Bab 1 - Konsep Dasar
Bab 1 - Konsep Dasar
Bab 1 - Konsep Dasar
Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar dalam penelitian, manfaat
metodologi, perbedaan antara metodologi dengan metode penelitian serta proses
penelitian secara umum.
1.1. Pendahuluan
Kegiatan penelitian ilmiah saat ini banyak dilakukan oleh lembaga penelitian baik oleh
lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi, lembaga pemerintahan maupun oleh
pihak swasta. Untuk mendukung kegiatan penelitian ini, saat ini di Indonesia telah
terdapat pusat kegiatan penelitian yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesi (LIPI).
Penelitian ilmiah ini dilakukan untuk mencari jawaban dari permasalahan yang terjadi
pada saat ini. Hasil penelitian berupa karya ilmiah dapat disajikan dalam berbagai
bentuk, seperti makalah, laporan penelitian, buku-buku ilmiah, atau karya ilmiah
lainnya yang dipublikasikan.
Para peneliti dan pihak akademisi terutama yang bernaung dalam perguruan tinggi
ditantang untuk terus melakukan penelitian sebagai salah satu tugas dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi, disamping pengajaran dan pengabdian pada masyarakat. Salah satu
visi dan misi ilmiah masyarakat akademik di perguruan tinggi adalah menuangkan
gagasan dan pemikirannya ke dalam bentuk publikasi karya ilmiah. Publikasi ilmiah
pada tingkat nasional dan internasional menjadi suatu tolak ukur kualitas dan
keunggulan penelitian itu dalam memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi
masyarakat.
Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling terkait antara satu dengan yang
lainnya. Dimana tahapan-tahapan itu pada umumnya terdiri dari:
1. Identifikasi masalah
2. Perumusan masalah
3. Penelusuran pustaka
4. Rancangan penelitian
5. Pengumpulan data
6. Pengolahan data
7. Penyimpulan hasil
Perkembangan suatu bidang ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai
dari kepentingan atau kebutuhan lahirnya teori baru, keberadaan teori lama sebagai batu
pijakan, pengaruh teori dari bidang ilmu pengetahuan lainnya, serta metodologi ilmu
pengetahuan yang dipergunakan.
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi untuk
menemukan dan menginterpretasikan fakta yang ditemukan. Sebuah riset yang baik
akan menghasilkan1:
1. Produk atau inovasi baru yang dapat langsung dipakai oleh industri (bukan
hanya sebatas prototipe)
2. Paten
1
htp://id.wikipedia.org
Jika fenomena yang diamati sudah ada, maka penelitian akan berkisar pada struktur
fenomena tersebut dimana peneliti diminta menerangkan komponen-komponen yang
esensial yang membentuk fenomena tersebut serta menjelaskan bagaimana hubungan
sebab-akibat diantara komponen-komponen tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika
fenomena yang diamati belum ada, maka penelitian akan bertujuan untuk menciptakan
fenomena tersebut.
Proses berpikir yang terjadi pada saat menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan
yang diketahui benar atau dianggap benar biasanya disebut dengan penalaran atau
(reasoning). Proses berpikir logis dan sistematis ini berguna untuk membentuk dan
mengevaluasi keyakinan kita terhadap suatu pernyataan. Penalaran juga berguna untuk
Logika, penalaran dan argumentasi sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Logika juga dapat dipakai untuk menarik kesimpulan dari suatu proses berpikir
berdasarkan cara tertentu, dimana proses berpikir ini merupakan penalaran untuk
menghasilkan suatu pengetahuan.
Logika tidak hanya menyangkut soal pengetahuan, tetapi juga terkait dengan
kemampuan dan keterampilan. Yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua penalaran
merupakan hasil dari pemikiran namun tidak semua pemikiran adalah penalaran.
Penalaran sangat penting peranannya bagi peneliti dalam melakukan suatu penelitian.
Pada umumnya terdapat dua macam bentuk penelitian yaitu penelitian dengan cara
deskriptif dan juga penelitian dengan cara kausal. Penelitian deskriptif
termasuk dalam riset yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan
suatu karakter atau fungsi dari sesuatu hal.
Penalaran (reasoning, jalan pikiran) adalah suatu proses berpikir yang berusaha
menghubung-hubungkan fakta-fakta atau evidansi-evidansi yang diketahui
menuju kepada suatu kesimpulan3.
