Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang: Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa merupakan salah satu dari sekian banyak biji tanaman yang dapat
digunakan dalam pembuatan minyak. Minyak yang terbuat dari kelapa banyak
digunakan masyarakat sebagai minyak goreng. Pembuatan minyak kelapa secara
tradisional dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Pembuatan minyak kelapa
secara tradisional ini banyak menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan
yang tinggi dapat mengubah struktur  minyak serta menghasilkan warna minyak
kurang baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode pembuatan minyak kelapa
yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut diatas. Metode ini didasarkan
pada penemuan biotekhnologi sederhana, yaitu penggunaan Saccharomyces.sp.
Untuk memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel
endosperm biji kelapa.
VCO adalah minyak kelapa yang diproses dari kelapa segar dengan atau tanpa
pemanasan dan tidak melalui pemurnian dengan bahan kimia. Dibandingkan dengan
minyak kelapa yang diolah secara tradisional, VCO memiliki keunggulan, yaitu kadar
air dan bebas rendah asam lemak, tidak berwarna (bening), beraroma harum, dan
daya simpan lebih lama. Dalam perkembangannya VCO telah dimanfaatkan sebagai
bahan baku farmasi, kosmetik, dan pangan. Manfaat dari VCO diantaranya adalah
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta mempercepat proses penyembuhan.
Manfaat tersebut ditimbulkan dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi
yang dihasilkan, sehingga mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien.
Mereka membentuk sel-sel baru serta mengganti sel-sel yang rusak dengan lebih
cepat. VCO di dalam tubuh menghasilkan energi saja tidak seperti minyak sayur yang
berakhir di dalam tubuh sebagai energi, kolesterol, dan lemak. (Rohman, 2009)

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 1
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

Minyak kelapa murni virgin coconut oil adalah minyak kelapa yang dibuat
dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa
pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia. Penyulingan minyak kelapa seperti di
atas berakibat kandungan senyawa-senyawa esensial yang dibutuhkan tubuh tetap
utuh. Minyak kelapa murni dengan kandungan utama asam laurat ini memiliki sifat
antibiotik, antibakteri dan jamur. Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan
Virgin Coconut Oil (VCO), adalah modifikasi proses pembuatan minyak kelapa
sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebasyang
rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup
lama yaitu lebih dari 12 bulan.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan
minyak goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas
yang lebih baik. Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak
harum, dan mudah tengik, sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari
dua bulan).( Sutarmi 2006)
Minyak kelapa adalah salah satu minyak yang memiliki kualitas baik,dan
dapat diperoleh dengan cara yang mudah dibandingkan,dengan minyak dari bahan
baku yang lain, seperti minyak kelapa sawit.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 2
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

1.2 Tujuan Percobaan


Tujuan dilakukan pratikum pembuatan sabun cuci tangan supaya mahasiswa
dapat :
1. Mampu membuat VCO yang disertai dengan pemahaman dasar akan minyak
kelapa.
2. Mampu mengatur (me-manage) efisiensi maupun efektifitas waktu dalam
pratikum pembuatan VCO.
3. Mampu mengkoordinasikan sistem atau cara pembuatan VCO di Lingkungan
mahasiswa.
4. Mampu menjadikan VCO sebagai terobosan untuk memperoleh tambahan uang
pribadi.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 3
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manfaat Virgin Coconut Oil


