CBR Tari
CBR Tari
CBR Tari
PENDAHULUAN
Ctitical Book Review adalah laporan yang tidak hanya bertujuan untuk
mengetahui isi buku saja, tetapi lebih menitik beratkan pada evaluasi (penjelasan,
interpretasi, dan analisis) kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa
yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku tersebut bisa
mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses
yang dilakukan untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
Buku yang akan dikritik mengenai Profesi Kependidikan. Diharapkan dengan
adanya Ctitical Book Review ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang
materi ini dan mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis, sehingga untuk ke
depannya mahasiswa sebagai calon guru dapat mengaplikasikan materi ini di
lapangan atau setelah menjadi guru.
Adapun tujuan dari Ctitical Book Review ini untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan isi buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita
terhadap suatu bidang kajian tertentu.
a. Buku Utama
1
3. Penerbit : Unimed Press
8. ISBN : 978-602-7938-05-2
3. Penerbit : Deepublish
5. Cetakan :-
8. ISBN : 978-602-401-176-5
5. Cetakan : Kedua
8. ISBN : 978-979-25-4918-8
2
BAB II
Dalam lingkungan masyarakat, guru adalah salah satu pekerjaan yang sudah
lama di kenal dan tetap akan dibutuhkan terutama masyarakat yang sudah
semakin maju, yang ditandai dengan sifat rasional dalam berkarya, mengutamakan
efisiensi, menuntut disiplin sosial dan kemampuan kerja sama atau berorganisasi
yang tinggi di antara warganya, serta menuntut warganya untuk menguasai ilmu
dan teknologi untuk dapat meningkatkan hidupnya Dengan demikian masyarakat
modern semakin merasakan mutlaknya jasa guru. Guru sebagai jabatan dan atau
pekerjaan adalah jenis pekerjaan yang menuntut setiap orang yang ingin
mengerjakannya memiliki keahlian, kecakapan, keterampilan, dibidang
kependidikan dan pembelajaran, yang diperoleh melalui proses pendidikan dan
latihan dalam waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi) untuk
memberikan pelayanan yang profesional kepada warga/peserta belajar.
2. Pengertian Profesional
Secara etimologis istilah profesi berasal dari bahasa Inggris "profession" yang
berakar dari bahasa Latin "profeus" yang artinya "mengakui" atau "menyatakan
mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan". Secara semantik profesi adalah
suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) dari para
anggotanya. Suatu pekerjaan dikatakan profesional apabila pekerjaan tersebut
hanya dapat dikerjakan oleh orang yang memenuhi persyaratan atau kriteria
tertentu. Kriteria tersebut antara lain harus melalui pendidikan tinggi, melibatkan
kegiatan mental, menuntut keahlian, dan diikat oleh kode etik tertentu.
3. Ciri-ciri Profesi
3
Sehubungan dengan tuntutan yang harus dipenuhi dalam suatu profesi, Sanusi
mengemukakan beberapa ciri profesi ditinjau dari beberapa segi:
a. Segi fungsi dan signifikansi sosial, suatu profesi merupakan pekerjaan yang
memiliki fungsi sosial yang penting.
b. Segi keahlian dan keterampilan, untuk mewujudkan fungsi ini dituntut
derajat keahlian dan keterampilan tertentu.
c. Memperoleh keahlian dan keterampilan yang dilakukan secara rutin, serta
bersifat pemecahan masalah atau menangani situasi kritis melalui teori dan
metode ilmiah.
d. Batang tubuh ilmu, artinya profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu
yang jelas, sistematis dan eksplisit.
e. Masa pendidikan, upaya mempelajari dan menguasai batang tubuh ilmu
dan keahlian/keterampilan tersebut membutuhkan masa latihan yang lama
dan dilakukan di tingkat perguruan tinggi.
f. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional. proses pendidikan tersebut
merupakan wahana untuk sosialisasi nilai profesional di kalangan
mahasiswa.
g. Kode etik tertentu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
h. Wewenang/kekuasaan untuk memberi suatu judgement/pendapat
putusan.
i. Tanggung jawab profesional atau otonomi.
j. Pengakuan dan imbalan, sebagai imbalan dari pendidikan dan latihan yang
lama, dan seluruh jasa yang diberikan kepada masyarakat, maka Seorang
pekerja profesional mempunyai prestise yang tinggi oleh karena itu wajar
mendapat imbalan yang layak.