Contoh riset deskriptif adalah seperti bagaimana persepsi konsumen terhadap kepuasan
penggunaan teknologi baru, sedangkan untuk penelitian kausal bertujuan untuk
menentukan hubungan sebab akibat dari suatu hal. Contoh lainnya seperti bagaimana
hubungan antara harga USB terhadap jumlah pengguna komputer. Penalaran atau
2
Hayon, Y.P. Logika, Prinsip-Prinsip Bernalar Tepat, Lurus, Dan Teratur. ISTN, Jakarta. 2000.
3
Keraf, Gorys. 1994. Argumentasi dan Narasi. PT Gramedia, Jakarta
Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif ini bersifat silogisme, dalam arti penalaran deduktif ini merupakan
suatu argumen yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan. Dalam penalaran,
proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan
hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis
dan konklusi disebut konsekuensi 1.
Premis:
Jarak Jakarta-Surabaya kurang dari 750 km, atau antara 750 dan
1500 km, atau lebih besar dari 1500 km.
Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih kecil dari 750 km.
Jarak Jakarta-Surabaya tidak lebih besar dari 1500 km.
Kesimpulan:
Maka jarak Jakarta-Surabaya antara 750 km sampai 1500 km.
Apakah argumen di atas sahih (valid)?
Alasan berpikir secara deduktif dikarenakan sangat memungkinkan bagi kedua buah
premis benar dan kesimpulannya salah. Kesimpulan yang diambil dari premis
merupakan imply dari kesimpulan.
Penalaran Induktif
Penalaran induktif berasal dari pengetahuan sebelumnya mengenai sejumlah kasus
sejenis, bersifat khusus, individual dan konkrit. Logika induktif berasal dari
pengetahuan baru yang disimpulkan dari pengetahuan yang sebelumnya. Pengetahuan
baru tersebut bersifat umum. Pada prinsipnya berpikir induktif alur pikirnya dimulai
dari hal yang spesifik (khusus) ke arah yang lebih umum. Argumen induktif yang baik
merupakan argumen yang benar dengan premis yang bisa memberikan alasan yang
jelas dan benar tentang kebenaran dari kesimpulan. Ada beberapa hal yang terkait
dengan berpikir induktif yaitu fakta-fakta, premis, kesimpulan dan argumen.
Kesimpulan yang didapat dalam berpikir deduktif merupakan suatu hal yang pasti, di
mana jika kita mempercayai premis--premis yang dipakai sebagai landasan
penalarannya, maka kesimpulan penlaran tersebut juga dapat kita percayai
kebenarannta sebagaimana kita mempercayai premis-premis terdahulu. Hal ini tidak
berlaku pada kesimpulan yang ditarik secara induktif, meskipun premis yang
dipakainya adalah benar dan penalaran induktifnya adalah sah, namun kesimpulannya
bisa saja salah.
Logika induktif tidak memberikan kepastian namun sekadar tingkat peluang bahwa
premis-premis tertentu dapat ditarik. Jika selama bulan oktober dalam beberapa tahun
yang lalu hujan selalu turun, maka kita tidak bisa memastikan bahwa selama bulan
oktober tahun ini juga akan turun hujan. Kesimpulan yang dapat kita tarik dalam hal ini
hanyalah pengetahuan mengenai tingkat peluang untuk hujan pada tahun ini juga akan
turun.
Bahaya menggunakan logika induktif yaitu terlalu cepat menarik kesimpulan yang
berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis kurang memadai
dan premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah-kaedah keilmiahan.
Theory
Tentative
Hypothesis
Pattern
Observation
Metode ialah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu
kerangka berpikir untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan terkait
dengan maksud dan tujuan.
Metode penelitian yang tepat dan benar semakin dirasakan urgensinya bagi
keberhasilan suatu penelitian. Salah satu hal yang penting dalam setiap penelitian
adalah perumusan metodologi penelitian. Melalui metodologi harus dengan jelas
tergambar bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan yang disusun dan tertata secara
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah [ 30 Juli 2007]
Metode penelitian yang dipilih berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan metode penelitian
yang dipilih. Prosedur serta alat (tools) yang digunakan dalam penelitian harus cocok
pula dengan metode penelitian yang digunakan.
