rasio.
Analisisvertikal membandingkan tiap akun dengan total keseluruhan saat telah
dijumlahkan,sedangkan horisontal membandingkan periode yang sedang berjalan dengan
periodesebelumnya. Analisis rasio menentukan presentase suatu akun dengan akun lainnya.
Denganmelakukan analisis menggunakan kedua metode tersebut, perusahaan dapat
mengetahuikondisi keuangan dalam perusahaan agar dapat dirumuskan kebijakan yang akan
dijalankan pada periode selanjutnya.

Dari keempat tinjauan tersebut, analis dapat mengetahui seluk beluk perusahaansecara
finansial. Analis dapat mengetahui seberapa kokoh perusahaan berdiri dankekuatannya
menghadapi guncangan finansial yang mungkin saja akan terjadi dalamkeberlangsungan
perusahaan.

PT Kalbe Farma Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalamindustri farmasi yang
telah didirikan sejak 1966 dan berpusat di Jakarta. Setelah satu periode berakhir, perusahaan
menyusun laporan keuangan yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu laporan keuangan?
2. Apa itu analisis rasio?
3. Bagaimana sejarah PT Kalbe Farma Tbk?
4. Apa saja jenis liabilitas jangka pendek, jumlah yang tertera, dan perlakuan liabilitas
jangka pendek dalam catatan atas laporan posisi keuangan PT Kalbe Farma Tbk?

1.3 Tinjauan Masalah


1. Untuk Mengetahui Analisis laporan keuangan PT Klabe Farma Tbk
2. Untuk mengetahui Analisis Rasio
3. Untuk mengetahui sejarah singkat PT Kalbe Farma Tbk
4. Untuk mengetahui Liabilitas jangka pendek PT Kalbe Farma Tbk

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Laporan Keuangan

A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada hakekatnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan untuk mengkomunikasikan data keuangan kepada pihak yang
berkepentingan. Ada beberapa pengertian laporan keuangan yang telah dikemukakan
oleh beberapa orang antara lain:

Menurut Siegel yang dialihbahasakan oleh Kurdi (1999), menjelaskan bahwa:

“Laporan keuangan yang diperlukan adalah neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan posisi keuangan. Ketiganya dapat digabungkan dengan laporan pelengkap
untuk melukiskan status keuangan atau kinerja organisasi.”

Menurut Bambang Riyanto (2001):

“Laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, di


mana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang, dan modal sendiri
pada suatu saat tertentu, dan laporan laba-rugi (Income Statement) mencerminkan
hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu, yang biasanya meliputi periode
satu tahun”.

Menurut Munawir (2002) pengertian laporan keuangan adalah :

“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut”.

Menurut IAI (2002):

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. laporan


keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan posisi
keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan.”
B. Tujuan Laporan Keuangan

Berdasarkan pendapat Ikatan Akuntansi Indonesia (2004), tujuan laporan


keuangan adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan


posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar
pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian
masa lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Rudianto (2006), secara umum laporan keuangan disusun dengan beberapa
tujuan, diantaranya yaitu:

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-


sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan sumber- sumber
ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan
investasi.
3. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi
mengenai kebijakan akuntasi yang digunakan.

2.2 Rasio Keuangan

A. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio adalah satu angka yang dibandingkan dengan angka lain sebagai suatu
hubungan (Harvarindo 2010:12). Pengertian rasio menurut Jonathan Golin, (2001) rasio
adalah suatu angka digambarkan dalam suatu pola yang dibandingkan dengan pola lainnya
serta dinyatakan dalam prosentase.

Rasio akan lebih tepat digunakan sebagai indikator atau awal analisis yang mana bila
menggunakan rasio kita akan mencoba menganalisis lebih jauh atau mencari penyebab
terjadinya hal tersebut (Toto Pribadi: 2008).

