Perhitungan Mita
Perhitungan Mita
Perhitungan Mita
Dimana :
EI 30 = Indeks erosivitas
Rain = curah hujan rata-rata tahunan (cm)
Days = jumlah hari hujan rata-rata per tahun (hari)
Maxp = curah hujan maksimum rata-rata dalam 24 jam per bulan untuk kurun waktu satu tahun (cm)
El30 = 1286.682
Rumus K
Dimana :
K = Erodibilitas tanah
M = Presentasi ukuran partikel (%pasir sangat halus + debu) x (100 - % liat)
a = persentase bahan organik
b = kode struktur tanah yang dipergunakan dalam klasifikasi tanah
M Sand a b c
% % %
40 40 4 2 4
Sesuai tabel berikut nilai M termasuk dalam mendekati Silty Clay ( Lempung Debuan)
Tabel 1 Nilai M dari kelas tekstur tanah yang digunakan untuk rumus
Untuk nilai b = 2, termasuk struktur granular halus seperti pada tabel berikut :
100 K = 18.718615937
K = 0.1872
L m 2
LS = (
22.000
) x ( 65.41 Sin a + 4.56 sin a + 0.065 )
Dimana :
Ls = Faktor Tofografi
L = Pajang Lereng
S = Kemiringan Lereng
Diketahui :
50 0.5 2
LS = ( 22
) x ( 65.41 Sin 5.71059 + 4.56 sin 5.711 + 0.065 )
= 1.508 x ( 0.64762 + 0.45374 + 0.065 )
= 1.758
A = R x K x LS x C x P
Dimana :
5. Menghitung Tingkat Bahaya Erosi (TBE = A/TSL) Sifat Tanah dan Substratum
Nilai T
ton/acre/ ton/ha/
tahun tahun
A
TBE =
TSL
A
1 =
11.21
A = 11.21 x 1
11.21 ton/ha/tahun
A = R x K x LS x C x P
A
C =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 1
11.21
C =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 1
C = 0.02305 ------------------- Alang-alang permanen (Dari tabel nilai C dan pengelolaan tanaman)
7. Menentukan Teknik Konservasi yang tepat dengan asumsi C = tanaman jahe,cabe sehingga TBE = 1.
A
TBE =
TSL
A
1 =
11.21
A = 11.21 x 1
11.21 ton/ha/tahun
A = R x K x LS x C x P
11.21
P =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 0.9
= 10.51 ton/ha/tahun
SDR = 0.4831961
Diketahui :
Daerah Tangkapan Sungai A = 233.64 km2 (Asumsi)
Kemiringan dasar sungai I = 0.020 (Asumsi)
Lebar sungai b = 25.00 m (Asumsi)
Debit Banjir Rencana Q = 100.00 m3/dt (Asumsi)
Tampungan Sedimen yang diperlukan S = 93,075.35 m3 (Hasil Perhitungan)
= 2
) ( )
3/2
Q
15
x C x Ö( 2 x 9.81 x 3 x B1 + 2 x B2 x h3
Ö(
= 2 3/2
Q
15
x 0.60 x 2 x 9.81 ) x ( 3 x 15.00 + 2 x 18.50 ) x h3
h3 3/2
= 4.395
h3 = 2.683 m 2.70 m
2. TINGGI JAGAAN
Debit Desain (m3/detik) 50 50 - 100 100 - 200 200 - 500 500 - 2000
Lebar mercu ditentukan sesuai dengan Tabel 2 di dalam Pedoman Standar Tata cara Perencanaan Teknik Bendung Penahan Sedimen
Sedimen pasir dan kerikil dan batu-batu kecil Batu -Batu Besar
Sifat hidraulik aliran gerakan mandiri (lepas) gerakan massa (debris flow)
a. Kemiringan sayap ke arah tebing minimum sama dengan kemiringan dasar sungai di hulu bendung penahan dan maksimum 10 %
b. panjang sayap sebelah kiri dan kanan boleh tidak sama, dan ditentukan berdasarkan letak sumbu aliran
