SKRIPSI Pengaruh Ocb Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada Kota Kendari

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 120

SKRIPSI

PENGARUH ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN OUTSOURCING
PADA PT. TELKOM KOTA KENDARI

OLEH
NURUL MUTMAINNAH
B1B119048

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi Oleh: Nurul Mutmainnah (B1B119048), ini telah diperiksa dan


disetujui untuk diajukan pada panitia Ujian Skripsi.

Kendari, 2022

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Nurwati, SE., M.Si Hastuti,S.E.,M.Si


NIP. 19631101 198902 2 000 NIP. 19600426 198601 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen

Dr. Juharsah, SE., M. Si.


NIP. 19750401 200501 1 00

ii
HALAMAN PENGESAHAN

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

iv
ABSTRAK

Nurul Mutmainnah, B1B119048. Pengaruh Organizational Citizenship Behavior


(OCB) dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari. Dibimbing oleh
Nurwati dan Hastuti
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui pengaruh Organizational
Citizenship Behavior (OCB) dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja
karyawan outsourcing ; 2) Mengetahui pengaruh Organizational Citizenship
Behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan outsourcing; 3) Mengetahui pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan outsourcing pada
PT. Telkom Kota Kendari yang berjumlah 35 orang dan semua populasi dijadikan
responden. Pengumpulan data menggunakan koesioner. Analisis data dengan regresi
linear berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Organizational Citizenship
Behavior (OCB) dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap karyawan outsourcing. 2) Organizational Citizenship Behavior
(OCB) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan
outsourcing. 3) Motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari.

Kata Kunci: OCB, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.

v
ABSTRACT

Nurul Mutmainnah, B1B119048. The Effect of Organizational Citizenship


Behavior (OCB) and Work Motivation on Outsourcing Employee
Performance at PT. Telkom City of Kendari. Supervised by
Nurwati and Hastuti

This study aims to: 1) To determine the effect of Organizational Citizenship


Behavior (OCB) and work motivation simultaneously on outsourced employee
performance; 2) Knowing the influence of Organizational Citizenship Behavior (OCB)
on the performance of outsourced employees; 3) Knowing the influence of work
motivation on the performance of outsourced employees.

The population in this study were all outsourced employees at PT. Telkom City
of Kendari, totaling 35 people and all populations are used as respondents. Data
collection using a questionnaire. Data analysis with multiple linear regression.

The results of the study show that: 1) Organizational Citizenship Behavior


(OCB) and work motivation simultaneously have a positive and significant effect on
outsourced employees. 2) Organizational Citizenship Behavior (OCB) partially has a
positive and significant effect on outsourced employees. 3) Work motivation partially
has a positive and significant effect on outsourcing employee performance at PT.
Telkom City of Kendari.

Keywords: OCB, Work Motivation and Employee Performance.

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, tiada kata yang lebih indah dan lebih pantas

kita panjatkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis dalam menjalankan aktivitas

sehari-hari yang telah memberikan petunjuk, kesehatan dan kekuatan kepada penulis

dalam mengikuti pendidikan serta dalam menyelesaikan hasil penelitian ini dengan

judul “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari”

sebagai syarat untuk mencapi gelar sarjana Manajemen di Universitas Halu Oleo

Kendari.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan hasil

penelitian ini banyak hambatan dan tantangan yang didapatkan. Namun, atas bantuan

dan bimbingan serta motivasi yang tiada henti-hentinya disertai harapan yang optimis

dan kuat sehingga dapat mengatasi semua itu.

Oleh karena itu, ini saya menyampaikan ucapan terima kasih saya kepada

Bapak saya M. Alwi yang telah memberikan dukungan dan suport sampai saat

ini dan Ibu saya Herawati yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan

dengan kasih sayang memberikan doa restu, arahan, motivasi dan segala

vii
pengorbanan, serta dukungan moril maupun material kepada penulis dalam

menyelesaikan hasil penelitian ini. Serta saudaraku Muhammad Amin Fadhilah

dan Ainun Jariah yang telah memberikan dukungan, doa, perhatian serta motivasi

kepadaku selama ini.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan penghargaan, rasa

hormat, dan terima kasih kepada Prof. Dr. Nurwati, SE., M.Si sebagai pembimbing

I dan juga Hastuti, SE., M.Si sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan pikirannya dalam mengarahkan penulis dalam penyusunan hasil

penelitian ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih dan

pengharagaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun, S.Si., M.Sc, selaku Rektor Universitas Halu

Oleo.

2. Bapak Prof. Dr. H. Arifuddin Mas’ud, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Halu Oleo Kendari.

3. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, SE., M.Si, selaku Ketua penguji yang telah

memberikan masukan dan saran yang membantun demi penyempurnaan isi tugas

akhir penelitian ini.

4. Ibu Dr. Wahyuniati Hamid, S.Pd., M.Si, selaku Sekretaris penguji yang telah

memberikan masukan dan saran yang membantun demi penyempurnaan isi tugas

akhir penelitian ini.

viii
5. Bapak Farhan, SE., M.Si , selaku Anggota Penguji yang telah memberikan

masukan dan saran yang membantun demi penyempurnaan isi tugas akhir

penelitian ini.

6. Bapak Dr. Juharsah, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

7. Ibu Dr. Wahyuniati Hamid, S.Pd., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

8. Ibu Prof. Dr. Nurwati, SE., M.Si, Selaku Penasehat Akademik (PA) saya yang

telah membimbing dan memberikan motivasi kepada saya.

9. Seluruh Dosen pengajar dan staff dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Halu Oleo.

10. Ibu Faridah selaku Menejer Shared Service PT. Telkom Kota Kendari

11. Seluruh responden yang bekerja di PT. Telkom Kota Kendari yang bersedia

menerima dan membantu penelitian dalam menyelesaikan proses penelitian.

12. Kepada Second Family seperjuagan yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi saya yaitu : Frista Stefani Pada, Nur Intan Fauziyah, Hildayani, Irmawati

13. Kepada anak-anak perbanyak istigfar yang sama-sama sedang menempuh

pendidikan di Universitas Halu Oleo yaitu Pranedia, Aviva Rizky Octaviani,

Anugrah Umi Uto, Natasya Rahmawati

14. Seluruh teman-teman mahasisawa angkatan 2019 dan terkhusus kepada teman-

teman kelas A yang telah bersama-sama menempuh bangku perkuliahan dengan

semangat dan saling membantu.

ix
15. Kepada sahabat-sahabat SM Family yang telah memberikan dukungan dan

motivasi kepada saya untuk menyelesaikan skripsi lebih cepat itu yaitu : member

Super Junior, SNSD, Shinee, EXO, Red Velvet, member nct127, nct dream, wayv

& Aespa.

16. Kepada teman- teman dari agensi lain, telah menemani hari-hari menyusun skripsi

saya yaitu : Treasure, Enhypen, The Boys, Ikon, BTOB, ATEEZ, New Jeans,

TXT.

17. Kepada support system saya yang selalu memberikan dorongan yang besar agar

lebih semangat menyelesaikan skripsi saya yaitu : Park Jisung, Na Jaemin, Park

Jaehyun (Eaj), Park Chanyeol, Lucas, Park Sunghoon, Kim doyoung, Kim

Junkyu, Ji Changmin & Lee Taeyong.

Kendari, Januari 2023

Nurul Mutmainnah
B1B119048

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................iv
ABSTRAK....................................................................................................................v
ABSTRACT................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR................................................................................................vii
DAFTAR ISI...............................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xv
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................9
BAB II.........................................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................10
2.1 Kajian Teori....................................................................................................10
2.1.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB).........................................10
2.1.2 Motivasi Kerja.......................................................................................14
2.1.3 Kinerja Karyawan..................................................................................19
2.2 Penelitian Terdahulu.......................................................................................23
2.3 Kerangka Pikir Penelitian...............................................................................27
2.4 Hipotesis Penelitian........................................................................................30
BAB III.......................................................................................................................32

xi
METODE PENELITIAN..........................................................................................32
3.1 Lokasi dan Objek Penelitian...........................................................................32
3.2 Populasi dan Responden.................................................................................32
3.3 Jenis Data dan Sumber Data...........................................................................33
3.3.1 Jenis Data...............................................................................................33
3.3.2 Sumber Data..........................................................................................33
3.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................34
3.5 Skala Pengukuran dan Uji Instrumen.............................................................35
3.5.1 Skala Pengukuran..................................................................................35
3.5.2 Uji Instrumen Penelitian........................................................................36
3.6 Metode Analisis Data.....................................................................................40
3.7 Uji Hipotesis...................................................................................................42
3.8 Definisi Oprasional Variabel..........................................................................43
3.8.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB) (X1)................................44
3.8.2 Motivasi Kerja (X2)...............................................................................45
3.8.3 Kinerja Karyawan (Y)...........................................................................46
BAB IV........................................................................................................................47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................................47
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian....................................................................47
4.1.1 Visi dan Misi...............................................................................................50
4.1.2 Purpose........................................................................................................50
4.1.3 Struktur Organisasi......................................................................................50
4.2 Karakteristik Responden.....................................................................................51
4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden.................................51
4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Usia Responden................................................52
4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Responden.....................................53
4.3 Analisis Deskriptif Variabel...............................................................................53
4.3.1 Distribusi jawaban responden variabel Organizational Citizenship
Behaviour (OCB) (X1) ……………………………………………………….. 54
4.3.2 Distribusi jawaban responden variabel Motivasi Kerja (X2)....................58
4.3.3 Distribusi jawaban responden variabel Kinerja Karyawan (Y)...................60

xii
4.4 Metode Analisis Data..........................................................................................63
4.5 Pengujian Hipotesis...........................................................................................66
4.5.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)..............................................66
4.5.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji F (Simultan)............................................67
4.5.3 Pengujian Hipotesis dengan Uji t (Parsial).................................................67
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian..........................................................................68
4.6.1 Pengaruh Organizational Citizenship Behaviour (OCB) terhadap Kinerja
Karyawan Outsourcing ………………………………………………………... 68
4.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing..........70
4.6.3 Pengaruh Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing............................................................73
BAB V.........................................................................................................................76
KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................76
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................76
5.2 Saran................................................................................................................77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Model kerangka pikir penelitian ........................................................ 26

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen .............................................. 39


Tabel 3.2 : Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen ...................................................... 41
Tabel 4.1 : Karakteristik jenis kelamin responden ..................................................... 53
Tabel 4.2 : Karakteristik Usia Responden .................................................................. 54
Tabel 4.3 : Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden .......................................... 55
Tabel 4.4 : Penentuan Kategori Rata-Rata Skor Pernyataan Responden ................... 56
Tabel 4.5 : Persepsi Jawaban Responden Terhadap Variabel OCB ........................... 57
Tabel 4.6 : Persepsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja ........... 60
Tabel 4.7 : Persepsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan ...... 62
Tabel 4.8 : Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ............................. 65

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam suatu perusahaan, sumber daya manusia memiliki peranan yang

penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan

aset organisasi yang mempunyai peran berharga untuk menggapai target organisasi.

Pengelolaan sumber daya manusia secara baik diperlukan agar organisasi bisa

mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Kinerja dan kualitas karyawan sangat

berpengaruh terhadap keberlangsungan dari sistem kerja yang berlaku. Apabila

karyawan merasakan kenyamanan dalam bekerja, tentu akan berupaya semaksimal

mungkin dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk memberikan performa

terbaiknya kepada perusahaan tempat bekerja dengan menyelesaikan tugas

pekerjaannya sebaik mungkin. Sumberdaya manusia diorganisasi adalah sumber daya

manusia yang memiliki keilmuan yang dapat memberikan pemikiran yang

cemerlangdan pergantian secara berwibawa. Selain itu sumberdaya manusia sangat

penting dalam mencapai tujuan organisasi (Nurwati dkk, 2022)

Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya

manusia yang ada didalamnya, karena untuk pencapaian setiap tujuan perusahaan di

pengaruhi oleh perilaku karyawan di dalam perusahaan itu sendiri, keberhasilan

perusahaan didukung oleh kinerja karyawan.

1
2

Melihat begitu pentingnya peran sumber daya manusia, maka perusahaan harus

memberikan kebijaksanaan yang dapat meningkatkan kinerja karyawannya.

Kebijaksanaan dibidang personalia merupakan salah satu kebijaksanaan penting yang

harus diperhatikan dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan harus

mempertimbangkan dengan cermat dan hati-hati karena hal tersebut berhubungan erat

dengan operasi keseluruhan dan kelangsungan hidup perusahaan, disamping

menyangkut karyawan sebagai manusia yang mempunyai harkat dan martabat, salah

satu usaha yang tepat untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan merupakan

asset perusahaan yang sangat berharga yang harus dikelola dengan baik oleh

perusahaan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal. Perilaku positif karyawan

atau anggota organisasi mampu mendukung kinerja individu dan kinerja organisasi

untuk perkembangan organisasi yang lebih baik.Organisasi akan tetap eksis bila

didukung oleh karyawan yang berkomitmen tinggi pada organisasi, yang ditunjukkan

dalam sikap dan perilaku karyawan di tempat kerja.

Berbicara mengenai kinerja karyawan berkaitan dengan budaya di dalam

perusahaan itu sendiri. Organizational Citizenship Behavior (OCB) merupakan salah

satu konsep dalam menganalisa kinerja. Konsep ini menjelaskan bahwa perilaku

individu dilakukan dengan kebebasasan (sekehendak hati) secara sukarela tanpa

meminta imbalan dari perusahaan. Hal tersebut menguntunkan perusahaan.

Menurut Robbins, 2016 (dalam Busro, 2018) Organizational Citizenship

Behavior (OCB) merupakan perilaku ekstra yang tidak menjadi bagian dari kewajiban

kerja formal seorang pegawai, namun mendukung berfungsinya perusahaan secara


3

efektif. Perusahaan yang sukses membutuhkan karyawan yang memiliki sikap mampu

melakukan tugas lebih dari sekedar tugas biasa dan mereka mampu memberikan

kinerja melebihi harapan (Podsakoff, 2009).

OCB merupakan perilaku positif yang akan berdampak pada organisasi secara

keseluruhan sehingga penting bagi organisasi untuk mendorong timbulnya perilaku

OCB pada setiap karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Abrar & Isyanto (2019)

yamg berjudul “Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap

Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Urchindize Cabang Madura) menyatakan bahwa

Organizational Citizenship Behavior (OCB) berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan. Semakin besar organizational citizenship behavior maka akan membuat

tingkat kinerja karyawan akan meningkat.

Kemudian untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan faktor pendorong

yaitu motivasi kerja. Untuk itu sumber daya manusia yang siap mampu untuk maju

bersama perusahaan demi mencapai tujuan bersama yang diinginkan merupakan suatu

kebutuhan yang tidak bisa ditawar lagi. Motivasi merupakan hal yang sangat penting

yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen apabila mereka menginginkan setiap

karyawan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan perusahaan

(Siagian, 2012).

Dengan adanya motivasi, seorang karyawan akan memiliki semangat yang tinggi

dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Tanpa motivasi, seorang

karyawan tidak dapat melakukan tugasnya sesuai dengan standar atau bahkan
4

melampaui standar karena yang menjadi motivasinya dalam bekerja tidak terpenuhi

(Budianto dkk 2017)

Menurut Hudiwinarsih (2012) motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi

untuk memberikan dorongan terhadap individu yang dapat menyebabkan individu

tersebut berbuat dan berperilaku yang akan mengarah pada pencapaian tujuan

organisasi. Individu yang memiliki motivasi rendah, maka mereka akan cenderung

untuk menampilkan perasaan tidak nyaman dan tidak senang dalam melaksanakan

pekerjaannya. Ketika individu telah memiliki motivasi kerja yang tinggi maka

kinerjanya secara otomatis mengalami peningkatan, dimana individu tersebut akan

lebih nyaman dan senang dalam melakukan pekerjaannya. Pernyataan ini diperjelas

dengan adanya penelitian dari Azhari & Supriyanto yang bejudul “Pengaruh

Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT

POS Indonesia Surabaya”. Tanpa motivasi, seorang karyawan tidak dapat melakukan

tugasnya sesuai dengan standar atau bahkan melampaui target karena karyawan

cenderung melakukan pekerjaan ekstra apabila tujuan yang menjadi target belum

tercapai.

