Proposal Skripsi Bab I - III Efrida Manalu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam menghadapi era globalisasi diperlukan manusia yang berkualitas
pembentukan manusia berkualitas antara lain dapat dilakukan melalui
pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga. hasil yang diharapkan itu dapat
dicapai melalui pembinaan yang terus – menerus. upaya pembinanaan warga
masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga
membutuhkan keikhlasan untuk berkorban.
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan
jasmani sebagai alat perantaranya, pendidikan jasmani tidak lepas dari usaha
pendidikan pada umumnya. pendidikan jasmani merupakan usaha untuk
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kehidupan yang
sehat jasmani dan rohani, usaha tersebut berupa kegiatan jasmani atau fisik yang
diprogram secara ilmiah, terserah, dan sistematis, yang disusun oleh lembaga
pendidikan berkompeten.
Menurut Ega trisna rahayu (2016 : 1) Pendidikan jasmani merupakan
media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan
fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap–mental–emosional–
spiritual–sosial) dan pembiasan pola hidup sehat yang bermuara untuk
merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.
Olahraga merupakan sebuah aktifitas fisik yang memiliki aspek yang
menyeluruh dan dalam pencapaian prestasinya sangat didiukung oleh penerapan
ilmu dan teknologi yang tepat guna, dimana tujuan dari berolahraga adalah
mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin bagi
mereka,baik yang di dalam individu maupun tim. Mendapatkan prestasi di
bidang olahraga yang diguluti diharapkan mendapat ilmu pengetahuan dan
teknologi yang kegunaaanya tepat. tercapainya prestasi dalam olahraga
merupakan usaha yang dilakukan melalui pembinaan diusia muda baik dari
kemampuan teknik, taktik, strategi dan mental serta melalui pendekatan ilmiah.

1
2

Menurut Cholik Mutohir (1992) Olahraga adalah proses sistematik yang


berupa segala kegiatan atau usaha yang mendorong mengembangkan, dan
membina potensi – potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai peroranga
atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan dan
kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh reakreasi, kemenangan, dan
prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya yang berkualitas
berdasarkan pancasila.
Bola basket adalah olahraga untuk semua orang, walaupun bola basket
adalah olahraga anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namun bola
basket dimainkan oleh baik pria maupun wanita dan segala usia dan ukuran
tubuh bahkan oleh mereka cacat, termasuk yang duduk diatas roda. Jenis
olahraga ini melibatkan banyak orang. walaupun bola basket ditemukan sebagai
olahraga dalam ruangan ( indo sport ), namun sekarang dimainkan baik di dalam
maupun di luar ruangan pada semua musim. Hampir 40% permainan dilakukan
di luar ruangan pada tempat yang tidak terorganisasi.
Olahraga bola basket yang sudah begitu lama berkembang sampai
sekarang ini memiliki beberapa teknik yang harus dikuasai yaitu teknik
memegang bola, teknik mengoper bola, teknik menangkap bola, teknik
menggiring bola, teknik pivot, teknik menembak, teknik rebound, teknik
bertahan, teknik screen, dan teknik slam dunk. olahraga bola basket memiliki
aspek yaitu aspek fisik, teknik, taktik dan mental untuk dapat menampilkan
prestasi puncak.
Bola basket merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia
Penggemarnya yang berasal dari berbagai usia merasakan bahwa bola basket
adalah olahraga paling menyenangkan, kompetitif, mendidik, menghibur dan
menyehatkan. Saichudin dan Januarto (1991:43) menjelaskan bahwa “bola
basket adalah suatu olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing regu terdiri dari lima pemain. Tiap pemain berusaha untuk
memasukkan bola atau membuat angka. Bola dimainkan dengan cara mendribel
(memantulkan), passing (mengoperkan), dan shooting (memasukkan bola ke
ring)”2. Shooting adalah usaha yang dilakukan setiap pemain dalam satu regu
3

bola basket untuk mencetak angka sebanyak-banyaknya. Shooting merupakan


kunci untuk memenangkan suatu pertandingan. Menurut Oliver (2004:13)
“Meskipun banyak pemain bola basket terus mencoba melakukan tembakan 3
angka, statistik mengungkapkan bahwa para penembak 3 angka terbaik pun
hanya berhasil 40 hingga 45 persen dari semua usaha lemparan tiga angka
mereka sedangkan persentase tembakan tertinggi adalah tembakan dalam”.
3 Artinya persentase keberhasilan tembakan dari daerah 2 angka lebih besar bila
dibandingkan dengan persentase tembakan 3 angka sehingga akumulasi angka
yang diperoleh dari tembakan 2 angka lebih banyak daripada akumulasi angka
yang diperoleh dari tembakan 3 angka. Membandingkan perkembangan bola
basket di Indonesia dengan perkembangan bola basket didunia, bola basket kita
cukup tertinggal. Khususnya dalam hal taktik Salah satu faktor penyebabnya
adalah kualitas cara bermain dalam situasi menyerang dibawah standar. Para
Pemain biasanya belum benar dalam menyusun serangan. Hal ini juga
ditemukan di daerah-daerah lain yang membina atlet-atlet bola basket. Namun
dengan kejelian dan strategi yang dimiliki oleh pelatih basket untuk memberikan
teknik-teknik latihan yang benar serta model latihan yang dimulai dari tingkat
yang paling mudah, maka pemain akan dengan sendirinya memiliki kemampuan
yang cepat dalam menguasai materi latihan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan
diatas maka masalah perlu diidentifikasi lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat
mempermudah peneliti untuk mendapatkan tujuan penelitian ini dikemukakan
pada beberapa bentuk pertanyaan :
1. Apakah pengembangan variasi latihan dribble dibutuhkan pada
Ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri 8 Medan ?
2. Bagaimanakah pengembangan variasi latihan pada dribble Ekstrakurikuler
bola basket di SMA Negeri 8 Medan ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi pengembangan variasi latihan dribble
pada Ekstrakurikuler bola basket ?
4

4. Apakah melalui pengembangan variasi latihan dribble pada Ekstrakurikuler


bola basket dapat meningkatkan pada siswa / siswi Ekstrakurikuler bola
basket di SMA Negeri 8 dimedan ?
5. Peralatan apa saja yang dapat digunakan mengembangkan variasi latihan
dribble pada Ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri 8 Medan ?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas maka penelitian ini membuat batasan masalah dan
menghindari pembahasan yang lebih luas, maka penelitian ini berfokus kepada
pengembangan variasi latihan dribble pada Ekstrakurikuler bola basket SMA
Negeri 8 Medan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dan Identifikasi Masalah, dan Pembatasan
Masalah yang telah dikemukakan, maka Rumusan Masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : untuk mengetahui efektifitas variasi latihan dribble bola
basket sehingga dapat meningkatkan kemampuan dribble bola basket lebih
efektif dan menyenangkan bagi Ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Medan.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Apakah pengembangan Variasi latihan dribble bola basket
layak diterapkan di tingkat SMA dan dapat meningkat pada Ekstrakurikuler
bola basket pada SMA Negeri 8 Medan.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teroritis
a. Dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan terkhusus dan bagi semua
pihak pada umumnya.
5

b. Penulis berharap skripsi ini mampu menjadi salah satu bahan bacaan atau
referensi ilmiah tentang pengembangan variasi latihan dribble bola
basket pada Ekstrakurikuler.
c. Dapat dijadikan solusi dari permasalahan olahraga prestasi

2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Kegiatan penelitian ini dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan
dan pemahaman dalam melengkapi ilmu pengetahuan yang telah
diperoleh pada saat melaksanakan kuliah, agar dapat mengembangkan
variasi latihan dribble bola basket Ekstrakurikuler pada siswa SMA.
b. Bagi
Memberikan masukan kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan
kondisi siwa baik secara fisik, fasilitas sarana dan prasarana yang baik
digunakan dalam latihan ekstrakurikuler bola basket.

