Makalah Manajemen Pendidikan Kelompok 6-Dikonversi PDF

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Makalah Manajemen Pendidikan

Manajemen Ketatalaksanaan

Disusun Oleh
Kelompok 6

Anggota Kelompok

1. Afiefa Meiliani Edhita (1800008051)

2. Mila Nur Annisa (1800008057)


3. Ria Nanda Sulistyani (1800008063)

4. Dzaky Shalahuddin R (1800008069)


5. Juwita (1800008077)
6. Siti Faridah (1800008083)

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ahmad Dahlan
Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam dunia pendidikan ada banyak sekali hal yang harus diperhatikan,
mulai dari manajemen pendidikan itu sendiri, manajemen kurikulum, manajemen
peserta didik, manajemen ketenagakerjaan, manajemen sarana dan prasarana, hingga
manajemen keterlaksanaan. Keberhasilan suatu instansi pendidikan tidak luput dari
peran banyak pihak serta berbagai hal lainnya yang mendung keberhasilan tersebut.
Salah satu dari peran yang mendukung keberhasilan suatu instansi pendidikan
adalah manajemen keterlaksanaanya. Manajemen keterlaksanaan merupakan suatu
yang mengatur mengenai ketatalaksanaan atau tata usaha suatu instansi pendidikan.
Tata laksana atau disebut juga tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
menghimpun (menerima), mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim dan
menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Dalam
pengertian ini tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja tetapi mencakup
pengeloaan semua bahan ketrangan atau informasi yang berujud warkat (Suharsimi
Arikunto,dkk.2009)
Selain meliputi manajemen ketataksanaan atau tata usaha, manajemen ini juga
meliputi pengelolaan laboratorium maupun bengkel, pengelolaan perpustakaan, serta
sistem informasi manajemen (SIM). Mengingat pentingnya peran manajemen
ketatalaksanaan ini, maka dari itu kita selaku calon pendidik perlu untuk mempelajari
dan mengetahuinya.
B. Rumusan Masalah
Dari adanya latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa hal seperti :
1. Apa itu manajemen ketatalaksanaan/ tata usaha?
2. Apa saja ruang lingkup manajemen ketatusahaan?
3. Apa itu manajemen atau pengelolaan laboratorium?
4. Apa saja ruang lingkup pengelolaan laboratorium?
5. Apa itu manajemen atau pengelolaan perpustakaan?
6. Bagaimana proses pengelolaan perpustakaan?
7. Apa itu sistem informasi manajemen (SIM)?
8. Apa saja ruang lingkup pengelolaan sistem informasi manajemen (SIM)?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui apa itu manajemen ketatalaksanaan/ tata usaha
2. Mengetahui ruang lingkup manajemen ketatalaksanaan
3. Mengetahui apa itu manajemen atau pengelolaan laboratorium
4. Mengetahui ruang lingkup pengelolaan laboratorium
5. Mengetahui apa itu manajemen atau pengelolaan perpustakaan
6. Mengetahui bagaimana proses pengelolaan perpustakaan
7. Mengetahui apa itu sistem informasi manajemen (SIM)
8. Mengetahui ruang lingkup sistem informasi manajemen (SIM)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Ketatausahaan


A. Pengertian Tata Usaha
Secara Etimologis, Tata Usaha adalah kegiatan memberi bantuan dalam
mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan yang terhimpun dalam
organisasi. Berikut beberapa pengertian tentang Tata Usaha.
• Ditinjau dari asal kata
Tata Usaha terdiri dari dua kata, yaitu “Tata” dan “Usaha” yang masing-
masing kurang lebih mempunyai pengertian sebagai berikut: Tata adalah suatu
peraturan yang harus ditaati., dan Usaha ialah suatu usaha dengan mengerahkan
tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti kata, Tata Usaha
adalah suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu proses
penyelenggaraan kerja.
• Dalam Kamus Bahasa Indonesia
Dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan istilah Tata Usaha ialah
penyelenggaraan tulis menulis (keuangan dan sebagainya) di perusahaan, negara
dan sebagainya, sedangkan penata usaha ialah orang-orang yang
menyelenggarakan taha usaha.
• The Liang Gie dalam bukunya Administrasi Perkantoran Modern
Memberikan pengertian bahwa tata usaha ialah segenap rangkaian aktivitas
menghimpun, mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim dan menyimpan
keterangan- keterangan yang diperlukan dalam setiap usaha kerja.
B. Proses Administrasi Ketatausahaan
1. Tugas Pokok Urusan Administrasi Ketatausahaan
Melaksanakan ketatatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
- Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah
- Pengelolaan keuangan sekolah
- Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa
- Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
- Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah
- Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
- Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K
Penyusunan laporanpelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan
secara berkala.

