Perhitungan Mita

Unduh sebagai xls, pdf, atau txt
Unduh sebagai xls, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

1.

Menghitung Nilai Erosivitas Hujan dengan (R) :

Rumus Bols (1978)

El30 = 6.119 x( RAIN ) 1.21 x( DAYS ) -0.47 x ( MAXP ) 0.53

Dimana :
EI 30 = Indeks erosivitas
Rain = curah hujan rata-rata tahunan (cm)
Days = jumlah hari hujan rata-rata per tahun (hari)
Maxp = curah hujan maksimum rata-rata dalam 24 jam per bulan untuk kurun waktu satu tahun (cm)

Diketahui : Data Curah Hujan

RAIN DAYS MAXP


(cm) (hari) (cm)
170 152 16.8

El30 = 6.119 x( 170 ) 1.21 x( 152 ) -0.47 x ( 16.8 ) 0.53

El30 = 1286.682

2. Menghitung faktor Erodibilitas Tanah dengan (K) :

Rumus K

100 K = 1.292 [( 2.1 x M 1.14 x ( 10 -4 ) x ( 12 - a )+ 3.25 x( b - 2 )+ 2.5 x( c - 3 )]

Dimana :
K = Erodibilitas tanah
M = Presentasi ukuran partikel (%pasir sangat halus + debu) x (100 - % liat)
a = persentase bahan organik
b = kode struktur tanah yang dipergunakan dalam klasifikasi tanah

Mita Ardiyana - MSDA 2015 1


c = kelas permeabilitas profil tanah

Diketahui : Data Tanah

M Sand a b c
% % %
40 40 4 2 4

Dari data yang diketahui diatas yaitu M = 40 %, Sand =40 %, a = 4 %, b = 2 dan c = 4


Asumsi pada soal ini adalah :
M = %debu + % pasir sangat halus
% lempung = 40 %
Sehingga nilai ukuran partikel untuk perhitungan pada rumus M = 40 x( 100 - 40 )
= 2400

Sesuai tabel berikut nilai M termasuk dalam mendekati Silty Clay ( Lempung Debuan)

Tabel 1 Nilai M dari kelas tekstur tanah yang digunakan untuk rumus

Untuk nilai b = 2, termasuk struktur granular halus seperti pada tabel berikut :

Mita Ardiyana - MSDA 2015 2


Tabel 2 Nilai struktur tanah (USDA. 1951)

Untuk nilai c = 4, termasuk pada kelas permeabilitas sedang sampai lambat

Tabel 3 Nilai permeabilitas tanah (USDA, 1951)

sehingga didapatkan faktor erodibilitas tanah sebagai berikut :

100 K = 1.292 [( 2.1 x 2400 1.14 x ( 10 -4 ) x ( 12 - 4 )+ 3.25 x( 2 - 2 )+ 2.5 x( 4 - 3 )]

100 K = 18.718615937

K = 0.1872

Mita Ardiyana - MSDA 2015 3


Dengan Nomograf

Menurut Nomograf Wischmeier dan Smith diperoleh nilai K = 0.215

Mita Ardiyana - MSDA 2015 4


3. Menghitung faktor Topografi (LS):

L m 2
LS = (
22.000
) x ( 65.41 Sin a + 4.56 sin a + 0.065 )

Dimana :
Ls = Faktor Tofografi
L = Pajang Lereng
S = Kemiringan Lereng

Diketahui :

L S 10% ........................ a = 5.710593


m %
50 10

50 0.5 2
LS = ( 22
) x ( 65.41 Sin 5.71059 + 4.56 sin 5.711 + 0.065 )
= 1.508 x ( 0.64762 + 0.45374 + 0.065 )

= 1.758

Mita Ardiyana - MSDA 2015 5


Dari pembacaan Nomograf diperoleh : Ls = 1.755

Mita Ardiyana - MSDA 2015 6


4. Menghitung Erosi yang terjadi dengan (A)

A = R x K x LS x C x P

Dimana :

A = Banyaknya tanah tererosi (ton/ha/thn)


R = Erosivitas Hujan
K = Erodibilitas tanah
L = Panjang lereng
S = Kemiringan lereng
C = Faktor pengelolaan tanaman
P = Faktor pengelolaan lahan

