MAKALAH

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unit Rekam Medis (URM) adalah salah satu unit yang difokus pada masa
sekarang yang karena berfungsi penting dalam prasyarat peningkatan suatu
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan yang bermutu . Sebagaimana telah
diketahui bahwa di dalam Unit Rekam Medis, terdapat Sistem Pengelolaan
Informasi Penting Pasien mulai dari data Rekaman Kesehatan hingga akumulasi
data berupa Informasi Pasien dalam kurun waktu tertentu. Sejalan dengan
perkembangannya, Rekam Medis menjadi bagian yang benar benar penting dari
seluruh pelayanan kepada pasien. (1) i
Mulai dari kunjungan pertama pasien hingga kunjungan-kunjungan
berikutnya. Sebagai Informasi yang resmi tertulis mengenai pengobatan dan
keperawatan kepada pasien, maka Rekam Medis ini juga digunakan dalam
Pengelolaan dan Perencanaan Fasilitas Kesehatan, serta untuk penelitian medis
dan statistik Pelayanan Kesehatan. Meskipun Para Petugas Rekam Medis tidak
terlibat langsung dalam pemberian Pelayanan Klinis Pasien, namun Informasi
dalam Rekam Medis merupakan bagian penting dalam Pelayanan Kesehatan.(2) ii
Melihat fungsi demikian, maka yang akan dibahas dalam penulisan ini
adalah tinjauan mutu di Unit Rekam Medis, bukan Mutu pada Dokumen Rekam
Medisnya karena Unit yang baik pun akan mendukung kualitas kinerja yang baik
pula. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita fokuskan pembahasan kali ini pada
iii
Unit Rekam Medis, tanpa mengesampingkan Kualitas Rekam Medis.(3) (4) , iv

B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara standar minimal penjagaan mutu sarana dan prasarana
Unit Rekam Medis (URM) di rumah sakit khusus mata diperhatikan dan
dipelihara, untuk memenuhi standar yang baik dan memuaskan. .
C. Tujuan Penulisan
C 1 Secara Umum untuk mengetahui :
1. Pentingnya upaya penjagaan mutu unit rekam medis (URM) dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan khusus di RS..
2. Proses manajemen URM yang standar dan baik.

1
2

3. Faktor pendukung terselenggaranya URM yang bermutu.


C2. Secara Khusus
1. Gambaran umum pada pelaksana riset lapangan pengalaman
melaksanakan praktek lapangan di rumah sakit khusus.
D. Manfaat Penelitian
D 1 Secara Umum untuk masukan
1. Memberi informasi pada khalayak pemerhati rekam medis di rumah sakit
pentingnya memelihara sistem rekam medis di rumah sakit
2. Gambaran pada manajemen RS bagaimana sistem rekam medis di RS
Khusus Mata dikembangkan mencapai kualitas yang selalu lebih baik
3. Memberi masukan pada manajemen RS Khusus Mata tentang faktor
pendukung RM untuk meningkatkan mutu RM menjadi lebih baik

D 1 Secara khusus untuk masukan:


1. Memberi masukan umpan balik pada peneliti hasil pengalaman
melaksanakan riset rekam medis di rumah sakit khusus yang direkomendasi
oleh dewan pembimbing dan penguji penelitian lapangan.
3

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Unit Rekam Medis (URM)


