KTI Pipit Novitasari (17141028 B) PDF
KTI Pipit Novitasari (17141028 B) PDF
KTI Pipit Novitasari (17141028 B) PDF
Oleh :
Pipit Novitasari
17141028 B
Oleh:
Pipit Novitasari
17141028 B
i
ii
Oleh:
Pipit Novitasari
17141028 B
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Setia Budi
Pembimbing, Dekan,
Dewi Ekowati, M.Sc., Apt. Prof. Dr. R. A. Oetari, SU., MM, M.Sc., Apt.
Penguji:
PERSEMBAHAN
waktunya.
iii
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri
dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli
Madya di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
ilmiah/skripsi orang lain, maka saya siap menerima sanksi, baik secara akademis
maupun hukum.
Pipit Novitasari
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
GRANULASI BASAH”. Karya tulis ilmiah ini diajukan guna memenuhi syarat
untuk mencapai gelar Ahli Madya Analis Farmasi dan Makanan pada Fakultas
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Djoni Tarigan, MBA. selaku Rektor Universitas Setia Budi.
2. Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
3. Vivin Nopiyanti, M.Sc, Apt., selaku Ketua Program Studi D-III Farmasi
4. Dewi Ekowati, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
5. Segenap dosen - dosen pengajar Program Studi D-III Farmasi yang telah
membagikan ilmu yang berguna untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
vi
6. Ibu dan Bapak penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji dan
8. Seluruh staf perpustakaan pusat, yang telah memberikan pelayanan yang baik,
9. Orangtua dan keluarga untuk semua dukungan dan doa kepada penulis,
10. Nazdian Giri yang selalu memberi dukungan penuh untuk menyelesaikan
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,
Ilmiah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang sifatnya membangun dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
Penulis
vi
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
PERNYATAAN.................................................................................................... iv
INTISARI.............................................................................................................. xii
A. Tablet.................................................................................................... 5
1. Definisi Tablet .................................................................................. 5
2. Definisi Tablet Hisap ....................................................................... 5
3. Bahan tambahan tablet hisap ............................................................ 6
4. Masalah yang terjadisaat penabletan ................................................ 7
B. Metode Pembuatan Tablet .................................................................... 9
1. Metode granulasi basah .................................................................... 10
2. Metode granulasi kering ................................................................... 10
3. Metode kempa langsung .................................................................. 11
C. Pemeriksaan Sifat Fisik ........................................................................ 11
1. Pemeriksaan sifat fisik granul .............................................................. 11
1.1. Waktu alir .................................................................................. 11
vii
viii
A. Kesimpulan........................................................................................... 37
B. Saran ..................................................................................................... 37
viii
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
x
DAFTAR TABEL
Halaman
x
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
9. Timbangan analitik............................................................................................ 45
20. Angket uji tanggapan rasa dan waktu larut tablet hisap asam mefenamat ...... 80
xi
xii
INTISARI
xii
xiii
ABSTRACT
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tablet hisap adalah bentuk sediaan obat tablet yang diberi penambah rasa
untuk dihisap (dikulum) dan didiamkan (ditahan) di dalam mulut atau faring
(Charles, 2010). Tablet hisap atau yang disebut dengan lozenges merupakan salah
satu bentuk sediaan padat yang mengandung zat tambahan, yang diharapkan untuk
lepas secara lambat pada mulut dan bertujuan untuk pengobatan lokal (Allen,
2002).
analgesik atau dekongestan (Siregar dan Wikarsa, 2010). Keuntungan tablet hisap
Tablet hisap memiliki keuntungan lain yaitu cocok digunakan untuk orang orang
untuk mengatasi nyeri, seperti nyeri gigi dan radang tenggorokan. Asam
Gisvold, 1982). Pada penggunaannya, asam mefenamat diberikan secara oral dan
1
2
menggunakan air untuk menelan disamping itu kurang nyaman bila digunakan
pada pasien yang menderita radang tenggorokan karena akan terasa sakit jika
menelan, dan juga masih terdapat orang orang yang sukar dalam menelan
tablet. Pengembangan tablet hisap asam mefenamat ini diharapkan sebagai salah
satu alternatif bentuk sediaan yang praktis, nyaman dalam penggunaan, dan
Tablet hisap yang baik membutuhkan zat tambahan yang sesuai. Eksipien
yang penting digunakan pada tablet hisap salah satunya adalah bahan pengisi.
Pada penelitian ini, bahan pengisi yang digunakan berupa kombinasi manitol dan
avicel pH 101.
manis dari gula dan memberikan rasa dingin di mulut (Ansel, 1981). Manitol
dipilih karena dapat memberikan hasil sifat fisik tablet yang lebih baik dan
kompresibilitas dan sifat alir yang baik, bersifat inert, tidak menunjukkan
kekerasan tinggi, tidak mudah rapuh serta mempunyai waktu hancur yang
granulasi basah karena merupakan metode yang sudah lama digunakan dan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
memberikan sifat fisik tablet hisap asam mefenamat yang paling baik.