4. Guru Sebagai Jabatan Profesional
4
seperti disebut di atas, jabatan guru memenuhi kriteria yang dikemukakan oleh
karena itu jabatan guru digolongkan kepada jabatan profesional.
Kata ciri mengacu pada tanda atau gambaran dari sesuatu yang
menjelaskan bagaimana keutuhan dari sesuatu. Dalam Kamus Bahas Indonesia
(KBBI, 1990) dijelaskan bahwa ciri adalah tanda-tanda khas yang membedakan
sesuatu dari yang lain.
Untuk menjadi guru yang profesional seorang guru dituntut untuk memiliki
lima hal, sebagai berikut : Pertama, guru mempunyai komitmen kepada siswa
dan proses belajarnya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata
pelajaran yang diajarkannya kepada para siswa. Ketiga, guru
bertanggungjawab memantau hasil belajar. Keempat, guru mampu berpikir
sistematis tentang apa yang akan dilakukannya. Kelima, guru seyogianya
merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya,
misalnya kalau di Indonesia, PGRI dan organisasi profesi lainnya.
5
a. Kompetensi Pedagogik, adalah kemampuan pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
c. Kompetensi Profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara
luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya,
serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.
d. Kompetensi Sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
A. Pengertian Profesionalisasi
Kata profesionalitas si mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
tuntutan perubahan atau peristiwa di perkembangan sesuatu, kemajuan sosial
berjalan terus, serangkaian tindakan, pembuatan atau pengelolaan yang
menghasilkan produk (KBBI, 1999) yang dapat diartikan sebagai pergerakan dari
sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang lazim atau harus
dijalankan.
7
untuk mengukur berhasil tidaknya proses pendidikan dan pembelajaran
memeberhasilkan peserta didik mencapai tujuan pendidikannya.
Kinerja guru ditentukan oleh berbagai faktor yang satu sama lain saling
berkaitan seperti kepemimpinan kepala sekolah, fasilitas kerja, rekan guru,
karyawan, maupun anak didik.
Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan (Hasibuan, 2005). Menurut
Andrew F. Sikula dalam Hasibuan (2005), penilaian kinerja adalah evaluasi yang
sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan
untuk pengembangan.
PGRI telah mengeluarkan sebuah kode etik guru yang pada dasarnya mengatur
perilaku etis guru, melindungi profesi dan individu guru, mengatur batas
kewenangan guru, dan mempertahankan kesejahteraan guru. Kode etik guru
terdiri dari dua bagian yakni: (1) Kode Etik Guru Indonesia; dan (2) Kode Etik
Jabatan Guru. Kedua kode etik guru tersebut berkenaan dengan karakteristik
perilaku yang baik secara umum, perilaku yang standart yang seharusnya
ditampilkan oleh seorang guru dalam melakukan tugasnya. ke arah kode etik
inilah seharusnya profesionalisasi diarahkan, meliputi dimensi dimensi:
8
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sikap dan nilai nilai yang melandasi
pengetahuan dan keterampilan, pengalaman dan kemauan.
Menurut Martinu dan Nawawi (1994:342) apabila profesi guru tidak dilindungi
dengan kaidah-kaidah hukum, maka tidak sedikit lulusan non LPTK yang akan
menjadi guru, sementara lulusan LPTK sendiri belum memperoleh kesempatan
menjadi guru. Berdasarkan kenyataan itu sekurang-kurangnya harus diadakan
penertiban, dan pada gilirannya diperlukan ketegasan mengenai persyaratan
seseorang untuk dibenarkan memangku jabatan guru, yang disertai sanksi hukum
yang keras.
9
1. Penataan standar prilaku profesional guru.
2. Penataan, standar kualifikasi dan wewenang guru.
3. Memberikan perlindungan kepada anggotanya.
4. Pengembangan profesi beserta ilmu yang melandasinya.
5. Menata alur kerja sana dengan profesi lainnya.
Guru merupakan satu pekerjaan yang tak dapat dilakukan oleh sembarang
orang, agar seseorang dapat diangkat menjadi seorang guru, ia harus memiliki
kualifikasi ilmu tentang perguruan yang diperoleh melalui pendidikan keguruan.
Guru juga harus memiliki kewenangan mengajar yang sesuai dengan disiplin
ilmunya, kewenangan profesional keguruaan ini menuntut otonomi dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya.
