Proposal Skripsi Bab I - III Efrida Manalu
Proposal Skripsi Bab I - III Efrida Manalu
Proposal Skripsi Bab I - III Efrida Manalu
PENDAHULUAN
1
2
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan
diatas maka masalah perlu diidentifikasi lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat
mempermudah peneliti untuk mendapatkan tujuan penelitian ini dikemukakan
pada beberapa bentuk pertanyaan :
1. Apakah pengembangan variasi latihan dribble dibutuhkan pada
Ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri 8 Medan ?
2. Bagaimanakah pengembangan variasi latihan pada dribble Ekstrakurikuler
bola basket di SMA Negeri 8 Medan ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pengembangan variasi latihan dribble
pada Ekstrakurikuler bola basket ?
4
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas maka penelitian ini membuat batasan masalah dan
menghindari pembahasan yang lebih luas, maka penelitian ini berfokus kepada
pengembangan variasi latihan dribble pada Ekstrakurikuler bola basket SMA
Negeri 8 Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan Identifikasi Masalah, dan Pembatasan
Masalah yang telah dikemukakan, maka Rumusan Masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : untuk mengetahui efektifitas variasi latihan dribble bola
basket sehingga dapat meningkatkan kemampuan dribble bola basket lebih
efektif dan menyenangkan bagi Ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Medan.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Apakah pengembangan Variasi latihan dribble bola basket
layak diterapkan di tingkat SMA dan dapat meningkat pada Ekstrakurikuler
bola basket pada SMA Negeri 8 Medan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teroritis
a. Dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan terkhusus dan bagi semua
pihak pada umumnya.
5
b. Penulis berharap skripsi ini mampu menjadi salah satu bahan bacaan atau
referensi ilmiah tentang pengembangan variasi latihan dribble bola
basket pada Ekstrakurikuler.
c. Dapat dijadikan solusi dari permasalahan olahraga prestasi
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan
dan pemahaman dalam melengkapi ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh pada saat melaksanakan kuliah, agar dapat mengembangkan
variasi latihan dribble bola basket Ekstrakurikuler pada siswa SMA.
b. Bagi
Memberikan masukan kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan
kondisi siwa baik secara fisik, fasilitas sarana dan prasarana yang baik
digunakan dalam latihan ekstrakurikuler bola basket.
G. Spesifikasi Produk
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha
untuk membuat variasi pengembangan dribble bola basket yang efektif dan
efesien dan variasi latihan ini dapat membangkitkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor sisiwa diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk siswa dalam
berlatih dan produk yang dihasilkan diharapkan dapat meningkat prestasi dalam
kompetisi.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Pendidikan Jasmani
a. Pengertian pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan rangkaian kegiatan kesehatan baik secara mental
atau fisik dalam pembelajaran kurikulum yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban
disekolah dan dampak sehat terhadap pelaksana. maka dari Menurut husdarto (2009: 3)
yaitu Pendidikan jasmani melibatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan
perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional.
Menurut subroto (2001: 1) pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan keseluruhan yang member kontribusi pada perkembangan individu melalui
media alamiah yaitu aktivitas fisik dan gerak termasuk olahraga. Pendidikan jasmani
pada hakikatnya adalah proses pembelajaran dalam pendidikan yang memiliki tujuan
dan manfaat dampak yang baik untuk menjadikan perubahan dalam fisik ,mental dan
emosional pada siswa.
Menurut Sukintaka (2017 : 75) bahwa pendidikan jasmani, olaharaga dan
kesehatan adalah proses interaksi anatar peserta didik dengan lingkunga melalui
aktivitas jasmani yang disusun secara sistematik untuk menuju manusia seutuhnya
Samsudin (2008 : 2) mengemukakan pendidikan jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik pengetahuan dan perilaku hidup sehat
dan akif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. lingkungan belajar diatur secara seksama
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotor kognitif,dan efektif setiap siswa.
Menurut Ega trisna rahayu (2016: 17) pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah
proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional.
6
7
Bola basket adalah olahraga untuk semua orang walaupun bola basket olahraga
anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namu bola bola basket dimaninkan
oleh pria maupun wanita dari segala usia dan ukuran tubuh bahkan oleh mereka yang
cacat. Bola basket ditemukan pada desember 1891 oleh Dr.james Naismith seorang
anggota sekolah pelatihan YMCA di Springfield, Massachusetts (sekarang dikenal
dengan : Springfield college). bola basket dimainkan oleh dua tim, dengan 5 pemain
per tim tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke
keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. bola dapat diberikan hanya
dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan mendribelnya (batting, pushing
atau tapping) bebebarapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan
secara bersamaan dikemukakan oleh (Hall Wissel, Ph . d , 2014 : 1-2).
Basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri batas dua tim
berangotakan masing – masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin
dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan. olahraga ini biasanya dimainkan
diruangan tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. olahraga bola
basket relative mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain pemain ketika memantulkan atau melempar bola dikemukakan
oleh (Teguh sutanto : 2016 ; 42).
Bola basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. pada tahun 1891, Dr. James Naistmith, seorang
guru olahraga asal kanada yang mengajar diperguruan tinggi untuk siswa professional di
YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus
membuat permainan tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim
dingin New England. terinpirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario, Naistmith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket.
Saat ini olahraga basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama
kali diperkenalkan oleh James Naistmith. salah satu perkembangannya adalah
diciptakannya slam drunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan
melesakkan bola basket langsung kedalam keranjang yang bisa dilakukan dengan
gerakan akrobatik yang kekuatan luar biasa.
10
1. Dasar Permainan
a) Pemain
Setiap tim basket terdiri dari 5 pemain inti yang bermain dilapangan dan pemain
cadangan yang jumlah maksimalnya 7 pemain. jumlah pemain minimum yang boleh
bermian di lapangan adalah 5 orang. apa bila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang,
maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah. pergantian pemian inti dan cadangan
pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
Ada 3 posisi utama pemain basket, yaitu 1. Forward, pemain yang tugas
utamanya adalah mencetak poin dengan memasukkan bola kekeranjang lawan, 2.
Defense, pemain yang tugas utamanya adalah menjaga pemain lawan agar pemain
lawan kesulitan memasukkan bola dan 3. Playmaker, pemain yang menjadi tokoh kunci
permainan dengan mengatur alur bola dan strategi yang dimainkan oleh rekan – rekan
setimnya.
b) Lapangan Permainan
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,
yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 untuk standar Federasi Bola Basket
Internasional. tiga buah lingkaran yang terdapat didalam lapangan basket memiliki
panjang jari – jari yaitu 1,80 meter.
11
c) Keranjang
Keranjang terdiri dari ring dan jala. Ring terbuat dari besi yang keras dengan
garis tengah 45 cm. tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan
papan pantul dengan jarak 15 cm. sedanglan jala berwana putih digantung pada ring.
panjang jala 40 cm.
12
d) Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan tranparant yang
cocok. papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. tinggi papan, 275 cm
dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm
jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.
e) Bola
Bola basket terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit,
karet atau sintesis. keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm serta
beratnya tidak kurang dari 600 gram. bola tersebut dipompa sedemikian rupa sehingga
jika dipantulkan kelnatai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120
cm tidak lebih dari 140 cm.
f) Aturan Pertandingan
Waktu permainan basket adalah 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan
Federasi Bola Basket Internasional. adapun versi National Basketball Association,
wkatu bermain basket adalah 4 x 12 menit. diantar babak 1,2,3 dan babak 4 terdapat
waktu isitirahat selama 10 menit. bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan
harus diadakan perpanjangan waktu istirahat selama 2 menit. waktu untuk lemparan
kedalam yaitu 5 detik.
14
g) Wasit Pertandingan
Dalam permainan bola basket, pertandingan dipimpin oleh 2 orang wasit yaitu
satu orang wasit utama yang disebut refree, dan satu orang wasit kedua yang disebut
umpire, serta dibantu satu orang pencatat skor.
h) Peraturan – Peraturan
Aturan dasar dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut;
Bola dapat dilemparkan kesegala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
Bola dapat dipukul kesegala arah dengan menggunakan salah satu menggunakan
kepalan tangan (meninju).
Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. pemain harus
melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola tetapi diperbolehkan
apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
Bola harus dipegang didalam atau diantara telapak tangan. lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong meemukul pemain
lawan dengan cara disengaja. pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan
dihitung sebagai kesalahan pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa
diskualifikasi pemain pelangggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan,
dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang
pertandingan. pada masa ini pergantian pemain tidak diperbolehkan.
Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
( meninju ), melakukan pelangggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal –
hal yang disebutkan pada aturan 5.
Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut – turut maka kesalahan
itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya ( berturut – turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik lawan ).
Gol terjadi apa bila bola yang dilemparkan atau dipukuli dari lapangan masuk
kedalam bola keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
15
menyentuh atau mengganggu gol tersebut. apabila bola berhenti dipinggir keranjang
atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung
sebagai sebuah gol.
Apa bila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali kedalam
dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk
melemparkan bola. apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat
menunda pertandingan, maka wasit dapat member mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemian dan mencatat jumlah
pelanggaran dan member tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut –
turut. wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola
dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung
waktu. wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gold an menghitung
jumlah gol yang terjadi.
