LITERATUR REVIEW Kesehatan Jiwa
LITERATUR REVIEW Kesehatan Jiwa
LITERATUR REVIEW Kesehatan Jiwa
LITERATURE REVIEW
Diajukan oleh:
RAHMI M. SAWEDY
NIM: 751430116125
Kepada:
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
belajar pada individu, kelompok atau masyarakat dari tidak tahu tentang nilai-nilai
kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah kesehatan menjadi
dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu promosi kesehatan berupa alat
bantu lihat (visual aids), alat bantu dengar (audio aids) dan alat bantu lihat dengar
dalam aspek informasi dan persuasi.Media ini memberikan stimulus pada indera
yang tidak sesuai dengan harapan atau situasi yang menekan.Kondisi ini
depresi dan memicu berjangkitnya penyakit sakit kepala, sakit perut, insomnia,
studinya dalam jangka waktu yang telah di tentukan (Putri & Budiani,
2012).Selama ini, reaksi stres yang sangat mencolok dari seorang mahasiswa yang
membuat para mahasiswa mengalami perasaan tekanan baik secara fisik maupun
tubuh menurun, sakit kepala, sakit jantung, gangguan tekanan darah, hilangnya
61,3% (Habeeb 2010, Koochaki 2009 dalam Ambarwati, 2017). Sementara itu,
36,7-71,6 %.
B. Tujuan Penulisan
C. Manfaat Penulisan
a. Bagi perawat
b. Bagi institusi
penelitian diatas.
5
c. Bagi peneliti
d. Bagi mahasiswa
TINJAUAN PUSTAKA
perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat baik pada individu,
dan sosial, sehingga produktif secara ekonomis maupun sosial (Aryawati &
Nasution, 2018).
6
7
pada hakikatnya adalah perilaku sehat. Perilaku sehat dapat berupa emosi,
membina seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor atau seorang ibu
(Interview).
8
kelompok itu besar atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektifitas
1) Kelompok besar
orang. Metode yang baik untuk kelompok besar antara lain ceramah
dan seminar.
a) Ceramah
maupun rendah.
b) Seminar
dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik
2) Kelompok Kecil
adalah:
a) Diskusi kelompok
kesimpulannya.
masyarakat.
c. Metode Massa
masyarakat. Oleh karena sasaran ini bersifat umum, dalam arti tidak
Pada garis besarnya hanya ada tiga macam alat bantu (alat peraga),
b. Alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang dapat membantu untuk
c. Alat bantu lihat-dengar, seperti televisi, video cassette dan DVD. Alat-
alat bantu pendidikan ini lebih dikenal dengan Audio Visual Aids (AVA).
a. Media cetak
atau keduanya.
dengan kesehatan.
b. Media elektronik
cermat, dll.
dll.
kesehatan.
(bus/taksi).
1. Definisi Kesehatan
sejahtera dari fisik, mental dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang lengkap dan
bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Dari dua definisi di atas
berada pada suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang bebas dari gangguan,
tersebut untuk hidup produktif dan mengendalikan stres yang terjadi sehari-
hari serta berhubungan sosial secara nyaman dan berkualitas (Sumiati, 2009).
mental berasal dari bahasa yunani yang pengertiannya sama dengan psyche
dalam bahasa latin yang artinya psikis, jiwa atau kejiwaan. Sementara kata
hygiene berasal dari kata hygea yaitu nama seorang dewi yang bertugas
kesehatan atau bagian integral dan merupakan unsur utama dalam menunjang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan secara selaras dengan
Sejarah kesehatan jiwa tidak sejelas sejarah ilmu kedokteran, hal ini
karena masalah jiwa bukan merupakan masalah fisik yang dapat dengan
b. Tahun 1692
Orang yang bergangguan jiwa saat itu sering dianggap terkena sihir atau
gangguan jiwa sehingga hidup mereka kelihatan aneh dan berbeda dari
kebanyakan orang.
c. Tahun 1724
teknik dalam menangani orang sakit jiwa di rumah sakit. Pada masa ini
diubah lagi.
e. Tahun 1910
itu, dia juga mengembangkan alat tes yang digunakan untuk mendeteksi
jiwa.Ruang lingkup atau kerja kesehatan jiwa secara garis besar mencakup
batas optimal.
b. Prevensi primer
tidak terjadi.
c. Prevensi sekunder
d. Prevensi Tersier
sebagai berikut.
keharusan.
lingkungannya
keluarga.
meliputi:
fundamental.
a. Preventif (Pencegahan)
b. Amelioratif (Pengembangan)
c. Suportif (Pengembangan)
20
2019).
berlebihan
1. Definisi stres
Stres adalah suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap tuntutan yang
hari.Menurut WHO stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap stressor
arti bahwa stres itu bersifat inheren dalam diri setiap orang dalam menjalani
jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status sosial ekonomi (Yusuf,
2018).