2. Tugas Pokok Bendaharawan Sekolah

Melaksanakan seluruh Administrasi Keuangan Sekolah, meliputi keuangan


rutin/UYHD/BOPS, Dana BOS, Dana Komite Sekolah dan Dana dari sumber
lainnya, bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian
tugas sebagai berikut:

- Menyimpan Dokumen, Rekening Giro atau Bank Keuangan sekolah


- Mengajukan Pembayaran
- Membuat Laporan Penggunaan Keuangan BOPS, BOS, Komite Sekolah dan
sumber lainnya.
- Melaksanakan Pengambilan dan Pengembalian serta pembayaran Keuangan
Negara sesuai petunjuk.
- Menyimpan arsip/dokumen dan SPJ Keuangan
- Membuat Laporan posisi anggaran (daya serap)
- Membuat Lembar Hasil Waskat
- Menjadi/ melaksanakan tugas kebendaharan dari setiap kepanitiaan yang
dibentuk sekolah.
- Membentuk Keuangan berdasarkan sumber keuangannya pada buku kas
umum, pembantu dan tabelaris.

3. Tugas Pokok Urusan Inventarisasi dan Perlengkapan


Melaksanakan administrasi inventarisasi dan kelengkapan sekolah
bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai
berikut :
- Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non Inventaris
- Mengisi Buku Induk Inventaris
- Mengisi Buku Golongan Inventaris
- Membuat Buku Penerimaan dan Pengeluaran Barang Non Inventaris
- Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang Inventaris
- Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris
- Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris
- Mengisi Kartu Barang
- Membuat Berita Acara Penghapusan Barang Inventaris
- Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang Inventaris dan dokumen
lainnya
- Membuat Daftar kebutuhan Sarana atau Prasarana atau ruang
- Membuat Daftar Pengumuman Barang Inventaris pada setiap ruangan

4. Tugas Pokok Urusan Administrasi Kepegawaian

Melaksanakan administrasi kepegawaian, bertanggung jawab kepada Kepala


Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :

- Mengisi Buku Induk Pegawai


- Membuat DUK, R7/R6(F-3) dan DSO (F-1,2) guru atau pegawai
- Membuat Daftar Prediksi Kenaikan Tingkat atau Golongan gaji Berkata
Guru/Pegawai
- Membuat dan mengajukan berkas usul permohonan kenaikan Gaji Berkala
Guru atau Pegawai
- Membuat Daftar hadir Guru dan Pegawai
- Menyimpan Berkas data atau arsip Kepegawaian
- Membuat SK Pembagian Tugas dan Surat Tugas
- Membuat Daftar Gaji
- Membuat Daftar Pembayaran Honorarium dan Kesejahteraan

5. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan

Melaksanakan administrasi kesiswaan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata


Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :

- Membuat Daftar Nomor Induk Siswa


- Mengisi Buku Klaper Siswa
- Mengisi Buku Induk Siswa
- Mengisi Buku Mutasi Siswa
- Membuat Daftar Keadaan Siswa
- Membukukan Daftar Keadaan Siswa

6. Tugas Pokok Urusan Adminstrasi Persuratan


Melaksanakan administrasi persuratan, bertanggung jawab kepada Kepala Tata
Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :
- Membuat Nomor Agenda Surat Masuk dan keluar
- Mengisi Buku Agenda Surat Masuk dan Keluar
- Mengangandakan/tikrey surat atau dokumen sekolah
- Mengisi Buku Ekspedisi
- Menyimpan Arsip dan menyampaikan surat
- Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen surat keputusan, laporan dan
lainnya
- Membantu kelancaran administrasi sekolah
- Membuata Administrasi Bendahara
- Membuat Administrasi Kepegawaian
- Menyimpan dan menjaga kerahasiaan data-data sekolah

