Makalah Keperawatan Anak
Makalah Keperawatan Anak
Makalah Keperawatan Anak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang Anak saat ini seperti tidak ada habis-
habisnya, mala saya rasa semakin menarik karena di balik itu
semua terdapat fakta-fakta menarik tentang permasalahan anak.
Secara umum dikatakan anak adalah seorang yang dilahirkan
dari perkawinan anatar seorang perempuan dengan seorang
laki-laki dengan tidak menyangkut bahwa seseorang yang
dilahirkan oleh wanita meskipun tidak pernah melakukan
pernikahan tetap dikatakan anak Anak juga merupakan cikal
bakal lahirnya suatu generasi baru yang merupakan penerus
cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia bagi
pembangunan Nasional.Anak adalah asset bangsa.Masa depan
bangsa dan Negara dimasa yang akan datang berada ditangan
anak sekarang.Semakin baik keperibadian anak sekarang maka
semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa.Begitu pula
sebaliknya, Apabila keperibadian anak tersebut buruk maka
akan bobrok pula kehidupan bangsa yang akan datang. Pada
umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak
merupakan masa yang panjang dalam rentang kehidupan.Bagi
kehidupan anak, masa kanak-kanak seringkali dianggap tidak
ada akhirnya, sehingga mereka tidak sabar menunggu saat yang
didambakan yaitu pengakuan dari masyarakat bahwa mreka
bukan lagi anak-ank tapi orang dewasa Menurut Hurlock
(1980), manusia berkembang melalui beberapa tahapan yang
berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo
perkembangan y6ang tertentu, terus menerus dan dalam tempo
perkembangan yang tertentu dan bias berlaku umum. Untuk
lebih jelasnya tahapan perkembangan tersebut dapat dilihat
pada uraian tersebut: - Masa pra-lahir : Dimulahi sejak
terjadinya konsepsi lahir - Masa jabang bayi : satu hari – dua
minggu. - Masa Bayi : dua minggu – satu tahun. - Masa anak :
masa anak-anak awal : 1 tahun – 6 bulan, - Masa Anak-anak : 6
tahun – 12/13 tahun. - Masa remaja : 12/13 tahun – 21 tahun -
Masa dewasa : 21 tahun – 40 tahun. - Masa tengah baya : 40
tahun – 60 tahun. - Masa tua : 60 tahun – meninggal. Dalam
tahapan tumbuh kembangnya, anak perlu variasi nutrisi dengan
porsi tertentu sesuai pedoman gizi. Akan tetapi selain nutirisi
dalam menu makannya yang perlu jadi perhatian, pola makan
anak juga harus dibentuk sedini mungkin. Apa yang diasup
balita sangat bergantung dengan apa yang disiapkan dan
disajikan orangtuanya. Jika si kecil tidak pernah diperkenalkan
dengan ikan dan sayuran, bukan tidak mungkin anak juga sulit
menyukai makanan sehat saat dewasa nanti.
1. 2. "Orangtua punya peran penting untuk memberi contoh makanan
bergizi cukup dan seimbang karena kebiasaan keluarga akan
memengaruhi pola makan anak," kata dr.Fiastuti Witjaksono,
Sp.GK, ahli gizi dari Semanggi Klinik Jakarta. Pada beberapa
anak, memberikan asupan gizi atau makan merupakan kegiatan
yang menjadi tantangan tersendiri. Anak sering kali menolak
makan, makan terlambat atau menghabiskan makanannya dalam
waktu sangat lama, sehingga orangtua kerepotan. Pada awalnya
mungkin hal ini ditolerir, tapi jika sudah berkepanjangan, Anda
pun harus waspada. Karena capek, Anda bisa jadi menjadi tidak
lagi peduli dengan pola makan sehat sang anak. Awal kebiasaan
makan harus dipahami sebagai pola yang sebenarnya dipelajari
oleh anak. Suka tidak suka, Anda akui atau tidak, Anda pun
memberikan kontribusi jika anak menunjukkan pola yang tidak
sesuai. Tapi, jangan khawatir! Tidak pernah ada kata terlambat
untuk membangun kebiasaan yang baik, asal Anda tahu caranya
dan mau melakukan usaha. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan
masalah dari latar belakang di atas antara lain : 1. Apa pengertian
dari Keperawatan anak ? 2. Bagaimana pola makan yang baik pada
anak ? 3. Bagaimana pengaturan nutrisi anak ditinjau dari segi
umur ? 4. Apa faktor – faktor yang mempengaruhi pola makan
pada anak ? 5. Bagaimana cara mengatasi pola makan anak yang
kurang baik ? C. Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah di atas
maka penyusun membuat tujuan penulisan sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui pengertian dari pola makan 2. Untuk
memberikan informasi tentang pola makan yang baik pada anak 3.