Perlindungan hukum bagi itu penting bagi tenaga kependidikan, karena hanya
dengan ada jaminan ini maka mereka akan terbebas dari rasa terancam, tidak
berani mengambil resiko, tidak mampu mengambil keputusan mandiri. Pada hal,
sifat-sifat semacam ini justru merupakan ciri-ciri yang seharusnya melekat pada
orang-orang profesional, termasuk tenaga kependidikan. Perlindungan hukum
bagi tenaga kependidikan memerlukan penjabaran lebih lanjut, dan yang lebih
10
penting lagi adalah implementasinya secara nyata. Jangan sampai hanya ada diatas
kertas saja.
Permasalahan pokok yang dihadapi profesi guru dan juga organisasi profesi
guru masa sekarang ini adalah sebagai berikut:
Kode etik bagi suatu organisasi profesional merupakan hal yang sangat penting
dan mendasar. Demikian pula halnya kode etik bagi guru yang diakui sebagai suatu
lapangan pekerjaan profesional. Kode etik bagi organisasi profesional guru sangat
penting dikarenakan merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku yang
menjunjung tinggi oleh setiap anggotanya. Kode etik ini berfungsi sebagai alat
untuk mendiami setiap anggotanya agar selalu mawas diri dengan penuh
kesadaran berusaha melakukan berbagai upaya peningkatan dan pengembangan
kemampuan profesionalnya.
PGRI setelah mengeluarkan sebuah kode etik guru yang pada dasarnya
mengatur perilaku etis guru, melindungi profesi dan individu guru, mengatur
kewenangan guru, dan mempertahankan kesejahteraan guru. kode etik guru
11
terdiri dari dua bagian yakni: (1) Kode Etik Guru Indonesia; (2) Kode Etik Jabatan
Guru. Kedua kode etik guru tersebut berkenaan dengan karakteristik perilaku yang
baik secara umum, perilaku yang standar yang seharusnya ditampilkan oleh
seorang guru dalam melakukan tugasnya. Ke arah kode etik inilah harusnya
profesionalisasi diarahkan, meliputi dimensi dimensi : pengetahuan, keterampilan,
dan sikap-sikap dan nilai-nilai yang melandasi pengetahuan dan keterampilan,
pengalaman dan kemauan.
12
peraturan-peraturan yang dijadikan pedoman dalam kegiatan penyelenggaraan
Pendidikan yang dilaksanakan oleh aparatnya.
13
Peserta didik tidak dapat dipandang sebagai objek semata yang harus patuh
kepada kehendak dan kemauan guru.
14
Konsep manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses pemanfaatan
sumber daya yang tersedia dibidang pendidikan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan pendidikan.
a. Fungsi perencanaan
b. Fungsi pengorganisasian
c. Fungsi penyusunan pegawai
d. Fungsi pengarahan
e. Fungsi koordinasi
f. Fungsi pengawasan
1. Stakeholders pendidikan
BAB III
PEMBAHASAN
a. Buku utama
Pada buku utama yaitu buku Profesi Kependidikan karya Dr. Yasaratodo Wau,
M. Pd.
Pada bagian materi pembahan bab 1 hingga bab 4 membahas mengenai, Bab 1
Hakikat profesi kependidikan, pada pembahasan materi dalam buku inj membahas
tentang profesional yang mana profesional ini adalah suatu pekerja yang
mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Pada bagian ini juga membahas mengenai
ciri-ciri profesi, guru sebagai jabatan profesional. Selain ciri-ciri profesi disini juga
dibahas mengenai ciri-ciri profesional guru yang mana ciri-ciri ini terletak pada
kemampuan (1) menguasai subyek (kandungan kurikulum), (2) memiliki
kemahiran dan keterampilan pedagogik (mengajar dan membelajarkan), (3)
memahami perkembangan dan menyayangi peserta didik, (4) memahami
counseling pembelajaran (cognite psychology), (5)mahir menggunkan teknologi
terkini.
Pada bab II dalam buku utama ini materi yang dibahas berupa Profesionalisasi
jabatan guru yang mana profesilionalisasi merupakan sebuah proses dimana
seorang guru dalam meningkatkan kinerja dalam dirinya. Guru sebagai pekerjaan
profesional memerlukan empat kompetensi yang meliputi kompetensi
kepribadian, sosial, pedagogik, dan profesional. Kepemilikan empat kompetensi
tersebut memerlukan waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi).