2. Gejala stress
22
a. Gejala fisik
Beberapa bentuk gangguan fisik yang sering muncul pada stres adalah
nyeri dada, diare selama beberapa hari, sakit kepala, mual, jantung
b. Gejala psikis
Sementara bentuk gangguan fisik yang sering terlihat adalah cepat marah,
sepele, daya kemampuan berkurang, tidak mampu santai pada saat yang
tepat, tidak tahan terhadap suara atau gangguan lain, dan emosi tidak
kelompok berikut.
fisik atau kurang berfungsinya salah satu organ tubuh, wajah yang tidak
atau istri meninggal, sikap dan perlakuan orang tua yang keras, salah
yang sangat panas atau dingin, suara bising, polusi udara, bertempat
tinggal didaerah banjir atau longsor dan ekonomi yang tidak stabil (Yusuf,
2018).
a. Stres ringan
24
Stres ringan adalah stresor yang dihadapi setiap orang secara teratur,
b. Stres sedang
Berlangsung lebih lama dari beberapa jam sampai beberapa hari. Situasi
perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan, anak yang sakit atau
c. Stres berat
menurut Nasir dan Muhith (2011) manajemen stres yaitu suatu proses
mampu menjadi orang yang efektif. Manajemen stres adalah usaha dalam
mengurangi stres atau meniadakan dampak negatif yang kita alami, maka
stresor psikososial yang muncul dengan cara hidup yang teratur, serasi,
secara horizontal antara dirinya dengan sesama orang lain dan lingkungan
melakukan apapun secara alami pada diri mereka dan apa yang telah
digunakan untuk mengelola stres. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat
a. Strategi Fisik
3) Pejamkan mata
27
6) Pilihlah satu kata seperti tenang, damai, santai atau rileks. Lalu,
baru kemudian pada yang lain, duduklah dengan tenang selama satu
28
menit atau dua menit lagi sembari menarik beberapa napas panjang
10) Lakukan relaksasi dua kali sehari. Sebelum pagi dan makan malam
proses pencernaan.
b. Strategi Emosional
cita.Beberapa waktu atau bencana atau tragedi adalah hal yang wajar bagi
Pada tahap ini orang sering kali butuh untuk membicarakan kejadian
gejala dini suatu penyakit yang serius, ia berusaha mengatasi situasi sulit
c. Strategi kognitif
melakukan penerimaan terhadap realitas situasi. Selain itu juga ada teknik
lain yang dapat digunakan yaitu positive self talk. Apa yang anda katakan
pada diri anda (tingkah laku verbal) dalam psikologi dikenal dengan
bahwa dirinya memang benar-benar bisa lulus ujian. Oleh karena itu,
katakan pada diri anda tentang hal-hal yang positif maka anda akan
memperolehnya.
menghadapi masyarakat”
Hindari mengatakan “nanti, satu jam lagi, saya akan merasa lebih
tenang”
Awali kalimat yang anda katakan pada diri anda dengan kata “saya”
5) Saya mampu
d. Strategi Sosial
orang dalam kelompok pernah mengalami hal yang sama dan memahami
diri manusia. Mengalami keadaan yang tidak normal ini secara terus-menerus
fungsi tubuh.
jawabnya semakin tinggi pula porsi kerjanya dan biasanya paling tinggi
stresnya.
d. Harmonisasi. Keseimbangan antara lahir batin dan dunia akhirat adalah kunci
utama untuk terhindar dari stres. Harmonisasi dapat dilakukan dengan cara
yang rumit, sebaiknya dapat berbagi dengan orang yang dipercaya misalnya
masalah.
keuangan, liburan.
memiliki pola hidup sehat, seimbangkan porsi makan dan kalori yang
b. Journal writing. Menuangkan apa yang dirasakan dan dipikirkan dalam jurnal
atau gambar. Jurnal dapat ditulis periodik tiga kali seminggu, dengan durasi
kondisi tenang sebelum ada stresor. Ada beberapa teknik relaksasi, antara lain
2014).
1. Definisi Mahasiswa
tahun. Rentang umur ini masih dapat dibagi-bagi atas periode usia 18-21
antara satu individu dengan individu yang lain. Dalam berinteraksi tidak
dosen susah ditemui, waktu istirahat yang tidak cukup dan sebagainya. Oleh
karena itu, penulisan skripsi dipandang secara negatif sebagai tugas yang
sebagai hambatan yang bersifat psikologis yang biasanya jadi penyebab yang
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
untuk mengumpulkan data atau sumber yang berhubungan pada sebuah topik
tertentu yang bisa didapat dari berbagai sumber seperti jurnal, buku, internet, dan
pustaka lain.
B. Subjek Penelitian
C. Fokus Penelitian
jiwa terhadap kemampuan manajemen stres pada mahasiswa Prodi DIV Jurusan
1. Tipe Studi
Desain penelitian yang diambil dalam penelusuran ilmiah ini adalah studi
2. Tipe Intervensi
Intervensi utama yang ditelaah pada penelusuran ilmiah ini adalah pengaruh
36
37
3. Hasil Ukur
mahasiswa.