1. Peran URM
Unit Rekam Medis merupakan tempat dimana dokumen-dokumen
rekaman hasil perawatan dan pengobatan para Pasien dicatat, disusun, diolah,
hingga disimpan dengan rapi supaya bias dipergunakan lagi Catatan medis
tersebut merupakan sebuah catatan-catatan yang diisikan oleh berbagai tenaga
kesehatan baik yang langsung berhubungan dengan pasien maupun tidak. (1)
Catatan Medis yang mengandung Informasi para pasien tersebut,
diharapkan Sebuah Dokumen Rekam Medis dapat digunakan kembali secara
berulang-ulang manakala pasien kembali datang ke tempat pelayanan kesehatan
mata. Untuk memudahkan pengelolaan fungsi dokumentasi, URM tersebut dapat
memberikan fungsi informasi tentang transaksi pelayanan. Kebutuhan ALFRED
akronim dari Administration, Legal, Financial, Research, Education, and
Documentation dapat dipenuhi menurut standar peraturan-peraturan yang diatur
oleh prtunuk Kemkes dalam Permenkes No 1171 Menkes/Per/VI/2011. (5) v
Konsekuensi hilangnya dokumen RM akan riskan berakibat gangguan
apabila disebabkan karena petugas yang lalai kelola. Penyelenggara pelayanan
dan kemungkinan pasien akan merasa dirugikan dalam hal ini, dalam arti
informasi tentang riwayat pasien yang bersangkutan tidak dapat ditemukan untuk
keperluan telusur ulang riwayat pengobatan / perawatan terdahulu . Inilah alasan
mengapa mutu Unit Rekam Medis perlu diperhatikan guna mendukung
peningkatan keamanan dokumen RMs dan juga mendukung kelangsungan kinerja
para petugas pelayanan di Rekam Medis mercapai mutu pengolahan yang
memenuhi standar kualitatif dan kuantitatif. (6) vi
Melihat peran Unit Rekam Medis yang memiliki konstribusi penting
sebagai salah satu unsur Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan, maka Sistem
Manajemen yang berlaku di Rumah Sakit harus mendukung upaya perwujudan
Rekam Medis yang optimal dengan menyediakan :

3
4

a. Sistem pengamanan dan ruang simpan (Filling) yang mencukupi untuk


Dokumen Rekam Medis.
b. Menyediakan tempat kerja yang memadai bagi para Petugasnya.
c. Tersedianya Kualitas Tenaga kerja yang mumpuni dalam mendukung
sistem yang berjalan di dalam Unit Rekam Medis.
2. Fungsi URM
Di Dalam Unit Kerja Rekam Medis, terdapat 2 Sumber kongsi utama
yang menfungsikan Sistem Rekam Medis di Unit Rekam Medis. Yang pertama
adalah Sumber Daya Manusianya (yang meliputi Staf tenaga Rekam Medis dan
Kepala Unit Rekam Medis) dan yang kedua adalah Fasilitas pendukung
terealisasinya Kinerja Rekam Medis (Dapat berupa Dokumen Rekam Medis, rak
Filling, komputer, buku - buku Indeks, printer, scanner, dsb).
Terdapat Staf RM dan Kepala Unit RM yang akan bertanggung jawab
atas pelayanan dan pelaksanaan RM. Petugas Rekam Medis harus melindungi RM
dari kerusakan, kehilangan kerahasiaan atau penggunaan yang tidak benar. Dalam
upaya dukungan dan perlindungan atas tugas Seorang Perekam Medis ini maka,
Sistem Manajemen yang berlaku di Rumah Sakit harus mendukung upaya
perwujudan Rekam Medis yang optimal.
Fungsi Utama Unit Rekam Medis adalah :
a. Membuat IUP ( Indeks Utama Pasien )
b. Melaksanakan Prosedur discharge (Pasien-Pulang) dan kelengkapan
Rekam Medis setelah pasien keluar atau meninggal
c. Menyediakan pelayanan RM untuk Pasien atau Penggunaan lainya
d. Melakukan Filling (Pengarsipan Dokumen RM) sebagaimana Prosedur
yang berlaku
e. Mengkode setiap Penyakit dan Tindakan Operatif maupun yang non
operatif dari pasien yang sudah keluar atau yang meninggal
f. Mengevaluasi Pelayanan Rekam Medis (Analisis Kualitatif)
g. Melakukan Perhitungan Statistik secara berkala baik bulanan maupun
tahunan
5

