Holistic Care

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara holistik dalam keperawatan diperlukan adanya suatu perubahan dengan merubah cara pikir
masyarakat tentang jenis-jenis pelayanan kesehatan yang muncul di dalamnya. Karena perubahan itu
merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi
status yang bersifat dinamis. Artinya dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada atau beranjak
untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Holistik juga merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang meliputi
dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi tersebut merupakan suatu kesatuan
yang utuh. Apabila satu dimensi terganggu akan mempengaruhi dimensi lainnya. Holistik terkait dengan
kesejahteraan (Wellnes). Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling
mempengaruhi yaitu: fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.Untuk mencapai kesejahteraan
tersebut, salah satu aspek yang harus dimilikiindividu adalah kemampuan beradaptasi terhadap
stimulus.

Pelayanan pada klinik HOLISTIC CARE didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini
bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan masalah fisik yang hanya dapat
diselesaikan dengan pemberian obat semata. Pelayanan keperawatan holistik memberikan pelayanan
kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi
kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual yang saling mempengaruhi. Klinik ini tidak saja
menawarkan pelayanan keperawatan dengan memanfaatkan teknologi perawatan moderen maupun
beragam terapi alternatif ataupun komplementer, tetapi juga pelayanan konseling dan promosi
kesehatan.

B. Rumus Masalah

Dalam makalah ini saya akan membahas tentang ?

1. Bagaimana yang dimaksud dengan Holistic care

2. Bagaimana penerapan Holistic care


C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Holistic care

2. Agar megetahui cara menerapkan Holistic care

BAB II

PEMBAHASAN

A. HOLISTIC CARE

1. Pengertian Holistic Care

Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy. Pandangan holistik
bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam
pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi
healthy yang dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.

Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu keterpaduan
antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana

Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu
sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang
sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat..,
Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang
Pencipta dan Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah
SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep
Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti
pemberian obat-obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara
pengobatan holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara
menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan
cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat
tindakan sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.
2. Sejarah Holistic Care

Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts dalam
bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang
mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.

Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada
jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa
manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik
dimulai di India dan atau Cina.

Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan
roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4
abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus
memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.

3. Perawatan Holistic

Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan seseorang secara
menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total dimana ada keterkaitan antara tubuh,
pikiran, emosi, sosial/budaya, spirit, relasi, konteks lingkungan.

Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang
mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual seseorang. Perawat perlu
mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji tingkat kemampuan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi teman yang mendukung dan memotivasi
pasien, mendorong pasien agar pasien memahami arti kehidupan.

- DIMENSI PERAWATAN HOLISTIK

Dimensi hubungan antara bio- psiko- sosial dan spiritual seseorang. Dimensi pemahaman bahwa
seseorang merupakan satu kesatuan secara utuh tanpa bisa dipisahkan.

- NILAI UTAMA PERAWATAN HOLISTIK

1. Filosofi dan Pendidikan.

Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan pengetahuan.

2. Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset.

Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian
dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
3. Holistik Nurse Save Care.

Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan
kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses
penyembuhan seseorang.

4. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency.

Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik yang
mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang mendukung proses
penyembuhan pasien.

4. Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistik.

a. Holistik Tradisional.

Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan
tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional.
Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic
healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai
tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.

b. Holistik Modern.

Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi


dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar
200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.

Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis,
naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan
aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy,
praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy,
praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya
pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan
psikopat) atau Dt (Danton) di awal nama.

Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua alternatif adalah holistik. Jika suatu pengobatan
alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti
bukan pengobatan holistik.

c. Holistik Moderen Antophaty

Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno dengan teknologi dan sains
modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan, bukan sekedar merawat. Pengobatan Ananopathy
fokus pada akar penyakit, bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada
apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan Hukum Alam, Hukum
Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan
dengan basis alam dan sains modern.

Praktisi Ananopathy disebut sebagai ananopath, sedangkan gelar master atau pemimpin Ananopath
adalah Danton.

Ananopathy dari segi aplikasinya bersifat 3, yaitu:

a) Sederhana. Begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan operasi.

b) Cerdik. Mengajarkan Anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya pandai.

c) Bijaksana. Menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan keselarasan.

Dari segi pemikiran, prinsip dasar Ananopathy juga ada tiga yaitu:

a. Tuhan. Selalu melihat permasalahan dari sudut pandang Ketuhanan.

b. Hukum Alam. Berpedoman pada Hukum Alam.

c. Kasih. Mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.