Karyawan outsourcing adalah karyawan kontrak yang dipasok dari sebuah

perusahaan penyedia jasa tenaga outsourcing. Jika sebuah perusahaan merekrut

seorang karyawan outsourcing, perusahaan tidak perlu memberikan fasilitas,

tunjangan, dan jenjang karir pada karyawan oursourcing tersebut. Ketiga hal tersebut

akan disediakan untuk para karyawan outsourcingnya oleh  perusahaan outsourcing it

usendiri. Tugas utama perusahaan outsourcing yaitu menyediakan lowongan


5

pekerjaan dan melakukan perekrutan karyawan yang tidak berhubungan dengan

perusahaan tertentu. Lowongan pekerjaan yang disediakannya pun kebanyakan

merupakan pekerjaan yang tidak ada jenjang karirnya, seperti operator telepon,

satpam, dan cleaning service. Namun, untuk saat ini, jenis pekerjaan yang tersedia

di outsourcing  sudah cukup bervariasi dan tidak hanya terbatas pada operator telepon

atau cleaning service saja. Kemudian, perusahaan outsourcing tadi akan menawarkan

karyawan pada bidang-bidang tadi kepada perusahaan rekanannya yang sedang

membutuhkan karyawan tersebut. Atau, bisa juga pihak perusahaan rekanan yang

mengajukan permintaan (request) sejumlah karyawan untuk posisi atau bidang tertentu

kepada perusahaan outsourcing itu. Sistem outsourcing menawarkan kemudahan

dalam hal perekrutan karyawan, terutama untuk perusahaan. Perusahaan rekanan

merasa dimudahkan karena mereka tidak perlu melakukan perekrutan karyawan, tidak

perlu memberikan tunjangan dan jenjang karir. Tentunya, dengan adanya bantuan

perusahaan outsourcing, perusahaan tersebut dapat memperoleh karyawan tanpa harus

capek-capek membuka lowongan kerja.

PT. Telkom Kota Kendari merupakan perusahaaan yang bergerak dibidang jasa

teknologi. Perusahaan ini memiliki banyak target dalam usahanya memberikan

kepuasan pelanggan, sehingga perusahaan selalu mencari inovasi-inovasi baru dalam

bisnisnya. Semakin berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya keinginan dan

kebutuhan konsumen maka semakin banyak pula yang harus dilakukan perusahaan

dan karyawan. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan beberapa

karyawan outsourcing PT. Telkom Kota Kendari dengan beberapa karyawan,


6

fenomena kinerja karyawan yang terjadi pada karyawan outsourcing PT. Telkom Kota

Kendari ini dalam menuntaskan pekerjaannya masih ada karyawan yang menunda

dalam melakukan pekerjanya.

Dalam memenuhi tuntutan masyarakat, PT. Telkom Kota Kendari perlu

memperhatikan beberapa faktor yang dapat mendorong kinerja pegawai salah satunya

adalah OCB. Fenomena yang terdapat pada OCB yaitu masih terdapat beberapa

karyawan yang belum pernah mengerjakan tugas lain selain tugas pokoknya, selain itu

bila ada karyawan yang terlihat membutuhkan bantuan atau sedang mengalami

overload maka karyawan lain cenderung menunggu perintah dari atasan untuk

memberi bantuan. Sekalinya menunjukkan prilaku OCB selalu didasari untuk

melakukan promosi diri.

Hal lain yang mempengaruhi kinerja yaitu motivasi kerja. Pada PT Telkom Kota

Kendari terdapat fenomena terkait motivasi kerja karyawan mayoritas rendah.

Motivasi kerja yang rendah ini disebabkan oleh kurangnya pengakuan hasil kerja

karyawan oleh atasan, kebutuhan pokok karyawan yang kurang terpenuhi dan

karyawan tersebut merasa kurang ada pujian dari atas. Hal ini juga menyebabkan

kurang puasnya karyawan outsourcing terhadap kondisi kerja PT Telkom Kota

Kendari. Perlu adanya motivasi yang diberikan kepada karyawan sehingga mereka

menyadari bahwa pekerjaan yang mereka lakukan sangat berpengaruh terhadap

capaian kinerja perusahaan.

Kinerja dalam sebuah perusahaan merupakan jawaban berhasil atau tidaknya

tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
7

yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.penilaian kerja mempunyai peranan

penting dalam peningkatan motivasi ditempat kerja. Penilaian kinerja ini pada

dasarnya merupakan faktor kunci untuk mengembangkan suatu organisasi secara

efektif dan efisien. Di dalam dunia kerja hampir dapat dipastikan antara manusia yang

satu dengan manusia lainnya saling menumbuhkan motivasi serta perilaku OCB.

Seorang pimpinan harus selalu memberikan motivasi terhadap pegawainya.

Hal ini menjadi penting dan layak untuk dikaji bagaimana perusahaan mampu

membangun serta menciptakan kepercayaan organisasi dan perilaku organisasi yang

baik sehingga mampu meningkatkan komunikasi yang baik dan semangat kerja para

karyawan agar tercipta kinerja karyawan yang meningkat dalam bekerja. Dengan

penelitian ini, diharapkan menjadi salah satu masukan bagi setiap perusahaan dalam

memelihara sumber daya manusia dengan baik agar tercipta produktivitas yang efektif

dan efisien sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan beberapa uraian

masalah diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti sebuh penelitian yang berjudul

“Pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing Pada PT. Telkom Kota Kendari".


8

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan pokok permasalahan yang

terjadi, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Organizational Citizenship Behavior (OCB) berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari?

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari?

3. Apakah Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan motivasi kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan outsourcing pada PT.

Telkom Kota Kendari?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB)

terhadap kinerja karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap karyawan kinerja

karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari

3. Untuk mengetahui pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota

Kendari
9

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta menjadi

rujukan dalam penelitian yang akan datang berkaitan dengan Organiz

outsourcing ational Citizenship Behavior (OCB), motivasi kerja dan kinerja

karyawan outsourcing dalam perusahaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah dan memperluas pengetahuan mengenai pengaruh

Organizational Citizenship Behavior (OCB), motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan outsourcing.

b. Bagi Universitas Haluoleo Kendari

Untuk memperkaya literatur penelitian serta memperluas wawasan bagi

seluruh mahasiswa akademika Universitas Haluoleo Kendari khususnya

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Manajemen

c. Bagi Perusahaan

Untuk PT. Telkom Kota Kendari, penelitian ini diharapkan mampu

memberikan masukan terhadap upaya meningkatkan kinerja karyawan

outsourcing dalam perusahaan tersebut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB)

2.1.1.1 Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Menurut Robbins, 2008 (dalam Abrar & Isyanto, 2019:108) organizational

citizenship behavior (OCB) adalah perilaku yang dilakukan oleh seorang karyawan

yang melebihi kewajiban kerja formal, namun berdampak baik karena mendukung

efektivitas organisasi. sehingga kinerja perusahaan dapat memberikan kinerja yang

meningkat serta toleransi yang telah dipraktekkan nantinya dapat memberikan yang

cukup baik bagi perusahaan ataupun organisasi. Organizational citizenship behavior

(OCB) merupakan perilaku ekstra-peran (role-extra behavior) artinya perilaku yang

dilakukan individu tetapi perilaku tersebut sebenarnya bukan merupakan keharusan

atau kewajibannya.

Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan kontribusi seorang

individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja dan diberi penghargaan

berdasarkan hasil kinerja individu. Organizational citizenship behavior (OCB) ini

melibatkan beberapa perilaku meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi suka

relawan untuk tugas-tugas ekstra, patuh terhadap aturan-aturan dan prosedur-prosedur

di tempat kerja. (Organ, 1997)

10
11

Menurut Djati, 2005 (dalam Simanjuntak dkk, 2020) memberikan pengertian

bahwa OCB merupakan perilaku inisiatif dan pilihan individual untuk meningkatkan

efisiensi kinerja organisasi dengan membantu tujuan dari produktifitas individu

pegawai. Kemudian Suzana, 2017 (dalam Busro, 2018) menjelaskan bahwa OCB

merupakan perilaku di tempat kerja yang sesuai dengan penilaian pribadi yang

melebihi persyaratan kerja dasar seseorang. Atau dengan kata lain perilaku yang

melebihi permintaan tugas.

Robbins, 2015 (dalam, Azhari & Supriyatin, 2020) menyatakan perilaku

kewargaan (citizenship behaviour) merupakan perilaku diskresioner yang

berkontribusi pada lingkungan psikologis dan social di tempat kerja. Jadi organisasi

ataupun perusahaan yang sukses adalah membutuhkan pekerja yang mampu

malakukan lebih dari sekedar tanggung jawab biasa tapi bagaimana mampu

menciptakan kinerja yang diatas harapan. Ada kalanya terjadi masalah dalam

pelaksanaan pekerjaan oleh salah satu anggota tim yang bila dibiarkan akan

menggangu kinerja tim secara keseluruhan. Oleh karena itu dipoerlukan adanya

karyawan lainnya yang bersedia membantu mengerjakan pekerjaan rekannya yang

bermasalah itu meskipun itu tidak merupakan tugas atau pekerjaannya. Tingkat

kesediaan bekerja ektra inilah yang disebut Organizational Citizenship Behavior

(OCB). Dengan demikian keberhasilan sebuah organisasi juga sangat ditentukan

dengan adanya factor OCB. Karyawan tidak hanya melakukan tugas pokoknya saja,

namun juga mau melakukan tugas ekstra seperti mau bekerja sama, tolong menolong,
12

memberikan saran, berpartisipasi secara aktif, memberikan pelayanan ekstra kepada

pelanggan, serta mau menggunakan waktu kerjanya dengan efektif (Lubis et al., 2015)

Secara sederhana, OCB dapat berbentuk karyawan yang membantu

memecahkan permasalahan orang lain yang diluar kewenangan dan tanggungjawab

pekerjaannya. OCB merupakan sikap yang banyak diharapkan organisasi untuk

dimiliki karyawannya. Hal tersebut dikarenakan OCB dianggap menguntungkan

organisasi yang tidak bisa ditumbuhkan dengan basis kewajiban peran formal maupun

dengan bentuk kontrak atau rekompensasi. Jika dilihat lebih jauh, OCB adalah faktor

yang memberikan sumbangan pada hasil kerja organisasi secara keseluruhan.

Sehingga OCB dapat disimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku karyawan yang

mengubah suasana organisasi secara tidak langsung atau secara eksplisit untuk

mendorong fungsi organisasi menjadi lebih efektif.

2.1.3.2 Faktor-faktor Organisasional Citizenship Behavior (OCB)

Menurut Siders, (dalam Titisari, 2014:13) meningkatkan perilaku

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dipengaruhi faktor utama yaitu :

1. Faktor yang berasal dari dalam diri karyawan (internal) sepeti moral, motivasi,

komitmen, sikap positif, dan rasa puas.

2. Faktor yang berasal luar karyawan (eksternal) seperti sistem manajemen,

sistem kepemimpinan, dan budaya perusahaan.


13

2.1.3.3 Indikator Organisasional Citizenship Behavior (OCB)

Organ (dalam Abrar & Isyanto, 2019:108) mengemukakan ada lima indikator atau

dimensi yang memiliki kontribusi dalam perilaku Ornganizational Citizenshtp

Behavior,yaitu :

1. Altrusim, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela dalam

perannya sebagai seorang karyawan yang lebih mementingkan kepentingan

orang lain dari pada kepentingan diri sendiri. Misalnya, karyawan yang

membantu pekerjaan rekan kerjanya, hal ini juga akan membantu organisasi

dalam pencapaian target tepat waktu dan bagi karyawan berguna sebagai

latihan meningkatkan ukuran kinerja.

2. Conscientiousness, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela

dalam perannya sebagai karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dengan

berbagai cara, bahkan ketika harus membutuhkan kreativitas dan inovasi demi

peningkatan organisasi. Misalnya, memiliki inisiatif untuk meningkatkan

kompetensinya, baik dengan cara melakukan training ataupun mengikuti

seminar-seminar yang ada secara sukarela.

3. Civic virtue, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela dalam

perannya sebagai karyawan untuk berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam

mengatasi masalah-masalah organisasi demi kelangsungan organisasi.

Misalnya, ketika adanya ancaman pesaing baru dalam bisnis, karyawan ikut

berkontribusi dalam memberikan ide-ide terhadap penyelesaian masalah

tersebut.
14

4. Courtesy, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela dalam

perannya sebagai karyawan untuk mencegah terjadinya permasalahan dalam

organisasi baik karena adanya provokasi dari luar organisasi maupun dari

individu didalam organisasi. Misalnya, memberikan peringatan kepada rekan

kerja maupun oganisasi untuk selalu berhati-hati dalam menanggapi isu-isu

yang berdampak negatif bagi organisasi, dan selalu berusaha memberikan

informasi yang benar bagi organisasi.

5. Sportmanship, yaitu perilaku yang dilakukan oleh individu secara sukarela

dalam perannya sebagai karyawan berupa toleransi untuk bertahan dalam suatu

kondisi yang kurang nyaman atau tidak menyenangkan tanpa mengeluh

sedikitpun. Misalnya demi mempertahankan kelangsungan hidup organisasi,

terjadi perubahan aturan dalam organisasi yang tidak sesuai dengan ekspetasi

karyawan, karyawan harus bisa menerima kondisi tersebut dan tetap bersikap

positif.

2.1.2 Motivasi Kerja

2.1.2.1 Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki seseorang

dalam suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi yang tinggi akan membuat

seseorang mempunyai semangat untuk bekerja keras demi tercapainya suatu tujuan

sehingga produktifitas seseorang tersebut akan meningkat. Pada hakekatnya perilaku


15

manusia. Dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang merupakan satu

tujuan dari suatu kegiatan.

Menurut Maslow, 1994 (dalam Bagus et al., 2022:127) menyatakan bahwa

Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak dan

berperilaku tertentu. Motivasi seseorang mempengaruhi cara mereka bersikap dan

bekerja sehingga menejer wajib mengatahui karakteristik karyawan.  Motivasi sebagai

proses yang mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang untuk

memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi

mencapai tujuannya. Motivasi merupakan suatu model dalam mengarahkan para

individu agar mencapai sasaran dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Motivasi kerja dalam psikologi biasa disebut pendorong semangat kerja (dalam Riana

& Dewi, 2019:207).

Robbins, 2017 (Azhari & Supriyatin, 2020) menunjukkan bahwa motivasi

sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan

organisasi yang dikoordinasi oleh kemampuan individual atau dengan kata lain,

motivasi adalah akibat dari interaksi antara individu dengan situasi yang ada. Selain itu

Nawawi, 2015 (Azhari & Supriyatin, 2020) juga menunjukkan bahwa motivasi adalah

suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu

perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.

Sutrisno, 2014 (dalam Basri, 2020:45) mendefinisikan bahwa motivasi

merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas

tertentu, oleh karena itu motivasi seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong
16

perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki

suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah

dorongan atau semangat yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan

tertentu guna mencapai suatu tujuan sehingga dapat berpengaruh positif dalam

kepuasan kerja. Ketika individu telah memiliki motivasi kerja yang tinggi maka

kinerja karyawan secara otomatis mengalami peningkatan, dimana individu tersebut

akan lebih nyaman dan senang dalam melakukan pekerjaannya. Mengingat yang

berbeda-beda, maka sangat penting bagi perusahaan untuk melihat apa kebutuhan dan

harapan karyawan, apa bakat dan keterampilan yang dimiliki serta bagaimana rencana

karyawan tersebut pada masa mendatang. Jika perusahaan dapat mengetahui hal-hal

tersebut, maka akan lebih mudah untuk menempatkan karyawan pada posisi yang

paling tepat, sehingga ia akan semakin termotivasi dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.1.2.2 Faktor-Faktor Motivasi Kerja

Menurut Sutrisno (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah:

1. Faktor Internal

a. Keinginan untuk dapat hidup, merupakan kebutuhan setiap manusia yang

hidup dimuka bumi

b. Keinginan untuk dapat memiliki, dapat mendorong seseorang untuk mau

melakukan pekerjaan

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan, disebabkan adanya keinginan

untuk diakui, dihormati oleh orang lain


17

d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan, salah satunya adanya

penghargaan terhadap prestasi

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi lingkungan kerja, adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja

yang ada di sekitar karyawan yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat

mempengaruhi pelaksaan pekerjaan.

b. Kompensasi yang memadai, sumber penghasilan utama bagi para karyawan

untuk menghidupi diri beserta keluarganya

c. Supervisi yang baik, memberikan penghargaan, membimbing kerja para

karyawan agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat

kesalahan

d. Adanya jaminan pekerjaan, setiap orang akan mau bekerja mati-matian

mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk perusahaan, kalau yang

bersangkutan merasa ada jaminan karier yang jelas dalam melakukan

pekerjaan

e. Status dan tanggung jawab, merupakan dambaan setiap karyawan dalam

bekerja

f. Peraturan yang fleksibel, bagi perusahaan besar biasanya sudah ditetapkan

system dan prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh seluruh karyawan

2.1.2.3 Indikator Motivasi Kerja

Indikator motivasi menurut H.Siswanto (2015) adalah sebagai berikut :


18

1. Kinerja

Seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat

mencapai sasaran. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya,sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya.