h. Menjaga masalah legalisasi Medis (Aspek Hukum Medis) yang


berhubungan dengan pelepasan Informasi Pasien dan masalah Hukum
lainya.
6

BAB III
PEMBAHASAN

A. Manajemen Penjagaan Mutu Unit Rekam Medis


1. Pentingnya Penjagaan Mutu Unit RM
Bagaimanakah mutu Unit Rekam Medis yang baik itu ? Unit Rekam
Medis di suatu Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan Unit yang sangat sibuk
dan sangat memerlukan kinerja tinggi dari para staf pekerjanya.
Terdapat beberapa hal yang dapat menurunkan kualitas Para Staf
Perekam Medis di Rumah Sakit, diantaranya adalah kurang sadarnya peranan
penting yang dibawa oleh seorang perekam Medis oleh Para Perekam Medis
sendiri. Sebagaimana diketahui bahwa Meskipun Para Petugas Rekam Medis
tidak terlibat langsung dalam pemberian Pelayanan Klinis Pasien, Namun
Informasi yang tercatat pada Rekam Medis merupakan bagian penting dalam
Pelayanan Kesehatan. Lalu, apa saja yang menjadi Indikator bermutu tidaknya
Unit Rekam Medis di suatu Sarana Pelayanan Kesehatan .(7) vii
a. Sistem
Di Unit Rekam Medis, berjalan sebuah sistem yang meliputi :
i. Sistem pendaftaran / registrasi (Pasien Rawat Jalan, Rawat Inap,
Rawat gawat Darurat)
Dalam hal ini, setiap pasien yang datang ke RS, ditulis identitasnya
dalam formulir :
1) KIB (Kartu Identitas Berobat)
2) KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien)
3) Formulir Data Dasar Pasien
4) Formulir Masuk-Keluar Pasien
5) Buku Register Pendaftaran Pasien
Lalu, dalam setiap lembar Formulir tersebut, akan dicatat Nomor Rekam
Medis.
ii. Sistem Penamaan
iii. Sistem Penomoran (Numbering System)
iv. Sistem Distribusi

6
7

v. Sistem Pengendalian Rekam Medis (Retrieval)


vi. Sistem Pewarnaan
vii. Sistem Penjajaran
viii. Sistem Penyimpanan
ix. Sistem Indeks
x. Sistem Penataan / Perakitan Rekam Medis (Assembling)
b. Facility / Fasilitas
i. Fasilitas merupakan unit kesatuan pendukung kelancaran dalam
proses yang ada dalam sitem Unit Kerja Rekam Medis. Ruangan
merupakan penunjang penting untuk meningkatkan kualitas kerja.
keadaan ruang yang sempit dan sumpek dapat mempengaruhi
petugas dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk itu penulis
meninjau ruang unit kerja rekam medis dalam mencapai standar
ruang dan fasilitas kerja di Rumah Sakit (6)
ii. Tata ruangan yang memadai dan nyaman (Tersedia ruang tersendiri
untuk ruang Assembling, coding, Filing, dll )
iii. Tersedianya perangkat-perangkat penting yang mudah dijangkau
(Printer, Mesin Fotokopi, Scanner, Telpon, dll)
c. Human Resources / SDM
Terdapat sebuah metode yang sangat popular digunakan guna
menentukan kebutuhan Staff tenaga kerja di Unit Rekam Medis. Metode ini
dikenal dengan istilah Metode WISN (Work Indicator Staff Need).
i. Menentukan tabel kerja di URM
ii. Menetapkan Unit Kerja dan Kategori SDM di Unit Rekam Medis
iii. Menyusun Standar Beban Unit Kerja Rekam Medis di RS
iv. Menyusun Kegiatan pokok dan rata-rata Waktu kerja Unit Rekam
Medis
v. Menyusun Standar Kelonggaran
vi. Menentukan Kebutuhan SDM pada tiap bagian di dalam proses
pengolahan Rekam Medis
8