VCO selain dapat dijadikan minyak goreng, dapat juga bermanfaat bagi
bidang kesehatan dan kecantikan. Beberapa manfaat VCO, antara lain :
1. Berbagai penelitian menguatkan bukti empiris khasiat minyak kelapa murni
(VCO) yang selama ini ditemukan. Hasil penelusuran Trubus Magazine
menunjukan minyak ini dapat menyembuhkan jantung koroner, diabetes,
hiperteroid, kolestrol dan stroke.
2. Asam laurat pada VCO di dalam tubuh diubah menjadi monolaurin, sebuah
senyawa monogliserida yang ampuh mengatasi infeksi virus, bakteri dan
protozoa.
3. Minyak VCO mampu berperan sebagai antivirus, antibakteri, antijamur, anti
protozoa. Hal tersebut dikarenakan kandungan asam laurat, asam kaprilat, dan
asam kaprat yang terdapat didalamnya.
Kandungan asam kaprat pada VCO dalam tubuh diubah menjadi senyawa
yang telah terbukti sangat efektif menghambat penyebaran virus HIV-AIDS. VCO
bermanfaat untuk menurunkan dan mengobati penyakit jantung koroner. Pada
penderita penyakit itu, pembuluh darah koroner menyempit karena ada tumpukan
lemak. Hal itu adalah proses yang wajar seiring pertambahan usia. Dengan
mengkonsumsi VCO secara rutin dapat melarutkan endapan kolestrol dalam
pembuluh darah, sehingga peredaran darah lancar.
Selain itu kandungan asam dalam minyak VCO mampu melarutkan membran
virus yang berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan virus. Oleh karena itu
ia dapat berperan untuk mengurangi dan mengobati beberapa penyakit yang
disebabkan oleh mikroba seperti HIV, hepatitis C, herpes, influenza,
cytomegalovirus, Strepcocous sp, Stapilococus sp, gram positive, gram negative,

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 4
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

helicobacterpylory, dan candida. Minyak VCO tersusun atas lemak-lemak rantai


sedang (MCFA) yang mudah dicerna oleh tubuh sehingga tidak menimbulkan
timbunan lemak pada tubuh, dsb.
Disamping itu, masih banyak manfaat yang terdapat pada minyak VCO, antara lain
sebagai berikut :
1. Mementahkan atau mematikan cacing pita , lice, giardia, dan parasit lainnya.
2. Memberikan sumber nutrisi energi cepat.
3. Meningkatkan energi dan daya tahan yang amemperbaiki fisik dan
penampilan atlit.
4. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino
yang dapat larut dalam lemak.
5. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah.
6. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko-resiko yang
berhubungan dengan diabetes.
7. Mengurangi gangguan-gangguan yang berhubungan dengan gejala kesulitan
pencernaan dan cystic fibrosis.
8. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta serta mendukung
perkembangan tulang dan gigi yang kuat.
9. Membantu melindungi diri kita terhadap serangan osteoporosis.
10. Mermbantu meredakan gejala-gejala sakit saluran kandung kemih.
11. Mengurangi peradangan kronis.
2.2 Cara Pembuatan Virgin Coconut Oil
1. Metode basah
Kelapa dipilih yang tua, daging buah dipisahkan dari tempurung, diparut,
diperas dengan tangan atau alat sampai menjadi santan. Santan didiamkan, setelah
didiamkan 2-3 hari ambil bagian kental di sebelah atas. Lapisan atas merupakan
bagian yang kental, lapisan kedua adalah minyak dan lapisan bawah adalah air.
Bagian kental atau padat ini kemudian digoreng dengan api kecil untuk menguapkan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 5
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

airnya. Setelah air menguap habis penggorengan dihentikan. Bagian padat dipisahkan
dengan disaring. Hasilnya sangat bergantung pada fermentasi alamnya.
2. Metode fermentasi
Pengolahan metode fermentasi hampir sama dengan pengolahan basah.
Perbedaannya hanya pada saat santan terbentuk, emulsi santan ini ditambahkan ragi.
Bisa ragi tape, ragi roti ataupun ragi tempe. Paling cepat dan mudah dengan ragi roti.
Fermentasi atau pemeraman cukup delapan jam sampai satu malam saja. Hasilnya
relatif lebih seragam dibanding yang pertama. Minyak virgin yang diperoleh lebih
banyak namun hasilnya tidak selalu maksimal. Kadang-kadang gagal, sehingga harus
selalu dipanaskan untuk memisahkan minyaknya.
3. Metode pancingan
Pembuatan santan sama dengan yang lain. Air santan dituangkan dalam
bejana transparan yang memiliki kran dibawahnya (misal galon air dibalik, pantatnya
dilubangi dan bagian tutup diberi kran). Setelah sekitar satu jam santan didiamkan,
bagian kental putih berada di atas dan air di bawah. Air kemudian dipisahkan dari
bagian santan yang kental, cukup dengan membuka kran. Bagian yang kental
kemudian ditambahkan minyak virgin dalam jumlah perbandingan dua bagian santan
kental dan satu bagian minyak yang sudah jadi. Keduanya dicampur dan diaduk
menjadi emulsi sampai benar-benar merata dan homogen, alatnya dengan
menggunakan mixer roti. Campuran atau emulsi didiamkan dalam wadah transparan
sampai terpisah menjadi tiga atau empat bagian. Air paling bawah, bagian padat putih
di atasnya, minyak di atasnya lagi dan bagian kental padat putih tipis berada paling
atas. Jangan terburu-buru dalam memisahkan. Tunggu sampai benar-benar semua
butir-butir emulsi memecah dan memisah. Biasanya sampai lima jam. Pertama buang
air secara perlahan dengan membuka kran. Selanjutnya tampung bagian padat dalam
wadah sendiri dan terpisah dari lainnya. Demikian juga tampung di wadah yang
bersih minyak yang ada. Minyak inilah yang disebut vico, tentunya setelah
mengalami penyaringan dari partikel padat lainnya. Bagian padat terakhir dikeluarkan

