Model Teori Keperawatan Peplau Kel Vi
Model Teori Keperawatan Peplau Kel Vi
Model Teori Keperawatan Peplau Kel Vi
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Eesa karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Hildegard
E.Peplau” dalam tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan.
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pembuatan makalah ini,
namun kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Jika didalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, maka kami
memohon maaf. Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kesempurnaan.
Lebih dan kurangnya di ucapkan Terima Kasih.
DAFTAR ISI
Halaman
Kata pengantar…………………………………………………………………………….. i
Daftar isi…………………………………………………………………………………... ii
BAB I Pendahuluan :
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………................. 1
1.2 RumusanMasalah………………………………………………............................. 1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….. 1
BAB II Pembahasan :
2.1 Sejarah Hildegard Peplau…………………………………………………………. 2
2.2 KonsepUtamaPeplau……………………………………………………................ 8
2.3 Model Teori Peplau……………………………………………………………….. 8
2.4 Tahap Perkembangan Peplau Dari Hubungan Perawat Klien………….................. 9
2.5 Hubungan Antara Tahapan Peplau Dan Proses Keperawatan…………………... 12
2.5.1 Komunikasi Teraupetik Perawat…………………………………………….. 13
2.5.2 Analisa Diri perawat………………………………………………................ 13
2.5.3 KomunikasiTeraupetik……………………………………………................. 15
2.5.4 Tujuan Komunikasi Teraupetik……………………………………………… 16
2.5.5 Mengembangkan Helping Relationship……………………………………... 16
2.5.6 Prinsip-Prinsip Komunikasi Teraupetik……………………………………… 16
2.5.7 Tehnik Komunikasi Teraupetik ……………………………………………... 17
2.6 Blending Dari Hubungan Perawat Klien………………………………............... 20
2.7 Tujuan Teori Peplau……………………………………………………............... 20
2.8 Kelebihan Dan Kekurangan Teori Peplau……………………………………….. 20
Peplau memulai karirnya di keperawatan pada tahun 1931 sebagai lulusan dari
Pottstown Rumah Sakit Sekolah Keperawatan di Philadelphia, PA . Dia kemudian
bekerja sebagai perawat staf di Pennsylvania dan New York City. Posisi musim panas
sebagai perawat untuk New York University perkemahan musim panas menyebabkan
rekomendasi untuk Peplau untuk menjadi perawat sekolah di Bennington College di
Vermont. Di sana ia memperoleh gelar sarjana di bidang psikologi interpersonal tahun
1943 di Bennington dan melalui pengalaman lapangan di Chestnut Lodge, pusat jiwa
swasta, ia belajar masalah psikologis dengan Erich Fromm , Frieda Fromm-Reichmann ,
dan Harry Stack Sullivan .Pekerjaan seumur hidup Peplau sebagian besar berfokus pada
pengembangan teori interpersonal yang Sullivan untuk digunakan dalam praktik
keperawatan.
Dari 1943-1945 ia menjabat di Angkatan Darat Korps Perawat dan ditugaskan ke
Field Station Hospital di Inggris, di mana American School of Military Psychiatry
terletak. Di sini ia bertemu dan bekerja dengan tokoh-tokoh terkemuka dalam psikiatri
Inggris dan Amerika. Setelah perang, Peplau berada di meja dengan banyak dari laki-laki
yang sama seperti mereka bekerja untuk membentuk kembali sistem kesehatan mental di
Amerika Serikat melalui bagian dari Undang-Undang Kesehatan Mental Nasional 1946 .
Peplau memegang gelar master dan doktor dari Teachers College, Columbia University.
Dia juga bersertifikat dalam psikoanalisis di William Alanson Putih Institute of New
York City. Pada awal 1950-an, Peplau dikembangkan dan diajarkan kelas pertama untuk
lulusan kejiwaan mahasiswa keperawatan di Teachers College. Dr Peplau adalah anggota
fakultas dari College of Nursing di Rutgers University dari 1954 sampai 1974 Di
Rutgers, Peplau menciptakan program tingkat pascasarjana pertama untuk persiapan
spesialis klinis di keperawatan jiwa . Dia adalah seorang penulis yang produktif dan
sama-sama terkenal untuk presentasi, pidato, dan lokakarya pelatihan klinisnya. Peplau
penuh semangat menganjurkan bahwa perawat harus menjadi lebih terdidik sehingga
mereka bisa memberikan perawatan yang benar-benar terapi untuk pasien daripada
perawatan kustodian yang umum di rumah sakit jiwa di masa itu. Selama tahun 1950 dan
1960-an, ia mengadakan lokakarya musim panas untuk perawat di seluruh Amerika
Serikat, terutama di negara rumah sakit jiwa. Dalam seminar ini, ia mengajar konsep
interpersonal dan teknik wawancara, serta, keluarga, dan terapi kelompok individu.