2. Pelaku Penjaga Mutu di Unit RM


a. Kepala Unit RM
Tugas Kepala Unit yaitu mendukung kinerja sistem Rekam Medis di
URM, serta bertanggung jawab atas pelaksanaaan dan penyusunan kebijakan
sistem Rekam Medis di Rumah Sakit. Maka, melalui Kepala Unit inilah berbagai
macam kekurangan dan perkembangan di Unit Rekam Medis dapat diketahui oleh
Direktur Penyelenggara Rumah Sakit sehingga diharapkan dapat dilakukan
berbagai upaya perbaikan guna mendukung penjagaan mutu Unit Rekam Medis.
b. Staff Perekam Medis
Karena Unit ini merupakan unit yang sangat sibuk dan sangat
memerlukan kinerja tinggi dari para staf pekerjanya, maka Kualitas Sumber Daya
yang turut mengolah sistem Rekam Medis di Unit Rekam Medis sangat
berpengaruh dalam menjaga mutu URM di Rumah Sakit. Tanpa peran serta para
Staff menjaga mutu Kinerja di Unit Rekam Medis, maka Unit Rekam Medis yang
berkualitas akan sulit diwujudkan.
Terdapat beberapa hal yang dapat menurunkan kualitas Para Staf
Perekam Medis di Rumah Sakit, diantaranya adalah kurang sadarnya peranan
penting yang dibawa oleh seorang perekam Medis oleh Para Perekam Medis
sendiri. Sebagaimana diketahui bahwa Meskipun Para Petugas Rekam Medis
tidak terlibat langsung dalam pemberian Pelayanan Klinis Pasien, Namun
Informasi yang tercatat pada Rekam Medis merupakan bagian penting dalam
Pelayanan Kesehatan.
Perekam Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai 2 Peran
Utama yakni sebagai Manajer dan perannya sebagai Staff. Peran Sebagai Manajer
berarti Perekam Medis harus mampu menjalankan fungsi-fungsi Manajerial untuk
mengembangkan Unit Rekam Medis. Fungsi Manajerial tersebut meliputi
Perencanaan, Pengorganisasian, Pngarahan dan Pengawasan / POAC (Planning,
Organizing, Actuating and Controling).
Sebagai contoh, Tugas Manajemen di URM yaitu manajemen SDM,
Peralatan dan Fasilitas termasuk Ergonomic Ruangan, dan manajemen
pengelolaan Rekam Medis menjadi Informasi Kesehatan. Sedangkan Peran yang
9

kedua adalah sebagai Staff, yang mana berarti sebagai staf di Sarana Pelayanan
Kesehatan.

3. Upaya dan Dukungan Penjagaan Mutu


Pemahaman betul akan pentingnya pekerjaan di Unit Rekam Medis dan
permasalahan-permasalahan yang ada di Prosesnya (Proses Pengolahan Rekam
Medis) dapat mencapai kesepakatan bersama guna mendukung tercapainya Proses
Pencatatan data Pelayanan Pasien yang Optimal. Hal ini dapat dipraktikan
langsung baik oleh staf tenaga Rekam medis sendiri maupun Staf Administrasi
yang ada di Rumah Sakit. Rasa saling memahami tersebut dapat dicapai dengan
hal- hal berikut :
a. Mengintensifkan Hubungan antara staf Klinis dan staf Administrasi
Rumah Sakit dalam hal pengisian Rekam Medis dan Prosedur dalam
Manajemen Pelayanan Rekam Medis.
b. Tercukupinya kebutuhan pekerjaan, seperti Dokumen Rekam Medis,
Folder dan Peralatan lainya yang mendukung pelaksanaan fungsi Rekam
Medis.
c. Memiliki petugas yang cukup terlatih guna melaksanakan semua prosedur
pokok Rekam Medis.
Untuk menjalankan Pelayanan Rekam Medis yang efektif, Petugas Rekam
Medis memerlukan dukungan dari Komite Rekam Medis (Panitia Rekam Medis).
Dengan Panitia tersebut, para staf Rekam medis dapat membicarakan atau
mendiskusikan berbagai masalah yang berhubungan dengan pelayanan Rekam
Medis dan berbagai masalah di Unit Rekam Medis. (8) viii
Dari kegiatan inilah, Laporan laporan yang didapatkan para Komite
Rekam Medis dianalisi secara Jelas dan seobjektif mungkin guna melaksanakan
tugas pokoknya. Yaitu, mengevaluasi kerja Rekam Medis dalam rangka menjamin
mutu Pelayanan Rekam Medis.