G. Spesifikasi Produk
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini berusaha
untuk membuat variasi pengembangan dribble bola basket yang efektif dan
efesien dan variasi latihan ini dapat membangkitkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor sisiwa diharapkan dapat menjadi daya tarik untuk siswa dalam
berlatih dan produk yang dihasilkan diharapkan dapat meningkat prestasi dalam
kompetisi.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Pendidikan Jasmani
a. Pengertian pendidikan jasmani
Pendidikan jasmani merupakan rangkaian kegiatan kesehatan baik secara mental
atau fisik dalam pembelajaran kurikulum yang dilakukan untuk memenuhi kewajiban
disekolah dan dampak sehat terhadap pelaksana. maka dari Menurut husdarto (2009: 3)
yaitu Pendidikan jasmani melibatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan
perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional.
Menurut subroto (2001: 1) pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari
pendidikan keseluruhan yang member kontribusi pada perkembangan individu melalui
media alamiah yaitu aktivitas fisik dan gerak termasuk olahraga. Pendidikan jasmani
pada hakikatnya adalah proses pembelajaran dalam pendidikan yang memiliki tujuan
dan manfaat dampak yang baik untuk menjadikan perubahan dalam fisik ,mental dan
emosional pada siswa.
Menurut Sukintaka (2017 : 75) bahwa pendidikan jasmani, olaharaga dan
kesehatan adalah proses interaksi anatar peserta didik dengan lingkunga melalui
aktivitas jasmani yang disusun secara sistematik untuk menuju manusia seutuhnya
Samsudin (2008 : 2) mengemukakan pendidikan jasmani adalah suatu proses
pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran
jasmani, mengembangkan keterampilan motorik pengetahuan dan perilaku hidup sehat
dan akif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. lingkungan belajar diatur secara seksama
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani,
psikomotor kognitif,dan efektif setiap siswa.
Menurut Ega trisna rahayu (2016: 17) pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah
proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional.

6
7

b. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan


meliputi aspek – aspek sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi : olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,
keterampilan lokomotor non lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
kippers, sepak bola, bola basket bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis
dan beladiri serta aktivitas lainnya.
2. Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
3. Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasanan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat dan senam lantai serta aktivitas lainnya.
4. Aktivitas senam ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya.
5. Aktivitas Air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di
air dan renang serta aktivitas lainnya.
6. Pendidikan Luar Kelas, meliputi : piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung.
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari – hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan
merawat cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara
implicit masuk kedalam semua aspek.

c. Tujuan Pendidikan Jasmani

Tujuan pendidikan jasmani diantaranya :


1. Meletakkan landasan karakter yang kuat memulai internalisasi nilai dalam
pendidikan jasmani.
2. Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan
toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis dan agama.
8

3. Menumbuhkan kemmapuan berfikir kritis melalui tugas – tugas pembelajaran


pendidikan jasmani.
4. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab kerjasama,
percaya diri dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
5. Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta strategi
berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan senam, aktivitas ritmik,
akuatik ( aktivitas air ) dan pendidikan ; luar kelas ( Outdoor education ).
6. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembanngan dan
pemeliharahaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani.
7. Mengembangkan keterampi;an untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan orang
lain.
8. Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk
mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
9. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif.
Dari beberapa defenisi para ahli tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan secara keseluruhan yang
memanfaatkan aktivitas jasmani untuk mengembangkan kualitas individu baik secara
aspek fisik, mental serta emosional dan akan terjadi perilaku pribadi yang terkait dengan
sikap atau efektif (kedisplinan kejujuran, percaya diri dan ketangguhan) serta prilaku
sosial. akan tetapi tingkat kemampuan individu memiliki perbedaan sehingga memiliki
kebugaran jasmani yang berbeda pula.

2. Hakikat Bola Basket


9

Bola basket adalah olahraga untuk semua orang walaupun bola basket olahraga
anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namu bola bola basket dimaninkan
oleh pria maupun wanita dari segala usia dan ukuran tubuh bahkan oleh mereka yang
cacat. Bola basket ditemukan pada desember 1891 oleh Dr.james Naismith seorang
anggota sekolah pelatihan YMCA di Springfield, Massachusetts (sekarang dikenal
dengan : Springfield college). bola basket dimainkan oleh dua tim, dengan 5 pemain
per tim tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke
keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. bola dapat diberikan hanya
dengan passing (operan) dengan tangan atau dengan mendribelnya (batting, pushing
atau tapping) bebebarapa kali pada lantai tanpa menyentuhnya dengan dua tangan
secara bersamaan dikemukakan oleh (Hall Wissel, Ph . d , 2014 : 1-2).
Basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri batas dua tim
berangotakan masing – masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin
dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan. olahraga ini biasanya dimainkan
diruangan tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. olahraga bola
basket relative mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain pemain ketika memantulkan atau melempar bola dikemukakan
oleh (Teguh sutanto : 2016 ; 42).
Bola basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak
sengaja oleh seorang guru olahraga. pada tahun 1891, Dr. James Naistmith, seorang
guru olahraga asal kanada yang mengajar diperguruan tinggi untuk siswa professional di
YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus
membuat permainan tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim
dingin New England. terinpirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario, Naistmith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket.
Saat ini olahraga basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama
kali diperkenalkan oleh James Naistmith. salah satu perkembangannya adalah
diciptakannya slam drunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan
melesakkan bola basket langsung kedalam keranjang yang bisa dilakukan dengan
gerakan akrobatik yang kekuatan luar biasa.
10

1. Dasar Permainan

a) Pemain
Setiap tim basket terdiri dari 5 pemain inti yang bermain dilapangan dan pemain
cadangan yang jumlah maksimalnya 7 pemain. jumlah pemain minimum yang boleh
bermian di lapangan adalah 5 orang. apa bila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang,
maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah. pergantian pemian inti dan cadangan
pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
Ada 3 posisi utama pemain basket, yaitu 1. Forward, pemain yang tugas
utamanya adalah mencetak poin dengan memasukkan bola kekeranjang lawan, 2.
Defense, pemain yang tugas utamanya adalah menjaga pemain lawan agar pemain
lawan kesulitan memasukkan bola dan 3. Playmaker, pemain yang menjadi tokoh kunci
permainan dengan mengatur alur bola dan strategi yang dimainkan oleh rekan – rekan
setimnya.

b) Lapangan Permainan
Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,
yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball
Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 untuk standar Federasi Bola Basket
Internasional. tiga buah lingkaran yang terdapat didalam lapangan basket memiliki
panjang jari – jari yaitu 1,80 meter.
11

Gambar 2.1. Ukuran lapangan olahraga basket

c) Keranjang
Keranjang terdiri dari ring dan jala. Ring terbuat dari besi yang keras dengan
garis tengah 45 cm. tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan
papan pantul dengan jarak 15 cm. sedanglan jala berwana putih digantung pada ring.
panjang jala 40 cm.
12

Gambar 2.2. Ukuran ring basket

d) Papan Pantul
Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan tranparant yang
cocok. papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm. tinggi papan, 275 cm
dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm
jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan.

Gambar 2.3. Ukuran detail papan pantul


13

e) Bola
Bola basket terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit,
karet atau sintesis. keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm serta
beratnya tidak kurang dari 600 gram. bola tersebut dipompa sedemikian rupa sehingga
jika dipantulkan kelnatai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120
cm tidak lebih dari 140 cm.

Gambar 2.4. Bola

f) Aturan Pertandingan
Waktu permainan basket adalah 4 x 10 menit jika berpedoman dengan aturan
Federasi Bola Basket Internasional. adapun versi National Basketball Association,
wkatu bermain basket adalah 4 x 12 menit. diantar babak 1,2,3 dan babak 4 terdapat
waktu isitirahat selama 10 menit. bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan
harus diadakan perpanjangan waktu istirahat selama 2 menit. waktu untuk lemparan
kedalam yaitu 5 detik.
14

g) Wasit Pertandingan
Dalam permainan bola basket, pertandingan dipimpin oleh 2 orang wasit yaitu
satu orang wasit utama yang disebut refree, dan satu orang wasit kedua yang disebut
umpire, serta dibantu satu orang pencatat skor.

h) Peraturan – Peraturan
Aturan dasar dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut;
 Bola dapat dilemparkan kesegala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua
tangan.
 Bola dapat dipukul kesegala arah dengan menggunakan salah satu menggunakan
kepalan tangan (meninju).
 Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. pemain harus
melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola tetapi diperbolehkan
apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
 Bola harus dipegang didalam atau diantara telapak tangan. lengan atau anggota tubuh
lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
 Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong meemukul pemain
lawan dengan cara disengaja. pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan
dihitung sebagai kesalahan pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa
diskualifikasi pemain pelangggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan,
dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan,
maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang
pertandingan. pada masa ini pergantian pemain tidak diperbolehkan.
 Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan
( meninju ), melakukan pelangggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal –
hal yang disebutkan pada aturan 5.
 Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut – turut maka kesalahan
itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya ( berturut – turut berarti tanpa adanya
pelanggaran balik lawan ).
 Gol terjadi apa bila bola yang dilemparkan atau dipukuli dari lapangan masuk
kedalam bola keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak
15

menyentuh atau mengganggu gol tersebut. apabila bola berhenti dipinggir keranjang
atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung
sebagai sebuah gol.
 Apa bila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali kedalam
dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. apabila terjadi perbedaan
pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke
dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk
melemparkan bola. apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka
kepemilikan bola akan berpindah. apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat
menunda pertandingan, maka wasit dapat member mereka sebuah peringatan
pelanggaran.
 Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemian dan mencatat jumlah
pelanggaran dan member tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut –
turut. wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang
melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
 Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola
dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung
waktu. wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gold an menghitung
jumlah gol yang terjadi.
 Waktu pertandingan adalah 4 babak masing – masing 10 menit.
 Pihak yang berhasil memasukkan bola gol terbanyak akan di nyatakan sebagai
pemenang.

i) Teknik Dasar Permainan Bola Basket


Cara memegang bola basket adalah sikap tangan mementuk mangkok besar.
bola berada di antara kedua telapak tangan. telapak tangan melekat di smaping bola
agak ke belakang, jari – jari terentang melekat pada bola. ibu jari terletak dekat dengan
badan dibagian belakang bola yang menghadap kearah tengah depan. kedua kaki
membentuk kuda – kuda dengan salah satu kaki didepan. badan sedikit condong
kedepan dan lutur rileks.
16

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan.
bola dijemput telapak tangan dengan jari – jari tangan terentang dan pergelangan tangan
rileks. saat bola masuk diantara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke
bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. menangkap bola
(catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola diatas kepala dan
menangkap bola didepan dada.