Waktu pertandingan adalah 4 babak masing – masing 10 menit.
Pihak yang berhasil memasukkan bola gol terbanyak akan di nyatakan sebagai
pemenang.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan.
bola dijemput telapak tangan dengan jari – jari tangan terentang dan pergelangan tangan
rileks. saat bola masuk diantara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke
bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. menangkap bola
(catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola diatas kepala dan
menangkap bola didepan dada.
Menggiring bola atau dribbling adalah membawa bola lari kesegala arah sesuai
dengan peraturan yang ada (oliver , 2007 : 17).
Kegunaan menggiring bola ialah untuk mencari peluang serangan menorobos
pertahanan lawan dan memperlambat tempo permainan. ada beberapa teknik dalam
menggiring bola, yaitu :
a. Menggiring bola tinggi
Menggiring bola dengan pantulan tinggi dilakukan apabila menginginkan gerakan
atau langkah dengan cepat.
b. Menggiring bola rendah
Menggiring bola dengan pantulan rendah dilakukan untuk mengontrol atau
menguasai bola, terutama dalam melakukan terombosan kedalam pertahanan
lawan.
3. Menembak ( shooting )
Shooting adalah usaha memasukkan bola kekeranjang diistilahkan dengan
menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan lay–up (oliver, 2007:
18) ada 5 macam teknik shooting, yaitu:
a. Tembakan dengan satu tangan (one handed set shoot)
b. Tembakan denga satu tangan sambil melompat (jump shoot)
c. Tembakan dengan dua tangan didepan dada (two handed from chest set shoot)
d. Tembakan dengan dua tangan diatas kepala (two handed over head set shoot)
e. Tembakan dengan cara melayang (lay –up)
4. Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan
lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat
berputar 360 derajat. Seorang pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
shooting adalah usaha memasukkan bola kedalam keranjang atau ring basket lawan
untuk meraih poin. ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan
dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
18
5. Lay – up
adalah usaha memasukkan bola kering atau kekeranjang basket dengan dua langkah
dan meloncat agar dapat meraih point. lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
j) Pelanggaran – Pelanggaran
Berikut beberapa pelanggaran yang terdapat dalam permainan basket yaitu :
Foul, melanggar pemain lawan dengan reaching atau posisi sefense yang salah
Travelling, tidak mendribble bola dalam 3 langkah atau lebih saat lari maupun
berjalan.
Offensive foul, kesalahan yang dilakukan karena menabrak lawan yang sudah
menepati posisinya.
Double dribble, dimana saat bola dalam keadaan mati pemain kembali mendribble
bola.
Technical foul, pelanggaran yang berhubungan dengan peraturan pertandingan
secraa teknis seperti seseorang memprotes wasit terus menerus dengan kasar, tidak
menghargai wasit, mengeluarkan kata kata kotor, melakukan kekerasan pada lawan,
melakukan hal- hal yang seharusnya, memaki, dan lain – lain.
Foulout, keadaan dimana seseorang pemain telah melakukan 5 kali foul biasa atau
telah melakukan technical foul 2 kali dalam 1 kali pertandingan, maka pemain yang
terkenan foul out harus keluar dari lapangan.
Three seconds violation, pelanggaran yang diberikan apabila seorang pemain
berada diarea tembakan bebas ( key area ) selama 3 detik.
Offensive 3 second, pelanggaran karena diam di post/area tim lawan selama 3 detik
pada saat lawan defense. bola berpindah kepihak lawan.
Deffensive 3 second, pelanggaran karena diam di area tim sendiri selama 3 detik
pada saat lawan melakukan offense . lawan diijinkan melakukan 1 throw – in.
24 – second violation, pelanggaran pemain tim A tidak melakukan shoot l/ lay-
up /dunk ke ring lawan melewati batas waktu 30 detik bola berpindah ke pihak tim
B.
19
8 – second violation, pemain tim A tidak keluar dari posisi defense (setengah
lapangan tim A) selama 8 detik setelah bola dipegang oleh pemain tim A yang lain
yang melakukan offense dan sedang berada di area tim B (setengah lapangan tim B)
bola kemudian beralih ke tim B.
Back Ball / Back Court, pelanggaran karena pemain yang membawa bola kembali
ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah.
Blocking Foul, pelanggaran karena melakukan pelanggaran keras ketika
menghalangi pemain lawan.
Team Foul, pelanggaran dalam satu tim per babaknya. apabila sudah mencapai 5
poin maka akan diberikan free throw pada lawan.