2. Penghargaan

Penghargaan (reward )adalah sebuah bentuk apresiasi terhadap suatu prestasi

tertentu yang diberikan,baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga

yang biasanya diberikan dalam bentuk material dan ucapan.

3. Tantangan

Pekerjaan kreatif dan menantang yang dimaksud merupakan pekerjaan yang

membuat psikologis karyawan ingin mencoba pekerjaan tersebut,karena bisa

jadi pekerjaan tersebut merupakan hal baru yang belum pernah dicoba oleh

karyawan.

4. Tanggung jawab

Tanggung jawab itu sendiri adalah siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam

artian disini ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas, seseorang

tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya

dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.
19

5. Pengembangan

Pengembangan yang dimaksud merupakan kegiatan yang mengupayakan untuk

kemajuan dan peningkatan keahlian karyawan. Ketika keahlian keryawan

meningkat maka secara signifikan akan meningkat pekerjaan yang dikuasai.

6. Keterlibatan

Rasa ikut terlibat atau involved dalam suatu proses pengembilan keputusan atau

dengan bentuk kotak saran dari karyawan yang dijadikan masukan untuk

manajemen perusahaan merupakan stimulus yang cukup.

Salah satu indikator pada variabel motivasi kerja yakni indikator kinerja pada

penelitian ini penulis tidak memasukan sebagai bagian dari indikator sebab indikator

kinerja sama dengan variabel Y pada penelitian ini yaitu kinerja karyawan. Agar

pembahasannya tidak berulang maka indikator kinerja pada variabel motivasi tidak

digunakan dalam penelitian ini.

2.1.3 Kinerja Karyawan

2.1.3.1 Kinerja Karyawan

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian

kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang

dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum, dan sesuai moral maupun etika. (dalam Basri, 2020:40)
20

Kinerja menurut Malthis dan Jackson (dalam Basri, 2020:40) adalah hasil

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Hasibuan, 2011 (dalam Abrar & Isyanto, 2019:108) Kinerja adalah suatu

hasil yang dicapai seseorang dalam melaksakan tugas-tugasnya yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta

waktu. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan

kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.Terlalu sering manajer

tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan/instansi

menghadapi krisis yang serius. Kesan–kesan buruk organisasi yang mendalam

berakibat dan mengabaikan tanda–tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.

Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dikerjakan dan tidak dikerjakan karyawan

(Pianda, 2018).

Menurut Sutrisno, 2010 (dalam simanjuntak, 2020) kinerja adalah kesuksesan

seseorang dalam melaksanakan tugas. Sedangkan menurut Mangkunegara, 2013

(dalam simanjuntak, 2020) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja menurut Malthis dan Jackson (dalam Basri, 2020) adalah hasil secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan
21

memberikan kontribusi besar kepada organisasi atas hasil kerja mereka. Kinerja

karyawan sebagai wujud dari perilaku kerja yang ditampilkan sebagai prestasi kerja

sesuai dengan perannya, sebagai penentu keberhasilan serta kelangsungan hidup

organisasi dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Sehingga dibutuhkan visi

yang selaras antara tujuan organisasi dengan tujuan-tujuan yang diinginkan oleh

karyawan sebagai tanggungjawab pelaksana usaha. Sedangkan kinerja menurut

Robbins (dalam Basri, 2020) yaitu suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam

pekerjaannya menurut criteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaanya.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2006) kinerja merupakan hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Kinerja

adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam

rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar

hukummdan sesuai dengan moral maupun etika (Prawirosentono, 2008).

Berdasarkan pengertian kinerja dari beberapa pendapat diatas, kinerja

merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang

telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas

maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.
22

2.1.3.2 Faktor-faktor Kinerja Karyawan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan menurut Hasibuan

(2003) sebagai berikut:

1. Kemampuan dan minat seorang karyawan dalam bekerja.

2. Kemampuan dalam menerima penyampaian perintah atau tugas yang diberikan

pimpinan.

3. Peran dan tingkat motivasi karyawan.

2.1.3.3 Indikator Kinerja Karyawan

Adapun indikator-indikator kinerja karyawan menurut Prawirosentono (2008)

sebagai berikut:

1. Efektifitas

Efektifitas adalah bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang

direncanakan.

2. Disiplin

Disiplin adalah taat pada hukum, peraturan dan norma-norma. Disiplin

karyawan merupakan wujud sikap dalam mematuhi hukum, peraturan dan

norma-norma yang berlaku di dalam perusahaan.

3. Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib seseorang menanggung segala sesuatu.

sehingga bertanggung jawab merupakan berkewajiban menanggung, memikul

jawab, menanggung segala sesuatunya sebagai kesadaran dan kewajibannya

akan tingkahlaku atau perbuatannya yang maupun yang tidak disengaja karena
23

adanya kesadaran atas segala perbuatan dan akibatnya atas kepentingan pihak

lain.

4. Inisiatif

Inisiatif adalah dorongan atas diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan.

Perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang memiliki insiatif tinggi

dalam bekerja. Inisiatif seorang karyawan menunjukkan bahwa karyawan

tersebut memiliki kepribadian yang aktif, tanpa harus diperintah terlebih

dahulu.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini di dukung oleh beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan

para peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini diantaranya :

1. Abrar & Isyanto (2019) dengan judul “Pengaruh Organizational Citizenship

Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT. Urchindize

Cabang Madura)”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengethui pengaruh

organizational citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan di PT.

Urchindize Cabang Madura. Hasil dari penelitian dan pengolahan data Abrar &

Isyanto menunjukan bahwa hasil analisis regresi menggunakan uji t (Parsial)

dapat dinyatakan bahwa variable organizational citizenship behavior (OCB)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Urchindize Indonesia

Madura dengan dibuktikan dengan nilai signifikansi dibawah 0,05. Hasil uji

determinasi sebesar 15,4% pengaruh organizational citizenship behavior


24

terhadap kinerja karyawan sedangakn sisanya yakni 84,6% dipengaruhi oleh

variabel lainnya yang belum dilakukan dalam penelitian ini seperti budaya

organisasi, kualitas kerja, inisiatif, motivasi kerja, disiplin ataupun kepuasan

kerja serta variable lainnya.

2. Azhari & Supriyatin (2020) dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin

Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Karyawan PT POS

Indonesia Surabaya”. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji pengaruh

kepuasan kerja, disiplin kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah

sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 85 orang yang dipilih

sesuai dengan kriteria. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

proportioned random sampling. Proportioned random sampling merupakan

teknik pengambilan anggota dari populasi dilakukan secara acak dan

memperhatikan strata secara proposional. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan

program SPSS 25. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Azhari & Supriyatin

menunjukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan, disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan, dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

3. Dewi dkk (2022) dengan judul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Organizational

Citizenshipbehavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Bhuwana


25

Permai”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Motivasi Kerja

Dan Organizational Citizenshipbehavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan

di CV. Bhuwana Permai. Hasil penelitian dari Dewi dkk (2022) menyatakan

bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan di CV. Bhuwana Permai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

sering karyawan diberi motivasi, maka kinerjanya akan meningkat.

Organizational Citizenship Behavior berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan di CV. Bhuwana Permai. Hasil ini menunjukkan

bahwa Organizational Citizenship Behavior (OCB) diterapkan dengan baik

maka kinerja karyawan di CV. Bhuwana Permai Banjar akan meningkat.

Motivasi Kerja dan Organizational Citizenship Behavior secara bersamaan

mempunyai hubungan yang significant terhadap kinerja karyawan di CV.

Bhuwana Permai. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan akan

meningkat jika memiliki motivasi yang tinggi dan Organizational Citizenship

Behavior (OCB) yang tinggi terhadap perusahaan.

4. Susanto & Ariyanto (2019) dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Fluid Indonesia”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis pengaruh disiplin dan motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan PT Fluid Indonesia. Populasi penelitian ini adalah seluruh

karyawan PT Fluid Indonesia. Metode sampling yang digunakan adalah

metode sensus, sehingga semua anggota populasi yang berjumlah 127

responden tersebut dijadikan sebagai sampel. Metode analisis yang digunakan


26

adalah metode regresi linear berganda. Hasil penelitian dari Susanto &

Ariyanto membuktikan bahwa disiplin dan motivasi kerja secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Fluid

Indonesia.

5. Dalam penelitian Simanjuntak dkk (2020) dengan judul “Pengaruh OCB

(Organizational Citizenship Behavior) Dan Karakteristik Individu Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang Kota

Pematangsiantar”. Penelitian ini bertujuan Riset ini untuk mengetahui

gambaran OCB, karakteristik individu, dan kinerja pegawai pada kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Pematangsiantar serta

bagaimana pengaruh OCB dan karakteristik individu terhadap kinerja pegawai

pada kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Pematangsiantar

baik secara simultan dan parsial. Riset ini menggunakan desain riset

kepustakaan dan penelitian lapangan. Populasi pada riset ini pegawai kantor

Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Pematangsiantar berjumlah 30

pegawai. Data yang dipakai merupakan data kualitatif dan data kuantitatif, dan

teknik pengumpulan data dengan cara kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.

Metode analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode

deskriptif kuantitatif. Hasil riset dari Simanjuntak dkk membuktikan terdapat

pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel OCB dan karakteristik

individu terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara

dan Lelang Kota Pematangsiantar.


27

2.3 Kerangka Pikir Penelitian

Organizational citizenship behavior (OCB) perilaku yang membantu

mengubah organisasi yang formal menjadi sedikit santai dan penuh dengan kerja sama

atau perilaku karyawan yang melakukan pekerjaan yang diluar tanggung jawabnya

tanpa mengharapkan imbalan dari perusahaan. Kinerja perusahaan atau perusahaan

yang baik akan memberikan dampak pada kinerja sesuai dengan tanggung jawab dari

masing-masing karyawan itu sendiri maka diharapkan adanya organizational

citizenship behaviour akan memberikan dampak postif khususnya bagi perkembangan

kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan menjadikan budaya organisasi

berkembang ke arah yang lebih baik dan menjadikan organisasi atau perusahaan akan

memperoleh keuntungan ataupun outcome yang menjadi dasar dari tujuan perusahaan

atau organisasi dan pada perkembangan selanjutnya akan timbul feedback yang saling

menguntungkan antara organisasi dan karyawan;

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator dari organizational citizenship

behavior (OCB) adalah Altruism, Conscientiousness, Sportmanship, Courtessy, dan

Civic Virtue. Indikator-indikator inilah yang akan digunakan peneliti untuk

mendapatkan informasi mengenai organizational citizenship behavior (OCB) yang

ada dalam PT. Telkom Kota Kendari.

Motivasi kerja dalam perusahaan merupakan salah satu faktor yang

mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu oleh karena itu

motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. 
28

Motivasi sebagai proses yang mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap

seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan

organisasi mencapai tujuannya. Motivasi merupakan suatu model dalam

mengarahkan para individu agar mencapai sasaran dengan penuh kesadaran dan

tanggung jawab. Perusahaan memberikan motivasi agar kinerja karyawannya dapat

optimal. Motivasi merupakan sesuatu yang dapat memberikan dorongan kepada

seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan,

sehingga motivasi mempengaruhi kinerja karyawan.

Maka, organizational citizenship behavior (OCB) dan motivasi kerja secara

simultan dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Dari penjelasan diatas mengenai

hubungan antar variable independen terhadap variable dependen maka dapat

digambakan model kerangka pikir berikut yang akan menjelaskan bahwa variabel

organizational citizenship behavior (OCB) (X1) dan variabel motivasi kerja (X2)

merupakan variabel independen/variabel bebas yang mempengaruhi variabel

dependen yaitu kinerja karyawan outsourcing (Y) yang merupakan variabel terikat.
29

Gambar 2.1 : Model Kerangka Pikir Penelitian

PT. Telkom Kota Kendari

MSDM

Organizational Citizenship Motivasi Kerja (X2)


Behavior (OCB) (X1) 1. Penghargaan
1. Altruism 2. Tantangan
2. Civic virtue 3. Tanggung jawab
3. Sportmanship 4. Pengembangan
4. Conscientiousness 5. Keterlibatan
5. Courtesy ( H.Siswanto 2015 )
(Organ dalam Abrar &
Isyanto, 2019)
Kota Kendari

Kinerja Karyawan Outsourcing (Y)

1. Efektifitas

2. Disiplin

3. Tanggung jawab

4. Inisiatif

(Prawirosentono 2008)

Analisis Linear Berganda

Kesimpulan & Saran


30

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,

oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban

teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiris.

Penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak dkk (2020) menunjukan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel OCB dan karakteristik

individu terhadap kinerja pegawai pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang Kota Pematangsiantar.

Azhari & Supriyatin (2020) dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga

variabel yaitu kepuasan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Dewi dkk (2022) menunjukkan bahwa motivasi kerja dan organizational

citizenship behavior secara bersamaan mempunyai hubungan yang positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan di CV. Bhuwana Permai. Hal ini menunjukkan

bahwa kinerja karyawan akan meningkat jika memiliki motivasi yang tinggi da

organizational citizenship behavior (OCB) yang tinggi terhadap perusahaan.

Berdasarkan kajian penelitian terdahulu diatas, maka hipotesis yang di ajukan

dalam studi ini adalah:


31

H1 : Diduga terdapat pengaruh signifikan organizational citizenship behavior

(OCB) terhadap kinerja karyawan Outsourcing pada PT. Telkom Kota

Kendari.

H2 : Diduga terdapat pengaruh signfikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari.

H3 : Diduga terdapat pengaruh signfikan organizational citizenship behavior (OCB)

dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Outsourcing pada PT. Telkom

Kota Kendari.

.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah PT. Telkom Kota

Kendari yang berlokasi di Jl. Jend. Ahmad Yani No.8, Kadia, Kota Kendari, Sulawesi

Tenggara, 93111. Objek penelitian ini adalah karyawan outsourcing PT. Telkom Kota

Kendari. Dan waktu penelitian ini, setelah proposal ini di sahkan.

3.2 Populasi dan Responden

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini

populasi yang dimaksud adalah karyawan outsourcing PT. Telkom Kota Kendari yaitu

sebanyak 35 karyawan. Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang

dari 100 orang, maka jumlah sampelnya di ambil secara keseluruhan, tetapi jika

populasinya lebih besar dari 100 orang, maka diambil 10-15% atau 20-30% dari

jumlah populasinya. Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka sampel pada penelitian

ini adalah jumlah dari semua populasi yakni 35 orang karyawan outsourcing pada PT.

Telkom Kota Kendari.

32
33

3.3 Jenis Data dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Menurut Rianse dan Abdi (2008) berdasarkan pengukurannya jenis data dapat

dibedakan menjadi dua yakni data kuantitatif dan data kualitatif.

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu :

1. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kalimat, simbol dan

data lainnya yang bentuknya bukan angka. Pada penelitian ini data kuantitatif

seperti data tentang profil perusahaan, fenomena permasalahan yang ada pada

perusahaan dan data lain yang relevan dengan objek penelitian yang bukan

dalam bentuk angka.

2. Data kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam angka . Pada penelitian ini

data kuantitatif seperti data jumlah karyawan dan data yang berasal dari skor

instrument pada kuesioner dengan menggunakan data skala likert.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer , yaitu data yang diperoleh lansung dari responden dengan cara

melakukan penyebaran kuesioner. Adapun untuk mengumpulkan data yang

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penelitian ini, data diperoleh dari

penyebaran angket kepada responden dimana pertanyaan dahulu disediakan

oleh peneliti. Untuk mendukung data data dan informasi melalui angket
34

tersebut peneliti juga mengadakan wawancara langsung kepada responden

yang dijadikan objek penelitian

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek

yang diteliti. Data sekunder dalam rangka untuk mendukung data

penelitian disamping melalui angket dan wawancara, maka peneliti

mendapatkan data administrative yang diperoleh dari dokumen dokumen pada

PT. Telkom Kota Kendari seperti dokumen Peraturan Perundang Undangan,

laporan-laporan dan buku-buku yang berkaitan dengan pokok masalah dalam

penelitian ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data dalam metode survei, pertanyaan penelitian dan jawaban

responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui suatu kuesioner. Dalam

penelitian ini kuesioner memuat daftar pertanyaan kemudian diberikan dan

diisi oleh karyawan PT. Telkom Kota Kendari.

