II.A. DDS Oral
II.A. DDS Oral
II.A. DDS Oral
Sediaan Oral
(Oral Drug Delivery)
Alvi Kusuma Wardani, M. Farm., Apt.
Introduction
Oral drug delivery most desirable and preferred
method systemic effects
Pengembangan bentuk sediaan orang yang potensial
dibatasi pada agen terapetik yang susah diabsorbsi
pada saluran GI dan tidak stabil terhadap berbagai
enzim (proteolytic enzymes).
Beberapa kondisi yang mempengaruhi:
Fisiologi (Keberagaman kondisi GI), misal: pH,
keberadaan makanan, waktu transit, ekspresi
aktivitas enzimatik dalam kanal alimentary)
Tantangan Farmasetik (Pharmaceutical Challenges)
Sifat fisika kima bahan aktif, misal: Ionisasi, pKa,
aqueous solubility, partition coefficient, stability,
dose size 0.5 - 1.0 g)
Oral drug delivery systems (DDS) dapat
diklasifikasikan ke dalam tiga
kategori:
Immediate-release (IR) preparations →
mencapai onset yang lebih cepat, misal: analgesik,
antipiretik, and coronary vasodilator
Controlled-release (CR) preparations,
Pemantauan disolusi obat, meningkatkan keamanan
dan perpanjangan durasi aksi, untuk memproduksi
absorbsi yang lebih baik dan meningkatkan
bioavailabilitas serta efikasi dari suatu penghantaran
Targeted-release preparations (TR)
Controlled-Release
Konsep baru dari Sistem CR
Pelepasan pada tempat yang spesifik
Perpanjangan waktu retensi pada lambung atau
beberapa bagian tubuh yang lain menggunakan
bioadhesi
Mengoptimasi terapi obat melalui desain produk yang
sesuai menggunakan sistem teknologi maju
Mekanisme sistem CR oral menggunakan polimer
Difusi, campuran obat–polimer diekspose ke cairan
gastrointestinal
pelepasan obat dari tablet atau kapsul
Pelepasan obat melalui bioerosi or degradasi
Pengembangan atau pembentukan tekanan osmotik
Kelebihan produk oral controlled-release
Menngurangi fluktuasi konsentrasi plasma mereduksi
toksisitas dan mempertahankan efikasi
Mengurangi frekuensi pemberian meningkatkan
penerimaan pasien, mereduksi waktu perawatan pasien,
mengurangi jumlah penggunaan obat
Kekurangan
Membutuhkan waktu lama untuk mencapai konsentrasi
terapetik
Meningkatkan variasi bioavailabilitas
Meningkatkan first-pass effect
Dose-dumping
Mempertahankan konsentrasi pada kasus over dosis
Kurangnya fleksibilitas sediaan
Meningkatkan biaya/harga
Bahan obat yang tidak sesuai untuk
diformulasi secara CR
Bahan obat yang mempunyai waktu paruh
sangat singkat maupun sangat panjang (waktu
paruh yang sesuai 2 – 4 jam)
Significant first pass metabolism
Absorbsi rendah (passive diffusion) melalui GI
Solubilitas rendah
Konsentrasi obat tidak berpengaruh pada
peningkatan efektifitas obat
Contoh formulasi Controlled release
Cardiovascular, arthritic, respiratory, analgesic
products
Keistimewaan Saluran
Gastrointestinal
Jumlah obat di dalam darah pada
pemberian oral relatif konstan
Kecepatan pelepasan obat dari sediaan
Segera dan memiliki porsi cadangan
Batasan pada desain sistem CR oral
Ukuran molekul obat, dosis, muatan, pKa,
kelarutan da dalam air, koefesien partisi,
stabilitas, absorbsi, metabolisme, waktu
paruh, batas keamanan, toksisitas dan
respon klinis.
Pemberian obat secara oral aka diabsorbsi melalui usus
halus (duodenum, jejunum, dan ileum) juga pada usus besar
(colon); maupun beberapa
tempat lainnya, exp: buccal cavity, stomach, dan rectum,
juga dapat
dipertimbangkan tempat potensial untuk absorbsi obat.
22
Osmotically controlled
Release
Membran semipermeable (cellulose acetate)
untuk mengatur permeasi osmotik dari air.