Metode merupakan bagian dari metodologi. Metodologi itu sendiri berasal dari kata
metodos dan logos yang berarti ilmu dari metode. Bila kita melakukan penelitian berarti
kita menguraikan cara-cara meneliti disebut juga metodologi. Dalam tahapan-tahapan
tersebut ada metode, teknik, dan alat (tools) yang bisa kita gunakan.
Metodologi penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada dalam
melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelitian memerlukan teknik atau
prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
5
Maddison, R.N. Information System Methodologies. Wiley Heyden Ltd. 1985.
Metodologi dapat juga disebut sebagai penelitian yang sistematis, penelitian ilmiah,
maupun penelitian yang didasarkan pada suatu teori yang ada. Metodologi penelitian
bisa berupa pemahaman terhadap metode-metode penelitian dan pemahaman teknik-
teknik penelitian. Metodologi penelitian tersebut berisi pengetahuan yang mengkaji
mengenai metode yang digunakan dalam penelitian.
Metodologi terdiri dari fase-fase dan subfase yang akan membimbing peneliti memilih
metode, teknik, prosedur apa yang tepat dan tools apa yang akan digunakan sehingga
setiap tahapan penelitian dilakukan dengan tepat. Metodologi juga membantu peneliti
untuk merencanakan, me-manage/mengolah, mengontrol, dan mengevalusi setiap
kemajuan. Metodologi dapat dikontrol dengan gantt chart. Pengumpulan data yang
dikontrol dengan gantt chart, dengan tiga prosedur pengumpulan data seperti metode
survei, observasi, dan wawancara dengan menggunakan tools berupa type recorder
atau berupa model sistem dengan menggunakan visio.
Suatu metodologi berbeda satu sama lain karena adanya penekanan yang berbeda-beda,
misalnya :
Penekanan terhadap dimensi manusianya
Penekanan terhadap pendekatan keilmiahannya
Penekanan terhadap pendekatan yang prakmatis
Penekanan terhadap pendekatan yang otomatis
Berbagai kriteria yang dapat digunakan untuk kesuksesan suatu Sistem Informasi:
Penggunaan komputer yang dominan
Dokumentasi yang baik
Ada sekitar 1000 metodologi pengembangan SI6. Metodologi tersebut ada yang mirip
satu sama lain, dan ada yang sangat spesifik terhadap suatu organisasi. Berikut adalah
beberapa komponen dari metodologi:
Bagaimana suatu project dipecah kedalam beberapa tahapan ?
Apa yang dikerjakan pada setiap tahapan ?
Apa keluaran yang dihasilkan ?
Kapan setiap tahapan tersebut dikerjakan ?
Apa batasan yang diterapkan ?
Siapa yang terlibat ?
Bagaimana project tersebut dikelola dan di kontrol ?
Alat pendukung apa yang digunakan ?
6
Jayaratna, N. 1994. Understanding and Evaluating Methodologies: NIMSAD, a Systematic Framework.
McGraw-Hill, Inc. New York, NY, USA
Metodologi juga dapat dipandang sebagai bagian dari logika yang mengkaji kaedah
penalaran yang tepat. Jika kita membicarakan metodologi maka hal yang tak kalah
pentingnya adalah asumsi-asumsi yang melatarbelakangi berbagai metode yang
dipergunakan dalam aktivitas ilmiah. Asumsi-asumsi yang dimaksud adalah pendirian
atau sikap yang akan dikembangkan para ilmuwan maupun peneliti didalam kegiatan
ilmiah mereka.
Untuk memilih meotodologi yang tepat dalam suatu penelitian, maka perlu
dikembangkan suatu pengetahuan dasar tentang perlunya informasi-informasi
mengenai metodologi dan subyek penelitian yang biasa digunakan. Hal ini berguna
agar pada saat memilih metodologi yang ada, dapat dimengerti baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kehidupan formal (lingkup pekerjaan), selain itu juga dapat
memberikan masukan, serta memberikan masukan tidak hanya pada hasil penemuan
penelitian saja tetapi juga terkait pada kegiatan di berbagai bidang lainnya.