2. Wawancara

Metode wawancara ialah suatu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang

atau lebih secara langsung. Dalam penelitian wawancara yang dilakukan yaitu

wawancara bebas terpimpin yang dimana proses wawancara tanya jawab yang
35

digunakan daftar pertanyaan, akan tetapi dalam prakteknya dapat berkembang

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang hendak diuji. Wawancara

berdasarkan pada pertanyaan kuesioner yang dilakukan pada karyawan PT.

Telkom Kota Kendari.

3. Observasi

Observasi yaitu pengamatan langsung di lapangan dengan mengamati segala

aktivitas karyawan di objek penelitian. Pedoman untuk pengukuran semua

variabel diatas adalah dengan menggunakan skala Likert. Skor yang dipakai

pada skala Likert adalah 1,2,3,4,dan 5, yang dikategorikan : Sangat Tidak

Setuju (skor1), Tidak Setuju (skor2), Netral (skor3), Setuju (skor4) dan Sangat

Setuju (skor5).

3.5 Skala Pengukuran dan Uji Instrumen

3.5.1 Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga

alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data

kuantitatif (Sugiyono, 2015).

Dalam penelitian ini indikator-indikator yang digunakan dijabarkan dalam

kuesioner. Responden diminta untuk memberikan jawabannya dengan cara

memberikan tanda check list (√) pada kolom jawaban yang telah disediakan. Skala
36

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, dengan

perhitungan skor (bobot) sebagai berikut :

1. Sangat Setuju (SS) = Skor 5

2. Setuju (S) = Skor 4

3. Netral = Skor 3

4. Tidak Setuju (TS) = Skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) = Skor 1

3.5.2 Uji Instrumen Penelitian

Kusioner yang akan digunakan sebagai alat pengumpulan data terlebih dahulu

dilakukan uji coba instrumen penelitian. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian

validitas dan reliabilitas. Pengujian ini dimaksud untuk mengukur tingkat ketepatan

dan kehandalan kuisioner sebagai alat mengumpulan data.

1. Uji Validitas

Korelasi pearson banyak digunakan untuk melakukan uji validitas item

suatu kuesioner di mana nilainya berupa rentangan, misal 1 sampai 5 atau 1

sampai 4. Validitas item adalah kecermatan suatu item atau instrumen data

dalam mengukur apa yang diukur. Item dikatakan valid jika terjadi korelasi

yang signifikan dengan skor totalnya. Hal ini menunjukkan adanya dukungan

item tersebut dalam mengungkapkan suatu yang ingin diungkapkan. Item

biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan kepada responden


37

dengan menggunakan kuesioner atau angket dengan tujuan mengungkapkan

sesuatu (Priyanto, 2012:110);

n ( ∑ XY ) −( ∑ XY ∑ )
r¿
√¿ ¿ ¿

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

X = Skor pertanyan atau pernyataan

Y = Skor total

n = Jumlah sampel

Dalam pengujian validitas, instrumen diuji dengan menghitung

koefisien korelasi antara skor item dan skor totalnya dalam taraf signifikansi

95% atau α = 0,05. Karena skala pengukuran data dalam penelitian ini

menggunakan skala Likert, maka uji validitas menggunakan korelasi product

moment. Instrumen dikatakan valid dengan menggunakan kriteria apabila

nilai signifikansi korelasi α =0,05 atau nilai koefisien korelasi (r) α=0,30

Sugiyono (2001).

Pengujian validitas item dengan korelasi pearson yaitu dengan

caramengorelasikan skor item dengan skor total item, kemudian pengujian

signifikansidilakukan dengan kriteria menggunakan r tabel pada tingkat

signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi.

a. Jika nilai positif dan rhitung ≥ rtabel maka item dapat dinyatakan valid.

b. Jika rhitung ≤ rtabel maka item dinyatakan tidak valid.


38

Tabel 3.1
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Koefisien Cut of
Item Ket.
Penelitian Korelasi (r) point
X1.1.1 0, 755 0.300 Valid
X1.1.2 0,692 0.300 Valid
X1.2.1 0,739 0.300 Valid
Organizationa X1.2.2 0,796 0.300 Valid
l Citizenship X1.3.1 0,739 0.300 Valid
Behavior X1.3.2 0,658 0.300 Valid
(X1) X1.4.1 0,683 0.300 Valid
X1.4.2 0,692 0.300 Valid
X1.5.2 0,806 0.300 Valid
X1.5.2 0,770 0.300 Valid
X2.1.1 0,824 0.300 Valid
X2.1.2 0,718 0.300 Valid
X2.2.1 0,852 0.300 Valid
X2.2.2 0,821 0.300 Valid
Motivasi Kerja
X2.3.1 0,737 0.300 Valid
(X2)
X2.3.2 0,826 0.300 Valid
X2.4.1 0,695 0.300 Valid
X2.4.2 0,504 0.300 Valid
X2.5.2 0,609 0.300 Valid
X2.5.2 0,650 0.300 Valid
Y1.1.1 0,759 0.300 Valid
Y1.1.2 0,654 0.300 Valid
Y1.2.1 0,793 0.300 Valid
Kinerja Y1.2.2 0,871 0.300 Valid
Karyawan (Y) Y1.3.1 0,705 0.300 Valid
Y1.3.2 0,783 0.300 Valid
Y1.4.1 0,844 0.300 Valid
Y1.4.2 0,739 0.300 Valid
Sumber : Data Diolah Spss 25. Tahun 2022

Berdasarkan tabel 3.1 tersebut menunjukkan bahwa semua item

indikator yang mengukur masing-masing variabel menghasilkan angka


39

koefisien validitas yang lebih dari 0.30 (r > 0.30). Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur

berupa kuesioner, skala, atau angket. Apakah alat ukur tersebut akan

mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang

kembali (Priyanto, 2012:177). Selain itu, uji ini digunakan untuk mengukur

validitas item butir pertanyaan dengan teknik Corrected Item Total

Correlation, yaitu mengorelasikan antara skor item dengan total item,

kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi.

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan menguji statistik Cronbach

Alpha. Suatu variabel dikatakn reliabel apabila variabel tersebut memberikan

nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Tabel 3.2
Hasil Pengujian Relibilitas Instrumen

Variabel Cronbach’s Cut of point Keterangan


Penelitian Alpha
Organizational Reliabel
Citizenship Behavior 0,903 0,600
Motivasi Kerja 0,900 0,600 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,900 0,600 Reliabel


Sumber : Data Diolah Spss 25. Tahun 2022
40

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa semua masing-masing variabel memiliki

angka koefisien yang lebih besar dari 0,600. Untuk itu instrumen yang

digunakan dalam mengumpulkan data dinyatakan reliabel pada taraf

kepercayaan 90%.

3.6 Metode Analisis Data

Penganalisisan data yang akan di lakukan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linear berganda. Regresi linear berganda adalah metode statistik yang berfungsi

untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel faktor penyebab

(X) terhadap variabel akibat (Y).

Menurut Priyanto (2012:127) analisis regresi linear berganda adalah analisis

untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua atau lebih variable indenpenden

terhadap satu variabel dependen dan memprediksi variabel dependen dengan

menggunakan independen. Perbedaan dengan regresi linier sederhana adalah dalam

regresi linier sederhana menggunakan satu variabel independen yang dimasukkan

dalam model, sedangkan regresi linier berganda menggunakan dua atau lebih variabel

independen yang dimasukkan dalam model.

Penelitian ini disebut analisis regresi linier berganda karena variable bebasnya

lebih dari satu. Model ini digunakan untuk menjawab permasalahan, apakah

organizational citizenship behavior (OCB) (X1) dan motivasi kerja(X2) berpengaruh

terhadap kinerja karyawan (Y) pada PT Telkom Kota Kendari.


41

Adapun persamaan regresi linear berganda yang dipakai dalam penelitian ini

yaitu menurut Sugiono (2009) sebagai berikut :

Y= a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + error

Keterangan:

Y = Variable dependen

a = Koefisien regresi (konstanta)

ß1 = Koefisien regresi

X1 = Variabel independen

ß2 = Koefisien regresi

X2 = Variabel independen

e = error

Aplikasi model tersebut selanjutnya dikondisikan dengam penelitian ini

sehingga diperoleh persamaan Regresi linear berganda dalam bentuk sebagai berikut :

Yhat = β1 X1 + β2 X2

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan

β1 = Koefisien regresi Organizational Citizenship Behavior (OCB)

X1 =Variabel independen Organizational Citizenship Behavior (OCB)

Β2 = Koefisien regresi Motivasi Kerja

X2 = Variabel independen Motivasi Kerja

Analisis linear berganda pada penelitian ini akan menggunakan program

Statistical Product And Sevice Solusion (SPSS).


42

3.7 Uji Hipotesis

Penelitian ini juga mengunakan uji hipotesis. Data diperoleh dari hasil

pengumpulan data di atas dapat diproses sesuai dengan jenis data kemudian disajikan

dalam bentuk tabel dan angka metode statistik.

3.7.1 Uji F (Simultan)

Menurut Ghozali (2012: 98) Uji Statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah

semua variable independen atau variable bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau variable

terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut:

1. Jika nilai F lebih besar dari 4 maka Ho ditolak pada derajat kepercayaan 5%

dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa

semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan F menurut tabel. Bila nilai

Fong lebih besar dari Frand, maka Ho ditolak dan menerima Ha.

3.7.2 Uji t (Parsial)

Menurut Ghozali (2012:98) Uji beda t-test digunakan untuk menguji seberapa

jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini secara

individual dalam menerangkan variabel dependen secara parsial. Dasar pengambilan

keputusan digakan dilim uji t adalah sebagai berikut :


43

1. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0.05, maka hipotesis ditolak Hipotesis

ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap vanabel dependen

2. Jika nilai probabilitas signifikansi< 0,05, maka hipotesis diterima Hipotesis

tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien determinasi ini

digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi

variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik

pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variasi variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

3.8 Definisi Oprasional Variabel

Defenisi operasional adalah meletakkan arti pada suatu variabel dengan

menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel. Berdasarkan
44

identifikasi variabel, maka akan dijelaskan defenisi operasional variabel yang di teliti

antara lain :

3.8.1 Organizational Citizenship Behavior (OCB) (X1)

Organisasional citizenship behavior (OCB) adalah perilaku seseorang

karyawan dalam melakukan pekerjaan diluar tanggung jawabnya atau pekerjaan yang

bersifat sukarela diluar job yang telah ditentukan oleh perusahaan namun sangat

menguntungkan karena dapat meningkatkan efektivitas dan afisiensi perusahaan. Ada

lima indikator yang memiliki kontribusi dalam perilaku Ornganizational Citizenshtp

Behavior yaitu :

1. Altruism, yaitu perilaku seorang karyawan secara suka rela dalam

melaksanakan perannya dimana kepentigan orang lain didahulukan.

2. Conscientiousness, yaitu perilaku seorang karyawan secara suka rela dalam

melaksanakan perannya dimana karyawan tersebut selalu meningkatkan

kinerjanya untuk kemanjuan organisasi tersebut.

3. Civic virtue, yaitu perilaku seorang karyawan secara suka rela dalam

melaksanakan perannya dimana selalu ikut serta dalam memecahkan masalah

organisasi.

4. Courtesy, yaitu perilaku seorang karyawan secara suka rela dalam

melaksanakan perannya dimana mencengan terjadinya permasalahan dalam

organisasi.
45

5. Sportmanship, yaitu perilaku seorang karyawan secara suka rela dalam

melaksanakan perannya dimana karyawan tersebut tetap bertahan dalam

organisasi tersebut walaupun dalam kondisi yang tidak nyaman tanpa adanya

keluhan.

3.8.2 Motivasi Kerja (X2)

Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seorang karyawan dalam

melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ditargetkan atau diinginkan. Terdapat

empat indikator motivasi kerja diantaranya yaitu :

1. Penghargaan, yaitu reward yang diberikan kepada karyawan karena telah

melakukan pekerjaan atau tugasnya dengan baik atau karyawan tersebut telah

melakukan sesuatu yang menguntungkan perusahaan.

2. Tantangan, yaitu dimana seorang karyawan ingin melakukan pekerjaan yang

belum pernah dicoba atau pekerjaan yang termasuk dalam kategori pekerjaan

yang sulit.

3. Tanggung jawab, yaitu dimana karyawan siap dalam melaksanakan tugasnya

serta menerima konsekuensi dalam tugas tersebut.

4. Pengembangan, yaitu meningkatkan kemampuan seorang karyawan dalam

melakukan tugasnya.

5. Keterlibatan, yaitu rasa yang timbul dalam diri seorang karyawan dalam

pengambilan keputusan atau memberi saran untuk pengembangan suatu

organisasi.
46

Pada variabel motivasi kerja terdapat salah satu indikator yang tidak dimasukkan

dalam mengukur motivasi kerja pada PT. Telkom Kota Kendari yakni indikator

kinerja. Sebab dalam penelitian ini indikator kinerja pada variabel motivasi kerja ama

dengan varibel Y yakni kinerja karyawan sehinggan indikator kinerja ini tidak

digunakan dalam penelitian ini.

3.8.3 Kinerja Karyawan (Y)

kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan atau

kelompok untuk meningkatkan efektivitas perusahaan. Indikator kinerja karyawan

yaitu :

1. Efektifitas, yakni bagaimana karyawan PT. Telkom Kota Kendari mencapai

target yang direncanakan.

2. Disiplin, yaitu sejauh mana karyawan mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan

yang diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan..

3. Tanggung jawab, yakni karyawan yang memiliki rasa tanggung jawab dalam

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

4. Inisiatif , merupakan perilaku kerja inovatif yang timbul pada karyawan dalam

bekerja yang biasanya dilakukan tanpa lagi menunggu pengawasan atau

perintah langsung atasan.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham

mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan

47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan di Bursa Efek

Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE)

dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,

TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang

berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan

membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah)

dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat

cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan

efektivitas dalam menciptakan customer experience yang berkualitas.

Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan

perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor

47
48

industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus

berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.

Perusahaan Telekomunikasi sudah ada sejak masa Hindia Belanda dan yang

menyelenggarakan adalah pihak swasta. Sedangkan perusahaan Telekomunikasi

Indonesia (PT. TELKOM) sendiri juga termasuk bagian dari perusahaan tersebut yang

mempunyai bentuk badan usaha Post-en Telegraaflent dengan Staats blaad No.55

tahun 1884. Dan sejak tahun 1905 perusahaan Telekomunikasi sudah berjumlah 38

peusahaan. Namun setelah itu pemerintah Hindia Belanda mengambil alih perusahaan

tersebut yang berdasar kepada Staatsbland tahun 1906. Dan sejak itu berdirilah Post,

Telegraf en Telefoon Dients (PTT-Dients), dan perusahaan ini ditetapkan sebagai

Perusahaan Negara berdasar Staats blaad No.419 tahun 1927 tentang Indonesia

Bedrijven Weet (I.B.W Undang-Undang Perusahaan Negara).

Perusahaan PTT tesebut bertahan sampai adanya Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.19 tahun 1960 oleh Pemerintah Republik

Indonesia, tentang adanya persyaratan suatu Perusahaan Negara (PN). Tetapi pada

tahun 1961 menurut Peraturan Pemerintah No.240 bahwa Perusahaan Negara dilebur

menjadi Negara Pos dan yang dimuat dalam pasal 2 I.B. Namun pada tahun 1965

pmemerintah membagi perusahaan Pos dan Telekomunikasi menjadi dua bagian yang

berdiri sendiri yaitu Perusahaan Pos dan Giro (PN. Pos dan Giro) serta Perusahaan

Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang sudah diatur dalam Peraturan

Pemerintah No.30 tahun 1965. Dan perusahaan tersebut berkembang menjadi


49

Perusahaan Umum (Perum). Dalam Peraturan Pemerintah No 36 tahun 1974

dinyatakan bahwa Perum Telekomunikasi sebagai penyelenggara jasa Telekomunikasi

untuk umum baik Telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri.