Untuk memberikan informasi tentang pengaturan nutrisi anak
ditinjau dari segi umur 4. Untuk mengetahui faktor – faktor yang
mempengaruhi pola makan anak 5. Untuk mengetahui cara
mengatasi pola makan anak yang kurang baik
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
Keperawatan anak Dalam kamus besar Bahasa Indonesia,
pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha
untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan
demikian, pola makan yang sehat dapat diartikan sebagai
suatu cara atau usaha untuk melakukan kegiatan makan
secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat
dalam penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam
pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud
tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan
sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang
berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya.
Pengertian pola makan seperti dijelaskan di atas pada
dasarnya mendekati definisi / pengertian diet dalam ilmu
gizi/nutrisi. Diet diartikan sebagai pengaturan jumlah dan
jenis makanan yang dimakan agar seseorang tetap sehat.
Untuk mencapai tujuan diet / pola makan sehat tersebut tidak
terlepas dari masukan gizi yang merupakan proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi melalui proses
digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
organ-organ, serta menghasilkan energi. Keperawatan anak
merupakan keyakinan atau pandangan yang dimiliki perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang
berfokus pada keluarga (family centered care), pencegahan
terhadap trauma (atraumatic care), dan manajemen kasus.
Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak
mengingat anak bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat
ditentukan oleh lingkungan keluarga , untuk itu keperawtan
anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau
sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong, Perry
& Hockenberry , 2002 ) . sebagai perawat, dalam
memberikan pelayanan keperawatan anak, harus mampu
memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk pelayanan
kesehatan baik berupa pemberian tindakan keperawatan
langsung maupun pemberian pendidikan kesehatan pada
anak. Selain itu, keperawatan anak perlu memperhatikan
kehidupan sosial,budaya,dan ekonomi keluarga karena
tingkat sosial,budaya dan ekonomi dari keluarga dapat
menentukan pola kehidupan anak selanjutnya faktor-faktor
tersebut sangat menentukan perkembangan anak dalam
kehidupan di masyarakat. Dalam keperawatan anak,yang
menjadi individu ( klien ) dalam hal ini adalah anak, anak
diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan
belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik,psikologis,sosial dan spiritual.
Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang
perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga
remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan
2. 4. perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun) usia bermain /
oddler (1-2,5 tahun),prasekolah (2,5-5 tahun),ion. usia sekolah (5-
11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara
anak satu dengan yang lain mengingat latarbelakang anak
berbeda.Pada anak terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan
perkembangan yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam proses
berkembang anak memiliki ciri fisik,kognitif,konsep diri,pola
koping dan perilaku sosial. B. Ruang Lingkup Lingkup praktik
keperawatan anak merupakan batasan asuhan keperawatan yang
diberikan pada klien anak dari usia 28 hari sampai 18 tahun atau
usia bayi baru lahir samapi 12 tahun (gartinah, dkk 1999). Dalam
memberikan asuhan keperawatan pada anak harus berdasarkan
kebutuhan dasar anak yatu kebutuhan untuk tumbuh kembang anak
seperti asuh,asih dan asah (Sularyo,1993). a. Kebutuhan Asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus
dipenuhi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan gizi atau
nutrisi,kebutuhan pemberian tindakan keperawatan dalam
meningkatkan dan mencegah terhadap penyakit, kebutuhan
perawatan dan pengobatan apabila sakit, kebutuha akan tempat
atau perlindungan yang layak,kebutuhan higiene perseorangan dan
sanitasi lingkungan yang sehat,kebutuhan akan pakaian, kebutuhan
kesehatan jasmani dan akan rekreasi, dan lain-lain. b. Kebutuhan
Asih Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang
pada anak atau memperbaiki psikologi anak. Perkembangan anak
dalam kehidupan banyak di tentukan perkembangan psikologis
yang termasuk didalamnya adanya perasaan ksih sayang atau
hubungan dengan orang tua atau orang disekelilingnya karena akan
memperbaiki perkembangan psikososialnya. c. Kebutuhan Asah
Kebutuhan ini merupakan yang harus dipenuhi pada anak, untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan
sesuai dengan usia tumbuh kembang. Pemenuhan kebutuhan
asah(stimulasi mental) akan memperbaiki perkembangan anak
sejak dini sehingga perkembangan psikososial, kecerdasan,
kemandirian dan kreatifitas pada anak akan sesuai dengan harapan
atau usia pertumbuhan dan perkembangan.
3. 5. C. Peran Perawat Anak a. Family advocy 1. Melindungi anak
dalam pelanggaran hak yaitu hak utnuk tolak perawatan, hak untuk
pilih dokter, hak untuk menolak obat 2. Bertanggung jawab pada
diri sendiri, profesi,institusi, pasien dan keluarga b. Prefention 1.
Merencanakan perawtan dengan mempertimbangakan aspek
tumbuh kembang anaka yaitu nutrisi dan imunisasi 2. Perawat
membinging orang tua untuk mencegah kemungkinan adanya
masalah 3. Perawat tidak hanya mencegah penyakit atau
kecelakaan fisik tetapi juga untuk meningkatakan kesehatan mental
c. Health teaching Tidak dapat dipisahkan dengan Family Advocy
dan Prevent. Perawat memberikan pendidikan yang tepat dalam
role model d. Counseling mengatasi stress. e. Therapetik Role
Perawat membantu kebutuhan fisik dan mental anak termasuk
makan-minum, mandi, pakaian, keamanan dan sosialisasi f.
Kolaborasi holistik Perawat mengadakan kolaborasikan dengan tim
kesehatan lainnya. Mengkomunikasikan pendapatnya terhadap
anggota tim kesehatan lainnya. g. Health Care Planning a. Perawat
secara aktif berperan aktif masyarakat luas b. Memelihara anak c.
Harus tahu kebutuhan masyarakat d. Tidak hanya memberikan
jiwa baru tetapi juga meningkatkan kualitas D. Dampak Sistem
Yankes terhadap Keperawatan Anak - Pencapaian derajat
kesehatan yang tinggibagi anak sebagai satu bagian dari
sistempelayanan kesehatan di keluarga. - Meningkatkan kepuasaan
anak dan keluarga - Mengurangi fragmentasi pemberian asuhan
4. 6. E. Persektif Keperawatan Anak Perawatan anak adalah suatu
prate keperawtan yang menekankan pada status kesehatan anak
dari bayi sampai remaja. Tujuan keperawtan anak adlah membantu
anak sehat/sakit untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
sesuai dengan tingakat perkembanganya. Orientasi penekannya
tidak pengobatan anak sakit tetapi pada promotif dan preventif.
Berfokus kepada pendekatan anak dan keluaraga. Keluarga
bertanggung jawab pada perawatan anak dengan bantuan perawat.
Indikator derajat kesehatan anak yaitu : a. Umur harapan hidup b.
