BIOFARMASETIKA Absorpsi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 41

BIOFARMASETIKA

Absorpsi

Lyna Lestari Indrayati, S.Farm., M.Farm.,


Apt.
• Banyak Proses yang terjadi ketika suatu dossage
form masuk kedalam tubuh.

• Suatu bentuk sediaan non perenteral, misal


peroral, sebelum diabsorbsi akan mengalami
peristiwa liberasi dan disolusi
LIBERASI • Pelepasan zat aktif dari bentuk
sediaan.
• Setelah proses ini, zat aktif akan
menjadi bentuk partikel-partikel
yang selanjutnya akan mengalami
disolusi
• Pasien menerima obat mendapat
LIBERASI zat aktif yang diformulasikan dlm
bentuk sediaan dan dosis ttt.
• Pelepasan zat aktif dipengaruhi oleh
keadaan biologis dan mekanisme
pada tempat pemasukan obat
• Tahap pelepasan dapat dibagi dalam
dua tahap: Pemecahan dan Peluruhan
• Proses pelarutan partikel-partikel
DISOLUSI zat aktif menjadi suatu dispersi
molekuler dalam cairan gastro
intestinal / cairan tubuh lainnya
• Setelah proses disolusi maka
molekul-molekul zat aktif dalam
larutan tadi akan siap diabsorbsi
menembus suatu barrier lipid pada
memebran menuju sirkulasi
sistemik
Faktor yang mempengaruhi
penyerapan:
• Aliran darah ketempat absorbsi
• Total luas permukaan yang tersedia sebagai
tempat absorbsi
• Waktu kontak permukaan absorbsi
ABSORBSI
• Absorbsi bisa terjadi pada GI, kulit,
intramuskular, bawah lidah, dan rektum

• Sebelum sampai ke sirkulasi sistemik, ada obat-


obat yang langsung menuju ke hati dan
mengalami first pass metabolism, akibatnya????
ABSORBSI
• Merugikan  karena obat sudah termetabolisme
lebih dulu sehingga kadar zat aktifnya berkurang

• Menguntungkan  bila obat yang diberikan


merupakan suatu pro drug.

• Apa sih artinya pro drug???


• Contohnya apa???
ABSORBSI
• Masuknya molekul-molekul obat ke dalam
tubuh menuju ke peredaran darah tubuh
setelah melewati membran biologis.
• Tahap ini merupakan bagian fase
biofarmasetik dan tahap awal dari fase
farmakokinetika.
Proses-Proses absorpsi sistemik:
1. Disintegrasi produk yang diikuti
pelepasan
2. Pelarutan obat dalam media aqueous
3. Absorpsi melewati membran sel menuju
sirkulasi sisitemik
Faktor-Faktor yang mempengaruhi proses
absorpsi obat di saluran cerna :

• Bentuk sediaan obat


• Sifat kimia fisika obat
• Faktor biologis
• Faktor lain????
• Untuk obat parenteral apakah juga mengalami
proses yang sama seperti tadi???

• Dalam darah (komparetemen pusat), zat aktif


dapat berikatan dengan protein darah (dalam
bentuk bound) membentuk makromolekul.
Sehingga.........?????
(berkaitan dengan distribusi dan metabolisme)
• So, bentuk obat bebas (unbond) adalah yang
bisa didistribusikan ke kompartemen perifer
(jaringan maupan organ) untuk dapat
menimbulkan efek biologi, baik berupa efek
terapi maupun efek toksik.

• Obat dapat pula mengalami proses reabsorbsi di


tubula ginjal maupun enterohepatik sehingga
dapat kembali ke sirkulasi sistemik.
JENIS SEDIAAN
SOLID LIQUID
• Tablet • Larutan
• Bukal • Suspensi
• Sub Lingual • Emulsi
• Tablet
• Tablet salut • Semi solid????
• Tablet lepas lambat
• Serbuk
Rute Pemberian Obat Secara EkstraVaskular
• Oral
• Rektal
• Intra-nasal
• Intra-okular
• Intra-Pulmonar
• Intra-Muskular
Rute Pemberian Secara Intravaskuler