1. Mengoper atau melempar (passing) dan menangkap (catching)


Passing adalah gerakan mengoper bola untuk teman, menurut oliver (2007 : 13).
caching adalah menerima bola dari operan teman.
a. Teknik tolakan dada (the two handed pass)
b. Dengan menolakkan bola dari dada kepada teman dengan arah mendatar
c. Operan dari atas kepala (the over handed pass), operan yang dilakukan dari atas
kepala dan biasanya dilakukan dengan dua tangan
d. Operan pantulan (the bounce pass), operan dengan cara memantulkan bola kelantai
terlebih dahulu sebelum diterima oleh teman.
e. Mengoper atau melempar bola terdiri dari atas tiga cara yaitu melempar bola dari
tas kepala (over head pass), melempar bola depan dada (chest pass) yang dilakukan
dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola
memantulkan ketanah atau lantai (bounce pass).

2. Menggiring bola (dribbling ball)


adalah suatu usaha membawa bola kedepan. caranya yaitu dengan memantul-
mantulkan bola kelantai dengan satu tangan. saat bola bergerak ke atas telapak tangan
menempel pada bola dan mengikuti arah bola. tekanlah bola saat mencapai titik
tertinggi kearah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan
pergelangangan tangan. menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi
menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah, dan menggiring bola tinggi.
menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan.
menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah
pertahanan lawan.
17

Menggiring bola atau dribbling adalah membawa bola lari kesegala arah sesuai
dengan peraturan yang ada (oliver , 2007 : 17).
Kegunaan menggiring bola ialah untuk mencari peluang serangan menorobos
pertahanan lawan dan memperlambat tempo permainan. ada beberapa teknik dalam
menggiring bola, yaitu :
a. Menggiring bola tinggi
Menggiring bola dengan pantulan tinggi dilakukan apabila menginginkan gerakan
atau langkah dengan cepat.
b. Menggiring bola rendah
Menggiring bola dengan pantulan rendah dilakukan untuk mengontrol atau
menguasai bola, terutama dalam melakukan terombosan kedalam pertahanan
lawan.

3. Menembak ( shooting )
Shooting adalah usaha memasukkan bola kekeranjang diistilahkan dengan
menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan lay–up (oliver, 2007:
18) ada 5 macam teknik shooting, yaitu:
a. Tembakan dengan satu tangan (one handed set shoot)
b. Tembakan denga satu tangan sambil melompat (jump shoot)
c. Tembakan dengan dua tangan didepan dada (two handed from chest set shoot)
d. Tembakan dengan dua tangan diatas kepala (two handed over head set shoot)
e. Tembakan dengan cara melayang (lay –up)

4. Pivot
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan
lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat
berputar 360 derajat. Seorang pemain basket melakukan shooting dengan dua tangan.
shooting adalah usaha memasukkan bola kedalam keranjang atau ring basket lawan
untuk meraih poin. ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan
dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
18

5. Lay – up
adalah usaha memasukkan bola kering atau kekeranjang basket dengan dua langkah
dan meloncat agar dapat meraih point. lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

j) Pelanggaran – Pelanggaran
Berikut beberapa pelanggaran yang terdapat dalam permainan basket yaitu :
 Foul, melanggar pemain lawan dengan reaching atau posisi sefense yang salah
 Travelling, tidak mendribble bola dalam 3 langkah atau lebih saat lari maupun
berjalan.
 Offensive foul, kesalahan yang dilakukan karena menabrak lawan yang sudah
menepati posisinya.
 Double dribble, dimana saat bola dalam keadaan mati pemain kembali mendribble
bola.
 Technical foul, pelanggaran yang berhubungan dengan peraturan pertandingan
secraa teknis seperti seseorang memprotes wasit terus menerus dengan kasar, tidak
menghargai wasit, mengeluarkan kata kata kotor, melakukan kekerasan pada lawan,
melakukan hal- hal yang seharusnya, memaki, dan lain – lain.
 Foulout, keadaan dimana seseorang pemain telah melakukan 5 kali foul biasa atau
telah melakukan technical foul 2 kali dalam 1 kali pertandingan, maka pemain yang
terkenan foul out harus keluar dari lapangan.
 Three seconds violation, pelanggaran yang diberikan apabila seorang pemain
berada diarea tembakan bebas ( key area ) selama 3 detik.
 Offensive 3 second, pelanggaran karena diam di post/area tim lawan selama 3 detik
pada saat lawan defense. bola berpindah kepihak lawan.
 Deffensive 3 second, pelanggaran karena diam di area tim sendiri selama 3 detik
pada saat lawan melakukan offense . lawan diijinkan melakukan 1 throw – in.
 24 – second violation, pelanggaran pemain tim A tidak melakukan shoot l/ lay-
up /dunk ke ring lawan melewati batas waktu 30 detik bola berpindah ke pihak tim
B.
19

 8 – second violation, pemain tim A tidak keluar dari posisi defense (setengah
lapangan tim A) selama 8 detik setelah bola dipegang oleh pemain tim A yang lain
yang melakukan offense dan sedang berada di area tim B (setengah lapangan tim B)
bola kemudian beralih ke tim B.
 Back Ball / Back Court, pelanggaran karena pemain yang membawa bola kembali
ke daerah pertahanan setelah melewati garis tengah.
 Blocking Foul, pelanggaran karena melakukan pelanggaran keras ketika
menghalangi pemain lawan.
 Team Foul, pelanggaran dalam satu tim per babaknya. apabila sudah mencapai 5
poin maka akan diberikan free throw pada lawan.
 Personal Fouls, pelanggaran perorangan maksimal 4 kali fouls, jika sudah 5 kali
maka akan dikenai foul out. Pushing, pelanggaran karena mendorong pemian
lawan.

k) Induk Organisasi Basket


Induk organisasi basket dunia adalah Federation Internasionale de Baketball
( FIBA). organisasi ini sebagai pengatur olahraga basket dunia. FIBA bermarkas di
Jenewa, Swiss. FIBA didirikan pada 18 juni 1932.
Negara pendidirinya adalah Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Latvia, Portugal
Rumania Dan Swiss. FIBA menyelenggarakan berbagai kejuaraan bola basket.
untuk turnamen antar Negara, FIBA mengadakan kejuaraan dunia FIBA dan
kejuaraan bola basket pada olimpiade. untuk turnamen antar klub, FIBA mengadakan
kejuaraan duna antar klub FIBA. Untuk ranah nasional, induk organisasi basket
Indonesia yaitu PERBASI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia). PERBASI
berdiri pada tahun 1951. sejak didirikan, PERBASI telah banyak melakukan kegiatan
yang sifatnya nasional, regional dan internasional baik didalam negeri maupun diluar
negeri.
20