Angka kematian bayi c. Maternal Mortality Rate F. Upaya
Keperawatan Anak dalam Penanggulangan Masalah kesehatan
jiwa di Klinik dan komunitas 1. Ajak berbicaa telebh dahuu
dengan orang tua sebelum berkomunikasi dengan anak atau
mengkaji anak dengan menjalin hubungan dalam tindakan
keperawatan. 2. Lakukan kontak dengan anak dengan mengawali
bercerita atau teknik lain agar anak mau berkomunikasi 3. Berikan
mainan sebelum masuk kedalam pembicaraan inti 4. Berikan
kesempatan pada anak untuk memilih tempat pemeriksaan yang
diiinginkan sambil duduk, berdiri, atau tidur 5. Lakukan
pemeriksaan dari sederhana ke kompleks, pemeriksaan yang
berdampak trauma lakukan diakhir pemeriksaan 6. Hindari
pemeriksaan yang menimbulkan ketakutan pada anak dan beri
kesempatan untuk memegang alat periksa G. Pola Makan Anak
Yang Baik Nutrisi sangat berguna untuk menjaga kesehatan dan
mencegah penyakit. Selain karena faktor kekurangan nutrisi, akhir-
akhir ini juga muncul penyakit akibat salah pola makan seperti
kelebihan makan atau makan makanan yang kurang seimbang.
Bahkan, kematian akibat penyakit yang timbul karena pola makan
yang salah / tidak sehat belakanan ini cenderung meningkat.
Penyakit akibat pola makan yang kurang sehat tersebut diantaranya
diabetes melitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit
arteri koroner, sirrhosis, osteoporosis, dan beberapa penyakit
kardiovaskuler. Untuk menghindari penyakit-penyakit akibat pola
makan yang kurang sehat, diperlukan suatu pedoman bagi
individu, keluarga, atau masyarakat tentang pola makan yang
sehat. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pola makan itu
dibentuk sejak masa kanak-kanak yang akan terbawa hingga
dewasa. Oleh karena itu, untuk membentuk pola makan yang baik
sebaiknya
5. 7. dilakukan sejak masa kanak-kanak. Namun sebagai orang tua
harus mengetahui bagaimana kebiasaan dan karakteristik anaknya.
Agar pola makan anak dapat terbentuk dengan baik, berikut ini
disampaikan tips membentuk dan menjaga pola makan yang sehat,
(dikutip dari tabloid Ibu dan Anak) : 1. Jangan memberikan
makanan lain sebelum anak makan makanan utama (pagi, siang,
sore/malam) 2. Jangan mulai membiasakan anak mengkonsumsi
makanan pembuka atau selingan yang tinggi kalori (manis) 3.
Mengusahakan anak mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna
tiap hari 4. Membiasakan menu bervariasi, sehingga anak terbiasa
dengan bermacam cita rasa 5. Membiasakan anak makan pada
tempat yang semestinya (ruang makan atau duduk di kursi makan)
6. Jangan membiasakan anak makan sambil digendong, berjalan-
jalan di depan rumah, dan sebagainya 7. Memberi contoh positif
dengan menghentikan kebiasaan jajan orang tua 8. Membiasakan
anak makan pagi agar dapat menghindarkan kebiasaan jajan 9.
Jangan mulai menuruti semua permintaan anak terhadap makanan
kecil 10. Kalau tidak terpaksa, jangan membiasakan anak makan
makanan siap saji karena gizi makanan ini kurang seimbang
(terlalu banyak lemak dan kalori) 11. Mengembangkan sikap tegas,
terbuka, dan logis ketika menolak permintaan anak dengan
mencoba memberikan alternatif 12. Membiasakan menanyakan
pendapat anak seperti menanyakan mau makan apa hari ini. Ini
merupakan awal proses pendidikan agar anak dapat memilih dan
bertanggung jawab atas pilihannya 13. Menyediakan wadah makan
yang menarik sesuai ketertarikan anak, misalnya dunia binatang,
boneka, bunga, robot, pesawat terbang dan lain-lain 14.
Mengusahakan agar siapa saja yang menemani anak makan
mempunyai koleksi cerita-cerita menarik yang bisa memikat anak
Pedoman pola makan sehat untuk masyarakat secara umum yang
sering digunakan adalah pedoman Empat Sehat Lima Sempurna,
Makanan Triguna, dan pedoman yang paling akhir diperkenalkan
adalah 13 Pesan dasar Gizi Seimbang. Pengertian makanan triguna
adalah bahwa makanan atau diet sehari-hari harus mengandung: 1.
karbohidrat dan lemak sebagai zat tenaga. 2. protein sebagai zat
pembangun. 3. vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Pedoman
13 Pesan Dasar Gizi Seimbang menyampaikan pesan-pesan untuk
mencegah masalah gizi ganda dan mencapai gizi seimbang guna
menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang handal.
