Portofolio 1 C Perijinan, Pembinaan, Dan Pengawasan
Portofolio 1 C Perijinan, Pembinaan, Dan Pengawasan
Portofolio 1 C Perijinan, Pembinaan, Dan Pengawasan
C. Aspek 1. Mahasiswa memahami alur perijinan 1. Mengisi alur proses terkait dengan
Perijinan, perijinan SIA & SIPA. Data ada di
Pembinaan, lampiran 4.A
dan 2. Mahasiswa memahami pembinaan 2. Menulis ulang SOP Perijinan PBF dan
Pengawasa dan pengawasan di sarana pelayanan PIRT serta menuliskan secara jelas alur 1 hari
n kefarmasian proses Perizinan PBF dan PIRT (SOP di
3. Mahasiswa memahami alur pengujian Lampiran 5.A)
makanan serta minuman olahan
1. Apoteker Refa akan mendirikan apotek di kabupaten X. Apoteker tersebut mendaftarkan ijin
pendirian apotek ke dinas kesehatan X adapun persyaratan pendirian apotek seperti yang
terlampir di SOP. Setelah semua dokumen lengkap, apoteker Refa ke dinas kesehatan untuk
mengajukan surat ijin ke unit layanan terpadu dinkes kota X. Setelah di cek oleh petugas,
dokumen Apoteker Refa dikembalikan karena dokumen surat ijin usaha perdagangan belum
ada. 1 minggu kemudian Apoteker Refa mengajukan kembali ke unit layanan terpadu dinkes
kota X. Setelah di cek oleh petugas, dokumen Apoteker Refa dinyatakan lengkap. Berkas
ditujukan ke kepala Dinas Kesehatan Kabupaten X untuk selanjutnya diproses di Kepala Seksi
Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan. Kepala Seksi Farmasi Makanan
Minuman dan Perbekalan Kesehatan menelaah berkas. 1 bulan kemudian tim visitasi dari Seksi
farmasi makanan minuman dan perbekalan kesehatan mengunjungi ke lokasi apotek tersebut.
Kegiatan visitasi tersebut didokumentasikan & dibuat berita acara. Berita acara visitasi
diberikan kepada Apoteker Refa untuk melengkapi berita acara visitasi mengenai hal-hal yang
harus diperbaiki. Apoteker Refa mengajukan kembali berkas berita acara yang sudah dilengkapi
dengan perbaikan ke unit layanan terpadu kota X. Berkas dilanjutkan ke administrasi perizinan
dan pendokumentasian kemudian diterbitkan nomer Surat Ijin Apotek.
2. Apoteker Refa juga mengajuka permohonan Surat Ijin Praktek Apoteker (SIPA) ke Unit Layanan
Terpadu Dinkes Kab X adapun persyaratan pengajuan SIPA seperti yang terlampir di SOP.
Petugas melakukan telaah berkas. Setelah diperiksa petugas, persyaratan administrasi
Apoteker Refa lengkap. Berkas ditujukan ke Kepala Seksi Farmasi Makanan Minuman dan
Perbekalan Kesehatan. Kepala Seksi Farmasi Makanan Minuman dan Perbekalan Kesehatan
menelaah berkas. SIPA diterbitkan dan didokumentasikan. SIPA yang telah selesai di proses
kemudian di cetak. SIPA yang telah di cetak di serahkan kembali ke Unit Layanan Terpadu
kemudian akan diambil oleh Apoteker Refa.
Tugas : Buatlah alur proses pengajuan Surat Izin Apoteker & Surat Izin Praktek Apoteker pada bagan
sop (bagian prosedur) yang terlampir dibawah ini!
SOP Surat Izin Apoteker
1. Pengertian Surat izn apotek adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai izin untuk menyelenggarakan
Apotek.
2. Tujuan a. Memberikan izin untuk melakukan kegiatan Sarana Apotik dalam rangka
terwujudnya tertib administrasi dan kepastian hukum.
3. Sasaran Setiap orang dengan profesi apoteker yang menyelenggarakan sarana Apotik
5. Persyaratan 1. Surat permohonan kepada Kepala Dinkes Kab. X sesuai PMK No. 9 Tahun
Administratif 2017 bermaterai Rp. 6.000
2. Salinan Fotokopi SIPA/STRA
3. Fotokopi KTP/ Surat Pernyatan tempat tinggal secara nyata (Bagi yang
berKTP Luar Kab. X menambah surat keterangan domisili di Kab X)
4. Denah bangunan & denah lokasi/situasi Apotik dengan Apotek lain (Denah
bangunan digambar dengan menggunakan skala)
5. Daftar perlengkapan Apotik (Terinci Jenis dan jumlah)
6. Surat pernyataan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian hanya dapat
memberikan pelayanan kefarmasian sepanjang apoteker berada di tempat
dan memberikan pelayanan langsung kepada pasien
7. Surat ijin atasan (bagi PNS dan ABRI)
8. Surat pernyataan PSA tidak terlibat pelanggaran peraturan dibidang obat
9. Surat keterangan kesehatan fisik & mental dari RS Pemerintah
10. Kepustakaan wajib apotek terinci urut dari Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Menteri Kesehatan, Dll
11. Akta kerjasama di depan Notaris
12. TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
13. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
14. SPPLH (Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPL)
15. SOP (Standar Operasional Prosedur)
16. Melengkapi persyaratan : Lokasi, Bangunan, Prasarana, SDM
1. Pengertian Pedagang Besar Farmas adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang
memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau
bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Tujuan Memberikan izin untuk melakukan kegiatan sarana pedagang besar farmasi
cabang dalam rangka terwujudnya tertib administrasi dan kepastian hukum.
3. Sasaran Setiap badan usaha yang menyelenggarakan sarana pedagang besar farmasi
1. Pengertian Prosedur ini mengatur tata cara perijinan pangan industri rumah
tangga
7. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Perubahan diberlakukan