3. Hakikat Dribble
Dribble merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bola basket dan penting
bagi permainan individual dan tim. seperti operan, dribble adalah salah satu cara
membawa bola agar tetap mengusai bola sambil bergerak anda harus memantulkannya
pada lantai. pada awalnya, bola harus lepas dari tangan sebelum kaki anda diangkat dari
lantai. sementara mendribble anda tidak boleh menyentuh bola secara bersamaan
dengan dua tangan atau bola diam dalam genggaman tangan anda.
Kemampuan mendribble dengan tangan lemah dan tangan kuat kunci untuk
meningkatkan permainan anda. untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh anda berada
antara bola dan lawan. dengan kata lain jika anda mendribble dengan sisi tangan yang
lemah maka lindungi dengan tubuh anda dikemukakan oleh (Hal wissel, Ph D : 1996 :
95).
Dribble adalah suatu scenario yang sering terjadi pada semua jenis latihan
adalah pemain menerima operan sambil sprint kearah keranjang. adalah hak istimewa
pelatih atau pemain untuk mendrribble atau membawa bola kekeranjang dikemukakan
oleh (Greg Brittenham, MS Kinesiologi 1996 : 93).
Dribble (menggiring atau membawa) bola merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pemain permainan bola basket, dan ini penting untuk bermain individu
dan tim. manfaat mendribble bola adalah :
1. Memindahkan bola dari daerah padat penjagaan ketika operan tidak memungkinkan
2. Memindahkan bola ketika penerima tidak bebas penjagaan
3. Memindahkan bola pada saat melakukan fast break
4. Menembus penjagaan kerah ring basket lawan
5. Menarik perhatian penjaga untuk membebaskan rekan timnnya
6. Menyiapkan permainan untuk menyerang
7. Memperbaiki posisi atau sudut ( angle ) sebelum mnegoper kearah rekan
8. Membuat peluang untuk menembak
9. control dribble ( control dribel )
21

dalam permainan bola basket, control dribble digunakan apa bila dijaga ketat dan
bola harus tetap dijaga ketat dan dilindungi, agar bola tidak berpindah ketangan
lawan.
Gerakan dasar mendribble bola dalam permainan bola basket terdiri atas:
a. speed dribble ( kecepatan dribel )
dalam permainan bola basket, kecepatan mendribel amat berguna terutama ketika
dijaga ketat dan bola harus dibawa dnegan cepat kelapangan yang kosong. untuk
kecepatan mendribel bola, maka dilakukan dengan mendribel tinggi yaitu setinggi
pinggang, angkat kepala dan lihat kedepan atau sisi keranjang sehingga dapat
melihat keseluruh lapangan.
b. the footfire dribble
the footfire dribble adalah metode berhenti sementara sambil menjaga dribble tidak
mati, ketika mendekat pemain lawan lapangan terbuka dribble ini sering dilakukan
oleh pemain, terutama pada akhir fast break yang memungkinkan ,emdapat
keseimbangan dan dapat membaca posisi pemain lawan.
c. change of pace dribble ( dribel dengan perubahan kecepatan langkah)
change of pace dribble berguna untuk menipu dan menghindari lawan yang akan
merebut bola. untuk melakukan perpindahan langkah, maka harus merubah metode
dribel dari cepat kekontrol dan kembali lagi kecepat. kemmapuan mendribel ini
tergantung pada gerak mengecoh dan kecepatan.
d. the retreat dribble ( dribel mundur )
ini dilakukan untuk menngatasi ketika mndapat tekanan dari lawan. hal ini biasanya
dikombinasikan dengan gerakan front change of direction atau mengubah arah dari
depan.
e. the crossover dribble ( perubahan arah dribel dari depan )
gerakan the crossover dribble ini penting dalam menyelusuri lapangan dengan
gerakan cepat, untuk memulai menjangkau keranjang dan untuk menciptakan
pembukaan bagi tembakan. keefektifan dalam mendribel cara ini adalah didasarkan
pada beberapa ketajaman perubahan dribel dari satu arah kearah lain.
f. Reserve dribble ( dribel terbalik )
22

Gerakan dribel berbalik digunakan untuk mempertahankan posisi badan antara bola
dan lawan guna melindungi bola ketika merubah arah. reserve digunakan untuk
menyerang dan mematahkan permainan lawan yang kuat.

g. behind the back dribble (dribel belakang)


dribel belakang ini digunakan untuk mengatasi lawan yang menjaga atau yang
menghalangi dimuka. dribel ini harus dapat menjaga tubuh tetap berada diantar
bola dan penjaga sebagai perlindungan ketika berganti arah. walaupun gerakan,
mendribel belakang cukup susah, tapi manfaatnya cukup besar dibandingkan
dengan mendribel dengan perubahan arah dan mendribel berputar.

4. Hakikat Variasi Latihan


Pengertian variasi merupakan suatu rangkaian atau pun komponen rancangan
latihan untuk meningkatkan pengaruh minat dalam suatu kegiatan olahraga tersebut.
menurut Tudor, 2007 : 48 menyatakan variasi adalah suatu komponen kunci yang
diperlukan untuk merangsang penyusaian respon latihan periodisasi latihan dapat
menurunkan kemenotonan atau kebosanan dalam latihan dan akhirnya merangsang
fisiologik yang hebat.
Pengertian “variasi” menurut Kamus Ilmiah Popular adalah ‘selingan’ ‘selang-
seling’atau‘pergantian’. Udin S Winata Putra (2004) mengemukakan ‘variasi’ sebagai
keanekaan yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berwujud perubahan-
perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan atau dibuat untuk
memberikan kesan yang unik. Misalnya dua model baju yang sama tetapi berbeda
hiasannya akan menimbulkan kesan unik bagi masing-masing model tersebut.
Variasi latihan adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkatkan motifasi atlet, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan, Variasi latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet
menjadi lebih baik dan variasi latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses
kegiatan latihan. Variasi latihan adalah keterampilan yang harus di kuasai guru atau
pelatih dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta didik atau atlet, agar
selalu antusias, tekun dsan penuh partisipasi. Variasi dalam proses pembelajaran adalah
23

perubahan dalam proses kegiatanyang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar


peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. (Mulyasa 2010:78).
Pengertian latihan dalam terminology asing sering disebut dengan
training,exercise, practice. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian latihan olahraga sebagai berikut:
1. Proses penyempurnaan berolahraga melalui pendekatan ilmiah, khusus nya
pronsip-prinsip pendidikan secara teratur dan terancana sehingga mempertinggi
kemampuan dan kesiapan olahragawan (Hare, 1982)
2. Program pengembangan atlet untuk bertanding berupa peningkatan keterampilan
dan kapasitas energi ( Bompa, 1999 : 394)
3. Proses yang sistematis untuk meningkatkan kebugaran atlet sesuai cabang
olahraga yang dipilih (Thomson, 1993:61)
Pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses persiapan atlit untuk mencapai
prestasi puncak/terbaik. Dan dalam pergertian luas, merupakan seluruh proses persiapan
atlit yang direncanakan secara teratur untuk meraih prestasi terbaik. Variasi latihan
adalah suatu bentuk latihan atau perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkatkan motifasi atlet serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan, Variasi
latihan dilakukan untuk meningkat kan prestasi atlet menjadi lebih baik dan variasi
latihan juga menghilangkan rasa jenuh dalam proses kegiatan latihan.

Tujuan dan manfaat variasi latihan (Moh. Uzer Usman 2010:84) :


1. Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek aspek

mengajar yang relevan.

2. Untuk memberikan kesempatan bagi perkembangannya, bakat ingin mengetahui

dan menyelidiki  pada siswa tentang hal-hal yang baru.  

3. Pengajar memberikan kesempatan kepada siswa atau atlet untuk memperoleh cara

menerima pelajaran yang di senanginya.


24

5. Hakikat latihan

Prinsip latihan adalah merupakan pedoman dalam berlatih agar proses latihan
teroganisir dengan efektif, prinsip latihan berdasarkan pada semua yang ada ditugas
latihan, meliputi : menentukan corak dan isi latihan tersebut, sasaran dan metode dan
organiasi latihan. Latihan merupakan prinsip dasar yang harus diikuti, apa bila ingin
adanya peningkatan latihan yang harus dimaksimalkan.
Tudor Bompa (1983: 37) mengatakan “latihan merupakan proses yang sistematis
atau bekerja secara berulang – ulang dalam jangka waktu yang lama atau panjang, yang
ditingkatkan secara bertahap dan individu yang ditujukan pada pembentukan fungsi
fisiologis dan psikologis untuk memenuhi tuntunan tugas.”
Harsono (1988: 5), mengatakan latihan adalah suatu proses untuk
penyempurnaan atlet secara sadar dalam mencapai prestasi yang maksimal dengan
diberinya beban – beban latihan fisik, teknik, taktik dan mental yang terarah dan teratur
meningkat dan berulang – ulang waktunya. Latihan merupakan suatu kegiatan yang
dilakukan oleh setiap siswa atau atlet untuk mengembangkan kemampuan dasar yang
dia miliki, maka dengan latihan para siswa atau atlet dapat lebih percaya diri dalam
menghadapi pertandingan yang akan dihadapi.
Prinsip – prinsip latihan berdasarkan pendapat yang dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa untuk meningkatkan penguasaan teknik, taktik, mental dan
kemampuan fisik dan mental haruslah dilakukan dengan latihan yang terarah, terukur
dan teratur meningkatkan secara bertahap berulang –ulang serta berkesinambungan.