Perusahaan Umum (PERUM) Telekomunikasi merupakan penyelenggara jasa

telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri maupun

luar negeri. Tentang hubungan telekomunikasi luar negeri saat itu juga

diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelite Corporation (INDOSAT), yang masih

berstatus perusahaan asing yakni dari American Cable and Radio Corp yaitu suatu

perusahaan yang didirikan berdasarkan peraturan negara bagian Delaware, USA.

Seluruh saham PT Indosat dengan modal asing ini pada tahun 1980 dibeli

oleh Indonesia dari American Cable and radio Corp. Pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980, Perumtel

ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan telekomunikasi

untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara

telekomunikasi urnurn untuk internasional.

Memasuki Repelita V. pemerintah merasakan perlu percepatan pembangunan

telekomunikasi sebagai infrastruktur yang diharapkan dapat memacu pembangunan

sektor lainnya. PP No. 15 tahun 1991, maka Perum dialihkan menjadi Perusahaan

Perseroan (persero). Mengantisipasi era globalisasi, seperti diterapkannya

perdagangari bebas baik internasional maupun regional, maka PT Telkom pada tahun

1995 melaksanakan 3 program besar. Program-program tersebut adalah restrukturisas:


50

internal, penerapan KSO dan persiapan Go Public Internasional (International Public

Offering).

4.1.1 Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat

2. Misi

a. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang

berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

b. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong

kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.

c. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital

pelanggan terbaik.

4.1.2 Purpose

Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta memberikan

nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Telkom Sulawesi Tenggara itu terdiri dari Pinpinan

Territory namanya General Manager witel Sulawesi Tenggara dibawah General

Manager ada 9 Manager dibawah para Manager ada asisten manajer dibawah asisten
51

menejer ada para officer dibawah oficer ada namanya Karyawan Outsourcing dan

dibawah Karyawan Outsorcing ada Karyawan tenaga lepas harian.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini merupakan gambaran dari

identittas karyawan Outsourcing PT. Telkom Kota Kendari. Analisis data ini bertujuan

untuk memperoleh informasi mengenai identitas individu. Berdasarkan hasil

penyebaran kuesioner maka distribusi responden yang meliputi; jenis kelamin, usia,

pendidikan dan responden dapat dijabarkan sebagai berikut :

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Tingkat umur merupakan salah satu variabel yang cukup menentukan tingkat

produktivitas seseorang. Berdasarkan data yang dihimpun di PT. Telkom Kota

Kendari, responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Dimana responden memilki jumlah laki-laki dan perempuan yang berbeda.

Tabel 4.1
Karakteristik jenis kelamin responden
Jenis Kelamin Responden Jumlah Persentase
Responden
Laki-laki 22 63%
Perempuan 13 37%
Total 35 100%
Sumber : data primer (diolah) 2022
Berdasarkan tabel tersebut maka diketahui bahwa jumlah responden terbanyak

adalah laki-laki yaitu sebanyak 22 orang (63%) sedangkan jumlah responden

perempuan hanya 13 orang (37%). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan laki-laki
52

sebagai proporsi lebih besar dibandingkan Karyawan Outsourcing perempuan pada

PT. Telkom Kota Kendari.

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Usia Responden

Berdasarkan data yang dihimpun di PT. Telkom Kota Kendari, di peroleh

informasi bahwa dari 42 responden, usia responden dalam penelitian ini dapat

diklasifikasikan kedalam empat kelompok yaitu kelompok umur <29 tahun, umur 30-

39 tahun, umur 40-49 tahun, dan umur >50 tahun.

Tabel 4.2
Karakteristik Usia Responden
Kelompok Umur Jumlah Persentase
Responden
<29 Tahun 16 46%
30-39 Tahun 4 11%
40-49 Tahun 4 11%
>50 Tahun 11 32%
Total 35 100%
Sumber : Data Primer (diolah) 2022

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

usia dibawah 29 tahun yaitu 16 orang (46%), usia diantara 30-39 tahun yaitu 4 orang

(11%), usia diantara 40-49 tahun yaitu 4 orang (11%), kemudian usia 50 tahun keatas

yaitu 11 orang (32%). Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas usia responden

karyawan Outsourcing PT. Telkom Kota Kendari di dominasi oleh karyawan

Outsourcing yang berusia <29 tahun dan >50 tahun.


53

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Responden

Berdasarkan hasil penelitian atas karakteristik responden berdasarkan

pendidikan dalam penelitian ini diklasifikasikan kedalam empat kelompok yaitu

kelompok jenjang, jenjang S1 & jenjang S2.

Tabel 4.3
Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase


Responden
S1 32 91%
S2 3 9%
Total 35 100%
Sumber: Data Primer (diolah) 2022

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan Pendidikan adalah 32 orang responden (91%) & berpendidikan S1, 3

orang responden (9%) berpendidikan S2. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas

pendidikan responden karyawan Outsourcing PT. Telkom Kota Kendari di dominasi

oleh karyawan dengan pendidikan S1

4.3 Analisis Deskriptif Variabel

Deskripsi variabel penelitian bertujuan untuk menginterprestasikan mengenai

distribusi frekuensi dalam lima kategori dengan menggunakan skala Likert. Kuesioner

yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk

menyatakan Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing PT. Telkom Kota Kendari. Variabel


54

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (X1) terdiri dari 15 pernyataan, Variabel

Motivasi Kerja (X2) terdiri dari 15 pernyataan, dan variabel Kinerja Karyawan (Y)

terdiri dari 12 pernyataan. Nilai rata-rat pembobotan atau nilai skor jawaban

responden yang diperoleh dapat di klasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai

yang disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4
Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden dan Makna
Penilaian Secara Deskriptif.
Nilai Rata-
rata Skor Makna Nilai
No. Kategori/Interprestasi Skor Penentuan Interval
Jabwaan
bk maks -
Sangat bk
1. 1,00-1,80 1
Rendah/Sangat tidak
1=
baik
2. 1,80-2,60 Rendah/tidak baik 2 K
3. 2,61-3,40 Cukup tinggi/cukup baik 3
4. 3,41-4,20 Tinggi/baik 4 5-1
1=
Sangat Tinggi/Sangat 5
5. 4,21-5,00 5
Baik Ket:
I = Interval
Sumber : Sugiono,2009

Uraian dari analisis statistik deskriptif dari masing-masing variabel adalah sebagai

berikut :

4.3.1 Distribusi jawaban responden variabel Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) (X1)

Variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (X1) dalam penelitian

ini di ukur dengan menggunakan 5 indikator yang meliputi, Altruism,


55

Conscientiousness, Civic virtue, Courtesy,dan Sportmanship. Rekapilasi jawaban atas

pernyataan responden diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.5
Persepsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Organizational Citizenship
Behaviour (OCB) (X1)
Alternative jawaban Rata-
Indikator
Item SS (5) S (4) Netral (3) TS (2) STS (1) Rata
Penelitian
Skor
F % F % F % F % F %
X1.1.1 8 22,85% 16 45,71% 11 31,42% 0 0,00% 0 0,00% 3,91
Altruism X1.1.2 7 20,00% 13 37,14% 13 37,14% 2 5,71% 0 0,00% 3,71
(X1.1)
Rata-Rata Skor Indikator 3,81

X1.2.1 9 25,71% 11 31,42% 15 42,86% 0 0,00% 0 0,00% 3,83


Concencie
ntiousness X1.2.2 9 25,71% 18 51,42% 8 22,85% 0 0,00% 0 0,00% 4,03
(X1.2) 1
Rata-Rata Skor Indikator 3,93
X1.3.1 7 20,00% 15 42,86% 13 37,14% 0 0,00% 0 0,00% 3,83
Civic virtue
(X1.3) X1.3.2 4 11,43% 14 40,00% 17 48,57% 0 0,00% 0 0,00% 3,63

Rata-Rata Skor Indikator 3,73


X1.4.1 3 8,57% 20 57,15% 12 34,28% 0 0,00% 0 0,00% 3,74
Coustesy
(X1.4) X1.4.2 3 8,57% 17 48,57% 15 42,86% 0 0,00% 0 0,00% 3,66

Rata-Rata Skor Indikator 3,70


X1.5.1 8 22,85% 15 42,86% 12 34,28% 0 0,00% 0 0,00% 3.89
Sportmansh
ip (X1.5) X1.5.2 7 20,00% 19 54,28% 9 25,71% 0 0,00% 0 0,00% 3,94

Rata-Rata Skor Indikator 3,92


Rata-Rata Variabel 3,82
Sumber : Data Primer yang diolah, Tahun 2022

Berdasarkan persepsi responden mengenai variabel Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) dikategorikan baik dengan nilai rata-rata variabel sebesar 3,82. Hal

ini menyatakan bahwa peningkatan Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

didukung dengan adanya Altruism, Conscientiousness, Civic virtue, Courtesy,dan

Sportmanship dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan tabel 4.4 diatas


56

diperoleh penjelasan distribusi jawaban untuk masing-masing indikator variabel

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) sebagai berikut :

Pada indikator Altruism (perilaku membantu tanpa adanya paksaan) diperoleh

nilai dengan rata-rata 3,81 dengan kategori baik, hal ini dapat dinyatakan bahwa

karyawan bersedia membantu rekan kerja serta membantu rekan kerja yang memiliki

permasalahan yang tidak bisa diselesaikan. Tapi tapi masih ada karyawan yang tidak

setuju terkait “Saya pernah dengan senang hati membantu teman yang membutuhkan

bantuan tanpa mengharapkan imbalan”, tetapi jumlahnya sangat sedikit yakni 2,86%

dari jumlah karyawan yang menjadi responden, walaupun masih ada karyawan yang

tidak setuju terkait penyataan tersebut akan tetapi sebagian besar karyawan setuju

dengan pernyataan tersebut artinya sebagian besar karyawan selalu membantu

rekannya yang membutuhkan bantuan tanpa mengharapkan adanya feedback.

Pada pernyataan indikator kedua yakni Conscientiousness (perilaku berusaha

melebihi yang di harapkan perusahaan) diperoleh nilai dengan rata-rata 3,93 dengan

kategori baik. Hal ini dinyatakan bahwa karyawan selalu disiplin, patuh pada

peraturan perusahaan serta selalu menyelesaikan pekerjaan sebelum jadwal yang

ditentukan.

Kemudian pada pernyatan indikator ketiga adalah Civic virtue (moral

kemasyarakatan) diperoleh nilai dengan rata-rata adalah 3,73 dengan kategori baik.

Sehingga dapat dinyatakan bahwa karyawan selalu mengikuti kegiatan yang diadakan

oleh perusahaan, serta selalu mempertimbangkan hal-hal yang baik untuk kemajuan

perusahaan.
57

Pada pernyatan indikator keempat adalah Coustesy (menjaga hubungan baik)

diperoleh nilai dengan rata-rata adalah 3,70 dengan kategori baik. Sehingga dapat

dinyatakan bahwa karyawan selalu menghargai argumentasi atau pendapat yang tidak

sepehaman sesama rekan kerja diperusahaan, serta selalu menjalin hubungan yang

baik dengan rekan kerja.

Yang terakhir pernyatan indikator kelima adalah Sportmanship (sikap

toleransi) diperoleh nilai dengan rata-rata adalah 3,92 dengan kategori baik. Sehingga

dapat dinyatakan bahwa karyawan tidak banyak mengeluh terkait pekerjaan dan

kebijakan yang diberikan perusahaan serta menyesuaikan diri dengan kebijakan baru

yang diterapkan diperusahaan.

Dari tabel 4.5 diatas juga menunjukkan bahwa diantara lima indikator diatas

atas, pernyataan yang memiliki rata-rata tinggi adalah Concencientiousness memiliki

rata-rata yang sama dengan nilai rata-rata sebesar 3,93. Hal ini diartikan bahwa rata-

rata karyawan pada PT. Telkom Kota Kendari memiliki Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) yang baik utamanya pada tingkat Concencientiousness (perilaku

berusaha melebihi yang di harapkan perusahaan) dimana karyawan selalu datang lebih

awal serta bersungguh-sungguh dalam mengikuti prosedur perusahaan dengan ini

artinya perilaku OCB karyawan sudah baik pada PT. Telkom Kota Kendari . Adapun

jawaban terendah terdapat pada pernyataan indikator Coustesy dengan nilai rata-rata

3,70. Walaupun Coustesy ini menjadi nilai terendah dalam variabel Organizational

Citizenship Behaviour (OCB) akan tetapi penerapan Coustesy ini sudah baik dalam

PT. Telkom Kota Kendari, seperti menghargai pendapat yang tidak sepaham dalam
58

bekerja diperusahaan tersebut serta selalu menjaga hubungan yang baik dengan rekan

kerja. Tingkat Coustesy ini perlu ditingkatan lagi, hal ini akan menjadi saran dalam

penelitian ini.

4.3.2 Distribusi jawaban responden variabel Motivasi Kerja (X2)

Variabel Motivasi Kerja (X2) dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan

5 indikator yang meliputi, Penghargaan, Tantangan, Tanggung jawab, Pengembangan, dan

Keterlibatan, dimana setiap indikator direpresentasikan dengan pernyataan yang dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6
Persepsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi Kerja (X2)
Alternative jawaban Rata-
Indikator
Item SS (5) S (4) Netral (3) TS (2) STS (1) Rata
Penelitian
Skor
F % F % F % F % F %
X2.1.1 11 31,42% 16 45,71% 8 22,85% 0 0,00% 0 0,00% 4,09
Penghargaan
(X2.1) X2.1.2 13 37,14% 15 42,86% 7 20,00% 0 0,00% 0 0,00% 4,17

Rata-Rata Skor Indikator 4,13


Tantangan X2.2.1 8 22,85% 20 57,15% 7 20,00% 0 0,00% 0 0,00% 4,03
(X2.2)
X2.2.2 9 25,71% 19 54,28% 7 20,00% 0 0,00% 0 0,00% 4,06
1
Rata-Rata Skor Indikator 4,05
Tanggung X2.3.1 7 20,00% 22 62,85% 6 17,15% 0 0,00% 0 0,00% 4,03
jawab
X2.3.2 9 25,71% 20 57,15% 6 17,15% 0 0,00% 0 0,00% 4,09
(X2.3)
Rata-Rata Skor Indikator 4,06
X2.4.1 8 22,85% 20 57,15% 7 20,00% 0 0,00% 0 0,00% 4,03
Pengemban
gan (X2.4) X2.4.2 6 17,15% 22 62,85% 7 20,00% 0 0,00% 0 0,00% 3,97

Rata-Rata Skor Indikator 4,00


X2.5.1 9 25,71% 24 68,57% 2 5,71% 0 0,00% 0 0,00% 4,20
Keterlibata X2.5.2 9 20 6 0 0 4,09
n (X2.5) 25,71% 57,15% 17,15% 0,00% 0,00%
Rata-Rata Skor Indikator 4,15
Rata-Rata Variabel 4,08
Sumber : Data Primer yang diolah, Tahun 2022
59

Berdasarkan persepsi responden mengenai variabel Motivasi Kerja

dikategorikan baik dengan nilai rata-rata variabel sebesar 4,08. Hal ini menyatakan

bahwa peningkatan Motivasi Kerja didukung dengan adanya Penghargaan, Tantangan,

Tanggung jawab, Pengembangan, dan Keterlibatan dapat mempengaruhi kinerja

karyawan. Berdasarkan tabel 4.6 diatas diperoleh penjelasan distribusi jawaban untuk

masing-masing indikator variabel Motivasi Kerja sebagai berikut :

Pada indikator Penghargaan, diperoleh nilai dengan rata-rata 4,13 dengan

kategori baik, hal ini dapat dinyatakan bahwa perusahaan memberikan penghargaan

atas prestasi yang dicapai oleh karyawan serta memperoleh penghargaan yang layak

atas pekerjaan yang dilakukan karyawan diluar jam kerja.

Pada pernyataan indikator kedua yakni Tantangan, diperoleh nilai dengan rata-

rata 4,05 dengan kategori baik. Hal ini dinyatakan bahwa selalu menganggap

pekerjaan baru adalah sebuah tantangan serta karyawan selalu mencoba hal baru untuk

mengasah kemampuan dalam bekerja.

Kemudian pada pernyatan indikator ketiga adalah Tanggung Jawab, diperoleh

nilai dengan rata-rata adalah 4,06 dengan kategori baik. Sehingga dapat dinyatakan

bahwa karyawan bertanggung jawab penuh atas pekerjaan yang diberikan kepadanya

serta apabila terjadi masalah karyawan mempunyai inisiatif untuk memecahkan

masalahnya.