B. Faktor Resiko Kelalaian Penjagaan Mutu


Kesalahan Prosedur dalam penatalaksanaan Sistem Rekam Medis pada
salah satu bagian saja, sangat mempengaruhi kualitas mutu Rekam Medis,
10

terutama keakuratan informasi yang dihasilkan. Hal ini tentu berpengaruh


terhadap keseluruhan kerja Pelayanan Rekam Medis Pasien.
Berbagai macam bentuk kelalaian Penjagaan mutu di Unit Rekam Medis
dapat berdampak kepada beberapa hal-hal berikut :

1. Kualitas Rekam Medis yang buruk


Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa, Kualitas unit kerja
yang buruk akan berdampak pada hasil kinerja yang buruk pula. Sebagai contoh,
tidak tersedianya Rak filing yang cukup dan memadai untuk penyimpanan berkas
/ dokumen RM dapat berakibat pada Ketidak teraturan implementasi pengarsipan
dokumen mengikuti pedoman prosedur (SOP) yang diundangkan. Kondisi
pengarsipan yang terganggu dan tidak dibenahi secara sistematis dapat berdampak
serius pada keberadaan dokumen RM. Dokumen ada yang mudah tececer bahkan
hilang dan sulit dicari kembali.
2. Motivasi Kerja petugas RM yang rendah
Hal ini tidaklah menjadi acuan pasti, namun sejalan dengan
pelaksanaannya, Unit Kerja yang memadai pasti akan sangat mendukung para
Staff guna meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapat berupa penyediaan fasilitas
baik yang Primer maupun sekunder. Sebagai contoh, fasilitas primer adalah
adanya pencetak komputer (printer, scanner dan mesin komputer yang sesuai
cangih yang disediakan di Unit Rekam Medis, dapat dipergunakan menurut
keperluan staf Rekam Medis akan mendukung kinerja menjadi yang lebih efektif.
Sedangkan contoh pendukung fasilitas sekunder lainnya adalah seperti tersedianya
perabotan kantor (kursi, kipas angin / AC di Unit Rekam Medis.(9) ix
3. Pelayanan Pasien yang akan dikenal buruk
Kelalaian di salah satu prosedur Rekam medis dapat mempengaruhi
kualitas sistem pelayanan Rekam Medis secara menyeluruh, dan tentunya hal ini
pun akan mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang diterima pasien. Hal
ini dapat menimbulkan berbagai Presepsi kekurang puasan Pasien dan kurang
puasnya pasien terhadap pelayanan. Selain itu, unit rekam medis yang buruk
mutunya akan berpengaruh pula dalam proses penilaian / akreditasi Rumah Sakit
dalam aspek penilaian mutu penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan. (10) x
11

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Unit Rekam Medis di suatu Sarana Pelayanan Kesehatan di RS Khusus
Mata Medan dipandang penting menurut hasil wawancara dengan petugas
pelayanan untuk peningkatkan mutu pelayanan pelayanan seutuhnya
Rumah Sakit Khusus Pelayanan Kesehatan Mata.
2. Pelaksanaan kelola sistem Rekam Medis di RSKM Medan sudah
memenuhi kriteria minmal terbukti pula dengan lulusnya RS dalam uji
akreditasi 5 dasar RS oleh KARS secara memenuhi syarat.
3. Sistem Manajemen Pelayanan RM yang berlaku di Rumah Sakit Khusus
Mata Medan sudah sepenuhnya mendukung upaya perwujudan Rekam
Medis yang optimal (walau minimal) dengan makna masih dapat
dikembangkan mencapai kinerja yang lebih baik.
4. Pengalaman melakukan penelitian lapangan di RSK Mata memberi variasi
keilmuan dan wawasan khusus pelayanan kesehatan khusus, baik untuk
dialami.

B. Saran
1. Pihak manajemen perlu terus membenahi peningkatan mutu sistem RM di
RSK Mata, tidak berhenti hanya untuk meluluskan uji akreditasi RS,
proyek nasional
2. Peiah manajemen tidak hanya membenahi fasilitas yang sebenarnya
masih minimal memberi informasi pada pihak internal pengelola
manajemen RSK Mata.
3. Hal yang perlu dilaksanakan kedepan adalah meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran disiplin kerja pada semua petugas pengembangan, petugas
pelaksana pihak dookter spesialis untauk melengkapi catatan di berkas
RM dan mengelola sistem menjadi lebih baik dengan konsisten.
5. Pengalaman melakukan penelitian RM di RSK Mata yang memberi
manfaat khusus pada peneliti, kiranya dapat memberi semangat pada
peneliti kinerja RM untuk meneliti RSK lainnya di Medan dan sekitarnya.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

