LN3-Types of Strategies
LN3-Types of Strategies
LN3-Types of Strategies
MGMT6146
STRATEGIC MANAGEMENT
Week 3
Types of Strategies
2. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan jenis-jenis strategi dan taktik ke dalam studi
kasus.
OUTLINE MATERI :
Saat ini ratusan perusahaan memiliki rencana strategis untuk mencapai pendapatan dan
profit perusahaan. Ada 11 jenis strategi korporasi yang akan di jelaskan, termasuk
strategi generic Michael Porter , yaitu strategi Cost leadership, strategi diferensiasi dan
strategi focus sebagai strategi bisnis.
1. Long Term Objectives
Tujuan jangka panjang merepresentasikan hasil-hasil yang diharapkan dari
pelaksanaan strategi tertentu. Kerangka waktu bagi tujuan dan strategi harus konsisten,
biasanya berkisar antara dua sampai lima tahun.
Tujuan harus kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat dimengerti, menantang,
hierarkis, mungkin dapat dicapai dan kongruen antar unit organisasional. Tiap-tiap tujuan
harus terkait dengan garis waktu.
Tujuan jangka panjang diperlukan di tingkat perusahaan divisional, dan fungsional dari
suatu organisasi. Dua jenis tujuan yang lazim dijumpai di organisasi adalah tujuan
keuangan dan tujuan strategis. Tujuan keuangan mencakup; pertumbuhan pendapatan,
pertumbuhan laba, deviden yang lebih tinggi, margin laba yang lebih besar,
pengembalian atas investasi (ROI) yang lebih besar.
Tujuan strategis berkaitan dengan pangsa pasar lebih besar, waktu pengiriman produk
lebih cepat disbanding pesaing, kualitas produk yang tinggi dll.
Tujuan yang dinyatakan secara jelas dan dikomunikasikan dengan baik sangat penting
bagi keberhasilan karena beberapa alasan :
1. Tujuan membantu para pemangku kepentingan memahami peran mereka dalam
masa depan organisasi.
2. Tujuan berperan sebagai standar yang dengannya individu, kelompok,
departemen, divisi dan seluruh organisasi dievaluasi.
3. Tujuan menyediakan landasan untuk merancang pekerjaan-pekerjaan dan
mengatur berbagai aktivitas yang akan dijalankan di suatu organisasi.
Membuat strategi bukan hanya tugas manajer puncak (CEO, CFO, CIO, CMO),
manajer menengah (tingkat fungsional) dan manajer tingkat bawah (tingkat operasional)
juga terlibat dalam proses perencanaan strategi..
3. Integration Strategies
Strategi integrase terdiri atas 3 jenis strategi, yaitu strategi integrasi vertikal ke belakang,
strategi integrasi vertikal ke depan dan strategi horizontal.
Strategi inregrasi vertikkal ke depan berusaha untuk mengakuisisi atau meningkatkan
kontrol atas distributor atau retailer., Meningkatnya jumlah kontrol ke pemasok berarti
4. Intensive Strategies
Strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan pasar dan strategi pengembangan produk
merupakan jenis strategi dalam strategi intensif, karena strategi ini mensyaratkan hasil
kerja yang intens, jika sebuah perusahaan dalam posisi persaingan dengan mengutamakan
produk yang sudah ada untuk di tingkatkan.
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan market share dari produk atau jasa yang
sudah ada di pasar (konsumen) yang sudah ada, melalui hasil kegiatan pemasaran yang
lebih besar atau lebih intensif. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah
tenaga pemasaran, meningkatkan pengeluaran periklanan, promosi untuk tiap item
produk atau meningkatkan publikasi.
Strategi pengembangan pasar termasuk memperkenalkan produk yang sudah ada ke area
geografis yang baru.kegiatan ini dengan cara mencari distributor di area yang baru
6. Defensive Strategies
Ada 3 jenis strategi dalam kategori strategi defensive, yaitu strategi penghematan
(Retrenchment), strategi divestasi (divestiture) dan strategi likuidasi (liquidation).