Laju masuknya air dan laju penghantaran
obat: konstan selama gradien aktivitas
termodinamik terjaga melalui membran.
The rate decline parabolically : reservoir
concentration falls below saturation
Prolonged zero-order release and higher delivery
rate than solution-diffusion mechanism
Applicable to drugs with wide range MW &
chemical composition normally to difficult to
deliver by the sol-diff mechanism
Basically 2 types : miniosmotic pump &
elementary osmotic pump
Miniosmotic pump
Drug reservoir is separated from the osmotic agent
compartment by a movable partition
Osmotic compartment : semipermeable membrane
Remaining 3side of pump : Rigid impermeable material with a
delivery orifice at the front
Elementary osmotic pump
Osmotic core containing drug surrounded by a
semipermeable membrane with a delivery orifice
Delivery rate is regulated by the osmotic pressure of
both the osmotic agent of the core formulation & by the
water permeability of the semipermeable membrane
pH independent (only requires osmotic pressure)
sustained release system for oral dosage form
OROS (Osmotic Controlled Release Oral)
system : quality therapeutic system
designed to control pharmacologic effects
through control of plasma concentration
To reduce drug plasma-concentration
fluctuations on repetitive administration of
an OROS systems consider the half-life
associated with the distribution phase
Safe and effective delivery of theophilline
(treatment of asthma)
Acutrim by Alza’s OROS system :
phenylpropanolamine
(not produce adrenergic-like side effect)
Push-pull OROS by Alza Co. : for insoluble or
extremely soluble drugs, has two
compartments (osmotic agent and drug) and
semipermeable membrane surrounds both
Types of Osmotically
Controlled Systems
Type A contains a
osmotic core
with drug
Advantages
Kemungkinan penghantaran orde-0
Variabel laju pelepasan dengan tipe polimer
Disadvantages
Penghilangan sistem dari implan
Buruk untuk senyawa dengan berat molekul
tinggi
Mahal
Potensial untuk toksisitas jika sistem gagal 31
Reservoir Diffusional Products
PRODUCT MANUFACTURER
Nico-400 Jones
Nitro-Bid Marion
Nitrospan Rorer
32
Matrix Devices
Terdiri dari obat yang
terdispersi secara
homogen dengan matrix
polimer.
Obat di lapisan luar terpapar
pada larutan yang terdisolusi
dan didifusi ke luar matrix.
Proses ini dilanjutkan dengan
mempertemukan larutan dan
dengan obat yang kemudian
berpindah menuju bagian
dalam.
33
Characteristics of Matrix
Diffusion Systems
Advantages
Mudah untuk diproduksi dibandingkan
dengan reservoir devices
Dapat meghantarkan senyawa dengan berat
molekul tinggi
Disadvantages
Tidak dapat menghasilkan pelepasan orde-0
Penghilangan matrix sisa dibutuhkan untuk
sistem implant
34
Chemically Controlled Release
Reaksi kimia seperti disolusi matrix polimer atau
pemotongan obat dari kerangka polimer.
Pelepasan zat terlarut dioantau melalui bentuk
geometik dari device.
Diklasifikasikan menjadi:terdegradasi secara kimia
(melalui hidrolisis) atau biodegradasi (melalui reaksi
enzimatik) sistem control release.
Mekanisme pelepasan
Biodegradasi sedikit demi sedikit dari obat yang
mengandung polimer.
Biodegradasi ikatan tak stabil pada obat yang
diikatkan dengan polimer matrix
Difusi obat dari butiran kecil (microbeads) yang dapat
diinjeksikan dan dibiodegradasi.
Obat yang didispersikan ke dalam polimer
biodegradable matrix atau terenkapsulasi
Kinetika pelepasan berdasar pada:
Komposisi kimia polimer
Kelarutan obat pada polimer
Aspek preparatif polimer matrix
Semua produk degradasi harus dimetabolisme
dan diekskresi secara keseluruhan tanpa
akumulasi baik sementara maupun permanen di
dalam tubuh setelah pelepasan agen aktif.
Kelebihan
Semua kelebihan dari sistem disolusi matrix
Penghilangan dari tempat implan tidak dibutuhkan
Kekurangan
Susah untuk kinetik kontrol yang disebabkan oleh
proses pelepasan berlipat.