7. Tugas Pokok Pembantu/Penjaga sekolah


Melaksanakan kegiatan kebersihan dan pengamanan sekolah, bertanggung jawab
kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut :

- Menjaga dan melaksanakan kebersihan ruang seluruh bangunan sekolah


- Membantu menyediakan kebutuhan guru/pegawai
- Menyiapakan air minum
- Mencuci dan menyimpan alat-alat minum dan makan
- Membuka dan mengunci seluruh ruangan
- Kebersihan WC Siswa
- Kebersihan WC Guru dan Kepala Sekolah
- Melaksnakan piket malam

C. Peranan Guru dalam Tata Usaha


Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, terutama ketata
usahaan sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatanya untuk menghasilkan lulusan yang
jumlah serta mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrai atau ketata usahaan
sekolah itu peranan guru amat penting, seperti penetapkan kebijaksanaan dan
melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasiaan, pengarahan,
pengkoordinasiaan, pembiayaan, dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana
prasarana sekolah, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat
guru harus memberikan sumbangan baik tenaga maupun pikiran. Ada beberapa hal
yang bisa dilakukan guru dalam hal ketatausahaan di sekolah nya seperti:

1. Pencatatan Murid
Pencatatan terhadap siswa ini terutama adalah siswa baru- siswa perkelas-
persemester-dan yang mengulang kelasnya, pindahan, serta jumlah siswa yang
keluar karena lulus atau bahkan karena drop out. Dengan pencatatan inilah maka
dengan mudah diketahui jumlah siswa dan perkembangannya pada setiap tahun
ajaran.
Di samping itu tugas lainnya adalah pencatatan daftar hadir siswa, dalam
rangka untuk menghitung keaktifan siswa dan partisipasinya dalam kerjasama
dan sebagai alat kontrol dalam menegakkan tata tertib sekolah. Dan yang
terpenting adalah data tentang prestasi muridnya. Untuk dapat melihat kemajuan
atau kemunduran dengan segera dapat dilihat dari dokumentasi siswa tersebut.
Semua hasil pencatatan ini diperlukan sekali sebagai bahan laporan yang nyata
kepada atasannya. Oleh karena itu tidak boleh hilang atau rusak. Dokumentasi ini
bisa juga sebagai bahan laporan untuk orang tua siswa.
2. Pencatatan Tentang Guru
Data tentang keadaan guru harus dicatat dengan baik, terutama tentang jumlah,
data pribadi, masa kerja, dan bahan untuk usulan kenaikan pangkatnya dan gaji
berkala. Demikian pula kehadiran guru melaksanakan tugas sebagai pegawai,
terutama PNS, yang sangat berguna untuk pembinaan guru itu selanjutnya. Pada
gilirannya nanti semua data itu akan berguna sebagai bahan bimbingan,
perencanaan, pengawasan, koordinasi dan pendidikannya. Data yang dicatat
dengan rapi dan lengkap akan sangat menunjang untuk mengatasi masalah yang
dialami sekolah maupun pribadi guru itu sendiri. Data yang lengkap akan
memberikan petunjuk untuk mengambil keputusan bagi kepala sekolah
3. Pencatatan Proses Belajar Mengajar (PBM)
Hal ini akan mempengaruhi bagi kelancaran proses pendidikan di
sekolahnya.
4. Penertiban Buku-buku Tata Usaha
Mengingat kegiatan komunikasi lembaga pendidikan baik secara lisan maupun
tertulis dengan pihak luar dan dalam lembaga pendidikannya. Komunikasi dalam
bentuk tertulis dilaksanakan melalui surat, telegram, nota, dan lain-lain. Sehingga
perlu penertiban surat-menyurat ini, baik surat masuk maupun surat keluar.
Buku-buku tata usaha di antaranya:
- Buku agenda
- Buku Arsip
- Buku Ekspedisi