4
D. Manfaat Penelitian
masukan lebih lanjut khususnya dalam bidang teknologi formulasi obat sintetis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tablet
1. Definisi tablet
satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai eksipien (yang meningkatkan
mutu sediaan tablet, kelancaran sifat aliran bebas, sifat kohesifitas, kecepatan
disintegrasi, dan sifat antilekat) dan dibuat dengan mengempa campuran serbuk
Kelebihan sediaan tablet yaitu dapat menutupi rasa pahit obat, mudah
dalam pemakaian, mudah pengaturan dosis, dan lebih stabil pada waktu
Tablet hisap adalah tablet kempa berbentuk piringan dan solid yang dibuat
dari zat aktif dan zat pemberi aroma dan rasa yang menyenangkan, serta
dimaksudkan terdisolusi lambat dalam mulut untuk efek lokal pada selaput
mukosa lingkungan mulut (Siregar dan Wikarsa, 2010). Zat aktifnya biasanya
atau dekongestan (Siregar dan Wikarsa, 2010). Diameter tablet hisap umumnya
lebih besar daripada tablet biasa yaitu lebih besar dari 18 mm (Lachman et al,
1994).
5
6
Dalam suatu sediaan farmasi, selain zat aktif juga dibutuhkan zat
berdasarkan peranannya dalam produksi tablet. Biasanya pada tablet hisap tidak
digunakan zat penghancur, dan zat yang digunakan sebagian besar adalah zat-zat
yang larut air. Adapun zat-zat tambahan dalam sediaan tablet hisap meliputi:
memperbesar volume tablet. Fungsi lain dari zat pengisi adalah untuk
memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan yang sulit dikempa serta
memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung. Bahan pengisi harus
memenuhi kriteria yaitu, harus non toksis, harus tersedia dalam jumlah yang
cukup, harganya harus cukup murah, tidak boleh saling berkontraindikasi, secara
fisiologis harus inert/netral, harus stabil dalam sifat fisik dan kimia, tidak boleh
mengganggu bioavailabilitas obat, harus bebas dari segala jenis mikroba dan harus
color compatible (Banker dan Anderson, 1994). Untuk tablet hisap, rasa dan
et al, 1994).
3.2. Zat Pengikat (binder). Zat pengikat adalah parameter yang cukup
penting dalam tablet hisap. Zat pengikat diperlukan dengan maksud untuk
kekompakan dan daya tablet (Voigt, 1984). Bahan pengikat ditambahkan dalam
bentuk kering atau cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau
7
menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet yang tidak dicetak langsung (Banker
3.3. Zat Pelicin (lubricant). Zat ini digunakan untuk memacu aliran
(Lachman et al,1994). Jumlah pelicin yang dipakai pada pembuatan tablet 0,1%
sampai 0,5% berat granul (Ansel, 1989). Zat pelicin yang biasa digunakan adalah
pemanis sekitar 50% atau lebih dari berat tablet keseluruhan seperti laktosa,
manitol, sorbitol, dan sebagainya. Rasa sangat penting dalam pembuatan tablet
hisap. Apa yang dirasa mulut saat menghisap tablet sangat terkait dengan
pemanis. Bahan perasa yang digunakan biasanya juga merupakan bahan pengisi
lain:
4.1. Binding. Binding adalah adalah suatu keadaan yang terjadi karena
permukaan dinding mesin yang kurang licin, granul kurang kering, die yang kotor,
atau bisa juga karena celah antara punch bawah dan ruang die terlalu besar
4.2. Picking dan sticking. Picking dan sticking merupakan istilah untuk
menerangkan permukaan bahan dari suatu tablet yang menempel pada punch dan
melekatnya bahan tablet pada dinding die, terjadi pada saat mengeluarkan bahan
untuk menguraikan sebagian atau secara lengkap pemisahan bagian atas atau
pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan-lapisan berbeda. Terjadi karena
banyaknya udara dalam ruang die sebelum, selama dan sesudah kompaksasi
permukaan yang seragam. Terjadi karena berbedanya warna obat dengan bahan
tambahan atau bila hasil urai obatnya berwarna dan migrasi zat warna ke
Tablet dapat dibuat dengan metode granulasi basah, granulasi kering, dan
cetak langsung. Berikut di bawah ini merupakan gambar pembuatan tablet secara
skematis :
Pengeringan Pengayakan
Pentabletan
halus menjadi granul dengan bantuan larutan bahan pengikat yang sesuai. Pada
metode granulasi basah ini bahan pengikat yang ditambahkan harus mempunyai
jumlah yang relatif cukup, karena kekurangan atau kelebihan sedikit saja bahan
pengikat akan menyebabkan granul yang tidak sesuai dengan yang diinginkan dan
yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu
akan menjadi massa yang kompak, mempunyai penampilan, cukup keras dan
tidak rapuh. Selain itu sistem granulasi basah mencegah terjadinya segregasi
(Bandelin, 1989).
kelembaban dan panas serta disolusi obat lebih lambat. Pada metode ini
memerlukan peralatan dan penanganan khusus serta tenaga yang cukup besar
(Bandelin, 1989).
