Contoh PROPOSAL SYAMSIAH Revisi170720
Contoh PROPOSAL SYAMSIAH Revisi170720
Contoh PROPOSAL SYAMSIAH Revisi170720
KAB.KEPULAUAN SELAYAR
SYAMSIAH
21606058
MAKASSAR
2020
2
PROPOSAL PENELITIAN
KAB.KEPULAUAN SELAYAR
III. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
polyuria,polifagia,dan polydipsia.
Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi saat tubuh kita tidak
meningkat dan pada tahun 2045 prevelensi diabetes di dunia akan mencapai
9,9%.
mengalami peningkatan kasus diabetes dari tahun 2013 hingga 2017. Pada
II.
diabetes sebanyak 8,5% dimana angka ini meningkat dari tahun 2013
yang berlebih,menjalankan pola hidup sehat dengan diet yang seimbang dan
aktivitas yang cukup ,melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala serta
darah,mata,ginjal,dan saraf.
pada tahun 2000 menjadi sekitar21,3juta jiwa pada tahun 2030 mendatang.
penyandang DM di Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta
perubahan besar terhadap gaya hidup masyarakat seperti pola makan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh serta kurang aktivitas fisik yang cukup.
Data profil kesehatan kota selayar pada tahun 2016 prevelensi diabetes
sebanyak (32,49%) dan pada tahun 2017 prevelensi diabetes NIDDM
without complication( non-insulin dependen diabetes mellitus)sebanyak
1,5%. Hasil skrining dinas kesehatan kota selayar bidang pencatatan dan
pelaporan factor resiko PTM menemukan 0,5% penduduk usia dewasa (>20
tahun)mengalami hiperglikemia.
Berdasarkan hasil studi pendahulu yang sudah dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 11 juni 2020 di poli umum puskesmas buki dengan jumlah
pasien 177.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah penelitian ini adalah ada
hubungan self care dengan komplikasi pada penderita diabetes mellitus tipe
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kab.Kepulauan Selayar.
7
D. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber data pendukung untuk bahan
3. Manfaat Praktis
1. Pengertian DM
Lavdaniti,2017).
tahun(tetapi tidak selalu demikian karena orang dewasa dan lansia yang kurus
insulin).
kondisi yang mana sel-sel gagal merespons insulin dengan baik. Seiring
umum yaitu kombinasi dari berat badan berlebih dan kurang olahraga.
3.DM tipe 3
penyakit tipe ini adalah:(1)penyakit pada pamkreas yang merusak sel b(β),seperti
10
pada usia muda antara 10-40 tahun. Sebagian besar pasien mengalami nyeri perut
seni)
5.kesemutan
5. Manifestasi klinis
tidak efisien
Hiperosmolaritas(ada dehidrasi) Turgor kulit buruk,takikardi,dan
hipotensi
Koma ketoasidosis Tanda-tanda diabetes ketoasidosis
komplikasi diabetes.
diabetes.
tidur
Kadar insulin <7%
Kadar HbA1c <7mg/dl
Kadar kolesterol HDL >45mg/dl(pria)
penatalaksanaan DM yaitu:
1.Edukasi
kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri setelah mendapat pelatihan
khusus.DM tipe 2 umumnya terjadi saat gaya hidup dan perilaku telah terbentuk
3.Latihan jasmani
Salah satu pilar dalam kesehatan yang paling utama dalam pengelolaan DM
(Depkes RI,2009)
1.Jenis olahraga
Program latihan yang harus dilakukan oleh penderita diabetes yang sesuai
kardirespirasi.
menit.
15
2.Dosis/takaran olahraga
hari tidak dianjurkan karena dapat menurunkan kondisi fisik dan mental.
4.Intervensi farmakologis
latihan jasmani(gaya hidup sehat). Terapi farmakologis dapat berupa obat oral
dan suntikan. Pada pasien DM yang gula darahnya tidak terkendali dengan
kombinasi gaya hidup dan metformin, ada 4 golongan obat-obatan yang dapat
golongan yaitu:
insulin dianggap sebagai terapi yang paling efektif dalsm mencapai target gula
darah.
1. Pengertian
mempunyai hubungan yang positif terhadap self care diabetes. Peningkatan usia
sehingga klien dapat berfikir secara rasional tentang manfaaat yang akan dicapai
jika klien melakukan aktifitas self care diabetes secara adekuat dalam
kehidupannya sehari-hari namun pada lanjut usia semakin meningkat usia maka
al,2005).
memberikan kontribusi yang nyata terhadap self care diabetes. Dijelaskan bahwa
klien dengan jenis kelamin perempuan menunjukkan perilaku self care diabetes
lebih baik dibandingkan dengan klien jenis kelamin laki-laki. Aktivitas self care
fungsi manusia dan perkembangan dalam kelompok social yang sejalan dengan
normal. Penyimpangan pada self care biasanya dapat terlihat pada saat terjadi
akan meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut. Sebaliknya, self care yang
dilakukan dengan kurang baik maka akan memberikan dampak negative bagi
kualitas phidup pasien diabetes mellitus. Self care yang dilakukan dengan
Penarapan pelaksanaan self care menjadi hal yang penting sebab domain yang
self care yang berbeda dapat terjadi. Orem (2001) menyebutkan bahwa yang
self care pasien usia dewasa dipengaruhi pengetahuan secara spesifik dalam
yang menjadi subvariabel pada self care. Domain yang menjadi subvariabel pada
Insulin dan OAD menjadi terapi farmakologis yang dapat mendukung kisaran
gula darah dalam batas normal bila melalui terapi non farmakologis belum
tercapai.