Pada pernyatan indikator keempat adalah Pengembangan, diperoleh nilai

dengan rata-rata adalah 4,00 dengan kategori baik. Sehingga dapat dinyatakan bahwa
60

perusahaan membuat kemampuan dan keterampilan karyawan meningkat serta

memberikan pelatihan sesuai dengan dengan bidangnya.

Yang terakhir pernyatan indikator kelima adalah Keterlibatan diperoleh nilai

dengan rata-rata adalah 4,15 dengan kategori baik. Sehingga dapat dinyatakan bahwa

karyawan selalu membantu rekan kerjanya apabila terjadi masalah serta komunikasi

anatara atasan dan bawahan terjalin dengan baik dalam menyelesaikan permasalahan-

permasalahan yang terjadi diperusahaan.

Dari tabel 4.6 diatas juga dapat dilihat bahwa diantara lima indikator diatas

atas, pernyataan yang memiliki rata-rata tinggi adalah Keterlibatan dengan nilai rata-

rata sebesar 4,15. Hal ini diartikan bahwa rata-rata karyawan pada PT. Telkom Kota

Kendari memiliki Motivasi Kerja yang baik utamanya pada tingkat Pengembangan

dan Keterlibatan terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Adapun

jawaban terendah terdapat pada pernyataan indikator pengembangan dengan nilai rata-

rata 4,00. Hal ini diartikan bahwa rata-rata karyawan pada PT. Telkom Kota Kendari

pada indikator pengembangan ini sudah baik walaupun dalam variabel motivasi ini,

pengembangan menjadi indikator yang mendapat rata-rata terendah namun

realisasinya dalam perusahaan sudah baik, akan tetapi perlu lebih ditingkatkan lagi.

Hal ini akan menjadi saran dalam penelitian ini untuk PT. Telkom Kota Kendari.

4.3.3 Distribusi jawaban responden variabel Kinerja Karyawan (Y)

Variabel Kinerja Karyawan (Y) dalam penelitian ini di ukur dengan

menggunakan 4 indikator yang Efektivitas, Disiplin, Tanggung Jawab dan Inisiatif,


61

dimana setiap indikator direpresentasikan dengan pernyataan yang dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.7
Persepsi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Alternative jawaban Rata-


Indikator
Item SS (5) S (4) Netral (3) TS (2) STS (1) Rata
Penelitian
Skor
F % F % F % F % F %
Y1.1 9 25,71% 20 57,15% 6 17,15% 0 0,00% 0 0,00% 4,09
Efektivitas 6 % 21 60,00% 8 0 0 3,94
Y1.2 17,15% 22,85% 0,00% 0,00%
(Y.1)
Rata-Rata Skor Indikator 4,02

Y2.1 7 20,00% 19 54,28% 9 25,71% 0 2,85% 0 0,00% 3,94


Disiplin
Y2.2 7 20,00% 21 60,00% 7 20,00% 0 0,00% 0 0,00% 4,00
(Y.2)
%
Rata-Rata Skor Indikator 3,97
Y3.1 2 42,86% 24 68,57% 9 25,71% 0 0,00% 0 0,00% 3,80
Tanggung
Jawab Y3.2 9 25,71% 20 60,00% 617,15% 0 0,00% 0 0,00% 4,09
(Y.3) % 3,95
Rata-Rata Skor Indikator
Y 4.1 7 20,00% 23 65,71% 5 14,29% 0 0,00% 0 0,00% 4,06

Inisiatif Y 4.2 4 11,45% 26 74,29% 5 14,29% 0 0,00% 0 0,00% 3,97


(Y.4) 4,02
Rata-Rata Skor Indikator
Rata-Rata Variabel 3,99

Sumber : Data Primer yang diolah, Tahun 2022

Berdasarkan persepsi responden mengenai variabel Kinerja Karyawan

dikategorikan baik dengan nilai rata-rata variabel sebesar 3,99. Hal ini menyatakan

bahwa peningkatan Kinerja Karyawan didukung dengan adanya Efektivitas, Disiplin,

Tanggung Jawab dan Inisiatif. Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh penjelasan

distribusi jawaban untuk masing-masing indikator variabel Kinerja Karyawan sebagai

berikut :
62

Pada indikator Efektifitas, diperoleh nilai dengan rata-rata 4,02 dengan

kategori baik, hal ini bahwa karyawan selalu berusaha bekerja sesuai dengan standar

mutu yang telah ditetapkan, serta tingkat pencapaian volume kerja karyawan telah

sesuai dengan harapan perusahaan.

Pada pernyataan indikator kedua yakni Disiplin, diperoleh nilai dengan rata-

rata 3,97 dengan kategori baik. Hal ini bahwa karyawan selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat pada awaktunya untuk menghindari tertumpuknya pekerjaan serta

datang dan pulang kantor tepat waktu.

Kemudian pada pernyatan indikator ketiga adalah Tanggung Jawab, diperoleh

nilai dengan rata-rata adalah 3,95 dengan kategori baik. Hal ini bahwa apabila ada

karyawan yang membuat kesalahan maka ia akan menyelesaikan masalah tersebut

dengan baik serta selalu menyelesaikan tugas penuh dengan tanggung jawab untuk

mencapai hasil yang maksimal.

Pada pernyatan indikator keempat adalah Inisiatif, diperoleh nilai dengan rata-

rata adalah 4,02 dengan kategori baik, hal ini bahwa untuk indikator inisiatif ini sudah

terlaksana dengan baik dimana karyawan selalu memberikan gagasan untuk kemajuan

perusahaan, kemudian dalam memnyelesaikan pekerjaannya selalu inisiatif

menyelesaikan tanpa menunggu perintah dari atas

Dari tabel 4.7 juga dapat dilihat bahwa hasil diantara lima indikator diatas atas,

pernyataan yang memiliki rata-rata tinggi adalah Efektivitas dan inisiatif dengan nilai

rata-rata sebesar 4,02. Hal ini diartikan bahwa rata-rata kinerja karyawan pada PT.

Telkom Kota Kendari sudahbaik hal ini dibuktikan dimana karyawan tersebut selalu
63

berusaha bekerja sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan serta tingkat

pencapaian volume kerja karyawan telah sesuai dengan harapan perusahaan selain itu

inisiatif yang dimiliki karyawan seperti memberikan gagasan-gagasan untuk kemjuan

prusahaan dan karyawan selalu berinisiatif dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa

menunggu perintah dari dari atasan. Adapun jawaban terendah terdapat pada

pernyataan indikator tanggung jawab dengan nilai rata-rata 3,95. Walaupun tanggung

jawab ini menjadi indikator yang mendapat nilai rata-rata paling rendah akan tetapi

realisasinya dalam kehidupan karyawan Outsoucing pada PT. Telkom Kota Kendari

sudah baik, cuma perlu ditingkatakan lagi.

4.4 Metode Analisis Data

Dalam pencapaian tujuan penelitian ini, maka data yang diperoleh selanjutnya

akan diolah dengan teknik analisis yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini

yaitu analisis linear berganda dengan bantuan alat analisis SPSS Vers. 25.

Pengujian Hipotesis pengaruh variabel bebas (Xi) secara bersama-sama

terhadap variabel terikat (Y) digunakan uji F. Jika Fsig <α 0,05 maka ada pengaruh

nyata variabel bebas terhadap variabek terikat. Demikian pula sebaliknya, jika Fsig>

α 0,05 maka tidak ada pengaruh nyata variabel bebas terhadap variabel terikat.

Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Xi) secara parsial digunakan uji

t. Apabila tsig <α 0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap
64

variabel terikat. Demikian pula sebaliknya tsig >α 0,05 maka variabel bebas

tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Hasil analisis linear berganda yang menguji pengaruh variabel

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (X1) dan Motivasi Kerja (X2)

terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing (Y) pada PT. Telkom Kota Kendari, pada

tabel 4.8 dibawah ini.

Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Bebas Koefisien thitung tsig Ket.
Regresi
(b)
Organizational Citizenship 1,250 7,279 0,000 Sig.
Behaviour (OCB) (X2)
Motivasi Kerja (X2) 1,288 7,497 0,000 Sig.
R 0,810

R Square (R2) 0,655


Fhitung
30,433
Fsig
0,000
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah Spss 25

Berdasarkan hasil pengujian model regresi tersebut, maka model regresi yang

menyatakan Pengaruh Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Motivasi

Kerja terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing dapat dinyatakan sebagai berikut:

Y = 1,250X1 + 1,288X2

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan Outsourcing


65

X1 = Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

X2 = Motivasi Kerja

Berdasarkan persamaan regresi linear berganda tersebut diatas, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai R (angka koefisien korelasi) 0,810 menunjukkan keeratan hubungan

langsung antara Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (X1) dan

Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan outsourcing (Y) pada PT.

Telkom Kota Kendari. Hubungan ini secara statistical tergolong kuat

sebagaimana yang dikemukakan oleh sugiono 2007 bahwa hubungan variabel

yang tergolong kuat adalah sebesar 0,80 – 100. Jadi dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel Organizational

Citizenship Behaviour (OCB) dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari.

2. Nilai koefisien determinan (R²) sebesar 0,655 menunjukkan bahwa besaran

pengaruh langsung variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

(X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan outsourcing (Y)

pada PT. Telkom Kota Kendari adalah 65,5% sehingga sisanya 35,5% adalah

pengaruh variabel lain yang tidak teliti dalam penelitian ini. Nilai (R2)

sebesar 65,5% menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas yaitu

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (X1) dan Motivasi Kerja (X2)

terhadap variabel terikat yaitu Kinerja Karyawan outsourcing (Y).


66

3. Uji simultan (F) diperoleh dari Fsig sebesar 0,000, karena nilai Fsig lebih

kecil dari α = 0,05, maka model regresi dapat dipergunakan untuk

memprediksi pengaruh Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan

motivasi kerja secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan outsourcing

pada PT. Telkom Kota Kendari

4. Uji parsial (t) adalah untuk menguji signifikansi dari setiap

variabel independen. Untuk variabel Organizational Citizenship Behaviour

(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan

nilai tsig sebesar 0,000 dan variabel motivasi kerja (X2) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan outsourcing dengan nilai tsig sebesar

0,036.

4.5 Pengujian Hipotesis

4.5.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square)

Uji R² dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan modal dalam

menerangkan variabel dependen. Dimana R² berkisar antara 0 < R² < 1, semakain

besar R² maka variabel bebas dengan kata lain model tersebut dianggap baik.

(Santoso:2010).

Berdasarkan hasil perhitungan nilai koefesien determinasi yang diperoleh

nilai R² pada table 0,655 hal ini menunjukan bahwa Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) dan motivasi kerja yang dilakukan pada PT. Telkom Kota Kendari

memberikan kontribusi terhadap variabel kinerja karyawan outsourcing sebesar 0,655


67

(65,5%). Selebihnya yaitu sebesar 35,5% diterangkan oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.5.2 Pengujian Hipotesis dengan Uji F (Simultan)

Variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB) (X1) dan motivasi

kerja (X2) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan outsourcing (Y) pada PT. Telkom Kota

Kendari. Hal ini dapat dilihat melalui probabilitas Fsig sebesar 0,000 < taraf

signifikan α = 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis pertama yang diajukan

dalam penelitian ini dapat diterima.

4.5.3 Pengujian Hipotesis dengan Uji t (Parsial)

Uji t ini bermaksud menguji pengaruh variabel independen Organizational

Citizenship Behaviour (OCB) dan Motivasi Kerja terhadap variabel dependen

Kinerja Karyawan Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari. Hasil Analisis

pengaruh secara parsial variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

menunjukkan nilai thitung sebesar 7,279 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α sebesar 5% (0,05) sehingga

menunjukkan bahwa variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing pada PT.

Telkom Kota Kendari sehingga hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat diterima.
68

Hasil analisis pengaruh secara parsial variabel Motivasi Kerja menunjukkan

thitung sebesar 7,497 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dari nilai α sebesar 5% (0,05) sehingga menunjukkan bahwa

variabel Motivasi Kerja berpengaruh positif dan signifikan Kinerja Karyawan

Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari sehingga hipotesis ketiga dalam

penelitian ini dapat diterima.

Berdasarkan tabel 4.8 bisa kita lihat bahwa diantara variabel Organizational

Citizenship Behaviour (OCB) dan Motivasi Kerja yang memiliki pengaruh vyang

paling kuat terhadap kinerja karyawan adalah motivasi kerja dengan nilai

standardized coefficients beta sebesar 1,288, sedangkan Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) mendapat nilai sebesat 1,250.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pengaruh Organizational Citizenship Behaviour (OCB) terhadap Kinerja

Karyawan Outsourcing

Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari. Hal ini jika dicermati berdasarkan

hasil olah data Spss 25 pengaruh variabel Organizational Citizenship Behaviour

(OCB) menunjukkan coefficients beta sebesar 1,250 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α sebesar 5% (0,05)
69

sehingga menunjukkan bahwa variabel Organizational Citizenship Behaviour

(OCB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan outsourcing

pada PT. Telkom Kota Kendari.

Hasil penelitian ini didukung dengan karakteristik responden yang mayoritas

berlatar belakang pendidikan (S1) yaitu sebanyak 32 karyawan atau 91%, kemudian

disusul oleh yang memiliki pendidikan (S2) dengan 3 karyawan atau 9%. Dengan

demikian bahwa tingkat pendidikan (S1) dan pendidikan (S2) mampu menjalankan

tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan tanggung jawab. Dengan demikian bahwa

kualitas SDM yang dimiliki sudah baik, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas

secara profesional.

Dilihat dari tanggapan responden untuk indikator Concencientiousness

didapatkan bahwa rata-tata responden menyatakan bahwa karyawan PT. Telkom Kota

Kendari ini memiliki Organizational Citizenship Behaviour (OCB) yang baik

utamanya pada tingkat Concencientiousness (perilaku berusaha melebihi yang di

harapkan perusahaan) dimana karyawan selalu datang lebih awal serta bersungguh-

sungguh dalam mengikuti prosedur perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan

rata-rata nilai indikator tertinggi yakni 3,93. Namun untuk indikator rata-rata terendah

adalah terdapat pada indikator Coustesy dengan nilai rata-rata 3,70. Walaupun

Coustesy ini menjadi nilai terendah dalam variabel Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) akan tetapi penerapan Coustesy ini sudah baik dalam PT. Telkom
70

Kota Kendari, seperti menghargai pendapat yang tidak sepaham dalam bekerja

diperusahaan tersebut serta selalu menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja.

Pada penelitian sebelumnya terdapat hasil yang relevan dengan penelitian ini

pengaruh Organizational Citizenship Behavior (OCB) Terhadap Kinerja Karyawan

yang diteliti oleh Abrar & Isyanto (2019) yang menunjukkan hasil dari penelitian dan

pengolahan data menunjukan bahwa hasil analisis regresi menggunakan uji t (Parsial)

dapat dinyatakan bahwa variable organizational citizenship behavior (OCB)

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan nilai signifikansi

dibawah 0,05. Robbins, 2015 (dalam, Azhari & Supriyatin, 2020) menyatakan OCB

merupakan perilaku diskresioner yang berkontribusi pada lingkungan psikologis dan

social di tempat kerja. Jadi organisasi ataupun perusahaan yang sukses adalah

membutuhkan pekerja yang mampu malakukan lebih dari sekedar tanggung jawab

biasa tapi bagaimana mampu menciptakan kinerja yang diatas harapan. Ada kalanya

terjadi masalah dalam pelaksanaan pekerjaan oleh salah satu anggota tim yang bila

dibiarkan akan menggangu kinerja tim secara keseluruhan. Dengan demikian

diperlukan adanya karyawan lainnya yang bersedia membantu mengerjakan pekerjaan

rekannya yang bermasalah itu meskipun itu tidak merupakan tugas atau pekerjaannya.

Tingkat kesediaan bekerja ektra inilah yang disebut Organizational Citizenship

Behavior (OCB). Oleh karena itu OCB mempengaruhi kinerja karyawan dikarenakan

salah satu faktor keberhasilan sebuah organisasi yaitu ditentukan dengan adanya

faktor OCB.
71

4.6.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja karyawan outsourcing. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

outsourcing yang ditunjukkan dengan diperolehnya coefficients beta sebesar 1,288

dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

nilai α sebesar 5% (0,05) sehingga menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan outsoucing pada PT. Telkom Kota

Kendari. Yang dimana, pengaruh positif dapat diartikan bahwa motivasi kerja

memiliki pengaruh yang searah terhadap kinerja karyawan, sementara pengaruh

signifikan berarti bahwa tingkat kepercayaan terhadap kebenaran dari pernyataan

motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dapat dipercaya.