6. 8. Garis besar pesan-pesan tersebut seperti dijelaskan oleh Dirjen
Binkesmas Depkes RI (1997) antara lain: 1. Makanlah makanan
yang beraneka ragam. Makanan yang beraneka ragam harus
mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan
bahkan serat makanan dalam jumlah dan proporsi yang seimbang
menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak,
remaja, ibu hamil dan menyusui, orang dewasa dan lansia). 2.
Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi. Energi dan
tenaga dapat diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak
serta protein. Energi dibutuhkan untuk metabolisme dasar (seperti
untuk menghasilkan panas tubuh serta kerja organ-organ tubuh)
dan untuk aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja serta berolah
raga. Kelebihan energi akan menghasilkan obesitas, sementara
kekurangan energi dapat menyebabkan kekurangan gizi seperti
marasmus. 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah
dari kebutuhan energi. Karbohidrat sederhana, seperti gula dan
makanan manis sebaiknya dikonsumsi dengan memperhatikan azas
tepat waktu, tepat indikasi dan tepat jumlah. Makanan ini
sebaiknya dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang
melakukan aktivitas dan jumlahnya tidak melebihi 3-4 sendok
makan gula/hari. Karbohidrat kompleks sebaiknya dikonsumsi
bersama makanan yang merupakan sumber unsur gizi lain seperti
protein, lemak/minyak, vitamin dan mineral. Seyogyanya 50-60%
dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks. 4.
Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari
kecukupan energi. Konsumsi lemak dan minyak berlebihan,
khususnya lemak/minyak jenuh dari hewan, dapat beresiko
kegemukan atau dislipidemia pada orang-orang yang mempunyai
kecenderungan ke arah tersebut. Dislipidemia atau kenaikan kadar
lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor
untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi
lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kaori dan
perlu diingat bahwa unsur gizi ini juga memiliki peran tersendiri
sebagai sumber asam lemak esensial serta juga membantu
penyerapan beberapa vitamin yang larut dalam lemak. 5. Gunakan
garam beryodium. Penggunaan garam beryodium dapat mencegah
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Namun,
penggunaan garam yang berlebihan juga tidak dianjurkan karena
garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan
darah. Sebaiknya konsumsi garam tidak melebihi 6 gram atau 1
sendok teh per hari. 6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Makanan seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan
daging banyak mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam
jumlah yang cukup untuk mencegah anemia gizi. 7. Berikan ASI
saja pada bayi sampai berumur 4 bulan. Untuk dapat memberikan
ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan
mutu gizi makanannya
7. 9. selama hamil dan menyusui. Makanan Pendamping ASI (PASI)
hanya boleh diberikan setelah usia bayi lebih dari 4 bulan dan
pemberiannya harus bertahapmenurut umur, pertumbuhan badan
serta perkembangan kecerdasan. 8. Biasakan makan pagi. Makan
pagi dengan makanan yang beraneka ragam akan memenuhi
kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan
meningkatkan produktifitas dalam bekerja. Pada anak-anak, makan
pagi akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi
belajar bisa lebih ditingkatkan. 9. Minumlah air bersih, aman dan
cukup jumlahnya. Air minum harus bersih dan bebas kuman.
