MAKALAH ISLAM UNTUK DISIPLIN ILMU Beneran
MAKALAH ISLAM UNTUK DISIPLIN ILMU Beneran
MAKALAH ISLAM UNTUK DISIPLIN ILMU Beneran
Disusun Oleh :
Yola Yuwananda
(1804015237)
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
memperdayakan masyarakat (kaum dhuafa) ini guna memenuhi tugas Kemuhammadiyahan.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka Fakultas Farmasi dan Sains dengan ini bermaksud mengadakan kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang mana insya Allah kegiatan ini nantinya merupakan kegiatan yang dapat
membuka hati dan pikiran kita untuk saling membantu terhadap sesama, dan dapat memberikan
inspirasi terhadap orang-orang yang membaca makalah ini untuk menyalurkan sebagian dananya
untuk kaum dhuafa. Agar kaum dhuafa tersebut memdapatkan kehidupan yang lebih baik dan
lebih layak. Aamiin
Islam adalah sebuah agama yang lengkap dan sempurna, didalamnya sudah terdapat
berbagai cara dan aturan untuk mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat. Di
dalam Islam sudah terdapat sebuah pedoman yang langsung diperoleh dari Allah SWT, Tuhan
Pencipta manusia, yaitu Al-Qur’an serta contoh atau suri tauladan dari Rosulullah SAW, yang
berbentuk perilaku maupun ucapan yang disebut sebagai Hadis. Keduanya merupakan sumber
ilmu pengetahuan dalam paradigam keIlmuan dalam Islam, yaitu wahyu (Al-Qur’an) dan otoritas
(Nabi Muhammad SAW).
Karena itulah, ilmu dan proses mencarinya merupakan hal yang sangat penting dalam
Islam, bahkan merupakan suatu kewajiban, dimana perintah untuk membaca, sebagai salah satu
proses mencari ilmu telah diberikan oleh Allah SWT sejak pertama kali Al-Qur’an diturunkan.
Sehingga, jika umat Islam benar-benar memahami dan mematuhi perintah ini, maka umat
Islam akan menjadi umat terbaik di dunia, karena semuanya akan menjadi manusia yang berilmu
yang tidak akan dapat dibodohi oleh jin, syaitan dan Bani Israil (Yahudi).
Pemahaman yang mendalam tentang kewajiban mencari ilmu ini pernah dialami oleh
salah satu generasi umat Islam di masa Kekhalifahan Abbasiyah, dimana pada generasi inilah
umat Islam telah mampu menjadi pioner perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi sumber
ilmu pengetahuan di dunia Barat,
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu
maju dan pesat sekarang, tidak terlepas dari peran Ilmuan Muslim terdahulu. Karena itulah
sangat penting bagi kita untung mengetahui dan memahami bagaiman paradigma keIlmuan
dalam Islam dan tradisi keIlmuan dan peradaban Islam, sehingga kita dapat menerapkan pola
pikir keIlmuan yang berlandaskan paradigma keIlmuan Islam tersebut. Sehingga kedepanya, kita
tidak akan tersesat dan salah memahami dan menyalahgunakan kemajuan teknologi, sehingga
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka akan timbul beberapa identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pasang surut perkembangan ilmu dalam sejarah dunia
2. Mengikuti nilai positif dari jejak tradisi ilmu di dunia Islam
3. Memahami klasifikasi ilmu, lembaga ilmu, karya/penemuan.
4. Mengetahui kehadiran ilmuwan-ilmuwan
5. Memahami urgensi perkembangan ilmu
Agar makalah ini dapat terarah sesuai tujuan pada makalah nantinya dan permasalahan
yang dibahas tidak melebar, maka makalah ini akan dibatasi permasalahannya.
4. Zaman Modern
Zaman modern di tandai dengan berbagai penemuan dalam bidang Ilmiah. Perkembangan
ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman
Renaissance . Rene Descartes adalah bapak filsafat modern yang ahli dalam ilmu pasti.
Penemuannya yaitu sistem koordinat yang terdiri atas dua Garis lurus X dan Y dalam bidang
datar. Issac Newton dengan temuannya teori Gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya
Struggle for life (perjuangan untuk hidup) J.J. Thompson dengan temuannya elektron.