A = 1286.6816 x 0.2150 x 1.758 x 1 x 1

A = 486.425 ton/ha/tahun --------------- 28.613 mm / tahun

5. Menghitung Tingkat Bahaya Erosi (TBE = A/TSL) Sifat Tanah dan Substratum
Nilai T
ton/acre/ ton/ha/
tahun tahun

A 1 Tanah dangkal di atas batuan 0,5 1,12


TBE =
TSL 2 Tanah dalam di atas batuan 1,0 2,24

3 Tanah dengan lapisan bawahnya (subsoil) padat, di atas 2,0 4,48


substrata yang tidak terkonsolidasi (telah mengalami
pelapukan)
4 Tanah dengan lapisan bawahnya berpermeabilitas lambat, 4,0 8,96
di atas bahan yang tidak terkonsolidasi
486.425
TBE = = 43.392 5 Tanah dengan lapisan bawahnya berpermeabilitas sedang, 5,0 11,21
11.21 di atas bahan yang tidak terkonsolidasi
6 Tanah yang lapisan bawahnya permeabel (agak cepat), di 6,0 13,45
atas bahan yang tidak terkonsolidasi

Mita Ardiyana - MSDA 2015 7


6. Menentukan jenis tanaman yang tepat dengan asumsi P = 1 (Tanpa Teknik Konservasi) sehingga TBE = 1, Menghitung Erosi yang terjadi dengan (A)

A
TBE =
TSL

A
1 =
11.21
A = 11.21 x 1
11.21 ton/ha/tahun

A = R x K x LS x C x P

A = 1286.68 x 0.215 x 1.758 x C x 1

A
C =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 1

11.21
C =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 1

C = 0.02305 ------------------- Alang-alang permanen (Dari tabel nilai C dan pengelolaan tanaman)

7. Menentukan Teknik Konservasi yang tepat dengan asumsi C = tanaman jahe,cabe sehingga TBE = 1.

A
TBE =
TSL

A
1 =
11.21
A = 11.21 x 1
11.21 ton/ha/tahun

A = R x K x LS x C x P

A = 1286.68 x 0.215 x 1.758 x 0.9 x P

Mita Ardiyana - MSDA 2015 8


A
P =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 0.9

11.21
P =
1286.68 x 0.215 x 1.7584 x 0.9

P = 0.02561 ------------------- Teras bangku sorghum-sorghum = 0.024 (Dari tabel nilai P)

A = 1286.68 x 0.215 x 1.758 x 0.9 x 0.024

= 10.51 ton/ha/tahun

Luas Sub DAS = 233.64 km2 = 23364 ha Asumsi


Koefisien Manning (n) = 0.04 Sungai Alam, berbelok-belok dan air tidak dalam

( 1- 0.8683 ( A -0.2018 )) -0.2018


SDR = S x + 0.8683 ( A )
2 x( S + 50 x n )

( 1- 0.8683 ( 23364 -0.2018 )) -0.2018


= 10 x + 0.8683 ( 23364 )
2 x( 10 + 50 x 0.04 )

SDR = 0.4831961

Volume Sedimen = 0.4832 x 10.507


= 5.07684 ton/ha/tahun

Mita Ardiyana - MSDA 2015 9


Total Potensi sedimentasi jika Luas DAS 23364 ha = 5,076.837 ton/tahun
Jika :
A Usia guna Tampungan = 20 tahun
B Total Sedimen terlarut = 101,536.75 ton/tahun
C Asumsi Bed Load = 10 %
D Kadar Kering (Bulk Density) Asumsi = 1.2 ton/m3
E Total Sedimen terlarut (B x C) + B = 111,690.42 ton
F Total Sedimen Mengendap E/D = 93,075.35 m3
G Tampungan Sedimen yang diperlukan F = 93,075.35 m3

Mita Ardiyana - MSDA 2015 10


PERHITUNGAN HIDROULIK BANGUNAN CEK DAM

Diketahui :
Daerah Tangkapan Sungai A = 233.64 km2 (Asumsi)
Kemiringan dasar sungai I = 0.020 (Asumsi)
Lebar sungai b = 25.00 m (Asumsi)
Debit Banjir Rencana Q = 100.00 m3/dt (Asumsi)
Tampungan Sedimen yang diperlukan S = 93,075.35 m3 (Hasil Perhitungan)

1. PERHITUNGAN DIMENSI PELUAP

Q = 2/15. C.Ö(2.g). (3.B1 +2.B2). H3 3/2

Dimana : Q = Debit Desain (m3/detik) = 102.00 m3/dt


C = Koefisien Peluapan (0.6 - 0.66) = 0.60
g = Percepatan grafitasi (m/detik2) = 9.81 m/dt2
B1 = Lebar Peluap pada mercu bendung penahan = 15.00 m
B2 = Lebar Muka air tertinggi (m) = 18.50 m
h3 = tinggi air peluapan = ??? m (Dicari)

