5114 15131 1 PB
5114 15131 1 PB
5114 15131 1 PB
Artikel diterima: 7 September 2018; direvisi: 7 September 2018; disetujui: 29 Oktober 2018
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis peran seorang guru dalam mengelola kelas yang digambarkan dalam film
Beyond Blackboard menggunakan teori manajemen kelas dari Sanjaya (2006). Pendekatan kualitatif
digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan tentang fenomena yang diamati, dimana data
diambil dari dokumentasi film Beyond Blackboard dalam bentuk ucapan dan adegan peran utama Stacey
Bess. Data dikumpulkan dengan melakukan beberapa langkah: menonton film, menemukan informasi
tentang peran guru, dan mengklasifikasikan ucapan-ucapan dan adegan yang mengandung peran guru.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada tujuh peran guru yang diterapkan oleh Stacey Bess yaitu guru
sebagai sumber informasi, fasilitator, manajer, demonstrator, supervisor, motivator, dan evaluator. Peneliti
menemukan peran yang paling sering diterapkan dalam film ini adalah peran guru sebagai manajer. Selain
itu, Stacey juga mampu menerapkan dan menggabungkan peran-peran itu dengan baik. Peran guru yang
dimainkan dengan benar diwujudkan dalam bentuk peran Stacey dalam membangun hubungan yang baik
dengan siswa, meminimalkan gangguan dalam proses pembelajaran, meningkatkan prestasi siswa, dan
menginspirasi siswa untuk mengubah perilaku negatif mereka.
PENDAHULUAN
Manajemen kelas adalah menyatakan, masalah yang paling umum
kompetensi yang sangat penting bagi yang dihadapi oleh guru di kelas adalah
guru. Saleh (2014 : 2) menyatakan bahwa perilaku siswa. Ada banyak siswa yang
manajemen kelas diperlukan dan benar- selalu mengganggu proses belajar seperti
benar saling berhubungan dengan proses datang terlambat ke kelas, berbicara
belajar mengajar. Jika guru tidak bisa dengan teman-teman mereka ketika guru
mengelola kelas dengan benar, maka hal menjelaskan materi, mengganggu teman-
itu dapat menyebabkan kekacauan yang teman mereka, dan sebagainya. Jadi,
membawa efek negatif terhadap proses penerapan manajemen kelas benar-benar
belajar mengajar. Oleh karena itu, tanpa diperlukan untuk mengatasi masalah
memiliki keterampilan manajemen kelas tersebut.
yang baik, akan sulit bagi seorang guru Beberapa guru terutama guru
untuk menyediakan lingkungan belajar pemula menganggap manajemen kelas
yang efektif bagi siswa. sebagai tantangan terbesar yang harus
Membuat kelas yang efektif tidak dilakukan (Cooper, et. al. 2014: 239). Hal
mudah karena tampaknya kadang-kadang, ini sering membuat guru merasa frustrasi,
guru menghadapi berbagai masalah pesimis, dan menyerah mengajar siswa
dan kesulitan ketika mereka mengajar
siswa mereka. Cooper, et al (2014 : 239) karena tidak tahu bagaimana menerapkan