ASKEP GADAR IMC - INTERVENSI Neng
ASKEP GADAR IMC - INTERVENSI Neng
ASKEP GADAR IMC - INTERVENSI Neng
D. Pengkajian Primer
1. Airway : adanya sekret pada jalan nafas
2. Breathing : Pernafasan 28x/menit, terpasang nasal canul 3 lpm, saturasi 94%
3. Circulation : Perdarahan (-), Fraktur (-) dan tidak ada tanda-tanda syok, akral hangat
E. Pengkajian Sekunder
1. TTV :
a. Suhu : 36,90 C
b. Nadi : 145x/menit
c. Pernafasan : 28x/menit
d. Tekanan darah : 161/100 mmHg
2. Keadaan Umum :
a. Tanda-tanda dari distress : Pasien cemas dengan keadaannya yang sekarang,
sulit untuk tidur.
b. Penampilan dihubungkan dengan usia : Baik
c. Ekspresi wajah, bicara, mood : Ekspresi wajah datar, bicara baik
d. Berpakaian dan kebersihan umum : Pakaian rapih dan bersih
e. Tinggi badan, BB : TB 150 Cm, BB 60 Kg
3. Pemeriksaan Fisik Head to too :
a. Kepala :
Bentuk kepala : Bentuk kepala normochepalo
Kondisi kulit kepala : Kondisi kulit kepala baik
Kebersihan : Rambut bersih
Warna rambut : Warna rambut hitam dan putih tetapi lebih dominan putih
b. Sistem pernafasan
Hidung : Hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip, sekret (+)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Dada
Bentuk dada normal, tidak ada retraksi dinding dada, irama irregular, ada
suara nafas tambahan ronkhi (+)
c. kardiovaskuler
Bibir (pucat, cyanosis) : Tidak pucat atau tidak ada sianosis
Arteri carotis : Teraba kencang
Tekanan vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis
Suara jantung : tidak ada suara jantung tambahan S3 dan S4
(gallop/murmur)
Capillary retilling time : <2 detik
d. Sistem pencernaan
Bibir : Lembab
Mulut : Mulut bersih, tidak ada stomatitis dan sariawan
Gaster : Gerakan peristaltic normal
Abdomen : Saat di palpasi bagian abdomen supel, acites (-)
Anus : Anus dalam kondisi baik dan masih berfungsi dengan normal
e. Sistem indra
Mata
Kelopak mata, bulu mata, alis: Bagian mata sebelah kiri terdapat lecet
dan kotoran kering yang menempel disekitar mata
Conjunctiva (anemia/tidak) : Anemis
Sklera (ikterus/tidak) : an-ikterik
Ukuran pupil : 3mm/3mm
Reaksi terhadap cahaya : +/+
Hidung
Penciuman masih berfungsi dengan baik, Tidak ada perdarahan/mimisan
yang keluar dari hidung
Telinga
Keadaan daun telinga : Baik, tidak ada kelainan
Fungsi pendengaran : baik
f. Sistem Saraf
Status mental baik, Kesadaran composmentis dengan GCS 15. Tidak ada
gangguan pada fungsi kranial, fungsi motorik baik, fungsi sensorik baik, tidak
ada iritasi meningen
g. Sistem integumen
Rambut : Rambut berwarna hitam keputihan, pertumbuhan rambut merata,
rambut tidak mudah patah
Kulit : Pada kulit tidak ada ruam ataupun luka, turgor kulit elastis
Kuku ( warna, permukaan kuku, mudah patah, kebersihan ) : Kuku pucat
bersih dan tidak mudah patah
h. Sistem endokrin
Gejala kreatinisme atau gigantisme : Tidak ada
Ekskresi urine berlebihan , polydipsi, poliphagi : Tidak ada
Suhu tubuh yang tidak seimbang , keringat berlebihan, leher kaku ) : Tidak
ada
Riwayat bekas air seni dikelilingi semut : Tidak Ada
i. Sistem perkemihan
Edema palpebra : Tidak ada
Edema anasarka : Tidak ada
Keadaan kandung kemih : baik
Nocturia, dysuria, kencing batu : Tidak ada
Penyakit hubungan sexual : Tidak ada
j. Sistem reproduksi
Wanita
Payudara : Bentuk simetris, putting exverted
Labia mayora dan minora : Bersih tidak ada inflamasi atau gangguan
lain
Haid pertama : Usia 14 tahun
Siklus haid : Sudah menopause
k. Sistem immun
Allergi ( cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia ) : Tidak ada allergi
Immunisasi : Pasien lupa
Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca : Tidak ada
Riwayat transfusi dan reaksinya : Tidak ada
F. Pemeriksaan penunjang:
Pemeriksaan lab
Foto Thorax : Kardiomegali dengan edema paru dan efusi pleura bilateral
EKG : Sinus Tachycardia
Tanggal 9 maret 2020