1. Hatta, Gemala R, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana


Kesehatan, Revisi Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis
1990, 1994, 1997).
2. Kurniati, Anna dan Ferry Efendi. 2012. Kajian SDM Kesehatan di
Indonesia. Jakarta: Salemba Medika http://rawimiharti.blog.ugm.ac.id
/2019/01/17/unit-rekam-medis/
3. KARS, Standar Akreditasi Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI),
Dirjen BUK Kemenkes dan KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit),
Jakarta September 2011
4. Peningkatan Mutu Rekam Medis di RS, https://plus.google.com/u/0
/103716480252053245518/posts
5. Menkes RI, Permenkes No. 1171/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Sistem
Infor masi Rumah Sakit , Jakarta 1 Juli 2011.
6. Tularsih Endang , Sistem-unit-kerja-rekam-medis, diunduh http;
http:// .blogspot. com, 17/01/2019
7. Annisa, Tinjauan-Tata-Ruang Unit Kerja Rekam Medisdi Rumah Sakit,
diunduh http://digilib.esaunggul.ac.id/ Ttangerang 2019.
8. Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis.
Yogyakarta : Quantum Sinergis Media.
9. Analisa Perencanaan Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medis dengan
Metode WISN (Work Load Indicator Staff Need di Rumah Sakit, diunduh
dari https://www.academia.edu/8990207/, 2019
10. Fungsi dan Peran Pereekam Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan
diunduh dari https://rekamkesehatan.wordpress.com, 17/01/2019
13

LAMPIRAN

Yth Meisyarah,

Lengkapi PL ini dengan daa-data yang nanti lampirkan di lembaran lampiran ini.

I. Data dan Status Dasar RS Khusus Mata.


1. Struktur Organisasi RS Mata (gambarnya)
2. Visi, Misi dan Falsafah RS Mata
3. Alamat dan gambar tampak depan RS Mata
4. Luas lahan RS Mata
5. Luas lantai semua dilengkapi denah per masing-masing lantai
6. Luas lapangan parkir
7. Fasilitas Unit Pengolahan Limbah
8. Jumlah dokter, perawat, teknisi dan pegawai administrasi
9. Ruangan bedah dan fasilitasnya (kurang atau cukup)
10. Status kelengkapan instrumen pemeriksaan mata.
11. Kepemilikan RS Mata dan tipe RS
12. Kunjungan Pasien Rwt Jalan di 2018

II. Data Pencapaian Manajemen RS Khusus Mata

1. Keberadaan Hospital Bylaws di RS Khusus Mata


2. Status Izin Operasional RS Mata difotocopy
3. Status Uji Akreditasi terkhir (Sertifikat di fotocopy)
4. Jumlah poliklinik spesialis semua berapa dan nama-namanya.
5. Jumlah kunjungan rawat jalan 3 bulan terakhir 2018
6. Morbiditas rawat jalan
7. Morbiditas UGD
8. Morbiditas Rawat Inap (kalau ada)
9. Kelengkapan SOP pelayanan medis RS Khusus Mata (kurang atau
lengkap)
10. Keberadaan Dokumen Clinical pathways spesialis mata.
11. Kelengkapan sistem pelaporan kegiatan yang wajib spt laporan morbiditas
per bulan di bagian pelayanan. (Lengkap atau Tidak)

III. Temuan khusus


1. Buat beberapa temuan yang Meisyarah temukan selama PKL ini (1 s/d 3
yang paling menonjol misalnya antrian yang dikeluhkan berap dalam 3
14

bulan terakhir, tentang dokter atau pperawat yang terlambat datang atau
absen sehingga mengganggu kenyamanan pasien.
2. Tentang masalah parkir, air limbah, kebisingan, lingkungan atau kejadian
kecelakaan di kamar mandi dll, kalau ada.
3. Tentang kepuasan penggajian karyawan, kalau ada.