Menurut Weygandt & Kieso (2008) menggambarkan jika kita melakukan analisis terhadap
rasio keuangan perusahaan berarti menggambarkan hubungan matematis antara penjumlahan
yang satu dengan penjumlahan yang lain dalam bentuk prosentase (%), rates atau proporsi
yang sederhana.
Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan menurut Mamduh M. Hanafi (2009:5)
bertujuan untuk mengetahui tingkat keuntungan, tingkat kesehatan dan tingkat resiko suatu
perusahaan dengan menghitung data rasio-rasio keuangan perusahaan.

Sehingga dalam melakukan analisi keuangan akan tergantung pada tiga laporan keuangan
perusahaan yaitu:
(1) Neraca,
(2) Laporan Laba Rugi dan
(3) Laporan Aliran Kas.

B. Jenis – Jenis Rasio

a. Rasio Likuiditas

Pengertian rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
suatu perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya.

Menurut Fred weston yang dikutip dari Kasmir (2008:219), definisi rasio likuiditas
merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
utang jangka pendek.

Ada dua macam rasio likuiditas yaitu Rasio Quick dan Rasio Lancar:

(1) Rasio Quick (Rasio Cepat atau Acid Test Ratio)


Merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan aktiva
lancar dengan tanpa memperhitungkan nilai persediaan.

Rasio Quick =  Aktiva Lancar - Persediaan    x 100%  


                              Hutang Lancar                               

(2) Rasio Lancar


Merupakan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar yang ada.

Rasio Quick =      Aktiva Lancar      x  100%

                            Hutang Lancar                  


b. Rasio Profitabilitas
Definisi rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan pada sisi penjualan, aset dan modal saham tertentu. Rasio
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui semua
kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Sofyan Safri Harahap (2008:304)).
Rasio profitabilitas dibagi menjadi 2 yaitu Margin Laba dan Return of Aset.

(1) Margin Laba (Profit Margin)


Menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat
penjualan tertentu. Perhitungannya :

Profit Margin    =     Laba bersih          


                                 Penjualan            

(2) Return of Aset (RoA)


Menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan
tingkat aset yang dimiliki perusahaan. RoA juga sering disebut Return of Investment.
Perhitungannya:

Profit Margin    =     Laba bersih          


                                 Total Aset          

c. Rasio Aktivitas
Definisi rasio aktivitas merupakan rasio untuk mengukur efisiensi / efektivitas perusahaan
dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

d. Rasio Solvabilitas
Merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan yang dibiayai dengan utang
dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang jika perusahaan dilikuidasi. Dengan arti lain yaitu mengukur
likuiditas jangka panjang perusahaan sehingga memfokuskan pada sisi kanan neraca.

Jenis rasio yang digunakan pada rasio solvabilitas antara lain:

(1) Rasio Total Hutang terhadap Total Aset


Untuk menghitung seberapa banyak dana yang disediakan kreditur.

Rasio total hutang terhadap   =       Total Hutang       


          Total aset                            Total Aset            

(2) Rasio Times Interest Earned


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang dengan laba sebelum bunga
pajak.

  TIE   =    Laba Sebelum Bunga dan Pajak (EBIT)    


                                      Bunga                                  
Dimana Bunga yang dimaksudkan didalam perhitungan ini adalah biaya bunga dan tanpa
menambahkan pendapatan bunga.