Masih banyak kesempatan lain yang mengharuskan guru ikut berperan atau terlibat
dalam administrasi sekolah, terutama berkaitan dengan tata usaha sekolah, Beberapa
di antaranya ialah:
- Merencanakan penggunaan ruang-ruang di sekolah
- Merumuskan kebijakan tentang pembagian tugas mengajar guru-gurua.
- Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku- buku pelajaran bagi
murid-murid
- Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah
- Berperan sebagai penerima, penyortir, pencatat, pengarah, pengolah, peñata
arsip pada proses surat menyurat.
- Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku- buku pelajaran bagi
murid-murid
- Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah
- Berperan sebagai penerima, penyortir, pencatat, pengarah, pengolah, peñata
arsip pada proses surat menyurat
2.2 Manajemen Laboratorium/ Bengkel

Laboratorium adalah sarana tempat untuk mendukung proses pembelajaran yang di


dalamnya terkait dengan pengembangan pemahaman, keterampilan dan inovasi bidang ilmu
sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada program studi. Laboratorium di dalamnya
termasuk workshop, studio atau dikenal dengan general shop/training station. Kegiatan yang
dilakukan antara lain meliputi pengujian, penelitian, pengamatan dan pelatihan.

Secara umum pengertian manajemen laboratorium dapat didefinisikan sebagai strategi


untuk mencapai tujuan laboratorium melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
penggunaan dan pengawasan segenap sumber daya laboratorium untuk mencapai tujuan
secara optimal. Sumber daya laboratorium al. instruktur, tenisi, sarana dan prasarana.Menurut
fungsinya, sebagaimana tercantum pada PP No. 5 , pasal 27, Tahun 1990, dikatakan bahwa:
laboratorium merupakan sarana penunjang jurusan dalam pembelajaran IPTEK tertentu
sesuai program studi yang bersangkutan. Laboratorium merupakan tempat pengamatan,
percobaan, latihan dan pengujian konsep dan teknologi.
Fungsi-Fungsi Manajemen Penyelenggaraan Laboratorium Pekerjaan pengelolaan
laboratorium meliputi :
A. Pengelolaan pembelajaran, terdiri dari :
1) Perencanaan prog. pembelajaran praktikum
2) Perencanaan penyusunan jadwal penggunaan lab/bengkel
3) Pengadaan bahan isntstruksional dan pendukungnya
4) Perencanaan penganggaran untuk program pendidikan di lab
B. Pengelolaan tata laksana laboratorium, meliputi :
1) Perencanaan pengembangan dan peremajaan fasilitas lab
2) Pengembangan sistem keamanan penggunaan lab
3) Administrasi perawatan dan pemeliharaan terhadap bahan dan peralatan praktikum
4) Organisasi personalia pengelolaan lab
5) Perencanaan pemanfaatan bersama penggunaan lab
6) Perencanaan lab untuk penggunaan khusus, seperti pelatihan, pengabdian dan jasa
pekerjaan
7) Perencanaan unit cost per siswa.
C. Perencanaan program pembelajaran praktikum
Ada dua kegiatan utama dalam perencanaan program pembelajaran di laboratorium,
yaitu:
1) inventarisasi kegiatan praktikum
Ada tiga kegiatan yang dilakukan di Lab, yakni kegiatan utama dan kegiatan
pendukung dan kegiatan tambahan. Kegiatan utama adalah kegiatan praktik yang
terkait dengan kegiatan belajar mengajar yang ada dalam kurikulum. Kegiatan
pendukung yaitu kegiatan praktik untuk penelitian atau pengabdian oleh guru.
Kegiatan tambahan digunakan untuk pelayanan jasa.
2) Pembobotan kegiatan sesuai dengan jumlah alat , siswa, bahan dan ruang yang
tersedia. Bobot kegiatan praktik ditentukan terutama oleh besarnya jam dari mata
pelajaran praktik terkait.
3) Jadwal penggunaan Laboratorium
Ada dua cara penyusunan jadwal penggunaan lab pada kegiatan praktikum, yakni
dengan cara praktik tatap muka mingguan (konvensional system semester) dan
model block system, misalnya pada dilaksanakan pada satu waktu secara berutan.