Hasil pengujian membuktikan bahwa semakin tinggi motivasi seorang

karyawan didalam organisasi, maka kinerjanya semakin meningkat. Artinya motivasi

kerja baik distributif, prosedural, dan interaksional mempunyai konstribusi yang

signifikan pada peningkatan kinerja karyawan.

Dilihat dari tanggapan responden untuk indikator Keterlibatan

didapakan bahwa rata-tata responden menyatakan bahwa rekan kerja selalu saling

membantu bila terjadi suatu masalah serta komunikasi antara atasan dan bawahan

(tenaga kependidikan) terjalin dengan baik dalam menyelesaikan masalah-masalah

pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan rata-rata nilai indikator tertinggi yakni
72

4,15. Hal ini menggambarkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa dalam

bekerja para karyawan selalu membantu bila terjdi permasalahan serta dengan

bekerja di perusahaan tersebut dapat membant keterampilan dan kemampuan

karyawan tersebut meningkat.

Adapun untuk indikator rata-rata terendah adalah terdapat pada indikator

Pengembangan dengan nilai rata-rata 4,00. Hal ini diartikan bahwa rata-rata karyawan

Outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari pada indikator pengembangan ini sudah

baik walaupun dalam variabel motivasi ini, pengembangan menjadi indikator yang

mendapat rata-rata terendah namun realisasinya dalam perusahaan sudah baik, akan

tetapi perlu lebih ditingkatkan lagi.

Kesesuaian antara kondisi aktual yang terjadi pada PT. Telkom Kota

Kendari dengan hasil statistik dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Motivasi

Kerja yang dimiliki oleh pegawai dalam hal ini PT. Telkom Kota Kendari dapat

dikatakan baik dengan persepsi jawaban responden untuk variabel Motivasi Kerja

dinyatakan dengan nilai rata-rata 4,08. Sehingga hal ini diharapkan mampu

meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

Pada penelitian sebelumnya terdapat hasil yang relevan dengan penelitian ini

pengaruh Motivasi Kerja pada Kinerja Karyawan yang diteliti oleh Azhari &

Supriyatin (2020) yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. Jadi motivasi kerja dipersepsikan akan

membantu meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian lainnya yang sejalan


73

dengan penelitian ini dilakukan oleh Susanto & Ariyanto (2019) dengan hasil yang

menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai secara parsial.

Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan dapat diketahu

seberapa jauh kemampuan pegawai dalam menyelasaikan tugas yang dibebankan

kepadanya. Apabila seorang karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi maka

kinerjanya pun akan semakin baik. Menurut Maslow, 1994 (dalam Bagus et al.,

2022:127) menyatakan bahwa Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong

seseorang untuk bertindak dan berperilaku tertentu. Motivasi sebagai proses yang

mempengaruhi atau mendorong seorang karyawan dari luar untuk memberikan

kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya.

Motivasi yang dimaksud dalam manajemen umumnya hanya tunjukkan pada sumber

daya manusia.

4.6.3 Pengaruh Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan Motivasi Kerja

terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing

Berdasarkan hasil pengujian secara serempak menyatakan bahwa organizational

citizenship behaviour (OCB) dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari, yang
dimana dapat dibuktikan dengan dengan nilai signifikansi F (Fsig) sebesar = 0,000
yang berarti lebih kecil dari α = 0,05 (Fsig 0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan
dapat diinterprestasikan bahwa variabel OCB dan motivasi berpengaruh secara
74

simultan terhadap variabel kinerja karyawan outsourcing pada PT. Telkom Kota
Kendari artinya bahwa dimensi OCB dan motivasi secara keseluruhan dipersepsikan
baik menurut karyawan outsourcing PT. Telkom Kota Kendari. Nilai (R2) sebesar
0,655 atau sebesar 65,5% dan sisanya 35,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dikaji dalam penelitian ini.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pengaruh positif memiliki arti tingkat

kepercayaan terhadap pernyataan bahwa secara simultan Organizational Citizenship


Behaviour (OCB) dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sudah sangat baik
dan dapat dipercaya. Kajian kinerja karyawan pada penelitian ini lebih difokuskan
tingkat pencapaian kinerja dan kualitas perilaku yang berorientasi pada hasil
karya organisasi yang diharapkan, secara menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan
yang ditetapkan melalui usaha yang sistematik secara terus menerus dalam periode
tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan motivasi kerja

yang tinggi dan Perilaku OCB yang tinggi dapat meningkatkan kinerja karyawan
outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis
deskriptif dari 35 karyawan outsourcing bahwa tanggapan responden terhadap OCB
dan motivasi kerja dapat dikategorikan sangat setuju.

Dilihat dari tanggapan responden pada variabel Organizational Citizenship


Behaviour (OCB) bahwa memperoleh rata-rata sebesar 3,82 dengan kategori baik, hal

ini menyatakan bahwa peningkatan Organizational Citizenship Behaviour (OCB)


didukung dengan adanya Altruism, Conscientiousness, Civic virtue, Courtesy,dan
Sportmanship dapat mempengaruhi kinerja karyawan.diaman artinya perilaku OCB
sudah terealisasi dalam dalam diri karyawan PT. Telkom Kota Kendari dan sangat
75

mempengaruhi kinerja karyawan. Kemudian untuk variabel Motivasi Kerja


memperoleh nilai rata-rata 4,08 dengan kategori baik dimana bisa dikatakan bahwa
karyawan PT. Telkom Kota Kendari memiliki motivasi kerja yang tinggi karena
pabila seorang karyawan memiliki motivasi kerja yang tinggi maka kinerjanya pun
akan semakin baik
Fakta aktual kinerja karyawan menurut persepsi responden menunjukan bahwa

rata-rata kinerja karyawan baik yakni dengan nilai rata-rata 3,99. Hal ini
menunjukkan mayoritas karyawan merespon sangat setuju dengan beberapa
pernyataan dalam penilaian kinerja karyawan dalam penelitian ini.
Adapun temuan ini mendukung penelitian terdahulu yang ditemukan oleh Dewi,

Widyani & Vipraprastha (2022), dengan hasil yang menyatakan bahwa Motivasi
Kerja dan Organizational Citizenship Behavior secara bersamaan mempunyai
hubungan yang positif dan sifnifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa kinerja Karyawan Outsorcing

dapat dipengaruhi oleh variabel independen Organizational Citizenship Behaviour


(OCB) dan Motivasi Kerja dimana menujukkan hasil yang signifikan secara simultan
hal ini boleh menjadi bahan pertimbangan terhadap masing-masing karyawan untuk
lebih memahami teori yang ada pada penelitian ini. Berawal dari Organizational
Citizenship Behaviour (OCB) yang akan menciptakan pegawai yang rasa kepedulian
yang tinggi terhada sesama dan Motivasi Kerja yang akan mendorong seorang
kaaryawan semangat karyawan serta memberikan kontribusi sebesar mungkin untuk
keberhasilan suatu organisasi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Organizational

Citizenship Behaviour (OCB) dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

outsourcing pada PT. Telkom Kota Kendari. Berdasarkan hasil analisis dan

pembahasan yagn telah dilakukan maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Secara simultan Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan

motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap karyawan

Outsoucing pada PT. Telkom Kota Kendari.. Artinya bahwa

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) dan motivasi kerja baik,

maka memberi dampak positif dalam meningkatkan kinerja karyawan

Outsoucing pada PT. Telkom Kota Kendari.

2. Secara Parsial Organizational Citizenship Behaviour (OCB) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Outsoucing pada PT.

Telkom Kota Kendari. Artinya semakin tinggi tingkat Organizational

Citizenship Behaviour (OCB) dari seorang karyawan maka semakin baik

pula kinerja yang ditunjukkan karyawan kepada perusahaan.

3. Secara parsial motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan

76
77

terhadap kinerja karyawan Outsoucing pada PT. Telkom Kota Kendari.

Artinya semakin tinggi motivasi seorang karyawan didalam organisasi,

maka kinerjanya semakin meningkat.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini menyadari bahwa masih tedapat kekurangan yang ada

didalamnya, sehingga belum bisa dikatakan sempurna. Sebabnya diharapkan

setidaknya bisa menjadi gambaran dan memberikan kontribusi kepada peneliti

selanjutnya terkait pembahasan yang serupa. Adapun saran yang dapat diberikan

sebagai berikut :

1. Bagi PT. Telkom Kota Kendari, yang perlu diperhatikan pada tingkat

Organizational Citizenship Behaviour (OCB) karyawan khusunya pada

Coustesy atau menjaga hubungan baik yang dimiliki karyawan masih

kurang, sehingga perlu ditingkatkan lagi perilaku saling menghargai

sesama rekan kerja di perusahaan. Selain itu, untuk Motivasi Kerja dalam

hal ini pada indikator pengembangan, karyawan memiliki nilai terendah

sehingga diperlukan perhatikan oleh perusahaan agar lebih meningkatkan

kemampuan dan keterampilan karyawan serta memberikan pelatihan sesuai

dengan dengan bidangnya pada karyawan Outsourcing pada PT. Telkom

Kota Kendari .

Sehingga diharapkan dengan meningkatan Organizational Citizenship

Behaviour (OCB) dan motivasi karyawan, dapat mendukung kinerja


78

karyawan Outsoucing pada PT. Telkom Kota Kendari agar lebih produktif

dalam bekerja sehingga tujuan dari organisasi mudah tercapai.

2. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu

dan menjadi referensi untuk periset selanjutnya agar meneliti variabel

yang sama lebih mendasar atau baiknya menambah dan mengganti

sebagian variabel lain yang belum diteliti pada penelitian ini, dengan

menggunakan model-model alat uji lainnya (SEM atau PLS) untuk

keragaman hasil penelitian yang didapat.


DAFTAR PUSTAKA

Abrar, U., & Isyanto, I. (2019). The Effect of Organizational Citizenship Behaviour
(OCB) Toward Employee Performance (A Study at PT. Urchindize Madura
Branch). Jurnal Perilaku Dan Strategi Bisnis, 7(2), 106–114.

Ahdiyana , Marita. (2009). Dimensi Organizational Citizenship Behavior dalam


Kinerja Organisasi. Jurnal Ilmu Administrasi. Vol. 4. No 2. 109-181

Arkunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta Rineka Cipta

Azhari, R., & Supriyatin. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin Kerja, Dan
Motivasi Kerjaterhadap Kinerja Karyawanpt Pos Indonesia Surabaya. Jurnal
Ilmu Dan Riset Manajemen, 9(6), 1–25.

Bagus, I., Widiadnya, M., Widyawati, S. R., Organisasi, I., & Organisasi, K. (2022).
Jurnal EMAS. 3(April).

Basri, H. (2020). Pengaruh OCB dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Batara Titian Kencana (Xtrans) Cabang Menteng - Jakarta Pusat. Ilmu
Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, 1(1), 42–52.
https://doi.org/10.37012/ileka.v1i1.145

Budianto, Agung, Yonathan Pongtuluran dan Syaharuddin Y. (2017). Pengaruh etika


kerja, motivasi kerja dan kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan.
Journal FEB Unmul, 14 (1), hal. 1-5.

Basri, H. (2020). Pengaruh OCB dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Batara Titian Kencana (Xtrans) Cabang Menteng - Jakarta Pusat. Ilmu
Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi, 1(1), 42–52.
https://doi.org/10.37012/ileka.v1i1.145

Busro. (2018). Pengaruh motivasi kerja dan komitmen organisasi. Jurnal, 3, 309–318.

Davis Keith, & Newstroom 2001. Perilaku Dalam Organisasi, Edisi Ke VII, Jakarta
Penerbit Erlangga Azhari, R., & Supriyatin. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja,
Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawanpt Pos
Indonesia Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 9(6), 1–25.

Dewi, K. D. C., & Riana, I. G. (2019). Pengaruh motivasi kerja, komitmen


organisasional dan kepuasan kerja terhadap. Jurnal Ilmu Manajemen Dan
Bisnis, 7, 203–214.

Dewi, A.A.D., & Vipraprastha, T. (2022). Pengaruh motivasi kerja dan organizational
citizenship behavior (OCB) terhadap kinerja karyawan pada CV. Bhuwana
Permai. VALUES, Volume 3, Nomor 2

Hasibuan, H. (2010). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.


Jakarta: Bumi Aksara.

Harsuko Riniwati. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Aktivitas Utama dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia). Penerbit UB Press. Malang

Luthans. Fred. (2011). Organizational Behavior : An Edivence –Based Aprroach. New


York McGraw-Hill

Nurwati, H. & Rostin.(2022) Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit universitas


Haluoleo Press

Organ, D. W. 1997. Organizational citizenship behavior: It’s construct cleanup time.


Human Performance, 10(2), 85-97.

Priyanto. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik Dengan SPSS. Yogyakarta: Cv
Andi Offest.

Prawirosentono, S. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia: Kebijakan Kinerja


Karyawan.Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Podsakoff, N., Whiting, S., & Podsakoff, P. (2009). Individual -and organizational-
level consequences of organizational citizenship behavior: A meta-analysis.
Journal of Applied Psychology, 94 (1), pp:122-141.

Pianda, D. (2018). Kinerja Guru Kompetensi Guru Motivasi Kerja Kepemimpinan


Kepala Sekolah. Jawa Barat: CV Jejak.

Rianse, U dan Abdi. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Bandung:
Alfabeta.

Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. (2016). Manajemen, Jilid 1 Edisi 13, Alih
Bahasa: Bob Sabran Dan Devri Bardani P, Erlangga, Jakarta Sugiyono. (2013).
Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung, Alfabeta
Robbins, Stephen & Timothy A.Judge. (2015). Perilaku Organisasi (Organizational
Behavior).Salemba:Jakarta.
Siagian, Sondang P. (2012). Teori Motivasi dan Aplikasinya, Surabaya, Rineka
Cipta

Simanjuntak, D. A., Siregar, R. T., Sisca, S., & Chandra, E. (2020). Pengaruh Ocb
(Organizational Citizenship Behavior) Dan Karakteristik Individu Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara Dan Lelang
Kota Pematangsiantar. Maker: Jurnal Manajemen, 6(1), 72–86.
https://doi.org/10.37403/mjm.v6i1.133

Siswanto, H. (2015). Pengantar Manajemen. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode PenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan RAD. Bandung.


Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, 2015, Metode Penelitan dan Pengembangan, Bandung: Alfabeta.

Sutrisno, E. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana Prenada Media


Group.

Sutanto, P. H., & Ariyanto, E. (2019). PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT FLUID INDONESIA.
Oikonomia: Jurnal Manajemen, 14(1), 91–106.
https://doi.org/10.47313/oikonomia.v14i1.516

Timpe A. Dale. (1993). Memotivasi Pegawai, Terjemahan. Jakarta: PT. Elex


Media Komputindo.

Titisari, Purnamie. 2014. Peranan Organizational Citizenship Behaviour (OCB)


Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

ZulyantinaAzhari, R., & Supriyatin. (2020). Pengaruh Kepuasan Kerja, Disiplin


Kerja, Dan Motivasi Kerjaterhadap Kinerja Karyawanpt Pos Indonesia
Surabaya. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 9(6), 1–25.
LAMPIRAN
LAMPIRAN : KUESIONER PENELITIAN

PENTUJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELTIAN

1. Untuk mengisi identitas, bapak/ibu cukup mengisi titik atau coretan yang tidak

perlu.

2. Mohon bapak/ibu memberikan jawaban yang sebenarnya sesuai dengan kondisi

atau fakat yang dirasakan.

3. Jawaban yang bapak/ibu berikan, kami jamin kerahasiannya dan hanya

dipergunakan sebatas untuk kepentingan penelitian serta tidak memberikan

pengaruh negtive baik secara pribadi maupun pada organisasi.

4. Berikan tanda (√) pada kolom sesuai dengan jawaban bapak/ibu dan

kemukakan alasan terhadap alternatif pilihan yang disediakn dalam kuesioner

ini.

KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia : tahun

Pendidikan Terakhir : SMA/D3 / D4 / S1 / S2 / S3

B. Petunjuk Pengisian

Beri tanda (√) pada kolom yang disediankan sebagai jawaban untuk

setiap pertanyaan yang diberikan.