BAB III

PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS

3.1 Pembahasan

A. Sejarah Singkat PT Kalbe Farma Tbk


PT. Kalbe Farma merupakan salah satu industri farmasi di Indonesia didirikan
pada tanggal 10 September 1966 oleh Dr. B. Setiawan yang kemudian mengambil
gelar Ph.D. di bidang farmakologi. Keinginannya untuk mendirikan perusahaan ini
didorong oleh rasa ingin ikut mengambil bagian dalam pembanguna nasional,
terutama dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan pelayanan
pengobatan yang baik.
Perusahaan yang didirikannya, pertama kali berdiri di Jl. Simpang 1/1 Tanjung Priok,
Jakarta Utara. Aktivitas produksinya baru dimulai pada tahun 1967 dengan produksi
yang terbatas hanya pada jenis obat sirup. Seiring dengan perkembangan tersebut,
ternyata lokasi yang terletak di Tanjung Priok tidak mungkin lagi untuk dilakukan
pengembangan lebih lanjut. Maka pada tahun 1970 pusat kegiatan dipindahkan ke
lokasi yang baru di Jl. Ahmad Yani, yaitu di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur. Pada
tahun 1974 jaringan PT. Kalbe Farma telah menguasai pasar di seluruh wilayah
Indonesia dengan kekuatan penjualan produk PT. Kalbe Farma.
Pada pertengahan tahun 1997, PT. Kalbe Farma berpindah lokasi di kawasan Industri
Delta Silikon, Jl. M.H Thamrin Blok A3-1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 dengan PO
BOX 371 Bekasi 17073, Indonesia No. Telepon (021) 89907333-37 dan Faks (021)
8972874. PT. Kalbe Farma juga mempunyai website dengan alamat http :
//www.kalbe.co.id atau www.kalbefarma.com.
Pabrik baru PT. Kalbe Farma Tbk. Memiliki luas area 105.130 m2 dengan luas
bangunan sekitar 41.027 m2 dibagi menjadi sarana produksi yang terdiri dari gedung
kantor, gedung produksi dan teknik, gudang dan sarana pendukung lain seperti tempat
pengolahan limbah, lapangan parkir, koperasi, kantin dan city water.
Pada tanggal 15 Agustus 1974, PT. Kalbe Farma memperoleh status Perusahaan
Modal Dalam Negeri (PMDN) atau perusahaan yang menanamkan modal untuk
kemajuan industri, sesuai dengan keputusan The Investment CoordinationBoard No.
352/4/BKPM/74/PMDN. Pada Tahun 1974 PT. Kalbe Farma mendirikan gedung
perkantoran, kemudian pada tahun 1978 didirikan gedung SPNS (Solid Product Non
Steril). Gedung ini bertingkat tiga, baru pada tahun 1985 dilakukan rekontruksi
menjadi bertingkat enam.
Sebagian besar kegiatan berlangsung di bagian R&D, QA, PPIC dan produksi. Pada
tahun 1988 mulailah dikembangkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang
harus diterapkan oleh seluruh industri farmasi di Indonesia, sejalan dengan
dikeluarkannya Surat Menteri Kesehatan RI No. 43/MENKES/SKII/1988. Oleh
karena itu, dalam rangka penerapan CPOB serta untuk meningkatkan kapasitas
produksi sebanyak tiga kali lipat, sejak tahun 1994 dibangun suatu plant baru di
daerah kompleks industri Delta Silicon, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat sesuai
dengan progam pemerintah. Pabrik baru tersebut diresmikan pada tanggal 17
Desember 1998 bersamaan dengan diterimanya sertifikat ISO 9001. Hingga kini PT.
Kalbe Farma telah melakukan upgrade dan memperoleh pengakuan ISO 9001 versi
tahun 2000 yang lebih menekankan pada kepuasan pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan dan perbaikan yang berkesinambungan. Dalam rangka peningkatan standar
kualitas secara keseluruhan, pada bulan Oktober tahun 2004 PT. Kalbe Farma akan
mulai menerapkan integrated system untuk memenuhi persyaratan ISO 14001,
OHSAS 18001, dan ISO 9001.
Hingga saat ini, PT. Kalbe Farma tetap merupakan produsen terbesar di pasaran dalam
negeri, baik untuk produk Ethical (obat dengan resep dokter) maupun produk OTC
(Over The Counter). Selain melayani pasar dalam negeri, sejak tahun 1988 produk-
produk dari PT. Kalbe Farma sudah diekspor ke luar negeri seperti Malaysia,
Singapura, Filipina, Vietnam, Srilanka, Nigeria, Myanmar dan lain lain.
Selain itu juga terdapat dasar-dasar dari Kalbe Farma yang disebut sebagai Kalbe
Panca Srhada, yaitu :
a.       Trust is the glue of life (Kepercayaan adalah perekat di antara kami)
b.      Mindfullness is the foundation of our action (Kesadaran penuh adalah dasar dari
setiap tindakan kami)
c.       Innovation is the key to our success (Inovasi adalah kunci dari keberhasilan
kami)
d.      Strive to be the best (Bertekad menjadi yang terbaik)
e.       Interconnectedness is universal a way of our life (Saling keterkaitan adalah
panduan hidup kami)
Seiring dengan pengembangan zaman, pada saat ini PT. Kalbe Farma telah
mendapatkan ISO 9001 sebagai wujud nyata terhadap pengendalian dan pengawasan
mutu produk yang dihasilkan. Di samping itu PT. Kalbe Farma Tbk. Telah
menggalakan suatu program manajemen yang diberlakukan kepada segenap sumber
daya manusianya yang bertujuan untuk mengarahkan sumber daya manusia tersebut
kepada pelayanan yang berbasis pada keunggulan mutu dan kepuasan pelanggan,
guna tetap mengukuhkan kedudukan dan tetap mengeksiskan PT. Kalbe Farma Tbk di
tengah persaingan dalam dunia farmasi saat ini.
Hingga saat ini produk Kalbe farma yang telah beredar di pasaran mencapai kurang
lebih 300 macam produk, diantaranya menghasilkan produk under licensed yang
merupakan hasil kerjasama dengan berbagai produsen yang ada di luar negeri,
diantaranya :
a.       Daiichi (Jepang) untuk Cravit tablet dan injeksi, dan sebagainya
b.      Schering (USA) untuk Lesidas dan sebagainya
Agar produksi berjalan, maka produk yang dihasilkan harus didukung oleh
sistem distribusi pemasaran yang baik dan tersebar luas. Untuk menunjang kelancaran
produksi dan distribusi ini, PT. Kalbe Farma mempunyai distributor tunggal yaitu PT.
Enseval Putra Magatranding yang mempunyai beberapa cabang yang tersebar luas di
Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, Medan, Padang,
Palembang, Manado, Banjarmasin, Samarinda, Ujung Pandang, dan lain-lain.