Personal Fouls, pelanggaran perorangan maksimal 4 kali fouls, jika sudah 5 kali
maka akan dikenai foul out. Pushing, pelanggaran karena mendorong pemian
lawan.
3. Hakikat Dribble
Dribble merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bola basket dan penting
bagi permainan individual dan tim. seperti operan, dribble adalah salah satu cara
membawa bola agar tetap mengusai bola sambil bergerak anda harus memantulkannya
pada lantai. pada awalnya, bola harus lepas dari tangan sebelum kaki anda diangkat dari
lantai. sementara mendribble anda tidak boleh menyentuh bola secara bersamaan
dengan dua tangan atau bola diam dalam genggaman tangan anda.
Kemampuan mendribble dengan tangan lemah dan tangan kuat kunci untuk
meningkatkan permainan anda. untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh anda berada
antara bola dan lawan. dengan kata lain jika anda mendribble dengan sisi tangan yang
lemah maka lindungi dengan tubuh anda dikemukakan oleh (Hal wissel, Ph D : 1996 :
95).
Dribble adalah suatu scenario yang sering terjadi pada semua jenis latihan
adalah pemain menerima operan sambil sprint kearah keranjang. adalah hak istimewa
pelatih atau pemain untuk mendrribble atau membawa bola kekeranjang dikemukakan
oleh (Greg Brittenham, MS Kinesiologi 1996 : 93).
Dribble (menggiring atau membawa) bola merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pemain permainan bola basket, dan ini penting untuk bermain individu
dan tim. manfaat mendribble bola adalah :
1. Memindahkan bola dari daerah padat penjagaan ketika operan tidak memungkinkan
2. Memindahkan bola ketika penerima tidak bebas penjagaan
3. Memindahkan bola pada saat melakukan fast break
4. Menembus penjagaan kerah ring basket lawan
5. Menarik perhatian penjaga untuk membebaskan rekan timnnya
6. Menyiapkan permainan untuk menyerang
7. Memperbaiki posisi atau sudut ( angle ) sebelum mnegoper kearah rekan
8. Membuat peluang untuk menembak
9. control dribble ( control dribel )
21
dalam permainan bola basket, control dribble digunakan apa bila dijaga ketat dan
bola harus tetap dijaga ketat dan dilindungi, agar bola tidak berpindah ketangan
lawan.
Gerakan dasar mendribble bola dalam permainan bola basket terdiri atas:
a. speed dribble ( kecepatan dribel )
dalam permainan bola basket, kecepatan mendribel amat berguna terutama ketika
dijaga ketat dan bola harus dibawa dnegan cepat kelapangan yang kosong. untuk
kecepatan mendribel bola, maka dilakukan dengan mendribel tinggi yaitu setinggi
pinggang, angkat kepala dan lihat kedepan atau sisi keranjang sehingga dapat
melihat keseluruh lapangan.
b. the footfire dribble
the footfire dribble adalah metode berhenti sementara sambil menjaga dribble tidak
mati, ketika mendekat pemain lawan lapangan terbuka dribble ini sering dilakukan
oleh pemain, terutama pada akhir fast break yang memungkinkan ,emdapat
keseimbangan dan dapat membaca posisi pemain lawan.
c. change of pace dribble ( dribel dengan perubahan kecepatan langkah)
change of pace dribble berguna untuk menipu dan menghindari lawan yang akan
merebut bola. untuk melakukan perpindahan langkah, maka harus merubah metode
dribel dari cepat kekontrol dan kembali lagi kecepat. kemmapuan mendribel ini
tergantung pada gerak mengecoh dan kecepatan.
d. the retreat dribble ( dribel mundur )
ini dilakukan untuk menngatasi ketika mndapat tekanan dari lawan. hal ini biasanya
dikombinasikan dengan gerakan front change of direction atau mengubah arah dari
depan.
e. the crossover dribble ( perubahan arah dribel dari depan )
gerakan the crossover dribble ini penting dalam menyelusuri lapangan dengan
gerakan cepat, untuk memulai menjangkau keranjang dan untuk menciptakan
pembukaan bagi tembakan. keefektifan dalam mendribel cara ini adalah didasarkan
pada beberapa ketajaman perubahan dribel dari satu arah kearah lain.
f. Reserve dribble ( dribel terbalik )
22
Gerakan dribel berbalik digunakan untuk mempertahankan posisi badan antara bola
dan lawan guna melindungi bola ketika merubah arah. reserve digunakan untuk
menyerang dan mematahkan permainan lawan yang kuat.