16
Upaya memperoleh dan mempertahankan keempat kompetensi itu hingga
dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai Profesionalisasi guru.
Selama menjalani Profesionalisasi tersebut kehidupan guru diperlengkapi dengan
kode etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesional.
Pada bab III dalam buku utama ini materi yang dibahas yaitu mengenai Peran
organisasi dan penyikapan profesi kependidikan yang mana organisasi profesi
merupakan suatu wadah perkumpulan orang-orang yang memiliki suatu keahlia
khusu yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu. Suatu jabatan yang
harus dapat menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guru harus
pula selalu dikembangkan dan dimutakhirkan. Penyikapan profesi kependidikan
mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik memandang dan
memperlakukan jabatan sebagai profesi. Pengembangan sikap profesi pendidikan
ini dilakukan sebelum dan selama memangku atau menjabat profesi keguruan
tersebut.
Pada bab IV didalam buku ini membahas materi tentang Peran guru dalam
manajemen pendidikan. Dapat kita ketahui bahwa manajemen merupakan suatu
bebtu pengelolaan atau berupa peroses yang dilakuakan guru dalam bidang
pendidikan. Sehingga manajemen pendidikan ini dapat diartikan sebagai alat
untuk mencapai tujuan dari pendidikan tersebut.
Pada buku pembanding satu ini penulis mengggunakan buku Profesi Pendidikan
Secara Teoritis dan Aplikatif, karya Musryadi, S. Pd, M. Pd.
Pada bagian bab I, materi yang dibahas yaitu Dasar dan fungsi pendidikan
nasional, yang mana dasar pendidikan nasional di Indonesia diatur dalam
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai dengan UUSPN No. 2 tahun 1989
dan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Adapun fungsi dari pendidikan nasional itu
sendiri adalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
17
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pada bab III dalam buku ini membahas materi mengenai model dan strategi
peningkatan profesionalitas guru. Pada bagian ini lebih terfokus kepada guru
tersebut bagaimana model dan strategi yang dikembangkan oleh guru dalam
profesionalitas guru tersebut.
Pada bab IV dalam buku ini membahas materi tentang Esensi dan prinsip
peningkatan profesi guru. Menurut buku ini Esensi Kompetensi Guru yaitu guru
harus lebih mengetahui tentang IPTEK, baik sebagai subtansi materi ajar maupun
piranti pembelajaran terus berkembang. Adapun prinsip-prinsip yang digunakan
dalam peningkatan profesi guru yaitu Prinsip umum (Demokratis dan berkeadian,
satu kesatuan yang sistematik, suatu proses pembudayaaan dan pemberdayaan,
memberi keteladanan serta memberdayakan semua komponen masyarakat).
Adapun prinsip khusus berupa (ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, aktual dan
kontekstual, fleksibel, demokratis, objektif, komperhensif, memandirikan,
bertahap, dll)
Pada buku pembanding kedua ini adapun buku yang digunakan adalah Etika
dan Profesi Kependidikan, karya Barnawi dan Mohammad Arifin.
Pada bab I dalam buku ini materi yang dibahas mengenai Reformasi Guru.
Reformasi guru merupakan suatu hal yang mana selalu berubah-ubah. Seiring
dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin berkembang guru
dituntut untuk semakin menguasai berbagai bidang ilmu terutama IPTEK supaya
18
dapat memberikan pengajaran yang terbaik kepada para peserta didik, sehingga
para peserta didik mampu menghadapi perkembangan zaman tersebut.
Pada bab II dalam buku ini materi yang dibahas yaitu Analisis Guru dalam UU RI
No. 14 Tahun 2005. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 membahas guru
dan dosen. Undang-Undang ini merupakan penjabaran Undang-Undang RI tentang
Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 yang memberi pengakuan kepada
pendidik sebagai bidang pekerjaan profesi. Penjabarannya berisi upaya untuk
memberdayakan dan meningkatkan mutu guru dan dosen secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan. Latar belakangnya adalah kesadaran dari
berbagai pihak mengenai betapa pentingnya fungsi, peran, dan kedudukan guru
dan dosen dalam konteks pembangunan nasional dalam bidang pendidikan.
Harapannya, pembangunan nasional dapat mencerdaskan kehidupan bangsa dan
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya.
