Pasien datang dengan keluhan beberapa gigi berlubang dan tidak nyaman saat mengunyah. Setelah pemeriksaan, didiagnosis butuh pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Perawatan pendahuluan seperti ekstraksi gigi dan penambalan perlu dilakukan terlebih dahulu. Proses pembuatan gigi tiruan meliputi beberapa tahap seperti pencetakan, desain, pemilihan gigi, dan pemasangan. Relining diperlukan jika
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
68 tayangan3 halaman
Pasien datang dengan keluhan beberapa gigi berlubang dan tidak nyaman saat mengunyah. Setelah pemeriksaan, didiagnosis butuh pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Perawatan pendahuluan seperti ekstraksi gigi dan penambalan perlu dilakukan terlebih dahulu. Proses pembuatan gigi tiruan meliputi beberapa tahap seperti pencetakan, desain, pemilihan gigi, dan pemasangan. Relining diperlukan jika
Pasien datang dengan keluhan beberapa gigi berlubang dan tidak nyaman saat mengunyah. Setelah pemeriksaan, didiagnosis butuh pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Perawatan pendahuluan seperti ekstraksi gigi dan penambalan perlu dilakukan terlebih dahulu. Proses pembuatan gigi tiruan meliputi beberapa tahap seperti pencetakan, desain, pemilihan gigi, dan pemasangan. Relining diperlukan jika
Pasien datang dengan keluhan beberapa gigi berlubang dan tidak nyaman saat mengunyah. Setelah pemeriksaan, didiagnosis butuh pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Perawatan pendahuluan seperti ekstraksi gigi dan penambalan perlu dilakukan terlebih dahulu. Proses pembuatan gigi tiruan meliputi beberapa tahap seperti pencetakan, desain, pemilihan gigi, dan pemasangan. Relining diperlukan jika
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3
BAB IV
PEMBAHASAN
Seorang pasien datang ke klinik prostodonsia. Setelah dilakukan anamnesa,
didapatkan identitas pasien laki-laki usia 37 tahun bekerja sebagai seorang guru. Pasien mengeluhkan gigi belakang atas dan bawah banyak yang berlubang dan tidak nyaman untuk mengunyah. Kemudian dilakukan pemeriksaan intra oral, ekstra oral, dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan dental radiography / x-ray. Pada pemeriksaan ekstra oral tidak tampak adanya kelainan (Normal). Pada pemeriksaan intraoral, didapatkan gigi 15, 16, 26, 27, periodontitis apikalis kronis oleh karena gangren radix dan gigi 35 dan 45 hilang karena pencabutan pada 2 tahun yang lalu. Pada gigi 46 gigi mengalami abrasi karena teknik menggosok gigi yang salah dan sering merasa mual saat menggosok gigi bagian belakang, gigi 17 condong kearah mesial. Setelah dilakukan pemeriksaan subjektif, objektif, dan penunjang, rencana perawatan yang akan dilakukan adalah pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL). Namun sebelum dilakukan perawatan pembuatan GTSL, kelainan pada intra oral seperti periodontitis apikalis kronis oleh karena gangren radix, dan gigi mengalami abrasi karena teknik menggosok gigi yang salah perlu dilakukan perawatan pendahuluan untuk menunjang keberhasilan perawatan GTSL. Perawatan yang dilakukan pada gigi 15, 16, 26, 27 adalah dengan diekstraksi atau pencabutan, lalu pada gigi 46 perlu dilakukan restorasi atau penambalan serta DHE pada pasien mengenai cara menyikat gigi yang benar. Kemudian dilakukan rencana perawatan GTSL dengan men-diagnosa kehilangan gigi yaitu gigi 15, 16, 26, 27, 35 dan 45. Daerah edentulous tersebut kemudian diperhitungan untuk menentukan design GTSL nya sesuai dengan klasifikasi kennedy yaitu kelas 2 modifikasi 1 pada rahang atas, dan kelas 3 modifikasi 1 pada rahang bawah. Setelah menentukan design GTSL, kemudian dapat dilakukan proses pembuatan GTSL yang meliputi beberapa tahap, yaitu : a. Pencetakan rahang, adalah bentuk negatif dari seluruh jaringan pendukung geligi tiruan. Setelah dicor, maka akan didapatkan bentuk positif dari rahang atau model rahang. b. Desain geligi tiruan, bersihkan model dari sisa-sisa gips dan buat desain geligi tiruan yang akan dibuat, membuat garis median denture out line. c. Perencanaan dimensi vertical dan oklusi sentries, pasien yang kehilangan sebagian giginya berarti sudah kehilangan bidang oklusi, tinggi gigitan atau dimensi vertical, oklusi sentrik. Ketiga hal ini harus kita cari saat membuat geligi tiruan dengan media tanggul gigitan, galangan gigit atau bagian noklusal bite trim. d. Memilih gigi, pada kasus pasien ompong, memilih gigi berpedoman pada bentuk wajah, jenis kelamin dan umur pasien untuk menentukan warna dan tingkat keaausanya, sedangkan ukuran gigi disesuaikan dengan garis orientasi pada tangul gigitan. e. Penyusunan gigi, penyusunan gigi dilakukan diatas malam/ wax. f. Conturing, setelah bentuk kontur geligi tiruan dipendam dalam kuvet. g. Packing, proses mencampur monomer dan polimer resin akrilik. h. Procesing, polimerasi antara monomer yang bereaksi dengan polimernya bila dipanaskan atau ditambahakan zat kimia. i. Deflasking, bila curing telah selesai, maka flask dibiarkan sampai pada suhu kamar, kemudian flask boleh dibuka. j. Pemasangan kembali dan pengasahan selektif, pemasangan kembali geligi dalam artikulator bertujuan untuk mengoreksi hubungan oklusi yang tidak harmonis dari geligi tiruan yang baru selesai diproses atau dimasak. k. Penyelesain geligi tiruan, ini dilakukan dengan cara membuang sisa-sisa resain akrilik pada batas geligi tiruan. l. Pemolesan geligi tiruan, menghaluskan dan mengkilapkan geligi tiruan tanpa merubah kontur. m. Uji coba. (Setiawan. 2013)
Setelah pemasangan GTSL jangan lupa untuk menginstruksikan kepada pasien
mengenai cara membersihkan dan cara perawatannya, lalu instruksikan juga kepada pasien untuk control pada 24 jam pasca pemasangan, Gigi tiruan dibuka, diperiksa daerah pasca ekstraksi. Instruksi meliputi cara pemasangan dan pelepasan, tidak mengunyah makanan yang terlalu keras, penggunaan obat kumur 3- 4 kali sehari. 7 hari pasca pemasangan, Benang jahit dibuang, penghilangan gangguan oklusi dan artikulasi. Satu bulan berikutnya kontrol, Gigi tiruan yang longgar karena resorbsi residual ridge menyebabkan retensi dan stabilisasi terganggu sebaiknya segera diperbaiki dengan cara relining. Relining Adalah proses mengkoreksi adaptasi permukaan cetakan gigi tiruan (basis gigi tiruan) terhadap mukosa pendukungnya dengan cara menambah resin akrilik baru pada permukaan tersebut tanpa mengubah relasi oklusal gigi geliginya. Tujuannya untuk memperbaiki adaptasi basis gigi tiruan terhadap mukosa pendukungnya.
Setiawan, R. (2013). PENATALAKSANAAN RELINING PADA GIGI TIRUAN
SEBAGIAN LEPASAN (GTSL). Jurnal Ilmiah Widya, 4(2).