3. Pengajar memberikan kesempatan kepada siswa atau atlet untuk memperoleh cara
5. Hakikat latihan
Prinsip latihan adalah merupakan pedoman dalam berlatih agar proses latihan
teroganisir dengan efektif, prinsip latihan berdasarkan pada semua yang ada ditugas
latihan, meliputi : menentukan corak dan isi latihan tersebut, sasaran dan metode dan
organiasi latihan. Latihan merupakan prinsip dasar yang harus diikuti, apa bila ingin
adanya peningkatan latihan yang harus dimaksimalkan.
Tudor Bompa (1983: 37) mengatakan “latihan merupakan proses yang sistematis
atau bekerja secara berulang – ulang dalam jangka waktu yang lama atau panjang, yang
ditingkatkan secara bertahap dan individu yang ditujukan pada pembentukan fungsi
fisiologis dan psikologis untuk memenuhi tuntunan tugas.”
Harsono (1988: 5), mengatakan latihan adalah suatu proses untuk
penyempurnaan atlet secara sadar dalam mencapai prestasi yang maksimal dengan
diberinya beban – beban latihan fisik, teknik, taktik dan mental yang terarah dan teratur
meningkat dan berulang – ulang waktunya. Latihan merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh setiap siswa atau atlet untuk mengembangkan kemampuan dasar yang
dia miliki, maka dengan latihan para siswa atau atlet dapat lebih percaya diri dalam
menghadapi pertandingan yang akan dihadapi.
Prinsip – prinsip latihan berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan penguasaan teknik, taktik, mental dan
kemampuan fisik dan mental haruslah dilakukan dengan latihan yang terarah, terukur
dan teratur meningkatkan secara bertahap berulang –ulang serta berkesinambungan.
sehari – harinya. untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik atlet harus
membiasakan melakukan latihan dengan beban yang lebih berat dari pada yang
biasa dilakukan atau harus senantiasa melakukan latihan dengan beban yang lebih
yang ada diatas ambang pikiran.
4. Prinsip individu
Prinsip latihan yang direncanakan harus mempertimbangkan individu yang ada
di dalamnya, karena setiap individu bereaksi dengan rangsangan yang berbeda –
beda terutama dari faktor usia dan jenis kelamin.
Harsono (1988; 112) mengungkapkan bahwa seluruh konsep latihan haruslah
sesuai dengan kemampuan setiap individu agar tujuan latihan dapat sejauh mungkin
tercapai. oleh karena itu latihan harus tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai
dan lamanya latihan.
26
6. Hakikat Pengembangan
a. Pengertian Pengembangan
Penelitian merupakan salah satu dasar untuk memecahkan masalah penelitian
merupakan pengetahuan dan keterampilan yang sangat diperlukan untuk mengatasi
masalah serta menghadapi tantangan dari lingkungan sekitar dalam mengambil suatu
keputusan.
Menurut Cooper dalam sunarno Agung (2011: 1) mengemukakan bahwa
penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada
penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah – masalah. Penelitian juga diartikan
sebagai usaha dasar yang diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta – fakta
baru dan juga sebagai hasrat ingin tahu manusia.
Menurut Indrianto dan Supomo (2011 : 1) menyatakan sebagai berikut :
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta
fakta atau fenomena alam, dengan adanya perhatian atau pengamatan awal terhadap
fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau masalah yang pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari. Penelitian telah
dibagi menjadi kepada beberapa bentuk penelitian yaitu penelitian mendesak, penelitian
dasar, penelitian terapan, evaluasi dan penelitian pengembangan. Dari beberapa bentuk
penelitian yang dikemukakan maka peneliti akan menggunakan penelitian
pengembangan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2008 : 297) menyatakan penelitian pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut.
menurut Sukmadinata (2002 :7) penelitian dan pengembangan adalah suatu
proses atau langkah – langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dari ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat suatu produk baru
28
atau mengembangkan produk yang telah ada menjadi lebih luas lagi dengan kata kunci
produk tersebut diuji keefektifannya. dalam penelitian ini akan dikembangkan variasi
latihan dribble pada ekstrakurikuler bola basket.
Desain
Produk
Potensi dan Pengumpulan Validasi Desain
Masalah Data
Uji coba Revisi produk
pemakaian Uji coba produk
Revisi Produk
7 Revisi Produk Revisi produk , dilakukan untuk memperoleh hasil yang sempurna
8 Uji coba pemakaian Uji coba pemakaian , pemakain produk yang lebih luas lagi serta
menyempurnakan produk .
1. Variasi untuk memperbaiki dribble bola dengan tingkat ketinggian yang rendah
Tujuan latihan :
Cara melakukan :
30
Kelompok 3
F Tingkat 3
I S
N T
I
A
Kelompok 2 R
S
T
H Tingkat 2
Kelompok 1
Tingkat 1
31
2. Variasi untuk melatih memperkuat kuda –kuda pada kaki tidak kokoh sehingga susah
ketika mengontrol bola rendah .