= 2
) ( )
3/2
Q
15
x C x Ö( 2 x 9.81 x 3 x B1 + 2 x B2 x h3

Ö(
= 2 3/2
Q
15
x 0.60 x 2 x 9.81 ) x ( 3 x 15.00 + 2 x 18.50 ) x h3

102.00 = 23.21 x h3 3/2

h3 3/2
= 4.395

h3 = 2.683 m 2.70 m

2. TINGGI JAGAAN

Debit Desain (m3/detik) 50 50 - 100 100 - 200 200 - 500 500 - 2000

Tinggi Jagaan 0.6 0.8 1 1.2 1.5

Susi Hidayah - MSDA 2014 11


3. PENENTUAN LEBAR MERCU

Lebar mercu ditentukan sesuai dengan Tabel 2 di dalam Pedoman Standar Tata cara Perencanaan Teknik Bendung Penahan Sedimen

Lebar mercu : b 1.5 - 2 meter 3 - 4 meter

Sedimen pasir dan kerikil dan batu-batu kecil Batu -Batu Besar

Sifat hidraulik aliran gerakan mandiri (lepas) gerakan massa (debris flow)

Di ambil lebar mercu b2 = 3.00 m

4. KEMIRINGAN SAYAP CEK DAM = 10 %

a. Kemiringan sayap ke arah tebing minimum sama dengan kemiringan dasar sungai di hulu bendung penahan dan maksimum 10 %
b. panjang sayap sebelah kiri dan kanan boleh tidak sama, dan ditentukan berdasarkan letak sumbu aliran
c. Lebar sayap harus sama mulai dari pangkal sampai ujungnya
d. sisi hulu sayap harus dibuat tegak
e. Sisi hilir sayap boleh tegak atau miring, dan dibuat sama dengan kemiringan sisi hilir main dam
f. Lebar sayap bagian atas maksimum sama dengan lebar mercu, minimum ditentukan berdasarkan gaya-gaya akibat benturan

5. PENENTUAN TINGGI CEK DAM

a. Tinggi efektif bendung penahan ditentukan agar pengendapan di bagian hulu tidak mengganggu bangunan lain di sungai
b. Tinggi efektif juga ditrntukan berdasarkan kapasitas tampung rencana

Susi Hidayah - MSDA 2014 12


c. Tinggi Total bendung penahan ditentukan dengan memperhatikan penentuan lokasi bendung penahan

Susi Hidayah - MSDA 2014 13


d.
Dengan memperhitungkan tinggi sayap pada tebing sungai, tinggi bendung penahan harus dibuat agar bagian atas sayap lebih rendah dari pada tebing sungai

Ditentukan tinggi Efektif cek Dam (h1) = 8.00 m -------------------- H total = 9.00 m

I0 = 0.020

1 1
Istatik = x I0 = x 0.02 = 0.01
2 2

2 2
Idinamik = x I0 = x 0.02 = 0.01333333333
3 3

H 8
L1 = = = 800 m
I0 - Istatik 0.02 - 0.01

H 8
L2 = = = 1200 m
I0 - Idinamik 0.02 - 0.0133

Sehingga

Volume Tampungan

Tampungan Mati = 0.5 x 25.00 x 8.00 x 800 = 80000 m3

Tampungan Hidup = 0.5 x 25.00 x 8.00 x 1200 = 120000 m3


200000 m3 > 93075.35 Þ OK

Susi Hidayah - MSDA 2014 14


6. DIMENSI TUBUH CEK DAM

a. Kemiringan bagian hilir ditentukan agar aliran tidak menyusur permukaan bagian hilirnya, perbandingan tegak dan datar ----- diambil 1 : 0.2

b. Kemiringan bagian hulu dari bendung utama dam harus ditentukan berdasarkan syarat stabilitas bangunan, dan untuk itu dapat dugunakan rumus 3

( 1 + a ) m2 +[ 2 ( n + b )+ n ( 4 x a + g )+ 2 x a x b ]x m
-( 1 + 3 x a )+ a x b x( 4 x n + b )+ g x( 3 x n x b + b 2 + n 2 = 0

Dimana : m = Kemiringan bendung utama bagian hilir = ???


n = Kemiringan bendung utama bagian hulu = 0.2
a = Perbandingan tinggi peluapan dan tinggi bendung penahan --------------- h3 / H = 0.30
b = Perbandingan panjang dasar peluap dan tinggi bendung penahan b2/H = 0.33
g = Perbandingan gc dan go = 2.00
gc = Berat Volume bendung Penahan Tergantung material tubuh cekdam Beton = 2.4 ton/m3
go = Berat volume aliran (besarnya kira-kira 1.0 - 1.2 ton/m3 = 1.2 ton/m3