3.2 Liabilitas Jangka Pendek PT Kalbe Farma Tbk

Liabilitas Jangka Pendek menurun sebesar 3,9% menjadi Rp 2.277 miliar pada tahun 2017 di
bandingkan Rp 2.317 miliar pada tahun sebelumnya.
3.3 Laporan Posisi Keuangan

Aset

Per tanggal 31 Desember 2017, total aset Perseroan tumbuh 9,1% mencapai sebesar
Rp16.616 miliar, dibandingkan total aset per 31 Desember 2016 sebesar Rp15.226 miliar.
Aset lancar mencapai Rp10.044 miliar atau 60,4% dari total aset Perseroan.

Liabilitas Jangka Pendek


Pada tahun 2017, total liabilitas Perseroan menurun dari Rp2.762 miliar menjadi Rp2.722
miliar, yang disebabkan oleh penurunan liabilitas jangka pendek yang memiliki kontribusi
sebesar 81,8% terhadap total liabilitas atau sebesar Rp2.227 miliar di tahun 2017. Liabilitas
jangka panjang mencapai Rp495 miliar atau 18,2% dari total liabilitas.

Liabilitas Jangka Panjang


Liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 11,2% mencapai Rp495 miliar pada tahun 2017
dibandingkan tahun 2016.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan meningkat sebesar 11,5% mencapai Rp13.894 miliar dari Rp12.464 miliar
di tahun 2016. Peningkatan tersebut terutama disumbangkan oleh akumulasi saldo laba yang
mencapai sebesar Rp12.788 miliar di tahun 2017 dari Rp11.415 miliar tahun 2016, atau
meningkat sebesar 12,0%. Pada tahun 2017, Perseroan melakukan pembayaran dividen tunai
atas laba tahun 2016 sebesar Rp22 per lembar saham atau pertumbuhan yang positif. Pada
tahun 2017, Perseroan meraih pertumbuhan penjualan sebesar 4,2% menjadi Rp20.182 miliar
dibandingkan Rp19.374 miliar di tahun sebelumnya. Pertumbuhan penjualan mengalami
perlambatan dibandingkan tahun 2016 sebesar 8,3%, serta berada di bawah target Perseroan
sebesar 8,0%-10,0%. Hal ini terutama disebabkan melemahnya daya beli yang terutama
berdampak pada kinerja divisi produk kesehatan.