Seorang laboran/teknisi perannya sangat penting dalam penyelenggaraan


pembelajaran praktikum di lab/bengkel. Tugas teknisi tersebut antara lain meliputi:
A. Sebagai penyelenggara kegiatan praktik di lab, mempunyai tugas :
- Melayani keperluan kegiatan praktik bagi instruktur/guru praktik
- Melayani keperluan praktikum siswa
- Mengatur keluar/masuk peralatan praktikum
- Mengatur keluarnya bahan praktik keperluan siswa
- Memeriksa kondisi alat/mesin yang ada di lab/bengkel
- Menyiapkan alat untuk siswa
B. Sebagai administrator praktik di lab/bengkel, mempunyai tugas :
- Membuat data inventaris alat/mesin yang ada di lab/bengkel
- Membuat laporan penggunaan bahan praktik
- Membuat laporan penerimaan bahan praktikum
- Membuat laporan penggunaan mesin/alat praktik
- Membuat laporan kerusakan/perbaikan mesin alat praktik
- Membuat jadwal kegiatan pembelajaran yang ada di lab
- Membuat jadwal perawatan dan jadwal validasi alat praktik
C. Sebagai tenaga Maintenance di lab/bengkel, mempunyai tugas:
- Melakukan inspeksi kondisi mesin/alat yang ada di lab
- Melakukan perawatan preventive thd alat/mesin yang ada di lab
- Mengatur penempatan peralatan-peralatan bantu praktik sesuai dengan fungsinya
- Mengatur tata letak mesin
- Memeriksa/mengganti oli mesin secara periodik
- Melakukan perbaikan –perbaikan (dari menengah sd overhoul) alat/mesin
- Memeriksa sistim kelistrikan kerja mesin secara kerkala
D. Peran Teknisi dalam pengelolaan Laboratorium:
- Penataan ruang, meliputi :
- Pembuatan dan penempelan tata tertib laboratorium
- Pengaturan almari temapt alat dan bahan praktik
- Penataan ruang instruktur, teknisi, ruang praktikum, preparasi ruang bahan dan
alat
- Penataan piranti perangkat listrik, gas dan air
- Pengaturan pintu pintas keluar untuk keamanan

E.Penataan alat, meliputi :


- Pendataan kondisi alat dan jumlah alat/instrumen
- Pembuatan petunjuk penggunaan alat
- Pembuatan kartu / papan kendali/data penggunaan/peminjaman/perbaikan alat
khusus
F. Penataan Bahan, meliputi :
- Pendataan kondisi dan jumlah bahan-bahan yang diperlukan
- Labeling bahan-bahan kimia
- Penempatan sesuai dengan tempatnya
- Pembuatan larutan induk
G. Penataan insfrastruktur, meliputi :
- Pengecekan supali air
- Pengecekan sambungan lampu dan dan listrik lainnya
- Pengecekan tabung gas dan penempatannya
- Penempatan bak sampah
H. Administrasi Laboratorium
- Inventarisasi alat , bahan dan mebeler
- Daftar pemesanan/kebutuhan alat, meneler, bahan tambahan atau baru
- Buku kendali penggunaan alat
- Buku /kartu kendali peminjaman
- Buku/kartu/papan kendali kegiatan praktikum
- Buku/kartu asisten praktikum
- Buku /daftar surat keluar/masuk
- Buku daftar pemberian insentif/honor kerja
- Inventarisasi kegiatan laboratorium (praktikum, penelitian, layanan Masyarakat

Manajemen Bengkel Proyek


menejemen bengkel proyek didifinisikan sebagai proses yang mengarahkan langkah-
langkah setiap pemakai bengkel proyek untuk selalu mematuhi kekentuan atau peraturan
yang berlaku di bengkel tersebut guna mewujudkan tujuan bersama. Agar kondisi setiap alat
yang ada di dalam bengkel selalu terjaga, selain diberlakukanya sebuah peraturan maka perlu
juga diadakan managemen pemeliharaan bengkel proyek. Pemanfaatan dan penggunaan
bengkel agar terawat, terpelihara dengan baik, perlu dilakukan tindakan sebagai berikut :
A. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan
untuk mengantisipasi perubahanyang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan
datang.
B. Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba
karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan.
C. Peralatan yang perlu pemeliharaan
Sebelum sistem pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa saja
yang sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan
suatu daftar inventaris yang lengkap. Hal tersebut merupakan persyaratan utama dan
layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk menyusun system pemeliharaan yang
baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat berguna
untuk sistem pemeliharaan terencana.
D. Lokasi penyimpanan alat
Penempatan tiap peralatan harus jelas sesuai dengan pengelompokannya sehingga
memudahkan dalam pencarian alat tersebut.
E. Prosedur pemeliharaannya
Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya pekerjaan rutin,
mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus
(apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan,
tingkat pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut.