Buat semua lembaran lampiran tersebut di atas dengan apa yang


Meisyarah dapat selesaikan dan lampirkan di lampiran.

Antarkan ke rumah 1 hari sebelum Meisyarah ujian, sekaligus


mengantarkan undangan ujian yang ditunda tunda seperti ini.

Terima kasih. Se;amat bekerja.

Medan, 10 Februari 2019

Nangari SGK
15

TINJAUANENJAGAAN MUTU UNIT REKAM MEDIS DALAM


PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT KHUSUS MATA
MEDAN BARU TAHUN 2019

laporan Tugas Lapangan

Oleh

MAISYARAH MANURUNG
1702042010

PROGRAM STUDI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HELVETIA MEDAN
2019
16

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Puji Syukur atas Kehadirat Allah Subhaanahu Wata’ala, yang dengan
limpahan hidayah dan ridho Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “Tinjauan Penjagaan Mutu Unit Rekam Medis dalam
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Khusus Mata Medan Baru
Tahun 2019“, ini dengan efektif dan efisien.
Makalah ini menjelaskan mengenai peran penting manajemen penjagaan
mutu di Unit Rekam Medis dalam usaha mendukung Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan yang optimal di suatu instansi Pelayanan Kesehatan.
Dalam perjalanan penyusunan makalah ini, Penulis menyadari masih
banyak ditemukan banyak kecacatan baik berupa struktur penulisan maupun
struktur bahasa yang digunakan. Namun, berkat Rahmat Allah yang maha Kuasa
serta dukungan dari segenap keluarga dan kerabat terdekat, Alhamdulillah
makalah ini dapat disusun sebaik mungkin sebagaimana waktu yang telah
ditetapkan.
Akhirnya, harapan Penulis semoga makalah ini bukan sekedar wacana.
Namun dapat menjadi salah satu pembimbing para pembaca ke arah Pengetahuan
yang lebih luas. Semoga Penulis dan para Pembaca sekalian mendapatkan
kemanfaatan dari membaca makalah ini. Aamiin ya robbal Aalamiin.

Medan, 17 Januari 2019

Penulis

i
17

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................3


A. Unit Rekam Medis ( URM ).................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................6


A. Manajemen Penjagaan Mutu Unit Rekam Medis.................................................6
B. Faktor Resiko Kelalaian Penjagaan Mutu............................................................9

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan.........................................................................................................11
B. Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

LAMPIRAN

ii
18

LAMPIRAN

No . 1 END NOTE

i
i
Hatta, Gemala R, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Kesehatan, Revisi
Buku Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis 1990, 1994, 1997).
ii
Kurniati, Anna dan Ferry Efendi. 2012. Kajian SDM Kesehatan di Indonesia. Jakarta:
Salemba Medika http://rawimiharti.blog.ugm.ac.id/2019/01/17/unit-rekam-medis/
iii
KARS, Standar Akreditasi Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI), Dirjen BUK
Kemenkes dan KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), Jakarta September 2011
iv
Peningkatan Mutu Rekam Medis di RS, https://plus.google.com/u/0
/103716480252053245518/posts
v
Menkes RI, Permenkes No. 1171/Menkes/Per/VI/2011 Tentang Sistem Infor masi Rumah
Sakit , Jakarta 1 Juli 2011.
vi
Tularsih Endang , Sistem-unit-kerja-rekam-medis, diunduh http; http:// .blogspot. com,
17/01/2019
vii
Annisa, Tinjauan-Tata-Ruang Unit Kerja Rekam Medisdi Rumah Sakit, diunduh
http://digilib.esaunggul.ac.id/ Ttangerang 2019.
viii
Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Yogyakarta : Quantum
Sinergis Media.
ix
Analisa Perencanaan Sumber Daya Manusia Unit Rekam Medis dengan Metode WISN
(Work Load Indicator Staff Need di Rumah Sakit, diunduh dari
https://www.academia.edu/8990207/, 2019
x
Fungsi dan Peran Pereekam Medis di Sarana Pelayanan Kesehatan diunduh dari
https://rekamkesehatan.wordpress.com, 17/01/2019

Anda mungkin juga menyukai