Intravena
Intraarticular
Intraarteria
Intracerebrale
Intracardiale
Intracerebroventikulare
Intraosseous
Inhalasi (lokal)
Intratechale
Rute yang Membutuhkan proses Absorbsi

Sublingual Inhalasi (sistemik)


Bukal Auriculare/otik
Oral Ocular
Rektal/Anal Topical/kutan/dermal
Vaginal Nasale
Injeksi dengan Absorbsi
• Intraabdominal / intraperitonial
• Subkutan/intrakutan
• Intradermal
• Intraepidermal
• Intramuskuler
• Absorbsi  proses pergerakan obat dari tempat
pemberian kedalam saliran sirkulasi sistemik
• Sebagian besar obat diabsorbsi pada saluran
cerna secara pasif
• Absorbsi umumnya terjadi setelah obat tersebut
terlarut dalam cairan di sekeliling membran
• Absorbsi, distribusi, dan ekskresi obat dalam
tubuh pada hakikatnya berlangsung dengan
mekanisme yang sama, karena semua proses
hanya bergantung dari lintasan obat melalui
serangkaian membran sel tersebut

• Membran sel terdiri dari suatu lapisan


lipoprotein (lemak dan protein) yang
mengandung banyak pori kecil dan berisi air.
• Membran ini dapat dilewati dengan mudah oleh
zat-zat tertentu, tetapi ada juga zat yang sukar
melewati membran sel, sehingga disebut semi
permiable
• Obat-obat yang ditranspor secara difusi
hanyalah yang larut didalam lipid

• Makin baik kelarutannya dalam lipida semakin


baik absorbsinya

• Proses absorpsi merupakan dasar penting dalam


menentukan aktivitas farmakologis obat
Variasi Absorpsi Obat
Oral Preparations
Liquids, elixirs, syrups Fastest
Suspension solutions 
Powders 
Capsules 
Tablets 
Coated tablets 
Enteric-coated tablets Slowest
Mekanisme Lintas Membran
• Difusi pasif melalui pori
• Difusi pasif dengan cara melarut pada lemak
penyusun membran
• Tranpor aktif
• Difusi terfasilitasi
• Pinositosis
• Transport pasangan ion
Pada proses metabolisme dapat terjadi:

1. Aktivasi (pengubahan prodrug menjadi


metabolit aktif)
2. Deaktivasi dan polarisasi (pengubahan obat
menjadi metabolit yang umumnya bersifat
lebih polar sehingga tidak larut dalam darah
dan bisa diekskresikan keluar tubuh)
• Proses selanjutnya adalah???
• Melalui apa aja???
Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai sifat
farmakokinetika obat:

1. Jendela terapi (parameternya adalah indeks terapi = ED


50/LD50
- Obat-obat dengan IT lebar akan lebih aman
digunakan
- IT sempit pemakaiannya harus cermat. Karena apa???
Contohnya apa???
2. Eliminasi (parameternya adalah Ke, t1/2 eliminasi,
koefisien ekstraksi)
- Lambat: Luminal dan diazepam  semakin lama
tinggal dalam tubuh  efek toksis juga akan lama
- Cepat: Propanolol  durasi pendek
3. Absorbsi
a. Lambat  butuh onset panjang
b. Cepat onset pendek
c. Tak tentu (erratic)  obat perlu diformulasikan
dengan tepat sehingga absorbsi tepat seperti yang
diharapkan

4. In vivo: Interaksi obat dengan sel atau jaringan


biologis
• Suatu obat walaupun dosisnya sama. Namun
dapat memberikan efek yang berbeda
tergantung formulasinya. Hal ini disebabkan
profil farmakokinetik yang ditimbulkan masing-
masing obat juga berbeda
Menentukan jumlah obat tersedia untuk absorbsi:
• Stabilitas pH lambung
• Stabilitas terhadap enzim pencernaan
• Stabilitas terhadap flora usus

Menentukan kecepatan absorbsi:


• Kelarutan, ukuran partikel
• Derajat ionisasi pada pH lambung
• Kelarutan bentuk noni onik dalam lemak