3.Perencanaan makan
4. olahraga
19
Olahraga sehari-hari dan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu selama
insulin,tetapi biasanya ringan. Kejadian inni sering timbul karena pasien belum
penelitian
1. Hubungan self care Dodik 1.85 responde Hasil dari
dan komplikasi
diabetes mellitus
2.
2. Hubungan self care Reny 1.89 hasil penelitian ini
sedang.terdapat
faktor yang
mempengaruhi
21
korelasi dengan
kualitas hidup.
3. Hubungan self care Putu 1.85 Hasil penelitian di
moment(p≤0,05),dipe
0,601,artinya terdapat
antara variable.
4. Hubungan tingkat Silvia 1.55 Hasil penelitian
melalui hubungan
signifikan
0,000.kesimpulan
yang di dapatkan
adalah tingkat
perilaku perawatan
inventory) di
di wilaya kerja
puskesmas dinoyo
V. KERANGKA KONSEP
komplikasi pada penderita DM tipe 2,dimana self care adalah perawatan diri
independen dependen
24
Komplikasi pada
Self care penderita DM tipe 2
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
: Garis penghubung
1. Self care
terdiri dari:
1. pengaturan diet
lemak(20-25%).
2. aktivitas fisik
25
lainnya akibat kadar gula darah yang tinggi. Sensitivitas kaki lebih
Kriteria Objektif:
YA : apabila perilaku self care DM pasien baik maka nilai kategorinya skor
>62,5%.
TIDAK : apabila pasien perilaku self carenya tidak baik maka,nilai kategorinya
skor <62,5%.
2.Komplikasi DM
sering terjadi :
26
pusing,lemas,gemetar,pandangan berkunang-kunang,pitam(pandangan
hilang kesadaran.
Kriteria Objktif
D.Hipotesa penelitian
Ada hubungan antara self care dengan komplikasi pada penderita DM tipe 2 di
A. Jenis Penelitian
subjek penelitian dilakukan hanya satu kali pengukuran pada saat penelitian
Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui hubungan antara self care
Kab.Kepulauan Selayar.
1. Lokasi Penelitian
1.Populasi
2.Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi
yang ciri-cirinya diselidiki dan diukur. Adapun jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 123 orang dan responden yang bertempat tinggal di
Diketahui N=177
N
n=
1+ N ( e2 )
177
n=
1+ 177(0,05) ²
177
n=
1+ 177(0,0025)
177
n=
1.4425
keterangan:
N = besar populasi
N = besar sampel
b. kriteria esklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak mewakili sampel
D. Instrumen penelitian
E.Pengumpulan Data
1. sumber data
a. data primer
b.Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data rekam medic di
a.kuisioner
F.Pengolahan Data
sebagai berikut :
1. Penyuntingan (Editing)
2. Pengkodean(Coding)
Untuk memudahkan pengolahan data, maka semua hasil data yang diperoleh
adalah memberikan kode untuk jawaban yang diberikan oleh responden pada
peneliti.
Memasukkan data dengan cara mengisi kolom atau kotak lembaran kode
sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.
4.pembersihan
Cleaning yaitu kegiatan pengecekan kembali data-data yang sudah dientri apakah
G.Analisis Data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat pada penelitian ini meliputi perilaku caring perawat dengan
2. Analisa bivariate
Dalam analisa ini uji statistic yang digunakan adalah uji Chi-square (x²) dengan
keterangan :
x² = nilai Chi-square
b = jumlah baris
H.Etika Penelitian
disiplin ilmu harus dilindungi dengan baik, jika subjek sangat rentan (seperti
halnya sampel), peneliti harus menjelaskan bagaimana hak-hak subjek yang akan
datang seperti :
pada lembar alat ukur, tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
akan dijaga kerahasiaanya. Hanya informasi data tertentu yang akan dilaporkan
oleh peneliti.
33
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta:EGC.
13.
kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus Tipe 2 di Wilayah kerja
Kemenkes, 2018, Riset kesehatan dasar 2018, Badan peneliti dan pengembangan
Medika.
Sousa, V.D., & Zauszniewski, J.A.(2005).’’ Toward a theory of diabetes self care
Sousa, V.D.,Zauszniewski, J.A., Musil, C.M., Lea, P.J.P., & Davis, S.A.(2005).’’