2.3 Manajemen Perpustakaan / Pengelolaan Perpustakaan


Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pustaka artinya kitab, buku (Depdikbud: 1980). Dalam bahasa Inggris dikenal
dengan library. Istilah ini berasal dari kata librer atau libri, yang artinya buku (Sulistyo
Basuki: 1991, 3). Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius, tentang buku.
Dalam bahasa asing lainnya perpustakaan disebut bibliotheca (Belanda), yang juga
berasal dari bahasa Yunani biblia yang artinya tentang buku, kitab.
Dengan demikian, batasan istilah perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah
\]]gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasa disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan
pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki: 1991, 3). Atau, suatu unit kerja yang
substansinya merupakan sumber informasi yang setiap saat dapat digunakan oleh
pengguna jasa layannya. Selain buku, di dalamnya juga terdapat bahan cetak lainnya
seperti majalah, laporan, pamflet, prosiding, manuskrip atau naskah, lembaran musik,
dan berbagai karya media audiovisual seperti film, slide, kaset, piringan hitam, serta
bentuk mikro seperti mikrofilm, mikrofis, dan mikroburam (micro-opaque).
Menurut Sutarno NS bahwa manajemen perpustakaan adalah pengelolaan
perpustakaan yang didasarkan pada teori dan prinsip-prinsip manajemen. Teori
manajemen yaitu suatu konsep pemikiran atau pendapat yang dikemukakan mengenai
bagaimana ilmu manajemen diterapkan dalam suatu organisasi/perpustakaan. Semenara
prinsip manajemen adalah dasar atau asas kebenaran yang menjadi pokok pikiran dalam
manajemen
Secara umum, layanan pepustakaan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Layanan Teknis yang meliputi pengembangan koleksi, pengolahan, dan
administrasi.
2. Layanan Pengguna/Pemustaka yang dapat berupa layanan sirkulasi peminjaman
koleksi, layanan referensi, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya segala upaya pelayanan dan jasa yang ditawarkan oleh perpustakaan
sekolah adalah dalam rangka untuk memuaskan pengguna. Hal ini harus disadari dengan
benar oleh para Pustakawan agar dalam melakukan pelayanan dengan menggunakan
prinsipprinsip pelayanan prima. Prinsip-prinsip itu antara lain adalah:
1. Attentiveness, penuh perhatian. Dalam hubungannya dengan kehidupan sosial, sifat
penuh perhatian ini diperlukan sebagai bentuk kepedulian terhadap orang lain,
terutama ketika seseorang membutuhkan bantuan.
2. Responsibility, tanggung jawab. Suatu bentuk kesalehan sosial dalam rangka
menerima konsekuensi dari apa yang dilakukan.
3. Competence, kemampuan. Merupakan keahlian (skill) yang dimiliki oleh setiap
individu dalam rangka mempertahankan hidup.
4. Responsiveness, kemampuan menanggapi. Merupakan bentuk kemampuan bereaksi
untuk menanggapi sesuatu hal yang muncul dan menggugah keinginan untuk
merespon keberadaannya.
Sedangkan kualitas layanan perpustakaan setidaknya dapat dilihat dari 4
(empat) indikator, yaitu:
1. Sumber Daya Manusia Kualitas layanan sangat bergantung pada
pelaksana/petugas yang ada di perpustakaan. Oleh karnanya penempatan orang-orang
di perpustakaan sudah semestinya menganut prinsip “the right man on the right
place”.
2. Koleksi Bahan Pustaka Koleksi bahan pustaka yang memadai, baik
mengenai jumlah, jenis, dan mutunya yang tersusun rapi, dengan sistem pengolahan
serta kemudahan akses atau temu kembali informasi, merupakan salah satu kunci
keberhasilan perpustakaan.
3. Sarana dan Prasarana Semua peralatan, dana, perlengkapan pokok dan
penunjang agar perpustakaan dapat berjalan baik haruslah disediakan. Kualitas
konstruksi dan luas gedung haruslah diperhatikan. Termasuk perlengkapan baca yang
memadai akan sangat membantu dalam memberikan layanan yang baik.
4. Pengunjung, Anggota, dan Masyarakat Pengunjung, Anggota, dan pemakai
perpustakaan adalah sasaran utama penyelenggaraan perpustakaan. Kunjungan
mereka ke perpustakaan menjadi salah satu kunci keberhasilan dari layanan
perpustakaan. Kehadiran mereka ke perpustakaan adalah bukti bahwa mereka merasa
membutuhkan perpustakaan, merasa dilayani dengan baik, dan menemukan apa yang
mereka cari.
5. Lingkungan Perpustakaan Lokasi strategis, mudah dikenal dan terjangkau,
bebas banjir, bersih, tenang, sehat, dan kemudahan akses kendaraan.
6. Mitra Kerja Mitra kerja adalah organisasi atau lembaga yang dapat diajak
bekerja sama. Diantaranya adalah, Perpustakaan pemerintah maupun umum, penerbit,
toko buku, agen, distributor dan penyedia sumber-sumber informasi dan koleksi
bahan pustaka lainnya.
7. Anggaran Anggaran yang memadai dan terencana sangat dibutuhkan
pengembangan perpustakaan
Di dalam melaksanakan Manajemen Perpustakaan, kepada Kepala Tata Usaha,
bertanggung jawab dengan rincian tugas sebagai berikut:
- Mengisi buku induk Perpustakaan dan Buku Paket
- Membuat Nomor/Kode Klasifikasi Buku
- Membuat Buku Pengunjung Perpustakaan
- Membuat Kelengkapan Kartu, Date due slip, Katalog Anggota Peminjam
- Membuat Statistik/Grafik Pengunjung dan peminjam
- Membuat Laporan Keadaan Buku
- Membuat Daftar penggunaan barang inventaris di perpustakaan