1. Prinsip Beban Berlebih


Tubuh mendapatkan beban latihan yang berlebih dari biasanya agar memperoleh
hasil latihan yang meningkat, beban latihan yang diterima sebaiknya beban latihan
yang individual, tetapi pada prinsipnya mendekati beban maksimal, jika dikaitkan
dengan sistem faal dan tubuh pada umumnya mampu menyesusaikan diri dengan
beban kerja dan tanganan – tanganan yang lebih berat dari beban yang di alami
25

sehari – harinya. untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik atlet harus
membiasakan melakukan latihan dengan beban yang lebih berat dari pada yang
biasa dilakukan atau harus senantiasa melakukan latihan dengan beban yang lebih
yang ada diatas ambang pikiran.

2. Prinsip Beban Bertambah


Latihan akan sangat efektif apabila dilakukan secara bertahap, dan beban latihan
yang diatur tingkatannya setiap minggunya. pada dasarnya beban latihan
ditingkatkan secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan fisiologis dan
psikologi individu atlet prinsip ini didasarkan dengan bukti bahwa sebagaian besar
sistem psikologis dapat menyesuaikan diri pada tuntunan fungsi yang lebih dari
yang dijumpai sehari – hari.

3. Prinsip Beban Beraturan


Berlatih sebaiknya diawali dengan bagian otot – otot besar kemudian otot otot
kecil karena otot – otot yang kecil umumnya simpanan glikongennya lebih sedikit
dan lebih cepat lelah, sebagaimana yang telah diungkapkan Sajoto (1988 ; 115)
bahwa latihan berbeban hendaknya diatur sedemikian rupa sehinggga kelompok
otot kecil tidak mengalami kelelahan terlebih dahulu, sebelum kelompok otot –
otot besar mendapatkan kelelahan. selain itu harus diperhatikan gerakan yang
mudah ke gerakan yang lebih sulit, dari gerakan yang sederhana kegerakan yang
lebih rumit gerakan statis yang lambat kegerakan statis yang lebih cepat.

4. Prinsip individu
Prinsip latihan yang direncanakan harus mempertimbangkan individu yang ada
di dalamnya, karena setiap individu bereaksi dengan rangsangan yang berbeda –
beda terutama dari faktor usia dan jenis kelamin.
Harsono (1988; 112) mengungkapkan bahwa seluruh konsep latihan haruslah
sesuai dengan kemampuan setiap individu agar tujuan latihan dapat sejauh mungkin
tercapai. oleh karena itu latihan harus tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai
dan lamanya latihan.
26

5. Prinsip Kekhususan Latihan


Kekhususan dalam latihan adalah spesifik terhadap kelompok otot yang akan
dilatih, pola gerakan, sendi dan jenis kontraksi otot yang berkaitan dengan cabang
olahraga yang bersangkutan.

6. Prinsip Sumber Energi Utama yang Digunakan


Sistem energi utama yang dalam berbagai macam aktivitas olahraga dapat
digunakan sebagai pedoman dalam memberikan pengembangan variasi variasi
latihan, sehingga energi yang digunakan tepat guna dalam latihan dengan mengenai
sistem energy utama maka program latihan harus yang sifatnya spesifik dapat
dirancang dan disusun guna memperoleh peningkatan kinerja secara maksimal.

7. Prinsip Pulih Asal


Setiap oarng mempunyai pulih asal yang berbeda – beda dan setiap jenis olahraga
membutuhkan pulih asal yang berbeda – beda juga. untuk itu setiap pelatih harus
memperhatikan pulih asal setiap individu dalam bentuk latihan.
Soekarman (1989 ; 39) menjelaskan untuk mendapatkan pulih asal haruslah
mengetahui hutang oksigen (konsumsi oksigen yang tinggi sesudah latihan atau
pulih asal).

8. Konsep Variasi Latihan


Pada kesempatan ini peneliti telah membuat dan merancang berbagai bentuk
variasi latihan dribble bola basket yang diharapkan bisa diterima dan diuji ditempat
peneliti melakukan observasi. variasi – variasi ini diharapkan bisa membuat para
atlet meningkatkan efesiensi dalam bermain dribble bola basket.
27

6. Hakikat Pengembangan
a. Pengertian Pengembangan
Penelitian merupakan salah satu dasar untuk memecahkan masalah penelitian
merupakan pengetahuan dan keterampilan yang sangat diperlukan untuk mengatasi
masalah serta menghadapi tantangan dari lingkungan sekitar dalam mengambil suatu
keputusan.
Menurut Cooper dalam sunarno Agung (2011: 1) mengemukakan bahwa
penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada
penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah – masalah. Penelitian juga diartikan
sebagai usaha dasar yang diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta – fakta
baru dan juga sebagai hasrat ingin tahu manusia.
Menurut Indrianto dan Supomo (2011 : 1) menyatakan sebagai berikut :
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta
fakta atau fenomena alam, dengan adanya perhatian atau pengamatan awal terhadap
fakta atau fenomena merupakan awal dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu
pertanyaan atau masalah yang pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis
dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk menjawab
pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan sehari – hari. Penelitian telah
dibagi menjadi kepada beberapa bentuk penelitian yaitu penelitian mendesak, penelitian
dasar, penelitian terapan, evaluasi dan penelitian pengembangan. Dari beberapa bentuk
penelitian yang dikemukakan maka peneliti akan menggunakan penelitian
pengembangan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2008 : 297) menyatakan penelitian pengembangan adalah
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut.
menurut Sukmadinata (2002 :7) penelitian dan pengembangan adalah suatu
proses atau langkah – langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dari ungkapan diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat suatu produk baru
28

atau mengembangkan produk yang telah ada menjadi lebih luas lagi dengan kata kunci
produk tersebut diuji keefektifannya. dalam penelitian ini akan dikembangkan variasi
latihan dribble pada ekstrakurikuler bola basket.

Desain
Produk
Potensi dan Pengumpulan Validasi Desain
Masalah Data
Uji coba Revisi produk
pemakaian Uji coba produk

Revisi Produk

Rancangan langkah – langkah penelitian pengembangan sebagai berikut :


Gambar 2.5 Langkah – langkah penggunaan metode Research and Development
( R & D)
Sumber : Prof. DR.Sugiyono. metode penelitian pendidikan , pendekatan kuantitatif
kualitatif dan R&D ( Bandung : Alfabeta, 2008 ; 409 ).
29

Penjelasan tentang langkah – langkah Research and Development ( R & D )

No Langkah – langkah Keterangan


1 Potensi dan Masalah Hal yang akan ditentukan pertama sekali adalah potensi dan masalah yang
akan dikembangkan .
2 Pengumpulan Data Mengumpulkan informasi sebagai landasan pemikiran untuk membuat
konsep .
3 Desain Produk Menentukan desain produk ( rancangan produk ) bentuk rancangan
tersebut adalah variasi latihan dribble bola basket.
4 Validasi Desain Validasi desain , revisi yang dilakukan oleh ahli yang bersangkutan .
5 Revisi Desain Perbaikan desain , setelah direvisi oleh ahli maka peneliti memperbaiki
desain produk yang akan dihasilkan .
6 Uji coba Produk Uji coba produk , uji coba tahap awal ini dilakukan untuk mengumpulkan
data sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan produk tersebut .

7 Revisi Produk Revisi produk , dilakukan untuk memperoleh hasil yang sempurna

8 Uji coba pemakaian Uji coba pemakaian , pemakain produk yang lebih luas lagi serta
menyempurnakan produk .

B. Desain Produk Draf Awal


Berikut ini merupakan desain model variasi latihan dribble bola basket :

1. Variasi untuk memperbaiki dribble bola dengan tingkat ketinggian yang rendah

Tujuan latihan :

 Memperbaiki tingkat kecepatan bola terhadap antara pantulan tangan ke lantai


 Agar tangan lebih kokoh dalam mengontrol bola
 Memperbaiki gerakan tangan dalam memantulkan bola

Cara melakukan :
30

 Siswa dibagi menjadi 3 kelompok


 Kelompok 1 berada disamping kun dengan tingkat level 1
 Kelompok 2 berada disamping kun dengan tingkatan level 2
 Kelompok 3 berada disamping kun dengan tingkatan level 3
 Pelatih memberikan penjelasan cara atau langkah –langkah dan aturan dalam
latihan variasi dribble bola tingkat ketinggian yang rendah
 Lakukan Pantulan antara bola antara tangan kelantai
 Semua perlengkapan latihan telah siapkan dilapangan
 Tingkat Ketinggian

Gambar 2.6 Desain 1 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


( Sumber : dokumen pribadi )

Kelompok 3

F Tingkat 3
I S
N T
I
A
Kelompok 2 R
S
T
H Tingkat 2

Kelompok 1
Tingkat 1
31

2. Variasi untuk melatih memperkuat kuda –kuda pada kaki tidak kokoh sehingga susah
ketika mengontrol bola rendah .

Tujuan latihan :