Contoh beberapa “penyakit serius” yang bisa Anda taklukkan setelah menguasai beberapa teknik
Ananopathy, tanpa obat-obatan kimia dan operasi adalah:

a. Diabetes melitus,

b. Kolesterol tinggi dan sakit jantung,

c. Stroke,

d. Asam urat dan rematik,

e. Tumor dan kanker,

f. TBC,

g. Maag akut dan kronis,


h. Hepatitis,

i. Gagal ginjal,

j. Demam berdarah.

k. AIDS

5. Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistik Care

Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu


keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh
manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama
lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia
dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan Konsep Kedokteran
(Konvensional), Konsep Konvensional lebih lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-
obat kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan
holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki secara menyeluruh
dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung
Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan
sementara (kambuhan) sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :

1. Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan berimbang

2. Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan

3. Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah

4. Silaturahmi Doktrin

5. Pancaran Bio energy (Pranaisasi)

6. Stimulan promotor dengan Nutrisi Herbal

7. Terapi Doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot.

8. Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

6. Motto Klinik Holistik Care


C : Caring-kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring.

A : Accessible-kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

R : Research bassed-kami mengintegrasikan pembuktianklinis dengan keahlian kami dan pilihan klien
dalam membuat keputusan kesehata yang tepat bagi dirinya.

E : Empowerment-kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu memberdayakan
dirinya sendiridalam membuat keputusan yang tepat bagi kesehatannya.

B. CARING

1. Pengertian Caring

Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan
bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.

Menurut Pasquali dan Arnold serta Watson,human care terdiri dari upaya untuk melindungi,
meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain.

Menurut Watson, ada 7 asumsi yang mendasari konsep caring yaitu:

a) Caring hanya akan efektif bila Di perlihatkan dan dipraktekkan secara interperonal.

b) Caring terdiri dari faktor karatif yang berasal dari kepuasan dalam membantu memenuhi
kebutuhan manusia atau klien.

c) Caring yang efektif dapat meningkatkan kesehatan individu dan keluarga.

d) Caring merupakan respon yang dterima oleh seseorang tidak hanya saat itu saja namun juga
mempengaruhi akan seperti apakah seseorang terebut nantinya.
e) Lingkungan yang penuh caring sangat potensial untuk mendukung perkembangan seseorang dan
mempengaruh seseorang dalam memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

f) Caring lebih kompleks dari pada curing.

g) Caring merupakan inti dari keperawatan.

2. Proses Keperawatan Dalam Teori Caring

Watson (1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah -langkah sama dengan proses
riset ilmiah, karena kedua proses tersebut mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan
solusi yang terbaik.

Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut (tulisan yang dimiringkan
menandakan proses riset yang terdapat dalam proses keperawatan):

a. Pengkajian

Meliputi observasi, identifikas dan review masalah menggunakan pengetahuan dari literature yang
dapat diterapkan melibatkan pengetahuan konseptual untukpembentukan dan konseptualisasi kerangka
kerja yang digunakan untuk memandang dan mengkaji masalah. (Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979 -
2697, Vol. 1 No.3, September 2008:147-150). Pengkajian juga meliputi pendefinisian variabel yang akan
diteliti dalam memecahkan masalah.

Watson (1979) dalam Julia (1995) menjelaskan kebutuhan yang harus dikaji oleh perawat yaitu :

1) Lower order needs (biophysical needs) yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi kebutuhan
nutrisi, cairan, eliminasi dan oksigenisasi.

2)Lower order needs (psychophysical needs) yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan
aktifitas, aman, nyaman dan seksualitas.

3)Higher order needs (psychosocial needs) yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan akan
penghargaan dan berafiliasi.

4) Higher order needs (intrapersonali needs) yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.

b. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable -variabel akan diteliti atau diukur,
meliputi suatu pendekatan konseptual atau design untuk memecahan masalah mengacu pada ASKEP
serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa serta bagaimana data akan
dikumpulkan.

c. Implementasi

Merupakan tindakan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputipengumpulan data.

d. Evaluasi

Merupakan metode dan proses untuk menganalisa data juga untuk meneliti efek dari intervensi
berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat dimana suatu tujuan yang positif tercapai dan
apakah hasil tersebut dapat digeneralisasikan.

Jadi, teori caring menurut Watson dapat disimpulkan bahwa adanya keseimbangan antara aspek
jasmani dan spiritual dalam asuhan keperawatan. (Sujana, 2008).