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 6
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

dimasukkan dalam wadah yang sama dengan lapisan kedua. Padatan berupa bubur
putih sangat kental ini masih cukup banyak mengandung minyak. Panaskan padatan
ini dalam api kecil, maka diperoleh minyak kelapa dengan kualitas yang sangat baik.
4. Metode pengeringan
Setelah diparut sebenarnya kelapa bisa langsung digoreng dengan
menggunakan minyak pancingan. Hanya dengan menggunakan metode ini yang
diperoleh adalah minyak kelentik murni kualitas tinggi. Tidak diperoleh Vico sama
sekali. Tetapi cara ini membutuhkan penyaringan atau pemisahan minyak dari
srundeng (bungkil) yang agak rumit bagi orang awam. Yaitu dengan penyaringan
sentrifugal. Srundeng atau bungkil masih dapat dibuat makanan untuk manusia yang
cukup sehat, tentu saja semua harus bersih dan sehat.
5. Pembuatan dengan cara mixer (sentrifugasi)
Kita ketahui bahwa Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni
yang dihasilkan dari daging buah kelapa tua yang masih segar.Tambahkan air dengan
perbandingan 1 : 2 dilakukan sebanyak 2 kali, Peras campuran kelapa dan air hingga
memperoleh santan, biarkan santan tersebut selama semalam,hingga air dan kanilnya,
pisahlah antara kanil dan air, masukan pengaduk kedalam kanil selama 2,5 jam,
Setelah dilakukan pengadukan,diamkan di labuh pemisah selama 24 jam, pisahkan 3
lapisan air, minyak, dan blondo menggunakan, Saring VCO menggunakan kertas
saring
2.3 Komposisi asam lemak Virgin Coconut Oil
Menurut Dr. AH Bambang Setiaji MSc, yang mempopulerkan minyak kelapa
murni melalui tulisannya di Jogja Intermedia mengatakan bahwa Virgin Coconut
Oil mengandung 93% asam lemak jenuh, tetapi 47 – 53% berupa minyak jenuh
berantai sedang. Sifatnya tidak dapat tersintesis menjadi kolestrol, tidak ditimbun
dalam tubuh, mudah dicerna dan dibakar. Hasil uji Laboraturium Kimia
Universitas Gadjah Mada menunjukan, zat dominan dalam minyak dara adalah asam

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 7
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

laurat, mencapai 50.33%. kandungan lain berupa 14,32 % asam kaproat, 10.25%
asam kaprat, 12.91% asam miristat, dan 4,92% asam palmitat.
Virgin Coconut Oil memiliki beberapa kandungan standar yang mempunyai
nilai ambang batas Syarat mutu VCO yang ditetapkan sesuai Standar Nasional
Indonesia (SNI) 7381:2008 ditunjukkan pada Tabel 1. VCO enzimatis yang
dihasilkan diuji sifat karakteristiknya, kemudian dibandingkan dengan standar
tersebut untuk mengetahui kualitas minyak yang dihasilkan.