Untuk meningkatkan kualitas keilmuan maka kita perlu melakukan penelitian, dengan
menggunakan proses penelitian yang agar dapat mencapai optimasi pada berbagai
keputusan riset. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana proses penelitian tersebut
dilaksanakan.
Selain itu terdapat beberapa dasar karakteristik dari Scientific Inquiry, yaitu:
a) Berdasarkan fakta
Penelitian yang dilakukan harus didasarkan pada kenyataan/fakta di lapangan.
b) Bersifat objektif
Maksudnya objektif yaitu harus jelas sumbernya sehingga penelitian yang
dihasilkan dapat juga dilakukan oleh peneliti lainnya dalam studi yang sama
dengan kondisi yang sama pula.
c) Dapat dianalisis
Ini menunjukkan adanya proses yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi
masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah tersebut sesuai
dengan metodologi yang telah dipilih sebelumnya.
d) Bersifat kuantitatif
Penelitian yang dilakukan harus bisa diukur berdasarkan argumentasi ilmiah
sehingga kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan pada bukti-bukti
f) Berpikir induktif-general
Pola pikir induktif adalah pola pikir yang dimulai dari yang khusus mengarah
ke arah yang lebih umum. Pola induktif lebih dominan dipakai dalam
melakukan penelitian. Contohnya dalam pengambilan sampel, bila ditanya akan
memberikan jawaban yang seragam di interpolasi. Kesimpulannya terbatas pada
ruang lingkup penelitian yang diuraikan dan bila penelitian tersebut diulangi
oleh orang lain, hasilnya konsisten dan hal inilah yang akan menjadi comment
knowkladge.
7
Busha, Charles P & Stephen P. Harter. Research Methods In Librarianship. Academic Press, 1980.
Kita juga perlu mempelajari scientific reasoning agar kita bisa lebih memahami dan
memanfaatkan informasi ilmiah dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini diberikan
beberapa contoh pertanyaan yang memerlukan jawaban secara ilmiah (riset):
• Benarkah alam ini terus mengalami perkembangan (expanding) ?
• Apakah krisis energi benar-benar terjadi?
• Apakah merokok menyebabkan penyakit kanker paru-paru ?
Daftar literatur yang dikumpulkan harus terkait dengan permasalahan. Literatur tersebut
berupa berbagai teori, teknik, metode, temuan-temuan lainnya yang pernah digunakan
oleh orang lain untuk mengatasi/menjawab permasalahan di atas. Selain itu, dalam
mencari literatur perlu dilakukan analisa terhadap kelemahan, kelebihan, persamaan,
perbedaan, dari berbagai teori, teknik, metode dari hasil rangkuman dan ringkasan dari
literatur tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menginterpretasikan penelitian yang akan
kita lakukan dibandingkan dengan penelitian terdahulu yang disajikan dalam konteks
yang berbeda. Setelah semua bahan terkumpul, daftarkan atau cantumkan semua
literatur yang terkait dengan masalah (buat list-nya) pada bagian daftar pustaka.
Dengan statement permasalahan diatas banyak hal yang dapat kita uraikan untuk
menjawab problem statement-nya.
Untuk mencari jawaban dari specific problem, maka terdapat langkah-langkah yang
harus dilakukan antara lain adalah dengan melakukan setting experiment. Selain itu
juga harus dicari instrumen apa yang akan digunakan untuk membantu memecahkan
permasalahan tersebut. Tentukan objek dan variabel yang akan diukur dengan jelas dan
tepat. List langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menjawab masalah
yang telah ditetapkan sebelumnya. Gunakan berbagai macam teknik, alat (tools),
instrumen, dan sebagainya yang tepat untuk setiap tahapan. Tahapan tersebut
merupakan bagian dari metodologi yang nantinya akan dapat membedakan antara
metodologi yang satu dengan metodologi lainnya.