5. Zaman Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman
Kontemporer ini di tandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih. Teknologi canggih
komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Pada
zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan sering dibicarakan oleh para
filsuf.Hal ini di sebabkan karena fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang
subjek materinya mengandung unsur – unsur fundamental yang membentuk alam
semesta. Mulai dari penemuan komputer, berbagai satelit komunikasi, internet, dan
sebagainya. Bidang ilmu lain juga mengalami kemajuan yang pesat. Sehingga terjadi
spesialisasi ilmu yang semakin tajam. Ilmuwan kontemporer mengetahui hal yang sedikit,
tetapi secara mendalam. Ilmu kedokteran semakin menajam dalam spesialis dan subspesialis
atau super – spesialis. Demikian juga bidang ilmu lain. Disamping kecenderungan lain adalah
1. Astronomi
Astronomi atau ilmu falak adalah salah satu bidang ilmu yang paling digemari
oleh para ilmuwan muslim selain Matematika,karena keduanya sangat mendukung
peribadatan islam, seperti penentuan awal dan akhir bulan Ramadhan, hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha, dan sebagainya. Diantara para astronom Muslim yang tersohor adalah: al-
3. Fisika
Ilmu fisika juga berhubungan erat dengan ilmu Astronomi. Sehingga karya karya
tentang optik yang ditemukan oleh Hassan Ibn Haitam (965-1039 M) dijadikan dasar bagi
bangunan ilmu fisika, yakni dasar bagi Bacon dan Kepler dalam penemuan teropong,
teleskop, maupun mikroskop dan dasar dari fotografi.
4. Kimia
Dalam bidang ilmu ini ada salah satu ilmuwan muslim yaitu Abu Musa Jakfar al-
Kufi
5. Ilmu Hayat
Bangsa Arab melakukan kajian dan observasi secara intensif, karena tidak puas
dengan hasil dari penerjemahan dari bangsa Yunani. Mereka kemudian berhasil
memperkaya daftar macam macam tumbuhan yang tercantum dalam “Daftar
Dioscorides” yang berisi sekitar 2000 spesies.
6. Ilmu Kedokteran
Salah seorang ahli kedokteran Muslim yang sangat terkenal di dunia Barat adalah
Abu Ali Hussein bin Abdullah bin Sina yang lebih dengan dengan sebutan Ibnu Sina
(Avicenna) dengan bukunya al-Qonun fi at-Tib, lalu ada juga Ibnu Zohr yang
memperkenalkan aspek hukum dalam observasi, dan ada juga Ibnu Nafis yang telah
berhasil mempertontonkan sistem sirkulasi darah secara akurat.
7. Filsafat
3.1 Kesimpulan
1. Tentunya umat Islam semestinya tidak tinggal diam. Jika Eropa dan Barat menyerap buah
pemikiran para ilmuan muslim klasik, maka saat ini kita juga dapat menyerap pemikiran-
pemikiran dari Eropa dan Barat. Maka konsep tradisi yang ketiga ini merupakan napak-
tilas dari apa yang pernah dilakukan oleh umatIslam pada zaman klasik. Bedanya adalah
bahwa saat ini kita perlu menterjemahkan literatur-literatur Eropa dan barat. Sudah
barang tentu hasil dari proses penterjemahan ini harus didasarkan pada kemauan keras
untuk melahirkan berbagai disiplin ilmu sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadits yang
dikombinasikan dengan globalisasi. Sehingga Islam akan kembali merasakan
kejayaannya.
2. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan tidak hanya untuk memahami masa lampau
dalam pandangan masa kini, akan tetapi juga berusaha untuk membuat proyeksi ke masa
depan.
3. Ruang Lingkup sejarah perkembangan ilmu pengetahuan yaitu berkutat pada penjelasan
tentang perbuatan manusia yang sudah terjadi, sedang terjadi dan mungkin yang akan
terjadi beserta penyebab-penyebabnya.
4. Sejarah Perkembangan ilmu pengetahuan : Sejarah pada Zaman Pra Yunani Kuno,
Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Zaman Renaissance, Zaman Modern dan Zaman
Kontemporer.
Perwiratama, Atriyo. 2012 . Tradisi Keilmuan dan Intelektualitas Muslim Terdahulu, dalam
majalah Gontor: Media Perekat Umat (PT. Gontor Media Jaya: Jakarta,Thn X edisi
06/Oktober 2012)
Miranti, Edithya dan Devi Lusianawati. 2012 . Tradisi Keilmuan dan Intelektualitas Muslim
Terdahulu, dalam majalah Gontor: Media Perekat Umat (PT. Gontor Media Jaya:
Jakarta,Thn X edisi 06/Oktober 2012)
Acykgenc, Alparslan. 2008 . Lahirnya Tradisi Keilmuan Dalam Islam, Jurnal Islamia vol.III
no.4. Jakarta