Pada bab III dalam buku ini membahas materi tentang Etika dan Kode Etik Guru
Indonesia. Etika merupakan suatu perbuatan yang dilakuan yaitu suatu perbuatan
yang baik dan yang buruk, adanya etika berfungsi untuk memberikan orientasi
kritis dan rasional dalam menghadapi pluralisme moral yang ditumbuhkan oleh
aneka pandangan moral dan datangnya gelombang modernisasi serta munculnya
berbagai macam ideologi sehingga tugas pokok ialah mempelajari norma-norma
yang berlaku, etika juga sangat mempengaruhi prilaku manusia.
Pada bab IV buku ini membahas tentang Guru Sebagai Agen Pembelajaran
(Learning Agent). Maksudnya disini adalah guru sebagai fasilitator, guru sebagai
motivator, guru sebagai pemacu belajar, guru sebagai perekayasa pembelajaran,
serta guru sebagai pemberi inspirasi kepada para peserta didik di sekolah.
a. Buku Utama
Kelebihan dari buku ini dapat dilihat dari cover buku yang baik dan cukup
menarik untuk dibaca karena judul buku sesuai dengan gambar pada cover.
Penulisan cukup rapi serta font dan ukuran sudah sesuai dengan ukuran buku,
materi yang dibahas dalam setiap bab sesuai dengan judul-judul perbab, buku ini
19
juga dilengkapi dengan bagan-bagan yang mendukung lam menjelaskan isi dari
materi yang ada, serta buku ini dilengkapi dengan rangkuman sehingga cukup
mudah untuk dimengerti oleh para pembaca.
Kekurangan pada buku utama ini dapat dilihat dari penulisan kata yang
terkadang hurufnya kurang dan juga berlebihan, jika dilihat dari proses
pembelajaran kita di kampus buku ini tidak terlalu mendukung karena banyak
materi-materi pembelajaran dikampus yang tidak ada dibahas pada buku ini
seperti materi tentang teori profesi kependidikan.
Kelebihan dari buku ini adalah dapat dilihat dari cover buku yang bagus
sehingga dapat menarik perhatian para pelajar untuk membacanya, bahasa yang
digunakan mudah untuk dipahami, penulisan yang rapi dan font dan ukuran yang
digunakan sudah sesuai, serta pembahasan materi yang sangat terperinci dan juga
lengkap.
Kekurangan dari buku ini dapat dilihat dari tidak adanya penggunaan gambar-
gambar atau skema-skema yang dapat mendukung dan memperjelas isi dari
materi yang dibahas, serta tidak dilengkapi dengan rangkuman. jika dilihat dari
proses pembelajaran kita di kampus buku ini tidak terlalu mendukung karena
banyak materi-materi pembelajaran dikampus yang tidak ada dibahas pada buku
ini seperti materi tentang konsep, teori profesi kependidikan secara terperinci.
Kelebihan dari buku ini dapat dilihat dari cover buku yang cukup menari para
pelajar untuk membacanya, bahasa yang digunakan dalam penulisan cukup mudah
untuk dipahami, penulisan isi buku yang rapi, font dan ukuran yang digunakan
juga sudah sesuai, pembahasan materi yang disajikan sangat sesuai dengan judul
perbab dalam setiap bab, materi yang disampaikan juga sangat lengkap, serta
dilengkapi dengan skema-skema atau bagan-bagan dan tabel-tabel pendukung
sehingga dapat memperjelas isi dari materi yang ingin disampaikan.
Kekurangan dari buku ini dapat dilihat dari tidak adanya rangkuman pada akhir
setiap bab sehingga membutuhkan pemahaman yang baik dalam membahas isi
20
dari buku ini, jika dilihat dari proses pembelajaran kita di kampus buku ini tidak
terlalu mendukung karena banyak materi-materi pembelajaran dikampus yang
tidak ada dibahas pada buku ini seperti materi tentang konsep, teori profesi
kependidikan secara terperinci serta tidak adanya membahas mengenai
profesionalisasi dan profesionalisme.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam mata kuliah Profesi Kependidikan ini, guru sangatlah berperan penting
dalam pendidikan lebih tepatnya dalam proses pembelajaran. Profesi merupakan
suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para anggotanya.
21
masyarakat belajar dsalam lingkungan profesinya, misalnya kalau di Indonesia,
PGRI dan organisasi profesi lainnya.
4.2Saran
22