Menentukan jumlah obat mencapai sirkulasi


sistemik:
• Stabilitas terhadap enzim dalam dinding GI
• Stabilitas terhadap enzim di hati
Faktor-Faktor yang mempengaruhi absorbsi

FORMULASI OBAT
• Ukuran partikel, bentuk partikel
• Teknik Pembuatan (Tekanan, pembentukan
campuran, penambahan co-solute, pelapisan
dengan bahan yamg lebih hidrofil)
• Eksipien (mengubah media tempat absorbsi,
bereaksi dengan obat sendiri, bahan
pensuspensi dengan viskositas tinggi, bahan
pelicin yang hidrofobik, surfaktan rendah atau
kadar tinggi
Faktor-Faktor yang mempengaruhi absorbsi

FAKTOR PENDERITA
• Faktor Fisiologik & Patologik
▫ Luas area absorbsi daya serap
▫ Umur penderitaenzimatik
▫ Sifat membran biologismenentukan absorbsi
▫ Viskositas
▫ Flora usus
Perfusi saluran cerna Kapasitas absorbsi (luas
(makanan, aktivitas fisik, permukaan,sindroma
kardiovaskuler) absorbsi, lansia)
kecepatan & jumlah Jumlah obat tersedia
absorbsi untuk absorbsi

Kapasitas metabolisme dinding


GI dan hati (aktivitas enzim, pH saluran cerna
genetik, aliran darah, penyakit kecepatan disolusi
hati) Jumlah obat dan disintegrasi obat
mencapai sirkulasi sistemik
Faktor-Faktor yang mempengaruhi absorbsi

CARA MINUM OBAT


• Dengan cairan mempercepat pembebasan zat
aktif, memudahkan disolusi memudahkan
transit dilambung
• Jenis/sifat keasaman cairan yang diminum
• Efek pengenceran
• Lambung kosong/isi
Faktor-Faktor yang mempengaruhi absorbsi

INTERAKSI DI TEMPAT ABSORBSI


• Makanan
• Perubahan pH (penggunaan antasida)
• Perubahan motilitas (opiat, antikolinergik)
• Perubahan perfusi (kardiovaskuler)
• Gangguan fungsi normal mukosa usus
(neomisin)
• Interaksi langsung (khelat, larut dalam cairan
tak terabsorbsi, terikat resin)
Kecepatan Absorbsi
• Apabila pembatas antara obat aktif dan sirkulasi
sisitemik hanya sedikit, absorbsi terjadi cepat.
• So, obat segera mencapai level pengbatan dalam
tubuh
• Detik s/d menit : ???
• Lebih lambat: ???
• Lambat: ???
• Selama proses absorbsi, obat mengalami
penurunan jumlah karena tak semua obat
diabsorbsi.
• Selain itu, selama proses absorbsi, jika misalnya
obat dibrikan per oral maka akan mengalami
siklus enterohepatik (perjalanan dari pembuluh
darah di usus ke portal hepar di mana terdapat
enzim beta-glikosidase yang mengolah sebagian
obat sebelum sampai direseptornya

• Siklus enterohepatik
Syarat Produk Berkualitas:
• Stability
• Bioavailabilitas
• Efektivitas
• Keamanan

Untuk memenuhi semua persyaratan


diatas, yang perlu diperhatikan bukan
hanya bagaimana memproduksi suatu
obat dengan skala besar. Juga perlu
dilakukan suatu studi bioavailabilitas
karena efek obat ditentukan oleh
kadarnya dalam sirkulasi sistemik
• Pemakaian obat dalam jangka waktu tertentu
dengan multiple dose akan menghasilkan suatu
keadaan steady state

• Pemakaian berulang dapat terjadi karena:


1. Simptomatik
2. Reguler
• Pada pemakaian berulang ini, yang perlu
diperhatikan adalah konsentrasi rata-rata nya
setelah mencapai steady state apakah masih
dalam jendela terapetik atau tidak

• Konsentrasi rata-rata pada steady state dapat


dihitung dengan persamaan wagner

Anda mungkin juga menyukai