Peplau adalah penasehat Organisasi Kesehatan Dunia dan menjadi dosen tamu di
universitas-universitas di Afrika, Amerika Latin, Belgia, dan di seluruh Amerika
Serikat.Seorang pengacara yang kuat untuk pendidikan pascasarjana dan penelitian di
bidang keperawatan , ia menjabat sebagai konsultan untuk US Surgeon General,
Angkatan Udara AS, dan National Institute of Mental Health . Dia berpartisipasi
dalam banyak kelompok pembuatan kebijakan pemerintah. Dia menjabat sebagai
presiden American Nurses Association 1970-1972 dan wakil presiden kedua 1972-
1974. Setelah pensiun dari Rutgers, ia menjabat sebagai profesor tamu di University
of Leuven di Belgia dalam 1975 dan 1976. Dia meninggal dengan tenang dalam
tidurnya di rumah di Sherman Oaks, California.
6. Kepemimpinan Aktif: Membantu klien memikul tanggung jawab maksimal
untuk memenuhi tujuan pengobatan dengan cara saling memuaskan.
2. Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan
pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi
tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan
sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan
konselor sesuai dengan fase proses interpersonal.
Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan
gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun,
menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat.
c. Pendidik (teacher) merupakan kombinasi dari semua peran yang lain. Perawat
harus berupaya memberikan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan pada
klien/keluarga terutama dalam megatasi masalah kesehatan.
3. Sumber kesulitan
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman
interpersonal yang lalu dengan yang sekarang ansietas terjadi apabila komunikasi
dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam
model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas
meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas
klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik.
4. Proses Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses
interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi
satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara
perawat dan klien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas
klien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu:
a. Fase orientasi
Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan
bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan
serta secara efektif dalam pemberian askep pada klien. Tahap ini ditandai
dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan
dan terjadi pengumpulan data.
b. Fase identifikasi
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan
memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat
memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan
untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif
dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa :
1) Pasrtisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
2) Individu mandiri terpisah dari perawat.
3) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat
c. Fase eksplorasi
Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai
hubungan sesuai pandangan/persepsinya terhadap situasi. Fase ini
merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini
perawat membantu klien dalam memberikan gambaran kondisi klien dan
seluruh aspek yang terlibat didalamnya.
d. Fase resolusi
Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi.
Keempat fase tersebut merupakan rangkaian proses pengembangan
dimana perawat membimbing pasien dari rasa ketergantungan yang tinggi
menjadi interaksi yang saling tergantung dalam lingkungan sosial. Artinya
seorang perawat berusaha mendorong kemandirian pasien.
Peplau juga percaya bahwa perawat bisa mengambil banyak peran
lainnya, termasuk konsultan, guru, agen keamanan, mediator,
administrator, pengamat, dan peneliti. Ini tidak didefinisikan secara rinci
tetapi "diserahkan kepada kecerdasan dan imajinasi pembaca." (Peplau,
1952).
I II
Diketahui oleh diri sendiri Hanya diketahui oleh
Dan orang lain orang lain
III IV
Hanya di ketahui oleh Tidak diketahui oleh
Diri sendiri siapapun
2. Klarifikasi Diri
Kenyaman dan kepuasan perawat terhadap system nilai yang dianut
merupakan model yang bermakna bagi perawat dalam melaksanakan
komunikasi teraupetik.Perawat akan lebih siap dan mantap dalam
mengidentifikasikan situasi yang bertentangan dengan nilai yang dimiliki
,sehingga hubungan teraupetik antara perawat-klien tidak terganggu.
3. Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan
mengontrolnya agar ia dapat menggunakan dirinya secara teraupeutik. Jika
perawat terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasih
penting,yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya
pada klien.Sehingga pada saat berbicara dengan klien,perawat harus
menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.
3.1 Kesimpulan
Teori Hildegard E. Peplau berfokus pada individu, perawat, dan proses
interaktif. Hildegard E. Peplau yang menghasilkan hubungan antara perawat dan
klien. Berdasarkan teori ini klien adalah individu dengan kebutuhan perasaan,
dan keperawatan adalah proses interpersonal dan terapeutik. Tujuan
keperawatan adalah untuk mendidik klien dan keluarga dan untuk membantu
klien mencapai kemantapan pengembangan kepribadian. Teori dan gagasan
Peplau dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik keperawatan jiwa.
Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara perawat dan
klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber, konselor dan wali.
3.2 Saran
Seperti yang kita ketahui bahwa manusia dipandang sebagai sistem holistic
yang terdiri dari bio-psiko-sosial-spiritual. Pada teori Peplau ini mempunyai
kelemahan yaitu lebih menitik beratkan pada keperawatan jiwa, hal ini dapat
dibuktikan pada gagasan Peplau yang di kembangkan pada pemantapan
perkembangan kepribadian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masbied.com/2012/08/19/teori-keperawatan-hildegard-e-peplau/
http://panda5ice.wordpress.com/2011/08/25/hildegard-e-peplau/
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/12/model-konseptual-peplau/
http://en.wikipedia.org/wiki/Hildegard_Peplau
Potter, Patricia Ann et al. 2011. Basic Nursing. Missouri. Mosby Elsevier
http://nursekartikaps.blogspot.co.id/2011/12/makalah-teori-peplau.html
Dari buku :www.grahailmu.com Komunikasi Kpeperawatan Aplikasi dalam pelayanan,
Mundakir