Toksisitas potensial dari polimer terdegradasi
Representation of a
Bioerodible Matrix System
Drug is dispersed in
the matrix before
release at time = 0.
At time = t,
partial release by
drug diffusion or
matrix erosion has
occurred
37
Bioerodible and Biodegradable
Controlled Release Polymers
38
Degradation of Biodegradable
Polymers
a. Bulk hydrolysis (bulk eroding)
the polymer degrades in a
fairly
uniform manner throughout
the
matrix
Surface Eroding - degradation
occurs
only at the surface of the
polymer, resulting in a release
rate that is proportional to the
surface area of the drug
delivery system
39
Biodegradable (surface eroding)
Polyorthoester rods after (left) 9
weeks and (right) 16 weeks of
implantation
40
Berbagai bentuk dari Control
Release
Ion-Exchange Resins
Altered Density : Drug-Coated Micropellets
pH-Independent Formulations
Prodrugs
Barrier Coating
Embedding in Slowly Eroding Matrix
Embedment in Plastic Matrix
Repeat Action
Hydrophilic Matrix
Polymer Resin Beads
Passage-Sponge Formation
Drug Complex Formation
Bioadhesives
Local, Targeted Systems
Cont’...
Synchron system
Pennkinetic and Other Liquid Controlled-
Release Systems
Controlled-Release Capsules & tablets
Hoffmann-La Roche’s Web Delivery System
Hydrodynamic Cushion System
Floating Delivery System
Meter Release System
Ion-Exchange Resins
Resin : material yang tidak larut air yang mengandung
gugus pembentuk garam
Prolonged and sustained release over 8 to 12 h into
the GI tract
Drug release depends on pH, electrolyte, property of
resin
Resin-drug complex : meningkatkan stabilitas obat
melalui perlindungan dari hidrolisis atau deradasi
enzim, meningkatkan rasa (palatability) dari formulasi.
Preparation by mixing the resins with a drug solution
drug-resin complex washed & dried
Melalui kolom kromatografi
Melalui perpanjangan kontak resin dengan obat
Laju difusi
Dikontrol oleh area difusi, difusi melalui celah
panjang dan jumlah dari agen taut silang (i.e.,
rigidity of resin)
Dimodifikasi melalui penyalutan kompleks obat-
resin (melalui proses microencapsulasi)
Polystyrol resin for oral depot preparations of
alkaloids such as ephedrine and
amphetamine
Alkaline exchange resin: prolong release rate
Prodrugs
Prodrug adalah derivat kimia dari obat yang dapat
diubah (bioconvertible ) menjadi obat aktif atau
metabolit aktif yang bertanggung jawab atas efek
terapetik tertentu.
Pemecahan prodrug oleh proses enzimatik maupun
hidrolisis mampu,
Meningkatkan absorbsi intestinal
Mengurangi efek samping lokal seperti iritasi
Derivat obat larut air
Substrat dari enzim pada permukaan penyalut dari
bagian pinggiran membran microvillus.
Less soluble prodrug
Slow dissolution rate
Classifications of prodrug : lipophilic drugs (include
slightly sol salt-quinidine, esters-enalapril or
complexes) & water-soluble prodrug (exp: fosfenitoin)
Prodrug ideal :
- tdk menunjukkan aktivitas farmakologi
- eliminasi lbh lambat dari obat induk (parent
compund)
- nontoksik
- biaya pembuatan tdk mahal
Tujuan penggunaan prodrug :
Modifikasi kelarutan
(meningkatkan/menurunkan)
Menutup rasa pahit
Meningkatkan lipofilisitas
Meningkatkan absorbsi
Menurunkan efek samping lokal
Mengganggu distribusi jaringan obat asal/induk
VI. Current Development of
Oral Drug Delivery Systems
Developer Product under
Development
Cortecs & Rhone- Calcitonin and the
Poulenc Rorer Cortecs diuretic peptide DDAVP
Ethical Pharmaceutical Aminophilline
formulation
Hafslund, Nycomed Furosemide in multiple
unit controlled-release
capsule
Siegfried Nifedifine capsule
formulation
VII. Conclusion
Oral sustained release dosage forms
Independent of the envionrment
Next generation of controlled release
oral dosage forms
From a mechanistic understanding of GI
physiology