Spo Pemberian Informasi Dan Persetujuan Anestesi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN INFORMASI DAN PERSETUJUAN

ANESTESI

RSUD KAJEN No. Dokumen No. Revisi Halaman


KABUPATEN
PEKALONGAN 84/IBS/III/2015 1/2

Ditetapkan oleh
Direktur RSUD Kajen
Kabupaten Pekalongan
STANDAR TanggalTerbit
PROSEDUR
27 / 03 / 2015
OPERASIONAL dr. Dwi Arie Gunawan, Sp.B
Penata Tk I
NIP: 19700429 199903 1002
Informed consent adalah tindakan pemberian
Pengertian informasi anestesi kepada pasien atau keluarga atau
wali pasien, mencakup kondisi pasien, tindakan anestesi
yang akan dilakukan dan pernyataan persetujuan
tindakan.
1. Memberikan informasi mengenai kondisi pasien,
tindakan anestesi yang akan dilakukan.
Tujuan 2. Memberikan kejelasan hak pasien atas informasi
sebelum tindakan anestesi dilakukan dan meminta
persetujuan tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Perlindungan hukum.
Kebijakan Kebijakan Direktur RSUD Kajen nomor : 445/160/2015
tentang pemberlakuan implementasi SPO anestesi.
Ketentuan yang harus diperhatikan :
1. Informed consent anestesi dilakukan oleh dokter
anestesi.
2. Pada kasus elektif maupun emergency informed
consent anestesi harus sudah diisi dan
ditandatangani olehpasein / keluarganya sebelum
Prosedur dilakukan tindakan.
3. Informed consent dilaksanakan pada saat kunjungan
anestesi dan setelah selesai edukasi anestesi.
4. Disiapkan 2 orang saksi baik dari keluarga pasien
atau dari petugas kesehatan.
5. Didokumentasikan Informed consent dalam RM
pasien
PEMBERIAN INFORMASI DAN PERSETUJUAN
ANESTESI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
84/IBS/III/2015 2/2
RSUD KAJEN
KABUPATEN
PEKALONGAN
Langkah-langkah :
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri kepada pasien /
keluarganya.
2. Dokter anestesi menjelaskan kepada pasein /
keluarga / wali tentang kondisi fisik pasien ( ASA )
dan penjelasan tentang pilihan jenis / teknik anestesi
yang terbaik bagi pasien dan sesuai dengan
kebutuhan pembedahan.
3. Informasikan kepada pasien tentang :
a. Alasan / tujuan dan prospek keberhasilan tindakan
medis.
b. Tata cara tindakan yang akan dilakukan.
Prosedur c. Resiko dan komplikasi yang mungkin dapat terjadi.
d. Penyulit yang mungkin terjadi pada saat
perioperatif
e. Tindakan alternatif.
f. Prognosis penyakit jika tindakan medis dilakukan.
g. Diagnosis.
4. Dipersilahkan kepada pasien / keluarganya untuk
bertanya sepuasnya.
5. Bila pasien / keluarganya sudah mengerti, maka
dokter anestesi harus memberi penjelasan ulang
sampai pasein dan keluarganya benar-benar paham
dan mintakan persetujuan.
6. Bila pasien / keluarganya sudah mengerti, tapi
menolak dilakukan tindakan anestesi, maka pasien
dan keluarga dimintakan penolakan tindakan.
7. Isi dan tanda tangani oleh pasein / keluarga, dokter,
2 orang saksi.
8. Dokumentasikan dalam RM pasien.
Unit Terkait Rawat Inap, ICU, IGD, ODC,IBS, anestesi

Anda mungkin juga menyukai