3. Manfaat Caring :

a) Dapat membantu memenuhi kebutuhan manusia dan klien.

b) Sebagai focus pemersatu untuk praktek keperawatan.

c) Membantu menumbuhkan kepercayaan dan membuat hubungan dalam keperawatan secara


manusiawi.

d) Meningkatkan dan menerima ungkapan perasaan yang positif dan negative atau baik buruknya

e) Bias memberikan bimbingan dalam memuaskan kebutuhan manusiawi pasien dan klien.

f) Menimbulkan kesensitifas terhadap diri sendiri dan orang lain.

g) Caring memberikan manfaat asuhan fisik yang baik serta meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien.

Sikap Caring

ASKEP bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawat dapat memperlihatkan sikap
caring kepada klien. Dalam memberikan asuhan, perawat menggunakan keahlian, kata - kata yang
lemah lembut, sentuhan, memberikan harapan, selalu berada disamping klien dan bersikap caring
sebagai media pemberi asuhan.
Karakteristik Caring

Menurut Wolf dan Barnum (1998) :

a. Mendengar dengan perhatian.

b. Memberi rasa nyaman.

c. Berkata jujur.

d. Memiliki kesabaran.

e. Bertanggung jawab.

f. Memberi informasi.

g. Memberi sentuhan.

h. Memajukan sensitifitas.

i. Menunjukan rasa hormat pada klien.

j. Memanggil klien dengan namanya.

C. HUMANISME

1. Pengertian Humanisme

Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi holistik danhumanistik.
”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.Humanisme
mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan
persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan: humanisme adalah cara
berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus
umum mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai
nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada
otoritassupernatural mana pun".Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal
yangpositif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik
beraliranhumanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan kemampuan
yangpositif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif
yangterdapat dalam domain afektif. Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak daripara
pendidik beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajarmerupakan proses yang
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia.Dimana memanusiakan manusia di
sini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasidiri, pemahaman diri serta realisasi diri orang
yang belajar secara optimal.
2. Ciri - Ciri Teori Humanisme

Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.Pendekatan yang


berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuanyang mereka punya dan
mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini mencakupkemampuan interpersonal sosial dan metode
untuk pengembangan diri ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan
masyarakat. Ketrampilan ataukemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting
dalam pendidikankarena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.Dalam teori belajar humanistik,
belajar dianggap berhasil jika siswa memahamilingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses
belajarnya harus berusaha agarlambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik - baiknya.
Teori belajar iniberusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari
sudutpandang pengamatnya. Tujuan utama para pendidik adalah membantu si siswa untuk
mengembangkan dirinya yaitu membantu masing - masing individu untuk mengenal dirimereka sendiri
sebagai manusia unik dan membantu dalam mewujudkan potensi - potensiyang ada dalam diri
mereka.Ada salah satu ide penting dalam teori belajar humanisme yaitu siswa harus mampuuntuk
mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar - mengajar, sehingga siswamengetahui apa yang
dipelajarinya serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapatmemahaminya juga siswa dapat
mengetahui mana, kapan, dan bagaimana mereka akanbelajar. Dengan demikian, siswa diharapkan
mendapat manfaat dan kegunaan dari hasilbelajar bagi dirinya sendiri. Aliran humanisme memandang
belajar sebagai sebuah prosesyang terjadi dalam individu meliputi bagian atau domain diantaranya
domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan kata lain, pendekatan humanisme menekankan
pentingnya emosiatau perasaan, komunikasi terbuka dan nilai - nilai yang dimiliki oleh setiap individu.

D. HOLISME

1. Pengrtian Holisme

Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh, bukan
sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi
bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum
inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap komponen

Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :

1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi (unity, integration,
consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti patologik.

2. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian yang
dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-hukum yangtidak terdapat dalam
bagian-bagian.
3. Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self actualization). Orang
berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan potensi inheren yang dimilikinya pada ranah
maupun terbuka baginya.

4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi organisme,
jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.

5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif terhadap.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh,yaitu keterpaduan


antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia
merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan salingberinteraksi satu sama lainnya dengan
sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya.Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles
(filosof dariYunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan WilliamJames (filosof dan psikolog
dariAmerika),yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia. Holisme adalah nama
yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua terkait erat. Holistik melihatdirinya terus-
menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan menganggap yang lain (manusia,hewan, tumbuhan atau
objek) sebagai yang lain. Konsep holisme selalu mengemukakanbahwa organisme merupakan satu
kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan
merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakansatu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu
pada salah satunya maka akan berpengaruhpada keseluruhanPerkembangan psikologi humanistik tidak
lepas dari pandangan psikologi holistik danhumanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah
gagasan positif oleh kebanyakan orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti
kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari
humanisme jauhlebih signifikan: humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikanhumanisme
sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai,karakteristik, dan tindak tanduk
yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritassupernatural mana pun".

Anda mungkin juga menyukai