 Untuk melindungi bola agar tidak mudah dicuri


 Untuk melatih otot pada kaki
 Untuk memperbaiki keseimbangan pada tubuh

Cara melakukan :

 Arahan dari pelatih cara atau langkah – langkah melakukan latihan variasi
dribble memperkuat kuda – kuda pada kaki
 Melakukan dengan berbaris satu panjang
 Kedua kaki dibuka selebar bahu dan bola atau beban dipegang
 Posisi kaki jongkok dan badan condong kedepan
 Bagian belakang bokong menempel kedinding
 Lakukan langkah kecil sampai kefinish
 Menggunakan waktu selama 5 menit
 Hitung hasil yaitu berapa kali pengulangan latihan
32

FINISH START

Gambar 2.7 Desain ke 2 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


( Sumber : dokumen pribadi )

3. Variasi untuk latihan kecepatan dribble bola pada tangan agar gerakan dribble
menjadi baik .

Tujuan latihan :
 Untuk memperbaiki gerakan tangan dribble yang salah
 Untuk memperkokoh otot lengan tangan
 Untuk melatih konsentrasi

Cara melakukan :
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
 Setiap kelompok berada didepan dinding pos sesuai dengan nomor kelompok
 Latihan ini dilakukan dengan cara melemparkan bola dengan kecepatan sesuai
target nomor yang diberi nilai tulisan didinding
 Dilakukan secara bergantian pada barisan kelompok masing –masing
 Hitungan skor nilai menentukan hasil latihan perkelompok
33

Pos 4 Pos 3 Pos 2 Pos 1


Nilai 10 Nilai 10 Nilai 10 Nilai 10

Nilai 9 Nilai 9 Nilai 9 Nilai 9

Nilai 8 Nilai 8 Nilai 8 Nilai 8

Kelompok 4 kelompok 3 kelompok 2 kelompok 1

Gambar 2.8 Desain ke 3 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


( Sumber : dokumen pribadi )

4. Variasi untuk melatih kelincahan pada gerakan kaki mendribble bola

Tujuan latihan :
 Untuk memperbaiki reaksi gerakan cepat kaki ketika berlari
 Untuk memperkuat otot-otot pada otot tubuh
 Untuk memperbaiki kebugaran pada tubuh

Cara melakukan :
34

 Siswa dibagi menjadi group A dan group B


 Setiap group siswa berbaris satu berbanjar kebelakang
 Melakukan latihan dengan cara disetiap kun memiliki garis yang berbeda yaitu
garis kuning artinya berlari dan garis merah artinya melompat keatas
 Latihan ini dilakukan sampai akhir ( finish )
 Dengan hitungan waktu 5 menit dan hitungan berapa kali pengulangan dalam
setiap group
 Bagi setiap group latihan ini dilakukan sebanyak mungkin pengulangan .

Finish
p

Grou
pA
G r o Start
u p B

MELOMPAT
MELOMPAT

LARI
LARI

Gambar 2.9 Desain ke 4 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


( Sumber : dokumen pribadi )

5. Variasi untuk melatih pinggang pada gerakan melindungi bola

Tujuan latihan :
35

 Untuk memperbaiki reaksi gerakan melindungi bola dan bola tidak mudah
dicuri
 Untuk melemaskan otot pinggang
 Untuk melatih power gerakan pinggan dan tangan

Cara melakukan:

 Dengan barisan berbanjar kebelakang


 Siswa melakukan dengan cara menunduk dan kedua kaki dibuka selebar bahu
 Beban atau bola berada di tangan kanan dan dikiri digenggam
 Selanjutnya melakukan gerakan langkah kaki kanan dan kiri
 Sambil meletakkan beban atau bola
 Setelah diletakkan bola dan dilangkah ketiga bola kembali diambil
 Dilakukan pengulangan selama 2 menit

Gambar 2.10 Desain ke 5 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


( Sumber : dokumen pribadi )

6. Variasi untuk kelentukan tangan dengan reaksi tangan pada pantulan kecepatan bola

Tujuan latihan :
36

 Untuk memperkuat otot lengan


 Untuk melatih keseimbangan antara badan dan kaki
 Untuk melatih kerja sama

Cara melakukan :
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
 Setiap kelompok berbaris berbanjar kebalakang
 Perwakilah kelompok berpasangan kelompok 1 sampai kelompok 4 melakukan
latihan pertama
 Dengan menghitung berapa lama waktu bertahan melakukan latihan
kelentukan tangan yang menggunakan kain sebagai perantara kedua tangan
pasangan tersebut disaat melakukan gerakan , dengan kecepatan tekanan yang
netral

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4

Gambar 2.11 Desain ke 6 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


( Sumber : dokumen pribadi )

7. Variasi untuk meningkatkan power gerakan tubuh


37

Tujuan latihan :
 Memperbaiki reaksi cepat dalam gerakan lambat
 Agar memiliki power yang kuat disaat berlari
 Agar memiliki kekuatan disaat bola dipassing secara tiba –tiba

Cara melakukan :
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok
 Latihan ini yaitu menggunakan siswa menjadi sebagai beban yang akan ditarik
menggunakan tali yang ditarik siswa yang lain
 Latihan sebagai bentuk untuk mengeluarkan power menarik lawan tersebut
 Setelah ditarik akan siswa akan bergantian sebagai beban
 Dilakukan hanya 2 kali pengulangan

tali

Siswa Siswa

Gambar 2.12 Desain ke 7 Produk Awal Sebelum di Validasi Ahli


38

( Sumber : dokumen pribadi )

C. Kerangka Berfikir
Salah satu unsur – unsur yang menunjang kemampuan Berdasarkan teori dan
menurut para ahli diatas diuraikan dalam pengembangan variasi latihan dribble bola
basket yang efektif terjadi bila siswa secara aktif dilibatkan dalam diberikan
pengembangan variasi latihan kepada siswa tidak sekedar menerima pengetahuan yang
disampaikan oleh pelatih akan tetapi mereka lebih dapat memahami serta
menyimpulkan hasil latihan akan dicapai. Dalam penelitian ini saya akan berusaha
membuat bentuk – bentuk variasi latihan dengan desain yang baru.
Oleh karena itu, penulis mempunyai gagasan bahwa perlu adanya inovasi baru
dalam latihan basket pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Medan agar tidak
dilakukan dengan latihan membosankan lagi sehingga latihan berjalan lebih efektif dan
efesien. Dengan ini mencoba membuat desain variasi latihan yang baru sebagai bahan
yang membantu latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler yang akan memberi
kemudahan dan menyenangkan kepada atlet dan pelatih dalam proses latihan khususnya
latihan dribble melalui program latihan desain pengembangan dribble bola
basket,karena adanya pengembangan variasi latihan dribble lebih efektif dan
menyenangkan.
39

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan Di sekolah SMA Negeri 8 Medan, Jl. Sampali No.23
Pandau Hulu II, Kec. Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara 20233. Waktu
pelaksanaan ini direncanakan pada bulan Desember 2019.

B. Sasaran Penelitian
1. Pada uji coba kelompok kecil disarankan melibatkan obyek sebanyak 10 orang
siswa yang masih aktif berlatih. dalam uji coba kecil ini melibatkan siswa yang
berlatih ekstrakurikuler bola basket 1 sekolah.
2. Pada uji coba kelompok besar dalam penelitian melibatkan sebanyak 15 siswa yang
masih aktif berlatih. dalam uji coba besar ini melibatkan siswa yang berlatih Di
sekolah SMA Negeri 8 Medan.
Sasaran penelitian atau pengguna yang menjadi sasaran dalam penelitian
pengembangan variasi latihan dribble bola basket pada siswa ekstrakurikuler Di
SMA Negeri 8 Medan.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengembangan yang
mencakup: mengembangkan produk, menguji keefektifan produk untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan ini
40

adalah variasi latihan dribble pada bola basket yang baru dan dilengkapi spesifikasi
produknya sehingga dapat digunakan dalam membuat program variasi latihan dribble
pada bola basket dan siswa lebih semangat dan lebih aktif dalam mengikuti latihan
ekstrakurikuler bola basket .