1. Sangat Setuju (SS) = Skor 5 poin

2. Setuju (S) = Skor 4 poin

3. Netral (N) = Skor 3 poin

4. Tidak Setuju (TS) = Skor 2 poin

5. Sangat Tidak Setuju (STS) = Skor 1 poin

Daftar Pertanyaan

1. Organizational citizenship behavior (OCB)

ALTERNATIF

NO PERTANYAAN JAWABAN

SS S N TS STS

Altruism (Perilaku Membantu Tanpa Adanya Paksaan)

1. Saya bersedia untuk bekerja

menjadi sukarelawan untuk

membantu rekan kerja saya di

perusahaan.

2. Saya pernah dengan senang hati

membantu teman yang

membutuhkan bantuan tanpa

mengharapkan imbalan

Concencientiousness (Perilaku Berusaha Melebihi Yang Di Harapkan


Perusahaan)

3. Saya selalu datang lebih awal

waktu sebelum jadwal kerja

dimulai/pada agenda yang

dilakukan perusahaan.

4. Saya selalu bersungguh-sungguh

mengikuti setiap peraturan dan

prosedur perusahaan.

Civic virtue (Moral Kemasyarakatan)

5. Saya rutin mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan perusahaan

tempat saya bekerja.

6. Saya selalu mempertimbangkan

hal- hal terbaik untuk kemajuan

perusahaan.

Coustesy (Menjaga Hubungan Baik)

7. Saya selalu menghargai pendapat

dan argumentasi yang tidak

sepemahaman dengan saya di

dalam perusahaan.

8. Saya selalu menjalin hubungan


yang baik dengan teman.

Sportmanship (Sikap Toleransi)

9. Saya tidak pernah mengeluh

tentang tugas dan kebijakan

perusahaan.

10. Jika perusahaan melakukan

kebijakan baru dan tidak sesuai

dengan pendapat saya. Saya akan

menyesuaikan diri dan

melaksanakan kebijakan tersebut

2. Motivasi Kerja

ALTERNATIF

NO PERTANYAAN JAWABAN

SS S N TS STS

Penghargaan

1. Perusahaan memberikan

penghargaan atas prestasi yang

saya capai.

2. Saya memperoleh penghargaan

yang layak atas pekerjaan yang


saya lakukan di luar jam kerja.

Tantangan

3. Bagi saya pekerjaan baru adalah

tantangan baru yang sangat

menyenangkan

4. Saya selalu mencoba hal baru agar

lebih mengasah keterampilan saya

dalam bekerja

Tanggung Jawab

5. Saya bertanggung jawab penuh atas

pekerjaan saya

6. Apabila terjadi masalah saya selalu

memcari solusi untuk

menyelesaikan masalah tersebut.

Pengembangan

7. Bekerja diperusahaan ini membuat

kemampuan dan ketrampilan saya

berkembang.

8. Saya memperoleh kesempatan

mengembangkan kemampuan saya

selama bekerja melalui palatihan


sesuai bidang pekerjaan saya.

Keterlibatan

9. Saya dan rekan kerja selalu saling

membantu bila terjadi suatu

masalah

10. Komunikasi antara atasan dan

bawahan (tenaga kependidikan)

terjalin dengan baik dalam

menyelesaikan masalah-masalah

pekerjaan.

3. Kinerja Karyawan

ALTERNATIF

NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S N TS STS

Efektifitas

1. Saya selalu berusaha berkerja

sesuai dengan standar mutu yang

telah di tetapkan.

2. Tingkat pencapaian volume kerja

yang saya hasilkan telah sesuai

dengan harapan perusahaan

Disiplin

3. Saya selalu menyelesaikan

pekerjaan tepat waktu untuk

menghindari tertumpuknya

pekerjaan yang akan menjadi beban

pekerjaan

4. Berdasarkan data absen, saya

datang dan pulang kantor tepat

waktu

Tanggung Jawab

5. Saya selalu berusaha untuk

menyelesaikan tugas dengan penuh

rasa tanggung jawab untuk


mencapai hasil yang maksimal.

6. Apabila saya membuat kesalahan

dalam bekerja saya akan

menyelesaikannya dengan baik

Inisiatif

7. Saya selalu memberikan gagasan-

gagasan untuk kemajuan

perusahaan.

8. Dalam menyelesaikan pekerjaan

saya selalu berinisiatif tanpa

menunggu perintah dari atasan

LAMPIRAN : Wawancara bersama Menejer Shared Service PT. Telkom Kota

Kendari serta membawa kuesioner penelitian


LAMPIRAN : UJI VALIDITAS

Organizational Citizenship Behavior (OCB) (X1)


Correlations

X1.1 X1.2 X1.3


X1.1 Pearson 1 .421 *
.554**
Correlation
Sig. (2-tailed) .012 .001
N 35 35 35
X1.2 Pearson .421* 1 .678**
Correlation
Sig. (2-tailed) .012 .000
N 35 35 35
X1.3 Pearson .554 **
.678 **
1
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .000
N 35 35 35
X1.4 Pearson .734 **
.353 *
.515**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .038 .002
N 35 35 35
X1.5 Pearson .503 **
.334 .430**
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .050 .010
N 35 35 35
X1.6 Pearson .338 *
.361 *
.299
Correlation
Sig. (2-tailed) .047 .033 .081
N 35 35 35
X1.7 Pearson .598** .248 .378*
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .151 .025
N 35 35 35
X1.8 Pearson .370 *
.459 **
.445**
Correlation
Sig. (2-tailed) .029 .006 .007
N 35 35 35
X1.9 Pearson .557 **
.445 **
.534**
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .007 .001
N 35 35 35
X1.10 Pearson .454 **
.622 **
.453**
Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .000 .006
N 35 35 35
Organizational citizenship Pearson .755 **
.692 **
.739**
behavior (OCB) Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35

Organizational
citizenship
behavior
X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 (OCB)
.734** .503** .338* .598** .370* .557** .454** .755**
.000 .002 .047 .000 .029 .001 .006 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.353 *
.334 .361 *
.248 .459 **
.445 **
.622 **
.692**
.038 .050 .033 .151 .006 .007 .000 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.515 **
.430 **
.299 .378 *
.445 **
.534 **
.453 **
.739**
.002 .010 .081 .025 .007 .001 .006 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
1 .623** .505** .563** .413* .610** .552** .796**
.000 .002 .000 .014 .000 .001 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.623 **
1 .615 **
.416 *
.428 *
.536 **
.556 **
.739**
.000 .000 .013 .010 .001 .001 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.505 **
.615 **
1 .465 **
.370 *
.423 *
.515 **
.658**
.002 .000 .005 .029 .011 .002 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.563 **
.416 *
.465 **
1 .446 **
.633 **
.386 *
.683**
.000 .013 .005 .007 .000 .022 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.413* .428* .370* .446** 1 .645** .560** .692**
.014 .010 .029 .007 .000 .000 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.610 **
.536 **
.423 *
.633 **
.645 **
1 .555 **
.806**
.000 .001 .011 .000 .000 .001 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.552 **
.556 **
.515 **
.386 *
.560 **
.555 **
1 .770**
.001 .001 .002 .022 .000 .001 .000
35 35 35 35 35 35 35 35
.796 **
.739 **
.658 **
.683 **
.692 **
.806 **
.770 **
1
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
35 35 35 35 35 35 35 35

Motivasi Kerja (X2)


Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4


X2.1 Pearson Correlation 1 .715** .592** .686**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
X2.2 Pearson Correlation .715 **
1 .643 **
.556**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001
N 35 35 35 35
X2.3 Pearson Correlation .592 **
.643 **
1 .774**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35 35
X2.4 Pearson Correlation .686** .556** .774** 1
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000
N 35 35 35 35
X2.5 Pearson Correlation .508 **
.435 **
.644 **
.693**
Sig. (2-tailed) .002 .009 .000 .000
N 35 35 35 35
X2.6 Pearson Correlation .706 **
.507 **
.600 **
.577**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000
N 35 35 35 35
X2.7 Pearson Correlation .652 **
.465 **
.466 **
.515**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .005 .002
N 35 35 35 35
X2.8 Pearson Correlation .262 .202 .433 **
.283
Sig. (2-tailed) .128 .244 .009 .100
N 35 35 35 35
X2.9 Pearson Correlation .403 *
.207 .400 *
.372*
Sig. (2-tailed) .017 .232 .017 .028
N 35 35 35 35
X2.10 Pearson Correlation .345* .328 .600** .446**
Sig. (2-tailed) .042 .054 .000 .007
N 35 35 35 35
Motivasi kerja Pearson Correlation .824 **
.718 **
.852 **
.821**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 35 35 35 35

X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Motivasi kerja


.508 **
.706 **
.652 **
.262 .403 *
.345 *
.824**
.002 .000 .000 .128 .017 .042 .000
35 35 35 35 35 35 35
.435** .507** .465** .202 .207 .328 .718**
.009 .002 .005 .244 .232 .054 .000
35 35 35 35 35 35 35
.644 **
.600 **
.466 **
.433 **
.400 *
.600 **
.852**
.000 .000 .005 .009 .017 .000 .000
35 35 35 35 35 35 35
.693 **
.577 **
.515 **
.283 .372 *
.446 **
.821**
.000 .000 .002 .100 .028 .007 .000
35 35 35 35 35 35 35
1 .645 **
.285 .233 .341 *
.572 **
.737**
.000 .097 .177 .045 .000 .000
35 35 35 35 35 35 35
.645 **
1 .667 **
.295 .454 **
.525 **
.826**
.000 .000 .085 .006 .001 .000
35 35 35 35 35 35 35
.285 .667** 1 .289 .400* .263 .695**
.097 .000 .092 .017 .126 .000
35 35 35 35 35 35 35
.233 .295 .289 1 .556 **
.223 .504**
.177 .085 .092 .001 .198 .002
35 35 35 35 35 35 35
.341 *
.454 **
.400 *
.556 **
1 .454 **
.609**
.045 .006 .017 .001 .006 .000
35 35 35 35 35 35 35
.572 **
.525 **
.263 .223 .454 **
1 .650**
.000 .001 .126 .198 .006 .000
35 35 35 35 35 35 35
.737 **
.826 **
.695 **
.504 **
.609 **
.650 **
1
.000 .000 .000 .002 .000 .000
35 35 35 35 35 35 35

Kinerja Karyawan (Y)


Correlations

Y.1.1 Y.1.2 Y.2.1


Y.1.1 Pearson Correlation 1 .501 **
.534**
Sig. (2-tailed) .002 .001
N 35 35 35
Y.1.2 Pearson Correlation .501 **
1 .464**
Sig. (2-tailed) .002 .005
N 35 35 35
Y.2.1 Pearson Correlation .534 **
.464 **
1
Sig. (2-tailed) .001 .005
N 35 35 35
Y.2.2 Pearson Correlation .626 **
.430 **
.536**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .001
N 35 35 35
Y.3.1 Pearson Correlation .387* .225 .534**
Sig. (2-tailed) .022 .193 .001
N 35 35 35
Y.3.2 Pearson Correlation .457 **
.501 **
.599**
Sig. (2-tailed) .006 .002 .000
N 35 35 35
Y.4.1 Pearson Correlation .591 **
.320 .663**
Sig. (2-tailed) .000 .061 .000
N 35 35 35
Y.4.2 Pearson Correlation .529 **
.532 **
.498**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .002
N 35 35 35
Kinerja Pearson Correlation .759 **
.654 **
.793**
karyawan Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 35 35 35

Kinerja
Y.2.2 Y.3.1 Y.3.2 Y.4.1 Y.4.2 karyawan
.626 **
.387 *
.457 **
.591 **
.529 **
.759**
.000 .022 .006 .000 .001 .000
35 35 35 35 35 35
.430** .225 .501** .320 .532** .654**
.010 .193 .002 .061 .001 .000
35 35 35 35 35 35
.536 **
.534 **
.599 **
.663 **
.498 **
.793**
.001 .001 .000 .000 .002 .000
35 35 35 35 35 35
1 .776 **
.626 **
.775 **
.625 **
.871**
.000 .000 .000 .000 .000
35 35 35 35 35 35
.776 **
1 .471 **
.599 **
.409 *
.705**
.000 .004 .000 .015 .000
35 35 35 35 35 35
.626 **
.471 **
1 .667 **
.442 **
.783**
.000 .004 .000 .008 .000
35 35 35 35 35 35
.775** .599** .667** 1 .587** .844**
.000 .000 .000 .000 .000
35 35 35 35 35 35
.625 **
.409 *
.442 **
.587 **
1 .739**
.000 .015 .008 .000 .000
35 35 35 35 35 35
.871 **
.705 **
.783 **
.844 **
.739 **
1
.000 .000 .000 .000 .000
35 35 35 35 35 35

LAMPIRAN : UJI RELIABILITAS

Organizational Citizenship Behavior (OCB) (X1)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excluded a
0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.903 .905 10

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
X1.1.1 42.71 67.151 .386 .914
X1.1.2 42.66 70.761 .305 .914
X1.1.3 42.69 69.457 .342 .913
X1.2.1 42.80 63.224 .730 .896
X1.2.2 42.74 62.020 .827 .892
X1.2.3 42.60 64.482 .654 .900
X1.3.1 42.54 61.608 .823 .892
X1.3.2 42.60 66.659 .460 .909
X1.4.1 42.49 62.198 .784 .894
X1.4.2 42.60 63.718 .706 .897
X1.5.1 42.71 61.092 .820 .891
X1.5.2 42.83 59.970 .868 .889

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
38.17 28.382 5.327 10

Motivasi Kerja (X2)

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 35 100.0
Excluded a
0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.900 .899 10

Item-Total Statistics
Corrected
Scale Scale Item-
Mean if Variance Total Squared Cronbach's
Item if Item Correlatio Multiple Alpha if
Deleted Deleted n Correlation Item Deleted
X2.1 36.66 17.703 .763 .753 .882
X2.2 36.57 18.429 .629 .625 .892
X2.3 36.71 18.034 .807 .778 .880
X2.4 36.69 18.104 .765 .759 .882
X2.5 36.71 19.034 .669 .675 .889
X2.6 36.66 18.232 .774 .736 .882
X2.7 36.71 19.034 .612 .601 .893
X2.8 36.77 20.417 .398 .417 .905
X2.9 36.54 20.197 .532 .494 .897
X2.10 36.66 19.350 .559 .528 .896

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
40.74 23.020 4.798 10
\

Kinerja Karyawan (Y)


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excluded a
0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.900 .901 8

Item-Total Statistics
Corrected
Scale Scale Item-
Mean if Variance Total Squared Cronbach's
Item if Item Correlatio Multiple Alpha if
Deleted Deleted n Correlation Item Deleted
Y.1.1 27.80 10.988 .668 .528 .889
Y.1.2 27.94 11.585 .539 .504 .901
Y.2.1 27.94 10.703 .709 .608 .885
Y.2.2 27.89 10.516 .820 .836 .874
Y.3.1 28.09 11.787 .622 .684 .893
Y.3.2 27.80 10.871 .699 .578 .886
Y.4.1 27.83 10.911 .788 .748 .878
Y.4.2 27.91 11.728 .667 .525 .889

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
31.89 14.339 3.787 8
Regression

Descriptive Statistics
Std.
Mean Deviation N
Kinerja 31.8857 3.78675 35
Karyawan
OCB 38.1714 5.32743 35
Motivasi Kerja 40.7429 4.79793 35

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Motivasi . Enter
Kerja, OCB b

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan


b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Change Statistics
Adjuste Std. Error R F
R dR of the Square Chang df df Sig. F
Model R Square Square Estimate Change e 1 2 Change
1 .810 .655 .634 2.29127 .655 30.433 2 32 .000
a

a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, OCB


b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
ANOVAa
Sum of
Model Squaresdf Mean Square F Sig.
1 Regressio 319.545 2 159.773 30.433 .000b
n
Residual 167.998 32 5.250
Total 487.543 34
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja, OCB

Coefficientsa
Unstandar Standard 95,0%
dized ized Confidence
Coefficien Coeffici Interval for Collinearit
ts ents B Correlations y Statistics
Std. Si Lower Upper Zero- Toleranc
Model B Error Beta t g. Bound Bound order Partial Part e VIF

1 (Constant) 39.372 3.369 11.686 .000 32.509 46.235

OCB .889 .122 1.250 7.279 .000 .640 1.137 .224 .790 .755 .365 2.740

Motivasi 1.016 .136 1.288 7.497 .000 1.292 .740 .291 .798 .778 .365 2.740

Kerja

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Anda mungkin juga menyukai