Metode pembuatan tablet yang digunakan jika dosis efektif terlalu tinggi
keduanya yang mana merintangi dalam granulasi basah. Pada metode granulasi
11
serbuk obat dengan cara memadatkan massa yang jumlahnya lebih besar
singkat, dapat dipakai untuk bahan yang tidak tahan air, tetapi kerugiannya
adalah sering terjadi pemisahan antar partikel (segregation) pada waktu partikel
umumnya berbentuk tidak merata dan menjadi seperti partikel tunggal yang lebih
1.1. Waktu alir. Waktu alir adalah waktu yang diperlukan bila
sejumlah granul dituangkan dalam suatu alat kemudian dialirkan, mudah tidaknya
aliran granul dapat dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan
1.2. Sudut diam. Sudut diam adalah sudut yang terbentuk antara
permukaan tumpukan granul dengan bidang horizontal. Bila sudut diam lebih
kecil atau sama dengan 300 biasanya menunjukkan bahwa granul mempunyai sifat
alir yang baik atau disebut juga “free flowing” dan bila sudutnya lebih besar atau
sama dengan 400 biasanya sifat alirnya kurang baik (Banker dan Anderson,
1986).
Keterangan:
α : sudut diam
dilakukan berdasarkan atas perbedaan berat zat sebelum dan sesudah pengeringan
bernama moizture balance, ditunggu sampai bobot konstan yang ditandai dengan
bunyi. Susut saat pengeringan disebut juga LOD (Lost On Drying), yaitu
berikut:
20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak
boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot
rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet
pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang
tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata
yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpang
lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan kolom B (Anonim, 1995).
ukuran dari tekanan pengempaan, semakin besar tekanan yang diberikan saat
kerapuhan. Tablet yang baik mempunyai nilai kerapuhan tidak lebih dari 1%
2.4. Uji waktu larut. Waktu larut tablet hisap menggambarkan cepat
atau lambatnya tablet larut dalam mulut. Tablet hisap ideal larut sekitar 5-10
2.5. Uji tanggapan rasa. Tanggapan rasa merupakan tolak ukur untuk
pertama kali di dalam mulut dan mengalami proses penghancuran secara mekanis
juga di dalam mulut. Tablet hisap harus mempunyai rasa enak agar dapat diterima
D. Tinjauan Bahan
1. Asam mefenamat
COOH
NH CH3
CH3
dan juga digunakan sebagai analgetik pada sakit kepala, sakit gigi, nyeri sebelum
Efek samping dari penggunaan asam mefenamat yang sering terjadi adalah
gangguan pada saluran pencernaan, seperti diare, dispepsia dan gejala iritasi pada
dosis awal 500 mg kemudian dilanjutkan dengan 250 mg setiap 6 jam selama
antara 10.000 hingga 700.000. pemerian, serbuk putih kekuningan, berbau lemah
atau tidak berbau, higroskopis. Kelarutan, mudah larut dalam air, dalam etanol
(95%)P dan dalam kloroform P, kelarutan tergantung dari bobot molekul rata-rata,
praktis tidak larut dalam eter P. PVP digunakan sebagai bahan pengikat (Anonim,
1979)
3. Manitol
pengisi tablet, kelarutannya lambat dan rasanya enak dimulut. Formulasi dengan
manitol sifat alirnya kurang baik, dan biasanya menggunakan bantuan pelicin
yang cukup banyak ( Banker dan Anderson, 1995). Manitol digunakan pada
kompresi tablet langsung dimana granul dan semprot pengering tersedia atau pada
4. Avicel pH 101
partikel yang besar dan menunjukkan sifat alir dan kompresibilitas yang baik
(Banker et al, 1980). Avicel dapat digunakan sebagai bahan pengikat, pengisi,
penghancur dan pelicin dalam pembuatan tablet. Pengunaan avicel sebagai bahan
pengisi tablet, biasanya digunakan untuk bahan pengisi pada pembuatan tablet
menghasilkan tablet dengan friabilitas rendah dan kekerasan tablet yang baik
sehingga menghasilkan kompaktibilitas massa tablet yang baik dan memiliki sifat
alir yang baik karena mempunyai ukuran granul yang besar sehingga dapat
waktu hancur tablet. Sebagai bahan penghancur avicel cukup baik untuk
digunakan, karena bahan ini merupakan tipe ikatan hidragen dimana ikatan
5. Aspartam
aspartam memiliki rumus kimia C14H18N2O5 dan bobot molekul sebesar 294,30.