Tabel 2.1 SNI kandungan VCO


No Karakteristik Kandungan
1 Densitas relative 0.915 – 0.920

2 Indeks bias pada suhu 40°C 1.4480 – 1.4492

3 Kadar air (% wt.maks) 0.1 – 0.5

4 Bilangan penyabunan 250 – 260 min

5 Bilangan iod 4.1 – 11.0

6 Berat jenis pada 300 / 300C 0.915 – 0.920

7 Bilangan asam maksimal 0.5

8 Asam lemak bebas / FFA < 0.5 %

9 Bilangan peroksida < meq/Kg minyak

10 Total plate count <10 Cfu

11 Warna Jernih

12 Aroma dan Rasa Bebas dari aroma,rasa tidak tengik

BAB III
Tabel 2.1 Kandungan ikatan asam dalam VCO

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 8
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram alir

Gambar 3.1 Diagram alir

3.1Alat dan Bahan percobaan


Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI─ITATS 9
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

3.2.1 Alat yang digunakan


Tabel 3.2 Daftar Alat Pratikum

NO PERALATAN SPESIFIKASI JUMLAH


1 Parutan kelapa - 1
Baskom/wadah
2 - 1
penampung
3 Saringan kelapa - 1
4 Beaker glass Volume 250 ml 3
5 Neraca digital Ketelitian 0,01 g 1
6 Labu pemisah 250 ml 1
7 Strirer magnetic - 1
8 Pipet volume 50 ml 1
9 Sendok - 1
10 Corong - 1

3.2.2.1 Bahan yang digunakan


a. Kelapa parut 500 gram
b. Air 1000 ml

.3.3 Gambar alat

Gambar 3.1 parutan Gambar 3.2 Baskom


kelapa

Gambar 3.3
Laboratorium Saringan
Dasar Teknik Kimia Gambar 3.4 Beaker glass 250
kelapa
FTI─ITATS 10 ml
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

Gambar 3.5 Neraca digital Gambar 3.6 Labu pemisah

Gambar 3.7 Strirrer magnetic Gambar 3.8 Pipet ukur


magnetic

Gambar 3.9 Sendok plastik Gambar 3.11 Corong


BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan


Tabel 4.1 Hasil analisa

No Paramater analisis Hasil analisa

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 11
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

1 Densitas 0.9839

2 Massa 11.09 gram

4.1 Pembahasan dan Diskusi


Kita ketahui bahwa Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa murni
yang dihasilkan dari daging buah kelapa tua yang masih segar. Beberapa metode yang
banyak digunakan dalam pembuatan VCO adalah pemanasan (95 oC), fermentasi dan
pancingan (Herman, 2013). Selain metode tersebut, juga ada metode pengadukan
(mixing). Pada metode mixing, dengan adanya pengadukan terus-menerus, maka
molekul protein yang berfungsi sebagai emulsifier dapat rusak sehingga minyak dapat
terpisah (Cahyana, 2014).
VCO Sentrifugasi merupakan salah satu pembuatan VCO dengan cara
mekanik. Pembuatan VCO dengan sentrifugasi juga dikelompokan menjadi tiga,
yaitu,pembuatan santan, pembuatan VCO serta penyaringan. Pada cara ini krim
dimasukan dalam tabung ke dalam sentrifuse. Pemutusan ikatan lemak protein pada
santan dilakukan dengan pemutaran (pemusingan), yaitu dengan gaya sentrifugal
karena berat jenis minyak dan air berbeda maka setelah dilakukan sentrifugasi
keduanya akan terpisah dengan sendirinya. Berat jenis minyak lebih ringan dibanding
air sehingga minyak akan terkumpul pada lapisan atas (Cahyana, 2014).Kunci dari
pembuatan VCO dengan sentrifugasi yaitu kecepatan pemutaran, yaitu 20.000 rpm.
Disamping itu faktor waktu juga ternyata menjadi pembatas dalam pemutaran
tersebut. Waktu yang dibutuhkan untuk memutus ikatan lemakprotein dari santan
dengan kecepatan 20.00 rpm yaitu sekitar 15 menit. Alat yang digunakan untuk
memutar santan dinamakan dengan sentrifuse (Cahyana, 2014).
Pembuatan VCO dengan sentrifugasi memiliki kelebihan dan
kekurangan(Cahyana, 2014), antara lain sebagai berikut:

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 12
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

Tabel 4.2 Kelebihan dan kekurangan VCO dengan sentrifuagsi


no Kelebihan Kekurangan
Membutuhkan biaya yang mahal untuk
1 Berwarna jernih
alat sentrifugenya.
Membutuhkan tenaga listrik yang cukup
Daya simpannya lama sekitar 10
2 tinggi sehingga bisa menambah biaya
tahun
produksi.
Proses pembuatannya lebih cepat
3
disbanding cara lain
Kandungan asam lemak rantai
sedang tidak mengalami denaturasi,
4
demikian juga dengan kandungan
antioksidannya.
Pada percobaan kali ini menggunakan kelapa yang sudah parutan sebanyak
500 gram,untuk pembuatan VCO dibutuhkan santan yang bermutu,yang dihasilkan
dari kelapa tua,namum untuk pratikum kali ini kelapa yang digunakan belum terlalu
tua,indikatornya adalah santan 1000 ml setelah di endapkan selama 12 jam hanya
mendapat kanil 200 ml.
Untuk proses selanjutnya adalah proses mixing atau penngadukan secara terus
menerus menggunakan stirrer magnetic dengan kecepatan pengaduk yang tidak
diketahui,tahap mixing ini adalah proses terpenting untuk dapat menghasilkan
VCO,pengadukan dengan kecepatan yang tinggi berfungsi memecah protein dalam
kanil,sehhingga minyak akan terpisah,untuk alat sentrifugasi yang digunakan
pratikum ini menggunakan stirrer magnetic yang kecepatan pengaduknya tidak sesuai
standar pembuatan VCO yaitu 20.000 rpm.sehingga belum bisa memutus ikatan
lemak protein dengan minyak. Pengadukan dilakukan selama pratikum dengan waktu
2 jam 15 menit setelah itu diendapkan.
Pada proses pengendapan dilakukan sealam 24 jam agar endapan terbentuk
dengan sempurna,menggunakan alat labu pemisah dengan ukurang 250 ml yang

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 13
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

disesuaikan dengan volume kanil, Perlakuan ini menyebabkan terbentuk tiga lapisan
yaitu lapisan protein (blondo) berada paling atas, lapisan tengah adalah minyak dan
lapisan bawah adalah air.berat jenis VCO yang lebih rendah daripada air membuat
VCO membentuk lapisan di atas air. Minyak yang terbentuk memmiliki tingkat
kejernihan lebih tinggi dari air. Pada proses pengambilan VCO masih terdapat
kandungan air di dalamnya,Untuk menghilangkan kandungan air dalam VCO
dilakukan pemanasan,didasarkan pada titik didih air yaitu 100°C yang akan menguap
terlebih dahulu dari VCO yang memiliki tidik didih 225°C.
Sedangkan untuk analia massa produk yang dihasilkan, didapatkan data hasil
penimbangan produk sebanyak 11.09 gram,dengan densitas 0.9839, yang mendekati
densitas air,dan tidak masuk dalam syarat baku densitas VCO yaitu 0.915 – 0.920.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan.
Dari pratikum pembuatan Virgin Coconut Oil tangan dapat diambil
kesimpulan,yaitu:
1. Didapatkan masa densitas 0.9839 yang tidak sesuai dengan syarat mutu (SNI)
7381:2008
2. Warna serta aroma yang masih terdapat aroma santan serta warna yang keruh
Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI─ITATS 14
Laporan Praktikum Pembuatan Virgin Coconut Oil

3. Massa VCO yang di dapat dari pratikum ini sangat sedikit


.4. Pratikum ini termasuk pratikum yang gagal karena hasil yang didapat tidak
sesuai dengan Syarat mutu
5.2 Saran.
Saran setelah melakukan percobaan pratikum Virgin Coconut Oil tangan,yaitu :
1. Agar memperoleh kanil yang banyak maka disarankan untuk bahan baku
kelapa parutnya supaya lebih banyak
2. Mixer atau stirrer magnetic supaya memiliki kecapatan standar 20.000 RPM
agar bisa menghasilkan VCO yang berkualitas

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI─ITATS 15

Anda mungkin juga menyukai