c. Lebar sayap harus sama mulai dari pangkal sampai ujungnya
d. sisi hulu sayap harus dibuat tegak
e. Sisi hilir sayap boleh tegak atau miring, dan dibuat sama dengan kemiringan sisi hilir main dam
f. Lebar sayap bagian atas maksimum sama dengan lebar mercu, minimum ditentukan berdasarkan gaya-gaya akibat benturan
a. Tinggi efektif bendung penahan ditentukan agar pengendapan di bagian hulu tidak mengganggu bangunan lain di sungai
b. Tinggi efektif juga ditrntukan berdasarkan kapasitas tampung rencana
Ditentukan tinggi Efektif cek Dam (h1) = 8.00 m -------------------- H total = 9.00 m
I0 = 0.020
1 1
Istatik = x I0 = x 0.02 = 0.01
2 2
2 2
Idinamik = x I0 = x 0.02 = 0.01333333333
3 3
H 8
L1 = = = 800 m
I0 - Istatik 0.02 - 0.01
H 8
L2 = = = 1200 m
I0 - Idinamik 0.02 - 0.0133
Sehingga
Volume Tampungan
a. Kemiringan bagian hilir ditentukan agar aliran tidak menyusur permukaan bagian hilirnya, perbandingan tegak dan datar ----- diambil 1 : 0.2
b. Kemiringan bagian hulu dari bendung utama dam harus ditentukan berdasarkan syarat stabilitas bangunan, dan untuk itu dapat dugunakan rumus 3
( 1 + a ) m2 +[ 2 ( n + b )+ n ( 4 x a + g )+ 2 x a x b ]x m
-( 1 + 3 x a )+ a x b x( 4 x n + b )+ g x( 3 x n x b + b 2 + n 2 = 0
m = -b ±( b 2 - 4 a c ) 1/2
) / 2a
m = 0.8868 m 0.890 m
a Bentuk mercu dan kemiringan hilir bendung pembantu sama dengan bentuk bendung utama
b. dimensi bendung pembantu disesuaikan dengan gaya-gaya yang bekerja
c. tinggi bendung pembantu ditentukan berdasarkan persamaan empiris :
H2 = 1 1
x H = x 8.00 = 3 m
3 3
Untuk mercu bendung utama dengan kolam olak yang terbentuk dari subdam = 0.75
t = 0.1 x( 0.6 x H1 + 3 x h3 - 1 )
= 0.48 + 0.70488564
t = 1.185 1.2 m
L = Iw + X + b2
[ ]
2 x( H1 + 0.5 h3 ) 1/2
Iw = Vo x
g
qo
Vo =
h3
x = b x hj
[ Ö ]
hj = h1 2
x 1 + 8 x F1 1
2 -
q1
h1 =
V1
V1 =
Ö 2 x g ( H1 + h3 )
V1
F1 =
Ö g x h1
H2 = hj - h2
Keterangan :
qo = Q 102.00
= = 6.0896 m3/detik/m'
Bm 16.75
V1 =
Ö 2 x g ( H1 + h3 )
= 14.4775523 m/detik
Di asumsikan q1 = qo
q1 6.090
h1 = = = 0.421 meter
V1 14.478
V1
F1 =
Ö g x h1
14.478
F1
Ö
=
9.81 x 0.421
= 7.127
[ Ö ]
hj = h1 2
1 + 8 x F1 1
2 -
= 0.421
2
x
[ Ö 1 + 8 x 7.127
2
-
1
]
Susi Hidayah - MSDA 2014 19
= 4.03 meter
x = b x hj
= 4.5 x 4.034
= 18.16 meter
qo
Vo =
h3
6.0896
= = 2.270 m/detik
2.683
[ ]
2 x( H1 + 0.5 h3 ) 1/2
Iw = Vo x
g
[ ]
2 x( 8 + 0.5 x 2.683 ) 1/2
= 2.270 x
9.81
= 3.018 meter
L = Iw + X + b2
= 24.173 m
= 2 x( 8 + 2.683 )
= 21.366 meter
V1 V2
V3
9.00
H1
W2
H2
W3 W1
Tinjauan Stabilitas
a. Terhadap Guling
å Mva
Sf =
å Mha
1312.21
Sf =
230.85
= 5.6842 > 2.00 ------------ aman
c. Terhadap Eksentrisitas
å MT-MG
x =
å V
1081.36
x =
223.20
x = 4.845
B
e = ( ) - x
2
= 6.035 - 4.845
= 1.190
e ≤ (B/6.00)
12.07
e ≤ ( 6.00 )
1.190 < 2.012 ------------ aman