Aspartam berwarna putih, berbentuk kristal dan memiliki rasa manis yang kuat
Aspartam sukar larut dalam etanol (95%) dan sukar larut dalam air. Pada kondisi
kering dalam wadah yang tertutup rapat. Pada temperatur yang tinggi, aspartam
sebagai gula alternatif pengganti sukrosa pada pasien diabetes karena nilai gizinya
et al, 1981).
19
6. Magnesium stearat
padat yang diperoleh dari lemak terutama dari magnesium stearat dan magnesium
pembuatan tablet dan kapsul dengan konsentrasi antara 0,25%-5% w/w (Allen and
Luner, 2009). Magnesium stearat berbentuk serbuk putih, halus, memiliki bau
lemah khas, mudah melekat pada kulit dan serbuknya sedikit licin jika disentuh.
Mg stearat bersifat inkompatibel dengan asam kuat, alkalis dan garam besi.
Magnesium stearat juga bersifat hidrofobik dan memperlambat disolusi dari obat
E. Landasan Teori
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler. Kedua permukaan rata atau cembung.
Mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Pada
Tablet hisap adalah tablet kempa berbentuk piringan dan solid yang dibuat
dari zat aktif dan zat pemberi aroma dan rasa yang menyenangkan, serta
dimaksudkan terdisolusi lambat dalam mulut untuk efek lokal pada selaput
mukosa lingkungan mulut (Siregar dan Wikarsa, 2010). Zat aktifnya biasanya
antifungi (Peters, 1989). Diameter tablet hisap umumnya lebih besar daripada
tambahan(eksipien) yang sesuai. Salah satu eksipien yang penting digunakan pada
tablet hisap adalah zat pengisi. Pada penelitian ini, zat pengisi yang digunakan
manis dari gula dan memberikan rasa dingin di mulut (Ansel, 1981). Manitol
dipilih karena dapat memberikan hasil sifat fisik tablet yang lebih baik dan
kompresibilitas dan sifat alir yang baik, bersifat inert, tidak menunjukkan
kekerasan tinggi, tidak mudah rapuh serta mempunyai waktu hancur yang
adalah granulasi basah dengan variasi bahan pengisi manitol dan avicel pH 101.
Bahan pengisi berperan penting dalam pembuatan tablet hisap yang berpengaruh
F. Hipotesis
2. Pada konsentrasi bahan pengisi tertentu dapat memberikan sifat fisik tablet
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah sediaan tablet hisap asam mefenamat
yang dibuat dengan variasi konsentrasi manitol dan avicel pH 101 sebagai bahan
pengisi.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sejumlah sediaan tablet
hisap asam mefenamat yang dibuat dengan kombinasi manitol dan avicel pH 101
yaitu: manitol 25% : avicel pH 101 75% , manitol 50% : avicel pH 101 50%,
B. Variabel Penelitian
Variabel utama dalam penelitian ini adalah mutu fisik tablet hisap asam
mefenamat dengan variasi konsentrasi manitol dan avicel pH 101 sebagai bahan
pengisi.
2. Klasifikasi variabel
adalah sediaan tablet hisap asam mefenamat yang dibuat dengan variasi
22
23
penelitian.Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah sifat fisik granul yang
meliputi waktu alir, sudut diam, dan sifat fisik tablet yang meliputi keseragaman
variabel bebas yaitu metode pembuatan tablet hisap asam mefenamat secara
granulasi basah.