D. Langkah – langkah Pengembangan Model


a. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan analisa kebutuhan Hasil
pengamatan yang dilakukan dalam penelitian, peneliti melihat masih kurangnya
bentuk variasi latihan dribble bola basket ekstrakurikuler pada siswa SMA pada saat
ini yang disampaikan pelatih masih cenderung membosankan dan siswa masih
memakai variasi latihan dribble bola basket yang biasa dan sudah sering dilakukan
oleh pelatih dan siswanya.
Hasil wawancara dengan pelatih basket ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Medan
didapatkan informasi bahwa variasi latihan dribble pada bola basket masih
dilakukan dengan bentuk variasi latihan yang biasa dan sering dilakukan pelatih
bbasket pada umumnya. dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa dalam
melakukan latihan mereka lebih senang dan semangat dalam latihan apa bila variasi
latihan yang diberikan menarik dan bentuk latihannya terus berganti , yang diberikan
oleh pelatih mereka.
Dari analisis kebutuhan yang telah dilakukan terhadap 25 orang atlet diperoleh
bahwa 100% pemain terbut telah menguasai teknik dasar bola basket. 70%
mengetakan bahwa senang dengan program yang telah diberikan pelatih. 80%
mengatakan bahwa mereka rutin dalam latihan . 50% mengatakan bahwa mereka
ernah mendapatkan variasi latihan dribble dari pelatih. 100% mengatakan bahwa
mereka ingin mendapatkan bentuk variasi latihan dribble yang baru.
Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan analisis kebutuhan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa perlunya pengembangan variasi latihan dribble bola basket
pada ekstrakurikuler SMA Negeri 8 Medan.
41

b. Perencanaan Pengembangan Model Desain


Rancangan langkah – langkah Produk pengembangan
produk variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler SMA Negeri 8
Medan dalam penelitian ini sebagai berikut :

Uji coba produk

Potensi dan Pengumpulan Validasi


Masalah Data Desain

Uji coba pemakaian Revisi produk

Revisi Produk

Gambar 3.1 : Langkah – langkah penggunaan Metode


Reserch and Development ( R & D )
Sumber : metode penelitian kuantitatif , kualitatif
dan R & D( Sugiyono 2013 )
42

Ada pun langkah – langkah dalam variasi latihan dribble bola basket pada
ekstrakurikuler dilakukan melalui beberapa tahap.
prosedur pengembangan produk tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Potensi Masalah
sugiyono ( 2017 : 298-299 ) Potensi adalah segala sesuatu yang bila di daya
gunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah dapat diartikan sebagai
penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar benar terjadi,
antara dengan teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan.Sebelum
melakukan pengembangan terhadap media pembelajaran ini maka tahap awal
yang dilakukan adalah observasi. observasi ini dilakukan di SMA Negeri 8
Medan, sekolah sudah lama ada ekstrakurikuler dan peneliti mengambill siswa
yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket sehingga peneliti dapat melakukan
observasi.
Berdasarkan dari hasil observasi diatas yang saya lakukan potensi dan
Masalah yang terdapat di SMA Negeri 8 Medan pada ekstrakurikuler bola
basket dapat dikatakan dan dijadikan sebagai sasaran penerapan pengembangan
variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler bola basket. dalam
proses latihan pelatih masih tergolong minimnya dalam memberikan variasi
latihan bola basket dan berdasarkan observasi mengenai teknik dasar maupun
kemampuan dalam permainan bola basket siswa masih kurang minat untuk
belajar dan dari minimnya variasi latihan permainan bola basket sehingga
cenderung dalam latihan pembelajaran masih banyak siswa tidak aktif dan tidak
terlibat langsung dalam proses latihan pembelajaran bola basket sehingga
peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian pengembangan yaitu
pengembangan variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler
diharapkan akan menambah pengetahuan siswa mengenai teknik dasar dan
43

variasi latihan dribble bola basket dan sebagai masukan bagi pelatih
ekstrakurikuler sebagai tambahan media latihan di sekolah.

2. Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013 : 411) observasi dimaksudkan untuk
mengetahui seberapa penting diperlukan suatu produk untuk mengatasi masalah
yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran dan latihan. hal ini dapat dilakukan
melalui observasi dan wawancara. dalam kegiatan observasi, siswa kurang
terlibat terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan latihan ekstrakurikuler
pada bola basket. sehingga siswa tidak melakukan suatu gerakan karena belum
ada variasi latihan yang menarik tidak hanya itu siswa terlalu pasif menunggu
intruksi dari pelatih saat melakukan latihan dan dari beberapa siswa masih ada
yang belum berprestasi oleh sebab itu siswa membutuhkan latihan yang baru dan
menarik untuk menambah pengetahuan variasi dribble bola basket.
dapat disimpulkan ide dari pengembangan ini adalah sangat perlu adannya
pengembangan variasi latihan dribble pada bola basket esktrakurikuler sehingga
dapat membantu pelatih dalam membuat program latihan yang tujuan untuk
membuat siswa lebih berprestasi.

3. Desain Produk
Menurut Sugiyono (2013 : 412) berdasarkan hasil yang diperoleh pada
tahap sebelumnya, peneliti merancang produk yang sesuai dengan potensi dan
masalah yang ada, peneliti juga melakukan analisis materi yang akan dibahas.
analisis mencakup desain variasi latihan dan analisis struktur isi materi sesuai
dengan kebutuhan siswa yang masih minim untuk terlibat dalam latihan
ekstrakurikuler bola basket serta dikemas secara menarik serta modifikasi.
Setelah mendapatkan ide atau rancangan produk dari peneliti Langkah
selanjutnya adalah pembuatan produk variasi latihan dribble bola basket dalam
pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan
44

kajian teori yang kemudian dievaluasi desain prosuk digambar dan ditulis
keterangan yang validasi.
Dalam pembuatan produk yang dikembangkan peneliti maka peneliti harus
konsultasikan produk pada seorang ahli dalam bidang tersebut agar produk yang
dikembangkan menghasilkan produk yang sempurna

4. Validasi Data
Menurut Sugiyono (2013 : 414) setelah tahap penyusunan produk selesai
maka dilanjutkan ketahap selanjutnya yaitu tahap validasi dan materi mengenai
produk . produk berupa variasi latihan dribble pada bola basket yang akan
dikembangkan, dilakukan penilaian kelayakan oleh penelaah untuk mendapatkan
nila dan masukan. penilaian kelayakan diperoleh dari dua ahli, yaitu :
a. Ahli materi
Ahli materi menilai aspek yang berupa keterkaitan variasi latihan dribble yang
dibuat peneliti apakah sudah tepat dilaksanakan untuk materi latihan
ekstrakurikuler pada bola basket
b. Ahli media
Ahli media menilai beberapa aspek diantaranya produk dan kesesuaian produk
dalam variasi dribble bola basket. hal yang dinilai misalnya seperti layak tidaknya
variasi latihan ini digunakan untuk latihan ekstrakurikuler bola basket.

5. Revisi Desain
Menurut Sugiyono (2013 : 414) berdasarkan validasi ahli, data yang
masuk selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk hasil revisi
produk yang pertama selanjutnya digunakan dalam uji coba produk. seperti
halnya yang akan direvisi mengenai desain yang dibuat dalam variasi latihan
dribble bola basket dan lain sebagainya.

6. Uji coba Produk


45

Menurut Sugiyono (2013 : 414) uji coba ini dimaksudkan untuk


memperoleh berbagai masukan maupun koreksi tentang produk yang telah
dihasilkan.
setelah uji produk mendapat perbaikan kemudian dilakukan uji coba produk
yang dilakukan yang pertama skala kecil sebanyak 15 orang siswa SMA Negeri
8 Medan pada Ekstrakurikuler bola basket dan skala besar sebanyak 20 orang.

7. Revisi produk
Berdasarkan uji coba produk, data yang masuk selanjutnya digunakan acuan
sebagai dalam revisi produk tersebut, hasil revisi yang mengenai produk yang
dibuat kedua selanjutnya digunakan dalam uji coba pemakaian.

8. Uji coba pemakaian


Uji coba ini dimaksudkan memperoleh penilaian, masukan masukan
maupun koreksi tentang produk yang telah direvisi sebelumnya. uji coba
pemakain dilakukan dengan subyek penelitian yang mengikuti ekstrakurikuler
sejumlah 15 siswa SMA Negeri 8 Medan.

9. Revisi Produk
Berdasarkan uji coba pemakaian, data yang masuk selanjutnya
digunakan acuan sebagai dalam revisi produk tersebut baik data revisi produk
maupun data revisi materi, apakah sudah dapat dibuat untuk membuat siswa
dapat terlibat langsung pada saat latihan pada ekstrakurikuler bola basket.

10. Produk Akhir


Setelah pada tahap terakhir ini sudah tidak ada revisi, maka produk akhir
yang dihasilkan berupa variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler
SMA Negeri 8 Medan.

E. Subyek Uji Coba


Penelitian pengembangan ini menggolongkan subyek uji coba menjadi dua yaitu
46

1. Subyek uji coba ahli


a. Ahli materi
Ahli materi yang dimaksud adalah dosen , pelatih atau pakar bola basket yang
berperan untuk menentukan apakah materi dribble bola basket yang dikemas dalam
variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler sudah sesuai tingkat tingkat
kedalam materi dan kebenaran materi yang digunakan atau belum . peneliti meminta
bantuan 1 orang ahli materi untuk mengisi instrument pengumpul data yang telah
dibuat , yaitu yang berkompeten dalam bidang bola basket.

b. Ahli Media
Ahli media yang dimaksud adalah dosen atau pakar yang mengusai dalam hal
media pembelajaran .orang yang berkompeten dalam media alat.