Strategi divestasi merupakan strategi dengan menjual sebuah atau bagian organisasi. Hal
ini dilakukan untuk meningkatkan modal yang akan digunakan untuk investasi atau
melakukan kegiatan akuisisi.ke depannya.
Strategi likuidasi dilakukan dengan menjual seluruh asset perusahaan. Strategi likuidasi
merupakan upaya strategi yang tersulit dilakukan oleh pengelola perusahaan.
1. Usaha Patungan
Usaha patungan adalah strategi popular yang dijalankan manakala dua atau lebih
perusahaan membentuk sebuah persekutuan atau perkongsian sementara untuk
menindaklanjuti peluang tertentu.
Usaha patungan dan hubungan kerja sama semakin banyak digunakan karena
cara-cara ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki komunikasi dan
jaringan, mengglobalkan operasi dan meminimalkan risiko.
Contoh : usaha patungan Starbucks dan President Coffee dari China untuk membuka
ratusan kedai kopi baru Starbucks di China. Hal ini merupakan keberhasilan yang
nyata, karena selama 4.500 tahun, China merupakan Negara dimana penduduknya
lebih dikenal sebagai peminum teh
2. Merger/Akuisisi
Merger dan Akuisisi merupakan dua cara yang lazim dipakai untuk menjalankan
strategi. Merger terjadi manakala dua organisasi yang berukuran kurang lebih sama
bersatu untuk membangun satu unit usaha.
Akuisisi terjadi ketika sebuah organisasi yang besar membeli suatu perusahaan yang
lebih kecil. Ketika merger atau akuisisi tidak diinginkan kedua belah pihak, maka
dapat disebut pengambilalihan (takeover) atau pengambilalihan secara
paksa/sepihak (hostile takeover), sebaliknya juka diinginkan oleh kedua pihak,
akuisisi diistilahkan sebagai merger yang bersahabat (friendly merger).
Berupa strategi perusahaan dengan masuk ke pasar baru atau mengembangkan suatu
produk atau jasa baru sebelum perusahaan pesaing melakukannya.
(2) Memperoleh pengetahuan baru mengenai berbagai faktor dan isu penting
(3) Menguasai pangsa pasar dan posisi yang mudah, untuk dipertahankan.
Menjadi pelaku utama sangat bagus, ketika terjadi hal dibawah ini :
(2) Menghasilkan keunggulan biaya atas pesaing dalam hal teknologi baru,
komponen baru, saluran distribusi baru,
(4) Menyebabkan peniruan atau duplikasi oleh pesaing sulit atau tidak
dimungkinkan.
(2) Pengalihkontrakan
Alih kontrak proses bisnis adalah bisnis baru yang berkembang pesat yang
melibatkan tindakan suatu perusahaan untuk mengambil alih operasi-operasi
fungsional, seperti sumber daya manusia, sistem informasi, penggajian, akuntansi,
layanan konsumen bahkan pemasaran dari perusahaan lain.
Organisasi Kesehatan.
Menurunnya tingkat accupancy, deregulasi dan pertumbuhan akselerasi dari organisasi
kesehatan, membuat organisasi menfokuskan pada layanan care centers, center pasien
rawat jalan, center diagnostic dan spesialis klinik sebagai ancaman utama untuk
keberadaan rumah sakit. Institusi pendukung kesehatan seperti layanan pribadi juga
banyak bermunculan. Strategi integrase vertical ke belakang dimana banyak rumah sakit
lakukan termasuk mengakuisisi atau meningkatkan kendali atas perusahaan layanan
ambulance, layanan pembuangan limbah atau layanan diagnostic.
Wajib :
Fred R. David and Forest R. David. (2016). Strategic Management: A Competitive
Advantage Approach. 16. Pearson Education Limited. England. ISBN: 978-1-292-
14849-6.
Pendukung :