1. Alat
mefenamat antara lain: mortir dan stamper, ayakan no. 16 dan no. 18, stopwatch,
oven, jangka sorong, timbangan analitik, sudip, mesin pencetak tablet (single
punch), alat uji kekerasan (hardness tester), alat uji kerapuhan (friabilator tester)
2. Bahan
bahan pengisi, serta untuk bahan tambahan lainnya yang digunakan yaitu Mg
D. Jalannya Penelitian
dengan variasi konsentrasi bahan pengisi manitol dan avicel pH 101 tetapi dengan
Polivilinpirolidon (3%) 45 45 45
Mg Stearat (1%) 15 15 15
Aspartam (1%) 15 15 15
Keterangan:
FI Manitol 25% : Avicel pH 101 75%
FII Manitol 50% : Avicel pH 101 50%
FIII Manitol 75% : Avicel pH 101 25%
2. Pembuatan granul
granulasi basah. Asam mefenamat ditambahkan manitol dan avicel pH 101 sesuai
digerus diaduk sampai homogen. Campuran ditambah PVP yang sudah dilarutkan
dalam air, aduk sampai homogen kemudian ditambah aquadest sedikit demi
sedikit hingga membentuk massa yang siap digranul. Massa granul diayak dengan
ayakan no.16 lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 40oC, setelah kering
25
Granul yang telah dibuat kemudian diuji terlebih dahulu untuk mengetahui
sifat fisiknya. Pengujian sifat fisik granul yang dilakukan antara lain:
3.1. Waktu alir. Uji waktu alir dilakukan dengan menimbang 100 gram
granul dimasukkan ke dalam alat pengisi yang berupa corong yang dilengkapi
dengan penutup. Disaat penutup corong dibuka granul akan keluar kemudian
3.2. Sudut diam. Granul terlebih dahulu ditimbang seberat 100 gram dan
dituang ke dalam corong. Sudut diam diamati dari sudut yang terbentuk antara
permukaan bebas tumpukan granul yang tertuang terhadap alas bidang datar,
Tan α = ...............................................................................................................(1)
Keterangan:
α :sudut diam
h :tinggi dari kerucut granul
r :jari-jari permukaan dasar kerucut
berat zat sebelum dan sesudah pengeringan air (Voight,1994). Kadar air granul
yang baik apabila kurang dari 5% (Lachman, et al., 1994). Caranya yaitu
balance,ditunggu sampai bobot konstan yang ditandai dengan bunyi. Susut saat
26
4. Pengempaan tablet
menggunakan mesin tablet single punch sesuai dengan berat tablet yang telah
untuk mengetahui kualitas tablet yang memenuhi persyaratan dari uji mutu fisik.
rata-rata tiap tablet, jika ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari 2 tablet
yang ditetapkan pada kolom A dan tidak satu tablet pun yang menyimpang dari
bobot rata-ratanya dari harga yang ditetapkan pada kolom B (Anonim, 1979).
5.2. Uji kekerasan tablet. Alat yang digunakan adalah Hardness tester.
Mengambil 6 tablet dari masing-masing konsentrasi, masukkan satu per satu tablet
pada landasan hardness tester, merubah skala pada alat menjadi nol,
diperoleh, hitung rata-rata angka kekerasan tablet setelah semua selesai diuji.
Gunn, 1975).
27
5.3. Uji kerapuhan tablet. Alat yang digunakan adalah Friabilator tester.
Sebanyak 20 tablet yang telah dibersihkan dari partikel debu yang menempel
pustaka yang ada, tablet yang baik mempunyai nilai kerapuhan tidak lebih dari
F= 100%........................................(3)
5.4. Uji waktu larut. Waktu larut secara in vivo merupakan salah satu
proses disintegrasi cepat atau lambatnya tablet melarut dalam media yang sesuai
membiarkan tablet melarut dengan sendiri dalam mulut, catat waktu lama melarut,
waktu larut tablet hisap sekitar 5-10 menit (Allen, 2002). Cara kedua yaitu secara
dimasukkan dalam cawan petri tersebut dan ditunggu sampai tablet menjadi
5.5. Uji tanggapan rasa. Uji tanggapan rasa dilakukan pada 20 orang
manis, manis, dan sangat manis. Data tanggapan rasa disajikan dalam bentuk tabel
sesuai tingkatan rasa. Tablet hisap dinyatakan memenuhi syarat apabila lebih
dari 50% responden menyatakan dapat menerima rasa tablet hisap tersebut
E. Metode Analisis
Sediaan tablet hisap asam mefenamat yang telah diuji sifat fisiknya yang
persyaratan yang terdapat pada pustaka dengan hasil pengujian yang telah
dilakukan. Analisis statistik dilakukan dengan metode Anova one way dengan
BAB IV
Uji sifat fisik granul dilakukan untuk mengetahui kualitas granul yang
akan dibuat menjadi tablet hisap yang telah memenuhi persyaratan sehingga dapat
menghasilkan tablet hisap yang baik dan memenuhi persyaratan uji mutu fisik
tablet. Pemeriksaan sifat fisik granul yang dilakukkan adalah uji waktu alir, sudut
granul mengalir pada mesin pencetak tablet. Semakin kecil waktu alirnya maka
semakin baik sifat alirnya, sehingga akan dihasilkan tablet yang mempunyai
keseragaman bobot yang baik. Hasil pemeriksaan waktu alir granul dapat dilihat
pada tabel 3.