E. Pengumpulan Data
dua database dalam mencari sumber literatur yaitu EBSCO dan Google
Artikel atau jurnal yang sesuai dengan criteria inklusi dan eksklusi diambil
5 tahun terakhir (2015-2019). Criteria jurnal yang direview adalah artikel jurnal
F. Analisis Data
mengelompokkan data-data hasil ekstrasi yang sejenis sesuai dengan hasil yang
diukur untuk menjawab tujuan jurnal penelitian yang sesuai dengan criteria
peneliti, tahun terbit jurnal, Negara penelitian, judul penelitian, metode dan
kedalam tabel diurutkan sesuai alphabet dan tahun terbit jurnal dan sesuai dengan
Untuk lebih memperjelas analisis abstrak dan full text jurnal dibaca dan
isi jurnal yang direview menggunakan kategori manajemen stres.Data yang sudah
menarik kesimpualan.
39
BAB IV
a. Hasil
artikel kemudian diseleksi lagi menjadi 3artikel yang paling sesuai dengan
dianalisa lebih lanjut yaitu Gamma, Farah, & Gravisi (2017), Agnes,
kesehatan jiwa adalah pra- sampling, dengan dilakukan sebelum menunjukan bahwa
kemampuan dengan orang, sampel yang intervensi, yang jiwa remaja yang
manajemen stres, rancangan one diambil adalah diukur adalah diberikan berpengaruh
di puskesmas grup pre-post remaja awal 12-15 kemampuan kognitif secara bermakna
Hanik, Dkk pertengahan 16-18 afektif pada remaja. manajemen stres dalam
40
41
2. Efektifitas Malang Penelitian ini Pengambilan sampel Intervensi dilakukan Analisis dilakukan
pada mahasiswa, dengan dengan jumlah dilakukan sebelum signifikasi 0,000 < alpha
di Universitas pendekatan one sampel 80 orang, dan setelah (0.05). hasil penelitian ini
Negeri Malang, grup pre-post sampel yang diambil intervensi menunjukkan bahwa
dengan jenjang S1
stres mahasiswa korelasi dengan dengan jumlah dilakukan dengan menjawab tujuan
42
keperawatan cross-sectional. Sampel yang diambil Responden mengisi disimpulkan bahwa stres
menggunakan metode
chi-square, beberapa
faktor yang
mempengaruhi stres
mahasiswa keperawatan
program transfer
sedang menyelesaikan
perilaku mahasiswa (p
mahasiswa (p value =
0,049), emosional
mahasiswa (p value =
44
= 0,026).
b. Pembahasan
statistik dengan menggunakan uji wilcoxon diperoleh data p = 0,000 < 0,05
kognitif baik dan 3 responden (15%) berada pada kognitif cukup. Pendidikan
kesehatan jiwa adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain
pada remaja maupun mahasiswa. Hal ini menjadikan kesehatan jiwa sebagai
45
46
terdapat beberapa cara yang digunakan untuk mengelola stres yaitu strategi
sebelum dan setelah intervensi dan yang diukur adalah kemampuan kognitif
Hasil ini berbeda dengan penelitian Gamma, Farah & Pravissi, (2017)
dilakukan dengan paired sample t-test dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05
maka dapat diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara mean skor
pada pretest dan posttest manajemen stres. Hal tersebut menunjukkan bahwa
mahasiswa terlibat aktif dalam proses latihan. Hal ini didorong oleh scenario
yang telah disiapkan sebelumnya oleh para narasumber, yaitu penentuan skala
pelatihan mengikuti proses latihan, namun pada jam tertentu mereka pamit
untuk keluar ruangan, karena harus mengikuti perkuliahan pada mata kuliah
tertentu yang tidak berani mereka tinggalkan. Secara umum peserta pelatihan
menyatakan bahwa materi yang diberikan bermanfaat bagi mereka baik dalam
yang signifikan baik itu faktor perilaku, faktor kognitif, faktor emosional, dan
stres berat dan 3 responden (4,1%) memiliki stres ringan. Stres menurut
48
menunjukkan masih ada mahasiswa yang masih mengalami stres berat dan
stres sedang.
kesehatan jiwa sebagai suatu yang bernilai serta mengajarkan remaja maupun
BAB V
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
manajemen stres
B. Saran
metodologi ilmiah.
2. Bagi Mahasiswa
DAFTAR PUSTAKA
Aryawati & Nasution. 2018. Hubungan Antara Pengetahuan Tentang
Pendidikan Kesehatan Dengan Perilaku Sehat Siswa. Ejournal
unesa.Vol 06. Di akses pada tanggal 19 februari 2020
Fadillah. 2013. Stres dan motivasi belajar pada mahasiswa psikologi universitas
mulawarman yang sedang menyusun skripsi. Ejournal psikologi.Vol 1.
Di kases pada tanggal 18 februari 2020
Hakim, Tantiani & Shanti. 2017. Efektifitas Manajemen Stres Pada Mahasiswa.
Jurnal Sains Psikologi. Diakses pada tanggal 7 Maret 2020
Sumiati, dkk. 2009. Kesehatan Jiwa Remaja Dan Konseling. Trans Info Media:
Jakarta