Minumlah air bersih sampai 2 liter per hari sehingga metabolisme
tubuh kita bisa berjalan lancar mengingat air sangat dibutuhkan
sebagai pelarut unsur gizi bagi keperluan metabolisme tersebut.
konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi dan akan
menurunkan resiko infeksi serta batu ginjal. 10. Lakukan kegiatan
fisik atau olah raga yang teratur. Kegiatan itu akan membantu
mempertahankan berat badan normal disamping meningkatkan
kesegaran tubuh, memperlancar aliran darah dan mencegah
osteoporosis khususnya pada lansia. 11. Hindari minum minuman
beralkohol. Alkohol bersama-sama rokok dan obat-obatan
terlarang lainnya harus dihindari karena dapat membawa risiko
untuk terjadinya berbagai penyakit degeneratif, vaskuler dan
kanker. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung kuman atau
parasit lain, tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan
makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta cita
rasanya tidak rusak, merupakan makanan yang aman bagi
kesehatan. 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Label
pada makanan kemasan harus berisikan tanggal kadaluwarsa,
kandungan gizi dan bahan aktif yang digunakan. Konsumen yang
berhati-hati dan memperhatikan label tersebut akan terhindar dari
makanan rusak, tidak bergizi dan makanan berbahaya. Selain itu,
konsumen dapat menilai halal tidaknya makanan tersebut (Dirjen
Binkesmas Depkes RI, 1997).
8. 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam keperawatan
anak,yang menjadi individu ( klien ) dalam hal ini adalah anak,
anak diartikan sebagai seseorang yang berusia kurang dari delapan
belas tahun dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik,psikologis,sosial dan spiritual. Anak
merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari bayi (0-1 tahun) usia bermain / oddler (1-2,5
tahun),prasekolah (2,5-5 tahun),ion. usia sekolah (5-11 tahun)
hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara anak satu
dengan yang lain mengingat latarbelakang anak berbeda.Pada anak
terdapat rentang perubahan pertumbuhan dan perkembangan yaitu
rentang cepat dan lambat. Dalam proses berkembang anak
memiliki ciri fisik,kognitif,konsep diri,pola koping dan perilaku
sosial. B. Saran Dalam penyusunan Makalah ini penyusun
menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca
demi penyempurnaan penyusunan Makalah selanjutnya. Kepada
para pembaca, perbanyaklah dan perluaslah pengetahuan dan
wawasan kita dengan rajin membaca. Jangan pernah merasa puas
dengan ilmu yang sudah kita miliki karena ilmu pengetahuan
semakin hari semakin meningkat seiring dengan perkembangan
zaman.
9. DAFTAR PUSTAKA 1. Hassan, Rusepno. 1985. Ilmu Kesehatan
Anak (Jilid 1). Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak (FKUI). 2.
Hendrotomo dan Muhardi. 2006. Pemeberian Nutrisi Parenteral
pada Penderita Gangguan Pencernaan (http//.www. google. Com).
Jakarta : FK-UI 3. Mary E. Beck.. 2000. Ilmu Gizi dan Diet
(Nutrition and Dietetics for nurses). Yogyakarta : Yayasan
Essentia Medica 4. Markum AH, Monintja HE, Boetjang RF.
Prematuritas dan retardasi pertumbuhan (Dalam: penyunting. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1). Jakarta :BIKA FKUI 5.
Soetjiningsih. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja (Edisi
Pertama). Jakarta: Sagung Seto 6. Suhardjo. 1992. Pemberian
Makanan Pada Bayi dan Anak. Yogyakarta : Kanisius 7. Supartini,
Yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak (Editor : Monica
Ester ). Jakarta : EGC 8. Thompson’s. 2001. Pediatric Nursing
(Edisi 8). Printed in the United States of America : W. B. Saunders
Company
10. 12. “MAKALAH KEPERAWATAN ANAK” OLEH : NAMA :
LA ODE HAERUN NIM : 12.12.1028 TINGKAT : III B.
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN
MUNA TAHUN 2014
11. 13. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan C.
Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian
Keperawatan anak B. Ruang Lingkup C. Peran Perawat Anak D.
Dampak Sistem Yankes terhadap Keperawatan Anak E. Persektif
Keperawatan Anak F. Upaya Keperawatan Anak dalam
Penanggulangan Masalah kesehatan jiwa di Klinik dan komunitas
G. Pola Makan Anak Yang Baik BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA
12. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “KEPERAWATAN ANAK”,
yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran.
Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
Mahasiswa /Mahasiswi Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Muna pada umumnya. Raha, Oktober 2014 Penulis