dan avicel pH 101 berpengaruh terhadap uji waktu alir granul. Waktu alir granul
yang baik yaitu dibawah 10 detik untuk tiap 100 gram granul. Hasil uji waktu alir
menunjukkan bahwa penggunaan manitol dan avicel pH 101 mempunyai sifat alir
29
30
yang baik karena ketiga formula menghasilkan waktu alir yang memenuhi syarat
yaitu kurang dari 10 detik. Hal ini berarti bahwa semakin besar konsentrasi bahan
pengisi avicel pH 101 akan mampu mengikat komponen lainnya sehingga dapat
mengalir dengan lancar dan cepat daripada formula yang konsentrasi avicel
Hasil uji statistik Oneway anova terhadap waktu alir menunjukkan bahwa
formula menunjukkan adanya hasil ada beda yang bermakna dengan taraf
kepercayaan 95% dengan hasil nilai signifikan di bawah 0,05% yaitu 0,037. Hasil
1.2. Sudut diam. Semakin kecil sudut diamnya maka semakin mudah
Dari ketiga formula sudut diam yang dihasilkan ˂40o dalam 100 gram
granul setiap formulanya yang berarti bahwa granul dapat mengalir bebas
melewati corong. Dari ketiga formula, formula I mempunyai sudut diam yang
baik serta lebih kecil nilai sudut diamnya dari formula II dan III.
31
Hasil uji statistik Oneway anova terhadap sudut diam menunjukkan bahwa
formula menunjukkan adanya hasil ada beda yang bermakna dengan taraf
kepercayaan 95% dengan hasil nilai signifikan di bawah 0,05% yaitu 0,023. Hasil
baik adalah tidak lebih dari 5% karena pengeringan granul yang baik akan
I 25%:75% 2,5 %
II 50%:50% 2,5%
Hasil uji susut pengeringan granul dari ketiga formula kurang dari 5%, hal
ini tidak menyebabkan terjadinya penempelan bagian tablet pada punch selama
proses pentabletan, sehingga dapat menghasilkan tablet dengan bentuk fisik yang
baik
variasi konsentrasi bahan pengisi manitol dan avicel ph 101 menunjukkan bahwa
ketiga formula telah memenuhi persyaratan yaitu tidak ada satu tablet yang
bobotnya menyimpang lebih dari 5% dari bobot rata-rata yang dihasilkan. Dari
harga CV ketiga formula juga menunjukkan hasil dibawah 5% yang berarti bobot
tablet seragam dan variasi nilai massa tablet tidak terlalu besar antar tablet.
menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengisi manitol dan avicel pH 101 pada
masing-masing formula menunjukkan hasil tidak ada beda yang bermakna dengan
taraf kepercayaan 95% dengan hasil nilai signifikan di atas 0,05% yaitu 0,461.
ini akan mempengaruhi kerapuhan fisik tablet. Hasil pemeriksaan kekerasan dapat
konsentrasi bahan pengisi manitol dan avicel pH 101 menunjukkan bahwa ketiga
kekerasan tablet antara 7-14 kg (Cooper and Gunn, 1975). Tetapi dengan adanya
kekerasan tiap formula tablet berbeda, dimana semakin tinggi nilai konsentrasi
bahan pengisi avicel pH 101 maka semakin tinggi pula nilai kekerasan yang
menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengisi manitol dan avicel pH 101 pada
dengan taraf kepercayaan 95% dengan hasil nilai signifikan di bawah 0,05%
yaitu 0,000. Hasil pengamatan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16.
mengetahui ketahanan dari suatu tablet terhadap guncangan mulai dari proses
menunjukkan bahwa penggunaan bahan pengisi manitol dan avicel pH 101 pada
dengan taraf kepercayaan 95% dengan hasil nilai signifikan di bawah 0,05% yaitu
dimana untuk menentukan tablet tersebut dapat hancur dalam media yang sesuai
atau tidak. Uji waktu larut dilakukan secara invivo dan invitro. Waktu larut untuk
tablet hisap adalah 5-10 menit (Banker & Anderson, 1994). Hasil pemeriksaan
memenuhi persyaratan dimana waktu larut tablet ketiga formula tidak lebih dari
dan III karena formula I mempunyai konsentrasi bahan pengisi avicel pH 101
Berdasarkan hasil uji statistik Oneway anova terhadap waktu larut tablet
hasil ada beda yang bermakna dengan taraf kepercayaan 95% dengan hasil nilai
signifikan di bawah 0,05% yaitu 0,000 untuk uji kelarutan secara invivo dan 0,001
untuk uji kelarutan secara invitro. Hasil pengamatan selengkapnya dapat dilihat
2.5. Uji tanggapan rasa. Keberhasilan suatu formula tablet hisap dapat
yang mana disukai oleh konsumen yang menjadikan tujuan pengobatan berhasil.
I 25%:75% 0 17 3 85
II 50%:50% 0 14 6 70
III 75%:25% 0 12 8 60
respoden dibandingkan dengan formula II dan III. Hal ini memperlihatkan bahwa
responden karena mempunya rasa manis yang tidak berlebihan sehingga enak
BAB V
A. Kesimpulan
konsentrasi bahan pengisi manitol dan avicel pH 101 dapat disimpulkan bahwa:
terhadap sifat fisik tablet hisap asam mefenamat yaitu semakin tinggi
2. Pada konsentrasi manitol 25% : avicel pH 101 75% memiliki sifat fisik tablet
yang baik dibanding pada konsentrasi manitol 50% : avicel pH 101 50%, dan
B. Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pembuatan tablet hisap asam
asam mefenamat.