Tujuan latihan :
Cara melakukan :
Arahan dari pelatih cara atau langkah – langkah melakukan latihan variasi
dribble memperkuat kuda – kuda pada kaki
Melakukan dengan berbaris satu panjang
Kedua kaki dibuka selebar bahu dan bola atau beban dipegang
Posisi kaki jongkok dan badan condong kedepan
Bagian belakang bokong menempel kedinding
Lakukan langkah kecil sampai kefinish
Menggunakan waktu selama 5 menit
Hitung hasil yaitu berapa kali pengulangan latihan
32
FINISH START
3. Variasi untuk latihan kecepatan dribble bola pada tangan agar gerakan dribble
menjadi baik .
Tujuan latihan :
Untuk memperbaiki gerakan tangan dribble yang salah
Untuk memperkokoh otot lengan tangan
Untuk melatih konsentrasi
Cara melakukan :
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
Setiap kelompok berada didepan dinding pos sesuai dengan nomor kelompok
Latihan ini dilakukan dengan cara melemparkan bola dengan kecepatan sesuai
target nomor yang diberi nilai tulisan didinding
Dilakukan secara bergantian pada barisan kelompok masing –masing
Hitungan skor nilai menentukan hasil latihan perkelompok
33
Tujuan latihan :
Untuk memperbaiki reaksi gerakan cepat kaki ketika berlari
Untuk memperkuat otot-otot pada otot tubuh
Untuk memperbaiki kebugaran pada tubuh
Cara melakukan :
34
Finish
p
Grou
pA
G r o Start
u p B
MELOMPAT
MELOMPAT
LARI
LARI
Tujuan latihan :
35
Untuk memperbaiki reaksi gerakan melindungi bola dan bola tidak mudah
dicuri
Untuk melemaskan otot pinggang
Untuk melatih power gerakan pinggan dan tangan
Cara melakukan:
6. Variasi untuk kelentukan tangan dengan reaksi tangan pada pantulan kecepatan bola
Tujuan latihan :
36
Cara melakukan :
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
Setiap kelompok berbaris berbanjar kebalakang
Perwakilah kelompok berpasangan kelompok 1 sampai kelompok 4 melakukan
latihan pertama
Dengan menghitung berapa lama waktu bertahan melakukan latihan
kelentukan tangan yang menggunakan kain sebagai perantara kedua tangan
pasangan tersebut disaat melakukan gerakan , dengan kecepatan tekanan yang
netral
Tujuan latihan :
Memperbaiki reaksi cepat dalam gerakan lambat
Agar memiliki power yang kuat disaat berlari
Agar memiliki kekuatan disaat bola dipassing secara tiba –tiba
Cara melakukan :
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
Latihan ini yaitu menggunakan siswa menjadi sebagai beban yang akan ditarik
menggunakan tali yang ditarik siswa yang lain
Latihan sebagai bentuk untuk mengeluarkan power menarik lawan tersebut
Setelah ditarik akan siswa akan bergantian sebagai beban
Dilakukan hanya 2 kali pengulangan
tali
Siswa Siswa
C. Kerangka Berfikir
Salah satu unsur – unsur yang menunjang kemampuan Berdasarkan teori dan
menurut para ahli diatas diuraikan dalam pengembangan variasi latihan dribble bola
basket yang efektif terjadi bila siswa secara aktif dilibatkan dalam diberikan
pengembangan variasi latihan kepada siswa tidak sekedar menerima pengetahuan yang
disampaikan oleh pelatih akan tetapi mereka lebih dapat memahami serta
menyimpulkan hasil latihan akan dicapai. Dalam penelitian ini saya akan berusaha
membuat bentuk – bentuk variasi latihan dengan desain yang baru.
Oleh karena itu, penulis mempunyai gagasan bahwa perlu adanya inovasi baru
dalam latihan basket pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Medan agar tidak
dilakukan dengan latihan membosankan lagi sehingga latihan berjalan lebih efektif dan
efesien. Dengan ini mencoba membuat desain variasi latihan yang baru sebagai bahan
yang membantu latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler yang akan memberi
kemudahan dan menyenangkan kepada atlet dan pelatih dalam proses latihan khususnya
latihan dribble melalui program latihan desain pengembangan dribble bola
basket,karena adanya pengembangan variasi latihan dribble lebih efektif dan
menyenangkan.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Sasaran Penelitian
1. Pada uji coba kelompok kecil disarankan melibatkan obyek sebanyak 10 orang
siswa yang masih aktif berlatih. dalam uji coba kecil ini melibatkan siswa yang
berlatih ekstrakurikuler bola basket 1 sekolah.
