Teori Belajar Humanistik 2
Teori Belajar Humanistik 2
Teori Belajar Humanistik 2
Nim : 1805112246
I. PENDAHULUAN
Belajar merupakan proses berfikir, yang menjadikan seorang individu menjadi tahu
dan mengerti tentang berbagai hal yang tidak ia ketahui sebelumnya. Dalam dunia pendidikan
terdapat banyak sekali teori-teori tentang belajar yang di pelajari dalam materi belajar dan
pembelajaran. Teori-teori ini diajukan oleh benyak ahli dari bidang psikologi maupun
pendidikan. Teori-teori tentang belajar dan pembelajaran tersebut sangat perlu diketahui dan
dipahami oleh para pendidik maupun calon pendidik, agar mereka mampu memahami
bagaimana proses belajar dan pembelajaran yang baik, sehingga mereka dapat mendidik para
peserta didik dengan baik. Salah satu teori yang harus diketahui ialah teori Humanistik.
Teori Humanistik adalah teori yang bersumber dari asumsi ajaran humanisme.
Model pembelajaran menurut teori ini merupakan model belajar yang dikemas dalam
pendidikan kemanusiaan dari pada pendidikan tentang yang khusus untuk profesi tertentu.
Oleh karena itu, kecenderungan yang berada di luar diri peserta didik tidak menjadi perhatian
dari teori ini. Teori Humanistik tidak boleh memksakan kehendak kepada individu. Teori
Humanistik lebih menekankan keunikan individu. Orientasi yang tidak sesuai dengan potensi
individu tidak menjadi sasaran teori humanistik.
Dalam mengembangkan teorinya, proses belajar humanistik sangat memperhatikan
tentang dimensi manusia dalam berhubungan dengan lingkungannya secara manusiawi
dengan menitik-beratkan pada kebebasan individu untuk mengungkapkan pendapat dan
menentukan pilihannya, nilai-nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan
pemaknaan.
Proses belajar dianggap berhasil jika telah memahami lingkungan dan dirinya sendiri.
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan
dari sudut pandang pengamatnya. Teori humanistik lebih mementingkan isi yang dipelajari
dari pada proses belajar itu sendiri. Teori belajar ini lebih banyak berbicara tentang konsep-
konsep pendidikan unttuk membentuk manusia yang dicita-citakan serta tentang proses
belajar dalam bentuk yang paling ideal. Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari
dibanding proses belajar itu sendiri. Adapun yang termasuk golongan aliran humanistik
adalah Arthur Combs, Maslow, Carl Rogers, Kolb, Honey dan Mumford, Hebermas dan
Bloom dan Krathwohl.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Teori Belajar Humanistik
Teori belajar humanistik atau humanisme adalah suatu teori dalam pembelajaran yang
mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik mampu
mengembangkan potensi dirinya. Dalam teori belajar humanistik proses belajar harus berhulu
dan bermuara pada manusia itu sendiri. Meskipun teori ini sangat menekankan pentingya isi
dari proses belajar, dalam kenyataan teori ini lebih banyak berbicara tentang pendidikan dan
proses belajar dalam bentuknya yang paling ideal. Dengan kata lain, teori ini lebih tertarik
pada ide belajar dalam bentuknya yang paling ideal dari pada belajar seperti apa adanya,
seperti apa yang bisa kita amati dalam dunia keseharian.. Teori apapun dapat dimanfaatkan
asal tujuan untuk “memanusiakan manusia” (mencapai aktualisasi diri dan sebagainya) dapat
tercapai.
Dalam teori humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.
Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal-hal yang
positif. Kemampuan positif ini yang disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik yang
beraliran humanistik biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan
yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif
yang terdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik yang sangat kuat yang
nampak dari para pendidik beraliran humanistik. Dalam teori pembelajaran humanistik,
belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan
manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai
aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
Combs memberikan lukisan persepsi diri dan dunia seseorang seperti dua lingkaran
(besar dan kecil) yang bertitik pusat pada satu. Lingkaran kecil (1) adalah gambaran dari
persepsi diri dan lingkungan besar (2) adalah persepsi dunia. Makin jauh peristiwa-peristiwa
itu dari persepsi diri makin berkurang pengaruhnya terhadap perilakunya. Jadi, hal-hal yang
mempunyai sedikit hubungan dengan diri, makin mudah hal itu terlupakan.
2. MASLOW
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
3. CARL ROGERS
Carl Rogers, adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap
saling menghargai dan tanpa prasangka dalam membantu mengatasi masalah–masalah
kehidupannya. Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah
pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran. Rogers membedakan
dua tipe belajar, yaitu:
a. Kognitif (kebermaknaan)
a. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak
harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan
pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang
bermakna bagi siswa.
d. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
4. KOLB
Psikologi humanistik memberi perhatian atas guru sebagai fasilitator. Berikut ini
adalah berbagai cara untuk memberi kemudahan belajar dan berbagai kualitas fasilitator :
http://khumairahbustang.blogspot.com/2016/10/makalah-teori-belajar-
humanistik-dan.html
https://dwiekasite.wordpress.com/2016/06/24/makalah-tentang-teori-
belajar-humanistik/
http://musyarrafah3498.blogspot.com/2016/04/makalah-teori-belajar-
humanistik-calm.html
http://isqalkurniawan.blogspot.com/2013/03/makalah-teori-belajar-
humanistik.html
http://eka-andria.blogspot.com/2015/03/makalah-teori-belajar-humanistik-
tugas.html