37
38
Daftar Pustaka
Ansel, H.C. 1981. Introduction to Pharmaceutical Dosage Form, 71. Lea and
Febiger. Philadelphia
Ansel, H.C. 1989. Pengantar bentuk sediaan. Edisi IV. Universitas Indonesia,
Jakarta.
Banker, S.G., and Anderson, R.N. 1986. Tablet In Lachman, L. Lieberman, The
Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3 rd ed., Lea and Febiger,
Philadelphia. 643-704.
Charles, J.P., Siregar & Saleh Wikarsa. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet.
Jakarta: EGC.
Cooper, J.W., and Gun’s, C. 1975. Dispending for pharmaceutical Student twelfh
Ed., 186-187. Ditman Medical Publising Co. Ltd. London.
El- shattawy, H.E., Peck, G.E., and Kildsig, D.O. 1981. Aspartame – direct
compression excipients : preformulation stability screening using
differential scanning calorymetry, Drug Dev Ind Pharm, 7, 605-619.
Gunsel, and Kanig, J.L, 1976, Tablet in Theory and Practice of Industrial
Pharmacy, 2nd Ed., 321-358, Lea and Febiger, Philadelphia. Cram. 2009.
Aspartame, in Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Quin, M.E. Handbook of
Pharmaceutical Excipient, 6th Edition, 48-50, Pharmaceutical Press,
London.
Kriesthy, January. 2016. Formulasi Tablet Hisap Sari Buah Sirsak (Annona
muricata Linn) dengan Kombinasi Bahan Pengisi Manitol dan Laktosa
[KTI]. Surakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi.
Lachman, L., H.A. Lieberman, and Kanig. 1986. The Theory and Practice of
Industrial Pharmacy, 3 rdEdition, Lea and fabriger, Philladelphia.
Lachman, L., H.A. Lieberman, and Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Penerjemah S. Suyatmi. UI-Press, Jakarta.
Munaf, S. 1994. Catatan Kuliah Farmakologi Bagian II. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., and Weller, P.J. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipients, Pharmaceutical Press, London.
Sheth, B.B., Banderlin, J.F., and Shangraw, R.E. 1980. Compressed Tablet By
Direct Compression in Lachman, L., Lieberman, H.A., Pharmaceutical
Dosage Form. Tablet vol. I, Marcel Dekker. Inc., New York.
Siregar, C.J.P. dan Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar-
Dasar Praktis. Jakarta: EGC.
Syafrida, Maya. 2014. Tablet Hisap Asam Mefenamat dengan Kombinasi Zat
Pengikat PGA Menggunakan Metode Simplex Lattice Design [Skripsi].
Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada.
Voigt, R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmas, 155 dan 179. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Wilson, O.C., dan Gisvold, O. 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold – Kimia
Farmasi dan Medisinal Organik Edisi VIII. Semarang: IKIP Semarang
Press.
41
42
Formula 1
1 7,40
2 7,50
3 7,40
Rata-rata ± SD 7,43±0,05
Formula 2
1 7,60
2 7,67
3 7,75
Rata-rata ± SD 7,67±0,07
Formula 3
1 7,90
2 8,00
3 8,87
Rata-rata ± SD 8,25±0,53
48
NPar Tests
Descriptive Statistics
N 9
Positive .204
Negative -.204
Kolmogorov-Smirnov Z .612
Oneway
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
12.389 2 6 .007
ANOVA
Total 1.737 8
Multiple Comparisons
Tukey HSDa
formula N 1 2
formula1 3 7.3967
formula3 3 8.2567
1 27,47
2 27,02
3 27,92
Rata-rata ± SD 27,47±0,45
Formula 2
1 27,92
2 28,81
3 28,36
Rata-rata ± SD 28,36±0,44
Formula 3
1 28,36
2 29,24
3 29,24
Rata-rata ± SD 28,94±0,50
52
NPar Tests
Descriptive Statistics
sudut diam
N 9
Positive .117
Negative -.123
Kolmogorov-Smirnov Z .370
Oneway
Descriptives
sudut diam
sudut diam
.158 2 6 .857
ANOVA
sudut diam
Total 4.636 8
Multiple Comparisons
sudut diam
Tukey HSD
sudut diam
Tukey HSDa