Pertumbuhan penjualan pada tahun 2017 terutama didukung oleh pertumbuhan volume
penjualan. Dengan mempertimbangkan nilai tukar Rupiah yang relatif stabil dan tingkat
inflasi yang terkendali, Perseroan secara umum tidak melakukan kenaikan harga pada tahun
2017.

3.4 Analisis Perlakuan Liabilitas Jangka Pendek Dalam Catatan Atas Laporan Posisi

Keuangan

Liabilitas Jangka Pendek


Liabilitas jangka pendek menurun sebesar 3,9% menjadi Rp2.227 miliar pada tahun 2017
dibandingkan Rp2.317 miliar pada tahun sebelumnya.
Utang Bank
Pada tahun 2017, utang bank jangka pendek meningkat sebesar 24,8% menjadi Rp169 miliar
dari Rp135 miliar di tahun 2016 sejalan dengan bertambahnya kebutuhan modal kerja.

Secara keseluruhan, Perseroan tetap mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas


yang rendah pada tahun 2017 yaitu sebesar 2,3%, relatif stabil dibandingkan 2,2% pada
tahun 2016, mencakup utang jangka pendek dan jangka panjang.

Per tanggal 31 Desember 2017, utang bank jangka pendek dalam mata uang Rupiah
diperoleh dari Citibank N.A., The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., PT Bank CIMB
Niaga Tbk, dan fasilitas cerukan (overdraft) dalam mata uang Rupiah diperoleh dari PT Bank
Central Asia Tbk.

Utang Usaha
Utang usaha timbul dari pembelian bahan baku dan barang jadi dari prinsipal pihak ketiga di
bidang usaha distribusi.

Utang usaha menurun sebesar 1,7% menjadi Rp1.109 miliar di tahun 2017 dari Rp1.127
miliar di tahun 2016. Tingkat perputaran utang usaha menurun menjadi 38 hari pada tahun
2017 dari 41 hari di tahun sebelumnya.

Utang Lain-Lain
Utang lain-lain terutama terdiri dari utang kepada agen periklanan dan perusahaan ekspedisi.
Utang lain-lain Perseroan pada tahun 2017 menurun sebesar 4,1% dari Rp451 miliar pada
tahun 2016 menjadi Rp433 miliar pada tahun 2017.

Beban Akrual
Beban akrual terdiri dari akrual untuk biaya-biaya penjualan, royalti, jasa profesional serta
biaya lain-lain. Perseroan mencatat adanya penurunan beban akrual sebesar 21,3%, dari
Rp368 miliar tahun 2016 menjadi Rp290 miliar di tahun 2017, terutama disebabkan
penurunan beban akrual untuk biaya penjualan.

Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiayaan


Pada tahun 2017, terdapat bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan sebesar Rp2 miliar.
BAB IV

PENUTUPAN

Kesimpulan
Setelah kami analisis laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk. kami dapat
menyimpulkan bahwa kondisi keuangannya cukup baik dan kondisi perusahaan dalam
keadaan sehat.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.idx.co.id/StaticData/NewsAndAnnouncement/ANNOUNCEMENTSTOC
K/From_EREP/201804/b9107948b7_125b78336d.pdf
2. http://www.contohsurat.co.id/2017/01/analisis-rasio-keuangan.html
3. http://ladys1933.blogspot.com/2016/02/analisis-laporan-keuangan-pt-kalbe.html

Anda mungkin juga menyukai