Bila kita ingin melakukan penelitian, maka objek yang diteliti harus jelas. Ada kalanya
pada saat akan melakukan penelitian peneliti belum mengetahui apa dan siapa yang
akan menjadi objeknya. Contoh, bila kita ingin membangun dan mengetahui Sistem
Informasi bagi tenaga eksekutif, tetapi yang diinterview bukan tenaga eksekutif
melainkan tenaga pendukung. Hal ini berarti objeknya tidak tepat atau tidak sesuai
dengan apa yang ingin diteliti. Begitu juga dengan penetapan variable yang juga harus
jelas. Variable merupakan sesuatu yang berubah-ubah dimana kinerjanya sebagai
baseline, dimana dalam variable ada ketetapan waktu, budget, tenaga yang diperlukan
untuk mengukur maupun memproses sesuatu. Pengukurannya bisa dilakukan dengan
timer, simple numeric untuk mengukur kinerja, budget dan lain sebagainya. Variabel ini
erat kaitannya dengan validitas dan reliabilitas dari data yang dikumpulkan.
Banyak pilihan atau cara untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Analisis
data dipilih sesuai dengan data yang kita dapatkan. Bila sampelnya respresentatif bisa
digunakan uji-uji tertentu.
Yang perlu diingat adalah bahwa jangan pernah membuat interpretasi penelitian secara
subjektif. Misalnya, sistem ini meningkat, sistem ini lebih baik, tapi tidak ada base line-
nya karena suatu sistem bisa dikatakan baik namun belum tentu mampu meningkatkan
kinerja yang ada. Tuntaskan interpretasi yang kita buat. Bagaimana faktor-faktor
tersebut memberikan kontribusi bagi perusahaan yang menggunakan Sistem Informasi.
Untuk membuat suatu tulisan yang memaparkan hasil penelitian perlu di dukung
dengan adanya berbagai literatur serta sistematis tulisan ilmiah yang akan dibuat.
Penulisan hasil laporan dibuat untuk berbagai tujuan yang salah satunya adalah untuk
Contoh, hipotesis awal (H0) kita buat bahwa SI yang akan dibangun akan meningkatkan
jumlah customer 10% dalam 1 tahun mendatang tanpa dibatasi dengan jarak. Bila
jumlahnya meningkat, hal ini bisa berarti karena jumlah customer tidak terbatas pada
daerah JaBoDeTaBek saja, tapi juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia yang bisa
mengakses web yang sudah kita buat. Namum waktu kita teliti setelah satu tahun
ternyata kenyataannya jumlah customer menurun. Interprestasinya diposting dalam
pertanyaan. Ada kemungkinan disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat dan
juga bisa juga disebabkan oleh inflasi yang signifikan. Padahal dalam penelitian ini kita
tidak meneliti mengenai daya beli dan inflasi, tapi peningkatan terjadi penurunan
performance dalam perusahaan. Jika kasusnya seperti itu ada baiknya dalam saran yang
dibuat ditampilkan atau dijabarkan bahwa selain faktor-faktor internal, faktor-faktor
eksternal juga perlu mendapat perhatian.
8. Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dilakukan setelah semua laporan hasil penelitian dilakukan.
Setiap kesimpulan yang dibuat oleh peneliti didasarkan pada data-data yang telah
dikumpulkan. Kesimpulan yang diambil harus berupa jawaban dari permasalahan.
Secara umum, scientific reasoning dapat dipelajari melalui dua cara yaitu:
1) Mempelajari penemuan-penemuan ilmiah, misalnya:
• Law of gravitation
• Natural selection
• Laws of inheritence
Berikut ini adalah beberapa taktik yang digunakan untuk mempelajari scientific
reasoning yaitu 1) dapatkan idenya secara umum, 2) baca secara aktif, 3) lakukan kritik,
4) formulasikan secara eksplisit pertanyaan untuk bagian yang kurang dipahami, 5)
gunakan contoh-contoh yang diberikan, 6) kerjakan latihan-latihan yang diberikan, 7)
lakukan latihan secara berkala.
Dalam mempelajari scientific reasoning, pernyataan menjadi basis unit dari bahasa.
Setiap pernyataan, mempunyai nilai salah atau benar. Scientific reasoning merupakan
alat bagi setiap orang untuk menentukan apakah suatu statement benar (true) atau salah
(false). Untuk mementukan apakah suatu statement itu benar atau salah maka
digunakan teori korespondensi. Suatu pernyataan dikatakan benar, apabila pernyataan
tersebut berkorespondensi dengan kenyataannya yang sebenarnya. Misalnya merokok
dapat menyebabkan kanker paru-paru. Perlu adanya pembuktian yang bersifat autentik
untuk mendukung statement yang kita buat.
Metodologi Penelitian 22