Formula N 1 2
formula1 3 27.4700
formula3 3 28.9467
FORMULA I
a. Kolom A
x 1.50581 = 0.0752
b. Kolom B
x 1.5058 =0.1505
CV% = x 100%
= x100%
= 0,43%
Dari data keseragaman bobot, formula I memenuhi syarat uji keseragaman bobot
57
FORMULA II
a. Kolom A
x 1.5045= 0.0752
b. Kolom B
x 1.5045=0.1504
CV% = x 100%
= x100%
= 0,47%
Dari data keseragaman bobot, formula II memenuhi syarat uji keseragaman bobot
58
FORMULA III
a. Kolom A
x 1.5032= 0.075
b. Kolom B
x 1.5032=0.1503
CV% = x 100%
= x100%
= 0,35%
Dari data keseragaman bobot, formula III memenuhi syarat uji keseragaman
bobot
59
NPar Tests
Descriptive Statistics
keseragaman
bobot
N 60
a,,b
Normal Parameters Mean 1.504548
Positive .109
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .846
Oneway
Descriptives
keseragaman bobot
keseragaman bobot
1.814 2 57 .172
ANOVA
keseragaman bobot
Total .002 59
Multiple Comparisons
keseragaman bobot
Tukey HSD
keseragaman bobot
a
Tukey HSD
Formula N 1
formula3 20 1.503270
formula2 20 1.504565
formula1 20 1.505810
Sig. .427
Formula I
Replikasi
Tablet ke-
I II III
1 11,5 11,3 11,6
2 11,3 11,7 11,5
3 11,7 10 12
4 10 10,8 11,7
5 11 12 11,5
6 11 10,8 11,4
Rata-rata ± SD 11,08 ± 0,59 11,10 ± 0,72 11,61 ± 0,21 11,26 ± 051
Formula II
Replikasi
Tablet ke-
I II III
1 10 8 8,2
2 8 8,5 8
3 8 8 8,4
4 8 7,9 8,2
5 8,1 8 8,4
6 8 8,2 8,3
Rata-rata ± SD 8,35 ± 0,80 8,1 ± 0,21 8,25 ±015 8,23 ± 039
63
Formula III
Replikasi
Tablet ke-
I II III
1 7 7,6 7,6
2 7,8 7,5 7,5
3 7,3 7,5 7,4
4 7 7 7,4
5 6,8 7 7,6
6 7,5 6,9 7,5
Rata-rata ± SD 7.23 ± 0,37 7.25 ± 0,31 7,5 ± 0,08 7,32 ± 0,25
64
NPar Tests
Descriptive Statistics
kekerasan tablet
N 54
Positive .251
Negative -.151
Kolmogorov-Smirnov Z 1.842
Oneway
Descriptives
kekerasan tablet
kekerasan tablet
2.036 2 51 .141
ANOVA
kekerasan tablet
Total 164.252 53
Multiple Comparisons
kekerasan tablet
Tukey HSD
Homogeneous Subsets
kekerasan tablet
Tukey HSDa
formula N 1 2 3
formula3 18 7.3278
formula2 18 8.2333
formula1 18 11.2667
Formula I
Replikasi (a) (b) (F)
Contoh perhitungan:
F= x 100%
Keterangan:
F= x 100%
F= x 100%
= 0,55%
68
Formula II
Formula III
NPar Tests
Descriptive Statistics
kerapuhan tablet
N 6
Positive .176
Negative -.203
Kolmogorov-Smirnov Z .497
Oneway
Descriptives
kerapuhan tablet
kerapuhan tablet
. 2 . .
ANOVA
kerapuhan tablet
Total .036 5
Multiple Comparisons
kerapuhan tablet
Tukey HSD
Homogeneous Subsets
kerapuhan tablet
Tukey HSDa
formula N 1 2
formula1 2 .5350
formula2 2 .6550
formula3 2 .7150
NPar Tests
Descriptive Statistics
N 60
a,,b
Normal Parameters Mean 7.5113
Positive .139
Negative -.100
Kolmogorov-Smirnov Z 1.075
Oneway
Descriptives
2.282 2 57 .111
ANOVA
Total 51.957 59
Multiple Comparisons
Homogeneous Subsets
Tukey HSDa
formula N 1 2 3
formula3 20 6.5395
formula2 20 7.4125
formula1 20 8.5820
NPar Tests
Descriptive Statistics
N 9
a,,b
Normal Parameters Mean 7.4378
Positive .169
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .508
Oneway
Descriptives
7.370 2 6 .024
ANOVA
Total 7.046 8
Multiple Comparisons
Homogeneous Subsets
79
formula N 1 2 3
formula3 3 6.4500
formula2 3 7.3700
formula1 3 8.4933
Lampiran 20. Angket Uji Tanggapan Rasa dan Waktu Larut Tablet Hisap Asam
Mefenamat
Identitas Responden
Nama:………………………………………….
Umur:………………………………………….
Beri tanda (√ ) pada kolom yang telah disediakan pada tanggapan rasa masing-
masing tiap formula tablet hisap serta catat waktu yang dibutuhkan tablet hisap
untuk melarut sempurna dalam rongga mulut.
81
Responden Rasa
Nama
Replikasi
(inisial)
Formula I Formula II Formula III