2. Pada uji coba kelompok besar dalam penelitian melibatkan sebanyak 15 siswa yang
masih aktif berlatih. dalam uji coba besar ini melibatkan siswa yang berlatih Di
sekolah SMA Negeri 8 Medan.
Sasaran penelitian atau pengguna yang menjadi sasaran dalam penelitian
pengembangan variasi latihan dribble bola basket pada siswa ekstrakurikuler Di
SMA Negeri 8 Medan.
adalah variasi latihan dribble pada bola basket yang baru dan dilengkapi spesifikasi
produknya sehingga dapat digunakan dalam membuat program variasi latihan dribble
pada bola basket dan siswa lebih semangat dan lebih aktif dalam mengikuti latihan
ekstrakurikuler bola basket .
Revisi Produk
Ada pun langkah – langkah dalam variasi latihan dribble bola basket pada
ekstrakurikuler dilakukan melalui beberapa tahap.
prosedur pengembangan produk tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Potensi Masalah
sugiyono ( 2017 : 298-299 ) Potensi adalah segala sesuatu yang bila di daya
gunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah dapat diartikan sebagai
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar benar terjadi,
antara dengan teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan.Sebelum
melakukan pengembangan terhadap media pembelajaran ini maka tahap awal
yang dilakukan adalah observasi. observasi ini dilakukan di SMA Negeri 8
Medan, sekolah sudah lama ada ekstrakurikuler dan peneliti mengambill siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket sehingga peneliti dapat melakukan
observasi.
Berdasarkan dari hasil observasi diatas yang saya lakukan potensi dan
Masalah yang terdapat di SMA Negeri 8 Medan pada ekstrakurikuler bola
basket dapat dikatakan dan dijadikan sebagai sasaran penerapan pengembangan
variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler bola basket. dalam
proses latihan pelatih masih tergolong minimnya dalam memberikan variasi
latihan bola basket dan berdasarkan observasi mengenai teknik dasar maupun
kemampuan dalam permainan bola basket siswa masih kurang minat untuk
belajar dan dari minimnya variasi latihan permainan bola basket sehingga
cenderung dalam latihan pembelajaran masih banyak siswa tidak aktif dan tidak
terlibat langsung dalam proses latihan pembelajaran bola basket sehingga
peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian pengembangan yaitu
pengembangan variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler
diharapkan akan menambah pengetahuan siswa mengenai teknik dasar dan
43
variasi latihan dribble bola basket dan sebagai masukan bagi pelatih
ekstrakurikuler sebagai tambahan media latihan di sekolah.
2. Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013 : 411) observasi dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa penting diperlukan suatu produk untuk mengatasi masalah
yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran dan latihan. hal ini dapat dilakukan
melalui observasi dan wawancara. dalam kegiatan observasi, siswa kurang
terlibat terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan latihan ekstrakurikuler
pada bola basket. sehingga siswa tidak melakukan suatu gerakan karena belum
ada variasi latihan yang menarik tidak hanya itu siswa terlalu pasif menunggu
intruksi dari pelatih saat melakukan latihan dan dari beberapa siswa masih ada
yang belum berprestasi oleh sebab itu siswa membutuhkan latihan yang baru dan
menarik untuk menambah pengetahuan variasi dribble bola basket.
dapat disimpulkan ide dari pengembangan ini adalah sangat perlu adannya
pengembangan variasi latihan dribble pada bola basket esktrakurikuler sehingga
dapat membantu pelatih dalam membuat program latihan yang tujuan untuk
membuat siswa lebih berprestasi.
3. Desain Produk
Menurut Sugiyono (2013 : 412) berdasarkan hasil yang diperoleh pada
tahap sebelumnya, peneliti merancang produk yang sesuai dengan potensi dan
masalah yang ada, peneliti juga melakukan analisis materi yang akan dibahas.
analisis mencakup desain variasi latihan dan analisis struktur isi materi sesuai
dengan kebutuhan siswa yang masih minim untuk terlibat dalam latihan
ekstrakurikuler bola basket serta dikemas secara menarik serta modifikasi.
Setelah mendapatkan ide atau rancangan produk dari peneliti Langkah
selanjutnya adalah pembuatan produk variasi latihan dribble bola basket dalam
pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan
44
kajian teori yang kemudian dievaluasi desain prosuk digambar dan ditulis
keterangan yang validasi.