2.4 Sistem Informasi Manajemen (SIM)


Gambaran Sistem Informasi manajemen, secara umum dikemukakan oleh para ahli sebagai
berikut:
a. Suhardiman Yuwono dalamm Ensiklopedia Administrasi (1989), sistem adalah
keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pimpinan untuk keperluan
pelaksanaan fungsi manajemen bagi pimpinan terutama dalam menemukan keputusan
yang tepat.
b. Soetedjo Moejidihardjo (1992), sistem informasi manajemen yaitu suatu metode yang
menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan
eksternal dan operasi internal sebuah organisasi , dengan tujuan untuk menunjang
pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.
c. Komarudin (1997), sistem nformasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang
memungkinkan pimpinan organisasi mendapat informasi dengan kuantitas dan
kualitas yang tepat untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen


Pendidikan adalah sistem yang terdiri dari sekelompok orang dan perangkat pengolah
data, yang memantau dan mengambil kembali data dari lingkungan, yang memperoleh
dari transaksi dan operasi dalam organisasi, menyaring, mengatur, dan memilih data serta
menyajikannya sebagai informasi kepada para pemangku kepentingan pendidik/sekolah,
terutama bagi para manajer pendidikan pada semua level untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam menjalankan fnugsi-fungsi manajmen.
Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen dalam Pendidikan:
1. Membantu seluruh bagian yang berperan didunia pendidikan dengan memberikan
informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat SD hingga menengah
umum.
2. Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang
ada di provinsi/kota kabutpaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan
usaha pendidikan.
3. Pertanggung jawaban politik yaitu dengan memberikan informasi secara transparan
tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang didialokasikan untuk dunia
pendidikan.

Nilai penting sistem informasi manajemen pendidikan adalah:

1. Sistem informasi yang berbasis komputer memungkinkan pendelegasian kegiatan


rutin.
2. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan andal
3. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif
dengan data pendukung yang lengkap
4. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan
efesien.

Ruang Lingkup SIM adalah sebagai berikut:

- Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum,
koneksi database, dan format tanggal.
- Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa,
sampai pengelolaan data alumni.
- Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP,
data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa,
rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
- Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data
keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar,
workshop dsb).
- Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi
dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan,
seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.

- Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status


keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-
laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap
peminjaman, dan rekap pengembalian.

- Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa,


kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai
(induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan
laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)

- Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan pencetakan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Secara Etimologis, Tata Usaha adalah kegiatan memberi bantuan dalam


mengelola informasi, manusia, harta kearah suatu tujuan yang terhimpun dalam
organisasi. Manajemen tata usaha adalah hal yang mengatur mengenai hal
tersebut. Didalam manajemen ketatausahaan diatur hal-hal sebagi berikut seperti
Tugas Pokok Urusan Administrasi Ketatausahaan, tugas Pokok Bendaharawan
Sekolah, tugas Pokok Urusan Inventarisasi dan Perlengkapan, tugas Pokok Urusan
Administrasi Kepegawaian, tugas Pokok Urusan Adminstrasi Kesiswaan, tugas
Pokok Urusan Adminstrasi Persuratan, dan tugas Pokok Pembantu/Penjaga
sekolah.

Manajemen laboratorium dapat didefinisikan sebagai strategi untuk mencapai


tujuan laboratorium melalui perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
penggunaan dan pengawasan segenap sumber daya laboratorium untuk mencapai
tujuan secara optimal. Pengelolaan laboratorium meliputi: Perencanaan
pengembangan dan peremajaan fasilitas lab, pengembangan sistem keamanan
penggunaan lab, administrasi perawatan dan pemeliharaan terhadap bahan dan
peralatan praktikum, organisasi personalia pengelolaan lab, perencanaan
pemanfaatan bersama penggunaan lab, perencanaan lab untuk penggunaan khusus,
seperti pelatihan, pengabdian dan jasa pekerjaan, perencanaan unit cost per siswa.

Manajemen perpustakaan adalah pengelolaan perpustakaan yang didasarkan


pada teori dan prinsip-prinsip manajemen. Teori manajemen yaitu suatu konsep
pemikiran atau pendapat yang dikemukakan mengenai bagaimana ilmu
manajemen diterapkan dalam suatu organisasi/perpustakaan. Ruang lingkup
manajemen perpustakaan meliputi, Mengisi buku induk Perpustakaan dan Buku
Paket, membuat Nomor/Kode Klasifikasi Buku, membuat Buku Pengunjung
Perpustakaan, membuat Kelengkapan Kartu, Date due slip, Katalog Anggota
Peminjam, membuat Statistik/Grafik Pengunjung dan peminjam, membuat
Laporan Keadaan Buku, membuat Daftar penggunaan barang inventaris di
perpustakaan
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sistem yang terdiri dari
sekelompok orang dan perangkat pengolah data, yang memantau dan mengambil
kembali data dari lingkungan, yang memperoleh dari transaksi dan operasi dalam
organisasi, menyaring, mengatur, dan memilih data serta menyajikannya sebagai
informasi kepada para pemangku kepentingan pendidik/sekolah, Hal ini meliputi :
Koneksi dan setting, Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan Akademik, Pengelolaan
Guru dan Karyawan, Pengelolaan Keuangan, Pengelolaan Perpustakaan,
Pelaporan,dan bank soal

B. Saran
Semoga nantinya dapat dibuat makalah yang lebih ringkas dan mudah dipahami.
Daftar Pustaka

Afriansyah,H.2019.Administrasi Peserta Didik. Padang. Diakses pada kamis, 15


April 2020 https://doi.org/10.17605/OSF.IO/NRXH8

Afriansyah,Hade.2019. Administrasi Pendidikan. Padang. Diakses pada kamis, 15


April 2020 http://elearning.unp.ac.id/

Gie, The Liang. 1998. Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Gunung Agung

Hadjaya, Y. (2012). Administrasi pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Kamars, D. (2004). Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek.Padang: Suryadi


Indah

Kumorotomo,Wahyudi. dan Agus,Subando Margono.2011. Sistem informasi


manajemen dalam organisasi-organisasi publik. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press

Suryadi Indah. Syahril dan Asmidir Ilyas 2008. Profesi kependidikan. Padang: UNP
Pressssss

Sutarno NS.2004. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :


Samitra Media Utama

Anda mungkin juga menyukai