Laporan Konseling 1
Laporan Konseling 1
Laporan Konseling 1
A. PROSES KONSELING
1. Pelaksanaan Konseling
Tempat pelaksanaan : Ruang BK SMK Negeri 48 Jakarta
Waktu pelaksanaan : Jumat, 17 Agustus 2018
Durasi pelaksanaan : 32 menit 34 detik
Pihak yang terlibat : Praktikan, SZA sebagai konseli
B. HASIL KONSELING
Antecedent Behavior Consequences
Konseli kurang Konseli terus memikirkan 1. Konseli merasa tertekan dengan
mampu menyatakan perkataan TS bahwa perkataan TS
sanggahan secara konseli sudah menjauhinya 2. Konseli merasa bersalah karena
tegas bahwa ia masih satu kali setiap pulang menuntut diri untuk menjauhi TS
mempertahankan sekolah selama tiga 3. Konseli merasa jenuh dan kesal
pertemanan ketika minggu masuk di SMK dengan perilaku TS yang sampai
teman posesifnya yang memarahinya ketika berswafoto
bernama TS dengan teman lainnya
mengatakan bahwa 4. Konseli kesulitan berkonsentrasi
konseli sudah ketika kegiatan belajar dan mengajar
menjauhinya berlangsung di kelas
5. Nilai ulangan harian konseli
menurun
C. EVALUASI PERKEMBANGAN
1. Perkembangan situasi emosi konseli
Berdasarkan hasil observasi selama proses konseling, maka dapat diobservasi
bahwa terdapat perkembangan yang signifikan mulai dari awal hingga akhir sesi
konseling. Perubahan situasi emosi muncul ketika di awal konseli murung dan
kemudian setelah masuk lebih dalam pada isu-isu masalah, emosi konseli muncul
dengan tampilkan ekspresi kekesalan dan menangis.
2. Perkembangan situasi kognisi konseli
Berdasarkan observasi selama sesi konseling, dapat diperoleh perkembangan dari
situasi kognisi konseli. Konseli sudah memahami bahwa keinginannya untuk
konseling yaitu bisa mendapatkan cara terbaik untuk menghadapi temannya yang
posesif.
3. Perkembangan tingkah laku konseli
Berdasarkan hasil observasi selama sesi konseling, diperoleh perkembangan yang
signifikan terkait tingkah laku konseli. Pada awal konseling, konseli terlihat tenang
dengan duduk di sofa dalam keadaan punggung tegak dan memperhatikan konselor
berbicara dengan intonasi yang datar. Saat memasuki pembicaraan mengenai isu
masalah, konseli mulai menangis dan mengungkapkan kekesalannya.