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
Hema I
Hemoglobin 10.4 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 32 % 35 – 47
Leukosit 14.1 103/ul 3.6 – 11.0
Trombosit 374 103/ul 150 – 440
KIMIA KLINIK
Glukosa sure trip 210 mg/dl < 110
Ureum 75 mg/dl 21.0 – 43.0
Kreatinin 4.2 mg/dl 0.5 – 1.0
Egfr 11.6 mL/min/1.73 m2
ELEKTROLIT
Natrium 133 mmol/L 136 – 146
Kalium 5.4 mmol/L 3.5 – 5.0
Chlorida 116 mmol/L 98 – 106
ANALISA GAS
DARAH
pH 7.21 7.35 – 7.45
PCO2 33 mmHg 32 - 45
PO2 129 mmHg 83 – 108
HCO3 13 mmol/L 21 – 28
SBC 14 mmol/L 21.8 – 26.2
SBBE -13.6 mmol/L -3.0 – (+) 2.0
ABE -14.1 mmol/L (-2_ - (3)
sO2 98 % 95 – 99
tCO2 31 % Vol
Lasix 5 mg Simarc 1 x 1
Ramipril 1 x 5 mg Atrovastatin 1 x 20 mg
H. Kebutuhan sehari-hari :
Diit : Lunak
DO :
1. Keadaan umum : Sakit berat
2. GCS : E4V5M 6 = 15
3. Kesadaran : Composmentis
4. Oedem pada ekstremitas bawah
5. TTV :
TD : 161/100 mmHg
N : 145x/menit
R : 28x/menit/
S : 36,9 oC
6. Klien tampak lemas
7. Hasil interpretasi EKG 09/03/20
Sinus takikardi dengan HR (177bpm)
8. Hasil pemeriksaan foto thorax :
Kardiomegali dengan edema paru dan
efusi pleura bilateral
DO :
1. Keadaan umum : Sakit berat
2. GCS : E4V5M 6 = 15
3. Kesadaran : Composmentis
4. TTV :
TD : 161/100 mmHg
N : 145x/menit
R : 28x/menit/
S : 36,9 oC
5. Pernapasan : RR 28x/menit, suara paru
ronchi, pola nafas iregular, batuk (+),
secret(+)
DS : Pola Napas Tidak
Klien mengatakan sesak SMRS efektif
DO :
1. Keadaan umum : Sakit berat
2. GCS : E4V5M 6 = 15
3. Kesadaran : Composmentis
4. TTV :
TD : 161/100 mmHg
N : 145x/menit
R : 28x/menit/
S : 36,9 oC
5. Breathing : Pernafasan 28x/menit,
terpasang nasal canul 3 lpm, saturasi 94%
DS : Ketidakseimbangan perubahan
Klien mengatakan sesak SMRS Cairan dan Elektrolit mekanisme regulasi
DO :
1. Keadaan umum : Sakit berat
2. GCS : E4V5M 6 = 15
3. Kesadaran : Composmentis
4. TTV :
TD : 161/100 mmHg
N : 145x/menit
R : 28x/menit/
S : 36,9 oC
5. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Elektrolit
Natrium 133 mmol/L 136 – 146
Kalium 5.4 mmol/L 3.5 – 5.0
Chlorida 116 mmol/L 98 – 106
DO :
1. Keadaan umum : Sakit berat
2. GCS : E4V5M 6 = 15
3. Kesadaran : Composmentis
4. TTV :
TD : 161/100 mmHg
N : 145x/menit
R : 28x/menit/
S : 36,9 oC
5. TB : 150 cm
BB : 60 kg
DO :
1. Keadaan umum : Sakit berat
2. GCS : E4V5M 6 = 15
3. Kesadaran : Composmentis
4. TTV :
TD : 161/100 mmHg
N : 145x/menit
R : 28x/menit/
S : 36,9 oC
5. Klien gelisah saat sesak muncul
6. Hasil interpretasi EKG tachycardia
7. Klien terlihat sesak
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan Curah Jantung Setelah diberikan asuhan kerperawatan selama Penatalaksanaan keperawatan :
berhubungan dengan 3x24 jam klien akan menunjukan keefektifan Monitor tanda dan gejala penurunan curah jantung
perubahan irama jantung pompa jantung, ststus sirkulasi, dan tanda- Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien
tanda vital yang dibutikan oleh ndicator Anjurkan pasien untuk melaporkan adanya keluhan
sebagai berikut : nyeri dada
a. Tanda-tanda vital dalam batas normal : Monitor tanda-tanda vital
TD : 120-130/80-90 mmHg Monitor perubahan EKG
Nadi : 60-100x/menit Monitor adanya hipoksia jaringan
Suhu : 36,5-37,50C Aukultasi suara paru
Respirasi : 16-20x/menit Monitor balance cairan
b. Tidak ada edema Monitor hasil pemeriksaan elektrolit dan enzim jantung
c. Urine dalam batas normal Tenangkan pasien
Atur waktu istirahat pasien
Anjurkan pasien untuk tidak mengejan
Siapkan pasin untuk revaskularisasi jantung
Edukasi :
Ajarkan tanda dan gejala penurunan curah jantung
Edukasi :
Ajarkan batuk efektif
Ajarkan etika batuk
3. Pola napas tidak efektif Setelah diberikan asuhan keperawatan selama Penatalakasanaan keperawatan :
berhubungan dengan 3x24 jam klien akan menunjukan perubahan Monitor pada pernafasan