Dalam pembuatan produk yang dikembangkan peneliti maka peneliti harus
konsultasikan produk pada seorang ahli dalam bidang tersebut agar produk yang
dikembangkan menghasilkan produk yang sempurna
4. Validasi Data
Menurut Sugiyono (2013 : 414) setelah tahap penyusunan produk selesai
maka dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu tahap validasi dan materi mengenai
produk . produk berupa variasi latihan dribble pada bola basket yang akan
dikembangkan, dilakukan penilaian kelayakan oleh penelaah untuk mendapatkan
nila dan masukan. penilaian kelayakan diperoleh dari dua ahli, yaitu :
a. Ahli materi
Ahli materi menilai aspek yang berupa keterkaitan variasi latihan dribble yang
dibuat peneliti apakah sudah tepat dilaksanakan untuk materi latihan
ekstrakurikuler pada bola basket
b. Ahli media
Ahli media menilai beberapa aspek diantaranya produk dan kesesuaian produk
dalam variasi dribble bola basket. hal yang dinilai misalnya seperti layak tidaknya
variasi latihan ini digunakan untuk latihan ekstrakurikuler bola basket.
5. Revisi Desain
Menurut Sugiyono (2013 : 414) berdasarkan validasi ahli, data yang
masuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk hasil revisi
produk yang pertama selanjutnya digunakan dalam uji coba produk. seperti
halnya yang akan direvisi mengenai desain yang dibuat dalam variasi latihan
dribble bola basket dan lain sebagainya.
7. Revisi produk
Berdasarkan uji coba produk, data yang masuk selanjutnya digunakan acuan
sebagai dalam revisi produk tersebut, hasil revisi yang mengenai produk yang
dibuat kedua selanjutnya digunakan dalam uji coba pemakaian.
9. Revisi Produk
Berdasarkan uji coba pemakaian, data yang masuk selanjutnya
digunakan acuan sebagai dalam revisi produk tersebut baik data revisi produk
maupun data revisi materi, apakah sudah dapat dibuat untuk membuat siswa
dapat terlibat langsung pada saat latihan pada ekstrakurikuler bola basket.
b. Ahli Media
Ahli media yang dimaksud adalah dosen atau pakar yang mengusai dalam hal
media pembelajaran .orang yang berkompeten dalam media alat.
F. Lokasi Penelitian
Perancangan, pembuatan, penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SMA Negeri 8
Medan, Jl. Sampali No.23, pandau hulu II, kec.Medan Area, kota Medan
Dan uji coba produk dilaksanakan pada tempat yang sama dengan penelitian.
H. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013 : 305) mengemukakan instrumen penelitian adalah
suatu alat mengukur fenomena alam ata sosial yang diamati. instrumen penelitian
merupakan sesuatu yang amat penting dan strategis kedudukannya didalam
keseluruhan kegiatan penelitian.
Instrumen yaitu sebagai untuk mengumpulkan data dalam penelitian dalam
pengembangan ini adalah dengan menggunakan angket. data yang dikumpulkan
dalam pengembangan media yaitu berupa data kuantitatif dan kualitatif, data
47
kualitatif diperoleh dari penilaian kualitas produk media yang digunakan untuk
kepentingan pengembangan mutu produk, sedangkan data kuantatif diperoleh dari
skor yang didapat dari kuesioner yang diisi oleh ahli materi, ahli media pelatih serta
hasil dari pendapat siswa uji coba I dan uji coba tahap II.
Sasaran : Siswa
SS S TS STS
Sasaran : Siswa
SS S TS STS
Nama Sekolah :
Nama Siswa :
Usia :
Jenis kelamin :
No Pertanyaan Pilihan
YA TIDAK
51
Sebelum evaluasi dari para ahli, responden mengisi angket untuk pengambilan
data, ada pun tata cara untuk mengisi angket yaitu sebagai berikut :
1) Sebelum mengisi instrumen penelitian ini diharapkan membaca terlebih dahulu
petunjuk yang disediakan.
2) Dicermati setiap tahapan – tahapan variasi latihan, kemudian mengisi lembar
instrumen evaluasi yang telah disediakan dengan memberikan tandak ceklis ( √ )
pada pilihan SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), TS
( Tidak Setuju ), STS ( Sangat Tidak Setuju ).
3) Pedoman penilaian adalah sebagai berikut :
1. SS ( Sangat Setuju ) dengan nilai = 4 skor
2. S (Setuju ) dengan nilai = 3 skor
52
5). Saran – saran untuk perbaikan harap dituliskan pada lembar yang telah disediakan
setelah didapatkan dari hasil instrument diatas maka selanjutnya melakukan
analisis data setiap ahli yaitu ahli materi, ahli media dan siswa
NAMA INSTANSI
Ada pun rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Skor jawaban
Rata – rata skor = x 100%
53
40 – 55 % Cukup layak
0 – 39 % Kurang layak
3. Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus yang digunakan