Susi Hidayah - MSDA 2014 15


( 1 + 0.30 ) m 2 +[ 2 ( 0.2 + 0.3333 )+ 0.2 ( 4 x 0.30 + 2 )+ 2 x 0.30 x 0.33 ]x m
-( 1 + 3 x 0.30 )+ 0.30 x 0.33 x( 4 x 0.2 + 0.33 )+ 2.00 x( 3 x 0.2 x 0.3333 + 0.33 2 + 0.2 2 = 0

1.30 m 2 + 1.904 m - 2.709 = 0 kontrol 0

Dengan rumus ABC

m = -b ±( b 2 - 4 a c ) 1/2
) / 2a

m = -1.904 ±( 1.904 2 - 4 x 1.298 x -2.709 ) 1/2


)
2x 1.298

m = 0.8868 m 0.890 m

7. TINGGI CEK DAM PEMBANTU

a Bentuk mercu dan kemiringan hilir bendung pembantu sama dengan bentuk bendung utama
b. dimensi bendung pembantu disesuaikan dengan gaya-gaya yang bekerja
c. tinggi bendung pembantu ditentukan berdasarkan persamaan empiris :

H2 = (1/3 s/d 1/4) x H

H2 = tinggi bendung pembantu


H = tinggi total bendung utama

H2 = 1 1
x H = x 8.00 = 3 m
3 3

Susi Hidayah - MSDA 2014 16


8. PERENCANAAN KOLAM OLAK

a. Tebal Lantai Kolam Olak

Untuk mercu bendung utama dengan kolam olak yang terbentuk dari subdam = 0.75

t = 0.1 x( 0.6 x H1 + 3 x h3 - 1 )

t = 0.1 x( 0.6 x( 8.00 - t )+ 3 x 2.683 - 1 )

= 0.1 x( 4.8 - 0.6 t ) + 8.04885636 - 1

= 0.48 + 0.06 t + 0.80488564 - 0.1

= 0.48 + 0.70488564

t = 1.185 1.2 m

Susi Hidayah - MSDA 2014 17


b. Lebar Kolam Olak

L = Iw + X + b2

[ ]
2 x( H1 + 0.5 h3 ) 1/2
Iw = Vo x
g

qo
Vo =
h3

x = b x hj

[ Ö ]
hj = h1 2
x 1 + 8 x F1 1
2 -

q1
h1 =
V1

V1 =
Ö 2 x g ( H1 + h3 )

V1
F1 =
Ö g x h1

H2 = hj - h2

Keterangan :

Iw = Jarak Terjunan (meter)


X = Panjang Olakan (meter)
b2 = Lebar mercu bendung utama = 3.00 m
qo = debit permeter pada peluap (m3/detik/meter)
h3 = tinggi air diatas mercu bendung utama (meter) = 2.7 m
H1 = tinggi bendung utama dari lantai kolam olak (meter) = 8.000 m
b = koefisien besarnya antara 4.5 - 5.0

Susi Hidayah - MSDA 2014 18


hj = tinggi muka air dari lantai kolam olak pada bendung pembantu (meter)
h1 = tinggi air pada titik jatuh terjunan (meter)
q1 = debit aliran tiap meter lebar pada titik jatuh terjunan (m3/detik/meter)
V1 = kecepatan jatuh pada terjunan (m/detik)
F1 = angka Froude aliran pada titik terjunan
Bm = Lebar rata-rata Peluap = 16.75 m

Q = Debit Desain (m3/detik) = 102.00 m3/dt

qo = Q 102.00
= = 6.0896 m3/detik/m'
Bm 16.75

V1 =
Ö 2 x g ( H1 + h3 )

= 14.4775523 m/detik

Di asumsikan q1 = qo
q1 6.090
h1 = = = 0.421 meter
V1 14.478

V1
F1 =
Ö g x h1

14.478
F1
Ö
=
9.81 x 0.421

= 7.127

[ Ö ]
hj = h1 2
1 + 8 x F1 1
2 -

= 0.421
2
x
[ Ö 1 + 8 x 7.127
2
-
1
]
Susi Hidayah - MSDA 2014 19
= 4.03 meter

x = b x hj

= 4.5 x 4.034

= 18.16 meter

qo
Vo =
h3

6.0896
= = 2.270 m/detik
2.683

[ ]
2 x( H1 + 0.5 h3 ) 1/2
Iw = Vo x
g

[ ]
2 x( 8 + 0.5 x 2.683 ) 1/2
= 2.270 x
9.81

= 3.018 meter

L = Iw + X + b2

= 3.018 + 18.1550819 + 3.00

= 24.173 m

dengan menggunakan Rumus empiris

L = 1.5 s/d 2.0) x( H1 + H3 )