pola nafas yang dibuktikan oleh ndicator Monitor tanda-tanda vital
sebagai berikut : Monitor frekuensi, irama,kedalaman dan usaha
a. Frekuensi pernafasan dalam batas normal : bernafas
16-20x/menit Auskultasi suara nafas
b. Tidak ada sesak Pertahankan kepalenan jalan nafas
c. Tidak ada suara nafas tambahan Berikan posisi untuk memaksimalkan ventilisasi
d. Tidak ada bantuan otot pernafasan
Pasang oral atau nasopharingael airway
Lakukan sucftoning jika perlu
Anjurkan untuk istirahat
Edukasi :
Ajarkan untuk batuk efektif
4. Ketidakseimbangan Cairan Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama Nursing Intervetion Classification (NIC)
dan Elektrolit b/d perubahan 3 x 24jam diharapkan adanya perubahan cairan on going assesment (pengkajian terus menerus)
mekanisme regulasi dan elektrolit pasien membaik. Dengan Kriteria Monitor status hidrasi
hasil : Monitor lokasi dan perluasan edema
a. Bebas dari distensi vena jugularis, refleks Monitor penurunan osmolalitas serum, sodium serum,
hepatojugular positif, suara gallop ritmik BUN/rasio kreatinin, dan hematokrit
b. Mempertahankan CVP, kardiak output, dan Monitor intake dan output makanan dan minuman
tanda vital normal Monitor kondisi yang meningkatkan risiko klien
c. Mempertahankan haluaran urin 500 ml dari kelebihan cairan
intake dan osmolalitas urin dan gravitasi
Monitor albumin serum
spesifik normal
intervensi terapi keperawatan
Pasang kateter urin jika perlu
Catat dan laporkan jika ada peningkatan CVP, MAP,
PAP, pulmonary capillary wedge pressure, dan kardiak
output
Catat adanya penurunan tekanan darah, takikardi, dan
takipnea
Mengatur tetesan infus dengan hati-hati
pendidikan kesehatan
Mengajarkan klien/keluarga untuk membatasi cairan
5. Intoleransi Aktivitas b/d Setelah dilakukan Asuhan keperawatan selama Managemen Energi
Ketidakseimbangan antara 3 x 24jam klien mampu berpartisipasi dalam Tentukan penyebab keletihan: :nyeri, aktifitas,
kebutuhan dan suplay O2 aktifitas fisik dengan kriteria hasil : perawatan , pengobatan
a. Tidak ada peningkatan tanda tanda vital Monitor respon kardiorespirasi terhadap aktifitas
b. Tidak ada perubahan EKG takikardi, disritmia, dispnea, diaforesis, pucat.
c. Klien mengungkapkan secara verbal, Monitor asupan nutrisi untuk memastikan ke adekuatan
pemahaman tentang kebutuhan oksigen, sumber energi.
pengobatan dan atau alat yang dapat Monitor respon terhadap pemberian oksigen : nadi,
meningkatkan toleransi terhadap aktifitas. irarna jantung, frekuensi Respirasi terhadap aktifitas
perawatan diri.
Terapi Aktivitas
Bantu klien melakukan ambulasi yang dapat ditoleransi.
Rencanakan jadwal antara aktifitas dan istirahat.
Bantu dengan aktifitas fisik teratur : misal: ambulasi,
berubah posisi, perawatan personalsesuai kebutuhan.
Minimalkan anxietas dan stress. dan berikali istirahat
yang adekuat
Kolaborasi dengan medis untuk pemberian terapi, sesuai
indikasi
7. Resiko Jatuh b/d penurunan Setelah dilakukan tindak an keperawatan Pencegahan Trauma
kekuatan ekstremitas bawah selama 3 x 24 jam diharapkan klien dapat Kaji adanya gangguan penglihatan, pendengaran,
terhindar dari trauma dengan kriteria hasil : kelemahan anggota gerak
a. Klien tidak mengalami trauma Ciptakan lingkungan yang arnan dan nyaman : Pasang,
b. Keseimbangan dan koordinasi klien baik gunakan bel dan alat panggil (nurse call) di toilet, dan
pasang keset anti satin
Pasang alat pengaman : restrain, dekatkan tempat tidur
dgn tembok
Monitor KU, Kesadaran, ITV, dan kekuatan otot
Bantu kebutuhan ADL sesuai kondisi
Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
Berikan penjelasan pada klien dan keluarga adanya
perubahan status kesehatan dan penyebab penyakit
Latihan Keseimbangan Tubuh
Ajarkan klien & keluarga tehnik ambulasi : ROM pasif
dan aktif sesuai indikasi
Kolaborasi dgn Tim medis, fisiotherapis