F. Lokasi Penelitian
Perancangan, pembuatan, penelitian ini dilaksanakan di Sekolah SMA Negeri 8
Medan, Jl. Sampali No.23, pandau hulu II, kec.Medan Area, kota Medan
Dan uji coba produk dilaksanakan pada tempat yang sama dengan penelitian.

G. Subyek Uji Coba Produk dan Pemakaian


uji coba dilakukan dalam penelitian ini untuk skala kecil sebanyak 10 orang dan
skala besar sebanyak 15 orang yang mengikuti ekstrakurikuler di Sekolah SMA
Negeri 8 Medan.

H. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2013 : 305) mengemukakan instrumen penelitian adalah
suatu alat mengukur fenomena alam ata sosial yang diamati. instrumen penelitian
merupakan sesuatu yang amat penting dan strategis kedudukannya didalam
keseluruhan kegiatan penelitian.
Instrumen yaitu sebagai untuk mengumpulkan data dalam penelitian dalam
pengembangan ini adalah dengan menggunakan angket. data yang dikumpulkan
dalam pengembangan media yaitu berupa data kuantitatif dan kualitatif, data
47

kualitatif diperoleh dari penilaian kualitas produk media yang digunakan untuk
kepentingan pengembangan mutu produk, sedangkan data kuantatif diperoleh dari
skor yang didapat dari kuesioner yang diisi oleh ahli materi, ahli media pelatih serta
hasil dari pendapat siswa uji coba I dan uji coba tahap II.

1. Data dari ahli materi


berupa kualitas produk yang ditinjau dari aspek isi materi dan desain pada
pengembangan variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler siswa SMA
Negeri 8 Medan yang sedang proses pengembangan.

LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MATERI

Nama Produk : Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bola Basket

Sasaran : Siswa

Validator : Drs. Suryadi Damanik, M.Kes

Peneliti : Efrida Manalu

Judul Penelitian : Pengembangan Variasi Latihan Dribble Pada Ekstrakurikuler


Bola Basket SMA Negeri 8 Medan.

Tabel 3.1. kuesioner ahli materi

No Pertanyaan Skala penilaian

SS S TS STS

1 Apakah variasi gerakan yang disajikan sesuai teori


yang menyenangkan

2 Apakah terdapat perbandingan gerakan –gerakan


variasi dribble yang salah dan benar pada variasi
latihan yang diberikan
48

3 Apakah variasi latihan dribble bola basket


berpengaruh meningkat terhadap prestasi siswa
dalam pertandingan
4 Apakah gerakan – gerakan variasi latihan dribble
bola basket yang diberikan bisa dipahami dan
dilaksanakan dengan mudah
5 Apakah variasi dribble sesuai dengan kebutuhan
siswa dalam latihan ekstrakurikuler

Perbaikan : saran dan kesimpulan

2. Data dari ahli media


Berupa kualitas kelayakan media alat yang digunakan untuk proses latihan
ekstrakurikuler pada bola basket.

LEMBAR VALIDASI UNTUK AHLI MEDIA

Nama Produk : Pengembangan Variasi Latihan Dribble Bola Basket

Sasaran : Siswa

Validator : Bangun Setia Hasibuan, S.Pd., M.Or

Peneliti : Efrida Manalu


49

Judul Penelitian : Pengembangan Variasi Latihan Dribble pada Ekstrakurikuler


Bola Basket SMA Negeri 8 Medan

Table 3.2. kuesioner ahli media

No Pertanyaan Skala penilaian

SS S TS STS

1 Apakah variasi yang disajikan memiliki tingkat


kesulitan mulai dari yang mudah sedang dan sulit ?

2 Apakah media variasi yang diberikan sesuai


dengan potensi masalah yang dimilki siswa?

3 Apakah terdapat penjelasan rangkaian gerakan pada


latihan dribble bola basket ?

4 Apakah variasi yang memberikan keaktifan /


partisipasi yang tinggi dalam sebuah pembelajaran
ekstrakurikuler ?
5 Apakah media variasi dribble bola basket yang
disajikan menarik dan menyenangkan bagi siswa?

6 Apakah media variasi latihan mendorong siswa


lebih giat dalam latihan pembelajaran
ekstrakurikuler ?

Perbaikan : saran dan kesimpulan


50

3. Data dari siswa


Berupa kualitas produk yan ditinjau dari daya tarik siswa , data ini digunakan
untuk menganalisis daya tarik dan ketepatan materi yang diberikan kepada siswa
serta sebagai acuan pengembang untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pengembangan variasi latihan dribble bola basket pada ekstrakurikuler di SMA
Negeri 8 Medan. dalam penelitian ini instrument pengumpulan data yang digunakan
adalah angket dan lembar evaluasi.

INSTRUMEN ANALISIS KEBUTUHAN

Nama Sekolah :

Nama Siswa :

Usia :

Jenis kelamin :

Table 3.3. kuesioner siswa

No Pertanyaan Pilihan
YA TIDAK
51

1 Apakah anda merasa variasi latihan dribble bola


basket yang diberikan menarik ?
2 setelah anda melakukan variasi latihan dribble bola
basket Apakah anda termotivasi untuk latihan ?
3 Apakah anda membutuhkan variasi dribble ini
untuk diterapkan diekstrakurikuler bola basket
disekolah ?
4 Apakah variasi dribble yang diberikan merasa ada
perbedaan dari variasi yang diberikan oleh pelatih
untuk anda ?
5 Apakah variasi latihan berpengaruh baik untuk
anda ?
6 Apakah anda mengalami kesulitan disaat
melakukan variasi dribble ini ?
7 Apakah anda merasa variasi latihan yang diberikan
berpengaruh pada prestasi ?
8 Apakah menurut anda latihan ini sangat mudah
dipahami dan dilaksanakan ?

Sebelum evaluasi dari para ahli, responden mengisi angket untuk pengambilan
data, ada pun tata cara untuk mengisi angket yaitu sebagai berikut :
1) Sebelum mengisi instrumen penelitian ini diharapkan membaca terlebih dahulu
petunjuk yang disediakan.
2) Dicermati setiap tahapan – tahapan variasi latihan, kemudian mengisi lembar
instrumen evaluasi yang telah disediakan dengan memberikan tandak ceklis ( √ )
pada pilihan SS ( Sangat Setuju ), S ( Setuju ), TS
( Tidak Setuju ), STS ( Sangat Tidak Setuju ).
3) Pedoman penilaian adalah sebagai berikut :
1. SS ( Sangat Setuju ) dengan nilai = 4 skor
2. S (Setuju ) dengan nilai = 3 skor
52

3. TS ( Tidak Setuju ) dengan nilai = 2 skor


4. STS ( Sangat Tidak Setuju ) dengan nilai = 1

5). Saran – saran untuk perbaikan harap dituliskan pada lembar yang telah disediakan
setelah didapatkan dari hasil instrument diatas maka selanjutnya melakukan
analisis data setiap ahli yaitu ahli materi, ahli media dan siswa

I. Teknik Analisis Data


Data yang diperoleh melalui kegiatan diuji coba diklasifikasikan menajdi dua
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. data yang bersifat kuantitatif berupa
penilaian dihimpun melalui angket atau kuesioner, sedangkan data kualitatif berupa
saran yang dikemukakan oleh ahli materi, ahli media dan siswa kemudian dihimpun
untuk merevisi variasi latihan ini.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah
menggunakan teknik analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase,
sedangkan data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis
menggunakan analisis kualitatif.

Tabel 3.4. Nama Ahli materi dan Ahli Media

NAMA INSTANSI

Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Dosen FIK UNIMED

Bangun Setia Hasibuan, S.Pd., M.Or Dosen FIK UNIMED

Ada pun rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Skor jawaban
Rata – rata skor = x 100%
53

Jumlah skor tertinggi

Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk


memperoleh kesimpulan data, selengkapnya disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5. klasifikasi persentase

Persentase pencapaian Interpretasi

76 – 100 % Sangat layak


56 – 75 % Layak

40 – 55 % Cukup layak
0 – 39 % Kurang layak

( Suharsimi Arikunto : 2006 )

Untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Angket yang telah diisi responden diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian

disusun sesuai dengan skor responden.

2. Mengkuantitatifkan jawaban setiap pernyataan dengan memberikan skor sesuai

dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus yang digunakan

dalam perhitungan persentase skor.


54

4. Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditranformasikan ke tabel.

Anda mungkin juga menyukai