= 2 x( 8 + 2.683 )

= 21.366 meter

Susi Hidayah - MSDA 2014 20


Maka diambil L (Panjang Kolam Olak) yang lebih besar = 24.173 m

Susi Hidayah - MSDA 2014 21


PERHITUNGAN STABILITAS

Lebar dasar pondasi ( B ) = 12.07 m


Tinggi muka air diatas pelimpah (h3) = 2.70 m
Berat jenis air ( g w ) = 1 ton/m3
Berat jenis beton (gs) = 2.4 ton/m3
Teganngan geser pada tanah dasar (t0) = 0 ton/m2/m
Tegangan tanah ijin (s) = 30 ton/m2
Koefisien Geser antara pondasi dengan tanah dasar = 0.6 --> asumsi untuk lapisan kerikil kurang padat/tidak kompak

V1 V2

V3

9.00
H1

W2

H2

W3 W1

1.80 2.00 7.27

Susi Hidayah - MSDA 2014 22


Perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada Cek DAM (kondisi normal dan banjir)
Gaya (ton) Momen (ton.m)
Beban Notasi Lengan
Uraian V H V H
W1 0.50 x 9.00 x 7.27 x 2.4 78.52 7.22 567.15
Berat W2 3.00 x 9.00 x 2.4 64.80 3.30 213.84
Sendiri W3 0.50 x 9.00 x 1.80 x 2.4 19.44 1.20 23.33
-
V1 3.00 x 2.70 x 1.00 8.10 3.30 26.73
V2 7.27 x 2.70 x 1.00 19.63 8.44 165.57 -
V3 0.50 x 9.00 x 7.27 x 1.00 32.72 9.65 315.59 -
Tekanan
H1 2.70 x 9.00 x 1.00 24.30 4.50 - 109.35
Air
H2 0.50 x 9.00 x 9.00 x 1.00 40.50 3.00 - 121.50

Jumlah 223.20 64.80 1312.21 230.85

Jumlah Momen (å M) = 1543.06 tm

Tinjauan Stabilitas

a. Terhadap Guling
å Mva
Sf =
å Mha
1312.21
Sf =
230.85
= 5.6842 > 2.00 ------------ aman

Susi Hidayah - MSDA 2014 23


b. Terhadap Geser
Sf = {(f x åV) + (t0 x B)}
åH
= ( 0.6 x 1312.21 ) + ( 0.00 x 12.07 )
230.85
= 787.32
230.85
= 3.4105434 > 1.2 ------------ aman

c. Terhadap Eksentrisitas
å MT-MG
x =
å V
1081.36
x =
223.20
x = 4.845

B
e = ( ) - x
2
= 6.035 - 4.845
= 1.190

e ≤ (B/6.00)
12.07
e ≤ ( 6.00 )
1.190 < 2.012 ------------ aman

d. Terhadap daya dukung tanah

s1,2 = {(åV / B } x { 1 ± ((6 x e) / B)}

223.20 6.00 x 1.190


= { } x {( 1 ± ( )}
12.07 12.07

s1,2 = 18.492129 x ( 1 ± 0.591655 )

s1 = 29.433089 ton/m2 < s = 30.00 ton/m2 ------------ aman

Susi Hidayah - MSDA 2014 24


s2 = 7.5511692 ton/m2 < s = 30.00 ton/m2 ------------ aman

Susi Hidayah - MSDA 2014 25


Gaya (ton)
Beban Notasi Lengan
Uraian V H
W1 0.50 x 9.00 x 7.27 x 2.40 78.52 6.22
Berat W2 2.00 x 9.00 x 2.40 43.20 2.80
Sendiri
W3 0.50 x 9.00 x 1.80 x 2.40 19.44 1.20

V1 2.00 x 1.30 x 1.00 2.60 2.80


Tekanan V2 7.27 x 1.30 x 1.00 9.45 7.44
Air
V3 0.50 x 9.00 x 7.27 x 1.00 32.72 8.65
H1 1.30 x 9.00 x 1.00 11.70 4.50
H2 0.50 x 9.00 x 9.00 x 1.00 40.50 3.00
Jumlah 185.92 52.20
Momen (ton.m)
V H
488.63
120.96
23.33
-
7.28
70.27 -
282.88 -
- 52.65
- 121.50
993.34 174.15

Anda mungkin juga menyukai