Konsep Kep Kes Sekolah
Konsep Kep Kes Sekolah
Konsep Kep Kes Sekolah
a. Peningkatan kesehatan (promotif), à dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler dan penyuluhan
kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah,
Contohnya
è kesehatan pribadi,
è penyakit menular,
Contohnya
è kegiatan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas I yang baru masuk dan pemeriksaan berkala setiap 6
bulan bagi seluruh siswa.
c. Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif), à dilakukan melalui kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit dan untuk meningkatkan kemamapuan peserta didik
yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi normal.
Kegiatan
è Kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa dan kasus penyakit khusus.
1) Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan
data, analisis data serta perumusan dan prioritas masalah
2) Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pemina Usaha Kesehatan di Sekolah (TPUKS)
b. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi salah
seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS I tingkat
puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator makan pengelolaan pelaksanaan UKS
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
c. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan, peranan perawat kesehatan dalam memberikan
penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat
umum dan klasikal atau tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik
perseorangan.
c. Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang lain.
4. Menurut WHO (DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau
meningkatkan kesehatan
a. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah yaitu peserta didik,
orangtua dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
6) Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling percaya
1) Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap
kesehatan serta dapat mengembangkan berbagai keterampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik,
mental dan sosial.
e. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan dan meningkatkan kesehatan,
yaitu :
1) Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan proses belajar mengajar yang
dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah
f. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan :
Tujuan penkes
è memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh
kembang secara harmonis,
è Cara penyajian à pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah,
diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan.
è Cara penanaman kebiasaan à penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan
pengamatan terus menerus oleh guru dan kepala sekolah.
è demam berdarah,
è flu burung,
è pelayanan gizi,
è pengelolaan sampah,
è pengelolaan tinja,
è kesehatan reproduksi,
è bahaya rokok
è deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan yang
berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) dan HIV/AIDS.
è fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di
sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar.
Upaya yang dilakukan à menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health Promoting School/HPS) melalui
UKS.